Kti Iin Parlina [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL TRIMESTER III DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AMANNA BATURAJA TAHUN 2019



KARYA TULIS ILMIAH



Oleh : IIN PARLINA NIM. PO.71.34.1.18.109 RPL



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN JURUSAN ANALIS KESEHATAN PALEMBANG 2019



GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL TRIMESTER III DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AMANNA BATURAJA TAHUN 2019



KARYA TULIS ILMIAH



Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Analis Kesehatan



Oleh : IIN PARLINA NIM. PO.71.34.1.18.109 RPL



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN JURUSAN ANALIS KESEHATAN PALEMBANG 2019



HALAMAN PERSEMBAHAN



Puji syukur kepada Allah SWT, Karya Tulis Ilmiah ini kupersembahkan kepada:  Suami tercinta Alpi Hasan, S.ST., MM dan anak-anakku tersayang Iqbal Alfarissi, Irsyad Alfarissi dan Azwa Annisa Alfarissi yang telah memberikan dukungan dan doa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini  Direktur RSUD H. Ibnu Sutowo Baturaja dr. Ryna Diana yang telah memberikan izin kepada penulis untuk menimba ilmu kembali  Direktur RSIA Amanna Baturaja Dr. H. Hafiz Usman, Sp.OG yang banyak memberikan bantuan kepada penulis selama penulisan Karya Tulis Ilmiah ini  Teman-Teman seperjuanganku angkatan 2018 yang telah memberikan bantuan, semangat dan motivasi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini  Almamaterku



Motto: Usaha Tidak Akan Mengkhianati Hasil By Naufal Aftony



KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG JURUSAN ANALIS KESEHATAN Karya Tulis Ilmiah, Juli 2019 IIN PARLINA/ PO.71.34.1.18.109 RPL GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL TRIMESTER III DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AMANNA BATURAJA TAHUN 2019 xv + 57 halaman, 6 gambar, 13 tabel, 9 lampiran



ABSTRAK Anemia dalam kehamilan adalah suatu kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr/dl dan nilai hematokrit kurang dari 33%. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran kadar hemoglobin ibu hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019. Jenis penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian 341 orang dan sampel 68 orang. Analisis data adalah univariat dan bivariat. Hasil analisa univariat didapatkan 42 responden (61,8%) kadar hemoglobin tidak normal, 35 responden (51,5%) umur beresiko, 40 responden (58,8%) primigravida, 41 responden (60,3%) paritas tinggi, 51 responden (75,0%) kehamilan tidak kembar dan 27 responden (39,7%) umur kehamilan 9 bulan. Hasil analisa bivariat didapatkan dari 28 responden berumur beresiko sebanyak 22 responden (78,6%) kadar hemoglobin tidak normal, dari 41 responden paritas tinggi sebanyak 33 responden (80,5%) kadar hemoglobin tidak normal, dari 17 responden kehamilan kembar sebanyak 14 responden (82,4%) kadar hemoglobin tidak normal, dan dari 17 responden umur kehamilan 8 bulan sebanyak 16 responden (94,1%) kadar hemoglobin tidak normal. Kesimpulan penelitian adalah distribusi frekuensi responden sebanyak 61,8% kadar hemoglobin tidak normal, 51,5% umur beresiko, 58,8% primigravida, 60,3% paritas tinggi, 75,0% kehamilan tidak kembar, 39,7% umur kehamilan 9 bulan. Distribusi statistik responden berumur beresiko 82,9% kadar hemoglobin tidak normal, paritas tinggi 80,5% kadar hemoglobin tidak normal, kehamilan kembar 82,4% kadar hemoglobin tidak normal, dan umur kehamilan 8 bulan 94,1% memiliki hemoglobin tidak normal. Peneliti menyarankan petugas kesehatan memberikan penyuluhan tentang pentingnya kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III. Kata Kunci : Hemoglobin, Ibu Hamil Trimester III Kepustakaan : 26 rujukan (2001-2018)



MINISTRY OF HEALTH OF REPUBLIC OF INDONESIA HEALTH POLITECHNIC OF PALEMBANG DEPARTMENT OF MEDICAL LABORATORY TECHNOLOGY Scientific Paper, July 2019 IIN PARLINA / PO.71.34.1.18.109 RPL DESCRIPTION OF HEMOGLOBIN LEVEL OF THIRD TRIMESTER PREGNANT WOMEN IN MOTHER AND CHILDREN HOSPITAL AMANNA BATURAJA IN 2019 xv + 57 pages, 6 figures, 13 tables, 9 apendices



ABSTRACT



Anemia in pregnancy is a condition of mothers with hemoglobin levels below 11 gr / dl and hematocrit values less than 33%. The purpose of this study was to describe the hemoglobin level of Trimester III pregnant women at Amanna Baturaja Mother and Child Hospital in 2019. This type of research is descriptive with cross sectional design. The population in this study was 341 people and the sample obtained was 68 people. Data analysis used is univariate and bivariate analysis. Based on the results of univariate analysis found 42 respondents (61.8%) hemoglobin levels were abnormal, 35 respondents (51.5%) aged at risk, 40 respondents (58.8%) primigravida, 41 respondents (60.3%) had high parity , 51 respondents (75.0%) were not twins and 27 respondents (39.7%) were 9 months gestational age. While the results of bivariate analysis found that 28 respondents at risk were 22 respondents (78.6%) had abnormal hemoglobin levels, of 41 high parity respondents as many as 33 respondents (80.5%) had abnormal hemoglobin levels, of the 17 respondents were twin pregnancies 14 respondents (82.4%) had abnormal hemoglobin levels, and from 17 respondents 8 months gestational age 16 respondents (94.1%) had abnormal hemoglobin levels. The conclusion in this study is the frequency distribution of respondents as much as 61.8% abnormal hemoglobin level, 51.5% age at risk, 58.8% primigravida, 60.3% high parity, 75.0% with non-twin pregnancy, 39.7 % 9 months gestational age. Statistical distribution of respondents aged at risk 82.9% abnormal hemoglobin level, high parity 80.5% hemoglobin level is not normal, twin pregnancy 82.4% have abnormal hemoglobin levels, and 8 months gestational age 94.1% have no hemoglobin level normal. Keywords: Hemoglobin, Third Trimester Pregnant Women Literature: 26 references (2001-2018)



HALAMAN PERNYATAAN



NAMA



:



IIN PARLINA



NIM



:



PO.71.34.1.18.109 RPL



TEMPAT TANGGAL LAHIR :



PALEMBANG, 11 MEI 1977



JUDUL KTI



GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL TRIMESTER III DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AMANNA BATURAJA TAHUN 2019



:



Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah benar hasil karya saya sendiri dan bukan hasil penjiplakan dari hasil karya orang lain. Demikian pernyataan ini saya buat dan apabila kelak di kemudian hari terbukti dalam Karya Tulis Ilmiah ini ada unsur penjiplakan, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.



Palembang, Juli 2019 Yang menyatakan



IIN PARLINA NIM : PO. 71.34.1.18.109 RPL



KATA PENGANTAR



Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019”. Sholawat serta salam tidak lupa selalu penulis haturkan untuk junjungan Nabi Muhammad



SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang telah membawa



petunjuk bagi umatnya hingga akhir zaman. Penulisan karya tulis ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sebagai Ahli Madya Analis Kesehatan di Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Palembang. Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikanucapan terima kasih kepada : 1. Muhamad Taswin, S.Si.,Apt.,MM.,M.Kes., selaku direktur Politeknik Kesehatan Palembang 2. Nurhayati, AMAK, S.Pd., SKM., M.Kes., selaku Ketua Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Palembang. 3. Drs. Refai, M.Kes.,Selaku pembimbing 1 yang telah memberikan bantuan, bimbingan, motivasi dan pengarahan selama proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah.



4. Ardiya Garini, AMAK, SKM, M.Kes., Selaku pembimbing 2 yang telah memberikan bantuan, bimbingan, motivasi dan pengarahan selama proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah. 5. M.Ihsan Tarmizi, M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan selama penulis menempuh pendidikan di Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Palembang. 6. Seluruh dosen dan staff pengajar di Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Palembang. 7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2018/2019 yang telah memberikan bantuan, semangat dan motivasi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. Atas segala kekurangan yang terdapat dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis mengharapkan informasi, saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Penulis sadar bahwa penyusunan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan prnyusunan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Wassalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh



Palembang,



Juli 2019



Penulis



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL ........................................................................................ HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... ABSTRAK ........................................................................................................ ABSTRACT ...................................................................................................... HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... KATA PENGANTAR...................................................................................... DAFTAR ISI ..................................................................................................... DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ DAFTAR TABEL ............................................................................................



BAB I



PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................... 1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 1.3 Pertanyaan Penelitian ......................................................... 1.4 Tujuan Penelitian ...................................................... 1.4.1 Tujuan Umum ............................................................ 1.4.2 Tujuan Khusus ........................................................... 1.5 Manfaat Penelitian ............................................................. 1.5.1 Bagi Instansi Pendidikan ........................................... 1.5.2 Bagi Masyarakat ........................................................ 1.5.4 Bagi Peneliti .............................................................. 1.5.4 Bagi Peneliti Selanjutnya .......................................... 1.6 Ruang Lingkup Penelitian ................................................



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Darah ................................................................................... 2.2 Eritrosit............................................................................... 2.2.1 Pembentukan Eritrosit .............................................. 2.2.2 Penghancuran Eritrosit ........................................... 2.3 Hemoglobin ........................................................................ 2.3.1 Pembentukan Hem.................................................... 2.3.2 Metabolisme Porfirin ................................................ 2.3.3 Metabolisme Besi ...................................................... 2.3.4 Sintesis Hemoglobin ................................................. 2.4 Kadar Hemoglobin Normal pada Ibu Hamil ...................... 2.4.1 Batasan Kadar Hemoglobin Normal pada Ibu Hamil 2.4.2 Akibat Kekurangan Kadar Hb pada Ibu Hamil ......... 2.4.3 Pencegahan Kadar Hemoglobin Rendah pada Ibu Hamil



i ii iii iv v vi vii viii x xiii xiv



1 4 4 5 5 5 6 6 6 6 6 6



8 9 10 10 12 12 12 13 13 14 14 15 16



2.5



2.6



2.7 2.8 2.9



2.4.4 Penanganan pada Kasur Kadar Hemoglobin Rendah pada Ibu Hamil ................................................................... Konsep Kehamilan Trimester III ....................................... 2.5.1 Pengertian Kehamilan Trimester III .......................... 2.5.2 Perubahan Fisiologis Trimester III ............................ 2.5.3 Perubahan Psikologis Trimester III ........................... 2.5.4 Ketidaknyamanan Trimester III ................................ 2.5.5 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester III ................ Hubungan Umur, Gravida dan Paritas dengan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Trimester III ........................ 2.6.1 Umur Ibu ................................................................... 2.6.2 Gravida ...................................................................... 2.6.3 Paritas ........................................................................ 2.6.4 Kehamilan Kembar ................................................... 2.6.5 Umur Kehamilan ....................................................... Metode Pemeriksaan Kadar Hemoglobin .......................... Kerangka Konsep ............................................................... Definisi Operasional...........................................................



BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ................................................................... 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 3.2.1 ........................................................................ Lokasi 31 3.2.2 Waktu Penelitian ....................................................... 3.3 Populasi ............................................................................. 3.4 Sampel ................................................................................ 3.5 Teknik Sampling ................................................................ 3.6 Metode Pemeriksaan .......................................................... 3.6.1 Metode Pemeriksaan ................................................. 3.6.2 Prinsip Pemeriksaan .................................................. 3.7 Alur Penelitian ................................................................... 3.8 Interpretasi Hasil ................................................................ 3.9 Analisia Data ......................................................................



17 17 17 18 18 19 21 24 24 25 26 29 27 28 29 30



31 31



31 31 32 32 32 32 32 33 34 34



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian .................................................................. ....... 35 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian ........................ ....... 35 4.1.2 Hasil Penelitian .......................................................... ....... 39 4.2 Pembahasan ........................................................................ ....... 46



BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan .......................................................................... ....... 52 5.2 Saran ................................................................................. ....... 53 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



DAFTAR GAMBAR



Gambar 2.1 Eritrosit ...........................................................................................9 Gambar 2.2 Perkembangan Eritrosit ..................................................................10 Gambar 2.3 Pemecahan Eritrosit Normal ...........................................................11 Gambar 2.4 Sintesis Hemoglobin .......................................................................14 Gambar 3.1 Kerangka Konsep ............................................................................31 Gambar 3.2 Alur Penelitian ............................................................................. .. 36



DAFTAR TABEL



Tabel 3.1



Definisi Operasional ................................................................... 30



Tabel 4.1



Tenaga Pelayanan Kesehatan di RSIA Amanna Baturaja Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan .......................................... 37



Tabel 4.2



Sarana dan Prasarana RSIA Amanna Baturaja Tahun 2016 ....... 38



Tabel 4.3



Distribusi Statistik Frekuensi Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 ................................................................................. 39



Tabel 4.4



Distribusi Statistik Frekuensi Umur Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019........ 39



Tabel 4.5



Distribusi Statistik Frekuensi Gravida Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 ... 40



Tabel 4.6



Distribusi Statistik Frekuensi Paritas Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019........ 40



Tabel 4.7



Distribusi Statistik Frekuensi Kehamilan Kembar pada Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 ................................................................................. 41



Tabel 4.8



Distribusi Statistik Frekuensi Umur Kehamilan Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 ................................................................................. 41



Tabel 4.9



Distribusi Statistik Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan Umur ....................................................................... 42



Tabel 4.10 Distribusi Statistik Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan Gravida ................................................................... 43 Tabel 4.11 Distribusi Statistik Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan Paritas ..................................................................... 44 Tabel 4.12 Distribusi Statistik Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan Kehamilan Kembar ................................................. 45



Tabel 4.13 Distribusi Statistik Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan Umur Kehamilan .................................................... 46



DAFTAR LAMPIRAN



1. Agenda bimbingan Penyusunan karya Tulis Ilmiah 2. Surat Permohonan Izin Pengambilan Data 3. Surat Hasil Penelitian 4. Surat Keterangan Selesai Penelitian 5. Perhitungan Sampel 6. Prosedur Kerja Penelitian 7. Rekapitulasi Hasil Penelitian 8. Hasil Pengolahan Data SPSS 9. Dokumentasi Penelitian 10. Profil Penulis



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Dewasa ini angka kematian ibu di negara maju dan negara berkembang



memperlihatkan perbedaan yang lebih mencolok bila dibandingkan dengan indikator kesehatan masyarakat lainnya, termasuk angka kematian bayi yang seringkali dianggap sebagai parameter tingkat kesejahteraan. Seorang wanita di negara berkembang rata-rata mempunyai risiko untuk meninggal karena penyebab yang berhubungan dengan kehamilan antara 1:15 sampai 1:50, dibandingkan dengan wanita di negara maju yang berkisar antara 1:4000 sampai 1:1000.(1) Kematian dan kesakitan karena penyebab yang berhubungan dengan kehamilan sejak lama telah menjadi masalah. Sekitar 25-50% kematian perempuan usia subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan. WHO memperkirakan setiap tahun terjadi 210 juta kehamilan di seluruh dunia. Dari jumlah ini 20 juta perempuan mengalami komplikasi yang mengancam jiwa, dan lebih dari 500.000 mengalami kematian pada tahun 1995. Sebanyak 240.000 dari jumlah ini atau hampir 50% terjadi di negara-negara Asia Selatan dan Tenggara, termasuk Indonesia. (1) Umumnya kematian ibu dibedakan atas kematian ibu “langsung” dan “tidak langsung”. Kematian ibu disebut kematian yang langsung jika penyebabnya adalah rangkaian peristiwa kehamilan dan persalinan itu sendiri.



Selanjutnya



kematian ibu yang tidak langsung jika penyebab kematian tersebut tidak



berhubungan dengan kehamilan. Pengelompokkan tersebut ditemukan pada Revisi Kesembilan Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD-9).(2) Salah satu penyebab kematian ibu yang tidak langsung adalah anemia. Anemia secara umum adalah suatu keadaan dimana kapasitas angkut oksigen pada manusia tersebut lebih rendah dari normal untuk umur dan jenis kelamin yang sesuai, sedangkan anemia dalam kehamilan adalah suatu kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr/dl dan nilai hematokrit kurang dari 33%. (2) Angka kematian akibat anemia di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Menurut data dari Direktorat Bina Gizi Masyarakat & Balitbangkas, Depkes RI diketahui bahwa persentase ibu yang menderita anemia tahun 2015 ditemukan anemia pada ibu hamil sebesar 45%, kemudian pada tahun 2017 ditemukan anemia pada ibu hamil sebesar 41% dan pada tahun 2018 angka anemia sebesar 65%.(1) Anemia pada masa kehamilan dikatakan dengan predisposisi terjadinya kelahiran premature, turunnya resistensi terhadap infeksi, dan toleransi yang rendah pada keadaan perdarahan hebat karena operasi. Berdasarkan analisis menurut, “Global Burden of Disease,” anemia menduduki peringkat ketiga terbesar sebagai masalah kesehatan berdasarkan Disability Adjusted Life Years (DALY) pada wanita usia 15-44 tahun. Anemia pada ibu hamil juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko perdarahan persalinan antara Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). (3) Banyak wanita diketahui pertama kali mengalami anemia berat pada trimester ketiga kehamilan, tetapi pada beberapa wanita lainnya anemia yang berat itu tidak diketahui sampai selesai persalinan. Hal ini disebabkan karena ibu hamil tidak pernah memeriksakan kadar hemoglobinnya pada saat hamil sehingga tidak



dapat mendeteksi kelainan/penyakit yang ditimbulkan akibat kurangnya kadar hemoglobin. (4) Adapun dampak jika kadar Hb rendah pada ibu hamil Trimester III antara lain pusing, lemah, tampak pucat, sulit berkonsentrasi merupakan beberapa contoh gejala kekurangan darah. Satu kondisi yang menjadi momok selama kehamilan yaitu anemia. Anemia pada ibu hamil berarti rendahnya kadar Hb pada darah yang berarti juga bahwa hanya ada sedikit darah merah yang beredar. Padahal sel darah merah dengan kadar Hb di dalamnya ini bertugas mentransfer oksigen di dalam tubuh. (4) Penurunan Hb yang normal menurut WHO merekomendasikan batas bawah penurunan Hb adalah 11 g/dl), yang artinya bahwa dibawah batas tersebut baru digolongkan sebagai anemia. Menurut kompilasi CDC (Us Centre for Disease Control and Prevention) trend yang normal pada ibu hamil yang normal adalah penurunan pada trimester pertama (batas aman Hb > 11 g, Hct > 0.33) , kemudian mencapai titik terendah pada akhir trimester kedua (aman Hb > 10.5 Hct > 0.32) kemudian perlahan naik selama trimester ketiga. Anemia pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan janin dalam kandungan, premature dan BBLR. (5) Agar dapat mengetahui kadar Hemoglobin pada ibu hamil khususnya Trimester III, maka diperlukan pemeriksaan darah untuk melihat kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah. Selanjutnya hasil yang didapat dibandingkan dengan standar Hb normal Ibu hamil sesuai dengan usia kandungannya saat ini. Adapun jumlah ibu hamil Trimester III yang diperiksa kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja pada tahun 2017 berjumlah 279 pasien, pada tahun 2017 berjumlah 321 pasien dan pada tahun 2019 berjumlah 341 pasien.



Maka berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian tentang “Gambaran Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019”.



1.2



Rumusan Masalah Belum diketahuinya gambaran kadar hemoglobin ibu hamil Trimester III di



Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019?



1.3



Pertanyaan Penelitian 1.



Bagaimana gambaran distribusi frekuensi kadar hemoglobin ibu hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019?



2.



Bagaimana gambaran distribusi frekuensi kadar hemoglobin ibu hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan umur?



3.



Bagaimana gambaran distribusi frekuensi kadar hemoglobin ibu hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan gravida?



4.



Bagaimana gambaran distribusi frekuensi kadar hemoglobin ibu hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan paritas?



5.



Bagaimana gambaran distribusi frekuensi kadar hemoglobin ibu hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan kehamilan kembar?



6.



Bagaimana gambaran distribusi frekuensi kadar hemoglobin ibu hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan umur kehamilan?



1.4



Tujuan Penelitian



1.4.1 Tujuan Umum Diketahuinya gambaran kadar hemoglobin ibu hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019. 1.4.2 Tujuan Khusus 1. Diketahuinya gambaran distribusi frekuensi kadar hemoglobin ibu hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019. 2. Diketahuinya gambaran distribusi frekuensi kadar hemoglobin ibu hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan umur. 3. Diketahuinya gambaran distribusi frekuensi kadar hemoglobin ibu hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan gravida. 4. Diketahuinya gambaran distribusi frekuensi kadar hemoglobin ibu hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan paritas. 5. Diketahuinya gambaran distribusi frekuensi kadar hemoglobin ibu hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan kehamilan kembar.



6. Diketahuinya gambaran distribusi frekuensi kadar hemoglobin ibu hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan umur kehamilan.



1.5



Manfaat Penelitian



1.5.1 Bagi Instansi Pendidikan Sebagai bahan informasi dan masukkan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam bidang Hematologi bagi Mahasiswa RPL Analis Kesehatan Politeknik kesehatan Kementrian Kesehatan Palembang. 1.5.2 Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan tentang kesehatan ibu hamil kepada masyarakat, terutama pada ibu hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja.



1.5.3 Bagi Peneliti Untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan wawasan di bidang hematologi serta untuk memberikan pengalaman bagi peneliti dalam mengaplikasikan berbagai teori perkuliahan dalam bentuk penelitian. 1.5.4 Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya dan akan melakukan penelitian yang sama di masa mendatang.



1.6



Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Hematologi. Jenis penelitian deskriptif



dengan pendekatan cross sectional dimana variabel dependen (kadar hemoglobin)



dan variabel independen (umur, gravida, paritas, kehamilan kembar dan umur kehamilan) dilakukan sekaligus dan diukur dalam waktu yang bersamaan. Populasi dari penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang berkunjung pada tahun 2018 yang berjumlah 341 orang. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik simple random sampling. Alat yang digunakan Spektrofotometer. Metode pemeriksaan yang dilakukan adalah metode Sianmethemoglobin.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Darah Darah merupakan suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang warnanya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung pada banyaknya 02 dan C02 di dalamnya. Pada orang yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari berat badan atau kira-kira 4 sampai 5 liter. Darah mempunyai BJ 1,041-1,067 dengan temperatur 38°C dan pH 7,35-7,45.(6) Fungsi darah terdiri atas: (6) 1.



Sebagai alat pengangkut yaitu: a.



Mengambil O2 atau zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh.



b.



Mengangkut CO2 dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.



c.



Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan keseluruh jaringan atau alat tubuh.



d.



Mengangkut atau mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal.



2.



Menyebarkan panas ke seluruh tubuh/ pengatur suhu tubuh.



3.



Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun yang akan membinasakan tubuh dengan perantaraan leukosit, antibody atau zatzat anti racun.



4.



Memelihara keseimbangan cairan, asam dan basa. Bagian-bagian darah terdiri dari 2 bagian: (5)



1.



Sel-sel darah, ada 3 macam yaitu: a. Eritrosit (sel darah merah) b. Leukosit (sel darah putih) c. Trombosit (sel pembeku darah)



2.



Plasma darah a. Air



: 91 %



b. Protein



: 3 % (albumin, globulin, protombin dan fibrinogen)



c. Mineral



: 0,9 % (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat, magnesium, kalsium dan zat besi)



d. Bahan organic : 0,1 % (glukosa, lemak, asam urat, kreatinin, kolesterol, dan asam amino).



2.2 Eritrosit Eritrosit berbentuk seperti cakram atau bikonkaf dan tidak mempunyai inti. Jumlahnya kira-kira 5 juta dalam 1 mm3. Warnanya merah, karena di dalamnya mengandung zat hemoglobin. Fungsi eritrosit antara lain untuk mengangkut hemoglobin dan mengkatalis reaksi antara karbon dioksida dan air.(7)



Gambar 2.1 Eritrosit



2.2.1 Pembentukan Eritrosit Pembentukan eritrosit terjadi pada sumsum tulang. Proses pembentukannya tergantung dengan vitamin B12, asam folat, protein dan zat besi. Eritrosit dibentuk melalui proses pematangan diantaranya mulai dari perubahan morfologi sel-sel berinti yaitu rubriblas, prorubrisit, rubrisit, metarubrisit, kemudian terbentuk retikulosit dan akhimya menjadi eritrosit. (7,8)



1



2



3



4



5



6



Gambar 2.2 Perkembangan Eritrosit Keterangan: 1. Rubriblas 2. Prorubrisit 3. Rubrisit 4. Metarubrisit 5. Retikulosit 6.Eritrosit 2.2.2 Penghancuran Eritrosit Masing-masing eritrosit memiliki siklus hidup sekitar 120 hari. Seiring dengan eritrosit yang semakin tua, sel tersebut menjadi kaku dan akhimya pecah. Hemoglobin terutama difagosit di dalam limpa, hati, dan sumsum tulang serta direduksi menjadi globin dan hem. Globin masuk kembali kedalam kumpulan asam amino untuk dipakai pada sintesis protein. Besi dibebaskan dari hem, dan dikembalikan ke dalam sumsum tulang untuk digunakan kembali atau disimpan sebagai cadangan. Sisa bagian hem direduksi menjadi biliverdin dan karbon dioksida. Biliverdin berubah menjadi bilirubin yang tidak dapat dimetabolisme lebih lanjut kemudian diangkut ke hati untuk diekskresi. Dalam perjalanan ke hati



bilirubin berada dalam bentuk bebas (bilirubin indirect). Di hati, bilirubin berikatan dengan asam glukuronat membentuk bilirubin glukoronida yang larut dalam air dan masuk ke dalam saluran empedu serta saluran cema, zat ini diubah menjadi urobilinogen.(6,7)



Hemoglobin



Heam



Besi



Transferin



Globin



Protoporfirin



CO



Bilirubin (bebas) Hati



Konjugasi Eritroblas Bilirubin glukoronida



Empedu



Urobilin (ogen)



Sterkobilin (ogen)



Feses



Urin Gambar 2.3 Pemecahan eritrosit normal



2.3 Hemoglobin Hemoglobin (Hb) merupakan komponen utama dari eritrosit, yang berfungsi sebagai transpor oksigen dan karbondioksida. Molekul-molekul hemoglobin terdiri atas 2 pasang rantai polipeptida (globin) dan 4 kelompok hem, masingmasing mengandung sebuah atom besi.(9) 2.3.1 Pembentukan Hem Setiap molekul hemoglobin tersusun atas 4 kandungan hem yang identik dan terikat pada 4 rantai globin. Keempat rantai globin itu terdiri atas 2 rantai alfa dan 2 rantai lagi berlainan, sesuai dengan jenis hemoglobin yaitu rantai beta untuk HbA, rantai delta untuk HbA2, dan rantai gama untuk HbF. Pembentukan hem dimulai dari kerangka porfirin, disusul oleh inkorporasi besi ke dalam 4 hem. Tersedianya besi merupakan faktor yang penting untuk mempertahankan kadar hemoglobin.(9) 2.3.2 Metabolisme Porfirin Porfirin terdiri atas 4 cincin pirol yang tersusun simetris. Sintesis porfirin dimulai



dengan penyusunan



rantai



karbon



(C) yang



lurus, kemudian



membentuk cincin. Kemudian ke empat cincin ini berkaitan membentuk protoporfirin



yang



tidak



mengandung



besi.



Unsur-unsur



menyusunnya dibentuk dari gIisin dan succinyl co enzyme A.



karbon



yang



Ikatan antara



keduanya membentuk alpha amino-beta-keto adipic acid yang kemudian menjadi delta-amino levulinic acid (ALA). Dua molekul ALA berikatan membentuk porfobilinogen, yaitu molekul bercincin tunggal, dan 4 cincin porfobilinogen menyatu



untuk



membentuk



tetrapirol



uroporfirinogen,



yang



kemudian



berkonversi menjadi koproporfirinogen, konversi dari koproporfirinogen menjadi protoporfirin, kemudian berikatan dengan besi membentuk hem.(9)



2.3.3 Metabolisme Besi Sekitar 65% dari 4000 mg besi yang ada dalam tubuh normal terdapat dalam hemoglobin. Satu-satunya cara untuk mendapatkan besi yang diperlukan dengan melalui makanan. Dalam keadaan normal hanya 10% besi yang masuk melalui makanan diabsorbsi, tetapi pada defisiensi besi absorbsi ini dapat mencapai 20%. Apabila besi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin berkurang, maka cadangan besi akan dilepaskan. Bila kekurangan ini berlanjut maka sintesis hemoglobin berkurang dan kemudian menyebabkan anemia. (9) 2.3.4 Sintesis Hemoglobin Setiap sel darah merah mengandung sekitar 640 juta molekul hemoglobin. Sintesis hem terjadi banyak dalam mitokondria oleh sederet reaksi biokimia yang dimulai dengan kondensasi glisin dan suksinil ko enzim A di bawah enzim kunci delta Amino Laevulinic Acid (ALA). Piridoksal fosfat (vitamin B6)



adalah



koenzim yang dirangsang oleh eritropoetin dan dihambat oleh hem. Akhimya protoporfilin bergabung dengan besi untuk membentuk hem yang masing-masing molekulnya bergabung dengan rantai globin dengan masing-masing gugus hemnya terbentuk dalam kantong-kantong untuk membangun hemoglobin. (6,9)



Gambar 2.4 Sintesis Hemoglobin 2.4



Kadar Hemoglobin Normal pada Ibu Hamil



2.4.1 Batasan Kadar Hemoglobin Normal pada Ibu Hamil WHO telah memberikan patokan berapa kadar Hb normal pada ibu hamil, sekaligus memberikan batasan kategori untuk anemia ringan dan berat selama kehamilan: (10) 1. Normal: Hb > 11 gr/dl 2. Anemia Ringan: Hb 8-11 gr/dl 3. Anemia Berat: Hb < gr/dl



Adapun kadar Hb Normal pada ibu hamil sesuai usia kehamilan adalah: (11) 1. Wanita dewasa (tidak hamil): 12–15.8 gr/dl 2. Hamil trimester pertama: 11.6–13.9 gr/dl 3. Hamil trimester kedua: 9.7–14.8 gr/dl 4. Hamil trimester ketiga: 9.5–15.0 gr/dl 2.4.2 Akibat Kekurangan Kadar Hb pada Ibu Hamil Ibu hamil memang memiliki risiko yang tinggi untuk terkena anemia (kadar Hb rendah). Kondisi paling umum adalah anemia kekurangan zat besi, suatu kondisi di mana ibu hamil tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap sel di dalam jaringan tubuh. (12) Zat besi (iron) merupakan bahan baku utama untuk membuat hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke jaringan. Selama kehamilan, volume darah bertambah banyak untuk mengakomodasi perubahan dalam tubuh dan membantu bayi agar mendapat pasokan darah yang cukup serta membentuk sel-sel darah pada janin. (12) Atas dasar inilah kebutuhan ibu hamil akan zat besi sangat meningkat bahkan hingga dua kali lipat dibanding saat tidak hamil. Oleh sebab itu, apabila asupan makanan tidak dapat mencukupi kebutuhan zat besi pada ibu hamil ini, maka bisa terjadi anemia defisiensi besi. Hal ini dapat dibuktikan dengan pemeriksaan darah yang menunjukkan kadar Hb tidak normal alias lebih rendah dari normal. (12) Ibu hamil akan memiliki risiko mengalami anemia yang lebih tinggi apabila:(12)



1. Hamil dengan jarak kehamilan sebelumnya begitu dekat (< 2 tahun) 2. Hamil anak kembar 3. Sering muntah karena morning sickness 4. Asupan zat besi yang kurang dari makanan 5. Menstruasi yang berat pra-kehamilan 2.4.3 Pencegahan Kadar Hemoglobin Rendah pada Ibu Hamil Agar dicapai kadar Hb yang normal pada ibu hamil, maka diperlukan langkah-langkah atau upaya sebagai berikut: (13) 1.



Vitamin prenatal biasanya mengandung zat besi. Mengonsumsi vitamin prenatal yang mengandung zat besi dapat membantu mencegah dan mengobati anemia selama kehamilan.



2.



Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan suplemen zat besi yang terpisah. Agar Hb selalu normal selama kehamilan, ibu hamil perlu 27 miligram zat besi per hari.



3.



Nutrisi yang baik juga dapat mencegah anemia selama kehamilan. Sumber makanan kaya zat besi, termasuk daging merah (sapi dan kambing), unggas dan ikan. Pilihan lainnya termasuk besi sereal, kacang-kacangan dan sayuran. Zat besi dari produk hewani, seperti daging, paling mudah diserap. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari sumber makanan dan suplemen, diperlukan juga asupan vitamin C yang cukup bisa bersumber dari buah-buahan atau olahannya, seperti jus jeruk, jus tomat atau stroberi.



4.



Jika ibu menggunakan suplemen zat besi dengan jus jeruk, hindari makanan yang diperkaya dengan kalsium. Meskipun kalsium merupakan nutrisi penting selama kehamilan, kalsium bisa mengurangi penyerapan zat besi.



2.4.4 Penanganan pada Kasus Kadar Hemoglobin Rendah pada Ibu Hamil Jika ibu hamil sudah mengonsumsi vitamin ibu hamil (prenatal) yang mengandung zat besi, namun tetap saja Hb masih rendah, maka dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan untuk menentukan kemungkinan penyebab lain. Dalam beberapa kasus, ibu hamil mungkin perlu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis yang khusus mengobati gangguan darah (hematologi). (14) Apabila penyebab Hb rendah saat hamil adalah kekurangan zat besi, maka dokter akan menyarankan zat besi tambahan atau peningkatan dosis. Pada kondisi tertentu dimana pemberian suplemen zat besi oral tidak memungkinkan, misalnya memiliki riwayat operasi lambung atau usus halus atau tidak dapat mentoleransi zat besi oral, maka bisa jadi ibu hamil memerlukan zat besi yang dimasukkan melalui suntikan (intravena). Menjaga nilai Hb normal saat hamil amatlah penting bagi kesehatan ibu dan janin. (14)



2.5 Konsep Kehamilan Trimester III 2.5.1 Pengertian Kehamilan Trimester III Trimester ketiga berlangsung selama 13 minggu, mulai dari minggu ke –28 sampai minggu ke-40. Pada trimester ketiga, organ tubuh janin sudah terbentuk. Hingga pada minggu ke –40 pertumbuhan dan perkembangan utuh telah dicapai.(15) Kehamilan trimester III merupakan kehamilan dengan usia 28-40 mingu dimana merupakan waktu mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut juga sebagai periode penantian. (16)



2.5.2 Perubahan Fisiologis Trimester III Perubahan fisiologi pada masa kehamilan Trimester III adalah : (16) a.



Minggu ke-28/bulan ke-7 Fundus berada dipertengahan antara pusat dan sifoudeus. Hemoroid mungkin terjadi. Pernapasan dada menggantikan pernapasan perut. Garis bentuk janin dapat dipalpasi. Rasa panas perut mungkin terasa.



b.



Minggu ke-32/ bulan ke-8 Fundus mencapai prosesus sifoideus, payudara penuh, dan nyeri tekan. Sering BAK mungkin kembali terjadi. Selain itu, mungkin juga terjadi dispnea.



c.



Minggu ke-38/ bulan ke-9 Penurunan bayi ke dalam pelvis/panggul ibu (lightening). Plasenta setebal hampir 4 kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan beratnya 0,5-0,6 kg. Sakit punggung dan sering BAK meningkat. Braxton Hicks meningkat karena serviks dan segmen bawah rahim disiapkan untuk persalinan.



2.5.3 Perubahan Psikologis Trimester III Adapun Perubahan psikologis pada masa kehamilan Trimester III, yaitu: (17) a.



Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.



b.



Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu



c.



Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya.



d.



Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.



e.



Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.



f.



Merasa kehilangan perhatian



g.



Perasaan mudah terluka (sensitif) dan libido menurun



2.5.4 Ketidaknyamanan Trimester III Ketidaknyamanan ibu hamil pada Trimester III, adalah sebagai berikut : (18) a.



Peningkatan Frekuensi berkemih Frekuensi kemih meningkat pada trimesterketiga sering dialami wanita primigravida setelah lightening terjadi efek lightaning yaitu bagian presentasi akan menurun masuk kedalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih. Peningkatan frekuensi berkemih disebabkan oleh tekanan uterus karena turunnya bagian bawah janin sehingga kandung kemih tertekan, kapasitas kandung kemih berkurang dan mengakibatkan frekuensi berkemih meningkat. (15)



b.



Sakit punggung Atas dan Bawah Karena tekanan terhadap akar syaraf dan perubahan sikap badan pada kehamilan lanjut karena titik berat badan berpindah kedepan disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan lordosis yang berlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus.



c.



Hiperventilasi dan Sesak Nafas Peningkatan aktivitas metabolis selama kehamilan akan meningkatkan karbondioksida. Hiperventilasi akan menurunkan karbon dioksida. Sesak nafas terjadi pada trimester III karena pembesaran uterus yang menekan diafragma. Selain itu diafragma mengalami elevasi kurang lebih 4 cm selama kehamilan.



d.



Edema Dependen Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstrimitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul pada saat duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior saat tidur terlentang. Edema pada kaki yang menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harus dibedakan dengan edema karena preeklamsi.



e.



Nyeri ulu hati Ketidaknyamanan ini mulai timbul menjelang akhir trimester II dan bertahan hingga trimester III. Penyebab : 1)



Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang ditimbulkan peningkatan jumlah progesteron.



2)



Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot halus yang kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan tekanan uterus. Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan penekanan oleh uterus yang membesar.



f.



Kram tungkai Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan rasio dan fosfor. Selain itu uterus yang membesar memberi tekanan pembuluh darah panggul sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati foramen doturator dalam perjalanan menuju ekstrimitas bawah.



g.



Konstipasi Pada kehamilan trimester III kadar progesteron tinggi. Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah sehingga terjadi



konstipasi. Konstipasi semakin berat karena gerakan otot dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesterone. (18) Konstipasi ibu hamil terjadi akibat peningkatan produksi progesteron yang menyebabkan tonus otot polos menurun, termasuk pada sistem pencernaan, sehinggasistem pencernaan menjadi lambat. Motilitas otot yang polos menurun dapat menyebabkan absorpsi air di usus besar meningkat sehingga feses menjadi keras. h.



Kesemutan dan baal pada jari Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur dengan posisi bahu terlalu jauh ke belakang sehingga menyebabkan penekanan pada saraf median dan aliran lengan yang akan menyebabkan kesemutan dan baal pada jari-jari.



i.



Insomnia Disebabkan karena adanya ketidaknyamanan akibat uterus yang membesar, pergerakan janin dan karena adanya kekhawatiran dan kecemasan.



2.5.5 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester III Semakin tuanya usia kehamilan, kebutuhan fisik maupun psikologis ibu juga mulai beragam dan harus terpenuhi. Kebutuhan fisik maupun psikologis ibu hamil dijabarkan sebagai berikut: (18) a.



Kebutuhan Fisik Ibu Hamil 1)



Oksigen Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi saat hamil hingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan



berpengaruh pada bayi yang dikandung. Konsul dokter bila ada kelainan atau gangguan pernapasan seperti asma dan lain-lain. 2)



Nutrisi Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan dan dengan menu seimbang yang mengandung: a)



Kalori Sumber kalori utama adalah hidrat arang dan lemak. Bahan makanan yang banyak banyak mengandung hidrat arang adalah golongan padi-padian (misalnya beras dan jagung), golongan umbi-umbian (misalnya ubi dan singkong), dan sagu.



b)



Protein Protein adalah zat utama untuk membangun jaringan bagian tubuh.



Kekurangan



protein



dalam



makanan



ibu



hamil



mengakibatkan bayi akan lahir lebih kecil dari normal. c)



Mineral Semua mineral dapat terpenuhi dengan makan-makanan seharihari yaitu buah-buahan, sayur-sayuran dan susu. Hanya zat besi yang tidak bisa terpenuhi dengan makanan sehari-hari.



d)



Vitamin Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makanan sayur dan buah-buahan, tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin. Pemberian asam folat terbukti mencegah kecacatan pada bayi.



3)



Kebutuhan Personal Higiene Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia). Kebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu kekurangan kalsium.



b.



Kebutuhan Eliminasi Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kecil. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama ketika lambung dalam keadaan kosong.



c.



Kebutuhan Seksual Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan, meskipun beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak lagi berhubungan seks selama 14 hri menjelang kelahiran. Koitus tidak diperkenankanbila



terdapat



perdararahan



pervaginan,riwayat



abortus



berulang, abortus/ partus prematurus imminens, ketuban pecah sebelumnya waktunya. d.



Kebutuhan Mobilisasi Ibu hamil boleh melakukan kegiatan atau aktivitas fisik biasa selama tidak terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat dianjurkan untuk melakukan pekerjaan rumah dengan dan secara berirama dengan menghindari pekerjaan berat.



2.6 Hubungan Umur, Gravida dan Paritas dengan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Trimester III 2.6.1



Umur Ibu Isitilah umur ibu diartikan dengan lamanya keberadaan seseorang diukur



dalam satuan waktu dipandang dan segi kronologik, individu normal yang memperlihatkan derajat perkembangan anatomis dan fisiologik sama.(19) Beberapa yang dapat diduga dan yang tidak dapat diduga atau tidak terantisipasi sehingga menimbulkan konflik persalinan. Kesiapan wanita untuk hamil dan melahirkan atau mempunyai anak ditentukan oleh kesiapan fisik, kesiapan mental, emosi, psikologis kesiapan social dan ekonomi. Secara umum, seorang wanita dikatakan siap secara fisik jika telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya (ketika tubuhnya berhenti tumbuh) yaitu sekitar usia ≥20 tahun, sehingga usia 20 tahun bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik.(20) Faktor umur merupakan faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil. Umur seorang ibu berkaitan dengan alat –alat reproduksi wanita. Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20 –35 tahun. Kehamilan di usia < 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan anemia karena pada kehamilan di usia < 20 tahun secara biologis belum optimal emosinya cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat –zat gizi selama kehamilannya. Sedangkan pada usia > 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa di usia ini. (21) Hasil penelitian Amirudin didapatkan bahwa umur ibu pada saat hamil sangat berpengaruh terhadap kejadian anemia. Dimana ibu hamil dengan usia < 20



tahun dan > 35 tahun lebih cenderung memiliki kadar hemoglobin yang rendah dibandingkan dengan ibu hamil yang berusia antara 20-35 tahun.(21) 2.6.2



Gravida Gravida adalah istilah yang digunakan kebidanan yang artinya seorang



wanita yang sedang hamil. Kehamilan adalah suatu



keadaan dimana janin



dikandung didalam tubuh wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan diakhiri dengan proses persalinan. (19) Berdasarkan jumlahnya, kehamilan seorang wanita dapat dibedakan menjadi: (19) a.



Primigravida adalah wanita yang hamil untuk pertama kalinya. Status paritasnya G1P0Ab0.



b.



Multigravida adalah seorang perempuan yang telah hamil beberapa kali. Juga ditulis gravida II, III, dan seterusnya bergantung pada jumlah kehamilan. Kekurangan kadar Hemoglobin dalam kehamilan dapat berakibat fatal jika



tidak segera diatasi di antaranya dapat menyebabkan keguguran, partus prematus, inersia uteri, partus lama, atonia uteri dan menyebabkan perdarahan serta syok. Sedangkan pengaruhnya terhadap kosepsi diantaranya dapat menyebabkan keguguran, kematian janin dalam kandungan, kematian janin waktu lahir, kematian perinatal tinggi, prematuritas dan cacat bawaan. Kekurangan kadar hemoglobin kehamilan dapat dipengaruhi oleh gravida.(22) Hasil penelitian Ridayanti, menyebutkan bahwa ibu hamil primigravida yang mengalami kekurangan kadar hemoglobin sebesar 44,6% sedangkan ibu multigravida yang mengalami kekurangan kadar hemoglobin sebesar 12,8%. Hal tersebut disebabkan ibu primigravida belum mempunyai pengalaman untuk



menjaga kesehatan kehamilan dari kehamilan sebelumnyakarena baru pertama kali hamil. (22) 2.6.3 Paritas Paritas adalah keadaan melahirkan anak baik hidup ataupun mati, tetapi bukan aborsi, tanpa melihat jumlah anaknya. Dengan demikian kelahiran kembar hanya dihitung sebagai satu kali paritas. (20). Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, maka lebih tinggi kematian maternal. Risiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan risiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan keluarga berencana. Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak direncanakan. (23) Hasil penelitian Astriana menunjukkan bahwa ibu hamil dengan paritas lebih dari 3 memiliki risiko lebih tinggi dengan kadar hemoglobin rendah dibandingkan dengan ibu hamil dengan paritas < 3. Paritas merupakan salah satu faktor penting dalam kejadian Anemia zat besi pada ibu hamil. Wanita yang sering mengalami kehamilan dan melahirkan makin anemia karena banyak kehilangan zat besi, hal ini disebabkan selama kehamilan wanita menggunakan cadangan besi yang ada di dalam tubuhnya. (15) 2.6.4 Kehamilan Kembar Kehamilan kembar atau gemeli adalah kehamilan dimana seorang perempuan mengandung lebih dari satu janin di dalam rahimnya. Tidak hanya dua, tapi bisa juga, bahkan empat janin atau lebih sekaligus. Pada kehamilan gemeli biasanya ukuran perut lebih besar disbanding dengan kehamilan tunggal.(15)



Ibu hamil dengan janin kembar atau lebih berisiko tinggi terkena anemia zat besi. Anemia lebih umum terjadi pada ibu yang mengandung anak kembar. Pada usia kandungan 20-24 minggu, ibu hamil kembar sebaiknya harus menjalani tes darah untuk mengecek kadar zat besi. Bila kadar zat besi terlalu rendah, maka ibu akan dapat mengalami anemia.



(24)



Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang mengandung janin kembar lebih berisiko memiliki kadar hemoglobin yang rendah bila dibandingkan ibu yang mengandung janin tunggal. Hal ini disebabkan karena saat hamil volume darah ibu bertambah, sehingga kebutuhan zat besi meningkat 300%. Janin ternyata juga ikut mengambil zat besi dari tubuh ibu untuk kebutuhan tumbuh kembangnya. Pada kehamilan kembar, jumlah janin lebih dari satu sehingga lebih banyak zat besi yang diambil dari tubuh ibu. Ibu pun berisiko lebih besar kekurangan zat besi.(25) 2.6.5 Umur Kehamilan Umur kehamilan adalah batas waktu ibu mengandung yang dihitung mulai dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Adapun masa kehamilan Trimester III adalah : (16) 1. Minggu ke-28/bulan ke-7 2. Minggu ke-32/ bulan ke-8 3. Minggu ke-38/ bulan ke-9 Kebutuhan ibu hamil meningkat pada kehamilan trimester III seiring dengan bertambahnya umur kehamilan. Semakin tua umur kehamilan, maka kebutuhan zat besi juga semakin banyak sehingga ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang lebih adekuat dibandingkan dari bulan sebelumnya. Pemeriksaan hemoglobin untuk mendeteksi anemia dilakukan di triwulan pertama umur kehamilan (< 3



bulan) dan di triwulan ketiga umur kehamilan (> 6 bulan). Pada pemeriksaan dan pengawasan hemoglobin dapat dilakukan dengan menggunakan metode Sianmethemoglobin dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I dan III. (25) Hasil penelitian Hidayati dan Andryani menunjukkan bahwa umur kehamilan trimester 3 memiliki kontribusi terbesar dalam arti faktor risiko terhadap kejadian anemia pada ibu hamil. Masa kehamilan terutama trimester III merupakan masa kritis dimana kebutuhan akan zat gizi meningkat. Jika zat besi dalam darah kurang maka kadar hemoglobin akan menurun yang mengakibatkan gangguan dan pertumbuhan janin. (26)



2.7 Metode Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Banyak cara-cara yang dapat dilakukan hemoglobin dengan teliti dalam



dilakukan



dengan



fotoelektrik.



kadar Metode



kadar hemoglobin antara lain berdasarkan:(11)



penetapan



1. Membandingkan tingkat mulai



dapat



untuk menetapkan



darah asli dengan suatu skala warna yang bertingkat-



dari warna



muda



sampai



sampai



warna



merah tua



(mulai 10% sampai 100%) misalnya cara Talquist, Cara ini sangat kasar dan kesalahan kurang lebih 50% dan jarang digunakan untuk pemeriksaan. 2. Berdasarkan berat jenis darah (BJ) yaitu dengan kupri sulfat metode (Hanging Falling drop) BJ 1,053. Tes ini hanya dilakukan orang-orang



untuk



yang menyumbang darah (donor) karena disini tidak perlu



diketahui dengan tepat kadar hemoglobin.



3. Pada cara Sahli, yaitu hemoglobin



diubah menjadi



hematin



asam



dengan menggunakan asam klorida 0,1 N. Kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan standard dalam alat tersebut. 4. Dengan cara fotoelektrik kolorimeter yaitu dengan cara Sianmethemoglobin. Cara ini sangat bagus untuk laboratorium rutin dan sangat dianjurkan untuk penetapan kadar hemoglobin



dengan



teliti



karena



standard



Sianmethemoglobin bersifat stabil dan dapat dibeli. Kesalahan cara ini dapat mencapai ± 2%. (22) 5. Cara Automatik, cara automatik memungkinkan jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin diukur dengan cepat dan teliti. Hemoglobin ditentukan secara tak langsung dengan mengolah data mengenai jumlah dan volume eritrosit, konduktivitas elektrik dan variable lain yang ditunjukkan oleh instrument.



2.8 Kerangka Konsep Umur



Gravida



Paritas Kadar Hemoglobin Kehamilan Kembar



Umur Kehamilan Gambar 3.1 Kerangka Konsep



2.9 Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Kadar Hemoglobin



Umur Ibu



Gravida



Paritas



Kehamilan Kembar



Umur Kehamilan



Definisi Operasional Nilai hasil ukur kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester 3 yang dinyatakan normal bila > 11 gr/dl dan tidak normal bila < 11 gr/dl Umur ibu hamil dimana umur yang sehat dan aman untuk bereproduksi yaitu antara umur 20 – 35 tahun sedangkan umur < 20 dan > 35 berisiko tinggi Status kehamilan keberapa dari pasien Jumlah anak yang pernah dilahirkan dimana paritas rendah yaitu melahirkan anak < 2 dan tinggi bila melahirkan anak >3 Kehamilan dimana seorang perempuan mengandung lebih dari satu janin di dalam rahimnya Batas waktu ibu mengandung yang dihitung mulai dari hari pertama haid terakhir (HPHT)



Cara Ukur



Alat Ukur



Sianmethemogl Spektofotom eter obin



Hasil Ukur 1.Normal 2.Tidak Normal



Skala Ukur Nominal



Melihat catatan Rekam Medik



Check list



1. Tidak berisiko 2. Berisiko



Nominal



Melihat catatan Rekam Medik



Check list



1. Primigravida 2. Multigravida



Ordinal



Melihat catatan Rekam Medik



Check list



1. Rendah 2. Tinggi



Ordinal



Melihat catatan Rekam Medik



Check list



1. Tidak kembar 2. Kembar



Nominal



Melihat catatan Rekam Medik



Check list



1. 7 bulan 2. 8 bulan 3. 9 bulan



Ordinal



BAB III METODE PENELITIAN



3.1



Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian metode deskriptif dengan pendekatan



cross sectional dimana variabel dependen (kadar hemoglobin) dan variabel independen (umur, gravida, paritas, riwayat kehamilan, kehamilan kembar dan umur kehamilan) dilakukan sekaligus dan diukur dalam waktu yang bersamaan.



3.2



Lokasi dan Waktu Penelitian



3.2.1 Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja terhadap ibu hamil trimester ketiga tahun 2018. Sampel diambil dari catatan rekam medik hasil pemeriksaan laboratorium di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja. 3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret -Juni tahun 2019.



3.3



Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester ketiga yang



berkunjung ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja tahun 2018 yang berjumlah 341 orang.



31



3.4



Sampel Sampel penelitian adalah seluruh ibu hamil trimester ketiga yang



berkunjung ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja tahun 2018 yang berjumlah 68 orang.



3.5



Teknik Sampling Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling atau acak



sederhana dari dari seluruh total ibu hamil trimester III yang tercatat pada rekam medik hasil pemeriksaan laboratorium di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja.



3.6



Metode Pemeriksaan



3.5.1 Metode Pemeriksaan Metode pemeriksaan laboratorium yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengukuran kadar hemoglobin dengan metode Sianmethemoglobin. 3.5.2 Prinsip Pemeriksaan Prinsip dari pemeriksaan ini adalah memeriksa darah lengkap dengan cara menghitung dan mengukur intensitas warna pada sampel darah yang diberi Reagan yang dimasukkan ke dalam kuvet kemudian dengan sumber cahaya tertentu diarahkan menuju sampel yang kemudian sampel akan mengabsorpsi sebagian berkas sedangkan sebagian lagi diteruskan dan ditangkap oleh detektor. Detektor disini berguna sebagai pendeteksi intensitas cahaya yang mengenainya dan akan mengubah menjadi tegangan.



3.6



Alur Penelitian



Buku Register / Rekam Medik



Pengambilan Sampel



Editing



Coding



Tabulating



Entry Data



Cleaning Data



3.7



3.8



Interpretasi Hasil Normal



: Hemoglobin > 11 gr/dl



Tidak normal



: Hemoglobin < 11 gr/dl



Analisia Data Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Dalam penelitian ini



tabel distribusi frekuensi yang digunakan, yaitu : 1.



Univariat Tabel distribusi frekuensi yang menggambarkan penyajian data untuk satu



variabel dependen yaitu gambaran kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III. 2.



Bivariat Tabel distribusi frekueni yang menggambarkan penyajian data untuk



variabel (dependen dan independen) yaitu gambaran kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III berdasarkan umur, gravida, paritas, riwayat kehamilan, kehamilan kembar dan umur kehamilan.



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1



Hasil Penelitian



4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 1.



Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja adalah sarana pelayanan



kesehatan milik perorangan atau swasta yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan berdasarkan : 1.



Surat Izin Tempat Usaha dari Kepala Kantor Perizinan Kabupaten OKU Nomor:503/417/HO/XLIV/2013 Tanggal 22 Oktober 2013



2.



Surat Izin Usaha Perdagangan dari Kepala Kantor Perizinan Kabupaten OKU Nomor:503/477/SIUP/XLIV/2013 Tanggal 22 Oktober 2013



3.



Surat Izin Penyelenggaraan Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna dari Kepala Dinas



Kesehatan



Kabupaten



Ogan



Komering



Ulu



Nomor:



445/01/XIV/2.2/SK.RUMAH SAKIT/2013 Tanggal 30 September 2013. Pelayanan Kesehatan yang diselenggarakan meliputi Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan, Pelayanan USG, Pelayanan Kholposcopy, Pelayanan Rumah Sakit Bersalin, Pelayanan Keluarga Berencana, Pemeriksaan Penyakit Kandungan, Pelayanan Kesehatan Anak, Pelayanan Imunisasi, dan lain-lain. Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja beralamat di Jalan Dr Mach Hatta No.877 Baturaja Kelurahan Kemalaraja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten OKU Sumatera Selatan, dengan nomor telepon 0735.323488.



35



Rumah Sakit Anak Bersalin Amanna merupakan perubahan status dari Klinik Bersalin Amanna Baturaja yang diresmikan oleh Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tanggal 23 Oktober 2010 yang lalu. Pelayanan operasional Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja dimulai pada tanggal 23 Oktober 2013 yang diresmikan oleh Bupati Kabupaten OKU. 2.



Visi dan Misi RSIA Amanna a.



Visi RSIA Amanna Baturaja Adapun visi Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja adalah "Pelaksana upaya kesehatan di bidang kesehatan ibu dan anak secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang ailaksanakan secara serasi dan terpadu”.



b.



Misi RSIA Amanna Baturaja Untuk mencapai visi terumah sakitebut ditetapkan misi sebagai berikut : a.



Menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan berpedoman kepada standar pelayanan



b.



Melaksanakan tugas tehnik operasional bidang kesehatan ibu dan anak yang meliputi pelayanan dan penunjang medik, keperawatan serta saranan dan prasarana



c.



Melaksnakan tehnis administrasi Rumah sakit



d.



Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten OKU sesuai dengan tugas dan fungsinya



3.



Tenaga Pelayanan Kesehatan Adapun tenaga pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Ibu dan Anak



Amanna Baturaja berdasarkan kualifikasi pendidikan adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Tenaga Pelayanan Kesehatan di RSIA Amanna Baturaja Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan No



Kualifikasi Pendidikan



Jumlah



1



Spesialis Penyakit Kebidanan dan Kandungan



3 orang



2



Spesialis Penyakit Anak



1 orang



3



Spesialis penyakit Bedah



2 orang



4



S2 Kesehatan Masyarakat



1 orang



5



S2 Manajemen



1 orang



6



S1 Kesehatan Masyarakat



1 orang



7



S1 Keperawatan



2 orang



8



S1 Kebidanan



2 orang



9



S1 Tekhnik



1 orang



10



S1 Keguruan dan Ilmu Pendidikan



1 orang



11



S1 Farmasi



1 orang



12



DIII Keperawatan



8 orang



13



DIII Kebidanan



15 orang



14



DIII Anestesi



2 orang



15



DIII Gizi



1 orang



16



DIII Administrasi



1 orang



17



DIII Farmasi



3 orang



18



DIII Teknik Transfusi Darah



1 orang



19



DIII Informatika



2 orang



20



SMA/SMK



20 orang Jumlah



Sumber: Staf Tata Usaha RSIA Amanna Baturaja (2019)



68 Orang



4.



Sarana dan Prasarana Fasilitas pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja dalam



melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana RSIA Amanna Baturaja Tahun 2016 Fasilitas



No 1



2



Jumlah



Ruang Rawat Inap 1. Kebidanan dan kandungan



17 Tempat Tidur



2. Penyakit anak



8 Tempat Tidur



Ruang Rawat Jalan 1. Kebidanan dan Kandungan



1 Ruang



2. Kesehatan Anak



I Ruang



3



Ruang Rawat Darurat



1 Ruang



4



Kamar Operasi



1 Ruang



5



Ruang Instalasi 1. Laboratorium 2. Farmasi/Apotek



6



1 Ruang 1 Ruang



Ruang Penunjang 1. Gudang



1 Ruang



2. Dapur



1 Ruang



3. Tempat Cuci



2 Ruang



7



Ruang administrasi



1 Ruang



8



Ruang tenaga medis dan para medis



1 Ruang



9



Ruang pertemuan



2 Ruang



10



Kamar Bersalin



11



Mushalla



12



WC Umum



13



Kamar Karyawan



14



Garasi



1 Unit



15



Ambulant



1 Unit



16



Posko Satpam



1 Unit



17



Genset



1 Unit



18



Perumahan Dokter



1 unit



Sumber:Staf Tata Usaha RSIA Amanna Baturaja (2019)



1 Unit 1 Ruang 1 Ruang t, 1 Unit



4.1.2 Hasil Penelitian 1.



Distribusi Frekuensi Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 Hasil penelitian persentase kadar hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di



Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Distribusi Statistik Frekuensi Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 No Hasil 1. Normal 2. Tidak Normal Jumlah



Jumlah Sampel (F) 26 42 68



Persentase (%) 38,2 61,8 100



Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan 26 responden (38,2%) yang memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 42 responden (61,8%) yang memiliki kadar hemoglobin tidak normal.



2.



Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 Hasil penelitian persentase umur Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit



Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.4 Distribusi Statistik Frekuensi Umur Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 No Hasil 1. Tidak berisiko 2. Berisiko Jumlah



Jumlah Sampel (F) 33 35 68



Persentase (%) 48,5 51,5 100



Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan 33 responden (48,5%) memiliki umur tidak berisiko dan sebanyak 35 responden (51,5%) memiliki umur berisiko.



3.



Distribusi Frekuensi Gravida Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 Hasil penelitian persentase gravida Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit



Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.5 Distribusi Statistik Frekuensi Gravida Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 No Hasil 1. Primigravida 2. Multigravida Jumlah



Jumlah Sampel (F) 40 28 68



Persentase (%) 58,8 41,2 100



Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan 40 responden (58,8%) dengan primigravida dan sebanyak 28 responden (41,2%) dengan multigravida. 4.



Distribusi Frekuensi Paritas Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 Hasil penelitian persentase paritas Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit



Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.6 Distribusi Statistik Frekuensi Paritas Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 No 1. Rendah 2. Tinggi



Hasil



Jumlah



Jumlah Sampel (F) 27 41 68



Persentase (%) 39,7 60,3 100



Berdasarkan tabel 4.6 didapatkan 27 responden (39,7%) memiliki paritas rendah dan sebanyak 41 responden (60,3%) memiliki paritas tinggi. 5.



Distribusi Frekuensi Kehamilan Kembar pada Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 Hasil penelitian persentase kehamilan kembar pada Ibu Hamil Trimester III



di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:



Tabel 4.7 Distribusi Statistik Frekuensi Kehamilan Kembar pada Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 No Hasil 1. Tidak kembar 2. Kembar Jumlah



Jumlah Sampel (F) 51 17 68



Persentase (%) 75,0 25,0 100



Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan 51 responden (75,0%) dengan kehamilan tidak kembar dan sebanyak 17 responden (25,0%) yang dengan kehamilan kembar. 6.



Distribusi Frekuensi Umur Kehamilan Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 Hasil penelitian persentase umur kehamilan Ibu Hamil Trimester III di



Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.8 Distribusi Statistik Frekuensi Umur Kehamilan Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 No 1. 7 bulan 2. 8 bulan 3. 9 bulan



Hasil



Jumlah



Jumlah Sampel (F) 24 17 27 68



Persentase (%) 35,3 25,0 39,7 100



Berdasarkan tabel 4.8 didapatkan 24 responden (35,3%) dengan umur kehamilan 7 bulan, 17 responden (25,0%) dengan umur kehamilan 8 bulan dan sebanyak 27 responden (39,7%) dengan umur kehamilan 9 bulan.



7.



Distribusi Statistik Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan Umur Dari analisis yang dilakukan terhadap kadar hemoglobin Ibu Hamil



Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.9 Distribusi Statistik Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan Umur Umur



Normal



Tidak Normal



Total



n



%



n



%



N



%



Tidak berisiko



20



60,6



13



39,4



33



100



Berisiko



6



17,1



29



82,9



35



100



68



100



Total



Berdasarkan tabel 4.9 diatas diketahui bahwa dari 33 responden berumur tidak berisiko sebanyak 20 responden (60,6%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 13 responden (39,4%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal, sedangkan dari 35 responden berumur berisiko sebanyak 6 responden (17,7%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 29 responden (82,9%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal.



8.



Distribusi Statistik Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan Gravida Dari analisis yang dilakukan terhadap kadar hemoglobin Ibu Hamil



Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja berdasarkan gravida dapat dilihat pada tabel di bawah ini:



Tabel 4.10 Distribusi Statistik Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan Gravida Gravida



Normal



Tidak Normal



Total



n



%



n



%



N



%



Primigravida



20



50,0



20



50,0



40



100



Multigravida



6



21,4



22



78,6



28



100



68



100



Total



Berdasarkan tabel 4.10 diatas diketahui bahwa dari 40 responden dengan primigravida sebanyak 20 responden (50,0%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 20 responden (50,0%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal, sedangkan dari 28 responden berumur berisiko sebanyak 6 responden (21,4%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 22 responden (78,6%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal.



9.



Distribusi Statistik Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan Paritas Dari analisis yang dilakukan terhadap kadar hemoglobin Ibu Hamil



Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja berdasarkan paritas dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.11 Distribusi Statistik Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan Paritas Paritas



Normal



Tidak Normal



Total



n



%



n



%



N



%



Rendah



18



66,7



9



33,3



27



100



Tinggi



8



19,5



33



80,5



41



100



68



100



Total



Berdasarkan tabel 4.11 diatas diketahui bahwa dari 27 responden paritas rendah sebanyak 18 responden (66,7%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 9 responden (33,3%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal, sedangkan dari 41 responden paritas tinggi sebanyak 8 responden (19,5%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 33 responden (80,5%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal. 10.



Distribusi Statistik Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan Kehamilan Kembar Dari analisis yang dilakukan terhadap kadar hemoglobin Ibu Hamil



Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja berdasarkan kehamilan kembar dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.12 Distribusi Statistik Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan Kehamilan Kembar Kehamilan



Normal



Tidak Normal



Total



Kembar



n



%



n



%



N



%



Tidak kembar



23



45,1



28



54,9



51



100



Kembar



3



17,6



14



82,4



17



100



68



100



Total



Berdasarkan tabel 4.12 diatas diketahui bahwa dari 51 responden kehamilan tidak kembar sebanyak 23 responden (45,1%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 28 responden (54,9%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal, sedangkan dari 17 responden kehamilan kembar sebanyak 3 responden (17,6%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 14 responden (82,4%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal.



11.



Distribusi Statistik Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan Umur Kehamilan



Dari analisis yang dilakukan terhadap kadar hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja berdasarkan umur kehamilan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.13 Distribusi Statistik Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan Umur Kehamilan Umur



Normal



Tidak Normal



Total



Kehamilan



n



%



n



%



N



%



7 bulan



11



45,8



13



54,2



24



100



8 bulan



1



5,9



16



94,1



17



100



9 bulan



14



51,9



13



48,1



27



100



68



100



Total



Berdasarkan tabel 4.13 diatas diketahui bahwa dari 24 umur kehamilan 7 bulan sebanyak 11 responden (45,8%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 13 responden (54,2%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal, kemudian dari 17 responden umur kehamilan 8 bulan sebanyak 1 responden (5,9%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 16 responden (94,1%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal, sedangkan dari 27 responden umur kehamilan 9 bulan sebanyak 14 responden (51,9%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 13 responden (48,1%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal.



4.2



Pembahasan



1.



Distribusi Statistik Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan Umur Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa dari 33 responden berumur tidak



berisiko sebanyak 20 responden (60,6%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 13 responden (39,4%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal, sedangkan dari 35 responden berumur berisiko sebanyak 6 responden (17,7%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 29 responden (82,9%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal. Hasil penelitian Amirudin didapatkan bahwa umur ibu pada saat hamil sangat berpengaruh terhadap kadar hemoglobin. Dimana dari 56 ibu hamil dengan usia < 20 tahun dan > 35 tahun sebanyak 41 (73,2%) responden lebih cenderung memiliki kadar hemoglobin yang rendah dibandingkan dengan ibu hamil yang berusia antara 20-35 tahun sebanyak 15 (26,8%).(21) Faktor umur merupakan faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil. Umur seorang ibu berkaitan dengan alat –alat reproduksi wanita. Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20 –35 tahun. Kehamilan di usia < 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan anemia karena pada kehamilan di usia < 20 tahun secara biologis belum optimal emosinya cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat –zat gizi selama kehamilannya. Sedangkan pada usia > 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa di usia ini. (21)



2.



Distribusi Statistik Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan Gravida Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa dari 40 responden dengan



primigravida sebanyak 20 responden (50,0%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 20 responden (50,0%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal, sedangkan dari 28 responden berumur berisiko sebanyak 6 responden (21,4%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 22 responden (78,6%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal. Hasil penelitian Ridayanti, menyebutkan bahwa dari 72 ibu hamil didapatkan ibu primigravida sebanyak 40 (55,4%) responden yang mengalami kekurangan kadar hemoglobin sedangkan ibu multigravida sebanyak 32 (44,6%) yang mengalami kekurangan kadar hemoglobin. Hal tersebut disebabkan ibu primigravida belum mempunyai pengalaman untuk menjaga kesehatan kehamilan dari kehamilan sebelumnya karena baru pertama kali hamil. (22) Kekurangan kadar Hemoglobin dalam kehamilan dapat berakibat fatal jika tidak segera diatasi di antaranya dapat menyebabkan keguguran, partus prematus, inersia uteri, partus lama, atonia uteri dan menyebabkan perdarahan serta syok. Sedangkan pengaruhnya terhadap kosepsi diantaranya dapat menyebabkan keguguran, kematian janin dalam kandungan, kematian janin waktu lahir, kematian perinatal tinggi, prematuritas dan cacat bawaan. Kekurangan kadar hemoglobin kehamilan dapat dipengaruhi oleh gravida.(22)



3.



Distribusi Statistik Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan Paritas Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa dari 27 responden paritas rendah



sebanyak 18 responden (66,7%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 9 responden (33,3%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal, sedangkan dari 41 responden paritas tinggi sebanyak 8 responden (19,5%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 33 responden (80,5%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal. Hasil penelitian Astriana menunjukkan bahwa ibu hamil dengan paritas lebih dari 3 memiliki risiko lebih tinggi dengan kadar hemoglobin rendah dibandingkan dengan ibu hamil dengan paritas < 3. Dimana dari 81 ibu hamil didapatkan 58 (71,6%) ibu paritas tinggi memiliki kadar hemoglobin yang tidak normal sedangkan 23 (28,4% ) ibu hamil paritas rendah memiliki kadar hemoglobin normal. (15) Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, maka lebih tinggi kematian maternal. Risiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan risiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan keluarga berencana. Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak direncanakan. (23)



4.



Distribusi Statistik Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan Kehamilan Kembar Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa dari 51 responden kehamilan tidak



kembar sebanyak 23 responden (45,1%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 28 responden (54,9%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal, sedangkan dari 17 responden kehamilan kembar sebanyak 3 responden (17,6%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 14 responden (82,4%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal. Hasil penelitian Hidayati menunjukkan bahwa ibu yang mengandung janin kembar lebih berisiko memiliki kadar hemoglobin yang rendah bila dibandingkan ibu yang mengandung janin tunggal. Dimana dari 94 responden kehamilan tidak kembar sebanyak 62 responden (65,9%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 32 responden (34,1%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal (25) Ibu hamil dengan janin kembar atau lebih berisiko tinggi terkena anemia zat besi. Anemia lebih umum terjadi pada ibu yang mengandung anak kembar. Pada usia kandungan 20-24 minggu, ibu hamil kembar sebaiknya harus menjalani tes darah untuk mengecek kadar zat besi. Bila kadar zat besi terlalu rendah, maka ibu akan dapat mengalami anemia.



(24)



Hal ini disebabkan karena saat hamil volume darah ibu bertambah, sehingga kebutuhan zat besi pun turut meningkat. Tentunya pada kehamilan kembar atau jumlah janin lebih dari satu sehingga kebutuhan zat besi yang diambil dari tubuh ibu pun lebih besar dibandingkan ibu hamil dengan janin tunggal.



5.



Distribusi Statistik Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019 berdasarkan Umur Kehamilan Berdasarkan tabel 4.13 diketahui bahwa dari 24 umur kehamilan 7 bulan



sebanyak 11 responden (45,8%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 13 responden (54,2%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal, kemudian dari 17 responden umur kehamilan 8 bulan sebanyak 1 responden (5,9%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 16 responden (94,1%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal, sedangkan dari 27 responden umur kehamilan 9 bulan sebanyak 14 responden (51,9%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 13 responden (48,1%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal. Hasil penelitian Hidayati dan Andryani menunjukkan bahwa umur kehamilan trimester 3 memiliki kontribusi terbesar dalam arti faktor risiko terhadap kejadian anemia pada ibu hamil. Dimana dari 84 responden dengan umur kehamilan 6 bulan sebanyak 24 responden (30,0%) memiliki kadar hemoglobin normal, kehamilan 7 bulan sebanyak 32 responden (38,0%) memiliki kadar hemoglobin normal dan sebanyak 28 responden (32,0%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal (26) Kebutuhan ibu hamil meningkat pada kehamilan trimester III seiring dengan bertambahnya umur kehamilan. Semakin tua umur kehamilan, maka kebutuhan zat besi juga semakin banyak sehingga ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang lebih adekuat dibandingkan dari bulan sebelumnya. Pemeriksaan hemoglobin untuk mendeteksi anemia dilakukan di triwulan pertama umur kehamilan (< 3 bulan) dan di triwulan ketiga umur kehamilan (> 6 bulan). Pada pemeriksaan dan



pengawasan hemoglobin dapat dilakukan dengan menggunakan metode Sahli dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I dan III. (25)



BAB V SIMPULAN DAN SARAN



4.1



Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 68 responden terhadap



gambaran gambaran kadar hemoglobin ibu hamil Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanna Baturaja Tahun 2019, dapat disimpulkan bahwa: 1.



Distribusi frekuensi dari 68 responden didapatkan 42 responden (61,8%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal.



2.



Distribusi frekuensi dari 68 responden didapatkan 35 responden (51,5%) memiliki umur berisiko.



3.



Distribusi frekuensi dari 68 responden didapatkan 40 responden (58,8%) primigravida.



4.



Distribusi frekuensi dari 68 responden didapatkan 41 responden (60,3%) memiliki paritas tinggi.



5.



Distribusi frekuensi dari 68 responden didapatkan 51 responden (75,0%) kehamilan tidak kembar.



6.



Distribusi frekuensi dari 68 responden didapatkan 27 responden (39,7%) dengan umur kehamilan 9 bulan.



7.



Distribusi statistik didapatkan dari 35 responden berumur beresiko sebanyak 29 responden (82,9%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal.



8.



Distribusi statistik didapatkan dari 28 responden berumur berisiko sebanyak 22 responden (78,6%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal.



9.



Distribusi statistik didapatkan dari 41 responden paritas tinggi sebanyak 33 responden (80,5%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal.



10.



Distribusi statistik didapatkan dari 17 responden kehamilan kembar sebanyak 14 responden (82,4%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal.



11.



Distribusi statistik didapatkan dari 17 responden umur kehamilan 8 bulan sebanyak 16 responden (94,1%) memiliki kadar hemoglobin tidak normal.



4.2



Saran



1.



Untuk petugas kesehatan diharapkan dapat memberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III agar tetap normal.



2.



Untuk ibu hamil trimester III agar dapat mengikuti petunjuk yang telah diberikan oleh petugas kesehatan.



3.



Untuk peneliti berikutnya agar meneliti kembali tentang gambaran jumlah kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III dengan karakteristik responden yang lebih beragam misalnya kelainan kehamilan dan konsumsi tablet Fe.



DAFTAR PUSTAKA



1.



Indonesia. Kementrian Kesehatan RI. Sekretariat Jendral. Profil Kesehatan Indoneisa Tahun 2018. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.2018



2.



Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman interpretasi data klinik. Jakarta: Depkes RI. 2011.



3.



Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spomg CY. Obstetri Williams 23rd ed Vol. Jakarta EGC



4.



Prawirohardjo, S. Ilmu Kebidanan. Jakarta : P.T Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2012.



5.



Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 11th ed. Jakarta: EGC; 2008.



6.



Campbell, Reece, Mitchel. Biologi Jlilid 1 Edisi Kedelapan. Yogyakarta: Erlangga



7.



Hall & Guyton. Buku ajar fisiologi kedokteran / Athur C.Guyton, John E. Hall ; editor bahasa Indonesia: Irawati Setiawan-Ed.9 – Jakarta : EGC,1997.



8.



Retno Bijanti…[dkk.] Buku Ajar Patologi Klinik Veteriner– Cet.1 Surabaya: Airlangga University Press, 2010.



9.



Evelyn.C.Pearce. 2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia



10. Arisman. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC. 2010. 11. Gandasoebrata. Penuntun Laboratorium Klinik.Jakarta : Dian Rakyat. 2001. 12. Suparyanto. Hemoglobin (Hb) Normal Ibu Hamil Sesuai Usia Kandungan. https://www.honestdoc.id/hb-normal-ibu-hamil 19 Maret 2019. 13. Adrian, Kevin. Penyebab dan Cara Mengatasi Kekurangan Hemoglobin pada Ibu Hamil. Https://www.alodokter.com 9 Agustus 2017. 14. Prawirohardjo S. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.2009. 15. Manuaba, Chandranita I.B.G. Pengantar Kuliah Obstetri.Jakarta : EGC; 2010



16. Vivian.N.L dan Sunarsih. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil. Jakarta : Salemba Medika. 2011 17. Sulistyawati.A. Buku Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika. 2009. 18. Romauli,S. Buku Ajar Kebidanan Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika. 2011 19. Dorland. Kamus Kedokteraan Dorland edisi 31. Jakarta : EGC. 2010. 20. BKKBN. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : BKKBN. 2005 21. Amirudin, Wahyuddin. Studi Kasus Kontrol Faktor Biomedis Terhadap Kejadian Anemia Ibu Hamil di Puskesmas Bantimurung Maros. Jurnal Medika Nusantara.Vol. 25 No. 2. 2014 22. Farsi,Y., Brooks,D., Werler,M., Cabral,H., Al-Syafei,M., & Wallenburg,H. C.. Effect of High Parity on Occurence of Anemia in Pregnancy:a Cohort Study. BMC Pregnancy and Childbirth, 11(7), 7. 2011 23. Saifudin, Abdul, Bari. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : YBPSP. 2013. 24. https://www.ayahbunda.co.id/kehamilan-gizi-kesehatan/risiko-hamil-kembar 25. Ariyani, Rizki. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesams Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Jakarta: Skripsi Prodi Studi Ilmu Gizi UMS. 2016. 26. Hidayati dan Andyarini. Hubungan Jumlah Paritas dan Umur Kehamilan dengan Kejadian Anemia Ibu Hamil. Jurnal of Health and Prevention, Vol. 2 (1), April 2018



Perhitungan Sampel Sampel penelitian ini adalah ibu hamil trimester III. Jika populasi berukuran 200 sampai dengan 500 subjek digunakan 20% untuk menghitung sampel. Keterangan



:



N



: Jumlah populasi



n



: Jumlah sampel yang dibutuhkan



Perhitungan : Diketahui : N = 341 Orang Jadi, n = 20% x N n = 20% x 341 n = 68,2 n = 68 sampel



Untuk menghindari adanya kekurang sampel karena loss to follow, ditambah 10% pada perhitungan sampel. Jadi perhitungan diatas, didapatkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III sebanyak 68 orang.



REKAPITULASI HASIL PENELITIAN No



Nama



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38



Baiti Dwi Nur Feby Febrita Suparti Mila Norsi Darlis Eka S Ling Ling Yulianti Evi Sumarni Muafiah Eva Dwiyana Leni Lisa Selpi Nuriz Susilawati Endang Irawati Tika Eka Nindis Anita Sri Astuti Wiwik Masniati Sri Utami Uswatun Komang Kismiyani Myse Yuni Maria Deni



Nilai Hb 11 11 10,1 9,4 9,6 11,8 12 11,4 10,8 10 6,3 11,6 5,2 9,6 10,1 3,9 8,9 10,5 10,3 9,1 7,3 9,3 9,7 9,2 12,3 10,2 9,1 10,3 10,4 5,8 9,7 9,9 14,4 10,9 9,7 10,7 9,7 9,4



Umur 30 27 25 29 31 27 25 36 32 27 30 30 38 35 28 38 29 25 16 25 37 36 30 31 29 33 21 29 38 26 38 27 35 31 30 25 32 30



Gravida Paritas 2 3 1 3 4 3 1 4 2 2 2 2 3 3 2 4 2 1 1 1 3 4 2 2 2 3 2 3 4 2 4 3 4 3 3 1 3 2



1 1 0 2 3 2 0 3 1 1 1 1 2 2 1 3 1 0 0 0 2 3 1 1 1 2 1 2 3 1 3 2 3 2 2 0 2 1



Kehamilan Umur Kembar Kehamilan Tidak 9 bulan Tidak 9 bulan Tidak 7 bulan Tidak 9 bulan Tidak 6 bulan Tidak 9 bulan Tidak 9 bulan Tidak 7 bulan Tidak 9 bulan Tidak 6 bulan Tidak 9 bulan Tidak 9 bulan Tidak 7 bulan Ya 9 bulan Tidak 6 bulan Tidak 9 bulan Tidak 6 bulan Tidak 7 bulan Tidak 9 bulan Tidak 6 bulan Ya 9 bulan Tidak 9 bulan Tidak 7 bulan Tidak 9 bulan Tidak 6 bulan Tidak 6 bulan Ya 9 bulan Tidak 7 bulan Tidak 9 bulan Tidak 6 bulan Tidak 6 bulan Tidak 6 bulan Tidak 9 bulan Ya 9 bulan Tidak 9 bulan Ya 7 bulan Tidak 9 bulan Tidak 6 bulan



39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68



Dwi Novita Deti Tri Setia Lusia Deti Dwi Fitriani Fiki Lusia A Maimunah Reza Sriwati Mariana Yepi K Sukeni Fera Faricah Gusmia Astuti Mili Asih Utami Agusti Dinda Ida Tri Wahyu Leni Lisa Septi Yanti Eka Marisa Inara



9,6 5,4 4,7 13 5,4 9,5 12,3 13 7,4 9,2 11,6 7,7 8,4 11 12,4 10,2 10,5 9,9 8,7 7,7 9,8 8,7 7,7 9,8 13,6 6,7 11,1 11,3 9,9 10,3



18 29 34 28 29 31 28 28 39 38 42 42 28 25 21 29 32 16 22 26 25 32 36 43 23 45 21 26 26 24



1 2 2 2 2 3 2 2 4 3 4 5 3 1 1 3 2 1 1 2 1 2 3 4 2 3 1 2 1 1



0 1 1 1 1 2 1 1 3 2 3 4 2 0 0 2 1 0 0 1 0 1 2 3 1 2 0 1 0 0



Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak



9 bulan 9 bulan 7 bulan 9 bulan 9 bulan 7 bulan 9 bulan 9 bulan 6 bulan 6 bulan 7 bulan 9 bulan 6 bulan 9 bulan 7 bulan 9 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 9 bulan 9 bulan 7 bulan 9 bulan 6 bulan 6 bulan 9 bulan 9 bulan 7 bulan 9 bulan



Frequency Table



Kadar Hemoglobin Frequency



Percent



Valid Percent



Cumulative Percent



Valid



Normal



26



38,2



38,2



38,2



Tidak Normal



42



61,8



61,8



100,0



Total



68



100,0



100,0



Umur Ibu Frequency



Percent



Valid Percent



Cumulative Percent



Valid



Tidak beresiko



33



48,5



48,5



48,5



Beresiko



35



51,5



51,5



100,0



Total



68



100,0



100,0



Gravida Frequency



Percent



Valid Percent



Cumulative Percent



Valid



Primigravida



40



58,8



58,8



58,8



Multigravida



28



41,2



41,2



100,0



Total



68



100,0



100,0



Paritas Frequency



Percent



Valid Percent



Cumulative Percent



Valid



Rendah



27



39,7



39,7



39,7



Tinggi



41



60,3



60,3



100,0



Total



68



100,0



100,0



Kehamilan Kembar



Frequency



Percent



Valid Percent



Cumulative Percent



Valid



Tidak Kembar



51



75,0



75,0



75,0



Kembar



17



25,0



25,0



100,0



Total



68



100,0



100,0



Umur Kehamilan Frequency



Percent



Valid Percent



Cumulative Percent



7 bulan



24



35,3



35,3



35,3



8 bulan



17



25,0



25,0



60,3



9 bulan



27



39,7



39,7



100,0



Total



68



100,0



100,0



Valid



Crosstabs Umur Ibu * Kadar Hemoglobin Crosstab Kadar Hemoglobin Normal Count



Total



Tidak Normal



20



13



33



60,6%



39,4%



100,0%



6



29



35



17,1%



82,9%



100,0%



26



42



68



38,2%



61,8%



100,0%



Tidak beresiko % within Umur Ibu Umur Ibu Count Beresiko % within Umur Ibu Count Total % within Umur Ibu



Gravida * Kadar Hemoglobin



Crosstab Kadar Hemoglobin Normal Count



Total



Tidak Normal



20



20



40



50,0%



50,0%



100,0%



6



22



28



21,4%



78,6%



100,0%



26



42



68



38,2%



61,8%



100,0%



Primigravida % within Gravida Gravida Count Multigravida % within Gravida Count Total % within Gravida



Paritas * Kadar Hemoglobin Crosstab Kadar Hemoglobin Normal Count



Total



Tidak Normal



18



9



27



66,7%



33,3%



100,0%



8



33



41



19,5%



80,5%



100,0%



26



42



68



38,2%



61,8%



100,0%



Rendah % within Paritas Paritas Count Tinggi % within Paritas Count Total % within Paritas



Kehamilan Kembar * Kadar Hemoglobin



Crosstab Kadar Hemoglobin Normal



Total



Tidak Normal



Count



23



28



51



45,1%



54,9%



100,0%



3



14



17



17,6%



82,4%



100,0%



26



42



68



38,2%



61,8%



100,0%



Tidak Kembar



% within Kehamilan



Kehamilan



Kembar



Kembar



Count Kembar



% within Kehamilan Kembar Count



Total



% within Kehamilan Kembar



Umur Kehamilan * Kadar Hemoglobin



Crosstab Kadar Hemoglobin Normal Count



Total



Tidak Normal



11



13



24



45,8%



54,2%



100,0%



1



16



17



5,9%



94,1%



100,0%



14



13



27



51,9%



48,1%



100,0%



26



42



68



38,2%



61,8%



100,0%



7 bulan % within Umur Kehamilan Umur Kehamilan



Count 8 bulan % within Umur Kehamilan Count 9 bulan % within Umur Kehamilan Count



Total % within Umur Kehamilan



DOKUMENTASI PENELITIAN



PROFIL PENULIS



Nama



:



Iin Parlina



Tempat Tanggal Lahir :



Palembang, 11 Mei 1977



Alamat



Jln. A. Yani Km.4 RT/RW: 004/001 Kel. Kemelak



:



Bindung Langit Kec. Baturaja Timur Kab. OKU Agama



:



Islam



Riwayat Pendidikan



:



1. SDN 91 Jambi Lulus Tahun 1990 2. SMPN 14 Jambi Lulus tahun 1993 3. SMAK Pemda Jambi lulus tahun 1996 4. PTTD Jakarta Program D-1 Tehnisi Transfusi Darah Lulus tahun 2006 5. STIKES Darul Ma’arif Al-Insan Baturaja Program Studi Kesehatan Masyarakat lulus tahun 2014 6. STIE Trisna Negara Program Pasca Sarjana Magister Manajemen lulus tahun 2017



Riwayat Pekerjaan



:



1. Tahun 1996 s.d 2001 di Instalasi Laboratorium RSUD Ibnu Sutowo Baturaja 2. Tahun 2001 s.d sekarang di Bank Darah RSUD Ibnu Sutowo Baturaja 3. Tahun 2010 s.d sekarang di Laboratorium RSIA Amanna Baturaja