Komplikasi Dan Prognosis HIV [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Komplikasi dan Prognosis HIV AIDS A. Komplikasi i. Penyakit Neurologik a) Infeksi Oportunis: Toksoplasmosis,Kriptokokosis,Sitomegalovirus,Sifilis, Mycobacterium tuberculosis b) Neoplasma: Limfoma SSP primer, Sarkoma Kaposi c) Infeksi HIV-1Primer: Meningitis aseptik, Kompleks Demensia AIDS,Mielopati, Neuropati perifer, Miopati ii.



Infeksi Sekunder a) Protozoa  Infeksi Protozoa oleh Pneumocystis carinii Manifestasi tersering adalah pneumonia dengan gejala     



Demam Batuk Sputum putih Nyeri dada( terasa saat inspirasi dan terasa menusuk atau terbakar) Dyspnea d’effort



 Infeksi Protozoa oleh Pneumocystis carinii Manifestasi berikutnya adalah kelainan telinga  Nyeri telinga  Penurunan pendengaran  Perforasi membran timpani  Infeksi oleh Toxoplasma gondii Manifestasi klinis:  Demam  Nyeri kepala  Defisit neurologi fokal (kejang, hemiparesis atau afasia  Infeksi oleh Isosporabelli,Kriptospoiridia,Mikrosporidia menyebabkan diare pada pasien HIV  Infeksi oleh Entamoeba histolytica dan Giardia lamblia b) Bakteri  Mycobacterium avium kompleks(MAC) Temuan klinis:  Limfadenopati  Diare  Nyeri Abdomen



yang



 Mycobacterium kansasi Temuan klinis:  Demam  Batuk  Keringat malam  Mycobacterium tuberculosis Temuan klinis:  Demam  Sesak nafas  Batuk berdahak/berdarah  Penurunan berat badan  Keringat malam  Infeksi oleh bakteri nonmikrobakterial  Streptococcus pneumonia  Haemophilus influenzae  Salmonella typhi  Campylobacter  Treponema pallidum( ulkus sifilitik genital dan ulkus chacroid) c) Jamur  Infeksi Candida: muncul eksudat putih seperti keju pada rongga mulut,vagina,esofagus.  Infeksi Cryptococcus neoformans: penyebab utama meningitis pada AIDS,ditemukan gejala seperti, demam,mual, muntah,sakit kepala,malaise.  Histoplasma capsulatum: infeksi primer pada paru dengan riwayat demam, penurunan berat badan(4-8 minggu sebelumnya), hepatomegali dan limfadenopati. d) Virus  Citomegalo virus(CMV) Manifestasi Klinis;  Retinitis: kehilanga penglihatan yang progresif dan tidak nyeri, melihat benda melayang.  Bilateral  Terdapat eksudat dan perdarahan perivaskular  Virus Herpes Simpleks(HSV): lesi genital dan dan perianus(tampak merah seperti daging dan sangat nyeri)  Virus varicela zoster:cacar air  Virus Epstein-Barr( EBV): lesi putih seperti daun pakis disisi lateral lidah, dan ditemukan di mukosa pipi sebelahnya.  Virus papiloma manusia  Hepatitis B



e) Neoplastik  Sarkoma Kaposi  Lesi makula yang meninggi, ataupun papul mulai dari warna merah sampai ungu sampai coklat  Sering terdapat didaerah terpajan sinar matahari,terutama di ujung hidung atau di daerah trauma( Fenomena Kebner)  Bisa mengenai organ Limfe, Paru-paru, saluran pencernaan, empedu.  Limfoma  Terjadi jika pada pasien dengan imunodefisiensi sel T kongenital  Terkhusus pada pasien hemofilia  Jenis limfoma yang sering terjadi diantaranya, Limfoma imunoblastik,Burkit, SSP Primer f) Sindroma Spesifik Organ  Penyakit Paru dan saluran pernafasan: Pneumonia, Sinusitis  Penyakit saluran makanan: oleh CMV, Sarkoma Kaposi,Limfoma, Candida, HSV atau Hepatitis  Gangguan Hematologi: penenkanan Sumsum tulang( Anemia,Neutropenia,Trombositopenia)  Penyakit Ginjal: nefropati yang ditandai dengan glomerulosklerosis dan proteinuria berat  Penyakit Kulit: ruam makula sampai Sarkoma Kaposi  Penyakit Jantung: Gagal jantung Kongestif( edema dan sesak)  Gangguan Imunologi: Reaksi Hipersensitivitas berlebihan  Gangguan Oftamologik: Bercak Cotton-wool(bercak putih kerasyang tampak di permukaan retina)  Gangguan Endokrin dan Metabolik: Hiponatremia  B. Prognosis  HIV:Dubia ad bonam, jika diagnosa cepat ditegakkan disertai dengan tatalaksana pemberian ARV yang adekuat.  AIDS: Dubia ad malam, kecuali pasien mendapat dukungan dan edukasi yang baik dari orang-orang sekitar dan tatalaksana yang tepat untuk menghambat progresifitas penyakit maka serostatus pasien AIDS dapat kembali ke HIV sehingga prognosisnya menjadi Dubia ad bonam. Referensi Isselbacher dkk. Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam, Ahli Bahasa Asdie Ahmad H. Ed 13. Jakarta: EGC. 2012. Hal.1776-99