17 0 103 KB
PEMBERDAYAAN KELUARGA A. PENDAHULUAN Latar belakang Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat memegang peranan penting sebagai aset bangsa. Keluarga bukan hanya dianggap sekadar sasaran pembangunan, tetapi merupakan pelaku (subyek) pembangunan. Untuk itu perlu diatur tentang pembangunan keluarga sejahtera, terutama dalam mempersiapkan sumber daya anggota keluarga yang potensial. Sasaran kinerja menetapkan meningkatnya jumlah keluarga yang dapat mengakses informasi dan sumber daya ekonomi bagi peningkatan kesejahteraan keluarga. Dalam bidang ketahanan keluarga, diupayakan untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengasuh dan menumbuhkembangkan anak, disamping menurunnya ketidakharmonisan dan tindak kekerasan dalam keluarga. Pembangunan berwawasan keluarga merupakan pembangunan yang dilakukan secara seksama mempertimbangkan dimensi keluarga sebagai sasaran dan pelaku. Hal ini sekaligus mengarah pada peranan keluarga sebagai
pengembang
sumber
daya
manusia
potensial
dengan
mendayagunakan keluarga untuk mempertajam potensi dasar seseorang. Dengan demikian, pengembangan sumber daya keluarga adalah rangkaian upaya pembangunan, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah swasta dan masyarakat untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas tahun 2015, yaitu terwujudnya keluarga yang maju, mandiri, sejahtera, hidup selaras, serasi serta seimbang dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Upaya
pembangunan
keluarga
berkualitas
dilakukan
melalui
pemberdayaan keluarga sebagai wahana pengembangan sumber daya manusia. Hal ini dilakukan dengan mewujudkan pelembagaan dan pembudayaan visi keluarga berkualitas guna meningkatkan kemampuan keluarga sebagai hal yang berperan dan bertanggung jawab dalam pengembangan anggota keluarga tersebut. Upaya ini perlu memperhatikan
sistim nilai yang ada dalam masyarakat, kondisi politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan serta perkembangan globalisasi. Proses pemberdayaan keluarga dilakukan secara terpadu oleh pemerintah bersama masyarakat melalui pemantapan sosialisasi dan pelaksanaan delapan fungsi keluarga sesuai dengan kondisi tiap-tiap keluarga melalui siklus perkembangan keluarga guna menjadikan setiap anggotanya sebagai insan pembangunan yang produktif dan kompetitif dalam rangka menuju persaingan pasar bebas. Pemberdayaan keluarga diawali dengan pengenalan kondisi dan potensi keluarga sasaran, melalui pendataan keluarga yang dilakukan para kader setempat dari rumah ke rumah. Hasilnya, menjadi data basis yang sifatnya sangat operasional dan bermanfaat untuk digunakan pada setiap tingkat pemerintahan. 1. KONSEP-KONSEP KUNCI a. Pengertian dan Tujuan Pemberdayaan Keluarga b. Ruang Lingkup dalam Pemberdayaan Keluarga c. Prinsip Pemberdayaan Keluarga d. Strategi Pemberdayaan Keluarga e. Pendekatan dan Metode Pemberdayaan Keluarga 2. PETUNJUK 1. Pelajari materi bab 1 dengan tekun dan disiplin! 2. Penyajian setiap bab meliputi : judul bab dan konsep konsep kunci, petunjuk,
kerangka
isi,
tujuan
pembelajaran
umum,
tujuan
pembelajaran khusus, paparan materi, tugas dan latihan, rangkuman, dan soal soal akhir bab yang di sertai dengan kunci jawaban. 3. Dalam uraian materi terdapat tes sambil jalan. Tes ini dapat menjadi tuntunan pembaca dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi bagian. 4. Kerjakan soal-soal latihan dan soal akhir bab dengan tekun dan disiplin! 5. Bacalah sumber sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan anda! 6. Ikuti urutan penyajian setiap bab tahap demi tahap. 7. Selamat belajar, semoga sukses! 3. TUJUAN PEMBELAJARAN a. Tujuan Pembelajaran Umum Dapat mengetahui dan memahami mengenai Pemberdayaan Keluarga
b. Tujuan Pembelajaran Khusus Dapat mengetahui dan memahami mengenai: 1) Pengertian dan Tujuan Pemberdayaan Keluarga 2) Ruang Lingkup dalam Pemberdayaan Keluarga 3) Prinsip Pemberdayaan Keluarga 4) Strategi Pemberdayaan Keluarga 5) Pendekatan dan Metode Pemberdayaan Keluarga B. PENYAJIAN MATERI 1. Pengertian dan Tujuan Pemberdayaan Masyarakat Pengertian Pemberdayaan Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang mendapat awalan beryang kata “berdaya” artinya memiliki atau mempunyai daya. Daya artinya kekuatan, berdaya artinya memiliki kekuatan. Pemberdayaan artinya membuat sesuatu menjadi berdaya atau mempunyai daya atau mempunyai kekuatan. Pemberdayaan dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan dari empowerment dalam bahasa inggris. Pemberdayaan sebagai terjemahan dari empowerment menurut Merrian Webster dalam Oxford English Dicteonary mengandung dua pengertian : a. To give
ability or enable, yakni meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pelaksanaan berbagai kebijakan dan program pembangunan, agar kehidupan masyarakat dapat mencapai tingkat kemampuan yang diharapkan. b. To give authority, yakni meningkatkan kemandirian masyarakat melalui pemberian wewenang secara proporsional kepada masyarakat dalam pengambilan keputusan dalam rangka membangun diri dan lingkungannya secara mandiri. Pengertian Keluarga Pengertian Keluarga secara Struktural: Keluarga didefenisikan berdasarkan kehadiran atau ketidakhadiran anggota keluarga, seperti orang tua, anak, dan kerabat lainnya. Definisi ini memfokuskan pada siapa yang menjadi bagian dari keluarga. Dari perspektif ini dapat muncul pengertian tentang keluarga sebaga asal-usul (families of origin), keluarga sebagai
wahana melahirkan keturunan (families of procreation), dan keluarga batih (extended family). Pengertian Keluarga secara Fungsional: Keluarga didefenisikan dengan penekanan pada terpenuhinya tugas-tugas dan fungsi-fungsi psikososial. Fungsi-fungsi tersebut mencakup perawatan, sosialisasi pada anak, dukungan emosi dan materi, dan pemenuhan peran-peran tertentu. Defenisi ini memfokuskan pada tugas-tugas yang dilakukan oleh keluarga. Pengertian Keluarga secara Transaksional: Keluarga didefenisikan sebagai kelompok yang mengembangkan keintiman melalui perilakuperilaku yang memunculkan rasa identitas sebagai keluarga (family identity), berupa ikatan emosi, pengalaman historis, maupun cita-cita masa depan. Definisi ini memfokuskan pada bagaimana keluarga melaksanakan fungsinya. Dari beberapa pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan keluarga adalah upaya untuk menjalankan peran sesuai dengan fungsinya dalam keluarga dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki anggota keluarga secara maksimal sehingga terbentuk ketahanan keluarga. Adapun tujuan dari pemberdayaan keluarga adalah : 1. Meningkatkan pengetahuan seluruh anggota keluarga dalam bidang kesehatan. 2. Meningkatnya kemampuan seluruh keluarga dalam pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatannya sendiri. 3. Keluarga mampu mengenali, memelihara, melindungi, meningkatkan kualitas kesehatannya, termasuk jika sakit, dan memperoleh pelayanan kesehatan tanpa mengalami kesulitan dalam pembiayaannya. 2. Ruang Lingkup Pemberdayaan Masyarakat Ruang lingkup substansi pemberdayaan keluarga meliputi berbagai wilayah dan ranah utama terkait kehidupan keluarga yang terdiri dari: a) Ketahanan Keluarga Pemberdayaan keluarga meningkatkan pendekatan pada peningkatan pengetahuan, kesadaran serta kapasitas keluarga dalam
kaitannya dengan kondisi dinamik suatu keluarga yang harus memiliki keuletan dan ketangguhan serta kemampuan secara fisikmaterial
dan
psikis
mental
spiritual
guna
hidup
mandiri,
mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dan meningkatkan kesejahteraan lahir dan bathin. b) Keberfungsian, Peran, dan Tugas Keluarga Pemberdayaan keluarga menekankan pada peningkatan potensi dan kapasitas keluarga dalam memenuhi fungsinya. Agar fungsi keluarga
berada
pada
kondisi
optimal,
perlu
peningkatan
fungsionalisasi dan struktur yang jelas, yaitu suatu rangkaian peran dimana keluarga sebagai ruang lingkup sistem sosial terkecil. Peran keluarga merupakan kunci utama keberhasilan fungsi keluarga. Tugas dasar keluarga meliputi: 1) Penyediaan Kebutuhan Dasar Anggota Keluarga 2) Melakukan tugas masing-masing dengan baik Sedangkan peran utama keluarga untuk keefektifan fungsi keluarga yaitu: 1) Penyediaan sumber daya yang dibutuhkan keluarga untuk 2) 3) 4) 5)
tumbuh dan berkembang Dukungan, pengasuhan, dan kasih saying Pengembangan keterampilan hidup Pemeliharaan dan pengelolaan sistem keluarga Kepuasan seksual suami-istri
c) Sumber Daya Keluarga Bermakna sebagai sumber kekuatan, potensi dan kemampuan untuk mencapai suatu manfaat maupun tujuan. Sumber daya merupakan asset berupa sumber daya ekonomi, potensi manusia, karakter pribadi, kualitas lingkungan, sumber daya alam dan fasilitas untuk
masyarakat.
Ditinjau
dari
sudut
pandang
ekonomi,
pemberdayaan masyarakat merupakan alat atau bahan yang tersedia dan diketahui fungsinya untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan keluarga. Sumber daya manusia meliputi keahlian, bakat, dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang. Sumber daya material berhubungan dengan fenomena alam seperti tanah subur, sungai, minyak bumi dan lain-lain.
Jadi, sumber daya keluarga dapat diartikan sebagai apa yang dimiliki dan dikuasai individu dalam keluarga baik bersifat fisik material maupun non fisik, dapat diukur maupun tidak, sumber daya manusia, sumber daya ekonomi, maupun lingkungan di sekitar keluarga untuk mencapai tujuan keluarga itu sendiri yaitu memenuhi seluruh kebutuhannya. d) Pengelolaan Masalah dan Stres Keluarga Tipologi dan persepsi keluarga terhadap stress serta mekanisme koping keluarga menentukan kemungkinan timbulnya stres di dalam sebuah
keluarga.
Fungsi
pemberdayaan
keluarga
dapat
meningkatkan tipologi efektif, cara pandang yang baik terhadap stress dan meningkatkan kemampuan koping serta memperbanyak alternative pilihan koping strategi dalam keluarga untuk menghindari munculnya krisis akibat stress pada keluarga. e) Interaksi dan Komunikasi Keluarga Interaksi keluarga dapat dipandang
melalui
beberapa
pendekatan, diantaranya adalah pendekatan sistem yang meliputi husband-wife dan parent-child interaction, sibling interaction, dan intergeneration interaction. Interaksi keluarga dipandang sebagai proses yang akan memengaruhi kualitas hidup seseorang yang meliputi kesejahteraan, karakter pribadi dan keberhasilan hidup yang pada akhirnya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh system sosial yang lebih luas. Komunikasi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia karena harga diri, rasa hormat, rasa percaya diri yang dibangun berdasarkan komunikasi yang efektif. Komunikasi dilakukan
dengan
menyatakan
kebutuhan
satu
pihak
dan
mendengarkan kebutuhan pihak lain karena komunikasi merupakan penggunaan bersama suatu bahasa disertai proses saling berbagi informasi untuk mencapai pengertian dan pemahaman yang sama. f) Tipologi Keluarga Tipologi keluarga mengidentifikasi keluarga dari empat dimensi, yaitu: kemampuan tumbuh kembang keluarga, kelentingan keluarga, kebersamaan keluarga dan tradisi keluarga. g) Kelentingan Keluarga
Diartikan sebagai kemampuan keluarga untuk merespon secara positif terhadap situasi yang kurang baik terhadap keluarga sehingga akan menimbulkan perasaan kuat perasaan kuat, tahan dan bahkan situasi dimana keluarga merasa lebih berdaya dan lebih percaya diri. Kelentingan keluarga dialami ketika anggota keluarga menunjukkan perilaku seperti percaya diri, kerja keras, kerjasama, dan memaafkan. Hal tersebut merupakan faktor yang menolong keluarga agar dapat menghadapi stresor sepanjang siklus kehidupannya. h) Perkembangan Keluarga Hal ini menekankan pada pengetahuan dan kesadaran pada tahap perkembangan keluarga, dimana setiap tahap perkembangan memiliki tugas perkembangannya serta berpotensi menghadapi periode
kritisnya,
yang
manakala
keluarga
tidak
mampu
menyelesaikan atau menghindari periode kritis tersebut, maka akan menyebabkan keretakan atau kehancuran keluarga. Pengetahuan perkembangan dan periode kritis pada setiap tahap keluarga dapat digunakan untuk memprediksikan kerentanan serta penetapan kebijakan dan program keluarga. i) Ekologi Keluarga Membahas hubungan timbal balik keluarga sebagai ekosistem dengan lingkungannya baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial
yang
diimplementasikan
melalui
proses
pemaknaan,
penerimaan, pengambilan keputusan, dan jarak dengan lingkungan sekitar. j) Arah Perkembangan Kehidupan Keluarga Membahas kehidupan keluarga yang senantiasa mengalami perubahan seiring dengan perkembangan ekonomi (infrastruktur ekonomi, perdagangan, transportasi, perkembangan wilayah) dan sosial (pelayanan pendidikan dan kesehatan) serta pergeseran budaya seiring perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan informasi. Demikian halnya dengan semakin dinamisnya mobilitas penduduk dan mobilitas sosial yang juga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan keluarga. Beberapa fenomena kehidupan keluarga terkait perkembangan sosial ekonomi diantaranya adalah menurunnya
jumlah anggota keluarga, perubahan keberfungsian, dan semakin tingginya
perempuan
yang
bekerja
di
sector
public
yang
menyebabkan besarnya kebutuhan bantuan dan dukungan sosial terhadap keluarga. Sementara di sisi lain urbanisasi dan migrasi menyebabkan semakin besarnya jumlah keluarga inti yang jauh dari keluarga luasnya, menyebabkan terbatasnya dukungan dan bantuan keluarga besar terhadap keluarga inti. Berbagai issue kehidupan keluarga terkait perubahan sosial ekonomi masyarakat diantaranya adalah perubahan pola manajemen keuangan keluarga, pola pengambilan keputusan, nilai anak dan pola pengasuhan anak, pergeseran fungsi suami istri di sector public dan domestic, dukungan sosial terhadap keluarga, pola komunikasi dan interaksi antar anggota keluarga, manajemen stress keluarga, krisis keluarga, dan perceraian. Terdapat perubahan nilai pada anak di mata orang tua. Anak diharapkan lebih berprestasi dan mandiri lebih awal. Dengan semakin pesatnya perkembangan media massa, berdampak terhadap pengetahuan keluarga akan kehidupan keluarga itu sendiri. Terdapat perubahan nilai ayah dan ibu yang dikategorikan baik. Keluarga menjadi lebih terpapar informasi dan pengetahuan mengenai fungsi dan peran keluarga serta pemahaman yang lebih baik mengenai tahapan perkembangan keluarga. 3. Prinsip Pemberdayaan Keluarga Agar tujuan pemberdayaan keluarga dapat tercapai, maka perlu memperhatikan
beberapa
prinsip penting
pemberdayaan
keluarga.
Beberapa prinsip penting tersebut yaitu: a) Pemberdayaan keluarga hendaknya tidak memberikan bantuan atau
pendampingan
yang
bersifat
charity
yang
akan
mendatangkan ketergantungan dan melemahkan, melainkan bantuan,
pendampingan,
dan
atau
pelatihan
yang
mempromosikan self reliance dan meningkatkan kapasitas sasaran pemberdayaan.
b) Hendaknya
menggunakan
metode
pemberdayaan
yang
menjadikan pihak yang dibantu/dibina/didamping menjadi lebih kuat melalui latihan daya tahan, dan menghadapi masalah. c) Meningkatknan partisipasi yang membawa pihak yang diberdayakan meningkat kapasitasnya. d) Menjadikan pihak yang diberdayakan mengambil kontrol penuh, pengambilan keputusan penuh, dan tanggung jawab penuh untuk melakukan kegiatan yang akan membawanya menjadi lebih kuat. Contoh Alternatif Kegiatan Pemberdayaan Keluarga A. Meningkatkan potensi atau kapasitas keluarga
untuk
berkembang : a) Pelatihan di berbagai tingkat sasaran untuk meningkatkan produktivitas keluarga dalam memperoleh sumber daya ekonomi b) Pelatihan,
bimbingan-konseling
untuk
meningkatkan
keterampilan keluarga : menilai sumber daya keluarga; mengembangkan potensi & pengelolaan masalah untuk mencapai tujuan keluarga c) Kampanye social & penyuluhan untuk meningkatkan dukungan social bagi ketahanan keluarga d) Pelatihan keterampilan organisasi di masyarakat terkait : manajemen, kerjasama
kepemimpinan &
jaringan
masyarakat. B. Menciptakan lingkungan
dan
ekonomi
organisasi,
agar
organisasi,
kelembagaan
kapasitas
keluarga
di
untuk
berkembang dapat terwujud : a) Advokasi : meningkatkan komitmen pemerintah b) Bangun Kemitraan sosial dan jejaring : Pemerintah, sawasta, LSM dan media massa c) Pelatihan kepada para tokoh dan penggerak masyarakat dalam
rangka
memberdayakan
masyarakat
menyediakan dukungan sosial bagi keluarga d) Penguatan kelembagaan : bimbingan dan
dalam
konseling
keluarga, family crisis cener dan family therapy e) Kampanye dan advokasi social bangun ketahanan keluarga
f) Mobilisasi
SD
bagi
perbaikan
ekonomi
keluarga
(penyediaan input untuk meningkatkan peluang berusaha) g) Advokasi kebijakan sistem ekonomi makro : sisistem insentif berusaha, sistem upah, perluasan lapangan dan kesempatan kerja, serta kemudahan akses berusaha 4. Strategi Pemberdayaan Keluarga Pemberdayaan keluarga hendaknya dilakukan dengan memperhatikan beberapa strategi utama, diantaranya adalah : a. Holistik Strategi yang memperhatikan berbagai keluarga;
fungsi
keluarga,
peran,
dan
dimensi
tugas
kehidupan
keluarga,
memperhatikan tahap perkembangan kehidupan keluarga. b. Sinergistik Strategi yang memperhatikan dan menempatkan
serta
kegiatan
pemberdayaan keluarga diantara program keluarga atau program kemasyarakatan lainnya yang dilaksanakan oleh berbagai pihak baik oleh pemerintah maupun non pemerintah , agar saling mendukung, menguatkan, dan saling melengkapi c. Arus-utama : kemandirian dan ketahanan keluarga Strategi pemberdayaan adalah mendorong kemandirian dan menguatkan ketahanan keluarga. d. Fokus : proses - perubahan Strategi ini menekankan bahwa pemberdayaan adalah sebuah proses,
oleh karenanya perlu member ruang dan memasukkan
perjalanan proses dalam perencanaan, serta memastikan agar proses perubahan tersebut dilalui sampai tujuan tercapai. e. Meningkatkan partisipasi dan menggunakan pendekatan pendidikan orang dewasa f. Memanfaatkan dan atau meningkatkan kapasitas kelembagaan lokal agar perubahan lebih mengakar untuk menjamin keberlanjutan dan g.
kelangsungannya Memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi local Pemberdayaan ekonomi keluarga hendaknya memanfaatkan potensi lokal yang bertujuan memberi nilai tambah serta meningkatkan
potensi ekonomi wilayah h. Kepedulian – kemitraan
Strategi
ini
memperhatikan
aspek
utama
dalam
proses
pembangunan yaitu kepedulian, serta meningkatkan kemitraan untuk mendorong perubahan yang lebih luas. i. Keberlanjutan ( sustainability ) Strategi yang memperhatikan keberlanjutan program, mengingat perubahan sosial membutuhkan waktu yan g lama dan panjang 5. Pendekatan dan Metode Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayan keluarga dapat menggunakan dua pendekatan. Pertama adalah pendekatan berbasis memperbaiki kekurangan atau kelemahan.
Pendekatan
yang
kedua
adalah
pendekatan
berbasis
menguatkan keunggulan. Pemberdayaan keluarga yang menggunakan pendekatan pertama biasanya berkaitan dengan permasalahan umum keluarga seperti masalah komunikasi dan interaksi, masalah hubungan suami-istri, masalah pengasuhan, masalah penanganan stress, dan masalah hubungan
keluarga
pemberdayaan
dengan
keluarga
lingkungan
dengan
social.
menggunakan
Sementara
pendekatan
itu, kedua
umumnya untuk meningkatkan ekonomi keluarga, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemberdayaan ekonomi keluarga secara langsung umumnya berupa pelatihan atau pendampingan bagi keluarga yang telah memiliki usaha atau rintisan usaha untuk kemudian dibantu atau didampingi upaya peningkatannya. Sedangkan pemberdayaan ekonomi keluarga secara tidak langsung adalah pelatihan, pendampingan, dan bantuan dalam menggali potensi dan kesempatan serta akses berusaha. Pemberdayaan keluarga dapat menggunakan beberapa metode. Metode yang paling sering digunakan adalah penyuluhan, konseling, pelatihan, dan pendampingan. Penyuluhan dan konseling dapat dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun secara tidak langsung (melalui media). Sedangkan pelatihan dan pendampingan merupakan media yang lebih intensif menekankan pada perubahan atau perbaikan keterampilan sasaransuami atau istri) maupun Konseling keluarga dilakukan baik kepada individu ( suami dan istri ), atau orangtua anak. Konseling umumnya ditujukan untuk pendampingan yang spesifik baik untuk sifatnya penyelesaian masalah dalam keluarga ( pertengkaran, resolusi konflik antar anggota keluarga )
ataupun untuk pengambilan keputusan yang spesifik (contohnya manajemen keuangankeluarga). Konseling keluarga dipandang sangat efektif dalam membantu keluarga mengatasi masalah dan mendorong keluarga untuk memiliki kemampuan menolong dirinya sendiri, namun demikian karena sifatnya intensif dan individual, maka unit biaya penyelenggaraan
metode
pemberdayaan
dibandingkan penyuluhan. Penyuluhan keluarga
dilakukan
ini
lebih
bagi
tinggi
sekelompok
(mahal) keluarga
(lengkap) atau bagian dari keluarga (ibu-ibu; atau bapak-bapak) untuk membahas hal-hal yang menjadi perhatian bersama, atau masalah yang umumnya dirasakan atau dialami bersama. Metode ini tepat dalam upaya peningkatan pengetahuan dan sikap keluarga terkait kehidupan keluarga seperti tugas perkembangan keluarga, tugas perkembangan anak, optimalisasi
pertumbuhan
dan
perkembangan
anak,
menciptakan
lingkungan rumah yang ramah anak. Penyuluhan yang disertai praktik yang memadai dapat meningkatkan efektivitas metode ini. Agar kegiatan pemberdayaan keluarga melalui penyuluhan efektif maka perlu persiapan yang baik , misalnya pennyusunan rencana penyuluhan yang meliputi tujuan instruksional (umum dan khusus) serta alokasi waktu penyuluhan, disertai evaluasi sederhana untum menangkap daya terima peserta penyuluhan keluarga (contoh disajikan pada lampiran 1). Penambahan alat bantu seperti leaflet yang memungkinkan sasaran dapat mengulang materi pemberdayaan di rumah dipandang akan meningkatkan efektivitas penyuluhan keluarga (contoh disajikan pada lampiran 2). Selain memperhatikan pendekatan dan pemilihan
metode
pemberdayaan keluarga, hendaknya diperhatikan hal-hal yang dapat menyebabkan pemberdayaan keluarga dinilai kurang berhasil. Hasil kumpulan analisis terhadap pelaksanaan pemberdayaan keluarga, terdapat beberapa
factor
yang
dapat
menyebabkan
kurang
berhasilnya
pemberdayaan keluarga, diantaranya adalah : a. Perencanaan kurang memadai atau bahkan tidak ada perencanaan b. Pendampingan proses perubahan yang tidak tuntas c. Pendekatan pemberdayaan yang kurang tepat d. Lemahnya monitoring & evaluasi kegiatan
e. Mengabaikan hal-hal yang menyebabkan program
pemberdayaan
tidak diterima oleh sasaran f. Melakukan hal-hal yang menyebabkan terdapat pihak yang melawan upaya pemberdayaan g. Mengabaikan keberadaan pihak-pihak yang berpotensi sebagai provokator B. TUGAS DAN LATIAN Tugas dan latihan terdiri dari 10 butir soal pilihan ganda dengan pilihan jawaban A,B,C,D,E C. PENUTUP Simpulan Pemberdayaan keluarga adalah upaya untuk menjalankan peran sesuai dengan fungsinya dalam keluarga dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki anggota keluarga secara maksimal sehingga terbentuk ketahanan keluarga. Tujuan dari pemberdayaan keluarga adalah untuk meningkatkan pengetahuan seluruh anggota keluarga dalam bidang kesehatan dan meningkatkan kemampuan seluruh keluarga dalam pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatannya
sendiri, serta mampu mengenali,
memelihara, melindungi, meningkatkan kualitas kesehatannya.
Saran Diharapkan perawat mampu mengaplikasikan ilmunya dalam upaya pemberdayaan keluarga. Selain itu masyarakat sendiri juga harus aktif dalam mengikuti program-program pemberdayaan keluarga. 1. RANGKUMAN Pemberdayaan keluarga adalah upaya untuk menjalankan peran sesuai dengan fungsinya dalam keluarga dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki anggota keluarga secara maksimal sehingga terbentuk ketahanan keluarga. Tujuan dari pemberdayaan keluarga adalah untuk meningkatkan pengetahuan seluruh anggota keluarga dalam bidang kesehatan,
meningkatkan
kemampuan
seluruh
keluarga
dalam
pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatannya sendiri, serta keluarga mampu mengenali, memelihara, melindungi, meningkatkan kualitas kesehatannya, termasuk jika sakit, dan memperoleh pelayanan kesehatan tanpa mengalami kesulitan dalam pembiayaannya. Ruang lingkup pemberdayaan keluarga antara lain yaitu ketahanan keluarga, keberfungsian, peran, dan tugas keluarga, sumber daya keluarga, pengelolaan
masalah dan stres keluarga, interaksi dan komunikasi
keluarg, tipologi keluarga, kelentingan keluarga, perkembangan keluarga, ekologi keluarga, arah perkembangan kehidupan keluarga. Prinsip pemberdayaan keluarga antara lain yaitu pemberdayaan keluarga hendaknya tidak memberikan bantuan atau pendampingan yang akan mendatangkan ketergantungan dan melemahkan anggota masyarakat, melainkan menggunakan metode pemberdayaan yang menjadikan pihak yang dibantu/dibina/didamping menjadi lebih kuat melalui latihan daya tahan dan menghadapi masalah melalui peningkatan partisipasi yang membawa pihak yang diberdayakan meningkat kapasitasnya serta menjadikan pihak yang diberdayakan mengambil kontrol penuh, pengambilan keputusan penuh, dan tanggung jawab penuh untuk melakukan kegiatan yang akan membawanya menjadi lebih kuat. Strategi pemberdayaan keluargadiantaranya adalah strategi holistik, strategi sinergistik, arus-utama yang meliputi kemandirian dan ketahanan keluarga, strategi proses-perubahan, meningkatkan partisipasi dan menggunakan pendekatan pendidikan orang dewasa, memanfaatkan dan atau meningkatkan kapasitas kelembagaan lokal agar perubahan lebih mengakar
untuk
menjamin
keberlanjutan
dan
kelangsungannya,
memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi lokal, kepedulian-kemitraan, keberlanjutan, pendekatan dan metode pemberdayaan masyarakat Pemberdayaan keluarga dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan berbasis memperbaiki kekurangan atau kelemahan dan pendekatan berbasis menguatkan keunggulan. Pemberdayaan keluarga dapat menggunakan beberapa metode diantaranya adalah penyuluhan, konseling, pelatihan, dan pendampingan. 2. TES AKHIR BAB Soal
1. Meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pelaksanaan berbagai kebijakan dan program pembangunan, agar kehidupan masyarakat dapat mencapai tingkat kemampuan yang diharapkan adalah pengertian dari? a. To give authority b. To give ability or enable c. Families of procreation d. Extended family e. Authority 2. Yang bukan tujuan dari pemberdayaan keluarga adalah? a. Meningkatkan pengetahuan seluruh anggota keluarga dalam bidang kesehatan. b. Meningkatnya kemampuan seluruh keluarga dalam pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatannya sendiri. c. Keluarga mampu mengenali, memelihara, melindungi, meningkatkan kualitas kesehatannya d. Memperoleh pelayanan kesehatan tanpa mengalami kesulitan dalam pembiayaannya e. Memperoleh pendidikan tinggi 3. Salah satu ruang lingkup dalam pemberdayaan masyarakat adalah? a. Ketahanan keluarga b. Kebersamaan keluarga c. Rasa gotong royong d. Kerukunan. e. Saling menghormati 4. Dalam ekologi keluarga membahas tentang? a. Kehidupan keluarga yang senantiasa mengalami perubahan seiring dengan perkembangan ekonomi. b. Keluarga dari empat dimensi, yaitu: kemampuan tumbuh kembang keluarga, kelentingan keluarga, kebersamaan keluarga dan tradisi keluarga. c. Hubungan timbal balik keluarga sebagai ekosistem dengan lingkungannya baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial yang diimplementasikan
melalui
proses
pemaknaan,
penerimaan,
pengambilan keputusan, dan jarak dengan lingkungan sekitar. d. Kemampuan keluarga untuk merespon secara positif terhadap situasi yang kurang baik terhadap keluarga sehingga akan menimbulkan perasaan kuat, tahan dan bahkan situasi dimana keluarga merasa lebih berdaya dan lebih percaya diri e. Keluarga menentukan kemungkinan timbulnya stres di dalam sebuah keluarga.
5. Pengertian dari kelentingan keluarga adalah? a. Kehidupan keluarga yang senantiasa mengalami perubahan seiring dengan perkembangan ekonomi. b. Keluarga dari empat dimensi, yaitu: kemampuan tumbuh kembang keluarga, kelentingan keluarga, kebersamaan keluarga dan tradisi keluarga. c. Hubungan timbal balik keluarga sebagai ekosistem dengan lingkungannya baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial yang diimplementasikan
melalui
proses
pemaknaan,
penerimaan,
pengambilan keputusan, dan jarak dengan lingkungan sekitar. d. Kemampuan keluarga untuk merespon secara positif terhadap situasi yang kurang baik terhadap keluarga sehingga akan menimbulkan perasaan kuat, tahan dan bahkan situasi dimana keluarga merasa lebih berdaya dan lebih percaya diri e. Keluarga menentukan kemungkinan timbulnya stres di dalam sebuah keluarga. 6. Yang tidak termasuk dalam prinsip pemberdayaaan masyarakat adalah? a. Hendaknya menggunakan metode pemberdayaan yang menjadikan pihak yang dibantu/dibina/didamping menjadi lebih kuat b. Meningkatknan partisipasi yang membawa pihak yang diberdayakan meningkat kapasitasnya c. Perubahan nilai ayah dan ibu yang dikategorikan baik. d. Menjadikan pihak yang diberdayakan mengambil kontrol penuh, pengambilan keputusan penuh, dan tanggung jawab penuh untuk melakukan kegiatan yang akan membawanya menjadi lebih kuat. e. Pemberdayaan keluarga hendaknya tidak memberikan bantuan atau
pendampingan yang bersifat charity yang akan mendatangkan ketergantungan
dan
melemahkan,
melainkan
bantuan,
pendampingan, dan atau pelatihan yang mempromosikan self reliance dan meningkatkan kapasitas sasaran pemberdayaan. 7. Strategi yang memperhatikan berbagai dimensi kehidupan keluarga; fungsi keluarga, peran, dan tugas keluarga, serta memperhatikan tahap perkembangan kehidupan keluarga merupakan pengertian dari? a. Holistik b. Sinergistik c. Arus utama d. Fokus
e. Meningkatkan partisipasi dan menggunakan pendekatan pendidikan orang dewasa 8. Strategi fokus menekankan bahwa? a. Meningkatkan partisipasi dan menggunakan pendekatan pendidikan orang dewasa b. Mendorong kemandirian dan menguatkan ketahanan keluarga. c. Memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi local d. Pemberdayaan adalah sebuah proses, oleh karenanya perlu member ruang dan memasukkan perjalanan proses dalam perencanaan, serta memastikan agar proses perubahan tersebut dilalui sampai tujuan tercapai. e. Kegiatan pemberdayaan keluarga diantara program keluarga atau program kemasyarakatan lainnya yang dilaksanakan oleh berbagai pihak baik oleh pemerintah maupun non pemerintah , agar saling mendukung 9. Pengertian dari advokasi dalam menciptakan lingkungan agar kapasitas untuk berkembang dapat terwujud adalah? a. Perbaikan ekonomi keluarga b. Meningkatkan komitmen pemerintah c. Bimbingan dan konseling keluarga. d. Kemandirian dan menguatkan ketahanan keluarga. e. Menggunakan pendekatan pendidikan orang dewasa 10. To give authority adalah? a. Meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pelaksanaan berbagai kebijakan dan program pembangunan, agar kehidupan masyarakat dapat mencapai tingkat kemampuan yang diharapkan. b. Meningkatkan kemandirian masyarakat melalui wewenang
secara
proporsional
kepada
pemberian
masyarakat
dalam
pengambilan keputusan dalam rangka membangun diri dan lingkungannya secara mandiri c. Kelompok yang mengembangkan keintiman melalui perilakuperilaku yang memunculkan rasa identitas sebagai keluarga d. Peningkatan potensi dan kapasitas keluarga dalam memenuhi fungsinya e. Pengetahuan dan kesadaran pada tahap perkembangan keluarga, dimana
setiap
tahap
perkembangan
memiliki
tugas
perkembangannya serta berpotensi menghadapi periode kritisnya Kunci Jawaban
1. B 2. E 3. A 4. C 5. D 6. C 7. A 8. D 9. B 10. B D. DAFTAR PUSTAKA Farida, Nurlia. 2009. Ilmu Kesejahteraan Keluarga. Available on : http://nurliafarida.blogspot.com/2009/10/ilmu-kesejahteraankeluarga.html?m=1. Diakses tanggal 13 September 2014. Indah. 2013. Program Pemberdayaan Keluarga. Available on : http://www.damandiri/2013or.id/file/indahunair bab2.pdf. diakses tanggal 13 September 2014 Riniz.2012. Pembinaan Kesejahteraan Keluarga. Available on : http://riniz.blogspot.com/2012/5/pembinaan-kesejahteraankeluarga.html?m=1. Diakses tanggal 13 September 2014. Sumarwan, Ujang. 2010. Pemberdayaan Keluarga. Available on : http://ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id/files/2010/07/ECONOMICEMPOWERMENT-OF-FAMILY-CONSUMERS.pdf. Diakses tanggal 13 September 2014. Sunarti, Euis. 2012. Program Pemberdayaan dan Konseling Keluarga. Available on : http://euissunarti.staff.ipb.ac.id/files/2012/04/Dr.-EuisSunarti-IPB-PROGRAM-PEMBERDAYAAN-DAN-KONSELINGKELUARGA.pdf. Diakses tanggal 13 September 2014. .