Kulit Pisang Sebagai Bahan Baku Baterai Kering Ramah Lingkungan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • fendy
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEMBAR PENGESAHAN



Judul : Pemanfaatan Kulit Pisang Sebagai Bio Baterai Ramah Lingkungan



Nama :



1. Anggun Cahyaningsih



Nis



: 5621



2. Diana putri



Nis



: 5625



3. Winda dwi astuti



Nis



: 5651



Purbolinggo, 03 Februari 2019



Kepala Sekolah Sma Negeri 1 Purbolinggo



Pembimbing



SUPARWAN, S.Pd. M.Pd Nip. 197004201999031004



SULASTRI, S.Pd. Nip. 197707242006042016



ii



ABSTRAK



Penelitian pemanfaatan kulit pisang sebagai bio baterai ramah lingkungan. Telah dilaksanakan tanggal 30 Januari 2019 sampai dengan 02 Februari 2019 di Desa Taman Cari Dusun IV Rt. 013 Rw. 004 Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur. Tujuan penelitian : 1)Mengetahui apakah kulit pisang memiliki potensi menjadi baterai ramah lingkungan, 2) Mengetahui apakah jenis kulit pisang berpengaruh terhadap pembuatan bahan baku baterai kering. Pelaksanaan pembuatan bio baterai kulit pisang yang ramah lingkungan dengan cara : Buka dan kupas kulit baterai, Buka bagian atas baterai , Ambil batang karbon dengan tang, Keluarkan isi baterai, Potong kulit pisang menggunakan gunting, Gerus kulit pisang serta garam dengan menggunakan mortir dan stemper, Masukkan kulit pisang yang sudah digerus kedalam baterai, Masukkan karbon dan tutup kembali bagian atas baterai, Dan bateri siap digunakan.



Kata Kunci : Kulit Pisang, Nacl, Bio Baterai, Ramah Lingkungan



iii



KATA PENGANTAR



Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat



rahmat-Nya



lah



penulis



dapat



menyelesaikan



Karya



Ilmiah



yang



berjudul “Pemanfaatan Kulit Pisang Sebagai Bio Baterai Ramah Lingkungan”. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan karya tulis ini, untuk memenuhi upaya penulis dalam mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan tentang materi yang sedang penulis pelajari. Pada kesempatan ini, tak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada: 1. Bapak Suparwan, S.Pd, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Purbolinggo, yang telah memberikan dukungan secara penuh terhadap siswa-siswi dalam rangka pengembangan metode pembelajaran yang ilmiah. 2. Ibu Sulastri, S.Pd selaku guru pembimbing yang telah memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan karya ilmiah ini.



Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan menuju kesempurnaan karya tulis ini. Akhir kata, penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.



Purbolinggo, 03 Februari 2019 Penulis



iv



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Saat ini, sebagian besar kebutuhan akan energi listrik dipenuhi oleh sumber energi yang kurang layak. Sumber energi listrik yang berasal dari batu bara dan mesin disel dengan bahan bakar solar tidak layak karena menimbulkan polusi udara, dan sumbernya bukanlah yang dapat diperbaharui dalam waktu singkat. Kedua sumber energi tersebut dapat habis dalam jangka waktu yang mungkin tak lama lagi. Alam semesta menyediakan berbagai kebutuhan manusia. Kebutuhan tersebut, dibutuhkan manusia untuk melangsungkan dan memenuhi segala tuntutan hidup. Manusiapun mulai berpikir untuk memanfaatkan kekayaan alam guna memenuhi kebutuhan hidup mereka. Seringnya manusia menggunakan otaknya untuk berpikir, maka semakin cerdaslah pikiran manusia untuk mengolah dan memanfaatkan alam semesta ini. Namun kecerdasan itu membuat manusia terlupa akan kebutuhan yang diberikan alam terbatas, sedangkan manusia menggunakannya tanpa batas. Kebanyakan manusia jarang berpikir untuk mendaur ulang (recycle) kebutuhan-kebutuhan yang sudah mereka konsumsi, melainkan mereka hanya membuang limbahnya begitu saja,tanpa berfikir untuk memanfaatkannya.Ibarat sebuah pepatah habis manis sepah dibuang. Ibarat tersebut tak jauh berbeda ketika kita mengkonsumsi buah pisang,kemudian membuang limbah kulitnya disembarang tempat.



1.2 Rumusan Masalah Dari permasalahan tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah kulit pisang memiliki potensi menjadi baterai ramah lingkungan ? 2. Apakah jenis kulit pisang berpengaruh terhadap pembuatan bahan baku baterai kering ?



1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui apakah kulit pisang memiliki potensi menjadi baterai ramah lingkungan. 2. Mengetahui apakah jenis kulit pisang berpengaruh terhadap pembuatan bahan baku baterai kering .



1



1.4 Manfaat Penelitian Karya tulis ilmiah yang dibuat dapat dimanfaatkan, sebagai : 1. Bagi penulis, untuk menambah pengalaman dalam membuat karya tulis. 2. Bagi institusi (sekolah), sebagai bahan referensi untuk perpustakaan sekolah. 3. Bagi masyarakat, sebagai pedoman atau ajakan untuk dapat mengelola limbah kulit pisang menjadi baterai kering yang ramah lingkungan.



1.5 Batasan Masalah Dalam



penelitian



ini,



masalah



yang dibahas



adalah



seputar



bagaimana



memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah,khususnya sumber daya hasil olahan manusia saat ini hanya dianggap sebagai limbah dapat dimanfaatkan menjadi sebuah teknologi yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia dalam hal energi yang berkelanjutan. Pokok dari permasalahan penelitian ini adalah cara pemanfaatan limbah kulit pisang yang apabila isinya sudah habis dimakan,maka kulitnya dibuang. Oleh karena itu penulis melihat prosfek yang bagus bagi limbah tersebut untuk dijadikan sebagai energi listrik pengganti baterai yang sudah yang sudah tidak dapat difungsikan lagi atau mati . Untuk mendapatkan hasil penelitian yang bagus tentunya diperlukan riset yang panjang,sehingga penulis membatasi pokok penelitian ini hanya sampai pada pembuatan bahan baku baterai kering yang ramah lingkungan.



2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Tanaman Pisang Pisang diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom



: Plantae (Tumbuhan)



Sub Kingdom :Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Divisi



: Spermatophyta(menghasilkan biji)



Sub Divisi



: Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)



Kelas



: Liliopsida (berkeping satu/monokotil)



Ordo



: Zingiberales



Family



: Musaceae (suku pisang-pisangan)



Genus



:Musa



Spesies



: Musa paradisiaca



Pohon pisang (Musa paradisiaca) merupakan tanaman yaang tidak mengenal musim, selalu berkembang setiap waktu. Pohon pisang selalu melakukan regenerasi melalui tunas-tunas yang tumbuh pada bonggolnya.Cara itulah pohon pisang mempertahankan eksitensinya untuk memberikan manfaat kepada manusia. Hampir seluruh bagian dari tanaman pisang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari bonggol, batang, daun, buah, bunga sampai kekulit pisang. Berikut ini manfaat dari setiap bagian pohon pisang : 1. Bonggol (Umbi Batang Pisang ). Dibeberapa daerah, bonggol batang pisang yang muda dapat dimanfaatkan untuk sayur dan keripik pisang. 2. Batang Batang pisang banyak dimanfaatkan masyarakat,terutama pada bagian yang mengandung serat.Bagian ini dimanfaatkan sebagai pembungkus untuk bibit tanaman sayur dan apabila dikeringkan dan diolah lebih lanjut dapat digunakan sebagai tali pda pengolahan tembakau, untuk kompos dan dijadikan bahan baku pembuat kertas. 3. Daun Masyarakat pedesaan memanfaatkan daun pisang sebagai pembungkus makanan,biasanya membungkus kue-kue tradisional dan pembungkus nasi dan dimanfaatkan juga sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing dan kerbau. 3



4. Buah Buah pisang selain dimanfaatkan sebagai sumber vitamin dan mineral juga dapat dimanfaatkan menjadi produk olahan antara lain pisang sale, tepung pisang, sari buah, buah dalam sirup, keripik pisang dan berbagai olahan kue moderen dan tradisional. Buah pisang mengandung vitamin C, B kompleks, B6. Pisang bisa menjadi pengganti makanan pokok, sehingga mengurangi ketergantungan rakyat Indonesia terhadap beras. 5. Bunga Bunga pisang disebut juga jantung pisang, karena bentuknya seperti jantung. Biasanya dimanfaatkan untuk membuat sayur,karena kandungan protein dan vitaminnya. Selain dibuat sebagai sayur bunga pisang dapat juga dijadikan manisan dan acar. 6. Kulit buah Kulit buah ini biasanya digunakan senagai bahan pakan ternak, namun seiring berjalannya waktu limbah kulit pisang ini tidak lagi digunakan sebagai pakan ternak melainkan sebagai energi listrik yang ramah lingkungan.



2.2 Daerah Penyebaran Menurut ahli sejarah dan botani,bahwa asal mula tanaman pisang adalah Asia Tenggara yang oleh penyebar agama Islam dsebarkan ke Afrika Barat, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah.Asia Tenggara termasuk Indonesia disebut sebagai sentral asal tanaman pisang. Selanjutnya pisang menyebar keseluruh dunia, meliputi daerah teopis dan suptropis.Dimulai dari Asia Tenggara , ke Timur melalui Laut Teduh sampai ke Hawai. Selain itu juga kebarat melalui Samudera Atlantik, kepulauan kenari sampai ke benua 4



Amerika. Tanaman pisang kini telah menjadi tanaman dunia karena terebar keseluruh penjuru dunia.Negara-negara penghasil pisang yang terkenal diantarnya Brazil, Panama, Honduras, India, Equador, Thailand, Karibia, Columbia, Meksiko, Venezuela, dan hawai. Indonesia merupakan negara penghasil pisang nomor empat di dunia.



2.3 Prospek Baterai Pisang Pisang secara tradisional tidak dibudidayakan secara intensif,hanya sedikit yang dibudidayakan secara insentif dan besar-besaran dalam perkebunan monokultur. Potensi dari tanaman pisang ini terdapat hampir diseluruh bagian tanaman, namun potensi yang terbesar ada pada bagian kulit pisang. Kulit pisang mempunyai potensi menjadi bahan dasar pembuatan baterai ramah lingkungan. Setelah melalui proses panjang, kulit pisang ini akan menghasilkan mineral yang berfungsi sebagi elektrolit (pengganti pasta pada baterai). Elektrolit inilah yang nantinya akan menghasilkan arus listrik dalam batu baterai. Menurut Sutikno (2008) elektrolit dalam batu baterai bersifat asam, sehingga buah yang bersifat asam dapat menjadi elektrolit. Innocencio Kresna Pratama (2007) menembahkan, bahwa selain buah apel, jeruk buah lain yang dapat menghasilkan listrik adalah kulit pisang, seperti percobaan yang dilakukan oleh wasis Sucipto, S.Pd (2007) yang membuktikan bahwa kulit pisang dapat digunakan sebagai sumber arus listrik searah.



2.4 Teori Dasar Sel Listrik Baterai merupakan sistem elektrokimia. Tiap sel baterai terdiri atas elektroda yang berbeda dipisah satu sama lain dalam cairan penghantar yang disebut elektrolit. Masingmasing elektroda memiliki sistem sendiri dan menghasilkan potensial yang beda. Perbedaan potensial di antara keduanya disebut elektromotive force. Energi kimia yang dihasilkan dari reaksi sel merupakan sumber listrik yang disuplai baterai ketika digunakan. Zat-zat periaksi dalam sel sekunder secara lengkap dan efisen dapat dikembalikan ke keadaan asalnya dengan memberkan arus listrik dengan arah yang berlawanan, tetapi dalam sel primer hal ini tidak mungkin atau hanya sebagian saja. Hanya jenis tertentu saja dari baterai primer yang dapat diperbaharui, yaitu dengan cara menggati elektroda dan slektrolotnya. Ketika dua terminal sel dihubungkan dengan sirkuit luar dan kabel, arus yang mengalir proporsional dengan besarnya emf dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan baterai dan sirkuit luar. Arus mengalir melewati elektrolit oleh partikel muatan yang disebut ion dan melewati bagian logam dari sirkui oleh elektron. Reaksi kimia terjadi pada permukaan elektroda di mana terjadi perubahan dari konduksi elektronik menjadi konduksi ionik dan sebaliknya. 5



Material katodik biasanya terbuat dari senyawa kimia seperti, PbO2, MnO2,NiO2, CuCl, atau AgCl. Mereka adalah agens depolarisasi. Dicirikan dengan mudahnya menerima elektron, akibatnya tingkat oksidasinya turun. Dilain pihak magterial anodik, biasanya logam seperti Pb, Fe, Cd, Mg atau Zn. Sifatnya mudah melepas elektron membentuk ion positif dalam elektrolit. Reaksi ini disebut oksidasi. Reaksi reduksi dan oksidasi disertai dengan perubahan kimia. Mungkin juga terdapat perubahan di dalam elektrolit. Perubahan tersebut mengikuti hukum Faraday tentang elektrosis. Ketika baterai mensuplai arus listrik dikatakan baterai tersebut sedang di-dicharge. Perubahan dari energi kimia ke energi listrik berlangsung menurut hukum termodinamika. Elektrolit yang menyediakan konduksi ionik antar elektroda harus disesuaikan dengan bahan katoda adan anoda. Dalam elektrolot perlu adanya jumlah asam yang berlebihan dibandingkan jumlah yang diperlukan secara teoritis, kalau tidak ada dia akan terlalu lrut dan terlalu risisten terhadap aliran arus listrik. Perubahan yang tidak diinginkan juga bisa terjadi. Laju reaksi akan sebanding dengan pertukaran elektron antar elektroda, hal ini tergantung pada difusi, suhu, permukaan efektif, dan kondisi dari sirkuit listrik.



2.5 Hipotesis Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut : Hipotesis I HA



Kulit pisang dapat menghasilkan bahan baku baterai kering yang ramah lingkungan.



H0



Kulit pisang tidak dapat menghasilkan bahan baku baterai kering yang ramah lingkungan



Hipotesis II HA



Jenis kulit pisang berpengaruh terhadap pembuatan bahan baku baterai kering



H0



Jenis kulit pisang tidak berpengaruh terhadap pembuatan bahan baku baterai kering



6



BAB III METODOLOGI PENELITIAN



3.1 Subjek ,Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah kulit pisang Ambon dan kulit Pisang Kepok 2. Tempat dan Waktu Penelitian Proses pembuatan baterai dari kulit pisang dan uji reformanya dilaksanakan di rumah Winda Dwi Astuti, Taman Cari Dusun 4 Rt.013 Rw. 004. Waktu penelitian terhitung tanggal 30 Januari 2019 sampai dengan 02 Februari 2019



3.2 Populasi Penelitian. Sampel penelitian ini adalah kulit Pisang Ambon dan Kepok (Musa paradisiaca). Sampel ini diperoleh dari pasar tradisional Barabai.



3.3 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan ialah metode eksperimen dengan tujuan menguji kebenaran dari hipotesa dengan cara mengamati dan membandingkan sampel satu dengan sampel yang lainnya.



3.4 Alat dan bahan Dalam pembuatan baterai kering dari kulit pisang alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut : 1. Alat 1. Spatel 2. Mortir Dan Stemper 3. Gunting 4. Jam Dinding 5. Tang 2. Bahan 1. Kulit Pisang 5 Buah 2. Garam 0,625 gram



7



3.5 Prosuder Pembuatan Baterai Kering. 1. Buka dan kupas kulit baterai. 2. Buka bagian atas baterai . 3. Ambil batang karbon dengan tang. 4. Keluarkan isi baterai. 5. Potong kulit pisang menggunakan gunting. 6. Gerus kulit pisang serta garam dengan menggunakan mortir dan stemper. 7. Masukkan kulit pisang yang sudah digerus kedalam baterai. 8. Masukkan karbon dan tutup kembali bagian atas baterai. 9. Dan bateri siap digunakan. .



8



BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN



4.1 Hasil Penelitian Dari hasil percobaan kulit pisang berpotensi menjadi baterai kering ramah lingkungan. Percobaan yang penulis lakukan dapat membuktikan kalau baterai kulit pisang yang dibuat oleh penulis dapat menghasilkan listrik. Untuk kulit pisang Ambon menghasilkan listrik selama 5 jam 17 menit dan untuk kulit pisang Kepok menghasilkan listrik selama 3 jam 31 menit. Baterai kulit pisang hasil percobaan penulis dalam menghantarkan listrik tidak sesempurna seperti baterai pada umumnya. Hal ini karena banyak faktor yang kurang mendukung penelitian yang dilakukan oleh penulis. Salah satu faktor tersebut adalah kurangnya sarana dan prasarana. Data hasil percobaan yang telah diukur tegangannya oleh penulis. Hasil penelitiaan menunjukan bahwa rata-rata tegangan yang dihasilkan oleh baterai kering dari kulit pisang Ambon adalah 1,1 Volt . Sedangkan pada pisang Kepok rata-rata tegangan yang dihasilkan adalah 0,9 volt .Kontruksi baterai kering kulit pisang sama dengan baterai biasa. Perbedaannya hanya pada elektrolitnya. Kulit pisang mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral yang terdapat pada kulit pisang yang terbanyak adalah Kalium (K+ ). Kulit pisang juga mengandung garam soddium yang mengandung Klorida (Cl-)dalam jumlah sedikit.Reaksi antara Kalium dan garam Sodium dapat membentuk garam Kalium Klorida (KCl) Menurut Drs,Asep Jamal (2008) KCl Merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan mampu menghantarkan arus listrik. Pisang juga mengandung mangnesium dan Seng. Mangnesium (Mg) dapat bereaksi dengan Klorida menjadi elektrolit kuat.



4.2 Pembahasan Dari kedua jenis pisang,yaitu pisang Ambon dan pisang Kepok yang memiliki ketahanan listrik yang paling lama atau tinggi adalah pisang Ambon. Pisang Ambon dilihat dari nyala lampu lebih lama dan lebih terang serta voltasenya lebih besar dibanding pisang Kepok. Perbedaan tersebut mungkin disebabkan pada kulit pisang Ambon lebih banyak mengandung meneral valium dan garam sodium dibandingkan kulit pisang Kepok. Dalam penelitian ini peneliti juga melakukan percobaan dengan baterai yang pastanya sudah diambil dan dibiarkan kosong sebagai kontrol, kemudian dilakukan pengujian nyala lampu, ternyata lampu tidak menyala, ini membuktikan bahwa baterai yang tidak mempunyai pasta ( zat elektrolit ) tidak mampu menghantarkan arus listrik. 9



BAB V PENUTUP



5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kulit pisang dapat menghasilkan bahan baku baterai kering ramah lingkungan, maka hipotesis HA diterima dan hipótesis H0 ditolak. 2. Jenis kulit pisang berpengaruh terhadap pembuatan bahan baku baterai Bering, maka hipotesis HA diterima dan hipótesis H0 ditolak.



5.2 Saran Penulis ingin memberikan saran atau masukan yaitu : 1. Kepada pembaca, untuk lebih menela’ah karya tulis ini dan mengembangkannya menjadi sebuah karya tulis ilmiah yang lebih sempurna lagi nantinya. 2. Kepada sekolah, agar menjadikan karya tulis ini sebagai rujukan dalam pengembangan penelitian yang berkenaan masalah diatas. 3. Kepada masyarakat, agar memanfaatkan karya tulis ini sebagai sumber informasi untuk menggunakan kulit pisang sebagai baterai kering ramah lingkungan.



10



DAFTAR PUSTAKA



http://smpn1baturaden.wordpress.com/2009/05/15/kir-pemanfaatan-kulit-pisang-sebagaibahan-baku-baterai-kering/ http://wacana24.blogspot.com/2008/05/baterai-dari-kulit-pisang.html http://www.google.co.id/se http://abycthong.blogspot.com/ http://cohesive98.wordpress.com/2011/11/23/arus-searah/ http://enokusuma.wordpress.com/ipa-3/63-2/ http://berbagisehatalami.blogspot.com/2011_03_01_archive.html http://www.google.com http://chaacin.wordpress.com/kandungan-manfaat-pisang/ http://adeerlin.blogspot.com/2011/06/bahaya-batu-baterai-bekas.html http://carabudidaya.com/cara-budidaya-pisang



11



LAMPIRAN 1. Buka kulit baterai



2. Buka Bagian Atas Baterai



3. Ambil Batang Karbon



4. Keluarkan Isi Baterai



5. Potong Kulit Pisang



12



6. Gerus Kulit Pisang Dan Garam



7. Masukkan Kulit Pisang Yang Sudah Digerus



8. Masukkan Karbon dan Tutup Kembali Bagian Atas Baterai



9. Batu Baterai Siap Digunakan



13