9 0 11 MB
KONSELING KB MENGGUNAKAN ABPK (ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN) KB DAN APLIKASI KLOP KB d r. H e r b e r t S i t u m o r a n g , S p O G ( K ) Kelompok Kerja Keluarga Berencana PP POGI
B E R A PA J U M L A H PENDUDUK INDONESIA?
B E R A PA J U M L A H PENDUDUK SINGAPURA?
S I T U A S I K I TA
PJMN 2019: 38%
Trend TFR, CPR, Unmet need, dan ASFR 15-19 tahun
BONUS DEMOGRAFI 86.8%
2025-2030 48.4%
1980
1990
2010
2016
PROGRAM
INDONESIA SEHAT FOKUS PADA
PA R A D I G M A B A R U : P E N D E K ATA N K E L U A R G A S E H AT
A PA YA N G B I S A K I TA KERJAKAN?
A PA YA N G B I S A S AYA KERJAKAN?
P E L AYA N A N K B YA N G MENYENANGKAN • Dilindungi secara hukum • Tersedia fasilitas yang
memadai • Tersedia alat kontrasepsi • Tersedia pembiayaan yang
memadai
FUNGSI KELUARGA AFEKTIF
SOSIALISASI
REPRODUKSI
EKONOMI
PEMELIHARAAN K E S E H ATA N
PERENCANAAN KELUARGA
K A PA N K O N S E L I N G KB DIBERIKAN ? • Sebelum Menikah • Saat hamil (Pra Natal) • Setelah melahirkan • Pasca keguguran • Saat konsultasi karena
keluhan (reproduksi) lainnya
CONTRACEPTIVE METHODS
RATIONAL CHOICE
Phase
Phase
DIFFERING
Phase
SPACING
COMPLETING
2-4
-
Pill (Yasmin) IUD Conventional Inject. Implant
Affandi, 1984
20
-
IUD Inject. Pill (Yasmin) Implant Conventional
-
IUD Inject. Pill (Yasmin) 35 Implant Conventional Steril
-
Steril IUD Pill (Yasmin) Implant Inject. Conventional
R I S I K O P O S T PA R T U M • Hipertensi pada kehamilan ? • Diabetes melitus pada kehamilan ? • Kondisi hiperkoagulasi • Menyusui ? • Perubahan ukuran uterus ?
48 jam
3 mgg 4 mgg 6 mgg
6 bln
Semua wanita
12 bln
IUD (Cu atau LNGIUS) implan MOW MOP Pil Progestin Kondom/ spermisida
menyusui
MAL Suntik Progestin Pil Kombinasi
tidak menyusui
Suntik Progestin Pil Kombinasi
Bagaimana Tantangan dalam Konseling Keluarga Berencana ?
ALASAN TIDAK BER-KB • Tidak memahami pentingnya KB bagi ibu dan
keluarga • Pelayanan dan alat tidak tersedia
Konseling
• Kekhawatiran tentang efek samping • Kondisi kesehatan klien
• Kurangnya pengetahuan tentang pilihan dan
penggunaan kontrasepsi • Faktor klien, pasangan klien, keluarga klien, provider
KONSELING PROSES
Prinsip
Keterampilan
Counselling for maternal and newborn health care: a handbook for building skills, WHO 2013
KONSELING Proses Konseling G
reetings A
sk T ell H
elp E xplain R eturn
Counselling for maternal and newborn health care: a handbook for building skills, WHO 2013
KONSELING Proses Konseling “ SATU TUJU” SAlam T anya U raikan Ban TU J elaskan U lang kunjungan Counselling for maternal and newborn health care: a handbook for building skills, WHO 2013
POLA PERENCANAAN KELUARGA Fase
Fase Menunda Kehamilan
Fase
Menjarangkan Kehamilan
Tidak Hamil lagi
2-4
20 Affandi, 1984
35
KONSELING
Prinsip Konseling • Interaksi • Menambah
pengetahuan dan keterampilan • Membantu mencari solusi • Memperhatikan kebutuhan Counselling for maternal and newborn health care: a handbook for building skills, WHO 2013
KONSELING Keterampilan Konseling • Komunikasi dua arah • Berposisi sebagai
teman • Mendengar aktif • Pertanyaan terbuka • Berbagi informasi Counselling for maternal and newborn health care: a handbook for building skills, WHO 2013
MASALAH
Banyaknya hal yang harus diingat
Medical Barrier
Waktu Tingkat pengetahuan konseling pasien terbatas
Informasi tidak adekuat
Motivasi provider
KONSELING
• Menunda kehamilan memberi
kesempatan untuk menyelesaikan atau melanjutkan pendidikan • Memberi jarak 2 tahun untuk
MANFAAT KB UNTUK • KELUARGA
kehamilan berikut dapat memberi dampak peningkatan kesehatan ibu dan bayi Menjarangkan jarak kehamilan memberikan kesempatan untuk ibu mengembalikan kondisi fisik dan psikis untuk dapat menjalani kehamilan, persalinan dan menyusui berikutnya
Counselling for maternal and newborn health care: a handbook for building skills, WHO 2013
KONSELING
• Membatasi jumlah anak berarti
tiap anak akan mendapatkan fasilitas dan perhatian/kasih sayang yang lebih baik • Membantu hubungan suami istri tanpa khawatir akan terjadinya kehamilan yang tidak MANFAAT KB UNTUK direncanakan. • Penggunaan kondom teratur dapat KELUARGA mencegah PMS/HIV • Perempuan yang masih sangat muda atau usia 35 tahun atau lebih dapat menghindari terjadinya kehamilan yang berisiko tinggi Counselling for maternal and newborn health care: a handbook for building skills, WHO 2013
MEDICAL BARRIERS
“practices, derived at least partly from a medical rationale, that result in a scientifically unjustifiable impediment to, or denial of, contraception”
MEDICAL BARRIERS 1. Provider bias — When the provider is for or against a specific method 2. Overly restrictive eligibility criteria — Who can get what contraceptive 3. Unnecessary process hurdles — Requirements that, from the user's point of view, make it difficult to obtain a contraceptive
MEDICAL BARRIERS 4. Inappropriate contraindications — Medical conditions that restrict the use of some contraceptives 5. Overly restrictive regulations — National laws and clinic or hospital regulations 6. Provider limitation — Who can provide what method 7. Inappropriate management of side effects — Actions taken by the provider to help the user tolerate a contraceptive method
MASALAH
Banyaknya hal yang harus diingat
Medical Barrier
Waktu Tingkat pengetahuan konseling pasien terbatas
Motivasi provider
PERLU ALAT BANTU SAAT KONSELING
Informasi tidak adekuat
Pemberian layanan Pengambilan keputusan Konseling
The WHO four cornerstones of Family Planning Guidance Target audience: Policy makers and programme managers
Target audience: Providers of contraceptive counselling and services
Dua tonggak panduan berbasis bukti penggunaan kontrasepsi
SIAPA
BAGAIMANA
untuk penanggung jawab program/ manager
untuk provider
ABPK/DMT (Decision Making Tool)
• ABPK merupakan dokumen hasil adaptasi dari DMT WHO 2005 oleh BKKBN, Tim BKKBN, Kemenkes, UI, UNFPA
selamat datang
klien baru
perlindungan ganda
kebutuhan khusus
kunjungan ulang
berbagai metode KB
Terdiri atas 3 bagian:
Bagan Alur
Konsensus nama kontrasepsi
R I S I K O P O S T PA R T U M • Hipertensi pada kehamilan ? • Diabetes melitus pada kehamilan ? • Kondisi hiperkoagulasi • Menyusui ? • Perubahan ukuran uterus ?
48 jam
3 mgg 4 mgg 6 mgg
6 bln
Semua wanita
12 bln
IUD (Cu atau LNGIUS) implan MOW MOP Pil Progestin Kondom/ spermisida
menyusui
MAL Suntik Progestin Pil Kombinasi
tidak menyusui
Suntik Progestin Pil Kombinasi
Apa itu RPT? •
Terjemahan dari Selected Practice Recommendation for Contraception Use, WHO edisi III 2016
•
Disusun oleh suatu Guidelines Development Group WHO untuk memberikan rekomendasi berbasis bukti, BAGAIMANA penggunaan kontrasepsi yang aman dan efektif
Selected Practice Recommendations for Contraceptive Use
2008 2001
2004 14 December 2016
Mengapa perlu RPT? Pelayanan kontrasepsi yang berkualitas tinggi mempunyai komponen pelayanan: •
Memaksimalkan efektifitas penggunaan kontrasepsi
•
Mampu menangani efek samping
•
Mengatasi masalah akibat penggunaan yang tidak tepat
•
Tindak lanjut yang sesuai
•
Pemeriksaan tambahan apa yang diperlukan sebelum memulai suatu metode
Ada apa di RPT? •
Memulai atau melanjutkan metode tertentu Pemakaian yang tidak tepat (misal: lupa minum pil, terlambat penyuntikan)
•
Masalah yang timbul saat pemakaian (misal: muntah/diare akibat pil kontrasepsi darurat, perubahan siklus haid yang berhubungan dengan metode hormonal)
•
Masalah yang berhubungan dengan program: misalnya pemeriksaan tambahan yang diperlukan, waktu pemantauan lanjutan, pemberian stok kontrasepsi jangka panjang, dll.
Ada apa di RPT? Rekomendasi penggunaan tersebut dikelompokkan berdasarkan metode spesifik: •
Kontrasepsi pil kombinasi / progestin
•
Pil kontrasepsi darurat
•
Kontrasepsi suntikan kombinasi/progestin
•
Implan
•
AKDR
Ada apa di RPT? Masalah yang berhubungan dengan program: Pemeriksaan apa yang wajib dikerjakan sebelum memulai metode tertentu? Dibagi dalam 3 kategori: ❑
❑
❑
Kelas A : penting dan wajib dikerjakan bagi penggunaan yang aman dan efektif
Kelas B : berkontribusi bermakna untuk penggunaan yang aman dan efektif, namun risiko tidak melakukan tes harus dipertimbangkan dengan manfaat penggunaan metode Kelas C :Tidak memberi keuntungan bagi penggunaan yang aman dan efektif
Pemeriksaan fisik dan laboratorium Pemeriksaan
KPK
KSK
KPP
KSP
Implan AKDR
Payudara
c
c
c
c
c
c
Pelvis/ genital
c
c
c
c
c
A
Kanker serviks
c
c
c
c
c
c
Lab rutin
c
c
c
c
c
c
Hemoglobin
c
c
c
c
c
B
Penilaian risiko IMS
c
c
c
c
c
A
Skrining HIV/ IMS
c
c
c
c
c
B
Tekanan darah
†
†
†
†
†
c
Secara umum, sebagian besar pemeriksaan dan laboratorium tidak mempengaruhi keamanan dan efektivitas penggunaan metode kontrasepsi. ‹#›
Pastikan tidak ada kehamilan Pemberi layanan dapat memastikan tidak ada kehamilan jika tidak ada tanda dan gejala kehamilan, dan memenuhi kriteria berikut: •
tidak berhubungan sejak haid normal terakhir
•
sedang menggunakan metode kontrasepsi dengan benar dan konsisten
•
dalam 7 hari pertama siklus haid
•
dalam 4 minggu postpartum (ibu tidak menyusui)
•
dalam 7 hari pertama pasca keguguran
•
menyusui eksklusif, tidak haid, dan kurang dari 6 bulan postpartum.
Apa saja hal baru pada RPT 2016? Lima metode kontrasepsi baru: •
Patch (kontrasepsi hormonal kombinasi transdermal/KHKT)
•
Combined vaginal ring (cincin vagina kontrasepsi kombinasi/CVKK)
•
Subcutaneously administered DMPA (DMPASK)
•
•
Sino-Implant (SI-II)
•
Ulipristal acetate (pil kontrasepsi darurat)
Satu pertanyaan: Kapan seorang wanita dapat melanjutkan atau memulai kontrasepsi reguler setelah menggunakan kontrasepsI darurat?
Ulipristal Asetat (UPA)
Cincin vagina kontrasepsi
DMPA SK 105 mg DMPA
Selective progesterone receptor modulator, menunda ovulasi Dosis tunggal 30mg
Implan 2 batang, 150 mg, produksi Shanghai Dahua Cina ‹#›
kontrasepsi transdermal
Ringkasan Rekomendasi
Ringkasan Rekomendasi
Ringkasan Rekomendasi
Ringkasan Rekomendasi
Ringkasan Rekomendasi Satu pertanyaan: Kapan seorang wanita dapat melanjutkan atau memulai kontrasepsi reguler setelah menggunakan kontrasepsi darurat?
Rangkuman •
KLOP dan RPT merupakan dua tonggak rekomendasi pelayanan KB berdasarkan bukti oleh WHO
•
RPT 2016 memberikan rekomendasi BAGAIMANA penggunaan kontrasepsi yang aman dan efektif
•
Lima metode kontrasepsi baru dan satu pertanyaan ttg kapan memulai kontrasepsi reguler setelah KD
Materi konseling untuk masingmasing metode kontrasepsi • What is COC? • How effective? • Side Effects, Health Benefits,
and Health Risks
• Who can and cannot use COC • Providing COC: when to start • providing advice on side
effects
ABPK/DMT (Decision Making Tool) • ABPK merupakan dokumen hasil adaptasi dari DMT WHO 2005 oleh BKKBN, Tim BKKBN, Kemenkes, UI, UNFPA • Telah diperbaharui thn 2018 • Merupakan alat bantu bagi tenaga kesehatan dan klien dalam memberikan edukasi mengenai metode kontrasepsi
selamat datang
klien baru
perlindungan ganda
kebutuhan khusus
kunjungan ulang
berbagai metode KB
HIPERTENSI? UMUR DI ATA S 4 0 ? KELAINAN DARAH ?
DIABETES ? P E N YA K I T H AT I ? HIV ?
S YA R AT A L AT B A N T U • Informatif – Informasi yang diberikan lengkap dan terpercaya
• Mudah – Diperoleh – Digunakan – Dibawa (Praktis)
“All In One” Tool
• Murah • Aplikatif untuk Pelayanan Kesehatan sehari-hari
A L AT B A N T U
•
Kebutuhan alat bantu yang mudah dalam penentuan metoda kontrasepsi yang sesuai untuk klien
•
Alat bantu yang berdasarkan referensi terpercaya
•
WHO mengeluarkan Medical Eligibility Criteria Wheel for Contraceptive Use (2008 dan 2015)
KONSELING Proses Konseling “ SATU TUJU” SAlam T anya U raikan Ban TU J elaskan U lang kunjungan Counselling for maternal and newborn health care: a handbook for building skills, WHO 2013
L ATA R B E L A K A N G Untuk penggunaan di Indonesa, maka: • Medical Eligibility Criteria Wheel for Contraceptive Use
diterjemahkan menjadi Lingkaran Kriteria Kelayakan Medis dalam Penggunaan Kontrasepsi
• Modifikasi dengan penambahan : – Penapisan Kehamilan – Prosedur Penapisan Klien – Tingkat Efektivitas metode kontrasepsi – Kontrasepsi Darurat
Dapat diunduh di Google playstore atau Apple store
Satu Tuju
Satu Tuju
Satu Tuju
48 jam
3 mgg 4 mgg 6 mgg
6 bln
Semua wanita
12 bln
IUD (Cu atau LNGIUS) implan MOW MOP Pil Progestin Kondom/ spermisida
menyusui
MAL Suntik Progestin Pil Kombinasi
tidak menyusui
Suntik Progestin Pil Kombinasi
KB PASCA PLASENTA: Insersi manual — Insersi dengan Alat
KB PASCA PLASENTA: Insersi Manual
Teknik Insersi Manual
KB PASCA PLASENTA: Dengan Alat
KB PASCA PLASENTA: Dengan Alat
Mengambil AKDR dalam kemasan steril
Memastikan posisi AKDR
Memasukkan AKDR melalui ostium hingga mencapai fundus
Mengeluarkan Klem
K B PA S C A P E R S A L I N A N
L AT I H A N P E N G G U N A A N APLIKASI KLOP
PESAN UNTUK DIBAWA PULANG
• Program KB menjadi tonggak penting dalam Peningkatan
Kesehatan Bangsa melalui Pendekatan Keluarga
• PROSES Konseling : GATHER/ SATUTUJU •
ABPK - KB 2018 dan Aplikasi KLOP dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas Konseling KB
TERENCANA
TERIMA KASIH
•
K E L U A R G A S E H AT N E G A R A K U AT