Kti Tania Full PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HUBUNGAN LAMA MENDERITA HIPERTENSI DENGAN PERILAKU KEPATUHAN PENGOBATAN PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KARANG MEKAR BANJARMASIN Karya Tulis Ilmiah Diajukan guna memenuhi sebagian syarat Untuk memperoleh derajat Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat



Oleh Tania Jannah I1A014036



UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER BANJARMASIN Desember, 2017



Scanned by CamScanner



Scanned by CamScanner



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “HUBUNGAN LAMA MENDERITA HIPERTENSI DENGAN PERILAKU KEPATUHAN



PENGOBATAN



PADA



PASIEN



HIPERTENSI



DI



PUSKESMAS KARANG MEKAR BANJARMASIN”, tepat pada waktunya. Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh derajat sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.



Dekan Fakultas Kedokteran Prof. Dr. Zairin Noor, dr. Sp.OT (K), MM yang telah memberi kesempatan dan fasilitas dalam pelaksanaan penelitian.



2.



Ketua Program Studi Pendidikan Dokter dr. Lena Rosida, M.Kes yang telah memberi kesempatan dan fasilitas dalam pelaksanaan penelitian.



3.



Kedua pembimbing dr. Ida yuliana, M.Biomed dan dr. H. Syamsul Arifin, M.Pd, DLP yang berkenan memberikan saran dan arahan dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.



4.



Kedua dosen penguji dr. Adenan, M.Kes dan Hj. Lisda Hayatie, S.Ked, M.Kes yang memberi kritik dan saran sehingga karya tulis ilmiah ini menjadi semakin baik.



vi Universitas Lambung Mangkurat



Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi penulis berharap penelitian ini bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan.



Banjarmasin, 13 Desember 2016



Tania Jannah



vii Universitas Lambung Mangkurat



ABSTRAK HUBUNGAN LAMA MENDERITA HIPERTENSI DENGAN PERILAKU KEPATUHAN PENGOBATAN PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KARANG MEKAR BANJARMASIN Tania Jannah Pravelensi hipertensi di Kalimantan Selatan menempati urutan kedua tertinggi secara nasional yaitu sebesar 30,8%. Kasus hipertensi di kota Banjarmasin tahun 2016 menjadi penyakit dengan angka kasus tertinggi sebanyak 80.850 kasus. Salah satu puskesmas yang ada di Banjarmasin ialah Puskesmas Karang mekar, pada tahun 2016 puskesmas ini tercatat memiliki persentase kunjungan tertinggi di Banjarmasin. Permasalahan utama dalam pengobatan hipertensi adalah lama menderita hipertensi terhadap perilaku kepatuhan. Salah satu foktor penyebab adalah kepatuhan pengobatan yang berhubungan dengan lama menderita hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama menderita hipertensi dengan perilaku kepatuhan pengobatan pada pasien hipertensi di Puskesmas Karang Mekar. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang didapat secara accidental sampling. Hasil penelitian didapatkan distribusi lama menderita hipertensi (>5 tahun) sebanyak 76%, tidak lama menderita hipertensi (≤5 tahun) sebanyak 24%, kepatuhan rendah sebanyak 68%, dan kepatuhan tinggi sebanyak 32%. Hasil uji chi-square dengan tingkat kepatuhan didapatkan hasil p = 0,000. Dengan demikian, dapat disimpulkan terdapat hubungan lama menderita hipertensi dengan perilaku kepatuhan pengobatan pada pasien hipertensi di Puskesmas Karang Mekar. Kata-kata kunci : hipertensi, lama menderita, kepatuhan pengobatan.



iv Universitas LambungMangkurat



ABSTRACT CORRELATION BETWEEN HYPERTENSION SUFFERING PERIOD WITH MEDICATION COMPLIANCE BEHAVIOR ON HYPERTENSION PATIENTS IN KARANG MEKAR PUBLIC HEALTH CENTER BANJARMASIN Tania Jannah



Hypertension prevalence in South Kalimantan ranks second highest nationally at 30.8%. Hypertension cases in Banjarmasin on 2016 became a disease with the highest number for 80,850 cases. One of public health center in Banjarmasin is Karang mekar public health center which in 2016 recorded the highest visit percentage in Banjarmasin. The main problem in the hypertension treatment is long suffering period from hypertension to compliance behavior. One of the causative factors is medication compliance associated with suffering period hypertension. The aim of this study was to determine the correlation between suffering period from hypertension with medication compliance behavior in hypertensive patients at Karang Mekar public health center. This research was conducted by analytic observational method with cross-sectional approach. The number of samples in this study are 50 people obtained by accidental sampling. The result of the research shows the distribution of hypertension long suffering period (> 5 years) are 76%, short suffering period (≤5 years) are 24%, low compliance medication are 68%, and high compliance medication are 32%. The result of chisquare test with the level of compliance got result p = 0,000. Thus, it can be concluded there is a correlation between hypertension suffering period with medication compliance behaviour of hypertensive patients in Karang Mekar public health center. Keywords: hypertension, suffer period, medication compliance.



v Universitas LambungMangkurat



DAFTAR ISI



Halaman HALAMAN JUDUL ...............................................................................



i



HALAMAN PENGESAHAN .................................................................



ii



HALAMAN PERNYATAAN .................................................................



iii



DAFTAR ISI ............................................................................................



iv



DAFTAR TABEL....................................................................................



vi



DAFTAR GAMBAR ............................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... viii BAB I



BAB II



PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................



1



B. Rumusan Masalah .............................................................



4



C. Tujuan Penelitian ...............................................................



4



D. Manfaat Penelitian .............................................................



5



E. Keaslian Penelitian ............................................................



5



TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi ..........................................................................



7



B. Perilaku Kepatuhan ........................................................... 18 C. Lama Menderita................................................................. 19 BAB III



LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Landasan Teori .................................................................. 20 B. Hipotesis ........................................................................... 22



iv Universitas Lambung Mangkurat



BAB IV



METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ........................................................ 23 B. Populasi dan Sampel.......................................................... 23 C. Instrumen Penelitian .......................................................... 24 D. Variabel Penelitian ............................................................ 24 E. Definisi Operasional .......................................................... 24 F. Prosedur Penelitian ............................................................ 26 G. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ...................... 27 H. Cara Analisis Data ............................................................. 28 I. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................... 29 J. Biaya Penelitian ................................................................. 30



DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 31 LAMPIRAN................................................................................................ 34



v Universitas Lambung Mangkurat



DAFTAR TABEL



Tabel ......................................................................................................... Halaman 1.1



Keaslian Penelitian ...............................................................



5



2.1



Klasifikasi Tekanan Darah Umur ≥ 18 Tahun menurut JNC VII ................................................................. .



8



2.2



Penyebab Hipertensi yang dapat Diidentifikasi ...................



10



2.3



Obat Antihipertensi Oral .....................................................



13



4.1



Daftar Kegiatan dan Waktu Penelitian ................................



29



vi Universitas Lambung Mangkurat



DAFTAR GAMBAR



Gambar .................................................................................................... Halaman 2.1



Algoritma Diagnosis Hipertensi ...........................................



11



2.2



Algoritma Tata laksana Hipertensi....................................... .



16



3.1



Kerangka Teori Hubungan Lama Menderita Hipertensi dengan Perilaku Kepatuhan Pengobatan pada Pasien Hipertensi.............................................................................



21



Kerangka Konsep Penelitian Hubungan Lama Menderita Hipertensi dengan Perilaku Kepatuhan Pengobatan pada Pasien Hipertensi .................................................................



22



Prosedur Penelitian ..............................................................



27



3.2



4.1



vii Universitas Lambung Mangkurat



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran ....................................................................................... Halaman 1. Lembar Informed Consent Subjek Penelitian ..............................



35



2. Lembar Penjelasan Prosedur Penelitian ...................................



36



3. Kuesioner Penelitian....................................................................



37



4. Rancangan Penyajian Tabulasi Data Penelitian ..........................



39



5. Surat Perizinan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Banjarmasin .................................................................................



40



H



viii Universitas Lambung Mangkurat



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2012 hipertensi memberikan kontribusi untuk hampir 9,4 juta kematian akibat penyakit kardiovaskuler setiap tahun. Hal ini juga meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sebesar 12% dan meningkatkan risiko stroke sebesar 24%. Data Global Status Report on Noncommunicable Diseases 2010 dari WHO, menyebutkan 40% negara ekonomi berkembang memiliki penderita hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35%. Kawasan Asia Tenggara, terdapat 36% orang dewasa yang menderita hipertensi dan telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat tajam, diprediksikan pada tahun 2025 sekitar 29% atau sekitar 1,6 miliar orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi. 1



Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 tentang penyakit tidak menular menunjukkan prevalensi hipertensi di Indonesia masih tinggi, yaitu sebesar 25.8% sehingga secara nasional terdapat 65.048.110 jiwa yang menderita hipertensi. Hipertensi juga merupakan penyebab kematian ke-3 di Indonesia pada semua umur dengan proporsi kematian 6,8%.2 Kalimantan Selatan menempati urutan kedua prevalensi hipertensi tertinggi secara nasional yaitu sebesar 30,8%. 3 Jika jumlah penduduk Kalimantan Selatan menurut pusat data dan informasi (pusdatin) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2014 adalah 3.913.908 jiwa, maka



1 Universitas Lambung Mangkurat



2 penderita hipertensi saat ini adalah 1.205.483 jiwa. 3 Kasus hipertensi di kota Banjarmasin tahun 2012 sebanyak 69.225 kasus, tahun 2013 sebanyak 64.621 kasus, tahun 2014 sebanyak 69.225 kasu, tahun 2015 sebanyak 75.579 kasus dan pada tahun 2016 hipertensi menjadi penyakit dengan angka kasus tertinggi di Banjarmasin sebanyak 80.850 kasus. Salah satu puskesmas yang ada di Banjarmasin ialah Puskesmas Karang mekar, pada tahun 2016 puskesmas ini tercatat memiliki persentase kunjungan tertinggi di Banjarmasin.4,5,6 Hipertensi merupakan keluhan yang sering ditemukan di pelayanan kesehatan primer namun pengontrolannya belum adekuat meskipun obat-obatan yang efektif banyak tersedia.3 Alasan utama pasien hipertensi gagal untuk mengontrol tekanan darahnya adalah kurangnya kepatuhan terhadap pengobatan, termasuk dalam hal meminum obat secara rutin.7 Menurut laporan WHO, pada tahun 2003, rata-rata kepatuhan pasien pada terapi jangka panjang terhadap penyakit kronis di negara maju hanya sebesar 50%, sedangkan di negara berkembang, jumlah tersebut bahkan lebih rendah.8 Sekitar 50% dari pasien hipertensi tidak mematuhi anjuran petugas kesehatan untuk mengonsumsi obat.9 Tingkat kepatuhan penderita hipertensi di Indonesia untuk berobat dan kontrol cukup rendah. Semakin lama seseorang menderita hipertensi maka tingkat kepatuhanya makin rendah, hal ini disebabkan kebanyakan penderita akan merasa bosan untuk berobat (Ketut Gama et al, 2014).10 Penelitian yang dilakukan oleh Suwarso (2010) menunjukan ada hubungan yang signifikan antara lama menderita hipertensi dengan ketidak patuhan pasien penderita hipertensi dalam pengobatan. Semakin lama seseorang menderita hipertensi maka cenderung untuk tidak patuh



Universitas Lambung Mangkurat



3 karena merasa jenuh menjalani pengobatan atau meminum obat sedangkan tingkat kesembuhan yang telah dicapai tidak sesuai dengan yang diharapkan. 11 Penelitian yang di lakukan oleh Mulyasari (2016) pasien hipertensi memiliki kepatuhan yang rendah sebesar 42%.12 Penelitian lain yang di lakukan oleh Wijayanti (2016) 60% pasien hipertensi memiliki kepatuhan rendah terhadap kepatuhan minum obat antihipertensi. 13 Perilaku kepatuhan di masyarakat tidak terjadi tanpa adanya hal-hal memicu tindakan tersebut. Perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu (1) faktor pendorong



(predisposing



factors)



faktor-faktor



yang



mempermudah



atau



mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan sebagainya; (2) faktor-faktor yang memungkinkan atau memfasilitasi perilaku atau tindakan, yang dimaksud dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan, misalnya: puskesmas, posyandu, rumah sakit, tempat pembuangan air, tempat pembuangan sampah, tempat olah raga, makanan bergizi, uang dan sebagainya; (3) faktor penguat, faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama dan para petugas kesehatan. 14



Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang hubungan lama menderita dengan perilaku kepatuhan pengobatan pada pasien hipertensi dalam rangka menurunkan angka kesakitan akibat hipertensi.



Universitas Lambung Mangkurat



4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah adalah apakah terdapat hubungan lama menderita dengan perilaku kepatuhan pengobatan pada pasien hipertensi di Puskesmas Karang Mekar Banjarmasin? C. Tujuan Penelitian 1.



Tujuan umum



Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah terdapat hubungan lama menderita dengan perilaku kepatuhan pengobatan pada pasien hipertensi di Puskesmas Karang Mekar Banjarmasin. 2.



Tujuan khusus



a. Mengidentifikasi hubungan lama menderita di puskesmas Karang Mekar Banjarmasin. b. Mengidentifikasi perilaku kepatuhan pasien hipertensi di puskesmas Karang Mekar Banjarmasin. c. Menganalisis hubungan lama menderita dengan perilaku kepatuhan pengobatan pada pasien hipertensi di puskesmas Karang Mekar Banjarmasin.



Universitas Lambung Mangkurat



5 D. Manfaat Penelitian 1.



Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat teoritis yakni



memberikan gambaran secara umum tentang hubungan lama menderita dengan perilaku kepatuhan pengobatan pada pasien hipertensi, serta sebagai tambahan referensi penelitian, khususnya penelitian di bidang kesehatan masyarakat. 2.



Manfaat praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah diharapkan dapat menjadi bahan



evaluasi dan pertimbangan bagi instansi kesehatan dalam upaya peningkatan kepatuhan pengobatan pada pasien hipertensi. Bagi masyarakat sendiri diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan pengetahuan mengenai kewaspadaan pasien terhadap gejala-gejala atau dampak yang akan timbul. E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No 1



2



Nama Peneliti (Tahun) Yetti Kristianingrum , et al (2011)15



Judul Penelitian



Persamaan



Perbedaan



Hubungan antara - Variabel - Tingkat tingkat pendidikan terikat dan dukungan hipertensi pendidikan dan keluarga terhadap - Subjek kepatuhan berobat penelitian dukungan pada penderita orang dengan hipertensi di Hipertensi Keluarga puskesmas - Kepatuhan ngaliyan semarang berobat pada hipertensi Yossi Fitrina, et Hubungan - Variabel - Variabel bebas 16 al (2015) Karakteristik dan terikat karakteristik Motivasi pasien hipertensi dan motivasi Hipertensi - Subjek pasien Terhadap penelitian hipertensi



Universitas Lambung Mangkurat



6



3.



Nidhya Dwie Mulyasari (2016)12



Kepatuhan dalam Menjalani Pengobatan di Puskesmas talang Kabupaten solok



orang dengan Hipertensi - Kepatuhan dalam menjalani pengobatan



Hubungan Dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum obat antihipertensi pada pasien lansia wanita di puskesmas Karang Mekar banjarmasin



-



Kepatuhan minum obat



-



-



Variabel bebas dukungan keluarga Subjek penelitian



Penelitian ini memiliki beberapa persamaan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, diantaranya terletak pada variabel bebas, variabel terikat, dan subjek penelitian. Beberapa penelitian sebelumnya telah meneliti tentang hubungan lama menderita sebagai variabel bebas dengan perilaku kepatuhan pengobatan pada pasien hipertensi sebagai variabel terikat. Rancangan penelitian yang digunakan berupa penelitian observasional analitik. Penelitian yang diajukan ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang terletak pada variabel bebas. Beberapa penelitian sebelumnya menggunakan variabel bebas yang beragam seperti hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan, hubungan antara tingkat pendidikan dan dukungan keluarga,sedangkan penelitian ini menggunakan variabel bebas hubungan lama menderita hipertensi dengan perilaku kepatuhan pengobatan pada pasien hipertensi.



Universitas Lambung Mangkurat



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



A. Hipertensi 1. Definisi Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun 2003, hipertensi apabila terjadi peningkatan tekanan darah sistolik (SBP) ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik (DBP) ≥90 mmHg. 17 Peningkatan tersebut terjadi pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat atau tenang.17 Hipertensi adalah kondisi yang kompleks, kondisi tekanan darah secara menetap berada di atas normal. Kriteria hipertensi yang digunakan pada penetapan kasus merujuk pada kriteria diagnosis JNC VII, yaitu hasil pengukuran tekanan darah sistolik ≥150 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. 18 Hipertensi sering tidak menimbulkan gejala sehingga disebut sebagai silent killer, sementara tekanan darah yang terus menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala (kontrol tekanan darah).19



7 Universitas Lambung Mangkurat



8 2. Klasifikasi Menurut WHO 2006, JNC VII mengklasifikasi hipertensi untuk usia > 18 tahun, klasifikasi hipertensi tersebut dapat kita lihat pada tabel 2.1.



Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Umur ≤ 18 Tahun No.



1. 2. 3. 4.



JNC 7 Kategori Tekanan Normal Prehipertensi Derajat 1 Derajat 2



Tekanan darah sistolik (mmHg)



Dan/atau



Tekanan darah diastolik (mmHg)



5 tahun ditemukan lebih banyak untuk tidak patuh (52%) dalam melakukan pengobatan hipertensi di Puskesmas Karang Mekar Banjarmasin. Berdasarkan penelitian dilapangan responden yang menderita hipertensi ≤5 tahun 28% kepatuhan tinggi dalam menjalani pengobatan, sedangkan pada responden yang sudah menderita hipertensi >5 tahun hanya 20% saja yang kepatuhan tinggi menjalani pengobatan. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin lama seseorang menderita hipertensi maka tingkat kepatuhanya makin rendah.10 Berdasarkan selama penelitian yang dilakukan hal ini disebabkan kebanyakan penderita akan merasa jenuh menjalani pengobatan sedangkan tingkat kesembuhan yang telah dicapai tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini juga terkait dengan jumlah obat yang diminum, pada umumnya pasien yang telah lama menderita hipertensi tapi belum kunjung mencapai kesembuhan, maka dokter yang menangani pasien tersebut biasanya akan menambah jenis obat ataupun akan meningkatkan sedikit dosisnya. Akibatnya pasien tersebut cenderung untuk tidak patuh untuk berobat. Oleh karena itu, pada penelitian ini menjelaskan penyebab sebagian besar kepatuhan pengobatan responden rendah dapat dipengaruhi oleh lama mederita yang panjang sehingga meyebabkan kejenuhan dalam menjalani pengobatan hipertensi, efikasi diri seseorang juga mempengaruhi kepatuhan pengobatan, jika tingkat efikasi diri rendah maka pasien akan tidak patuh dalam pengobatan



Universitas Lambung Mangkurat



38 hipertensinya sehingga pasien akan gagal dalam mengontrol tekanan darahnya, sebaliknya jika tingkat efikasi diri tinggi pasien akan mematuhi pengobatan hipertensinya, sehingga pasien sukses dalam mengotrol tekanan darah. Selain lama menderita ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku kepatuhan yaitu keterjangkauan akses ke pelayanan kesehatan dan Dukungan keluarga. Hal ini berdasarkan penelitian dan pernyataan responden bahwa responden sering berobat ke puskesmas hanya sendiri dan tidak di temani oleh keluarga ataupun kerabat terdekat. Dukungan keluarga sangat berpengaruh terhadap kesehatan pasien hipertensi. Feuer Stein dkk dalam Tumenggung mengemukakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan seseorang dalam menjalankan terapi hipertensi. Salah satu faktor yang sangat penting dan dapat mempengaruhi kepatuhan pasien adalah dukungan keluarga.42 Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan, dan penerimaan keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit. Keluarga berperan sebagai motivator terhadap anggota keluarganya yang sakit (penderita) sehingga mendorong penderita untuk terus berpikir positif terhadap sakitnya dan patuh terhadap terapi yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan. Dukungan yang diberikan yaitu dukungan instrumental, dukungan penilaian, dukungan informasional, dan dukungan emosional. 14 Hal ini di perkuat dengan adanya penelitian dari Nidhya Dwie Mulyasari yang menyatakan terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat antihipertensi pada pasien lansia wanita di Puskesmas Cempaka Banjarmasin dengan nilai p = 0,000



Universitas Lambung Mangkurat



39 Menurut penelitian Adriansyah, pasien hipertensi sering lupa untuk meminum obatnya. Oleh karena itu, dukungan informasional yang diberikan keluarga berupa anjuran meminum obat secara teratur berpengaruh untuk meningkatakan kepatuhan pasien hipertensi, selain itu hasil penelitian yang dilakukan oleh Septia dkk memperlihatkan adanya dukungan yang diberikan oleh keluarga dapat meningkatkan kepatuhan dalam pengobatan. 11,43 Menurut Notoatmojo, sebelum individu mencari pelayanan kesehatan yang professional, biasanya lebih dahulu meminta nasihat dari keluarga. Orang yang didukung keluarga saat melakukan sesuatu seperti pengobatan, cenderung akan menuruti peraturan yang ada.14 Oleh karena itu, keluarga perlu memberikan dukungan selama pengobatan agar kepatuhan minum obat semakin meningkat, selain itu akan tercipta kerjasama dalam pemantauan pengobatan dengan petugas kesehatan sehingga kesehatan pasien dapat terkontrol. Keterjangkuan akses ke pelayanan kesehatan juga berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan pengobatan karena sebagian besar responden di penelitian ini untuk menuju ke pelayanan kesehatan harus berjalan kaki dan hal ini membuat responden



memiliki



hambatan



untuk



melakukan



pengobatan,



sehingga



kemungkinan besar responden untuk tidak patuh semakin tinggi.



Universitas Lambung Mangkurat



BAB VI PENUTUP



A. Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang berjudul hubungan lama menderita hipertensi dengan perilaku kepatuhan pengobatan pada pasien hipertensi di Puskesmas Karang Mekar Banjarmasin, dapat disimpulkan bahwa: 1. Sebagian besar lama menderita hipertensi di Puskesmas Karang Mekar Banjarmasin dikategorikan lama (>5 tahun) yaitu sebesar 66%. 2. Sebagian besar tingkat perilaku kepatuhan pengobatan pada pasien hipertensi di Puskesmas Karang Mekar Banjarmasin dikategorikan rendah yaitu sebesar 52%. 3. Terdapat hubungan yang bermakna antara lama menderita hipertensi dan perilaku kepatuhan pengobatan pada pasien hipertensi di Puskesmas Karang Mekar Banjarmasin dengan nilai p value = 0,000



B. Saran Bagi petugas kesehatan di Puskesmas Karang Mekar Banjarmasin dapat lebih meningkatkan lagi perilaku kepatuhan pasien hipertensi dalam pengobatan dengan cara bekerjasama dengan keluarga pasien serta menunjuk salah satu anggota keluarga untuk dijadikan sebagai pengawas pengobatan untuk pasien hipertensi agar pasien tetap patuh untuk menjalani pengobatan dan memberikan himbauan tentang pentingnya kontrol dan pengobatan hipertensi untuk meningkatkan perilaku kepatuhan pengobatan pada pasien hipertensi.



40 Universitas Lambung Mangkurat



41 Bagi masyarakat khususnya para pasien hipertensi agar dapat lebih memikirkan kesehatanya serta kesehatan anggota keluarganya dengan cara membantu mengingatkan untuk mengkonsumsi obat antihipertensi secara teratur, dan menunjuk salah satu anggota keluarga untuk dijadikan sebagai pengawas minum obat antihipertensi.



Universitas Lambung Mangkurat



DAFTAR PUSTAKA



1. WHO 2015. Regional Health Forum, WHO-South-East Asia Region. 2015. 2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Hasil Riset Kesehatan Republik Indonesia (Riskesdas). Jakarta: Depkes; 2013 3. Kementerian Kesehatan RI. Hipertensi. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI; 2014. 4. Bidang Penyakit Tidak Menular. Data Hipertensi Provinsi Kalimantan Selatan 2015. Banjarmasin; Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan; 2015. 5. Data kesehatan kota Banjarmasin. Profil Kesehatan Kota Banjarmasin 2015 Banjarmasin: Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin ; 2015 6. Data Kesehatan Kota Banjarmasin. Profil Kesehatan Kota Banjarmasin 2016. Banjarmasin: Dinas kesehatan kota Banjarmasin ;2016 7. Costa RS, Nogueira LT. Family support in the control of hypertension. Rev Latino-am Enfermagem setembrooutubro. 2008; 16(5): 871-876. 8. Riyanto A. Pengolahan dan analisis data kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011. 9. Evadewi PKR, Sukmayanti LMK. Kepatuhan mengonsumsi obat pasien hipertensi di Denpasar ditinjau dari kepribadian tipe a dan tipe b. Jurnal Psikologi Udayana. 2013; 1(1): 32-42. 10. Gama IK, Sarmidi IW, Harini IGA. Faktor ketidakpatuhan kontrol hipertensi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Politeknik Kesehatan Denpasar. 2014; 1-8. 11. Adriansyah. Analisis faktor yang Berhubungan dengan Ketidakpatuhan Pasien Penderita Hipertensi pasa Pasien Rawat Jalan di RSU H. Adam Malik, (Skripsi). Medan : Universitas Sumatera Utara ; 2010 12. Mulyasari, ND. Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum obat antihipertensi pada pasien lansia wanita di puskesmas cempaka (KTI). Banjarmasin : FK UNLAM ;2016 13. Wijayanti, M. Hubungan sikap dengan tingkat kepatuhan minum obat antihipertensi pada pasien lansia wanita di puskesmas cempaka (KTI). Banjarmasin : FK UNLAM ;2016



42 Universitas Lambung Mangkurat



43



14. Notoatmodjo, S. Metode Penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010



15. Kristianingrum Y dan Budiyani K. Dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat pada orang dengan diabetes melitus. Psycho Idea. 2011; (2). 1693-1076 16. Fitrina Yossi, Rian Okta Harysko. Hubungan karakteristik dan motivasi pasien hipertensi terhadap kepatuhan dalam menjalani pengobatan di puskesmas talang kabupaten solok tahun 2015 (Skripsi). Bukittinggi : Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES YARSI SUMBAR; 2015 17. Chobanian AV, Bakris GK, Black HR, et al. The seventh report of the joint national committee on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure. Boston: US Departement of Health and Human Services; 2004. 18. James PA, Oparil S, Carter BL, Cushman WC, Dennison C, Handler J, dkk. 2014 Evidence-Based guideline for the management of high blood pressure in adults: Report from the Panel member Appointed to the Eight Joint National Committee (JNC 8). JAMA. 2013; 322(5): 507-520. 19. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Hasil Riset Kesehatan Republik Indonesia (Riskesdas). Jakarta: Depkes; 2012 20. Depkes RI. Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinis Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2006. 21. Robbins, L.S., Cotran, S.R. dan Kumar, V. Buku ajar patologi, Volume 2. Edisi 7. Jakarta: EGC; 2007. 22. Weber, M.A., Schiffrin, E.L., White, W.B., Mann, S., Lindholm, L.H., Kenerson, J.G., dkk. Clinical practice guidelines for the management of hypertension in the community: a statement by the American society of hypertension and the International society of hypertension. Journal of Clinical Hypertension (Greenwich, Conn.). 2014; 16: 14–26 23. Patrick R. Steffen, Phd, Timothy B. Smith, Phd, Michael Larson, Bs, And Leon Butler, Bs. Acculturation to western society as a risk factor for high blood pressure: A Meta-Analytic Review. Psychosomatic Medicine. 2006; 68: 386– 397 24. Karyadi, E. Hidup bersama penyakit hipertensi, asam urat, jantung koroner. Jakarta: Intisari Mediatama; 2006. 25. WHO 2013. A global brief on hypertension : silent killer, global public health crisis. Geneva: World Health Organization Press; 2013.



Universitas Lambung Mangkurat



44



26. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman tatalaksana hipertensi pada penyakit kardiovaskular, edisi 1. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia; 2015. 27. Agarwal, V., Hans, N. dan Messerli, F.H. Effect of allopurinol on blood pressure: a systematic review and meta-analysis. The Journal of Clinical Hypertension. 2013; 5(6): 435-442. 28. Stanley. 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Alih Bahasa : Eny Meiliya dan Monica Ester. Jakarta; Penerbit buku kedokteran : EGC 29. Osamor P.E. Social support and management of hypertension in South-west Nigeria. Cardiovascular Journal Africa Of Africa. 2015; 26(1): 29-33. 30. Notoatmodjo, S. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Rineka cipta : Jakarta;



2003 31. Morisky DE, Ang A, Krousel WM. Predictive validity of a medication adherence measure in a outpatient setting. The Journal of Clinical Hypertension. 2008;(10): 348-354. 32. Sudibyo. Metode penelitian aplikasi penelitian bidang kesehatan. Surabaya: Unesa University Press; 2009. 33. Dahlan MS. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Media; 2008. 34. Modifikasi teori Lawrence Green (Notoatmodjo, 2010:59-60) 35. Adriansyah. Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidakpatuhan pasien penderita hipertensi pada pasien rawat jalan di RSU H. Adam Malik Medan. 2009. [online] http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345678/20926 /1.appendix.pdf. [diakses 25 Desember 2015] 36. Puspita, E. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penderita hipertensi dalam menjalani pengobatan (studi kasus di puskesmas Gunungpati kota Semarang) [Tesis]. Semarang : Universitas Negeri Semarang; 2016. 37. Bustan MN. Epidemiologi: penyakit tidak menular. Jakarta: Rineka Cipta; 2007. 38. Susalit E. Hipertensi Primer. Dalam : Sudoyo AW, Setiyohadi Bb, at all. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FK-UI, 2001; 453-72



Universitas Lambung Mangkurat



45 39. Sigarlaki, H. J. O. 1995. Faktor-faktor resiko penderita hipertensi di RSU FKUKI [Tesis]. Jakarta : Program Studi Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat; 1995. 40. Guidelines Committee (2003) European Society of Hypertension. European society of cardiology guidelines for the management of arterial hypertension. J. Hypertension 21: 1001-1053 41. Hans-Dieter Bundschu. DIGM Medical Jurnal 2005; Vol II: 25-29. 42. Tumenggung I. Hubungan dukungan sosial keluarga dengan kepatuhan diet pasien hipertensi di RSUD Toto Kabila kabupaten Bone Bolango; Politeknik Kesehatan Gorontalo: 2013. 43. Septia A, Rahmalia S, Sabrian F. Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita tb paru. Jom PSIK. 2011; 1(2).



Universitas Lambung Mangkurat



LAMPIRAN



46 Universitas Lambung Mangkurat



47 Lampiran 1. Surat Izin Penelitian



Universitas Lambung Mangkurat



48 Lampiran 2. Ethical Clearance Penelitian



Universitas Lambung Mangkurat



49 Lampiran 3. Lembar Informed Consent Subjek Penelitian



Universitas Lambung Mangkurat



50 Lampiran 4. Kuesioner Penelitian



Universitas Lambung Mangkurat



51



Universitas Lambung Mangkurat



52 Lampiran 5. Uji Chi-Square



Universitas Lambung Mangkurat



53 Lampiran 6. Foto Kegiatan Penelitian



Universitas Lambung Mangkurat



54



Universitas Lambung Mangkurat