KUMPULAN 8 MATERI REMAJA 2 Ganjil [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

IDENTITAS : 1. Program Sajian 2. Pokok Bahasan 3. Sub Pokok Bahasan 4. Bahan Bacaan/Alkitab 5. Jenjang / Sub Jenjang 6. Semester 7. Waktu Tatap Muka



: Firman : Sakramen Gereja : Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus : Matius 28:18-20, I Kor 11:23-25 : Remaja / Remaja 2 : Ganjil : : 90 Menit



II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN (TUP) : Memahami makna Sakramen Gereja Protestan Maluku III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN (TKP) : Setelah selesai penyajian materi, diharapkan anak dapat: 1. Menjelaskan kan arti sakramen 2. Menjelaskan sakramen baptisan kudus 3. Menjelaskan sakramen perjamuan kudus 4. Menguraikan makna menjadi remaja yang telah dibaptis dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. IV. URAIAN MATERI 1. Teks dan Konteks Teks bacaan kita dalam Matius 28:18-20 menjelaskan tentang umat Allah dijanjikan wewenang dan kuasa untuk memberitakan injil diseluruh dunia. Teks ini juga berisi Amanat Agung Kristus kepada semua pengikut-Nya. Amanat ini menyatakan sasaran, tanggung jawab, dan penugasan gereja dalam tugas misionernya. Selanjutnya teks bacaan I Korintus 11:23-25 mengarahkan pandangan dan pemahaman yang menunjuk kepada tubuh Kristus yang diserahkan dalam kematian-Nya dan darah yang dicurahkan sebagai korban di kayu salib, dalam teks ini Kristus sendiri menyatakan tentang ‘roti’ yang melambangkan tubuh-Nya dan ‘cawan’ yang melambangkan darah-Nya yang dicurahkan sebagai tanda perjanjian baru. Makan roti dan minum cawan berarti mengumumkan dan menrima kemenangan dan hidup kekal atas peristiwa kematian Kristus. 2. Nilai-nilai Teologis Sakramen Gereja Protestan Maluku  Arti Sakramen Sakramen berasal dari kata sacramentum (bahsa latin). Akar katanya sacer artinya kudus. Kudus bukan dalam artian suci atau tidak bercela tetapi kudus dalam arti sesuatu yang dikhususkan atau disendirikan untuk menunjuk pada pekerjaan peneyelamatan yang dikerjakan Allah. Kata sakramen dipakai oleh gereja untuk menyebut kehadiran Allah di dalam kuasa di alam semesta dan melalui pelayanan gereja. 



Sakramen Baptisan Kudus 1. Apa itu Baptisan Kudus Kata baptisan berasal dari kata Yunani Baptizo yang artinya menyelamkan, menyelupkan atau membenamkan orang ke dalam air. Kata ini juga secara kiasan dipakai oleh Tuhan Yesus untuk menunjukan pada peristiwa kesengsaraan , kematian dan kebangkitanNya (Mrk 10:38, Luk 12:50). Maka baptisan mengandung makna bahwa orang yang dibaptis itu dipersatukan dengan Tuhan Yesus Kristus dalam kesengsaraan, kematian dan kebnagkitanNya demi keampunan dosa dan kehidupan baru (KPR 2:38, Roma 6:3-8, Ibr 10:22, Tit 3:5) selain itu baptisan juga berarti dipersatukan dengan gereja sebagai tubuh Kristus (Gal 3:23, Rom 6:5, 1Kor 12:13) 2.



Bagaimana cara Baptisna Kudus dilakukan? Dalam perjanjian baru tidak dijelaskan bagaimana Baptisan dilakukan percik atau selam. Tetapi bahwa pembaptisan dilakukan dengan menggunakan air sebagai media yang adalah lambang pembersihan, pengampunan, pembaharuan hidup, dan dilakukan dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Jadi baptisan tidak tergantung pada caranya apakah menyelam atau percik tergantung gereja masing-masing. GPM



mewarisi cara pembaptisan yang dilakukan gereja-gereja abad ke 2 yang mempraktekan Baptisan dengan cara percik. 3.







Makna Dibaptis dalam nama Bapa anak dan Roh Kudus a. Seseorang dibaptis dalam nama Allah Bapa, Anak dan roh Kudus mengandung makna orang itu dipersatukan dengan Allah: bapa, anak dan Roh Kudus melalui kematian dan kebnagkitanh Kristus (Rom 6:3-8, Kol 2;12) b. Orang yang dibaptis dipersatukan dengan gereja/jemaat-Nya (1 kor 12:13, Rom 6:5) c. Orang yang dibaptis mendapat pengampunan dosa (KPR2:38, Ibr 1:22, Tit 3:5) didamaikan dengan Allah (Rom 5:8,10) dan menerima keselamatan serta hidup baru dalam Yesus (KPR 2:38, Rom 6:4, Kol 3:10, Ef 2:6, Tit 3:5) d. Orang yang dibaptis menjadi tenpat kediaman Roh Kudus (1 Kor 12:7-11), dipimpin oleh Roh Kudus (Rom 8:9,14) sehingga ia terus menerus dibaharui (KPR 2:38, Rom 8:1, 1 Kor 12;7-11, 2 Kor 5:17, Kol 2:10-11) tumbuh dan membangun diri dalam kasih (Ef 4:16)



Sakramen Perjamuan Kudus 1. Apa itu Perjamuan Kudus? Perjamuan kudus artinya suatu jamuan yang dikhususkan. Banyak jamuan yang dapat dilakukan manusia satu terhadap yang lain. Tetapi perjamuan kudus adalah suatu jamuan yang dibuat secara khusus untuk memperingati peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus. Gereja melakukan perjamuan kudus karena diperintahkan oleh Tuhan Yesus (Mat.26:26-29; Mrk.14:22-25; Luk.22:14-20; 1Kor.11:23-25). Perjamuan kudus dibuat untuk memelihara iman orang percaya bahwa manusia dan alam semesta ini telah diselamatkan oleh Allah melalui peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus. 2.



Apa makna Perjamuan Kudus? Perjamuan kudus mengandung makna: a) Pengucapan syukur atas kasih karnuia Allah yang menyelamatkan manusia dan alam semesta dari kuasa dosa dan maut. b) Peringatan orang-orang percaya pada peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus (Luk. 22:19; 1Kor. 11:24-25). c) Persekutuan orang-orang percaya dengan Yesus dan orang-orang percaya satu sama lain (1Kor. 10:16,17). d) Eskatologis yaitu menunjuk pada adanya keselamatan yang tersedia di akhir zaman (Mrk. 14:15; 1Kor. 11:26; Yoh. 1:29,36; 19:36; 1Kor. 5:7; 1Ptr. 1:19; Why. 5:6; 12:11).



3.



Apa yang dialami oleh orang percaya dalam perjamuan kudus? Dalam perjamuan kudus orang percaya mengalami persekutuan yang hidup dengan Tuhan dan dengan sesama manusia serta alam semesta yang telah diselamatkan oleh Tuhan. Suatu persekutuan yang melampaui batas-batas kelembagaan gereja (bnd. Mrk. 14:25; 1 Kor. 10:16-17; 11:26; Kol. 3:10-11) dan bersifat eskatologis (Mat. 26:26-29; Mrk. 14:22-25, Luk. 22:14-20 dan Why. 19:9). Artinya persekutuan yang dialami dan dirasakan bukan saja pada masa sekarang, tetapi juga menunjuk pada persekutuan yang abadi bersama Yesus dan orang percaya di masa yang akan datang. Masa di mana Yesus datang kembali.



4.



Mengapa dalam perjamuan kudus itu menggunakan roti dan anggur? Roti dan anggur dipakai dalam perjamuan kudus sebab pada zaman Tuhan Yesus roti dan anggur adalah bahan makanan dan minuman yang lasim dipakai dalam suatu acara jamuan bersama. Tetapi roti dan anggur itu kemudian dipakai oleh Tuhan Yesus untuk menunjuk pada peristiwa kematian dan kebangkitan-Nya (1 Kor. 11:23-25; bnd. Mat. 26-29; Mrk. 14:22-25 dan Luk. 22:14-20). Roti adalah lambang dari tubuh Tuhan Yesus dan anggur adalah lambang dari darah Tuhan Yesus. Jadi bila kita mengikuti perjamuan kudus kita memperingati peristiwa kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus sebagai tindakan penyelamatan Allah. Ini yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus kepada para murid-Nya dan dilakukan oleh gereja sejak zaman para rasul (Luk.22:14-20; 1 Kor. 11:23-26; 2 Kor. 10: 17; 11:23-26; bnd. Kis. 2:42, 46).



V. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN Metode Mengajar: Tanya jawab dan Ceramah. KEGIATAN KEGIATAN PENGASUH KEGIATAN ANAK Kegiatan Awal - Memimpin bernyanyi - Bernyanyi bersamabersama “LAGU WASMI” sama lagu “LAGU WASMI” Kegiatan Inti



Doa bersama



- Doa bersama



Pembagian ke masing-masing jenjang atau sub jenjang 1. Pengasuh mengabsen 1. Remaja menyatakan Remaja sekaligus mencari kehadiran dengan tau alasan belum/tidak Memperkenalkan idiri hadir.dan saling ( nama , asal sector) memperkenalkan diri jika baru aktif. 2. Pengasuh meminta 2. Remaja Menyanyi Menyanyi lagu: “ bersama lagu “ Berjumpa Lagi” Berjumpa Lagi“ 3. Berdoa bersama 3. Remaja Berdoa bersama 4. Membaca Alkitab 4. Remaja Membaca Matius 28:18-20, I Kor Alkitab 11:23-25 5. Remaja menyimak dan 5. Apersepsi menanggapi jika Pengasuh Sekolah Minggu diminta Pengasuh. memberikan apersepsi Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus ( misalnya gambar baptisan seorang anak dan gambar Perjamuan Yesus bersama murid muridnya) atau sesuai kesepakatan saat bimbingan. 6. Pengasuh menyampaikan Pokok Bahasan , Sub 6. Remaja mencermati dan mencatat. Pokok Bahasan dan Tujuan Penyajian Khusus dari materi yang akan dibahas pada saat ini 7. Dengan memanfaatkan gambar apersepsi ,Pengasuh memulai penyajian materi dengan menguraikan makna Theologis tentang



7. Remaja menyimak dan mencatat bagian yang sampaikan.



WAKTU 2 menit



3 menit



70 menit



ayat bacaan dengan Menjelaskan Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus



8. Pengasuh memberikan kesempatan kepada remaja untuk bertanya/ mengkritisi pendalaman materi sesuai penjelasan awal Pengasuh. 9. Pengasuh memberikan pujian / penghargaan bagi remaja yang telah mencoba mengkritisi penjelasan pengasih. 10. Pengasuh menyebutkan ayat Firman Tuhan yg menyebut tentang Sakramen dalam pembacaan Alkitab hari ini dan menjelaskan pengertian Sakramen 11. Pengasuh menanyakan siapa diantara remaja yang yang sudah dibaptis. 12. Pengasuh bertanya kepada remaja yang telah dibaptis bahwa; apakah yang di ucapkan Pendeta pada saat peristiwa pembaptisan . 13. Pengasuh memberikan pujian dan penghargaan kepada remaja yang menjawab dan melengkapi jawaban serta 14. menjelaskan Sakramen Baptisan Kudus. 15. Pengasuh Menjelaskn sakramen Perjamuan kudus



8. Remaja mengkritisi / bertanya bagian yang perlu dijelaskan.



9. Remaja bersyukur dan mencatat.



10. Remaja menyimak dan mencatat.



11. Remaja yang sudah dibaptis mengangkat tangan 12. Remaja menjawab, Dalam nama Bapa, dan Yesus Kristus dan Roh Kudus. 13. Remaja bersyukur , dan mencatatbagian yang dijelaskan.



14. Remaja menyimak dan mencatat. 15. Remaja mencermati 16. Pengasuh Menguraikan dan mencatat. makna menjadi remaja 16. Remaja menyimak dan yang telah dibaptis dalam mencatat. nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. 17. Pengasuh memberikan 17. Remaja mencoba 1( satu ) contoh remaja menjawab dengan kata memaknai hidupnya yang kunci ( misalnya : telah di baptis dalam nama selalu dibaharui) Bapa, Putra dan Roh 18. Remaja Kudus. menyampaikan 18. Pengasuh meminta beberapa contoh. beberapa orang remaja mengajukan contoh remaja yang memaknai hidup yang telah dibaptis dalam Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.



Penutup Penutup 1. Penyampaian Ayat Hafalan untuk minggu depan ( sesuai Kesepakatan saat bimbingan)



1. Remaja mencatat untuk dihafalkan.



2. Pengasuh Sekolah Minggu menyimpulkan materi yang telah diajarkan dan menekankan Nilai nilai positif dari Sub Pokok Bahasan ini sesuai kesepakatan saat bimbingan. 3. pengasuh memberikan Evaluasi 4. pengasuh menutup proses belajar mengajar dengan sebuah lagu” Ajaib Benar Anugerah” 5. Pengasuh mengajak semua remaja berdoa yang dipimpin oleh seorang anak sekolah minggu



2. Remaja menyimak dan mencatat Nilai nilai positif untuk di laksanakan dalam kehidupan setiap hari



6. Memberikan Persembahan



6. Memberikan Persembahan



7. Berdoa bersama diakhiri Doa “Bapa Kami”( pokok doa sesuai kondisi masing masing, termasuk HUT,Duka,Syukur Kenaikan Kelas, persiapan Tes/ ujian serta pokok doa pribadi yang akan disampaikan anak anak sebelum doa dimulai)



7. Berdoa bersama



8. Menyanyi Lagu Penutup Trang Kristen Kecil Ku Punya



8. Bernyanyi bersama



9. Pengasuh memohon berkat Berkat



9. Remaja menerima berkat Tuhan



3. Remaja menjawab baik secara lisan maupun tulisan 4. Remaja melakukan sesuai petunjuk Pengasuh. 5. Remaja berdoa.



VI. EVALUASI 1. Sebutkan arti sakramen? 2. Jelaskan makna Baptisna kudus? 3. Jelaskan makna Perjamuan Kudus? VII. DAFTAR PUSTAKA Sumber



: Alkitab dan buku Teologi, Ajaran GPM



15 menit



I. IDENTITAS : 1. Program Sajian 2. Pokok Bahasan 3. Sub Pokok Bahasan 4. Bahan Bacaan/Alkitab 5. Jenjang / Sub Jenjang 6. Semester 7. Waktu Tatap Muka



: Firman : Manusia Menjadi Citra Allah : Homo Imago Dei : Kejadian 1: 26-27 : Remaja / Remaja 2 : Ganjil : : 90 Menit



II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN (TUP) : Memahami Manusia sebagai Citra Allah III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN (TKP) : Setelah selesai penyajian materi, diharapkan anak dapat: 1. Menyebutkan arti Homo Imago Dei 2. Menjelaskan makna Homo Imago Dei 3. Menjelaskan Hakikat Homo Imago Dei 4. Memberikan contoh peran dan Tanggungjawab manusia sebagai Imago Dei IV. URAIAN MATERI 1. Teks dan Konteks Di dalam kejadian 1:26 “Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, kata menjadikan dalam ayat tersebut berasal dari ‘ ‫ עשׂה‬inarbI asahabasah yang berarti “menjadikan” atau “membuat” dengan memakai bahan. Kata tersebut berbicara mengenai tubuh manusia yang diciptakan oleh Allah dengan menggunakan bahan yaitu debu tanah, “ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu ‫ ברא‬atak nad ( ”hanat ubed iradbara’ yang berarti “menciptakan” dengan tidak memakai bahan, kata tersebut mengacu kepada jiwa manusia yang diciptakan Allah tanpa memakai bahan melainkan Allah langsung menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup (Kej. 2:7b). kata berikut ialah yatsar yang berarti “membentuk”, bukan bertumbuh dan bertambah-tambah (Kej. 2:7). Jadi dari ketiga kata tersebut dapat disimpulkan bahwa teori evolusi yang mengatakan “suatu jenis berkembang dan berubah sampai menjadi jenis baru yang lebih tinggi tingkatannya”, hal itu merupakan kekeliruan karena Allah sendiri yang telah menciptakan manusia secara langung baik dengan menggunakan bahan maupun tanpa menggunakan bahan.



2. Nilai-nilai Teologis 1. Arti Homo Imago Dei Manusia adalah gambar dan rupa Allah atau bisa juga disebut sebagi Imago Dei. Sebagai Imago Dei tentunya manusia tidaklah sama dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Manusia diciptakan memiliki pikiran dan juga akal budi. Selain itu, manusia merupakan satu-satunya makhluk hidup yang memiliki hubungan dengan Tuhan. Manusia tidak sama seperti makhluk yang lain karena makhluk lain tidak diciptakan Imago Dei sebagaimana manusia diciptakan.  2. Makna Homo Imago Dei Menurut Kejadian 1:26-27 manusia diciptakan serupa dengan gambaran Allah yang berarti manusia mempunyai eksistensi yang berbeda dari makhluk hidup lainnya. Manusia ditetapkan oleh Tuhan sebagai mitra kerja Tuhan dalam menatalayani dunia, dan juga Tuhan memberikan kebebasan dan tanggung jawab penuh terhadap pengelolaan hidupnya kepada Tuhan Allah. Namun, kebebasan yang diberikan oleh Tuhan itu adalah kebebasan yang bertanggung jawab kepada penciptaNya. Manusia bebas menentukan hidupnya, namun manusia harus bisa memastikan bahwa apa saja yang ia lakukan harus bisa mencerminkan gambar dan rupa Allah dalam kehidupannya.  3. Hakikat Homo Imago Dei



Salah satu keserupaan manusia dengan Allah ialah manusia diberi kekuasaan oleh Allah atas binatang dan atas seluruh bumi ini merupakan aspek dari gambar Allah. Maksud Allah memberikan kekuasaan kepada manusia agar manusia menjadi serupa dengan Allah, dalam hal memiliki kekuasaan atas bumi. Yang membedakan manusia dan Allah ialah manusia berkuasa atas segala makhluk ciptaan Allah yang di bumi karena diberi kuasa oleh Allah sedangkan Allah adalah pemilik kekuasaan tertinggi atas segala makhluk di bumi karena Dia adalah sang pencipta. Jadi pada hakekatnya manusia merupakan cerminan dari beberapa sifat Allah. Ada dua tahapan dalam penciptaan manusia, Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan napas hidup agar menjadi makhluk hidup (Kej. 2:7), yang hasilnya adalah tunggal, yaitu manusia yang berupa satu kesatuan. Tanah adalah bahan kebendaan dan napas Allah yang memberi hidup. Unsur kebendaan menghasilkan saluran darah, otak, otot dan sebagainya. Unsur bukan kebendaan menghasilkan jiwa, roh, hati nurani, kemauan, kesadaran, dan sebagainya. Tanpa kesatuan dari kedua hal tersebut, masing-masing tidak dapat berfungsi. Manusia diciptakan dari materi (debu tanah) dan non-materi (napas hidup dari Allah) yang menjadi satu kesatuan. Kematian memisahkan badan dari roh (Yak. 2:26). Ibrani 4:12, “Firman tidak memisahkan jiwa dari roh tetapi firman itu menembus sehingga membagi jiwa dan roh, bagian yang terdalam dari manusia.” Dengan maksud, firman tidak meninggalkan apa pun yang tersembunyi dari manusia. I Tesalonika 5:23, nampaknya bagian bukan materi terdiri dari jiwa dan roh. Tekanan ayat ini adalah kesempurnaan penyucian. Tidak ada tempat yang tersembunyi dari bagian non-materi manusia yang tidak disucikan oleh Allah (Bdg. I Kor. 15:44; II Kor. 7:1; I Pet. 2:11; Mark. 12:30; Ibr. 10:3). 4. Peran dan Tanggungjawab Manusia sebagai Imago Dei Banyak cara yang dapat kita lakukan sebagai wujud peran dan tanggungjawab kita sebagai Imago Dei dalam hidup yakni, dengan taat kepada Allah, setia kepada Allah dan melakukan halhal yang sesuai dengan kehendakNya dan juga dapat menyenangkan hatiNya. Dengan terciptanya kita sebagai Imago Dei maka kita sebagai manusia pun memiliki tugas dan panggilan dalam dunia, misalya dalam lingkungan antar sesama remaja, tugas kita ialah menjadi teladan bagi mereka, menjadi sahabat dan menjadi terang bagi sesama yang membutuhkan bantuan sehingga mereka menjadi lebih dekat dengan Allah. Selain itu  dalam lingkungan keluarga, hal yang harus kita lakukan adalah taat kepada orang tua dan menyayangi mereka dengan setulus hati serta dapat menjadi teladan bagi siapapun dalam keluarga kita. Yang terakhir adalah bagi bangsa dan negara hal-hal yang dapat kita lakukan menuruti peraturan yang ditetapkan oleh negara serta tidak melakukan hal-hal negatif yang dapat merugikan negara. V. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN Metode Mengajar : Ceramah dan Diskusi K E G I A T A N PENGASUH Kegiatan - Memimpin laguWASMI Awal - Memimpin doa.



WAKTU ANAK ASUH -



Remaja menyanyi lagu Wasmi” Berdoa.



1. Pengasuh mengabsen Remaja 1. Remaja menyatakan sekaligus mencari tau alasan kehadiran dengan cara belum/tidak hadir.dan saling mengucapkan ayat hafalan memperkenalkan diri yang diberikan minggu sebelumnya.



Inti



2. Menyanyi lagu: “ Berjumpa Lagi” 3. Berdoa bersama 4. Membaca Alkitab Kejadian 1: 26-27 5. ApersepsiPengasuh



2. Remaja bernyanyi bersama 3. Remaja berdoa bersama. 4. Remaja membaca Alkitab



2 menit 3 menit 70 menit



Sekolah Minggu memberikan apersepsi tentang Homo Imago Dei sesuai kesepakatan saat bimbingan 6. Pengasuh menyampaikan Pokok Bahasan , Sub Pokok Bahasan dan Tujuan Penyajian Khusus dari materi yang akan dibahas pada saat ini 7. .Pengasuh memulai penyajian materi dengan menguraikan poin tentang ayat bacaan dengan Menjelaskan Homo Imago Dei 8. Pengasuh memberikan kesempatan kepada remaja untuk bertanya/ mengkritisi pendalaman materi ( Firman/ TKP 1) sesuai pennjelasan awal Pemgasuh. 9. Pengasuh Menyebutkan arti Homo Imago Dei sebagai satu keutuhan. 10. Pengasuh Menjelaskan makna Homo Imago Dei 11. Pengasuh menjelaskan kan Hakikat Homo Imago Dei.



5. Remaja menyimak dan mencatat.



6. Remaja menyimak dan mencatat.



7. Remaja bersyukur dan mencatat.



8. Remaja menyimak dan mencatat



9. Remaja menyimak dan mencatat 10. Remaja menyimak dan mencatat 11. Remaja menyimak dan mencatat.



12. Pengasuh meminta remaja 12. Remaja berbagi dalam berbagi dalam kelompok kelompok dan memilih ketua dan menentukan ketua , sekertaris serta jurubicara. sekertaris, juru bicara dalam kelompok masing masing. 13. Ketua kelpok mengorganissir 13. Pengasuh meminta remaja kelompok sehingga semua berdiskusi untuk anggota kelompok berbicara mendapatkan contoh menyampaikan contoh dan Tanggungjawab tanggung jawab remaja jawab remaja selaku selaku imago dei baik Imago Dei dirumah maupun disekolah. ( dilingkungan tempat Sekertaris mencatat contoh tinggal, maupun di yang disampaikan anggota. sekolah). 14. Pengasuh meminta remaja 14. Ketua Mengatur jalannya presentasi masing masing berkumpul dan kelompok, juru bicara mempresentasikan hasil menyampaikan diskusi. 15. Pengasuh memberikan 15. ketua mengatur agar kesempatan kepada pertanyaan / tanggapan ( jika remaja saling menaggapi ada)serta jawaban lebih antar kelompok. terarah. 16. Remaja bersyukur dan 16. Pengasuh memberi pujian mencatat bagian penting. dan meluruskan hasil



diskusi.



Kegiatan Penutup



1. Penyampaian Ayat Hafalan 1. Remaja mencatat untuk ( sesuai Kesepakatan saat dihafalkan. bimbingan) 2. Pengasuh Sekolah Minggu menyimpulkan materi yang telah diajarkan dan menekankan Nilai nilai positif dari Sub Pokok Bahasan ini sesuai kesepakatan saat bimbingan. 3. pengasuh memberikan Evaluasi 4. pengasuh menutup proses belajar mengajar dengan sebuah lagu yang di tentukan remaja 5. Pengasuh mengajak semua remaja berdoa singkat selesai materi dipimpin oleh seorang anak sekolah minggu



2. Remaja menyimak dan mencatat Nilai nilai positif untuk di laksanakan dalam kehidupan setiap hari



6. Pengasuh mengajak Memberikan Persembahan sebagai tanda syukur



6. Remaja Memberikan Persembahan



3. Remaja menjawab baik secara lisan maupun tulisan 4. Remaja melakukan sesuai petunjuk Pengasuh.



5. Remaja berdoa.



7. Berdoa bersama diakhiri Doa 7. Remaja Berdoa bersama “Bapa Kami”( pokok doa sesuai kondisi masing masing, termasuk HUT,Duka,Syukur Kenaikan Kelas, persiapan Tes/ ujian serta pokok doa pribadi yang akan disampaikan anak anak sebelum doa dimulai) 8. Menyanyi Lagu Penutup 8. Remaja Bernyanyi bersama Trang Kristen Kecil Ku Punya 9. Pengasuh memohon berkat Berkat



9. Remaja menerima berkat Tuhan



VI. EVALUASI 1. Sebutkan arti Imago Dei? 2. Jelaskan makna Homo Imago Dei? 3. Jelaskan Hakikat Homo Imago Dei? 4. Jelaskan peran dan tanggungjawab Remaja sebagai Homo Imago Dei? VII. DAFTAR PUSTAKA Sumber



: Alkitab dan buku Teologi, Ajaran GPM



15 menit



I. IDENTITAS 1. Progrm Sajian 2. Pokok Bahasan 3. Sub Pokok Bahasan 4. Bahan PA 5. Jenjang / Sub Jenjang 6. Semester 7. Waktu Tatap Muka



: Firman : 1.3 TUBUH SEBAGAI BAIT ALLAH : 1.3.1. Memahami tubuh sebagai Bait Allah. : I Kor. 3: 16-17 : Remaja / Remaja 2 : Ganjil : 90 Menit



II. TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN (TUP) : Setelah proses pembelajaran ini, peserta didik diharapkan memiliki kemampuan (kompetensi): memahami pola hidup sebagai ciptaan Allah. III.



1. 2. 3. 4. IV.



TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN (TKP) : Setelah proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan memiliki kemampuan (kompetensi): Menjelaskan arti tubuh sebagai bait Allah. Menjelaskan makna tubuh sebagai bait Allah. Mencirikan tubuh sebagai bait Allah. Mencontohkan peran tubuh sebagai bait Allah. URAIAN MATERI 1. Teks dan Konteks Yang ditekankan di sini ialah seluruh jemaat orang percaya sebagai Bait Allah dan tempat kediaman Roh (bd. ayat 1Kor 3:9; 2Kor 6:16; Ef 2:21). Selaku Bait Allah di tengah-tengah lingkungan yang bobrok, umat Allah di Korintus tidak boleh berpartisipasi dalam kejahatan yang lazim dalam masyarakat itu, tetapi mereka harus menolak segala bentuk kebejatan. Bait Allah harus kudus (ayat 1Kor 3:17) karena Allah itu kudus (bd. 1Pet 1:14-16; Paulus mengemukakan salah satu peringatan yang terkeras dalam PB kepada siapa pun yang bertanggung jawab atas pembangunan jemaat Kristus. Bagian ini secara khusus menyangkut semua orang yang mempunyai kedudukan sebagai pengajar atau pemimpin. Jika seorang menajiskan atau merusak Bait Allah (yaitu, suatu jemaat setempat atau sekelompok jemaat-jemaat setempat), Allah sendiri akan menghukum orang itu dengan kehancuran yang dahsyat dan kematian kekal. Manusia membinasakan dan merusak jemaat Kristus dengan cara: 1. melakukan kebejatan (1Kor 5:1); 2. menyokong dusta, penipuan, dan ambisi yang mementingkan diri (ayat 1Kor 3:3; Kis 5:1-11); 3. menganjurkan ajaran palsu, menolak penyataan rasuli dan menunjukkan ketidakacuhan terhadap kebenaran Alkitab (1Tim 4:1; Yud 1:4); 4. menerima dosa dan keduniawian di dalam jemaat (1Kor 5:1-2,5-7; Wahy 3:17); 5. mencoba membangun gereja dengan hikmat dunia atau dengan Injil yang diputarbalikkan (1Kor 1:18-2:5; Fili 1:15-16). 2. Nilai-Nilai Teologis  Arti tubuh sebagai bait Allah.



V.



Tubuh di sini lazimnya menunjuk pada seluruh keberadaan fisik manusia yang aktif didunia ini (1 Kor. 6:20).Hati, pikiran, dan jiwa manusia dikendalikan oleh Roh Allah Yang Maha Kudus.Tubuh manusia sebagaimana diciptakan Allah, adalah ‘sangatbaik’ (Kej. 1:31). Sedangkan, ‘bait Allah’ adalah menunjuk pada tempat pusat beribadah, tempat Allah Yang Maha Kudus disembah”. Tubuh merupakan tempat rumah Allah, ‘tempat tinggal Allah’.Tubuh adalah milik Allah Yang Maha Kudus.  Makna tubuh sebagai bait Allah. Rasul Paulus di sini berbicara kepada para pembacanya untuk menekankan bahwa “Kamu adalah bait Allah”. Hal ini sama dengan “kamu: tubuhmu, pikiranmu, hatimu, jiwamu menjadi tempat tinggal Allah, Roh Allah. Dengan kata lain, “tubuhmu seperti rumah suci tempat Allah disembah, dan Roh Allah hidup di dalam kamu”.Tubuh sebagai bait Allah bermakna tubuh sebagai tempat tinggal Allah yang Maha Kudus. Roh Kudus bertahkta dalam hati, pikiran, jiwa manusia.Tubuh adalah milik Allah, yaitu, Roh Allah yang omnipotent (=mahakuasa, berkuasa di mana-mana) dan Allah yang omniscience (=mahatahu, serba mengetahui), Allah yang omnipresent (=mahahadir, yang hadir di manamana), Allah yang benar-benar pencipta yang baik atas segala sesuatu yang ada.  Tubuh yang mencirikan bait Allah. Dengan tubuh sebagai bait Allah, yang merupakan tempat tinggal Allah, maka tubuh mencirikan rumah Roh Allah yang berpusat di hati, jiwa dan pikiran manusia. Tubuh harus bersih untuk layak menjadi tempat Roh Allah berdiam di dalam hati, jiwa, pikiran, perasaan.Tubuh harus selalu dibaharui untuk Allah tetap berkenan diam dan tinggal di dalamnya.  Contoh Peran tubuh sebagai bait Allah. 1) Tubuh dijaga agar tidak dicemari . 2) Tubuh adalah khusus tempat tempat tinggal Roh Allah, milik Allah sendiri saja. 3) Tubuh yang tidak dirusak. 4) Tubuh yang dihargai. 5) Tubuh yang dirawat. 6) Tubuh yang dipelihara. 7) Tubuh yang berguna bagi diri sendiri. 8) Tubuh yang berguna bagi orang lain. 9) Tubuh yang berguna bagi alam lingkungan sekitar kita. 10) Tubuh yang berguna bagi kemuliaan Allah Sang Pencipta. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MINGGU



MetodeMengajar :Setiap anak adalah pengasuh. K E G I A T A N PENGASUH ANAK ASUH Kegiatan Awal



-



Memimpin lagu. WASMI Memimpin doa.



1. Pengasuh mengabsen Remaja sekaligus mencari tau alasan belum/tidak hadir.dan mengecek ayat hafalan



-



Menyanyi.LAGU WASMI Berdoa.



1. Remaja menjawab kehadiran dengan cara mengucapkan ayat hafalan.



WAKTU 2 menit 3 menit



2. Menyanyi lagu: “ Berjumpa Lagi” 3. Berdoa bersama 4. Membaca Alkitab



5. Pengasuh Sekolah Minggu memberikan apersepsi tentang Memahami tubuh sebagai Bait Allah. Atau .sesuai kesepakatan saat bimbingan Kegiatan 6. Pengasuh menyampaikan Inti Pokok Bahasan , Sub Pokok Bahasan dan Tujuan Penyajian Khusus dari materi yang akan dibahas pada saat ini 7. Pengasuh memulai penyajian materi dengan menguraikan poin tentang ayat bacaan dengan Mengarti tubuh sebagai Bait Allah. Pengasuh memberikan kesempatan kepada remaja untuk bertanya/ mengkritisi pendalaman materi ( Firman/ TKP 1) sesuai penjelasan awal Pengasuh. 8. Pengasuh meminta remaja mencermati dan mengkritisi penjelasan Pengasuh. 9. Pengasuh menjawab pertanyaan remaja dan meluruskan. 10. Pengasuh memberikan pujian / penghargaan dan meluruskan jawaban remaja. 11. Pengasuh Menjelaskan arti tubuh sebagai bait Allah, sesuaimateri pada TKP 1. 12. Pengasuh meminta tanggapan Remaja atas penjelasan 13. Pengasuh memuji / memberikan penghargaan atas tanggapan remaja. 14. Pengasuh Menjelaskan makna tubuh sebagai bait Allah.sesuai materi TKP 2 15. Pengasuh membagikan kertas kepada setiap Anak dan meminta anak untuk menuliskan pertanyaan tentang ; a) Ciri ciri tubuh sebagai bait Allah ( hati, jiwa



2. Temaja bernyanyi bersama 3. Remaja berdoa bersama 4. RemajaMembaca Alkitab secara bersama sama.



5. maja Menyimak materi.



6. Remaja menyimak dan mencatat



7. Menanggap penjelasan materi.



8. Remaja mencermati dan mengkritisi/ brtanya 9. Remaja menyimak dan mencatat 10. Remaja menyimak dan mencatat. 11. Remaja menyimak dan mencatat . 12. Remaja menanggapi dan mencoba mengerti . 13. Remaja bersyukur. 14. Remaja mencatat dan mencermati penjelasan pengasuh.



15. Remaja menerima kertas da mencoba menulis pertanyaan ( misalnya : a.Apakah jika kita mengatakan sudah memaafkan tetapi kita tetap mengungkit kesalahan adik kita, apakah itu kita telah menjadikan hat/ jiwa/ pikiran



70 menit



dan pikiran) b) Contoh peran remaja yang sebagai Bait Allah.



16. Pengasuh meminta seorang remaja mengumpulkan kertas dan kemudian mengocok kan Kembali untuk dibagikan secara acak kepada remaja. 17. Pengasuh meminta remaja membaca dan memahami pertanyaan serta mempersiapkan jawaban sesuai permintaan dalam kertas tersebut. 18. Pengasuh meminta remaja yang siap menjawab dan mendorong remaja yang lainpun agar berusaha menjawab pertanyaan teman. 19. Pengasuh mempersilakan Remaja lainya untuk bisa melengkapi jawaban remaja.



Kegiatan Penutup



1. Penyampaian Hafalan Kesepakatan bimbingan)



(



kita sebagai bait Allah? Tolong jelaskan alasannya. b. Saya setia memberikan makanan kepada Anjing , apakah saya sudah melakukan contoh peran sebagai bait Allah, tolong jelaskan alasannya (contoh poin 9) TKP 4 16. Remaja mengumpulkan kertasdan membagikan kembali secara acak.



17. Remaja membaca dan berusaha memahami pertanyaan sekaligus mempersiapkan jawaban.



18. Remaja menjawab sesuai pemahaman remaja. 19. Remaja menyimak dan mencatat.



Ayat 1. Remaja mencatat untuk sesuai dihafalkan. saat



15 menit



2. Pengasuh Sekolah Minggu menyimpulkan materi yang telah diajarkan dan menekankan Nilai nilai positif dari Sub Pokok Bahasan ini sesuai kesepakatan saat bimbingan. 3. pengasuh memberikan Evaluasi 4. pengasuh menutup proses belajar mengajar dengan sebuah lagu yang di tentukan remaja 5. Pengasuh mengajak semua remaja berdoa singkat selesai materi dipimpin oleh seorang Remaja



2. Remaja menyimak dan mencatat Nilai nilai positif untuk di laksanakan dalam kehidupan setiap hari



3. Remaja menjawab baik secara lisan maupun tulisan 4. Remaja melakukan sesuai petunjuk Pengasuh.



5. Remaja berdoa.



6. Pengasuh mengajak 6. Remaja Memberikan Memberikan Persembahan Persembahan sebagai tanda syukur 7. Berdoa bersama diakhiri 7. Remaja Berdoa bersama Doa “Bapa Kami”( pokok doa sesuai kondisi masing masing, termasuk HUT,Duka,Syukur Kenaikan Kelas, persiapan Tes/ ujian serta pokok doa pribadi yang akan disampaikan anak anak sebelum doa dimulai) 8. Menyanyi Lagu Penutup Trang Kristen Kecil Ku Punya



8. Remaja Bernyanyi bersama



9. .Pengasuh memohon berkat Berkat



9. Remaja menerima berkat Tuhan



VI. EVALUASI 1. Jelaskan arti tubuh sebagai bait Allah! 2. Jelaskan makna tubuh sebagai bait Allah? 3. Jelaskan tubuh yang mencirikan sebagai bait Allah? 4. Berikan contoh peran tubuh sebagai bait Allah! VII. DAFTAR KEPUSTAKAAN: 1. J.D. Douglas Ed., EnsiklopediMasaKiniJilid II M-Z. Jakarta: CempakaPutih, 1996. 2. M.K. Sembiring ed., PedomanPenafsiranAlkitabSurat Paulus Yang PertamaKepadaJemaat di Korintus. Jakarta: LAI, 2010. 3. W.R.F. Browning, KamusAlkitab. Jakarta: PT BPK GunungMulia, 2007. I. IDENTITAS 1. Program Sajian 2. Pokok Bahasan 3. Sub Pokok Bahasan 4. Bahan Bacaan / Alkitab 5. Jenjang / Sub Jenjang



: Firman : 1.3. MERAWAT TUBUH SEBAGAI BAIT ALLAH : 1.3.2. Merawat Tubuh Sebagai Bait Allah. : Habakuk 2: 6-20. : Remaja/ Remaja 2



6. Semester 7. Pertemuan



: Ganjil :



II. TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN (TUP) : Setelah proses pembelajaranini, peserta didik diharapkan memiliki kemampuan (kompetensi): memahami pola hidup sebagai ciptaan Allah. III. TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN (TKP) : Setelah proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan memiliki kemampuan (kompetensi): 1. Menguraikan cara merawat tubuh sebagai bait Allah. 2. Mengemukakan pendapat alasan mengapa beta perlu merawat tubuh sebagai bait Allah. 3. Mengemukakan pendapat manfaat merawat tubuh sebagai bait Allah.



IV. URAIAN MATERI 1. Cara Merawat Tubuh Sebagai Bait Allah. Tubuh sebagai bait Allah perlu dijaga agar tidak mendatangkan celaka atau malapetaka atas kehidupan kita. Tubuh yang menjadi tempat Allah diam di dalamnya, akan terlepas dari cengkeraman kuasa jahat yang muncul dalam bentuk: agresi (ay 6-8), mementingkan diri sendiri (ay. 9-11), kekerasan dan ketidakadilan (ay. 12-14), kebiadaban (ay. 15-17), dan penyembahan berhala (ay.18-19).Tubuh yang didiamiRoh Allah tidak akan dipakai untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang berlawanan dengan kehendak dan kasih Allah. 2. Alasan Perlunya MerawatTubuh Sebagai Bait Allah. Tubuh kita layak untuk dirawat agar tetapbugar, sehat, secara jasmani dan rohani, dengan cara, misalnya; berolah raga yang cukup, tidur atau istirahat yang cukup, makan makanan yang sehat, minum air putih yang cukup, mengelolahati, pikiran, jiwa, perasaan agar tetaptenang, damai dan bahagia. Di atas semuanya itu, kita perlu merawat tubuh yang menjadi tempat tinggal Allah dengan menggunakan tubuh kita untuk melakukan :hal-hal yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji. Maka Allah Sang Sumber Damai sejahtera akan menyertai kita dan tetap tinggal di dalam kita (Filipi 4: 8-9). 3.



Manfaat Merawat Tubuh Sebagai Bait Allah. Dengan merawat tubuh yang adalah bait Allah, maka akan bermanfaat bagi kebahagiaan hidup kita yang bebas dari penindasan penguasa jahat. Tubuh yang merupakan anugerah Allah dan yang menjadi tempat tinggal Allah adalah ciptaan Allah yang baik adanya. Untuk itu tubuh kita perlu tetap dirawat agar supaya Allah dimuliakan dan diagungkan melalui tubuh kita yang sehat, baik, bersih, secara rohani dan jasmani. Dengan demikian manfaat yang sangat terpuji adalah orang lain juga akan memuji Allah Sang Pencipta tubuh kita dengan melihat tubuh kita yang bersih dan sehat secara fisik, moral dan spiritual.



V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MINGGU Metode Mengajar :Diskusi K E G I A T A N PENGASUH Kegiatan Awal



-



Memimpin sebuah lagu. Memimpin doa.



WAKTU ANAK ASUH -



Menyanyi. Berdoa.



1. Pengasuh mengabsen Remaja 1. Remaja menyatakan



2 menit 3 menit 70 menit



Kegiatan Inti



2. 3. 4. 5.



6.



sekaligus mencari tau alasan belum/tidak hadir.dan meminta remaja mengucapkan ayat hafalan yang diberikan minggu sebelumnya. Menyanyi lagu: “ Berjumpa Lagi” Berdoa bersama Membaca Alkitab Habakuk 2: 6-20. Pengasuh Sekolah Minggu memberikan apersepsi tentang Merawat Tubuh Sebagai Bait Allah atau .sesuai kesepakatan saat bimbingan Pengasuh menyampaikan Pokok Bahasan , Sub Pokok Bahasan dan Tujuan Penyajian Khusus dari materi yang akan dibahas pada saat ini



7. Pengasuh memulai penyajian materi dengan menguraikan poin tentang ayat bacaan dengan Menjelaskan arti Merawat Tubuh Sebagai Bait Allah. 8. Pengasuh memberikan kesempatan kepada remaja untuk bertanya/ mengkritisi pendalaman materi ( Firman/ TKP 1) sesuai pennjelasan awal Pemgasuh. 9. Pengasuh Menguraikan cara merawat tubuh sebagai bait Allah. 10. Pengasuh Menyampaikan pendapat alasan mengapa perlu merawat tubuh sebagai bait Allah. 11. Pengasuh meminta remaja berkelompok ( 2 Kelompk) dan menentukan ketua sekertaris juru bicara ( secara bergantian) 12. Pengasuh membagi pertanyaan Diskusi “manfaat merawat tubuh sebagai bait Allah.” Dan meminta remaja berdiskusi selama 10 menit. 13. Pengasuh meminta remaja Kembali berkumpul dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok. yang dipimpin oleh masing masing ketua kelompok. 14. Pengasuh meminta remaja saling melengkapi.



kehadiran dengan mengucapkan ayat hafalan. 2. Remaja Bernyanyi bersama 3. Berdoa bersama 4. Remaja membaca Alkitab secara bergiliran berdiri 5. Remaja menyimak



6. Remaja mencermati dan mencatat



7. Menanggapi penjelasan materi.



8. Remaja mencermati dan bertanya bagian yang butuh penjelasan. 9. Remaja menyimak dan mencatat. 10. Remaja menyimak dan mencatat. 11. Remaja berkelompok, memilih ketua, sekeratris dan juru bicara. 12. Remaja berdiskusi.



13. Remaja Kembali bergabung dan masing masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi yang di atur oleh ketua kelompk. 14. Remaja melengkapi jawaban rekan dalam kelompok maupun antar kelompok. 15. Remaja bersyukur dan mencatat.



15. Pengasuh memberikan pujian dan meluruskan jawaban/ pernyataan masing masing kelompok. Kegiatan Penutup



1. Penyampaian Ayat Hafalan 1. Remaja mencatat untuk ( sesuai Kesepakatan saat dihafalkan. bimbingan)



15 menit



2. Pengasuh Sekolah Minggu 2. Remaja menyimak dan menyimpulkan materi yang mencatat Nilai nilai telah diajarkan dan positif untuk di menekankan Nilai nilai positif laksanakan dalam dari Sub Pokok Bahasan ini kehidupan setiap hari sesuai kesepakatan saat 3. Remaja menjawab baik bimbingan. secara lisan maupun 3. pengasuh memberikan tulisan Evaluasi 4. Remaja melakukan 4. pengasuh menutup proses sesuai petunjuk belajar mengajar dengan Pengasuh. sebuah lagu yang di tentukan remaja 5. Remaja berdoa. 5. Pengasuh mengajak semua remaja berdoa singkat selesai materi dipimpin oleh seorang Remaja 6. Pengasuh mengajak Memberikan Persembahan sebagai tanda syukur



6. Remaja Memberikan Persembahan



7. Berdoa bersama diakhiri Doa “Bapa Kami”( pokok doa sesuai kondisi masing masing, termasuk HUT,Duka,Syukur Kenaikan Kelas, persiapan Tes/ ujian serta pokok doa pribadi yang akan disampaikan anak anak sebelum doa dimulai)



7. Remaja Berdoa bersama



8. Menyanyi Lagu Penutup 8. Remaja Bernyanyi Trang Kristen Kecil Ku Punya bersama 9. Pengasuh memohon berkat Berkat



9. Remaja menerima berkat Tuhan



V. EVALUASI : 1. sebutkan cara merawat tubuh sebagai bait Allah! 2. Kemukakan pendapatmu tentang alasan mengapa perlu merawat tubuhmu sebagai bait Allah! 3. Kemukakan pendapatmu tentang manfaat merawat tubuhmu sebagai bait Allah! VI.



DAFTAR PUSTAKA



MEDIA / ALAT PERAGA : Poster tubuh sebagai bait Allah & Cara-cara merawat tubuh sebagai bait Allah.



I. IDENTITAS 1. Program sajian



: Firman



2. Pokok Bahasan



: Gerakan Oikumene



3. Sub Pokok Bahasan



: Gereja Sebagai Persekutuan Orang Percaya



4. Bahan Bacaan/ Alkitab : Roma 12: 1-8 ; 1 Kor 12:7 ; Matius 18:20 5. Jenjang / Sub Jenjang : Remaja / Remaja 2 6. Semester : Ganjil : 7. Waktu Tatap Muka : 90 Menit II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN (TUP) Anak memahami gerakan oikumene, sebagai persekutuan orang percaya di dalam gereja III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN (TKP)



Setelah selesai penyajian materi, diharapkan anak dapat: 1. Menjelaskan pengertian Gereja 2. Menjelaskan pengertian Gereja sebagai Persekutuan 3. Menguraikan Tugas Gereja sebagai Persekutuan orang Percaya IV. URAIAN MATERI : 1. Pengertian Gereja Secara Etimologi Gereja berasal dari kata Portugis: Igreya, yang merupakan terjemahan dari kata Yunani Kyriake. Kyriake berarti yang memiliki Tuhan. Milik Tuhan disini adalah orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juru Selamatnya. Maka yang dimaksud dengan gereja adalah persekutuan para orang beriman. 2. Gereja Sebagai Persekutuan Gereja sebagai persekutuan adalah orang-orang yang percaya kepada Kristus dan telah mengalami penyucian diri melalui suatu baptisan sehingga bisa keluar dari kehidupan yang gelap kepada terang Allah yang ajaib itu dan berinteraksi satu sama lain dalam sebuah ikatan kasih Kristus (KPR,2:41-47). Gereja sebagai persekutuan digunakan oleh Allah hanya sebagai alat untuk karya penyelamatan-Nya yakni menyampaikan kabar baik kepada orang miskin, memberikan pembebasan terhadap orang- orang tawanan, memberi penglihatan bagi orang-orang buta dan membebaskan orang- orang yang tertindas serta memberitakan tahun rahmat Tuhan (Luk,4:18-19). Gereja sebagai persekutuan adalah kebersamaan dan kesatuan di antara anggotaanggotanya di dalam dan dengan Kristus untuk saling menghidupkan. Hal ini paling jelas dalam ungkapan gereja sebagai tubuh Kristus. Di dalam ungkapan itu, tiap-tiap anggota tidak dilihat berdiri sendiri terlepas dari lainnya melainkan dilihat dalam kebersamaan dan kesatuan yang saling memperhatikan dan saling menopang. Gereja dikatakan sebagai lembaga persekutuan maka gereja harus memiliki cirri- ciri tertentu. Cirinya adalah bahwa gereja sebagai lembaga persekutuan itu ditempatkan oleh Allah didunia untuk melayani Allah dan manusia. Sehingga dengan adanya persekutuan gereja harus bisa melakukan tugas dan panggilannya dengan baik dalam hal ini Koinonia (bersekutu), Marturia (bersaksi), Diakonia (Melayani) dan oikonomia (kesejahteraan). alasan gereja itu harus bersekutu antara lain: 1. Persekutuan itu memang harus dijaga, dipelihara dan dipertahankan. Oleh karena itu cara untuk memelihara, menjaga dan mempertahankan persekutuan tersebut adalah melakuakan kebaktian, mengikuti sakramen, melaksanakan penggembalaan atau pastoral dan melakukan berbagai pengembangan pemberdayaan terhadap masyarakat.



2. Gereja sebagai lembaga persekutuan adalah gereja yang hadir dan ada dunia ditengah- tengah berbagai kenyataan hidup atau masalah tertentu baik dalam lingkungan masyarakat, gereja, jemaat dan lain sebaginya. 3.Tugas Gereja Sebagai Persekutuan Oleh karena itu maka didalam persekutuan itulah, gereja harus melakukan tugas dan panggilannya, agar melalui tugas dan panggilan tersebut orang lain mengenal dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dalam gereja sebagai lembaga persekutuan itu haruslah berlangsung hidup dimana saling memperhatikan, menguatkan, mendorong, menasihatkan dan menerima serta bisa menghadirkan tanda- tanda Kerajaan Allah yang bukan saja melalui sebuah perkataan saja tetapi harus melalui tindakan nyata dimana bisa menghadirkan syalom Allah seperti sukacita, damai sejahtera, rasa aman. Tentram dan lain sebaginya. Oleh karena itu maka makna sebuah persekutuan bagi orang- orang percaya adalah bagaimana gereja harus mendayagunakan karunia- karunia yang ada sehingga tercipta persekutuan yang semakin indah dan gereja harus membuka diri terhadap yang lain bahwa dirinya dan orang lain itu adalah berbeda tapi janganlah perbedaan itu dijadikan menjadi jurang pemisah antara satu dengan lainnya tetapi perbedaan itu harus dilihat sebagai suatu kekayaan yang dapat memperkaya satu dengan yang lainnya. V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Metode Mengajar :Ceramah dan tanya Jawab K E G I A T A N PENGASUH Kegiatan Awal



-



Memimpin sebuah lagu “WASMI Memimpin doa. Memimpin pembacaan Alkitab.



1. Pengasuh mengabsen Remaja sekaligus mencari tau alasan belum/tidak hadir.dan saling memperkenalkan diri



WAKTU ANAK ASUH -



Menyanyi.



Berdoa. Membaca Alkitab. 1. Remaja menyatakan kehadiran dengan cara mengucapkan ayat hafalan yang diberikan minggu sebelumnya. -



Kegiatan Inti 2. Menyanyi lagu: “ Berjumpa Lagi” 3. Berdoa bersama 4. Membaca Alkitab Roma 12: 1-8 ; 1 Kor 12:7 ; Matius 18:20 5. Pengasuh Sekolah Minggu memberikan apersepsi tentang Gereja Sebagai Persekutuan Orang



2. Remaja bernyanyi bersama 3. Remaja berdoa bersama 4. Remaja membaca Alkitab secara bergiliran sambal berdiri. 5. Remaja menyimak



2 menit 3 menit



70 menit



Percaya.sesuai kesepakatan saat bimbingan 6. Pengasuh menyampaikan Pokok Bahasan , Sub Pokok Bahasan dan Tujuan Penyajian Khusus dari materi yang akan dibahas pada saat ini 7. Pengasuh memulai penyajian materi dengan menguraikan poin tentang ayat bacaan dengan Menjelaskan Gereja Sebagai Persekutuan Orang Percaya 8. Pengasuh memberikan kesempatan kepada remaja untuk bertanya/ mengkritisi pendalaman materi ( Firman/ TKP 1) sesuai pennjelasan awal Pemgasuh. 9. Pengasuh bertanya kepada Remaja , apa itu gereja menurut Remaja 10. Pengasuh menjelaskan pengertian Gereja sesuai uraian Materi. 11. Pengasuh mempersilakan remaja untuk menanggapi pernyataan pengasuh. 12. Pengasuh mencoba bertanya kepada remaja apa yang remaja ketahui tentang Gereja sebagai Persekutuan 13. Pengasuh memberikan penghargaan/ pujian kepada remaja yang mencoba mengemukakan pemdapat serta meluruskan . 14. Pengasuh Menjelaskan pengertian Gereja sebagai Persekutuan sesuai uraian materi. 15. Menguraikan Tugas



6. Remaja menyimak dan mencatat.



7. Remaja berusaha \mengkritisi Penjelasan Pengasuh.



8. Remaja mengkritisi dan bertanya bagian yang belum dimengerti.



9. Remaja menjawab sesuai pengetahuannya. 10. Remaja menyimak dan mencatat. 11. Remaja menanggapi pernyataan Pengasuh.



12. Remaja menjawab sesuai pengetahuan remaja.



13. Remaja bersyukur dan mencatat.



14. Remaja mencermati dan mencatat. 15. Remaja menyimak dan mencatat



Gereja Persekutuan Percaya 16. Pengasuh remaja menguraikan Gereja perserkutuan menggunakan sendiri.



Kegiatan Penutup



sebagai orang meminta mencoba tugas sebagai dengan kata kata



16. Remaja menguraikan tugas gereja dengan menggunakan kalimat masing masing.



1. Penyampaian Ayat Hafalan 1. Remaja mencatat untuk ( sesuai Kesepakatan saat dihafalkan. bimbingan) 2. Pengasuh Sekolah Minggu menyimpulkan materi yang telah diajarkan dan menekankan Nilai nilai positif dari Sub Pokok Bahasan ini sesuai kesepakatan saat bimbingan. 3. pengasuh memberikan Evaluasi 4. pengasuh menutup proses belajar mengajar dengan sebuah lagu yang di tentukan remaja 5. Pengasuh mengajak semua remaja berdoa singkat selesai materi dipimpin oleh seorang Remaja



2. Remaja menyimak dan mencatat Nilai nilai positif untuk di laksanakan dalam kehidupan setiap hari



6. Pengasuh mengajak Memberikan Persembahan sebagai tanda syukur



6. Remaja Memberikan Persembahan



7. Berdoa bersama diakhiri Doa “Bapa Kami”( pokok doa sesuai kondisi masing masing, termasuk HUT,Duka,Syukur Kenaikan Kelas, persiapan Tes/ ujian serta pokok doa pribadi yang akan disampaikan anak anak sebelum doa dimulai)



7. Remaja Berdoa bersama



8. Menyanyi Lagu Penutup Trang Kristen Kecil Ku Punya



8. Remaja Bernyanyi bersama



9. Pengasuh memohon berkat Berkat



9. Remaja menerima berkat Tuhan



3. Remaja menjawab baik secara lisan maupun tulisan 4. Remaja melakukan sesuai petunjuk Pengasuh.



5. Remaja berdoa.



15 menit



V.



EVALUASI 1. Menyebutkan arti Gereja 2. Menjelaskan konsep Gereja sebagai persekutuan



VI.



I.



DAFTAR PUSTAKA



IDENTITAS



1. Program Sajian



: Firman



2. Pokok Bahasan



: Kemampuan Remaja Mengelola Sumber Daya Alam



3. Sub Pokok Bahasa n



: Etos Kerja Remaja



4. Bahan Bacaan/ Alkitab : 2 Tes 3:1-15 5. Jenjang / Sub Jenjang 6. Semester 7. Waktu Penyajian II.



: Remaja / Remaja 2 : Ganjil : : 90 Menit



TUJUAN UMUM PENYAJIAN (TUP) Memahami kemampuan untuk mengelola sumber daya alam berbasis kepulauan, dilihat dari sisi etos kerja remaja



III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN (TKP) Setelah selesai penyajian materi, diharapkan anak dapat: 1. Memahami tentang Etos Kerja 2. Menjelaskan manfaat etos kerja bagi remaja 3. IV.



menyebutkan contoh-contohnnya URAIAN MATERI 1. Pengertian Etos dan Etos Kerja Etos berasal dari bahasa yunani (etos), yang berarti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh sekelompok bahkan masyarakat. Dengan demikian etos kerja adalah semangat kerja dari seseorang atau kelompok tertentu. Berikut etos kerja mencakup semua perilaku kerja yang positif seperti; a. Disiplin, adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih b. Rajin, adalah sikap melakukan sesuatu hal dengan bersungguh-sungguh untuk mencapai suatu tujuan c. Mempunyai komitmen yang tinggi, adalah sikap yag menaati atau mematuhi janjinya untuk terus berusaha mendapatkan hasil yang maksimal.



d. Konsisten, adalah sikap memegang teguh suatu prinsip atau pendirian dari segala hal yang telah ditentukan maupun sesuai dengan ucapan yang telah dilontarkan. e. Jujur, adalah sikap yang menceriminkan adanya keserasian dan kesesuaian antara perkataan, hati, dan perbuatan. 2. Manfaat Etos Kerja Bagi Remaja Remaja dalam pengembangan diri, maka sangatlah membutuhkan etos kerja. Remaja yang ber-etos kerja berarti dalam sikap dan perilakunya benar-benar mencerminkan hal yang positif. manfaat etos kerja yang wajib diketahui, antara lain: 1. Dengan memiliki etos kerja yang tinggi akan menjadikan hasil kerja dengan kualitas yang lebih baik. 2. Etos kerja akan bermanfaat untuk membuka semua jaringan dalam komunikasi, keterbukaan, kegotongroyongan, kekeluargaan, dan kebersamaan. Selain itu, etos kerja bermanfaat untuk menemukan kesalahan dan cepat untuk memperbaikinya, serta cepat memperbaiki perkembangan yang timbul dari luar, dan juga akan dapat mengurangi laporan berupa data dan informasi yang salah maupun palsu. 3. Manfaat lainnya yaitu jika memiliki etos kerja yang tinggi, maka akan menjadikan tingkat efisiensi dalam melakukan pekerjaan tinggi, kerajinan akan meningkat serta tingkat absensi akan berkurang, dan sikap tepat waktu atau disiplin. 4. Adanya jiwa etos kerja akan membuat seseorang untuk melakukan perubahan atau fleksibel dan mempunyai sifat gesit dalam mempergunakan setiap kesempatan yang muncul. 5. Etos kerja memiliki manfaat untuk meningkatkan kerjasama. Jika semua orang memiliki jiwa etos kerja yang sama tinggi, maka semua akan bersama-sama menyelesaikan tugas. Selain itu juga setiap orang akan lebih sadar terhadap tanggung jawabnya masing-masing dengan sangat baik. Dengan demikian, maka tidak ada lagi istilah saling menguntungkan orang lain. 6. Etos kerja juga bermanfaat untuk meciptakan suasana kerja yang nyaman. Membudayakan jiwa etos kerja yang tinggi dalam lingkungan pekerjaan, akan memberikan tanggung jawabnya yang baik pada semua yang terlibat pada lingkungan kerja tersebut. Semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan atau tugas, akan dikerjakan dengan tepat waktu. Hal ini akan menimbulkan suasana kerja yang nyaman ketika semua orang telah menyelesaikan pekerjaannya sesuai target dan tepat waktu. 7. Menciptakan kekompakan dalam bekerja menjadi salah satu manfaat etos kerja yang paling penting. Akan menjadi perbandingan dalam lingkungan kerja jika satu orang memiliki etis kerja tinggi sedang yang lain malah malas-malasan. Hal ini menjadi tugas kelompok yang membutuhkan kerja sama, karena tentu saja pekerjaan tidak dapat terselesaikan dengan baik. Namun, apabila semua semua anggota memiliki etos kerja yang sama-sama tinggi, maka dapat dipastikan jika kelompok kerja tersebut akan harmonis dan kompak serta secara otomatis pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik dan akan mendapatkan hasil yang memuaskan. 8. Manfaat etos kerja lainnya yaitu untuk mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan dan akan membuat lebih bergairah dalam kegiatan atau aktivitas. Selain itu, etos kerja yang tinggi juga bermanfaat sebagai penggerak. Berdasarkan penjelasan di atas, itulah beberapa manfaat etos kerja yang wajib diketaui. Etos kerja yang tinggi, akan membuat individu ataupun kelompok menjadi lebih baik dalam melakukan pekerjaan ataupun hal lainnya. Hal ini disebabkan karena setiap orang yang memiliki etos kerja, akan lebih terlihat pada sikap serta tingkah lakunya dalam melakukan pekerjaan atau bekerja. 3. Contoh Etos Kerja yang baik :



a. Disiplin, misalnya; menjalankan semua peraturan disekolah, mengumpulkan tugas tepat pada waktu yang ditentukan, dll. b. Rajin, misalnya; belajar yang giat untuk mencapai nilai terbaik, membuat kerajinan tangan untuk dijual, rumahkan untuk mencapai kebersihan lingkungan, dll. c. Mempunyai komitmen yang tinggi, misalnya; memasang target untuk mendapat juara pertama di kelas, dll. d. Konsisten, misalnya; tetap mempertahankan jawaban awal, dalam menjawab suatu persoalan, cita-cita yang telah direncanakan dan sampaikan sejak kecil akan tetap dipertahankan sampai dapat menggapainya, dll. e. Jujur, misalnya jika kedapatan pena yang kita gunakan milik teman berarti haruslah menyampaikan sebenarnya dan mengembalikan, jika kedapatan melihat uang orang lain jatuh maka yang dilakukan ialah mengambil dan mengembalikannya, dll.



Langkah-Langkah Pembelajaran di Sekolah Minggu Metode Mengajar: Cerita, Tanya jawab, Ceramah KEGIATAN KEGIATAN PENGASUH KEGIATAN ANAK Kegiatan - Memimpin bernyanyi - Bernyanyi bersamaAwal bersama “WASMI” sama lagu, “WASMI” Kegiatan Inti



Doa bersama



- Doa bersama



WAKTU 2 menit 3 menit



Pembagian ke masing-masing jenjang atau sub jenjang 1. Pengasuh mengabsen 1. Remaja menyatakan Remaja sekaligus kehadiran dengan 70 menit mencari tau alasan cara mengucapkan belum/tidak hadir.dan ayat hafalan yang saling diberikan minggu memperkenalkan diri sebelumnya. 2. Menyanyi lagu: “Satu Tangan tak Kuat Berjuang” 3. Berdoa bersama 4. Membaca Alkitab 2 Tes 3:1-15 5. Apersepsi Pengasuh Sekolah Minggu memberikan apersepsi tentang Etos Kerja Remaja atau sesuai kesepakatan saat bimbingan 6. Pengasuh menyampaikan Pokok Bahasan , Sub Pokok Bahasan dan Tujuan Penyajian Khusus dari materi yang akan dibahas



2. Menyanyi bersama lagu “Satu Tangan Tak Kuat Berjuang“ 3. Berdoa bersama 4. Remaja membaca Alkitab 5. Remaja menyimak . 6. Remaja menyimak dan mencatat.



1



pada saat ini



7. Pengasuh memulai 7. Remaja mencermati penyajian materi dan mencatat. dengan menguraikan poin tentang ayat bacaan dengan Menjelaskan arti Etos Kerja Remaja 8. Remaja mengkritisi/ 8. Pengasuh menanyakan hal yang memberikan belum jelas. kesempatan kepada remaja untuk bertanya/ mengkritisi pendalaman materi sesuai penjelasan 9. Remaja mencoba awal Pengasuh. menjjelaskan kata 9. Pengasuh meminta Etos Kerja sesuai remaja menjelaskan yang diketahui. kata Etos kerja sesuai pengetahuan remaja. 10. Remaja bersyukur dan mencermati serta 10. Pengasuh memuji dan mencatat. meluruskan pernyataan remaja 11. Remaja mencermati 11. Pengasuh dan mencatat menjelaskan Etos kerja sesuai uraian 12. Remaja mencermati materi dan mencatat 12. Pengasuh Menjelaskn manfaat etos kerja bagi 13. Remaja memberikan remaja contoh etos kerja 13. Pengasuh meminta yang baik. remaja memberikan contoh etos kerja yang baik. Kegiatan Penutup



1. Penyampaian Hafalan ( Kesepakatan bimbingan)



Ayat 1. Remaja mencatat sesuai untuk dihafalkan. saat



15 menit



2. Pengasuh Sekolah Minggu menyimpulkan materi yang telah diajarkan dan menekankan Nilai nilai positif dari Sub Pokok Bahasan ini sesuai kesepakatan saat bimbingan. 3. Guru sekolah minggu memberikan Evaluasi 4. Guru sekolah minggu menutup proses belajar mengajar dengan sebuah lagu” Satua Tangan Tak kuat Berjuang” 5. Pengasuh meminta remaja berdoa yang dipimpin oleh seorang remaja



2. Remaja menyimak dan mencatat Nilai nilai positif untuk di laksanakan dalam kehidupan setiap hari



6. Memberikan Persembahan



6. Remaja Memberikan Persembahan



7. Berdoa bersama diakhiri Doa “Bapa Kami”( pokok doa sesuai kondisi masing masing, termasuk HUT,Duka,Syukur Kenaikan Kelas, persiapan Tes/ ujian serta pokok doa pribadi yang akan disampaikan anak anak sebelum doa dimulai)



7. Remaja Berdoa bersama



3. Remaja menjawab baik secara lisan maupun tulisan 4. Remaja melakukan sesuai petunjuk Pengasuh.



5. Remaja berdoa.



8. Menyanyi Lagu Penutup 8. Remaja Bernyanyi Trang Kristen Kecil Ku bersama Punya 9. Doa Berkat V.



9. Remaja menerima berkat Tuhan



EVALUASI 1. Jelaskan pengertian etos kerja? 2. Jelaskan manfaat etos kerja bagi remaja? 3.



I.



IDENTITAS



1. Program Sajian



: Firman



2. Pokok Bahasan



: Keragaman Ciptaan Tuhan



3. Sub Pokok Bahasan



: Karya Keselamatan Allah Bagi Semua Bangsa



4. Bahan Bacaan/ Alkitab



: Yunus 4:1-11



5. Jenjang / Sub Jenjang : Remaja / Remaja 2 6. Semester : Ganjil 7. Waktu Tatap Muka : 90 Menit II.



:



TUJUAN UMUM PENYAJIAN (TUP)



Anak dapat memahami manfaat keragaman ciptaan Tuhan, dalam karya keslamatanNya bagi semua bangsa. III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN (TKP) Setelah selesai penyajian materi, diharapkan anak dapat: 1. Menjelaskan pengertian keselamatan 2. Menjelaskan makna karya penyelamatan Allah bagi manusia 3. Menguraikan respon semua bangsa terhadap karya penyelamatan Allah IV. URAIAN MATERI 1. Pengertian Keselamatan Keselamatan berasal dari akar kata selamat yang berarti terhindar dari bencana, aman sentosa, sejahtra, sehat dan tidak kurang suatu apapun, tidak mendapatkan gangguan, kerusakan dll. Keselamatan adalah terhindar dari bencana atau. Dengan demikian keselamatan adalah terhindar dari bencana atau terbebas dari bahaya atau petaka. 2. Makna karya keselamatan Allah bagi bangsa-bangsa Di dalam Alkitab menguraikan bahwa Allah adalah sumber utama dari keselamatan. Keselamatan yang diberikan Allah semata-mata karena kasih-Nya. Kasih yang diberikan Allah,



tidak terbatas untuk bangsa tertentu saja, namun kepada semua



bangsa artinya Allah memiliki kehendak bebas untuk memilih dan memakai siapa saja untuk melakukan karya penyelamatan-Nya. Sehingga, Allah yang kita sembah juga Allah bagi bangsa-bangsa lain, artinya Ia berkarya bagi kita dan bagi bangsa lainnya. Berikut karya-karya Allah yang dinyatakan bagi umat umat manusia, antara lain: 1) Karya Allah yang mendamaikan Karya Allah yang mendamaikan, mengacu pada Allah memulihkan hubungan dengan-Nya. Umat manusia tidak pernah mampu membersihkan diri dari dosa, akibatnya manusia tidak pernah dibenarkan dihadapan Allah dan tetap dililit oleh dosa dan tidak selamat. Dengan demikian melalui anak-Nya yakni Yesus Kristus yang mengorbankan diri di tiang kayu salib, sebagai bukti bahwa Allah tetap mengasihi umat manusia 2) Karya Allah yang mengampuni Karya Allah yang mengampuni, seperti; mengampuni semua orang berzinah, menyembuhkan orang sakit, penderitaan serta kematian Yesus di kayu salib merupakan puncak dari perbuatan Allah yang mengampuni. Oleh sebab itu, karya-karya Allah itu dilihat sebagai cara Allah membangun persekutuan dengan-Nya, dan membangun hubungan antar sesama (hubungan horizontal). 3) Karya Allah yang menghibur



Karya Allah yang menghibur, dapat dipahami sebagai tindakan Allah yang memberi harapan dalam masa depan bagi manusia baik secara rohani maupun jasmani. Tindakan Allah yang menghibur sangat nampak dalam pelayanan Yesus di tengah-tengah dunia seperti; menghibur orang yang berduka cita, pembebasan bagi kaum tertindas dan lemah, selalu membela hak rakyat kecil. 4) Karya Allah yang mendidik dan mengajar Karya Allah yang mendidik, seperti; orang Israel ditindas di Mesir (Kel 1:1-22), hukuman Allah atas semua orang (Rom 2:1-16), tujuh orang yang dipilih untuk melayani orang miskin (Kis 6:1-15), dll. Dengan demikian Karya-karya Allah itu, dapat dipahami sebagai pembentukan mental, spiritual seseorang untuk dapat bisa melakukan hal-hal yang baik. Dengan cara menyiapkaan orang jadi pemimpin dalam kelompok kecil sampai kelompok besar, menyiapkan orang untuk dapat meneruskan pelayanan sebagai pemimpin. 5) Karya Allah yang mengajar, seperti; kesepuluh firman (Kel 20:1-7), hal memberi sedekah (Mat 6:1-4), hal berdoa (Mat 5:5-14), dll. Oleh karena itu, Allah dengan karya-karya-Nya bermaksud menjelaskan tentang firman Allah demi melengkapi ketidaktahuan, serta dapat mendudukan konsep yang baik tentang pengetahuan dan pengenalan akan Allah. 3. Respons Terhadap Anugerah Allah yang Telah Menyelamatkan Kita Allah menyelamatkan umat manusia adalah suatu anugerah yang besar. Namun anugerah ini bukan anugerah yang murah. Karena itu anugerah ini harus diresponi dengan hidup yang benar di hadapan Tuhan dan sesama manusia. Sesama manusia berarti tidak terbatas hanya pada satu bangsa saja, tetapi juga bagi bangsa lainnya. Pengalaman nabi Yunus menyadarkan kita bahwa Tuhan Allah mengasihi semua bangsa dan bermaksud untuk menyelamatkan mereka. Yunus dapat dilihat sebagai yang mewakili pandangan bahwa bangsa di luar Israel tidak patut untuk diselamatkan. Namun ia disadarkan Allah bahwa Niniwe yang bukan Israel perlu diberikan kesempatan untuk bertobat dan diselamatkan. Berarti Allah-pun berkarya dalam sejarah bangsa-bangsa lain. Sehingga semua umat dituntut membuka hati untuk menjadi pribadi yang taat-sabar-rendah hati-bertanggung jawab, mengasihi sesama, peka terhadap sesama yang membutuhkan, membebaskan yang tertindas,



saling



mengingatkan untuk melalukan hal baik, serta dapat menjaga dan merawat ciptaan lainnya. V.



LANGKAH LANGKAH KEGIATAN



Metode Mengajar: Ceramah, Setiap Remaja adalah Pengasuh. KEGIATAN KEGIATAN PENGASUH KEGIATAN ANAK Kegiatan - Memimpin bernyanyi - Bernyanyi bersama-sama Awal bersama LAGU WASMI -



Doa bersama



- Doa bersama



WAKTU 2 menit 3 menit



Kegiatan Inti 1. Pengasuh mengabsen Remaja sekaligus mencari tau alasan belum/tidak hadir.dan saling memperkenalkan diri



1. Remaja menyatakan kehadiran dengan cara mengucapkan ayat hafalan yang diberikan minggu sebelumnya.



2. Menyanyi lagu: “Karena KasihNya padaku” 3. Berdoa bersama 4. Membaca Alkitab



2. Menyanyi bersama lagu “Karena Kasih-Nya padaku“ 3. Berdoa bersama 4. Membaca Alkitab 5. Apersepsi 5. Menyimak Apersepsi yang Pengasuh Sekolah Minggu disampaikan oleh pengasuh memberikan apersepsi Karya Keselamatan Allah Bagi Semua Bangsa atau sesuai kesepakatan saat bimbingan 6. Pengasuh menyampaikan 6. Remaja menyimak dan mencatat. Pokok Bahasan , Sub Pokok Bahasan dan Tujuan Penyajian Khusus dari materi yang akan dibahas pada saat ini



7. Pengasuh mengawali kegiatan dengan menghubungkan apersepsi dengan bertanya apa yang remaja ketahui tentang kata keselamatan. 8. Pengasuh memberikan penghargaan pujian bagi remaja yang menanggapi serta meluruskan penjelasan remaja. 9. Pengasuh menguraikan poin tentang ayat bacaan dengan menggali makna Theologis arti Karya Keselamatan Allah Bagi Semua Bangsa 10. Pengasuh menjelaskan pengertian keselamatan sesuai uraian materi 11. Pengasuh Menjelaskan makna karya penyelamatan Allah bagi manusia sesuai uraian TKP 2 12. Pengasuh mencoba menggali pengetahuan remaja tentang apa kira kira makna dari karya penyelamatan Allah bagi manusia dengan membagikan kertas berisi tulisan 5 makna karya Allah seperti dalam uraian materi ( yang bergaris tepal) 13. Pengasuh meminta remaja untuk menuliskan pertanyaan pada salah satu makna karya bagi manusia. 14. Pengasuh meminta seorang remaja mengumpulkan kertas dan kemudian mengocok kan Kembali untuk dibagikan secara acak



7. Remaja menyimak dan menjawab sesuai pengetahuan remaja. 8. Remaja bersyukur dan mencatat.



9. Remaja mencermati dan mencatat



10. Remaja mencermati dan mencatat. 11. Remaja menyimak dan mencatat.



12. Remaja menerima , membaca dan mencoba memembuat pertanyaan atas salah satu makna yang ingin ditanyakan.



13. Remaja menuliskan pertanyaan sesuai salah satu makna karya Allah 14. Remaja mengumpulkan kertas dan menerima kertas lain.



15. Remaja membaca dan



70 menit



kepada remaja. 15. Pengasuh meminta remaja membaca dan memahami pertanyaan serta mempersiapkan jawaban sesuai permintaan dalam kertas tersebut. 16. Pengasuh meminta remaja yang siap menjawab untuk menjawab pertanyaan dalam kertas tersebut dan mendorong remaja yang lainpun agar berusaha menjawab pertanyaan teman. 17. Pengasuh mempersilakan Remaja lainya untuk bisa melengkapi jawaban remaja Menjelaskan makna karya penyelamatan Allah bagi manusia. 18. Pengasuh menyampaikan pujian/ penghargaan bagi remaja yang telah berupaya menyampaikan gagasannya melalui tulisan pada kertas 19. Pengasuh mencoba mengarahkan jawaban remaja 20. Pengasuh Menguraikan respon semua bangsa terhadap karya penyelamatan Allah sesuai uraian pada TKP 3 21. Pengasuh memberikan kesempatan bagi remaja untuk menanyakan bagian yang belum dipahami. 22. Pengasuh menguraikan Kembali bagian yang ditanyakan agar lebih memperjelas. Kegiatan Penutup



memahami pertanyaan serta mempersiapkan jawaban. 16. Remaja yang telah siap mencoba menjawab



17. Remaja berusaha melengkapi 18. Remaja bersyukur dan menjadikan pujian sebagai motivasi untuk terus berupaya memahami penjelasan. 19. Remaja menvermati arahan pengasuh 20. Remaja menyimak dan mencatat 21. Remaja menncermati dan menyampaikan pertanyaan. 22. Remaja mennyimak dan mencatat



1. Penyampaian Ayat Hafalan 1. Remaja mencatat untuk ( sesuai Kesepakatan saat dihafalkan. bimbingan) 2. Pengasuh Sekolah Minggu menyimpulkan materi yang telah diajarkan dan menekankan Nilai nilai positif dari Sub Pokok Bahasan ini sesuai kesepakatan saat bimbingan. 3. pengasuh memberikan Evaluasi 4. pengasuh menutup proses belajar mengajar dengan sebuah lagu yang di tentukan remaja 5. Pengasuh mengajak semua remaja berdoa singkat selesai materi dipimpin oleh seorang anak sekolah minggu



2. Remaja menyimak dan mencatat Nilai nilai positif untuk di laksanakan dalam kehidupan setiap hari



6. Pengasuh mengajak



6. Remaja Memberikan



3. Remaja menjawab baik secara lisan maupun tulisan 4. Remaja melakukan sesuai petunjuk Pengasuh.



5. Remaja berdoa.



15 menit



Memberikan Persembahan sebagai tanda syukur



VI.



Persembahan



7. Berdoa bersama diakhiri Doa “Bapa Kami”( pokok doa sesuai kondisi masing masing, termasuk HUT,Duka,Syukur Kenaikan Kelas, persiapan Tes/ ujian serta pokok doa pribadi yang akan disampaikan anak anak sebelum doa dimulai)



7. Remaja Berdoa bersama



8. Menyanyi Lagu Penutup Trang Kristen Kecil Ku Punya



8. Remaja Bernyanyi bersama



9. Pengasuh memohon berkat Berkat



9. Remaja menerima berkat Tuhan



EVALUASI



1. Jelaskan pengertian keselamatan? 2. Jelaskan karya penyelamatan Allah bagi bangsa-bangsa? 3. Jelaskan Respons terhadap karya keselamatan Allah? VII.



DAFTAR PUSTAKA



I. IDENTITAS



1. Program sajian



: Firman



2. Pokok Bahasan



: Satu Bumi Banyak Agama



3. Sub Pokok Bahasan



: Allah Mengasihi Bangsa-bangsa



4. Bahan Bacaan/ Alkitab : Nehemia 7: 66-73 5. Jenjang / Sub Jenjang 6. Semester 7. Waktu Tatap Muka



: Remaja / Remaja 2 : Ganjil : : 90 Menit



II.TUJUAN UMUM PENYAJIAN (TUP) Anak memahami keragamaan ciptaan Allah, melalui kasih-Nya bagi semua bangsa Keragaman diantaranya: banyak perbedaan seperti; banyak agama dan banyak pemahaman orang untuk mengenal Allah itu sediri III.TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN (TKP) Setelah selesai penyajian materi, diharapkan anak dapat: 1. Menjelaskan siapa Allah 2. Menjelaskan Allah dengan kasihnya bagi bangsa-bangsa 3. Menguraikan cara remaja merespons kasih Allah IV.



URAIAN MATERI 1. Siapa Allah ? Allah itu esa. Yakni; keesaan sebagai Bapa, Anak dan Roh sehingga disebut Allah Tritunggal. Ketritunggalan Allah ini mesti dipahami sebagai suatu keutuhan (wholeness) lebih dari sekedar kesatuan (oneness). Dengan demikian Ketritunggalan tidak boleh dimaknai secara matematis, melainkan dipahami sebagai Allah yang mencakup semuanya. 2. Allah dengan kasih-Nya Bagi Bangsa-bangsa Pada dasarnya kasih adalah sifat dasar Allah dalam memperlakukan segenap ciptaanNya; Kasih Allah bersifat ganda, pada satu sisi Allah mengasihi dalam karya mencipta, memelihara dan menebus atau menyelamatkan. Pada sisi lain, Allah mengasihi dalam sikap menghakimi, menegur dan menghakimi. Allah dianalogikan dengan kasih seorang bapak terhadap anak-anaknya (Rm. 10:12, 13, 8:13, Gal. 5:22); atau kasih seorang suami yang setia kepada istri yang tidak setia (Hos. 11:1 – 4) atau kasih seorang ibu terhadap anaknya (Yes. 49:15, 66:13). Sehingga Allah dalam perannya itu, secara total dapat memahami dan memberikan kasih yang tidak terbatas bagi seluruh ciptaan. Allah adalah sumber dari segala yang baik, Karya dan tindakan Allah mendatangkan kebaikan, keadilan, kebenaran dan kesejahteraan bagi hidup semua bangsa (manusia) dan ciptaan lainnya (hewan dan tumbuh-tumbuhan, dll). 3. Semua Bangsa Meresponi Kasih Allah



Semua bangsa, dalam hal ini umat Allah dituntut untuk dapat meresponi kasih Allah antara lain: 3.1.



Kasih manusia kepada Allah Kasih manusia adalah sikap responsif manusia secara total terhadap kasih Allah



yang dikenal melalui pengalaman iman dengan Allah (Ul. 6:5, 30:6, Mzm. 18:2 dst) dalam wujud sikap dan perbuatan terhadap diri sendiri, sesama manusia dan ciptaan lainnya (1 Kor. 8:3, 1 Yoh. 4:7 – 12, 20). 3.2.



Kasih kepada diri sendiri dan kasih kepada sesama manusia



Kasih kepada diri sendiri dan sesama manusia adalah motivasi dan sikap memilih jenis perbuatan atau tindakan terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain (kasih yang diberikan bukan hanya terbatas pada seseorang saja, tetapi semua orang yang bukan seagama atau sebangsa). Hal ini dapat dilakukan dengan cara berani menyatakan kesalahan, jujur dan bijak, serta yang utama ialah setiap perbuatan harus lahir dari motivasi yang benar dan pilihan tindakan yang benar. Dalam hal ini, kasih terhadap sesama tidak boleh merupakan kasih yang melupakan diri sendiri. 3.3.



Kasih terhadap ciptaan lainnya



Kasih terhadap ciptaan lain adalah kasih yang “lengkap” terhadap Allah, sesama manusia dan diri sendiri atau dll. Kasih terhadap kehidupan, sebab kehidupan tidak mungkin berlangsung tanpa lingkungan hidup, dan “ciptaan lain” itu adalah lingkungan hidup yang diciptakan Allah demi berlangsungnya kehidupan. Cara mengasihi ciptaan lain atau lingkungan hidup adalah memelihara dan melestarikan lingkungan hidup itu dengan baik. V.



LANGKAH LANGKAH KEGIATAN Metode Mengajar: Ceramah, Tanya Jawab KEGIATAN KEGIATAN PENGASUH KEGIATAN ANAK Kegiatan - Memimpin bernyanyi bersama - Bernyanyi bersama-sama Awal LAGU WASMI Kegiatan Inti



Doa bersama



- Doa bersama



1. Pengasuh mengabsen 1. Remaja menyatakan Remaja sekaligus mencari kehadiran dengan cara tau alasan belum/tidak mengucapkan ayat hafalan hadir.dan saling yang diberikan minggu memperkenalkan diri sebelumnya. 2. Menyanyi lagu Kj.13: “Allah Bapa Tuhan” 3. Berdoa bersama 4. Membaca Alkitab



2. Remaja Menyanyi bersama lagu Kj.13 “Allah Bapa Tuhan“ 3. Remaja Berdoa bersama 4. Remaja Membaca Alkitab



5. Apersepsi Pengasuh Sekolah Minggu 5. Menyimak Apersepsi yang memberikan apersepsi disampaikan oleh tentang Allah Mengasihi pengasuh Bangsa-bangsa . atau sesuai



WAKTU 2 menit 3 menit 70 menit



kesepakatan saat bimbingan. 6. Pengasuh menyampaikan Pokok Bahasan , Sub Pokok 6. Remaja menyimak dan Bahasan dan Tujuan mencatat. Penyajian Khusus dari materi yang akan dibahas pada saat ini



7. Pengasuh memulai penyajian materi dengan menguraikan poin tentang ayat bacaan dengan dengan menggali makna Theologis “Allah Mengasihi Bangsabangsa” 8. Pengasuh memberikan kesempatan kepada remaja untuk bertanya/ mengkritisi pendalaman materi sesuai penjelasan awal Pengasuh. 9. Pengasuh mencoba bertanya kepada remaja ; apa yang diketahui tentang ALLAH 10. Pengasuh mempersilakan remaja berfikur dan menjawab 11. Pengasuh memberikan pujian/ penghargaan dan menjelaskan siapa Allah sesuai uraian materi. 12. Pengasuh bertanya kepada Remaja ; menurut remaja apakah Allah hanya mengasihi umat yang berimankan Yesus Kristus? 13. Pengasuh bertanya kira kira menurut Remaja, mengapa Allah mengasihi bangsa lain. 14. Pengasuh memberikan pujian dan meluruskan jawaban remaja 15. Pengasuh Menjelaskan Allah dengan kasihnya bagi bangsa-bangsa, sesuai uraian materi. 16. Pengasuh bertanya ; apakah karena kita adalah remaja Kristen sehingga kita merasa diri kita lebih berharga dari bangsa lain ? 17. Pengasuh bertanya karena manusia adalah Imagodei sehingga kita dapat semena mena terhadap makluk dan



7. Remaja menyimak dan mencatat



8. Remaja mengkritisi/ bertanya.



9. Remaja mencermati dan mencoba menjawab 10. Remaja menyampaikan gagasan/jawaban. 11. Remaja bersyukur dan berusaha meningkatkan kekritisan serta mencatat. 12. Remaja menjawab Allah Mengasihi Bangsa lainya



13. Remaja menjawab sesuai pemikirannya.



14. Remaja bersyukur dan mencatat. 15. Remaja mencermati dan mencatat.



16. Remaja menyimak dan menjawab Pertanyaan 17. Remaja mengkritisi pertanyaan Pengasuh.



alam semesta ciptaan Tuhan 18. Pengasuh memberikan pujian / penghargaan atas pernyataan remaja serta 18. Remaja bersyukur dan membuat penguatan bahwa mencatat penjelasan Allah mengasihi pengasuh. CiptaanNya secara utuh. 19. Pengasuh menguraikan cara remaja merespons kasih Allah. 19. Remaja mencermati dan 20. Pengasuh meminta remaja mencatat. memberikan 1 (satu) contoh cara merespons kasih Allah 20. Remaja berfir dan yang sering dilakukannya. mengingat dan menjawab pertangaan Pengasuh.



21. Pengasuh memberikan penghargaan/ pujian dan meluruskan jawaban. Kegiatan Penutup



21. Remaja bersyukur dan mencatat penjelasan Pengasuh.



1. Penyampaian Ayat Hafalan 1. Remaja mencatat untuk ( sesuai Kesepakatan saat dihafalkan. bimbingan) 2. Pengasuh Sekolah Minggu menyimpulkan materi yang telah diajarkan dan menekankan Nilai nilai positif dari Sub Pokok Bahasan ini sesuai kesepakatan saat bimbingan. 3. Pengasuh memberikan Evaluasi 4. Pengasuh menutup proses belajar mengajar dengan sebuah lagu yang di tentukan remaja 5. Pengasuh mengajak semua remaja berdoa singkat selesai materi dipimpin oleh seorang anak sekolah minggu



2. Remaja menyimak dan mencatat Nilai nilai positif untuk di laksanakan dalam kehidupan setiap hari



6. Pengasuh mengajak Memberikan Persembahan sebagai tanda syukur



6. Remaja Memberikan Persembahan



7. Berdoa bersama diakhiri Doa “Bapa Kami”( pokok doa sesuai kondisi masing masing, termasuk HUT,Duka,Syukur Kenaikan Kelas, persiapan Tes/ ujian serta pokok doa pribadi yang akan disampaikan anak anak sebelum doa dimulai)



7. Remaja Berdoa bersama



3. Remaja menjawab baik secara lisan maupun tulisan 4. Remaja melakukan sesuai petunjuk Pengasuh.



5. Remaja berdoa.



15 menit



VI.



8. Menyanyi Lagu Penutup Trang Kristen Kecil Ku Punya



8. Remaja Bernyanyi bersama



9. Pengasuh memohon berkat Berkat



9. Remaja menerima berkat Tuhan



EVALUASI 1. Sebutkan siapa itu Allah? 2. Jelaskan konsep Allah dengan kasih-Nya bagi Bangsa-bangsa? 3. Jelaskan Respon Bangsa-bangsa terhadap kasih Allah?



VII.



DAFTAR PUSTAKA 1. Alkitab 2. Ajaran Gereja Protestan Maluku.