Konsep Dasar Keperawatan Gerontik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSEP DASAR KEPERAWATAN GERONTIK



A. PENDAHULUAN Perkembangan IPTEK memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan yang terlihat dari angka harapan hidup (AHH) yaitu: AHH di Indonesia tahun 1971 : 46,6 tahun tahun 1980 : 52.2 tahun tahun 1999 : 67,5 tahun Populasi lansia akan meningkat juga yaitu 



Pada tahun 1990 jumlah penduduk 60 tahun ± 10 juta jiwa/5,5% dari total populasi penduduk.







Pada tahun 2020 diperkirakan meningkat 3X menjadi ± 29 juta jiwa/11,4 % dari total populasi penduduk (Lembaga Demografi FE-UI-1993).



Selanjutnya Terdapat hasil yang mengejutkan, yaitu: 



62,3% lansia di Indonesia masih berpenghasilan dari pekerjaannya sendiri







59,4% dari lansia masih berperan sebagai kepala keluarga







53 % lansia masih menanggung beban kehidupan keluarga







hanya 27,5 % lansia mendapat penghasilan dari anak/menantu



:



B. PENGERTIAN Ilmu Keperawatan Gerontik : Ilmu + Keperawatan + Gerontik 



Ilmu : pengetahuan dan sesuatu yang dapat dipelajari







Keperawatan : konsisten terhadap hasil lokakarya nasional keperawatan 1983







Gerontik : gerontologi + geriatrik







Gerontologi berasal dari Geros = lansia dan logos = ilmu







Gerontologi



adalah



cabang



ilmu



yang



membahas/menangani



tentang



proses



penuaan/masalah yang timbul pada orang yang berusia lanjut. 



Geriatrik berasal dari kata Geros dan Eatriea. Geros = lansia, Eatriea = kesehatan.







Geriatrik berkaitan dengan penyakit atau kecacatan yang terjadi pada orang yang berusia lanjut.







Gerontologi keperawatan : Ilmu yang mempelajari keperawatan pada lansia







Keperawatan Gerontik : suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat/teknik keperawatan yang berbentuk bio-psiko-sosio-spritual dan kultural yang holistik, ditujukan pada klien lanjut usia, baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.



C. TUJUAN GERIATRIK Tujuan geriatrik adalah sebagai berikut : a. Mempertahankan derajat kesehatan para lanjut usia ada taraf yang setinggi-tingginya, sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan. b. Memelihara kondisi kesehatan dengan aktivitas-aktivitas fisik dan mental. c. Merangsang para petugas kesehatan (dokter, perawat) untuk dapat mengenal dan menegakkan diagnose yang tepat dan dini, bila mereka menjumpai suatu kelainan tertentu.



d. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para lanjut usia yang menderita suatu penyakit atau gangguan, masih dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara kemandirian secara maksimal). e. Bila para lanjut usia sudah tidak dapat tersembuhkan dan bila mereka sudah sampai stadium terminal, ilmu ini mengajarkan untuk tetap memberikan bantuan yang simpatik dan perawatan dengan penuh pengertian, (dalam akhir hidupnya memberikan bantuan moril dan perhatian yang maksimal, sehingga kematiannya berlangsung dengan tenang). D. BATASAN USIA LANJUT DEPKES RI membagi Lansia sebagai berikut: 1. kelompok menjelang usia lanjut (45 – 54 th) sebagai masa VIRILITAS 2. kelompok usia lanjut (55 – 64 th) sebagai masa PRESENIUM 3. kelompok usia lanjut (65 th > ) sebagai masa SENIUM Sedangkan WHO membagi lansia menjadi 3 kategori, yaitu: 1. Usia lanjut (elderly) : 60 – 74 tahun 2. Usia Tua (old) : 75 – 89 tahun 3. Usia sangat lanjut (very old) : > 90 tahun UU no.13 tahun 1998 → tentang kesejahteraan lansia : 



Lansia pada seseorang berusia 60 tahun ke atas



Usia digolongkan atas 3 :  Usia biologis Usia yang menunjuk pada jangka waktu seseorang sejak lahirnya berada dalam keadaan hidup.  Usia psikologis Menunjukkan pada kemampuan seseorang untuk mengadakan penyesuaian-penyesuaian pada situasi yang dihadapinya.  Usia sosial



Usia yang menunjuk pada peran-peran yang diharapkan/diberikan masyarakat kepada seseorang sehubungan dengan usianya.



E. LINGKUP PERAN DAN TANGGUNGJAWAB Fenomena yang menjadi bidang garap keperawatan gerontik adalah tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (KDM) lanjut usia sebagai akibat proses penuaan. Lingkup askep gerontik meliputi: 1. Pencegahan terhadap ketidakmampuan akibat proses penuaan 2. Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat proses penuaan 3. Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi kebutuhan akibat proses penuaan Dalam prakteknya keperawatan gerontik meliputi peran dan fungsinya sebagai berikut: 1. Sebagai Care Giver /pemberi asuhan langsung 2. Sebagai Pendidik klien lansia 3. Sebagai Motivator 4. Sebagai Advokasi 5. Sebagai Konselor



Tanggung jawab Perawat Gerontik 1. Membantu klien lansia memperoleh kesehatan secara optimal 2. Membantu klien lansia untuk memelihara kesehatannya 3. Membantu klien lansia menerima kondisinya 4. Membantu klien lansia menghadapi ajal dengan diperlakukan secara manusiawi sampai dengan meninggal.



Sifat Pelayanan Gerontik 1. Independent (layanan tidak tergantung pada profesi lain/mandiri) 2. Interdependent 3. Humanistik (secara manusiawi) 4. Holistik (secara keseluruhan)



DAFTAR PUSTAKA Setiabudhi, Tony. 1999. Panduan Gerontologi Tinjauan Dari Berbagai Aspek Menjaga Keseimbangan Kualitas Hidup Para Lanjut Usia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Nugroho, Wahjudi SKM. 1995. Perawatan Lanjut Usia. Jakarta : EGC http://nursecerdas.wordpress.com/2009/01/12/keperawatan-gerontik/ http://ferryefendi.blogspot.com/2007/11/keperawatan-gerontik.html http://nurse.rusari.com/gerontik/konsep-dasar-keperawatan-gerontik.html