Kualitas Hidup Dengan Lama Hemodialisa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 1 PENDAHULUAN



1.1.



Latar Belakang Penyakit ginjal kronik (PGK) sudah merupakan masalah kesehatan di



seluruh dunia. Hal ini juga menjadi beban global yang terus dikupas oleh World Health Organization (WHO) yang menyebabkan kematian 850.000 jiwa setiap tahunnya, di samping penyakit metabolik seperti diabetes dan komplikasi kardiovaskular yang seringkali menyertainya. Sebuah penelitian di Amerika menunjukkan 310 per juta orang menderita PGK di tahun 2004 (Saban, 2010). Dan diketahui sekitar 20 juta orang mengidap penyakit ginjal dan sebagian besar dari mereka tidak menyadari hal ini. Sekitar 20 juta orang lagi mengidap risiko penyakit ginjal dan sebagian juga tidak menyadari hal ini (JNHC, 2003). Ketika 90 % atau lebih fungsi ginjal telah hilang seperti pada penyakit ginjal terminal, maka baik transplantasi ginjal maupun dialisis sangat dianjurkan untuk memperpanjang dan memaksimalkan kualitas hidup pasien atau Health Related- Quality of Life (HRQOL). Hampir 400.000 orang di Amerika dan 2 juta orang di seluruh dunia bergantung pada alat dialisis. Angka ini akan berbeda-beda di tiap negara bergantung tingkat kemakmuran dari suatu negara. Berdasarkan jumlah seluruh pasien penyakit ginjal kronik, 90% dari pasien PGK di Amerika dan 70 % dari pasien PGK di Kanada menjalani hemodialisis (Chertow, 2010). Sejak tahun 1948 WHO telah menetapkan definisi sehat yaitu tidak hanya terbebas dari penyakit tetapi juga baik dalam fisik, mental, dan sosial. Hal ini secara umum dapat dikatakan memiliki kualitas hidup yang baik. Kualitas hidup (Quality of Life) merupakan hal yang lazim dibincangkan akhir-akhir ini dalam penilaian suatu penyakit dunia kedokteran, salah satunya pada pasien PGK. Beberapa parameter kualitas hidup telah menjadi pengukuran subjektif yang dapat digunakan untuk penilaian klinis penting dari keberhasilan pasien yang menjalani terapi hemodialisis, dialisis peritoneal, serta transplantasi ginjal. Bahkan WHO sendiri telah membuat suatu parameter pengukuran berupa



Universitas Sumatera Utara



kuesioner yang telah teruji validitasnya untuk mengukur tingkat kualitas hidup (Quality of Life) pasien yaitu World Health Organization Quality of Life (WHO-QOL). Berbagai faktor dapat mempengaruhi kualitas hidup PGK yang menjalani hemodialisis. Menurut Anees et al (2011) dalam Iranian Journal of Kidney Disease (IJKD) dikatakan bahwa semakin lama seorang pasien menjalani terapi hemodialisis akan berbanding terbalik dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal terminal di Pakistan. Hal ini menyatakan bahwa tingkat kepatuhan pasien untuk hemodialisis semakin menurun dan pasien mulai beralih ke terapi alternatif. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Hallinen et al (2011) yang menunjukkan bahwa kualitas hidup pasien PGK yang menjalani hemodialis tetap konstan sampai setelah satu tahun pertama. Penelitian dilakukan oleh Prasetya (2010) kepada pasien PGK di RSUP H. Adam Malik menunjukkan adanya pengaruh depresi terhadap kualitas hidup pasien PGK yang menjalani hemodialisis (p< 0,0001). Tetapi hingga saat ini belum ada penelitian tentang hubungan lamanya hemodialisis dengan kualitas hidup pasien . Oleh karena terus meningkatnya kasus PGK di Indonesia dan dunia maka perlu diketahui apakah ada hubungan antara lamanya seseorang menjalani hemodialisis dengan tingkat kualitas hidup pasien, sehingga diharapkan penelitian ini dapat menjadi refleksi dan tolak ukur untuk kualitas hidup pasien PGK yang lebih baik.



1.2.



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah penelitian,



yaitu: “Apakah terdapat hubungan antara lamanya hemodialisis dengan tingkat kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik?”.



Universitas Sumatera Utara



1.3.



Tujuan Penelitian



1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui “Hubungan Lamanya Hemodialisis dengan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik di RSUP H. Adam Malik pada Bulan Juni – September Tahun 2011”.



1.3.2. Tujuan Khusus Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui distribusi lamanya pasien PGK menjalani hemodialisis di RSUP H. Adam Malik. 2. Mengetahui kualitas hidup pasien PGK yang menjalani hemodialisis di RSUP H. Adam Malik. 3. Mengetahui distribusi karakteristik individu berdasarkan umur, jenis kelamin, dan pembiayaan terapi hemodialisis di RSUP H. Adam Malik.



1.4.



Manfaat Penelitian 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada dokter dan pasien mengenai kualitas hidup pasien pasien PGK yang menjalani hemodialisis melalui instrumen WHO-QOL . 2. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai bahan informasi kepada rumah sakit khususnya RSUP H. Adam Malik Medan dan petugas kesehatan dalam rangka meningkatkan fasilitas serta upaya pelayanan terhadap penderita PGK. 3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pasien penyakit ginjal kronik dan dokter dalam mengambil keputusan bersama dalam memilih terapi pengganti ginjal pada stadium akhir PGK. 4. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian mengenai PGK.



Universitas Sumatera Utara