Konstruksi Lambung [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSTRUKSI LAMBUNG 2.1. Gading utama Konstruksi lambung sebagai kerangka lambung kapal dimulai dari bagian sisi kapal diatas lutut bilga sampai dengan plat lajur sisi atas ( Sheer strake ), pada prinsipnya konstruksi pada lambung kapal ada dua sistem yaitu sistem kerangka gading melintang dan sistem kerangka gading memanjang. Gading-gading melintang pada umumnya dipasang pada kapal-kapal yang lebih kecil dari 100 m karena masih belum memerlukan kekuatan memanjang yang lebih besar pada daerah lambung. Gading-gading pada geladak dihubungkan dengan balok geladak melintang dan lutut sedangkan di bagian dasar dengan pelat lutut bilga. Jarak gading melintang di lambung bervariasi dan sangat bergantung pada ukuran panjang kapal. BKI



menentukan jarak gading standar a0 dari sekat ceruk buritan



hingga 0,2 L dari garis tegak haluan dihitung dengan rumus sebagai berikut : a0 = L/500 + 0,48 (m), a0 maksimum = 1 m.



a.



Hubungan Gading dengan lutut bilga Pada sistim konstruksi melintang hubungan antara gading dan wrang dihubungkan



oleh pelat lutut hubungan antara gading dan pelat lutut dapat dilakukan sebagai berikut



Gambar 3.11.Hubungan gading dan lutut bilga



b.



Konstruksi gading jika ada geladak antara Jika ada geladak antara konstruksi gading bisa ditembuskan ( continous ) atau



dibuat terpotong oleh geladak, akan tetapi harus tetap dilakukan sesuai ketentuan untuk menjamin kekuatan dari konstruksi. Hubungan gading jika ada geladak kedua dapat dilihat pada konstruksi berikut



Gambar 3.12.



c.



Hubungan gading dan geladak antara



Pelat Bilga dan Lunas Bilga Pelat bilga merupakan lajur pelat yang berada di pertemuan antara alas dan sisi



kapal. Pada lajur ini mempunyai jari-jari kelengkungan tertentu, aka tetapi ada juga kapal yang tidak mempunyai kelengkungan bilga yaitu pada kapal dengan menggunakan Chine.



Gambar 3.13.



Bentuk kelengkungan bilga



Pada sistim konstruksi melintang pada daerah bilga dipasang lutut bilga yaitu plat yang menghubungkan antara Wrang (floor) dengan gading. Lutut bilga ini juga disebut tank side bracket (khususnya pada kapal dengan alas ganda)



Gambar 3.14. Pemasangan margine plate dan gusset plate



Ukuran dari plat lutut bilga ketebalannya sama dengan pelat sisi (BKI). Hal tersebut berlaku untuk sistem konstruksi melintang. Tebalnya sama dengan tebal pelat alas jika kapal tersebut menggunakan sistem konstruksi memanjang untuk lambung dan alas. Pada derah bilga kadang juga dipasang lunas bilga untuk menambah keseimbangan kapal. Pada kapal dengan konstruksi kombinasi dimana pada sisi dipasang gading lintang sedangkan pada alas menggunakan sistim membujur maka lutut bilga dilaskan pada gading dan pada masing-masing pembujur seperti gambar dibawah ini.



Gambar 3.15.



Lutut bilga dan pembujur alas



Gambar 3.16.



2.1. a.



Hubungan gading dan lutut bilga



GADING BESAR DAN SENTA SISI Gading Besar (web frame ) Pada konstruksi kapal selain gading-gading utama biasanya juga dipasang



gading-gading besar (Web frame), gading gading ini dibentuk oleh profil T dimana terdiri dari Pelat bilah (Web plate) dan pelat hadap (face plate). Pada sistim konstruksi melintang gading besar dipasang kira-kira pada setiap 5 jarak gading (gading utama), selain menambah kekuatan kapal gading besar ini juga berfungsi sebagai penyangga untuk bukaan bukaan pada geladak atau disebut cantilever. Pada sistim konstruksi memanjang gading besar ini bias difungsikan sebagai pelintang, yaitu pelintang alas, pelintang sisi dan pelintang geladak. Gading besar ini bias juga berfungsi sebagai kekuatan melintang dan bentuk penampang melintang dari kapal. Gading Besar disambungkan dengan wrang pelat pada bagian alas dan balok geladak besar pada bagian geladak dan biasanya diteruskan sampai geladak kontinyu teratas. Berdasarkan BKI gading besar juga harus dipasang didalam kamar mesin yang isa menambah kekuatan untuk menahan beban beban mesin baik mesin induk maupun mesin bantu.



Pemasangan gading besar di kamar mesin ditentukan berdasarkan tenaga dari motor Induk. -



Untuk daya mesin induk sampai dengan 400 Kw gading besar dipasang pada ujung-ujung dari motor induk.



-



Pada daya motor antara 400 Kw sampai dengan 1500 Kw, dipasang gading besar tambahan pada pertengahan panjang motor induk



-



Untuk motor induk yang lebih basar minimal ditambah 2 buah gading besar.



b.



Senta sisi (Side stringer) Senta sisi (side stringger) adalah komponen konstruksi memanjang kapal yang



dipasang pada sisi kapal . Bentuk profil dari senta ini adalah profil T dimana biasanya ditembus oleh gading utama akan tetapi terpotong terhadap gading besar. Pemasangan senta ini juga dapat memperpendek panjang tidak ditumpu dari gading-gading sehingga ukuran gading bisa diperkecil. Pada kamar mesin wajib dipasang senta sisi dengan jarak maksimal 2,6 m, sehingga pemasangan senta sisi pada lambung kapal bisa lebih dari satu. Senta sisi ini ditembus loeh gading gading lintang akan tetapi senta sisi tidak menembus gading besar.



Pertanyaan : 1. Jelaskan desertai Gambar Daerah yang dikatakan sebagai lambung kapal 2. Jelaskan disertai gambar Komponen-komponen yang memperkuat konstruksi lambung jika kapal a. Menggunakan sistim konstruksi melintang b. Menggunakan sistim konstruksi memanjang 3. Jelaskan dan gambar secara 2D dan sebutkan nama bagiannya hubungan antara konstruksi lambung dan konstruksi alas 4. Jelaskan disertai gambar macam-macam penembusan gading jika pada konstruksi lambung terdapat geladak antara 5. Jelaskan diserta gambar dan satu gambar potongan macam-macam hubungan antara gading dan lutut bilga 6. Jelaskan disertai gambar apa yang disebut dengan gading besar ( web frame ) dan bagaimana cara penempatannya pada konstruksi lambung 7. Jelaskan disertai gambar apa yang disebut dengan senta sisi ( side stringer ) dan hubungannya dengan gading utama ( main frame ) dan gading besar ( web frame )