Kultum Tentang Kebersihan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

‫الر ِحي ِْم‬ ‫ِبس ِْم ه‬ َّ ‫الرحْ َم ِن‬ َّ ِ‫ّللا‬ ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬ َّ ‫ال‬ َ ‫سالَ ُم‬ ‫اء ب ُُر ْو ًجا َو َجعَ َل فِ ْي َها ِس َرا ًجا َوقَ َم ًرا‬ ِ ‫س َم‬ َّ ‫ِي َجعَ َل فِي ال‬ ِ َ‫ِي َكانَ بِ ِعبَا ِد ِه َخبِي ًْرا ب‬ ْ ‫اركَ الَّذ‬ َ َ‫ تَب‬،‫صي ًْرا‬ ْ ‫ا َ ْل َح ْمدُ ِ َّّلِلِ الَّذ‬ ‫ َودَا ِعيَا ِإلَى‬،‫ق بَ ِشي ًْرا َونَ ِذي ًْرا‬ ُ ‫ع ْبدُهُ ُو َر‬ َ ‫ أ َ ْش َهدُ ا َ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ وأَََ ْش َهدُ ا َ َّن ُم َح َّمدًا‬.‫ُمنِي ًْرا‬ ْ ‫سولُهُ الَّذ‬ ِ ‫ِي بَ َعثَهُ ِب ْال َح ه‬ ‫ أ َ َّما بَ ْعدُ؛‬.‫س ِله ْم ت َ ْس ِل ْي ًما َكثِي ًْرا‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫ص ِهل‬ َ ‫صحْ بِ ِه َو‬ َ ‫علَى آ ِل ِه َو‬ َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬.‫ق بِإ ِ ْذنِ ِه َو ِس َرا ًجا ُمنِي ًْرا‬ ِ ‫ْال َح ه‬ Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Ilaahi Robbi yang telah memberikan kita beribu-ribu kenikmatan, baik Nikmat Iman dan Islam ataupun Nikmat Sehat Wal'afiat, sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul tanpa satu halangan apapun dan tidak kurang satupun untuk hadir di acara yang Insya Alloh dimuliakan Oleh Allah SWT. Shalawat beserta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Kita Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari Zaman Jahiliah Kezaman terang benderang seperti sekarang ini.. juga kepada Keluargannya, sahabat, dan para pengikutnya serta kepada kita semua sampai yaumil akhir. Hadirin yang dimuliakan oleh Allah SWT. Kita sering mendengar ungkapan :



َ َّ‫الن‬ ‫ان‬ ِ ‫ظافَةُ ِمنَ إاْل إي َم‬ “Kebersihan adalah Sebagian dari Iman” Ungkapan itu mengandung makna bahwa menjaga kebersihan merupakan bukti atau buah keimanan seorang muslim. Kebersihan merupakan sesuatu yang dicintai Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam hadist yang di riwayatkan oleh Tarmizi RA, “Sesungguhnya Allah Ta’ala adalah baik dan mencintai kebaikan, bersih dan mencintai kebersihan, mulia dan mencintai kemuliaan, dermawan dan mencintai kedermawanan, maka bersihkanlah halaman rumahmu dan janganlah kamu menyerupai orang Yahudi.” Kandungan hadist diatas menyatakan perintah untuk menjaga kebersihan karena Allah mencintai kebersihan. Untuk mendapatkan cinta Allah upayakan untuk selalu bersih. Bersih diri, bersih hati, bersih lingkungan. Ada beberapa jenis bersih yang harus kita jaga : Pertama, Bersih diri Kebersihan dimulai dari diri sendiri. Jika hendak menghadap Allah dalam Shalat, kita diharuskan dalam keadaan suci dan bersih. Bersih diri, pakaian dan tempat. Aktifitas menjaga



kebersihan diri diwajibkan dalam syariat, sebagaimana diungkapkan dalam Hadist; “Aththahuuru syatrul iiman”, yang artinya Bersuci/Thaharah itu sebagai dari iman. Suci (Thahir) adalah keadaan tanpa najis/hadas, baik besar maupun kecil pada badan, pakaian, tempat, air dan sebagainya. Sedangkan bersuci merupakan aktifitas seseorang untuk mencapai kondisi suci, seperti berwudhu, tayyamum dan mandi junub. Kedua, Bersih Lingkungan Kebersihan lingkungan erat kaitanya dengan masalah kesehatan. Lingkungan yang bersih adalah lingkungan yang sehat. Kelalaian dalam menjaga kebersihan lingkungan merupakan awal dari mewabahnya berbagai penyakit. Banyak wabah penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang kotor. Menjaga kebersihan lingkungan dimulai dari kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, sebagimana ajaran mulia yang menyetarakan membuang sampah dengan sedekah, “Watumithul adza minathariqi shadaqah” yang artinya Memungut duri/sampah dijalan termasuk sedekah. Perintah membersihkan lingkungan, tempat tinggal dan tempat ibadah secara tersirat diperintahkan pada Nabi Ibrahim untuk selalu menjaga kebersihan Baitullah tempat beribadah, rumah Allah. Hendaklah perintah ini ditauladani juga bagi segenap muslim dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ketiga, Bersih hati Bersihkan hati dengan ikhlas. Makna ikhlas adalah menjernihkan dan membersihkan hati dari segala sesuatu yang mengotorinya. Ikhlas adalah segala kecenderungan pada Allah, menjadikan keridhaan Allah sebagai alasan mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan. Allah berfirman dalam surat Albayyinah ayat 5:



َّ ‫ص ََلة َ َويُؤإ تُوا‬ ُ ‫الز َكاة َ ۚ َو َٰ َذلِكَ د‬ ‫ِين إالقَيِ َم ِة‬ َّ ‫َو َما أ ُ ِم ُروا إِ ََّّل ِليَ إعبُدُوا‬ َّ ‫صينَ لَهُ الدِينَ ُحنَفَا َء َويُ ِقي ُموا ال‬ ِ ‫َّللاَ ُم إخ ِل‬



Artinya : Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus. Terakhir, Bersih Harta Tazzkiyah adalah mensucikan harta dengan Zakat. Zakat adalah rukun ketiga dari rukun Islam. Secara harfiah Zakat berarti Tumbuh, Berkembang, Menyucikan atau Membersihkan. Sedangkan secara terminologi syari’ah, Zakat merujuk pada aktivitas memberikan sebagian kekayaan dalam jumlah dan perhitungan tertentu untuk orang-orang tertentu sebagaimana ditentukan.



Perintah menunaikan zakat yang terdapat dalam Al-Qur’an diantaranya sebagaimana tercantum dalam surat Albaqarah ayat 43:



َّ ‫ص ََلة َ َوآتُوا‬ َ‫الرا ِكعِين‬ ‫الز َكاة َ َو إ‬ َّ ‫َوأَقِي ُموا ال‬ َّ ‫ار َكعُوا َم َع‬ Artinya : dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’. Zakat merupakan sarana membersihkan harta yang kita miliki karena sesungguhnya di sebahagian harta itu terdapat hak orang lain yang dititipkan melalui rezki yang kita peroleh. Dengan mengeluarkan zakat, harta menjadi bersih dan pemanfaatannya akan memberikan berkah yang lebih baik. Demikianlah Islam agama yang lurus dan terang memberi tuntunan pada umatnya. Untuk selalu menjaga kebersihan, memahami maknanya, mengagungkannya, menjadikannya kebiasaan hidup, karena sesungguhnya Allah itu bersih dan mencintai kebersihan. Amat mudah menggapai cinta-Nya, bersihkan diri, bersihkan lingkungan, bersihkan hati dan bersihkan harta. Rasakan betapa dekatnya Yang Maha Agung, lebih dekat dari pada detak jantung. Rasakan kehangatan dekapan-Nya, lebih hangat dari pada aliran darah. Subhanallah, Maha Suci Allah, jadikanlah kami orang-orang yang “bersih”. Hadirin yang yang dirahmati oleh Allah Demikian pidato yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan, yang benar datangnya dari Allah SWT Yang Maha Benar, dan yang salah, khilaf, atau keliru itu datangnya dari saya pribadi. Akhirul kalam, Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an laa-ilaaha illaa Anta astaghfiruka waatuubu ilaik. Wallahul muwaffiq ila aqwamithaaryq,,,



Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.