Kontraksi Otot Jantung [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONTRAKSI OTOT JANTUNG IKAN (Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air)



Oleh Yesica Bella Safitri 1614111057 Kelompok 12



Asisten Andree Firmansyah NPM.1414111007



JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2017



LEMBAR PENGESAHAN



Judul Praktikum



: Kontraksi Otot Jantung Ikan



Tanggal Praktikum



: 05 April 2017



Tempat Praktikum



: Laboratorium Perikanan Dan Kelautan



Kelompok



: 12



Nama



: Yesica Bella Safitri



NPM



: 1614111057



Jurusan



: Perikanan dan Kelautan



Fakultas



: Pertanian



Universitas



: Universitas Lampung



Bandar Lampung, 05 April 2017 Mengetahui, Asisten



Andree Firmansyah NPM.1414111007



I.



1.1



PENDAHULUAN



Latar Belakang



Dalam kehidupan suatu makhluk hidup, jantung merupakan salah satu organ tubuh yang pembesaran massa ototspesifik dari pembuluh darah bentuknya seperti piramida serta diselimuti oleh kantung perikardial. Jantung pada ikan memiliki dua kamar, yaitu satu serambi (atrium) dan satu bilik (ventrikel).Sistem jantung pada ikan merupakan organ sirkulasi darah dalam tubuh.Kontraksi otot jantung ikan yang ditimbulkan merupakan sarana untuk mengkonversi energi kimiawi menjadi mekanik dalam bentuk tekanan dan aliran darah. Jantung sangat berperan penting dalam hubungannya dengan pemompaan darah ke seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi darah.Sirkulasi darah adalah sistem yang berfungsi dalam pengangkutan dan penyebaran enzim, zat nutrisi, oksigen, karbondioksida, garam-garam, antibodi (kekebalan) dan senyawa N, dari tempat asal ke seluruh bagian tubuh sehingga diperlukan tekanan yang cukup untuk menjamin aliran darah sampai ke bagian-bagian jaringan-jaringan tubuh. Oleh karena pentingnya organ jantung terhadap kelangsungan hidup ikan, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana kerja otot jantung pada ikan dan juga mengetahui ketahanan jantung ikan di luar tubuhnya.



1.2



Tujuan Praktikum. Tujuan praktikum yaitu untuk mengetahui kerja jantung tanpa pengaruh organ tubuh lain, mengetahui ketahanan jantung ikan diluar tubuh dan membuktikan bahwa otot jantung adalah otot lurik tetapi bekerja seperti otot polos. II.



TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Biologi Ikan Nila



Ikan nila mempunyai ciri yang khas, yaitu adanya garis vertikal yang berwarna gelap disirip ekor sebanyak enam buah dan garis seperti ini juga terdapat pada sirip punggung dan sirip duburnya.Bentuk tubuh ikan nila pipih meruncing, posisi mulut superior dan dapat disembulkan, sisik ktenoid dan memiliki sirip yang lengkap, terdiri atas sirip dorsal, ventral, pektoral, anal, dan caudal.Posisi sirip ventral terhadap pektoralnya adalah abdominal.Ikan nila mempunyai linea lateralisyang lengkap dan terputus.Ada beberapa ciri yang dapat membedakan ikan nila jantan dan betina.Pada rahang terdapat bercak kehitaman.Sisik ikan nila adalah tipescenoid.Ikan nila juga ditandai dengan jari-jari dorsal yang keras, begitupun bagian awalnya.Dengan posisi siap awal dibagian belakang sirip dada (abdormal) (Tariga, 2012). Perbedaannya terdapat pada sisiknya. Sisik ikan nila jantan lebih besar daripada ikan nila betina, sisik bawah dagu dan perut ikan nila jantan berwarna gelap, dan alat kelamin jantan berupa tonjolan yang disebut papilla sedangkan kelamin betina berupa tonjolan dibelakang anus (Suyanto,2007).



Adapun klasfikasi ikan nila adalah sebagai berikut:



kingdom



: Animalia



filum



: Chordata



kelas



: Osteichthyes



ordo



: Percomorphi



sub-ordo



: Percoidea



famili



: Cichlidae



genus



: Oreochromis



spesies



: Oreochromis niloticus



(Suyanto,2007).



Ikan nila dapat hidup di perairan yang dalam dan luas maupun di kolam yang sempit dan dangkal.Nila juga dapat hidup di sungai yang tidak terlalu deras alirannya, di waduk, danau, rawa, tambak air payau, atau di dalam jaring terapung di laut. Ikan nila air tawar dapat dipindahkan ke air asin dengan proses adaptasi yang bertahap. Kadar garam dinaikkan sdikit demi sedikit. Pemindahan ikan nila secara mendadak ke dalam air yang berkadar garamnya sangat berbeda dapat mengakibatkan stress dan kematian ikan (Leugeu, 2009). 2.2



Pengertian jantung dan fungsi jantung pada ikan.



Jantung merupakan suatu pembesaran otot yang spesifik dari pembuluh darah atau suatu struktur muskular berongga yang bentuknya menyerupai kerucut dan dilingkupi atau diselimuti oleh kantung perikardial (perikardium). Pada ikan terdapat dibagian restral dari hati dan bagian ventral dari rongga mulut (Afandi dan Tang, 2002). Peranan jantung sangat penting dalam hubunganya dengan pemompaan darah keseluruh tubuh melalui sistem sirkulasi darah, sirkulasi darah adalah sistem yang berfungsi dalam pengangkutan dan penyebaran enzim, zat nutrisi, oksigen, karbondioksida, garam-garam, antibodi dan senyawa N, dari tempat asal keseluruh bagian tubuh sehingga diperlukan tekanan yang cukup untuk menjamin aliraqn darah sampai ke bagain-bagian jaringan jaringan tubuh (Groman dalam Afandi dan Tang, 2006).



Sistem peredaran darah pada ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat satu jalur sirkulasi peredaran darah, yakni dari jantung darah dipompa ke insang untuk melakukan pertukaran ke gas kemudian keberbagai organ tubuh, setelah itu darah kembali lagi kejantung. untuk menjamin aliran darah terus berlangsung, maka daerah dipompa dengan perbedaan tekanan. tekanan jantung lebih besar dari tekanan arteri, dan tekanan arteri lebih besar dari tekanan arterionale, akibat adanya perbedaan tekanan maka aliran darah dapat terjadi. Ada dua jenis energi yang disalurkan ke darah pada setiap kontraksi jantung yaitu energi kinetik yang menyebabkan darah mengalir dan energi yang tersimpan dalam pembuluh darah dan menimbulkan tekanan darah. (Fujaya ,2004). 2.3 Larutan fisiologis 2.3.1 Larutan NaCl Natrium Chlorida merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan oleh masyarakat dalam pengolahan makanan dan bahan baku dalam berbagai industri kimia. Industri kimia yang paling banyak menggunakan Natrium Chlorida sebagai bahan bakunya adalah industri Chlor Alkali. Produk utama dari industri ini adalah chlorine (Cl2) dan Natrium Hidroksida (NaOH), yang banyak dibutuhkan oleh industri lain, seperti industri pulp dan kertas, tekstil, deterjen, sabun dan pengolahan air limbah(Dina Lesdantina, 2010). Natrium adalah logam putih perak yang lunak, yang melebur pada 97,5 0C.Natrium teroksidasi dengan cepat dalam udara lembab, maka harus disimpan terendam seluruhnya dalam pelarut nafta atau silena. Logam ini bereaksi keras dengan air, membentuk Natrium Hidroksida dan Hidrogen. Dalam garamgaramnya natrium berada sebagai kation monovalen Na+. Garam-garam ini membentuk larutan tak berwarna, hampir semua garam natrium larut dalam air (Vogel, 2009).



2.3.2 Larutan Aquades Aquades adalah air hasil destilasi atau penyulingan, sama dengan air murni dan tidak ada mineral-mineral lain. Air destilasi ini memiliki rumus kimia pada air umumnya yaitu H2O, yang berarti dalam 1 molekul terdapat 2 atom hidrogen kovalen dan atom oksigen tunggal. Molekul pada H2O berbentuk asimetris sehingga memiliki elektronegativitas lebih tinggi dari atom hidrogen. Aquades ini bentuknya cair dan seperti air pada umumnya dan merupakan bahan kimia yang tidak berbahaya bagi tubuh manusia karena memiliki pH netral sehingga tidak menimbulkan efek samping. Aquades ini biasanya berfungsi sebagai pelarut (Hart, 2008). Aquades



merupakan



air



hasil



penyulingan



yang



bebas



dari



zat-zat



pengotorsehingga bersifat murni dalam laboratorium. Aquades berwarna bening, tidak berbau,dan tidak memiliki rasa. Aquades biasa digunakan untuk membersihkan alat-alat laboratorium dari zat pengotor (Petrucci, 2008) 2.3.3 Larutan Surfaktan Surfaktan



merupakan



suatu



molekul



yang



sekaligus



memiliki



gugus



hidrofilik dan gugus lipofilik sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari air dan minyak. Surfaktan adalah bahan aktif permukaan. Aktifitas surfaktan diperoleh karena sifat ganda dari molekulnya. Molekul surfaktan memiliki bagian polar yang suka akan air (hidrofilik) dan bagian non polar yang suka akan minyak/lemak (lipofilik). Bagian polar molekul surfaktan dapat bermuatan positif, negatif atau netral. Sifat rangkap ini yang menyebabkan surfaktan dapat diadsorbsi pada antar muka udara-air, minyakair dan zat padat-air, membentuk lapisan tunggal dimana gugus hidrofilik berada pada fase air dan rantai hidrokarbon ke udara, dalam kontak dengan zat padat ataupun terendam dalam fase minyak.



Umumnya bagian non polar



(lipofilik) adalah merupakan rantai alkil yang panjang, sementara bagian yang polar (hidrofilik) mengandung gugus hidroksil. (Jatmika, 2008)



Permintaas surfaktan di dunia internasional cukup besar. Pada tahun 2004, permintaan surfaktan sebesar 11,82 juta ton per-tahun dan pertumbuhan permintaan surfaktan rata-rata 3 persen per-tahun (Widodo, 2008)



III.



METODELOGI



3.1 Waktu dan Tempat Praktikum fisiologi hewan air dilaksanakan pada tanggal 05 April 2017 pukul 17.00-19.00 WIB di Laboratorium Perikanan dan Kelautan .Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 3.2 Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat bedah, cawan petri, stopwatch, baki, timbangan, lap/tissue dan alat tulis,sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan nila, NaCl fisiologis, aquades, dan deterjen.



3.3 Cara Kerja Adapun cara kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Meny iapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. mengambil 3 ekor ikan nila lalu timbang. 3. Ikan yang masih hidup tersebut dipingsankan dengan cara menusuk bagian otak. 4. Membedah mulai dari arah anus kearah depan hingga ingsan, lalu pisahkan organ jantung. 5. Meletakan jantung tersebut pada 3 cawan petri berbeda. 6. Cawan petri pertama ditetesi dengan larutan NaCl fisiologis, cawan petri kedua ditetesi dengan akuades, dan cawan petri ketiga ditetesi dengan larutan deterjen. 7. Pengamatan dilakukan dengan menghitung detak jantung tiap menit. 8. Pengamatan selesai dilakukan setelah jantung tidak berdetak lagi.. IV.



HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN



4.1 Tabel Pengamatan



Kelompok 10 11 12 13 14 15 16 17 18



Perlakuan Nacl Nacl Nacl Detergen Detergen Detergen Aquades Aquades Aquades



Detak jantung 456 31 557 74 403 15 583 104 291



Waktu/menit 14 menit,13 detik 3 menit,50 detik 23 menit 26 menit,18 detik 8 menit,47 detik 1 menit,50 detik 10 meni,25 detik 25 menit,45 detik 16 menit,6 detik



4.2 Pembahasan Pada perlakuan Nacl kelompok 10 detak jantung 456 dalam waktu 14 menit,kelompok 11 detak jantung 31 detak jantung dalam waktu 3 menit dan kelompok 12 557 detak jantung. Pada perlakuan surfaktan(detergen) pada Perlakuan detergen dilakukan kelompok 13,14,dan 15 masing-masih mendapat 74,403,dan 15 detak jantung dalam waktu 26,8,dan 1 menit,pada perlakuan aquades dilakukan kelompok 1617 dan 18 dan menghasilkan detak jantung 583,104,dan 291 dalam waktu 10,25,da 16 menit. Hal ini diakibatkan karena perbedaan waktu pembedahan dan berapa cepat mengambil jantung ikan maka walaupun perlakuannya sama namun hasil yang didapat berbeda-beda.



Denyut jantung ikan mas termasuk ke dalam denyut jantung miogenik yang tetap berdetak walaupun sudah dilepas dari tubuhnya saat diletakkan di larutan fisiologis. Hal ini sesuai literatur yang menyatakan bahwa denyut jantung dibagi menjadi dua tipe yaitu neurogenik dan jantung meogenik. Jantung neurogenik



adalah jantung pada hewan tingkatan rendah (invertebrata), yang aktivitasnya diatur oleh sistem syaraf sehingga jika hubungan syaraf dengan jantung diputuskan maka jantung akan berhenti berdenyut. Jantung miogenik denyutnya akan tetap ritmis meskipun hubungan dengan syaraf diputuskan. Bahkan bila jantung katak diambil selagi masih hidup dan ditaruh dalam larutan fisiologis yang sesuai akan tetap berdenyut. Kandungan dalam larutan fisiologi bermacam-macam seperti dalam Nacl sangat cocok pada jantung ikan karena kandungan Nacl yang hampir sama seperti saat jantung ikan di dalam tubuh ikan. Sama halnya pada larutan aquades jantung ikan dapat bertahan lama. Namun sangat berbeda pada larutan surfaktan yang membuat jantung ikan melemah dan tidak bertahan lama karena kandungan dalam larutan surfaktan terlalu banyak bahan kimia yang melemahkan jantung ikan. Pengaruh larutan fisiologis pada larutan Nacl adalah membuat jantung ikan dapat bertahan lama dan dalam jangka waktu yang lama,sedangkan pada larutan aquades jantung ikan dapat bertahan lama namun tidak selama pada larutan Nacl dan yang terakhir larutan surfaktan. Pada larutan ini membuat jantung ikan melemah karena kandungan dalam larutan surfaktan berbeda dengan kondisi alami pada tubuh ikan maka jantung ikan.



V.



KESIMPULAN



5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang didapat dalam praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Otot jantung ikan tetap berdetak meskipun jantung telah dikeluarkan dari tubuh ikan karena ikan memiliki tipe jantung meogenik. 2. Otot jantung ikan adalah otot lurik yang bekerja seperti otot polos. Ketahanan jantung ikan di luar tubuh lebih tahan pada larutan Nacl dan aquades di bandingkan dengan larutan surfaktan



5.2



Saran



Adapun saran untuk praktikum ini adalah sebaiknya praktikan memperhatikan frekuensi denyut jantung sampel pengamatan agar dapat membandingkan pengaruh dari bahan kimia terhadap aktivitas otot jantung.



DAFTAR PUSTAKA



Dina Lesdantina. 2010. Fisiologi Hewan Air JILID II. Bali. CV blitar indah Fujaya. 2004. Fisiologi Hewan Akuatik. Jakarta. Gramedia Groman dalam Afandi dan Tang. 2006. Pengantar Praktikum Universitas. Bandung. Gramedia Hart. 2008. Karakteristik Ikan Nila. Jakarta. UI Press Jatmika. 2008. Pengantar Praktikum Fisiologi Hewan Air. Surabaya. CV Griya Leugeu. 2009. Cinta Ikan Nila. Surabaya. Gramedia Petrucci. 2008. Hewan Akuatik Indonesia. Bandung. Gramedia Suyanto. 2007. Pengantar Praktikum Fisiologi Hewan Air. Jakarta. Erlangga Suyanto. 2007. Pengantar Praktikum Fisiologi Hewan Air. Jakarta. Erlangga Tariga. 2012. Fisiologi Ikan Nila. Bandung. Gramedia Vogel. 2009. Karakteristik Akuatik. Jakarta. Erlangga Widodo. 2008. Karakteristik Hewan Air. Bandung. Gramedia



LAMPIRAN



N o 1



Gambar



Keterangan Ikan mulai dibedah untuk mengambil jantung ikan yg terrlebih dahulu ikan ditusuk kepalanya dengan besi kecil



2



Mulai mencari jantung ikan dan mengambilnya



3



Jantung ikan dikeluarkan dan diberi larutan Nacl



4



Jantung ikan dihitung detak jantungnya dan dicatat waktunya sampai jantung tidak berdetak lagi