KSPK - Tokoh Teladan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN



TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN



ALI WARDHANA MENTERI KEUANGAN TERLAMA DI INDONESIA



Dosen : Sukarno



Disusun oleh : Agung Prabowo



(02/5-3)



ALI WARDHANA MENTERI KEUANGAN TERLAMA DI INDONESIA



DAFTAR ISI



BAB I – PENDAHULUAN.............................................................................................. 1 BAB II – PERJALANAN HIDUP ALI WARDHANA........................................................... 3 A.



Biografi Ali Wardhana .................................................................................... 3



B.



Pencapaian Ali Wardhana .............................................................................. 5



BAB III – TELADAN DARI ALI WARDHANA ................................................................ 10 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 13



BAB I – PENDAHULUAN Kampus STAN Jakarta seringkali disebut sebagai kampus Ali Wardhana. Tapi tahukah siapa sebenarnya tokoh yang disandang kampus kita itu ? Nama kampus Ali Wardhana diberikan sebagai penghargaan kepada Menteri Keuangan era tahun 1968 hingga 1983. Selain itu dasar hukum berdirinya kampus STAN adalah Keputusan Presiden RI No.45 Tahun 1974 juncto Keputusan Presiden RI No.12 Tahun 1967 serta dengan landasan hukum Peraturan Menteri Keuangan RI No.1/PMK/1977 tanggal 18 Februari 1977, dikeluarkan pada saat Ali Wardhana menjabat sebagai Menteri Keuangan. Selain itu Ali Wardhana juga merupakan Menteri Keuangan yang paling lama menjabat pada saat Itu. Perjalanan karir beliau di Kementerian Keuangan dirintis sejak menjabat sebagai Menteri Keuangan pada Kabinet Pembangunan I, II, dan III (1968-1984). Selama menjabat sebagai Menteri Keuangan, Prof. Dr. Ali Wardhana sempat melakukan beberapa terobosan seperti: menurunkan inflasi dari 650% menjadi 20% dalam tiga tahun masa jabatannya melalui balanced budget, yaitu anggaran pemerintah yang berimbang. Ia juga mengadakan inspeksi mendadak dan berhasil meringkus beberapa oknum pelaku korupsi dan penyelundupan. Pada masa jabatannya sebagai Menteri Keuangan, terjadi dua kali devaluasi mata uang, yaitu pada tahun 1977 1 US$ = Rp 415 dan pada tahun 1978 1 US$ = Rp 625. Tahun 1980 Ali Wardhana pernah menjadi seorang penjaga gawang Kementerian Keuangan melawan kesebelasan perusahaan asuransi milik negara yang berakhir dengan skor 6-1 untuk kemenangan Kementerian Keuangan. Pada tahun 1981 ia juga mengeluarkan buku Tarif Bea Masuk dalam rangka penyempurnaan klasifikasi barang-barang dalam tarif pabean 1



Indonesia. Landasannya adalah Custom Cooperation Council Nomenclature (CCCN). Penghargaan yang pernah diraihnya adalah Bintang Mahaputera Adiprana Kelas II (dari Pemerintah RI), Satyalencana Dwidja Sistha (Menteri Pertahanan Kemananan RI), Grootkruis Leopold II (dari Raja Belgia) dan Ali Grootkuis in dew Oranye Nassau (dari Ratu Yuliana, Belanda).



2



BAB II – PERJALANAN HIDUP ALI WARDHANA



A.



Biografi Ali



Wardhana Prof.



Dr.



Ali



Wardhana



adalah salah satu anggota penasehat orde



baru



perekonomian dan



pernah



menjabat sebagai Menko Ekonomi,



Keuangan,



Industri dan Pengawasan Pembangunan,



selama



5



tahun, yaitu antara tahun 1983-1988. Sebelumnya, Ia pernah menjadi Menteri Keuangan untuk periode tahun 1968-1983. Ali merupakan Menteri Keuangan terlama, ia menjabat selama 15 tahun. Menteri Keuangan terkemuka ini menjabat Dekan FEUI selama 10 tahun, yaitu antara tahun 1967 sampai 1978. Kepakarannya juga diakui lembaga internasional. Pada September 1971 ia terpilih sebagai Ketua Board of Governors Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional untuk periode 1971-1972.



Ali Wardhana lahir di Solo, Jawa Tengah, pada 6 Mei 1928. Ia dikaruniai empat anak. Istri Ali, Rendasih Ali Wardhana binti Sulaeman Sukantabrata atau Renny, meninggal di Jakarta pada 8 September 2000. Ali Wardhana menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi UI (1958). Kemudian, melanjutkan studinya ke University of California di Berkeley dan memperoleh gelar Master of Arts pada tahun 1961. Pada tahun 3



1962, berhasil menyelesaikan pendidikan doktoralnya dan meraih gelar Ph.D juga dari University of California dengan judul disertasi "Monetary Policy in an Underdeveloped Economy: with Special Reference to Indonesia". Beberapa Karya ilmiah baik nasional maupun internasional yang telah dipublikasikan antara lain: "Foreign Exchange and its Implications in Indonesia", Ekonomi dan Keuangan Indonesia (Oktober 1957); "Beberapa segi Transmigrasi Spontan di Indonesia", Ekonomi dan Keuangan Indonesia (Februari 1957); "Inflasi dan Ketegangan-Ketegangan Strukturil", Lembaga Ekonomi



dan



Kemasyarakatan



(1965);"Beberapa



Catatan



Mengenai



Tindakan Pemerintah dibidang Ekonomi Moneter", seminar KAMI (1966); "Angaran Moneter: Alat Stabilisasi atau Inflasi", Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan (1966), "Economic Development and the Availability of Special Funds", Statement at the Annual Meeting of the Asian Development Bank (1969), "Concessional Loans and Technical Assistance", Statement at the Annual Meeting of the Asian Development Bank (1970). Ali Wardhana, dikabarkan wafat pada Senin, 14 September 2015, sekitar pukul 15.30 WIB. Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tersebut wafat di Rumah Sakit Medistra, Kuningan, Jakarta Selatan. Beliau meninggal dikarenakan sakit paru-paru kronis yang sudah diidapnya sejak lama. Sebagai



seorang



ayah,



anak-anaknya



memandangnya



berhasil



menanamkan ajaran kehidupan. Satu hal yang paling diinginkan oleh Ali agar anak-anaknya menjadi pribadi yang mandiri. Ali Wardhana memiliki satu orang putra, empat orang putri dan lima cucu. Bukan hanya itu, Almarhum yang sudah berumur 87 tahun juga sudah memiliki dua orang cicit.



4



B. Pencapaian Ali Wardhana



Sosok Almarhum Ali Wardhana tentu sangat dikenang oleh seluruh lapisan masyarakat. Beliau memang sangat dikenal sebagai menteri yang sangat berguna bagi perekonomian Indonesia pada eranya. Gagasannya masih relevan diterapkan di masa kini. Kebijakan moneter dan disiplin fiskal yang diterapkannya telah memulihkan perekonomian nasional dari hiper inflasi. Roda perekonomian kembali berdenyut. Ali berjasa memulihkan perekonomian nasional saat peralihan pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru. Saat itu, laju inflasi menembus ratusan persen sehingga menggerogoti sendi-sendi perekonomian nasional. Sejarah akan bercerita lain seandainya Ali tidak turun tangan menangani perekonomian yang seret kala itu. Ali sempat menolak tawaran Presiden Soeharto meminangya sebagai Menteri Keuangan. “Saya bilang kepada Pak Harto kalau saya tidak ingin menjadi Menteri Keuangan,” ucap Ali dalam buku berjudul A Tribute to Ali Wardhana, Indonesia Longest Serving Finance Minister : From His Writings and His Colleagues. Tapi, Soeharto berhasil meyakinkan Ali untuk 5



menerima jabatan yang disodorkannya tersebut. “Jadi, jangan khawatir. Kita sama-sama saling belajar,” ungkap Soeharto kepada Ali. Hal itu meluluhkan hati almarhum dan berkenan mengemban tugasnya yang terbilang sulit.



Tapi, Ali berhasil menorehkan tinta emas di kancah perekonomian nasional dengan menerapkan kebijakan moneter yang mengutamakan disiplin fiskal. Almarhum berhasil meredam hiper inflasi di awal-awal pemerintahan Orde Baru. Pada 1966, inflasi berada di angka 650%. Laju inflasi berhasil diturunkan menjadi 112% di tahun 1967. Setahun kemudian, angkanya menjadi 85%. Laju inflasi menukik tajam hingga 10% pada 1969. Berkat taktiknya itu, perekonomian nasional kembali berdenyut. Lalu, pemerintah mencanangkan program Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang dimulai pada 1 April 1969. Ali pernah meyakinkan Soeharto untuk menutup bea dan cukai pada 1985 dengan alasan biaya tinggi di pelabuhan. Penutupan bea dan cukai diharapkan dapat melancarkan arus barang untuk menunjang kegiatan ekonomi. Ali, bersama menteri keuangan kala itu, Radius Prawiro, juga pernah melakukan kebijakan mendevaluasi nilai rupiah terhadap dollar AS hingga 45 persen. Nilai tukar rupiah yang kala itu Rp 1.134 melemah menjadi Rp 1.644 per dollar AS.



6



Kerja keras Ali ini diapresiasi oleh berbagai pihak karena mewarisi pondasi yang kokoh bagi perekonomian serta pembangunan nasional. Selain menekan laju inflasi, Ali Wardhana berhasil mengelola penerimaan negara dari boom harga minyak dunia sehingga yang digunakan untuk mendorong pembangunan. Misalnya membangun sekolah, fasilitas kesehatan, atau sistem Itu mampu adalah taktiknya agar menghindari "The Dutch Disease" di masa kejayaan kenaikan harga minyak era 1973-1982. Salah satu tinta emas lainnya yang ditorehkan Ali adalah menekan laju pertumbuhan penduduk. Kebijakan yang diambil Ali adalah dengan program KB. Kebijakan Ali ke BKKBN adalah mendukung pendanaan program KB dengan memberikan anggaran yang bisa merangsang bantuan lainnya. Ketika tahun 1980-an dirinya pergi ke Amsterdam, Belanda untuk memaparkan program KB di hadapan lembaga internasional. Indonesia akhirnya mendapat pujian internasional karena berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program KB. Hingga sumbangsih



masa bagi



pensiunnya,



Ali



perekonomian



tak



henti-hentinya



nasional.



Agus



memberikan Martowardojo 7



mengemukakan kenangannya, almarhum mengambil peran aktif meski usianya sudah sepuh dengan mengikuti diskusi membahas perekonomian terkini. Pandangannya sering didengar oleh ekonom sebagai refrensi. Gagasan almarhum hingga saat ini masih relevan apabila melihatnya dari kondisi perekonomian kontemporer, meski kompleksitias perekonomian di masa kini berbeda dengan Orde Baru, gagas Ali untuk mendorong diversifikasi ekspor, reformasi birokat, strategi menurunkan ekonomi biaya tinggi itu masih relevan dengan situasi masa kini. Belum lama ini, gagasangagasan Ali Wardhana yang disunting oleh mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, dibukukan dan diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas. Buku Buku berjudul A Tribute to Ali Wardhana itu berisi 15 pidato di forum Bank Dunia dan IMF, empat makalah yang pernah ditulis, dan pandangan dari 16 kolega Ali. Buku tersebut akan dipamerkan pada Pameran Buku Frankfurt, Jerman, 7-11 Oktober 2015. Dalam makalah berjudul "Penyesuaian Struktur di Indonesia: Ekspor dan Ekonomi Biaya Tinggi", Ali telah memitigasi sejumlah persoalan di bidang ekspor. Saat itu, dunia mengenal Indonesia sebagai negara yang menikmati keuntungan besar sebagai pengekspor bahan mentah. Namun, Ali telah mengingatkan bahwa hal itu tidak bisa diandalkan karena tidak akan berkelanjutan. Oleh karena itu, Ali menegaskan pentingnya diversifikasi ekspor. Sektor dikembangkan dan harus beragam. Paling tidak, yang potensial adalah pertanian dan manufaktur. Penggemar cerutu Partagas itu juga ikut memperkenalkan strategi pinjaman negara dan disiplin fiskal dengan melakukan pinjaman luar negeri untuk menutup defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta menerapkan anggaran berimbang.



8



Almarhum meraih gelar sarjana ekonomi di FE UI pada 1958. Pada 1961, Ali meraih gelas Master of Arts di University of California, Berkeley, AS. Setahun berikutnya, almarhum merampungkan program doktoralnya di univesitas yang sama di tahun 1962. Penggemar cerutu ini pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia selama 1967-1978. Ali dikenal sebagai menteri yang tegas, kerjanya terukur dan berwibawa setiap menunaikan tugasnya. Tak heran, Ali pada 1971 terpilih menjadi Ketua Dewan Gubernur Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional periode 1971-1972.



9



BAB III – TELADAN DARI ALI WARDHANA Dari perjalanan hidup Prof. Dr. Ali Wardhana, terdapat banyak hal yang patut diteladani, mulai dari aspek kepribadian, yang beliau miliki, hingga aspek kehidupan berbangsa dan bernegara yang telah terbukti menunjang berbagai pencapaianya selama masa kepemimpinannya. Berikut adalah nilai – nilai keteladanan dari perjalanan hidup Ali Wardhana yang menginspirasi penulis : 1. Amanah dalam menjalankan tugas yang diberikan. Sosok Ali Wardhana adalah menteri kepercayaan Presiden Soeharto pada masa ia menjabat. Presiden Soeharto melihat kecerdasan Ali Wardhana dalam



mengoordinasi



keuangan



membuatnya



mempercayakan



kedudukan Menteri Keuangan kepada Ali Wardhana. Ia menjabat sebagai Menteri Keuangan di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto selama 15 tahun dan menjabat sebagai Menko Ekonomi, Keuangan, Industri dan Pengawasan Pembangunan, selama 5 tahun, yaitu antara tahun 1983-1988. 2. Mampu berpikir kritis dan memberikan inovaasi dalam mengerjakan tugas apapun. Dengan kemampuan dan inovasi yang dimiliki Ali wardhana kondisi perekonomian Indonesia mencapai kemakmuran dan berhasil melawati permasalahan-permasalahan yang ada di bawah kepemimpinannya. 3. Berjiwa besar dan totalitas mengabdi kepada Indonesia. Setelah tak menjabat di birokrasi sebagai menteri, Ali Wardhana masih tetap terlibat dalam pembangunan ekonomi bangsa. Perannya lain dari sebelumnya, di luar susunan birokrasi ia menjadi penasihat bagi pemerintah



10



4. Mau



terus



belajar



dan



mengembangkan



kemampuan



untuk



menunjang tugas dan kewajiban. Pada tahun 1958, beliau menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan melanjutkan pendidikan di University of California. Beliau berhasil meraih gelar Master of Arts di University of California pada tahun 1961. Beliau juga berhasil menyelesaikan pendidikan doktoral dan mendapat gelar Ph.D di Universitas yang sama. 5. Bisa menjadi panutan ketika sebagai pemimpin. Indonesia memang sudah tidak bisa berharap lagi campur tangan dari Almarhum untuk mengatasi masalah perekonomian. Namun, penulis berharap bisa menjadi salah satu generasi penerus yang bisa mencontoh pria yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Ekonomi Keuangan Industri dan Pengawasan Pembangunan tersebut. 6. Taat beribadah untuk mempersiapkan kehidupan setelah kematian. Mantan Presiden Indonesia, B. J. Habibie mengatakan sering bertemu Ali Wardhana di masjid dekat rumahnya di Jl Patra Kuningan setiap salat Jumat. Di mata Habibie, Ali di masa tua sangat religius, lengkap dengan jenggot putihnya yang dia pelihara. 7. Bertanggung jawab dan loyal kepada atasan. Terbukti selama masa jabatannya, Ali Wardhana tidak pernah terkait dengan pelanggaran profesi seperti korupsi dan sebagainya. Bahkan prestasi yang selalu beliau torehkan. 8. Gigih dalam berusaha dan bekerja keras. Kepiawaiannya dalam menjaga stabilitas negara, juga sempat dipuji berbagai pihak. Salah satunya Presiden ke-3 BJ Habibie. Kepiawaiannya dalam menjaga stabilitas negara, juga sempat dipuji berbagai pihak. Salah satunya Presiden ke-3 BJ Habibie. 11



9. Tegas, adil dan berani dalam memimpin. Terlihat dari kinerja kementrian keuangan yang selalu terukur pada era-nya. Hal tersebut memperlihatkan bahwa sifat kepribadian seorang pemimpin yang tegas, adil, dan berani memimpin membuat perekonomian Indoesia jauh dari masalah – masalah yang sulit ditemukan solusinya. 10. Memiliki keuletan dalam bekerja. Ali Wardhana menjabat sebagai Menteri Keuangan selama 15 tahun. Tentu bukan waktu yang sebentar, dalam waktu tersebut Ali Wardhana berhasil menorehkan banyak sekali prestasi, inovasi dan nilai nasionalisme yang ada pada dirinya



untuk



membuat



perekonomian



Indonesia



di



masa



kejayaannya. Bahkan sempat pada era-nya memimpin perekonomian Indonesia disegani di luar negeri dengan menyebut Indonesia sebagai macan asia.



12



DAFTAR PUSTAKA Sagir, Soeharsono. 1975. Analisa Kebijaksanaan ekonomi Indonesia, 1971-



1975. Maha Anoegerah:Jakarta Salim, Emil. 2000. Kembali ke Jalan yang Lurus. Alvabet:Jakarta Indonesia Times Tanggal 3 januari 1981 Kompas, Hal XII Tanggal 19 Februari 1983 Rupiah di tengah rentang sejarah : 45 tahun uang Republik Indonesia, 1946-1991. 1991. Departemen Keuangan



https://swa.co.id/swa/profile/peran-ali-wardhana-merancang-ekonomi-nasional https://news.detik.com/berita/3018795/perjalanan-karier-maestro-ekonomi-aliwardhana https://www.kemenkeu.go.id/node/22284



https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.co.id/2015/09/biografi-ali-wardhanamenteri-keuangan-indonesia-ke-15.html https://news.detik.com/berita/3019324/kisah-ali-wardhana-pernah-menolakjadi-menkeu-dan-religius-di-usia-senja



13