Kondisi Umum Pantai Celukan Bawang [PDF]

  • Author / Uploaded
  • budi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

S.I.D.D PANTAI CELUKAN BAWANG DAN PENGASTULAN, KABUPATEN BULELENG -LAPORAN PENDAHULUAN-



April 2012



BAB II KONDISI UMUM DAERAH 2.1



UMUM Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa lokasi pekerjaan berada di wilayah Kabupaten Buleleng. Pantai Celukan bawang berada di Kecamatan Gerokgak sedangkan Pantai Pengastulan berada di Kecamatan Seririt yang dimana keduanya merupakan wilayah Kabupaten Buleleng. Kabupaten Buleleng secara geografis terletak pada 8° 03 ' 40” - 8° 23 ' 00'' lintang selatan dan 114° 25 ' 55”- 115° 27 ' 28'' bujur timur. Sedangkan secara administrasi Kabupaten Buleleng



memiliki batas wilayah sebagai



berikut: •



Bagian utara berbatasan langsung dengan Laut Bali.







Bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Karangasem.







Bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Tabanan, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Bangli.







Bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Jembrana.



Berdasarkan data statistik BPS yang ada, luas Kabupaten Buleleng adalah sekitar 1.365,88 Km2 . Keseluruhan luas Kabupaten ini terbagi dalam 9 Kecamatan, Adapun luas masingmasing Kecamatan yaitu: Tabel 2.1 Luas Wilayah Masing-masing Kecamatan di Kabupaten Buleleng No



Kecamatan



1 2 3 4 5



Gerokgak Seririt Busungbiu Banjar Buleleng



6 7 8 9



Sukasada Tejakula Kubutambahan Sawan Luas Total



Luas Wilayah (km2) 365,57 111,78 196,62 172,60 46,94 172,93 97,68 118,24 92,52 1.365,88



Sumber: BPS, Kabupaten Buleleng Dalam Angka 2011



Dari keseluruhan Kecamatan-kecamatan tersebut, yang termasuk dalam wilayah kegiatan adalah Kecamatan Gerokgak dan Kecamatan Seririt. Kecamatan Gerokgak terbagi atas 14 Desa yakni Desa Sumber Klampok, Desa Pejarakan, Desa Sumberkime, Desa Pemuteran,



Hal II - 1



S.I.D.D PANTAI CELUKAN BAWANG DAN PENGASTULAN, KABUPATEN BULELENG -LAPORAN PENDAHULUAN-



April 2012



Desa Banyupoh, Desa Penyabangan, Desa Musi, Desa Sangga Langit, Desa Gerokgak, Desa Patas, Desa Pengulon, Desa Tinga-tinga, Desa Celukan Bawang, dan Desa Tukadsumaga. Sedangkan Kecamatan Seririt terbagi atas 21 Desa yakni Desa Banjar Asem, Desa Bestala, Desa Bubunan, Desa Gunungsari, Desa Joanyar, Desa Kalianget, Desa Kalisada, Desa Lokapaksa, Desa Mayong, Desa Pangkung Paruk, Desa Patemon, Desa Pengastulan, Desa Rangdu, Desa Ringdikit, Desa Seririt, Desa Sulanyah, Desa Tangguwisia, Desa Ularan, Desa Umeanyar, Desa Unggahan, dan Desa Yeh Anakan. Desa-desa yang termasuk dalam wilayah kegiatan adalah Desa-desa yang berbatasan langsung dengan Pantai di lokasi pekerjaan yakni Desa Celukan Bawang, Desa Pengastulan, Desa Lokapaksa, Desa Yeh Anakan, dan Desa Umeanyar.



2.2



KONDISI GEOGRAFI DAN FISIOGRAFI



A. Bentuk Lahan/Fisiografi Pada Kabupaten Buleleng bentuk lahan yang dapat dikenali antara lain bentuk lahan asal Denudasional pada bagian lereng atas sampai lereng tengah dan bentukan asal proses Fluvial dengan dataran Aluvial pada lereng bawah atau kaki dan bentukan asal proses marin pada bagian tepi pantainya. Denudasi adalah kumpulan proses yang mana, jika dilanjutkan cukup jauh, akan mengurangi semua ketidaksamaan permukaan bumi menjadi tingkat dasar seragam. Dalam hal ini, ini proses yang utama adalah degradasi, pelapukan, dan pelepasan material, pelapukan material permukaan bumi yang disebabkan oleh berbagai proses erosi dan gerakan tanah. Kebalikan dari degradasi adalah agradasi, yaitu berbagai proses eksogenik yang menyebabkan bertambahnya elevasi permukaan bumi karena proses pengendapan material hasil proses degradasi. Sebagain besar daerah Buyan dan Tamblingan memiliki betuk lahan asal proses Denudasional yang berupa perbukitan Denudasional terkikis kuat pada lereng atas, terkikis lemah pada lereng tengah perbukitan dan terkikis lemah pada bagian kaki lereng. Bentuk lahan yang lain yaitu berupa bentukan asal Fluvial yang dibentuk oleh adanya gerakan air yang mengalir dan proses sedimentasi dari dataran tinggi ke daerah yang lebih rendah. Bentuklahan ini berhubungan dengan daerah-daerah penimbunan seperti lembahlembah, sungai-sungai besar dan dataran Aluvial. Dataran Aluvial ini berada di sisi utara bentuk lahan denudasional. Sedangkan bentuk lahan asal marin membentang pada garis pantai. B. Kemiringan lereng Kemiringan lereng biasanya mengikuti bentuk lahan yang terdapat pada foto udara. Pada Bentuk lahan bentukan asal proses Denudasional pada daerah ini kemiringan lerengnya Hal II - 2



April 2012



S.I.D.D PANTAI CELUKAN BAWANG DAN PENGASTULAN, KABUPATEN BULELENG -LAPORAN PENDAHULUAN-



berkisar antara 8-55% atau pada tingkat III - V menurut klasifikasi kemiringan lereng A. Desaunettes. Sedangkan pada bentuk lahan bentukan asal proses Fluvial berkisar antara 28%, dan 8-16% atau pada tingkat II, sedangkan untuk dataran Aluvial begitu juga dengan bentuk lahan asal marin memiliki kemiringan lereng berkisar antara 0-2%.



C. Penggunaan Lahan Wilayah Kecamatan Gerokgak selain difungsikan sebagai pemukiman, industri, dan bangunan umum, juga tersebar lahan Pertanian seluas 7.285 ha yaitu sekitar 20% dari total luas wilayah kecamatan. Selain itu terdapat pula kawasan pariwisata di beberapa desa yang luasnya mencapai 11.091 ha yaitu sekitar 30% dari total luas wilayah kecamatan Gerokgak. Sedangkan pada wilayah Kecamatan Seririt didominasi oleh lahan pertanian diantaranya ladang, perkebunan dan sawah selain difungsikan sebagai pemukiman dan bangunan umum.



2.3



KONDISI GEOLOGI Geologi regional daerah kegiatan mengacu pada Peta Geologi Lembar Bali disusun oleh Purbo Hadiwidjojo (1971) yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Adapun urutan stratigrafinya dari muda ke tua adalah sebagai berikut : -



Endapan termuda adalah aluvium yang disusun oleh lempung pasir kerikil, merupakan pelapukan dari batuan yang lebih tua.



-



Batuan Gunungapi Buyan-Bratan Purba dan Batur Purba.



-



Batuan Gunungapi Jemberana yang terdiri atas lava, breksi, tufa Gunung Klatakan, Gunung Merbuk, Gunung Patas dan batuan yang tergabung berumur Kuarter Bawah.



-



Formasi Asah, terdiri atas lava, breksi, tufa batu apung dengan isian rekahan bersifat gampingan, diduga berumur Pliosen.



-



Formasi Prapatagung, terdiri atas batu gamping, batu pasir gampingan dan napal, diduga bertumur Pliosen.



Pada umumnya bentuk morfologi untuk Provinsi Bali terdiri dari daerah dataran rendah pantai, sungai, rawa, danau, dataran vulkanik serta dataran sedimen yang bermedan landai dengan kemiringan lereng 0 - 5% dan ketinggian berkisar 0 – 25 meter di atas permukaan laut mempunyai tingkat erosi permukaan yang kecil, dan beberapa tempat merupakan daerah abrasi serta proses pengendapan aktif.



Hal II - 3



April 2012



S.I.D.D PANTAI CELUKAN BAWANG DAN PENGASTULAN, KABUPATEN BULELENG -LAPORAN PENDAHULUAN-



Daerah perbukitan dengan relief halus hingga kasar dengan kemiringan landai hingga terjal ( 0 - 70%) pada ketinggian 0 - 1380 meter di atas permukaan laut terutama pada tebingtebing sungai yang memiliki kemiringan yang terjal ( > 70%) batuannya terdiri dari batuanbatuan sedimen (pasir kompak dan konglomerat) dan batuan vulkanik tua yang terdiri dari breksi gunung api, lava, tufa yang bersifat keras dan kompak, tingkat erosi permukaannya adalah kecil sampai besar. Untuk daerah berelief sedang, abrasi cukup kuat dengan beberapa tempat merupakan daerah berkemungkinan longsor terutama pada batuan dasar konglomerat dan pada tebing-tebing yang terjal.



Gambar 2.2 Peta Geologi Pulau Bali dan Kecamatan Gerokgak-Kecamatan Seririt Dari peta tersebut di atas, dapat diketahui bahwa geologi daerah pekerjaan (Kecamatan Gerokgak dan Kecamatan Seririt didominasi oleh formasi Asah yang terdiri dari lava, breksi, tufa batu apung dengan isian rekahan bersifat gampingan. Selain itu juga merupakan sebaran deposit lahar dan tuff dari Gunung Buyan-Beratan dan Batur. Sebagian kecil merupakan Seraya hasil vulkanik.



Hal II - 4



S.I.D.D PANTAI CELUKAN BAWANG DAN PENGASTULAN, KABUPATEN BULELENG -LAPORAN PENDAHULUAN-



2.4



April 2012



IKLIM DAN CUACA Umumnya unsur iklim yang di amati antara lain meliputi curah hujan, temperatur, angin, kelembaban udara, penguapan, dan penyinaran matahari. Keadaan iklim daerah Bali khususnya di Bali bagian utara dimana termasuk didalamnya adalah lokasi pekerjaan dapat diuraikan sebagai berikut:



A. Curah Hujan Curah hujan di daerah sekitar lokasi pekerjaan, yaitu di bagian utara Pulau Bali dari daerah pantai sampai pegunungan (daerah Gitgit dan Munduk) berkisar antara 1.000 – 2.500 mm per tahun. Daerah Bali mengalami curah hujan maksimum yang jatuh pada bulan Januari dan curah hujan minimum jatuh pada bulan September. Peta isohyets yang menunjukkan sebaran hujan di Pulau Bali ditunjukkan pada Gambar 2.3.



Gambar 2.3 Peta Isohyet Pulau Bali dan Sekitar Daerah Pekerjaan (JICA, 2006) B. Temperatur Data dari 5 stasiun iklim yang lokasinya terletak pada elevasi antara 5 m dan 485 m dpl, menunjukkan bahwa temperatur rata-rata bulanan bervariasi dari 22o C pada elevasi 485 m dpl, sampai 28,7o C pada elevasi terendah 5 m dpl. Temperatur terpanas pada bulan November dan Desember dan terdingin bulan Agustus dan September. Rata-rata temperatur tahunan sebesar 27,2o C di daerah pantai utara maupun selatan bagian barat, sedangkan pada dataran tinggi di sekitar Stasiun Tiyinggading dan Tampaksiring (elevasi rata-rata 393 m dpl) adalah 23,6o C. Hal II - 5



S.I.D.D PANTAI CELUKAN BAWANG DAN PENGASTULAN, KABUPATEN BULELENG -LAPORAN PENDAHULUAN-



April 2012



C. Angin Kecepatan angin berdasarkan pengamatan pada stasiun iklim, bervariasi dari 34 km/jam sampai 144 km/jam. Dua stasiun iklim yang terletak dekat daerah pantai yaitu di bagian utara dan selatan-barat Bali, sedangkan 3 stasiun lainnya terletak di bagian selatan-timur dan tengah Bali. Perbandingan kecepatan angin terendah dan tertinggi pada beberapa stasiun yaitu 4,2. D. Kelembaban Relatif Kelembaban relatif pada dataran tinggi di daerah Bali bervariasi dari 72 % sampai 93 % dengan rata-rata kelembaban relatif tahunan sebesar 85,8 %. E. Penguapan Di daerah Bali bagian utara dengan pengamatan pada stasiun iklim Singaraja, bahwa ratarata besarnya penguapan harian di daerah pantai bervariasi antara 5 mm sampai 6 mm pada musim kemarau.. Penguapan semakin kecil dengan semakin meningkatnya ketinggian tempat. F. Penyinaran Matahari Dari data hasil pengamatan, daerah pantai utara dan selatan-barat Bali menunjukkan besarnya lama penyinaran matahari bervariasi 63 % - 77 %, sedangkan di daerah dataran tinggi yaitu pada stasiun iklim Tampaksiring dan Tiyinggading bervariasi antara 32 % sampai 36 %.



2.5



KONDISI HIDRO OSEANOGRAFI



A. Arus Parameter arus permukaan mengikuti pola musim, yaitu pada musim barat (bulan Desember sampai Pebruari) arus permukaan bergerak ke arah timur, dan pada musim timur (bulan Juni sampai Agustus) arus bergerak ke arah barat. Pada musim barat, arus permukaan ini mencapai maksimum 65,6 cm/detik dan minimum 0,6 cm/detik, sedangkan pada musim timur arus maksimum mencapai 59,2 cm/detik dan minimum 0,6 cm/detik. (PKSPL-IPB, 2000). B. Gelombang Karakteristik gelombang di sekitar perairan Bali bagian utara menunjukkan bahwa gelombang dominan berasal dari arah utara, barat laut dan timur laut, dengan ketinggian gelombang berkisar antara 0.7 – 2.34 meter. Sedangkan periode gelombang berkisar antara 3.3 detik hingga 6.15 detik (Bambang Triatmodjo, 2000).



Hal II - 6



April 2012



S.I.D.D PANTAI CELUKAN BAWANG DAN PENGASTULAN, KABUPATEN BULELENG -LAPORAN PENDAHULUANC. Pasang Surut



Dari hasil beberapa studi terdahulu tentang karakteristik perairan Bali Utara dapat diketahui bahwa bahwa lokasi-lokasi tersebut mempunyai karakteristik pasang-surut, yaitu tipe pasang surut campuran condong keharian ganda dengan bilangan Formzahl 1,92 -2,13 dan tunggang pasut 218,9 - 231,5 cm. Pada tipe pasang surut tersebut terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam satu hari, tetapi tinggi dan periodenya berbeda.



2.6



KARAKTERISTIK DAN PEMANFAATAN DAERAH PANTAI/PESISIR Secara umum karakteristik pantai Utara di Bali adalah lautnya tenang, berpasir agak hitam kecoklatan, garis pantai yang landai, dan dangkal. Dasar pantai di perairan Bali Utara merupakan batu karang, sedangkan material pembentuk pantai (daratan) berupa pasir halus dan kasar dengan warna hitam/kecoklatan. Meskipun di kawasan pantai sekitar lokasi pekerjaan sering terjadi gelombang besar yang mempunyai kapasitas angkutan sedimen besar, karena sebagian besar dasar laut berupa karang maka tidak dikhawatirkan akan terjadi erosi dasar laut. Namun demikian, erosi terjadi pada garis pantai yang menyebabkan terjadinya kemunduran garis pantai. Pada kawasan sekitar lokasi pekerjaan banyak dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai kawasan perikanan tangkap. Selain itu, di sebagian besar daerah pantai di Bali Utara dapat ditemui kawasan pariwisata dan bisnis perhotelan. Pemanfaatan lahan di kawasan pantai juga diperuntukkan bagi perkebunan, khususnya kelapa dan juga sebagian kecil digunakan sebagai areal pertambakan dan pemukiman penduduk terutama nelayan.



Gambar 2.4 Dokumentasi Pemanfaatan Lahan di Sekitar Pantai Lokasi Pekerjaan



Hal II - 7



S.I.D.D PANTAI CELUKAN BAWANG DAN PENGASTULAN, KABUPATEN BULELENG -LAPORAN PENDAHULUAN-



2.7



April 2012



KEGEMPAAN Untuk kepentingan desain bangunan air terutama bangunan pengaman pantai yang turut memperhitungkan faktor kegempaan di sekitar lokasi pekerjaan, digunakan peta zonasi gempa yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2010 sebagaimana ditampilkan dalam gambar. Berdasarkan peta tersebut, maka daerah lokasi pekerjaan yang berada di Pantai Utara Bali termasuk dalam zona 0.25 – 0.3 g.



Gambar 2.5 Peta Zonasi Kegempaan Indonesia dan sekitar Lokasi Pekerjaan



Hal II - 8