Kompetisi Intraspesifik Lalat Buah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KOMPETISI INTRASPESIFIK LALAT BUAH (Laporan Praktikum Ekologi)



Oleh : Sarah Niati 1317021068



JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2015



ii



DAFTAR ISI



HALAMAN PENGESAHAN ................................................. i DAFTAR ISI ..................................................................... ii I. PENDAHULUAN ............................................................ 1 1.1................................................................................................... Latar Belakang ............................................................................... 1 1.2................................................................................................... Tujuan.............................................................................................. 1 II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................... 2 III. METODELOGI PERCOBAAN........................................... 4 3.1 Waktu Dan Tempat.................................................................... 4 3.2 Alat Dan Bahan......................................................................... 4 3.3 Prosedur Kerja .......................................................................... 4 IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN....................... 6 4.1 Hasil Pengamatan..................................................................... 6 4.2 Pembahasan.............................................................................. 7 V. KESIMPULAN............................................................... 9



DAFTAR PUSTAKA............................................................ 10



i



LEMBAR PENGESAHAN



Judul Praktikum



: Kompetisi Intraspesifik Lalat Buah



Tanggal Praktikum : 27 April 2015 Tempat Percoban



: Laboratorium Ekologi



Nama



: Sarah Niati



NPM



: 1317021068



Fakultas



: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam



Jurusan



: Biologi



Kelompok



: 2 (Dua)



Bandar Lampung, 18 Mei 2015 Mengetahui,



Asisten



Melinda Juniar 1117021031



I.



PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pada individu sejenis maupun berbeda yang berada dalam satu wilayah/ruang masing-masing saling berkompetisi untuk kelangsungan kehidupan indivudu itu sendiri, tidak jarang kompetesi yang terjadi menyebabkan salah satu individu yang lain akan mengalami hilangnya kemampuan untuk menlanjutkan kehidupanya, kompetisi yang terjadi biasanya dalam hal mendapatkan makanan, pasangan, tempat berlindung, kekuasaan lingkungan, cahaya dan lain sebagainya. Kompetisi yang terjadi pada individu yang sejenis disebut sebagai kompetisi intraspesifik. Kompetisi antara individu yang berbeda disebut kompetisi



interspesifik.



Individu



yang



sejenis/



beebeda



yang



kecenderungan menempati habitat yang sama memiliki keterpautan/ keperluan hidup yang serupa sehingga mempengaruhi lingkungan secara bersama-sama. Semakin dekat hubungan kekerabatanya maka tingkat



kompetisinya akan semakin tinggi. Organisme yang lemah akan punah sedangkan yang kuat akan mendominasi. Namun apabila organisme yang lemah mampu menyesuaikan diri dengan mengubah niche nya sehingga tingkat kesempitan nichenya berkurang maka organisme yang lemah akan mampu bertahan hidup dan keduanya dapat berkoeksistensi dalam habitat mereka. B. Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum ini adalah: 1. Untuk mempelajari kompetisi intraspesifik dan pertumbuhan populasi pada lalat buah (Drosophyla melanogaster)



II.



TINJAUAN PUSTAKA



Kompetisi adalah interaksi antara dua organisme yang berusaha untuk hal sama. Interaksi kompetisi biasanya interspesifik berpengaruh terhadap pertumbuhan dan proses bertahan hidup oleh dua atau lebih spesies populasi. Interaksi kompetisi biasanya melibatkan ruang lingkup, makanan, nutrisi, cahaya matahari, dan tipetipe lain dari interaksi. Kompetisi interspesifik dapat menghasilkan penyesuaian keseimbangan oleh dua spesies atau dari satu populasi menggantikan yang lain Odum (1983). Kompetisi menujukkan suatu tipe interaksi di mana dua individu atau lebih bersaing untuk mendapatkan makanan yang jumlahnya terbatas, tempat hidup, dan lain-lain. Kompetisi inter spesifik bukanlah suatu kompetisi yang sederhana karena melibatkan berbagai tipe organisme sehingga memungkinkan terjadi hasil yang berbeda-beda. Jika dua spesies atau lebih terlibat dalam kompetisi secara langsung untuk memperebutkan hal yang sama, salah satu dari semuanya, lebih efisien dalam memanfaatkan sesuatu yang diperebutkan tadi maka individu itu akan bertahan hidup, sedang yang tidak dapat memanfaatkan secara efisien yang diperebutkan tadi akan punah Clapham (1973).



Interaksi adalah hubungan antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya. Ada dua macam interaksi berdasarkan jenis organisme yaitu intraspesifik dan interspesifik. Interaksi interspesifik adalah hubungan yang terjadi antara organisme yang berasal dari satu spesies, sedangkan interaksi intra spesifik adalah hubungan antara organisme yang berasal dari spesies yang berbeda. Secara garis besar, interaksi interspesifik dan intraspesifik dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk dasar hubungan, yaitu: 1. Netralisme yaitu hubungan antara makhluk hidup yang tidak saling 3 menguntungkan dan saling merugikan satu sama lain 2. mutualisme yaitu hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang saling menguntungkan 3. parasitisme yaitu hubungan yang hanya menguntungkan satu jenis makhluk hidup saja, sedangkan yang lainnya dirugikan 4. predatorisme yaitu hubungan pemangsaan antara satu jenis makhluk hidup terhadap makhluk hidup lain 5. kooperasi yaitu hubungan antara dua makhluk hidup yang bersifat saling membantu antara keduanya 6. komensalisme yaitu hubungan antara dua makhluk hidup yang satu mendapat keuntungan sedang yang lain dirugikan 7. Antagonis yaitu hubungan dua makhluk hidup yang saling bermusuhan. Elfidasari (2007). Persaingan interspesifik adalah suatu interaksi anatara dua atau lebih populasi yang berlainan jenis. Saling mempengaruhi secara merugikan. Biasanya persaingan dalam hal ruang, makanan atau nutrient, sinar matahari, air dan lainlain. Persaingan interspesifik dapat berakibat penggantian populasi jenis satu dengan yang lain sehingga yang satu menggantikan tempat lainnya Djamalirwan (2003).



III.



METOLOGI PERCOBAAN



A. Waktu dan Tempat Hari/Tanggal



: Senin, 27 April- 11 Mei 2015



Waktu



: Pukul 08.00-10.00 WIB



Tempat



: Laboratorium Ekologi Lantai II. Geung Zoologi, FMIPA Unila



B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah botol selai, kantong plastik, blender, baskom, sendok, lup, kertas label, karet penyangga, kipas, clhoroform, lalat buah, pisang, tape singkong. C. Prosedur Kerja Pada praktikum ini ada beberapa langkah kerja yang dilakukan, sebagai berikut : 1. persiapan hewan uji - mempersiapkan lalat betina jantan 8 ekor, lalat buah betina 20 ekor ciri-ciri lalat betina adalah ukuran tubuhnya lebih besar, bagian perut (abdomen) terdapat garis-garis hitam tebal, bagian ujung abdomen lancip (meruncing). Ciri-ciri lalat jantan adalah ukuran tubuhnya lebih kecil, garis hitam pada bagian ujung abdomen



berfusi, ujung abdomen tumpul, memiliki sex comb (sisir kelamin) sebanyak 10 buah. 2. Persiapan media biakan - menyiapkan tape singkong dan pisang ambon yang ranum, 5 kemidian diblender - mencampurkan kedua bahan tersebut dengan perbandingan 6:1 - memasukan media campuran tersebut kedalam toples selai (kaca) sebanyak 50cc. 3. Pemeliharaan - Membius lalat buah menggunakan klorofom - Mengidentifikasi jenis lalat buah jantan dan betina - Memasukan lalat betina dan jantan pada tiga toples masing-masing dengan perbandingan 2:2, 2:4, 2:6, 2:8 diatas kerts yang sudah -



disiapkan didlam toples. Menutup toples dengan plastik transparan dan dilubangi dengan



-



ukuran yang cukup untuk sirkulasi udara lalat. Memelihara lalat buah selama 2 minggu pada suhu ruang dan tidak terkena sinar matahari secara langsung.



IV.



HASIL DAN PEMBAHASAN



A. Hasil Pengamatan Tabel 1. Jumlah Keturunan Kompetisi Intraspesifik Lalat Buah Kelom Rasio Jumlah Lalat (Anak) pok Parental Jantan:Betina Jantan Betina Total Keterangan 1 2:2 Media Busuk



2



3



4



2:4



54



102



156



Terdapat Banyak Telur Media Berjamur, Kehitaman Tidak Terdapat Telur



2:6



-



-



-



2:8



49



39



88



2:2



29



44



73



2:4



-



-



-



Terdapat Banyak Telur Media Hilang



2:6



-



-



-



Lalat Mati



2:8



7



7



14



2:2



-



-



-



2:4



-



-



-



2:6



-



-



-



2:8



1



1



2



2:2



2



4



6



Terdapat Banyak Telur Terdapat 15 Telur Media Hancur , Lalat Mati Media Berjamur, Lalat Mati Ada 53 Telur Dan Lalat Mati Tidak Terdapat Telur



2:4



2



9



11



Tidak Terdapat Telur



2:6



4



16



20



2:8



10



20



30



Banyak Terdapat Telur Banyak Terdapat Telur



7



B. Pembahasan Kompetisi merupakan persaingan yang melibatkan sumber daya pangan, pasangan, ruang, pemangsa, penyakit dan lain-lain. Interaksi dapat bersifat positif yaitu berupa timbal balik antar individu dan dapat bersifat negatif yaitu berupa kepunahan, kematian dan terisolasinya suatu individu dalam suatu populasi. Jika individu yang lemah mampu beradaptasi dengan keadaan tersebut maka individu yang lemah akan tetap bertahan hidup dengan mengubah niche nya, sehingga kedua individu dapat hidup dalam satu habitat yang sama. Pada praktikum ini digunakan lalat buah sebagai sampel kompetisi intraspesifik pada hewan, karena lalat buah memiliki umur yang pendek yaitu sekitar 2 minggu dan jumlah keturunan sekali melahirkan banyak. Pada praktikum ini digunakan perbandingan rasio, yaitu pada 4 toples berbeda dimasukan lalat buah dengan perbandingan 2:2 pada toples pertama, 2:4 pada toples kedua, 2:6 toples ketiga, dan 2:8 pada toples ke 4. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kompetisi yang terjadi terhadap pengaruh pasangan, lawan, ruang, dan sumber daya makanan pada suatu populasi. Dari data tabel 1 diatas diketahui bahwa rata-rata jumlah anakan betina dan jantan lebih banyak jumlah betina. Jumlah perbandingan jenis jantan anakan yang dihasilkan dari 4 toples yang berbeda memiliki rata-rata paling tinggi pada toples perbandingan jantan dan betina 2:8 hal ini menunjukan bahwa jumlah betina dalam kompetisi intraspesifik juga menentukan jumlah anak yang dihasilkan. Jumlah induk jantan tidak mempengaruhi jumlah anak yang dihasilkan, karena drosophyla jantan bersifat dapat mengawini semua betina, artinya tidak memiliki sifat satu betina untuk sekali perkawinanya sehingga semua betina tidak melakukan kompetisi dalam hal ini.



Pada kompetisi sumber makanan pada populasi pada media yang busuk/ hancur/ berjamur/ hilang tidak ditemukan lalat buah anakan maupun telur didalamnya yaitu pada kelompok 1 perbandingan 2:2, 2:6, kelompok 82 perbandingan 2:4, kelompok 3 perbandingan 2:4, 2:6. Pada media yang normal rata-rata lalat tumbuh dan terdapat telur, paling banyak jumlahnya adalah pada kelompok 1 pada perbandingan 2:4 yaitu anakan jantan mencapai 54, betina mencapai 102. Perbedaan jumlah anakan lalat dan telur pada media yang normal terjadi karena perbedaan perilaku pada lalat buah itu sendiri, seperti induk lalat yang mati baik jantan maupun betina saat terbang menyentuh media yang basah sehingga sayapnya basah dan lalat tidak bisa terbang kemudian mati. Oksigen juga merupakan salah satu faktor yan mempengaruhi kompetisi pada populasi lalat buah, pada sebagian toples yang medianya normal namun tidak tumbuh lalat kemungkinan dikarenakan oksigen yang berada pada toples tidak mencukupi karena lubang udara yang dibuat sangat kecil menyebabkan oksigen tidak dapat masuk dengan lancar, akibatnya sebagian lalat yang tidak mampu bertahan dan mati. Pada percobaan intraspesifik lalat buah ini pada beberapa toples ditemukan adanya larva atau telur lalat buah yang belum menetas, berdasarkan literatur siklus lalat buah hanya mencapai dua minggu, seharusnya semua telur lalat buah sudah menetas. Hal ini terjadi karena pengaruh iklim, lalat siklus lalat buah akan lebih cepat pada suhu yang dingin, pada praktikum ini digunakan suhu ruang, namun selama 2 minggu pemeliharaan sering terjadi hujan, sehingga suhu menjadi sedikit dingin pada beberapa botol, sehingga botol yang memilki suhu yang sedikit dingin pertumbuhan lalat buah akan sedikit panjang, sehingga saat lalat pada toples yang lain sudah terbentuk lalat dewasa sebagian masih dalam bentuk telur. Pertumbuhan lalat buah dimulai setelah fertilisasi terjadi yaitu tahap embrionik dan zigot yaitu berkembang didalam membran telur berkembang menjadi larva kemudian menjadi imago atau lalat dewasa.



V.



KESIMPULAN



Dari hasil pembahasan percobaan diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Kompetisi intraspesifik terjadi pada individu yang sejenis ( satu spesies) melibatkan ruang, sumber daya pangan, penyakit, pesangan, pemangsa dan lain-lain. 2. Pada kompetisi



sumberdaya



pangan



ditunjukan



pada



media



yang



busuk/rusak/hancur/berjamur tidak terdapat lalat buah maupun telur yng dihasilkan. Pada media normal lalat buah yang tumbuh bervariasi. 3. Tidak terjadi kompetisi pasangan pada populasi lalat buah karena jantan tidak bersifat satu induk betina untuk menjadi pasanganya. 4. Lalat buah pada media normal ada yang tidak hidup disebabkan karena terjadi kompetisi terhadap oksigen dan perilaku. 5. Terdapatnya telur yang belum menetas disebabkan karena suhu (iklim) yang mempengaruhi



siklus



hidup



keturunan.



Pada



suhu



dingin



akan



memperpanjang siklus lalat pada stadium larva (telur) 6. Siklus hidup lalat buah dimulai dari telur, larva, dan berkembang menjadi imago dengan lama umur lalat berkisan 2 minggu.



DAFTAR PUSTAKA



Clapham, W.B.. 1973. Natural Ecosystem. Mc.Millan Publishing, Inc, New York. Djamalirwan, zoer’aini. 2003. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Komunitas dan Lingkungan. Jakarta : Bumi Aksara. Elfidasari, D. 2007. Jenis interaksi intraspesifik dan interspesifik pada tiga jenis kuntul saat mencari makan di sekitar cagar alam Pulau Serang Dua, Provinsi Banten. Jurnal Biodiversitas 8: 266-269. Odum, E.P. 1983. Basic Ecology. CBS College Publishing, United States of America