Kurikulum 1984 & 1994 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KAJIAN KURIKULUM MATEMATIKA SEKOLAH “ SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM : 1984 & 1994 “



Makalah yang disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kajian Kurikulum Matematika Sekolah



Oleh :



Disya Futhi Rrahma Dini



1801105045



Fresha Anjani



1801105046



Annisa Maulida



1801105066



Ayu Nafidatul Ummah



1801105106



Mutiara Dwi Meylinda



1801105......



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA OKTOBER 2019



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Sejarah Perkembangan 1984 & 1994 ” ini tepat pada waktunya. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Kajian Kurikulum Matematika Sekolah. Kami selaku penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada banyak pihak yang telah mendukung kami untuk menyelesaikan makalah ini. Segala upaya telah kami dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun bukan tidak mungkin dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam menyempurnakan makalah lain di masa yang akan datang.



Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua, serta menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Aamiin.



Jakarta, Oktober 2019



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii BAB I .................................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1 A.



Latar Belakang ........................................................................................................ 1



B.



Perumusan Masalah ................................................................................................ 2 1.Bagaimana sejarah awal kurikulum 1984 & 1994 ? ............................................... 2 2. Sebutkan dan jelaskan konsep kurikulum 1984 & 1994 dan bandingkan dengan pendekatan pembelajaran yang lain ? .................................................................. 2



3.Apa kekurangan dan kelebihan pendekatan kurikulum 1984 & 1994 dan penerapannya dalam sistem pembelajaran ? ................................................................... 2 4.Apa saja mata pelajaran yang ditekankan pada kurikulum 1984 & 1994 ? ............ 2 5.Jelaskan karakteristik kurikulum 1984 & 1994 ? .................................................... 2 C.



Tujuan ..................................................................................................................... 2



BAB II................................................................................................................................. 3 PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3 A.



Sejarah Awal Kurikulum 1984 &1994 ................................................................... 3 a)



Sejarah Awal Kurikulum 1984 ........................................................................... 3



b)



Sejarah Awal Kurikulum 1994 ........................................................................... 4



B.



Konsep Kurikulum 1984 dan 1994 ......................................................................... 4 a)



Konsep Kurikulum 1984 ..................................................................................... 4



b)



Konsep Kurikulum 1994 ..................................................................................... 6



C.



Kekurangan dan Kelebihan Kurikulum 1984 &1994 ............................................. 7 a)



Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 1984 ..................................................... 8



b) Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 1994 ...................................................... 9 D.



Mata Pelajaran yang Ditekankan Kurikulum 1984 &1994 ................................... 10 a)



Mata Pelajaran yang Ditekankan Kurikulum 1984 ........................................... 10



b)



Mata Pelajaran yang Ditekankan Kurikulum 1994 ........................................... 14



E.



Karakteristik Kurikulum 1984 &1994 .................................................................. 15 a)



Karakteristik Kurikulum 1984 .......................................................................... 15



b)



Karakteristik Kurikulum 1994 .......................................................................... 16



BAB II............................................................................................................................... 14 PENUTUP ........................................................................................................................ 14 A. Kesimpulan .............................................................................................................. 14



1



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Kurikulum merupakan unsur penting dalam setiap bentuk dan model pendidikan. Sejalan dengan perkembangan pendidikan yang terus meningkat pada semua jenis dan jenjang pendidikan di Indonesia. Secara formal, kurikulum sejak zaman Belanda sudah diterapkan di sekolah, artinya kurikulum juga sudah ada. Pada zaman Belanda, pelaksanaan pendidikan dan persekolahan mempunyai ciri khas kurikulum pendidikan tersendiri dan tentunya diwarnai oleh misi penjajahan Belanda; begitu juga halnya dengan kurikulum zaman Jepang, sehingga dapat dikatakan bahwa keberadaan atau tujuan pendidikan pada zaman ini adalah untuk menciptakan sumber daya manusia yang dapat membantu misi penjajahan di tanah air. Belanda misalnya dengan memanfaatnya pribumi untuk mengeruk kekayaan alam seoptimal mungkin; sedangkan Jepang dikenal dengan Asia Timur Raya dalam membantu misinya dalam peperangan. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, pendidikan di tanah air terus berkembang, termasuk perhatian pemerintah dalam hal perkembangan kurikulum. Sehubungan dengan itu, perkembangan kurikulum di Indonesia ada 2 yaitu periode sebelum kemerdekaan periode sesudah kemerdekaan. Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 & 2013. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945. Perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya.



1



B. Perumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah awal kurikulum 1984 & 1994 ? 2. Sebutkan dan jelaskan konsep kurikulum 1984 & 1994 dan bandingkan dengan pendekatan pembelajaran yang lain ? 3. Apa kekurangan dan kelebihan pendekatan kurikulum 1984 & 1994 dan penerapannya dalam sistem pembelajaran ? 4. Apa saja mata pelajaran yang ditekankan pada kurikulum 1984 & 1994 ? 5. Jelaskan karakteristik kurikulum 1984 & 1994 ?



C. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini untuk menjelaskan, memberikan pengetahuan dan sebagai penyelesaian tugas untuk mencari informasi yang mengenai sejarah dan perkembangan kurikulum tahun 1984 & 1994.



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Sejarah Awal Kurikulum 1984 &1994 a) Sejarah Awal Kurikulum 1984 Kurikulum 1984 berlaku berdasarkan keputusan mentri pendidikan dan kebudayaan Nomor 0461/U/1983 tanggal 22 oktober 1983 tentang perbaikan kurikulum. Kurikulum ini di susun karna kurikulum terdahulu di anggap memiliki banyak kekurangan, Pertama adalah adanya perubahan dalam kebijakan politik dengan ditetapkan TAP MPR nomor II/MPR/1983 dimana dinyatakan perlunya adanya Pendidikan Sejaah Perjuangan Bangsa sebagai mata pelajaran wajib di semua jenjang pendidikan. Kedua adalah hasil penilaian kurikulum 1975 antara tahun 1979 sd 1981 yang juga mencakup perkembangan kehidupan masyarakat. Perkembangan yang cepat dalam kehidupan masyarakat terutama dalam bidang ilmu dan teknologi menghendaki adanya penyempurnaan kurikulum. Ada 4 aspek yangdi sempurnakan dalam kurikulum 1984 yakni : 1. Pelaksanaan PSPB 2. Penyesuaian tujuan dan struktur program kurikulum 3. Pemilihan kemampuan dasar serta keterpaduan dan keserasian antar ranah kognitif, afektif dan psikomotorik 4. Pelaksanaan pelajaran berdasarkan kerundatan belajar yang di sesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing peserta didik Dasar Perubahan Kurikulum 1975 ke Kurikulum 1984 Kurikulum 1975 hingga menjelang tahun 1983 dianggap sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan sidang umum MPR 1983 yang produknya tertuang dalam GBHN 1983 menyiratakan keputusan politik yang menghendaki perubahan kurikulum dari kurikulum 1975 ke kurikulum 1984.



3



Pengembangan kurikulum 1984 juga didasarkan pada tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam TAP MPR nomor IV/MPR/1978 dan dan nomor II/MPR/1983 yaitu “Pendidikan Nasional berdasarkan azas Pancasila dan bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi



budi



pekerti,



memperkuat



kepribadian dan



mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusiamanusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersamasama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.



b) Sejarah Awal Kurikulum 1994



Kurikulum 1994 merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yang dimaksudkan untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan sosial di masa depan sehingga membutuhkan keahlian tertentu sebagai bagian dari modal melakukan kehidupan secara mandiri. Sehingga pendidikan diarahkan pada pembentukan karakter anak yang memiliki kemampuan dasar siap bekerja dengan skill yang baik sehinggga bisa digunakan di perusahaan –perusahaan atau pabrik-pabrik atau lebih tepatnya, pendidikan bertujuan untuk memproduksi tenaga berpendidikan yang siap pakai. Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak. Tujuan pengajaran menekankan pada pemahaman konsep dan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.



4



Pembelajaran di sekolah menekankan pada materi pelajaran yang cukup padat. Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar. Pada pelaksanaan kurikulum 1994, muncul beberapa persoalan yang dihadapi sehingga pada mendorong para pembuat kebijakan untuk menyempurnakan kurikulum tersebut dengan cara diberlakukannya Suplemen Kurikulum 1994.s



B. Konsep Kurikulum 1984 dan 1994



a) Konsep Kurikulum 1984



Kurikulum 1984 banyak dipengaruhi oleh aliran Humanistik, yang memandang anak didik sebagai individu yang dapat dan mau aktif mencari sendiri, menjelajah, dan meneliti lingkungannya. Pada kurikulum ini posisi siswa ditempatkan



sebagai



subjek



belajar.



Dari



mengamati



sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Learning (SAL). Oleh sebab itu kurikulum 1984 menggunakan pendekatan proses, disamping tetap menggunakan orientasi pada tujuan. Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Pendekatan CBSA menitik beratkan pada keaktifan siswa yang merupakan inti dari kegiatan belajar yang diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti mendengarkan, berdiskusi dan sebagainya. Pengemasan bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran sesuai dengan tingkat dan jenjang pendidikan. Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa. melalui pendekatan konkret, semikonkret, semiabstrak, dan abstrak dengan menggunakan pendekatan induktif. Kurikulum 1984 menggunakan pendekatan proses, disamping tetap menggunakan orientasi pada tujuan. Kurikulum 1984 mengusung process skill approach.



5



Metode pembelajaran menggunakan konsep CBSA atau dengan kata lain siswa menjadi subjek dalam pembelajaran karena siswa diberikan kesempatan untuk aktif secara fisik, mental, intelektual dan emosional. Keaktifan dalam rangka CBSA menunjuk kepada keaktifan mental, meskipun untuk mencapai maksud ini dalam hal di persyaratkan keterlibatan langsung dalam perlbagai bentuk keaktifan fisik. Salah satu cara untuk meninjau derajat ke CBSAan di dalam peristiwa belajar mengajar adalah dengan menkonsepsikan rentangan antara dua kutub gaya mengajar. Adapun dimensi-dimensi yang dimaksud adalah : 1. Partisipasi siswa di dalam menetapkan tujuan kegiatan belajar mengajar 2. Tekanan pada aspek afektif dalam pengajaran. 3. Partispasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. 4. Penerimaan (acceptance) guru terhadap perbuatan atau kontribusi siswa yang kurang relevan atau bahkan sama sekali salah. 5. Kebebasan atau lebih tepat kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk mengambil keputusan -keputusan penting dalam kehidupan sekolah.



b) Konsep Kurikulum 1994



Kurikulum 1994 bergulir lebih pada upaya memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya. “Jiwanya ingin mengkombinasikan antara Kurikulum 1975 dan Kurikulum 1984, antara pendekatan proses,”. Sayang, perpaduan tujuan dan proses belum berhasil. Kritik bertebaran, lantaran beban belajar siswa dinilai terlalu berat. Dari muatan nasional hingga lokal. Materi muatan lokal disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing, misalnya bahasa daerah kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain. Berbagai kepentingan kelompok-kelompok masyarakat juga mendesakkan agar isu-isu tertentu masuk dalam kurikulum. Walhasil, Kurikulum 1994 menjelma menjadi kurikulum super padat.



6



Penyempurnaan dan penyesuaian kurikulum tersebut dimaksudkan pula sebagai upaya untuk menyederhanakan dan merampingkan isi kurikulum. Kebijakan pengembangan kurikulum terkait dengan: tujuan pendidikan nasional dan kualitas manusia Indonesia yang ingin dihasilkan atas dasar undang-undang, memberikan arahan bahwa pengembangan kurikulum 1994 merupakan upaya penyempurnaan Kurikulum 1984 dan penyederhanaan materi Kurikulum 1984; mengurangi materi yang tumpang tindih atau overllaping yang tidak diperlukan; menyederhanakan materi termasuk matematika untuk pendidikan dasar, terutama matematika SD; dan memberikan arahan cara kerja pengembangan kurikulum; serta sumber-sumber yang dijadikan acuan dalam pengembangan kurikulum. Kurikulum 1994 termasuk kurikulum menganut konsep akademis karena : 1. Kurikulum 1994 sesuai dengan aliran filsafat perenialisme, karena pada kurikulum 1994 lebih fokus kepada aspek kognitif dan mengabaikan aspek-aspek lainnya. 2. Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi/substansi setiap mata pelajaran. 3. Metode yang digunakan mengajar cenderung monotone yaitu ceramah, tidak menggunakan metode-metode lain yang melibatkan siswa aktif. Guru mengajar hanya mengejar target berupa materi yang harus dikuasai dan berorientasi kognitif.



C. Kekurangan dan Kelebihan Kurikulum 1984 &1994 Perubahan kurikulum dari masa ke masa, baik di Indonesia maupun di negara lain, disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang setiap tahunnya selalu berkembang dan tuntutan zaman yang selalu berubah tanpa bisa dicegah. Perkembangan kurikulum diharapkan dapat menjadi penentu masa depan anak bangsa, oleh karena itu, kurikulum yang baik akan sangat diharapkan dapat dilaksanakan di Indonesia sehingga akan menghasilkan masa depan anak bangsa yang cerah yang berimplikasi pada kemajuan bangsa dan negara. Terdapat beberapah hal penting dari perubahan atau penyempurnaan kurikulum tersebut yaitu keunggulan dan kekurangan yang terdapat disana-sini.



7



a)



Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 1984 



Kelebihan



1.



Kurikulum ini memuat materi dan metode yang disebut secara rinci, sehingga guru dan siswa mudah untuk melaksanakannya.



2.



Prakarsa siswa dapat lebih dalam kegiatan belajar yang ditunjukkan melalui keberanian memberikan pendapat



3.



Keterlibatan siswa di dalam kegiatan-kegiatan belajar yang telah berlangsung yang ditunjukkan dengan peningkatan diri dalam melaksanakan tugas.



4.



Anak dapat belajar dari pengalaman langsung.



5.



Kualitas interaksi antara siswa sangat tinggi, baik intelektual maupun sosial.







Kekurangan



1. Banyak sekolah kurang mampu menafsirkan CBSA. Yang terlihat adalah suasana gaduh di ruang kelas lantaran siswa berdiskusi. 2. Adanya ketergantungan pada guru dan siswa pada materi dalam suatu buku teks dan metode yang disebut secara rinci, dan memiliki sumber belajar sangat terbatas. 3. Dapat didominasi oleh seorang atau sejumlah siswa sehingga dia menolak pendapat peserta lain. 4. Siswa yang pandai akan bertambah pandai sedangkan yang bodoh akan ketinggalan. 5. Diperlukan waktu yang banyak dalam pembelajaran menyebabkan materi pelajaran tidak dapat tuntas dikuasai siswa.



8



b) Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 1994







Kelebihan



1. Penggunaan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial. 2. Pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit, dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks. 3. Dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak karena diberlakukanya sistem catur wulan.







Kekurangan



1) Aspek yang dikedepankan dalam kurikulum 1994 terlalu padat. 2) Konsep pengajaran satu arah, dari guru ke murid. 3) Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi/ substansi setiap mata pelajaran. 4) Materi pelajaran yang dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari. 5) Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman.



9



D. Mata Pelajaran yang Ditekankan Kurikulum 1984 &1994 a) Mata Pelajaran yang Ditekankan Kurikulum 1984 Kurikulum 1984 memiliki 16 mata pelajaran inti, yakni: 1. Agama; 2. Pendidikan Moral Pancasila; 3. Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa; 4. Bahasa dan Kesusastraan Indonesia; 5. Geografi Indonesia; 6. Geografi dunia; 7. Ekonomi; 8. Kimia; 9. Fisika; 10. Biologi; 11. Matematika; 12. Bahasa Inggris; 13. Kesenian; 14. Keterampilan; 15. Pendidikan Jasmani dan Olahraga; 16. Sejarah Dunia dan Nasional.



Di sisi lain pada tahun 1984 pemerintah mencanangkan gerakan wajib belajar enam tahun, yang berarti bahwa semua anak usia sekolah harus menyelesaikan pendidikan minimal sampai dengan tingkat Sekolah Dasar (SD). Untuk menuntaskan hal tersebut, berbagai langkah telah ditempuh, misalnya pendirian sekolah-sekolah baru, gerakan Kejar Paket A, sekolah kecil, dan sekolah terbuka.



10



b) Mata Pelajaran yang Ditekankan Kurikulum 1994



Mata-mata pelajaran yang ditetapkan dalam struktur terdiri atas: (1) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; (2) Pendidikan Agama; (3) Bahasa Indonesia; (4) Matematika; (5) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA); (6) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS); (7) Kerajinan Tangan dan Kesenian; (8) Pendidikan Jasmani dan Kesehatan; (9) Bahasa Inggris; dan (10) Muatan Lokal (sejumlah mata pelajaran).



Lamanya 1 jam pelajaran per-minggu adalah sebagai berikut: 1. Untuk kelas I dan II SD, 1 jam pelajaran = 30 menit 2. Kelas III, IV, V, dan VI SD, 1 jam pelajaran= 40 menit 3. Kelas I, II, dan III SMP, 1 jam pelajaran = 45 menit Jumlah jam pelajaran per-minggu adalah sebagai berikut: 1. Untuk SD Kelas I dan II masing-masing 30 jam pelajaran 2. Untuk SD kelas III 38 jam pelajaran 3. Untuk SD Kelas IV 40 jam pelajaran 4. Untuk Kelas V dan VI masing-masing 40 jam pelajaran 5. Untuk Kelas I, II, dan III SLTP masing-masing 42 jam pelajaran



11



E. Karakteristik Kurikulum 1984 &1994 a) Karakteristik Kurikulum 1984



1. Mengusung



process



skill



approach.



Meski



mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut "kurikulum1975 yang disempurnakan". 2. CBSA merupakan suatu upaya dalam pembaharuan pendidikan dan pembelajaran pada saat itu. Pendekatannya menitikberatkan pada keaktifan siswa yang merupakan inti dari kegiatan belajar. 3. Dalam CBSA kegiatan belajarnya diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan



seperti



mendengarkan,



berdiskusi,



membuat



sesuatu, menulis laporan, memecahkan masalah, membentuk gagasan, menyusun rencana dan sebagainya. 4. Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Konsep-konsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian, baru kemudian diberikan latihan setelah mengerti. Untuk menunjang pengertian alat peraga sebagai media digunakan untuk membantu siswa memahami konsep yang dipelajarinya 5. Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa. Pemberian materi pelajaran berdasarkan tingkat kematangan mental siswa dan penyajian pada jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret, semikonkret, semiabstrak, dan abstrak dengan menggunakan pendekatan induktif dari contoh-contoh ke kesimpulan. Dari yang mudah menuju ke sukar dan dari sederhana menuju ke kompleks. 6. Menggunakan pendekatan keterampilan proses. Keterampilan proses adalah pendekatan belajar mengajar yang memberi tekanan kepada proses pembentukkan



keterampilan



memperoleh



pengetahuan



dan



mengkomunikasikan perolehannya. Pendekatan keterampilan proses diupayakan dilakukan secara efektif dan efesien dalam mencapai tujuan pelajaran.



12



b) Karakteristik Kurikulum 1994



1. Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem catur wulan. 2. Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi). 3. Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar. 4. Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial. Dalam mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah kepada jawaban konvergen, divergen (terbuka, dimungkinkan lebih dari satu jawaban) dan penyelidikan. 5. Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan kekhasan konsep/pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa, sehingga diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.



13



BAB II PENUTUP



A. Kesimpulan



Secara umum, perubahan dan penyempurnaan kurikulum dilakukan setiap sepuluh tahun sekali. Perubahan kurikulum tersebut dilakukan agar kurikulum tidak ketinggalan dengan perkembangan masyarakat, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologinya. Perubahan perlu dilakukan, agar pendidikan dapat bersaing dengan globalisasi. Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut “Kurikulum 1975 yang disempurnakan”. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL). Kurikulum 1984 ini berorientasi kepada tujuan instruksional. Didasari oleh pandangan bahwa pemberian pengalaman belajar kepada siswa dalam waktu belajar yang sangat terbatas di sekolah harus benarbenar fungsional dan efektif. Kurikulum 1994 lebih pada upaya memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya, yaitu ingin mengkombinasikan antara Kurikulum 1975 dan Kurikulum 1984, antara pendekatan proses. Namun, perpaduan tujuan dan proses belum berhasil. Kritik bertebaran, lantaran beban belajar siswa dinilai terlalu berat. Dari muatan nasional hingga lokal. Materi muatan lokal disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing, misalnya bahasa daerah kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain. Berbagai kepentingan kelompok-kelompok masyarakat juga mendesakkan agar isu-isu tertentu masuk dalam kurikulum. Hasilnya, kurikulum 1994 menjelma menjadi kurikulum super padat.



14



DAFTAR PUSTAKA



Alfajri, Riski. 2018. Kurikulum ( Sejarah dan Perkembangannya di Indonesia). [Internet]. [diunduh 5 Oktober];. Tersedia pada : (https://www.academia.edu/35945223/MAKALAH_KURIKULUM_SEJA RAH_DAN_PERKEMBANGANNYA_DI_INDONESIA) Alfindassary, Dessy. 2015. Kurikulum Pendidikan 1984. [Internet]. [diunduh 2 Oktober];. Tersedia pada : ( https://www.eurekapendidikan.com/2015/02/ kurikulum-pendidikan-1984.html ) Gichi, Nia. 2015. Kurikulum 1984. [Internet]. [diunduh 5 Oktober];. Tersedia pada : (http://haryatikurniawati96.blogspot.com/2015/11/kurikulum-1984cbsa.html) Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Penbelajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara Ismawati, Esti. 2012. Telaah Kurikulum. Yogyakarta : Penerbit Ombak Ibrahim, Nini. 2006. Telaah Kurikulum. Jakarta : Uhamka Press Iskandar. 2015. Kurikulum Tahun 1984. [Internet]. [diunduh 2 Oktober];. Tersedia pada : (https://www.slideshare.net/alexandriaiskandar/kurikulum-tahun1984) Nugraha, Rizky Sidiq. 2016. Kurikulum 1984. [Internet]. [diunduh 2 Oktober];. Tersedia pada : (http://www.tintapendidikanindonesia.com/2017/07/kurikulum-1984.html) Nikotilawati, Rofa. 2015. Perbedaan Kurikulum Yang Pernah Ada di Indonesia. [Internet]. [diunduh 5 Oktober];. Tersedia pada : (http://rofanikotilawati.blogspot.com/2015/11/perbedaan-kurikulum-yangpernah-ada-di_24.html) Nurhadi. 2004. Kurikulum. Malang : PT Grasindo Rohman, Muhammad. 2012. Kurikulum Berkarakter. Jakarta : Prestasi Pustakaraya



15



LAMPIRAN