Kompre 2 - Prakonsepsi Rizky Yunita [PDF]

  • Author / Uploaded
  • arum
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN



PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK PADA PRAKONSEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBAK WEDI SURABAYA



Disusun Oleh :



Disusun Oleh : RIZKY YUNITA RAKHMAWATI NIM. P27824620040



KEMENTRIAN KESEHATAN R.I. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MANUSIA KESEHATAN



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA



JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN TAHUN 2020



LEMBAR PENGESAHAN



Laporan Asuhan Kebidanan Holistik pada Prakonsepsi ini dilaksanakan sebagai dokumen/laporan praktik Blok 2 yang telah dilaksanakan di Puskesmas Tambak Wedi pada periode praktik tanggal 12 s/d 24 Oktober tahun 2020



Surabaya, Oktober 2020



Rizky Yunita Rakhmawati NIM. P27824620040



Pembimbing Lahan



Istiqomah, SST. NIP. 196410281988022002



Pembimbing Pendidikan 1



Pembimbing Pendidikan 2



Dwi Purwanti, S.Kp., SST, M.Kes. Novita Eka K. W., SST., M.Keb. NIP. 196702061990032003 NIP. 198411302009122001



Mengetahui



Kepala Puskesmas



drg. Ilfin Martiana NIP. 197003112006042004



Ketua Program Studi



Evi Pratami, SST, M.Keb. NIP. 197905242002122001



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada penulis sehingga Laporan Praktik Asuhan Kebidanan Holistik pada Prakonsepsi di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak Wedi Surabaya ini dapat selesai dengan baik dan tepat waktu. Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis sampaikan terima kasih yang sangat dalam kepada : 1. drg. Ilfin Martiana selaku Kepala Puskesmas Tambak Wedi Surabaya 2. Istiqomah, SST selaku pembimbing lahan sekaligus Bidan Koordinator Puskesmas Tambak Wedi Surabaya 3. Evi Pratami, M.Keb. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Surabaya 4. Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes. selaku Pembimbing Pendidikan 1 dalam praktik lapangan Poltekkes Kemenkes Surabaya 5. Novita Eka K, SST, M.Keb. selaku Pembimbing Pendidikan 2 dalam praktik lapangan Poltekkes Kemenkes Surabaya 6. Serta semua pihak yang ikut membantu dalam penyusunan laporan praktik kerja lapangan yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu diharapkan segala saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan ini dikemudian hari.



Surabaya, Oktober 2020



Penulis



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat diseluruh dunia. Bahkan



WHO menyebutkan bahwa anemia merupakan 10 masalah kesehatan terbesar, namun begitu kemajuan dalam penurunan angka kejadian (prevalensi) masih dinilai sangat rendah. Defisiensi besi merupakan penyebab utama anemia di dunia (50-80%). Pada wanita data prevalensi anemia didunia diperkirakan 46%, sedangkan dari laporan Depkes prevalensi anemia pada wanita di Indonesia 30% dan pada pria 21% (Briawan, 2015). Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada wanita yang telah mengalami pubertas dan akan berencana akan segera mempunyai anak disebut “potensial danger to mother and child” (potensial membahayakan calon ibu dan anak). Oleh karena itulah, anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan (Manuaba, 2010). Di Indonesia sendiri menurut data Depkes RI (2017), prevalensi anemia defisiensi besi yang dialami oleh wanita yaitu 28% (Hayati, 2018). Dari Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2017, menyatakan bahwa prevalensi anemia defisiensi besi pada balita 40,5%, ibu hamil 50,5%, ibu nifas 45,1%, remaja putri 10-18 tahun 47,1%, dan usia 19-45 tahun 39,5%. Dari semua kelompok tersebut, wanita yang mempunyai resiko paling tinggi untuk menderita anemia adalah remaja putri dan kelompok wanita usia subur. Wanita yang haid cenderung mengalami defisiensi besi karena hilangnya besi setiap bulan dan diet mungkin kekurangan zat besi. Bidan sebagai pemegang peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kesehatan sekaligus pelaksana awal terhadap aspek kesehatan wanita sepanjang siklus hidupnya, selayaknya mampu memberikan pelayanan essensial dalam praktik pelayanan kebidanan, tak terkecuali berkaitan dengan kesehatan calon pengantin wanita mengingat keberhasilan dalam mencetak genasi penerus bangsa yang cemerlang berawal dari masa sebelum kehamilan atau masa prakonsepsi. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik



untuk melakukan pengkajian terhadap sasaran kelompok calon pengantin (catin) dengan anemia di wilayah Puskesmas Tambak Wedi Surabaya. 1.2



Tujuan Praktik



1.2.1 Tujuan Umum Tujuan umum dalam penulisan laporan ini adalah untuk memberikan akses pelayanan kesehatan masa sebelum hamil yang bertujuan untuk mempersiapkan pasangan agar sehat, sehingga perempuan dapat menjalankan proses kehamilan, persalinan yang sehat dan selamat, serta melahirkan bayi yang sehat. 1.2.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dalam penulisan laporan ini diantaranya: 1.



Mengidentifikasi wanita sasaran calon pengantin (catin) dengan anemia



2.



Mengidentifikasi penyebab anemia pada calon pengantin (catin) wanita



3.



Melakukan intervensi kepada calon pengantin (catin) dengan anemia yang disebabkan defisiensi zat besi



1.3



Lama Praktik Lama praktik Asuhan Kebidanan Holistik pada Prakonsepsi Calon Pengantin



(Catin) di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak Wedi Surabaya dilakukan dalam rentan waktu dua minggu yang terhitung sejak tanggal 12 Oktober 2020 hingga 24 Oktober 2020.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1



Tinjauan Teori Anemia



2.1.1 Pengertian Anemia Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah di bawah normal yakni < 12 g/dl untuk perempuan dan < 13 g/dl untuk laki-laki (Cogswell, 2017). Anemia merupakan peristiwa berkurangnya kadar haemoglobin yang timbul sebagai akibat kosongnya cadangan besi tubuh, sehingga penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang yang pada akhirnya pembentukan hemoglobin juga akan berkurang (Handayani dan Haribowo, 2018). 2.1.2 Klasifikasi Anemia Menurut Manuaba (2010) diagnosis anemia dapat ditentukan melalui pemeriksaan kadar Hb sebagai berikut: 1. Hb 12 g%



: tidak anemia



2. Hb 9 – 11 g%



: anemia ringan



3. Hb 7 – 8 g%



: anemia sedang



4. Hb