Lap BAB 1 Sampai 5 ISKO [PDF]

  • Author / Uploaded
  • riyan
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 LATAR BELAKANG PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak diindustri transportasi, dengan mempertimbangkan aspek bagi masyarakat sebagai sarana transportasi. Di dalam sebuah lokomotif diesel dibutuhkan motor diesel yang berfungsi sebagai penggerak utama pada lokomotif. Dilihat dari jenis dan cara kerja motor diesel yang digunakan lokomotif di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua yaitu Motor Diesel 2 Langkah motor diesel ini menggunakan blower untuk mengalirkan udara ke ruang pemasukan udara ke mesin (intake system). Motor Diesel 4 Langkah motor diesel ini menggunakan turbocharger, yaitu alat yang diputar oleh aliran gas buang untuk memompa udara kedalam ruang bahan bakar motor diesel. Udara bertekanan tinggi yang masuk ke ruang bahan bakar akan meningkatkan kinerja motor diesel sehingga daya yang dihasilkan lebih tinggi. Agar motor diesel pada lokomotif dapat menghasilkan performa yang terbaik. Lokomotif membutuhkan perawatan berkala yang meliputi Pemeliharaan Harian (Daily Check), Pemeliharaan Bulanan (Check Sheet P1), Pemeliharaan Tiga Bulanan (Check Sheet P3), Pemeliharaan Enam Bulanan (Check Sheet P6), Pemeliharaan Tahunan (Check Sheet P12). Maintenance adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk menjaga peralatan dalam kondisi terbaik. Proses maintenance meliputi pengetesan, pengukuran, penggantian, penyesuaian, dan perbaikan. Ada tiga jenis maintenance yang biasa dilakukan, yaitu Corrective maintenance adalah aktivitas perbaikan peralatan yang beroperasi secara tidak normal. Preventive maintenance adalah aktivitas perbaikan



1



peralatan dilakukan secara terjadwal sesuai dengan estimasi umur peralatan, predictive maintenance adalah aktivitas perbaikan peralatan untuk mengantisipasi kegagalan suatu peralatan sebelum terjadi kerusakan total. Sebuah lembaga pendidikan dituntut untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. SEKOLAH TINGGI TEKNIK WIWOROTOMO PURWOKERTO sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berusaha untuk melakukan hal tersebut. Melalui program kerja praktek (KP) yang bersifat wajib, setiap mahasiswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri dan mengaplikasikan keahlian yang diperoleh pada perusahaan atau instansi tertentu. Selain itu kerja praktek ini akan memberikan wawasan yang lebih baik yang bersifat keilmuan industri. Pemilihan tempat kerja praktek (KP) yang mampu memberikan kontribusi kearah perkembangan teknologi sangat diperlukam karena kerja praktek (KP), bukan hanya sekedar mencari pengalaman kerja namun lebih kepada mengembangkan, meningkatkan pengetahuan ilmu teknologi, maka penulis sendiri melakukan kerja praktek (KP) di PT. KERETA API INDONESIA (persero) Dipo Lokomotif Daop V Purwokerto, Karena mempunyai sarana dan prasarana yang sangat mendukung dalam melaksanakan kerja praktek (KP). 1.2 TUJUAN KERJA PRAKTEK Dalam kurikulum Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto kerja praktek merupakan mata kuliah wajib untuk dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa yang akan menyelesaikan perkuliahannya. Ada pun dari pelaksanaan Kerja Praktek adalah sebagai berikut: 1. Memperluas, menambah serta mempersiapkan keahlian yang dimiliki mehasiswa sebagai pegangan sebelum memasuki dunia kerja yang sesuai dengan program studi yang dipilihnya.



2



2. Mengukur dan menimbang kepercayaan diri dalam mahasiswa untuk siap bersaing memasuki lapangan kerja sesuai dengan bidang keahliannya. 3. Memperkenalkan berbagai macam bidang usaha profesional dalam lapangan kerja antara lain: struktur organisasi usaha kerja, menajemen usaha kerja, dan pengelolaan usaha kerja. 4. Membiasakan diri mahasiswa pada suasana/kondisi tekanan lingkungan kerja langsung, baik bekerja mandiri maupun bekerja sama dengan saling profesional. 5. Mengembangkan, meningkatkan dan berbagai pengetahuan ilmu teknologi yang diperoleh selama kerja praktek ke kampus dan sebaliknya. 6. Memberikan motivasi sehingga mahasiswa bersemangat dalam meraih cita-cita mereka. 1.3 TUJUAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK Dalam setiap pekerjaan yang akan dikerjakan pasti memiliki tujan, begitu juga dengan penulisan laporan kerja praktek ini dibuat. Rumusan tujuan perlu ditetapkan terlebih dahulu agar laporan praktek ini jauh dari kesalahan-kesalahan pembahasan sekecil mungkin. Adapun tujuan penulisan laporan kerja praktek antara lain: 1. Mahasiswa mampu meningkatkan, mengembangkan dan memberi ilmu pengetahuan yang didapat dan dituangkan dalam pembuatan laporan kerja praktek ini. 2. Mahasiswa mampu menjabarkan dan menyusun segala sesuatu jenis pekerjaan yang didapat selama kerja praktek kedalam bentuk laporan. 3. Menginformasikan data untuk kepentingan sendiri, masyarakat dan akademik. 4. Menambah perbendaharaan perpustakaan pada Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto. 5. Melatih mahasiswa agar dapat membuat suatu laporan yang terperinci dari pada yang mereka kerjakan selama Kerja Praktek.



3



1.4 MANFAAT KERJA PRAKTEK Manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan kerja praktek antara lain sebagai berikut: 1.4.1 Bagi Mahasiswa 1. Membuka wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui dan memahami aplikasi ilmunya di dunia industri umumnya seta mampu menyerap dan berasosiasi dengan dunia kerja secara utuh. 2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kerja di dunia industri sekaligus mampu mengadakan pendekatan masalah secara utuh dan menumbuhkan pola pikir kontruktif yang lebih berwawasan bagi mahasiswa. 3. Untuk memenuhi beban satuan mata kuliah yang harus ditempuh sebagai persyaratan akademik di program studi Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto. 1.4.2 Bagi STT Wiworotomo Purwokerto 1. Menciptakan suatu hubungan kekeluargaan antara pihak Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto dengan PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO). 2. Sebagai sarana pengenalan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang teknik mesin dan sebagai pertimbangan dalam penyusunan program di Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto. 3. Sebagai bahan masukan dan evaluasi program pendidikan di Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto untuk menghasilkan tenaga terampil sesuai dengan kebutuhan dalam dunia industri. 4. Terciptanya suatu hubungan yang sinergis, jelas, dan terarah antara dunia perguruan tinggi dan dunia kerja. 1.4.3 Bagi Perusahaan 1. Sebagai langkah yang nyata dari pihak Industri dalam mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia.



4



2. Tidak menutup kemungkinan mendapat ide untuk menyempurnakan sistem yang ada dari mahasiswa. 3. Dapat menjalin hubungan baik dengan lembaga pendidikan khususnya Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto, sehingga semakin dikenal oleh lembaga pendidikan sebagai pemasok tenaga kerja dan masyrakat sebagai konsumen. 1.5 RUANG LINGKUP LAPORAN Dalam laporan kerja praktek ini penulis membatasi pembahasan tentang masalah Perawatan Motor Diesel Pada Lokomotif CC 201 di Dipo Lokomotif Purwokerto yang terdiri dari bagian-bagian : 1. Desain Motor Diesel 2. Cara Kerja Motor Diesel 3. Komponen Motor Diesel 1.6 METODE DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA Dalam penulisan kerja praktek ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui ; 1. Teknik Observasi Yaitu mengumpulkan



data berdasarkan pengamatan



selama



praktek



berlangsung. 2. Teknik Interview Yaitu melakukan wawancara atau tanya jawab dengan pembimbing atau mekanik, sehingga dapat diperoleh data. 3. Teknik kepustakaan Yaitu dengan cara membaca buku-buku referensi yang berhubungan dengan objek kerja untuk dijadikan sumber data pembuatan laporan.



5



1.7 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN Guna memperoleh gambaran umum mengenai materi dan urutan-urutan pembatasan dari laporan kerja praktek ini, berikut akan diuraikan secara garis besar mengenai setiap bagian pembahasan sebagai berikut : 1. Bagian persiapan yang terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan daftar tabel. 2. Bab I Pendahuluan, yang berisi tujuan praktek, tujuan penulisan laporan kerja praktek, pembatasan masalah, teknik pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan kerja praktek. 3. Bab II Uraian Umum, yang berisikan sejarah perusahaan, visi misi perusahaan, struktur organisasi, kepegawaian, disiplin kerja, dan lingkungan kerja. 4. Bab III Uraian Khusus, yang berisikan pembahasan Perawatan Motor Diesel Pada Lokomotif CC 201. 5. Bab IV berisi tentang Pemeliharaan dan Perawatan Motor Diesel Pada Lokomotif CC 201. 6. Bab V Penutup, yang berisikan kesimpulan, saran-saran, daftar pustaka dan lampiran.



6



BAB II PROFIL UMUM DAN SEJARAH DIPO LOKOMOTIF PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP V PURWOKERTO



2.1 PROFIL UMUM PERUSAHAAN Dipo lokomotif PT. KAI (PERSERO) Daop V Purwokerto beralamat dikomplek stasiun purwokerto, TOKA 35310. Dipo ini terletak dikota purwokerto tidak jauh berbeda distasiun purwokerto dan Dipo ini memiliki luas tanah ± 1200 m2 dan Dipo ini merupakan Dipo terbaik di jawa tengah. 2.2 SEJARAH SINGKAT PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan percangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum’at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet Van Den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir.J.de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867. Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang-Surakarta (110 Km), Akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864-1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 Km, tahun 1870 menjadi 110 Km, tahun 1880 mencapai 405 Km, tahun 1890 menjadi 1.427 Km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 Km.



7



Selain di jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan diaceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun1922 di Sulawesi juga dibangun jalan KA sepanjang 47 km antara Makasar-Takalar, yang pengoperasiaannya dilakukan pada tanggal 1 juli 1923, sisanya ujung PndangMaros, belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak-Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga pulau Bali dan Lombok, pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA. Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm, 750 mm (di Aceh) dan 600 mm dibeberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942-1943) sepanjang 473 Km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 Km diantara Bayah-Cikara dan 220 Km antara Muaro-Pekanbaru. Ironisnya dengan teknologi yang seadanya, jaln KA Muaro Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro-Pekanbaru. Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 Km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang lebih 901 Km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA disana. Setelah kemerdekaan indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam Angkatan moeda kereta api (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada tanggal 28 September 1945. Pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada di tangan bangsa Indonesia. Orang jepang tidak diperbolehkan campur tangan lagi urusan perkeretaapian di



8



Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI). Sumber: https://kai.id/corporate/about_kai/ 2.3 ARTI LOGO PT. KERETA API INDONESIA



Gambar 2.1 logo PT.KAI Sumber: bitebrands (2011) 1. Garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam mencapai Visi dan Misi. 2. Garis warna orange melambangkan proses pelayanan prima (kepuasan pelanggan) yang ditunjukan kepada pelanggan internal dan eksternal. Anak panah pewarna putih menunjukan integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan pelayanan prima. 3. Garis melengkung berwarna biru melambangkan semangat inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambahan ke stakeholders. (inovasi dilakukan dengan semangat sinergi disemua dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat)



9



2.4 BUDAYA PERUSAHAAN PT. KERETA API INDONESA



Gambar 2.2 Budaya Perusahaan PT. KAI Sumber: bitebrands (2011) 2.4.1 Integritas Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dengan kode etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya. 2.4.2 Profesional Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan terkait dengan pekerjaan, maupun



menguasai



untuk



menggunakan,



mengembangkan,



membagikan



pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan dengan orang lain. 2.4.3 Keselamatan Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses



10



kerja yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian. 2.4.4 Inovasi Kami



insan



PT.



KERETA



API



INDONESIA



(PERSERO)



selalu



menumbuhkan kembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi stakeholders. 2.4.5 Pelayanan Prima Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) akan memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan dengan memenuhi 6A unsur pokok: ability (kemampuan), attitude (sikap), Apperance (penampilan), Attention (perhatian), Action (tindakan), dan Responsibility (tanggung jawab). Sumber: http://kaikanika.blogspot.co.id/ 2.5 POLA PENGECATAN LOKOMOTIF Pola warna (colour scheme) pada lokomotif telah mengalami 4 priode atau 4 macam pola pengecatan, yaitu : 2.5.1 Warna Kuning, Hijau, Hitam Sejak lokomotif diesel pertama kali digunakan di perkeretaapian Indonesia tahun 1953 yaitu Lokomotif CC 200, menggunakan pola warna kuning hijau. Pengecatan warna kuning di bagian atas bodi dan warna hijau pada bagian bawah serta warna merah untuk bagian bumper lokomotif (Cow Catcher), dilakukan pertama pada waktu lok dibuat dipabrik. Selanjutnya setiap dua tahun sekali pada waktu lokomotif masuk bengkel (Balai Yasa) untuk overhoul, dilakukan pengecatan kembali. Pola pengecatan kuning, hijau, merah, hitam dilaksanakan untuk semua lokomotif diesel sampai tahun 1991, yaitu pada waktu bentuk



11



perusahaan adalah DKA, PNKA, dan PJKA. Contoh pola warna kuning, hijau, merah, hitam dapat dilihat pada gambar.



Gambar 2.3 Pola cat kuning, hijau, merah, hitam Sumber: purwarailaviation.blogspot.com/2016 2.5.2 Warna Orange, Biru, Hitam Sejak perusahaan perkeretaapian di Indonesia berubah menjadi PERUMKA tahun 1991, pola pengecatan lokomotif diubah menjadi orange, biru, hitam. Pada bagian bodi lokomotif dibagian depan dan belakang diberi warna orange, sedangkan dibagian tengah diberi warna biru. Pada bagian atap lokomotif diberi warna metalik, sedangkan warna pada rangka bawah, suspensi dan roda dicat warna hitam. Semua lokomotif sejak tahun 1991 dicat dengan pola warna orange, biru, hitam, yang dilakukan secara berangsur-angsur pada waktu overhoul dibengkel.



Gambar 2.4 Pola cat biru, orange, putih, hitam Sumber: purwarailaviation.blogspot.com/2016



12



2.5.3 Warna Putih Logo Z Warna Orange Pada tahun 1995 atau tepatnya pada waktu HUT Kemerdekaan Indonesia yang ke-50, PERUMKA meluncurkan kereta api jenis ARGO yang pertama, yaitu KA Argo Bromo dan KA Argo Gede yang menggunakan lokomotif CC 203 dengan warna putih. Pola warna pengecatan lokomotif yang dominan warna putih ditambah garis strip warna biru dibagian bodi, sedangkan pada rangka bawah, suspense dan roda dicat warna abu-abu. Hanya bagian depan dan belakang diberi warna merah yaitu pada bagian bumper (cow catcher). Sampai sekarang lokomotif CC 201, CC 203, dan CC 204 dicat dengan warna pola putih, sedangkan lok-lok lain ada yang masih tetap menggunakan pola warna orange, biru.



Gambar 2.5 Pola cat putih logo Z orange Sumber: purwarailaviation.blogspot.com/2016 2.5.4 Warna Putih Dengan Logo Next Step 3 Garis Pada tanggal 28 September 2011 tepat Hari Ulang Tahun ke-66 diresmikan logo baru yang diberi nama “Next Step” yang sekaligus dimulai perubahan di berbagai bidang terutama pada pengecatan sarana, dimulai dari lokomotif, yaitu tetap dominan warna putih, dengan strip warna orange dan biru disebelah kiri dan kanan badan lokomotif serta penerapan logo baru. Warna rangka dasar bogie adalah abuabu.



13



Gambar 2.6 Pola cat 1 putih logo 3 garis Sumber: purwarailaviation.blogspot.com/2016 Sumber: http://purwarailaviation.blogspot.com/2016/01/warna-warni-lokomotifdi-indonesia-logo.html 2.6 LOKASI DIPO LOKOMOTIF PURWOKERTO



Gambar 2.7 Denah dipo lokomotif purwokerto Sumber: Iswanto, 2019



14



2.7 LAY OUT DIPO LOKOMOTIF PURWOKERTO



Gambar 2.8 Lay out dipo lokomotif Sumber: Iswanto, 2019



15



Keterangan : 1. Kamar mandi 2. Ruang ganti 3. Ruang KR.LOOSD 4. Ruang pengawas bagian angin 5. Ruang pengawas bagian diesel 6. Ruang pengawas bagian elektrik 7. Ruang pengawas bagian mekanik 8. Ruang alat 9. Ruang pengawas daily check 10. Ruang sekertariat ISO 9001:2008 11. Ruang istirahat 12. Ruang pengawas gudang 13. Ruang KR.ADM 14. Ruang KOR 15. Ruang KR.QC 16. Ruang KR.UPT 17. Toilet 18. Ruang suku cadang 19. Ruang diktat 20. Parkir sepeda motor 21. Kantin 22. Tempat penyimpanan minyak 23. Tempat parkir unimog 24. Loss pemeliharaan 25. Tempat putar rolling stock 26. Parkir mobil



16



2.8 DAERAH OPERASI PT. KAI (PERSERO) Jaringan kereta api dipulau jawa terdiri dari 9 daerah operasi (DAOP) yang berkantor pusat di bandung. Daerah operasi tersebut antara lain Daop 1 Jakarta, Daop 2 Bandung, Daop 3 Cirebon, Daop 4 Semarang, Daop 5 Purwokerto, Daop 6 Yogyakarta, Daop 7 Madiun, Daop 8 Surabaya, Daop 9 Jember. 2.8.1 Daerah Operasi 5 Purwokerto PT. Kereta Api (PERSERO) Daerah Operasi 5 Purwokerto atau disingkat menjadi DAOP, Daerah Operasi 5 Purwokerto adalah salah stu daerah kereta api terluas di Indonesia, dibawah lingkungan PT.KERETA API (PERSERO) yang berada dibawah direksi PT.KERETA API (PERSERO) yang dipimpin oleh seorang Kepala Daerah Operasi (KADAOP) yang berada dibawah tanggung jawab kepada direksi PT.KERETA API (PERSERO)



Gambar 2.9 Dipo lokomotif purwokerto Sumber: Iswanto, 2019 Dipo ini terletak di kota purwokerto tidak jauh dari stasiun purwokerto, dipo ini salah sati dipo terbaik dijawa tengah, ketersediaan lokomotif di dipo tak terbilang banyak, di dipo ini memiliki beberapa lokomotif hidrolik dan beberapa diesel elektrik, beberapa lokomotif diesel elektrik yang berada di daop purwokerto antara lain: CC 201, CC 204 dan CC 206 lokomotif terbaru. Dipo ini salah satu dipo yang



17



terbaik yang bukan karena ketersediaan lokomotif, melainkan ketersediaan fasilitas dan kebersihan dipo. Tugas dipo lokomotif adalah sebagai tempat penyimpanan, menyiapkan, melakukan pemeriksaan, memelihara dan perbaikan ringan agar lokomotif siap untuk melakukan tugas menarik rangkaian gerbong kerja. 2.8.2 Struktur Organisasi Dipo Lokomotif Purwokerto UPT DIPO LOKOMOTIF PURWOKERTO



RUAS ADMINISTRASI



KR.KOR



KR.LOSD



PEGAWAI



KR.QC



KR.FAS,TOLL,BANGUNAN & NR



PENG.QC



KR.FAS.TOLL,BANGUNAN & NR



PEGAWAI QC



KR.FAS,TOLL,BANGUNAN & NR



PENGAWAS ANGIN



PENGAWAS DIESEL



PENGAWAS ELEKTRIK



PENGAWAS MEKANIK



PEGAWAI ANGIN



PEGAWAI DIESEL



PEGAWAI ELEKTRIK



PEGAWAI MEKANIK



Gambar 2.10 Struktur organisasi dipo lokomotif purwokerto



18



2.9 VISI DAN MISI PERUSAHAAN 2.9.1 Visi Perusahaan : Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders. 2.9.2 Misi Perusahaan : Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi baik stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama: Keselamatan, Ketepatan Waktu, Pelayanan dan Pengamatan. Sumber:https://visimisi95.blogspot.com/2018/07/Visi-misi-tujuan-sejarah-ptkereta-api-kai.html 2.10 SARANA PENUNJANG 1. Tempat



pencucian



lokomotif



berfungsi



untuk



mencuci



sebelum/sesudah perawatan.



Gambar 2.11 Tempat pencucian lokomotif Sumber: Iswanto, 2019



19



lokomotif



2. Turn table berfungsi untuk memutarkan lokomotif.



Gambar 2.12 Turn table Sumber: Iswanto, 2019 3. Alat pemadam api berfungi untuk penanganan pertama saat terjadi kebakaran.



Gambar 2.13 Alat pemadam api Sumber: Iswanto, 2019



20



4. Ragum berfungsi untuk mencekan benda kerja.



Gambar 2.14 Ragum Sumber: Iswanto, (2019) 6. Lokomotif berfungsi untuk melangsir lokomotif rusak maupun gerbong yang akan diperbaiki.



Gambar 2.15 Lokomotif Sumber: Iswanto, (2019)



21



7. Las listrik berfungsi untuk mengelas atau menyambung komponen logam.



Gambar 2.16 Las listrik Sumber: Iswanto, (2019) 8. Kompresor berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan guna membersihkan komponen lokomotif.



Gambar 2.17 Kompresor Sumber: Iswanto, (2019)



22



9. Gerinda berfungsi untuk menghaluskan permukaan benda



Gambar 2.18 Gerinda Sumber: Syehabdullah (2015) 10. Alat test nozzle: Untuk perbaikan nozzle pada saat ada kerusakan



Gambar 2.19 Alat Test Nozzle Sumber: Iswanto, (2019)



23



11. Crane: Untuk membatu kerja mekanik dalam mengangkat benda berat.



Gambar 2.20 Crane Sumber: Iswanto, (2019) 12. Elektrik jack: Berfungi untuk mengangkat lokomotif.



Gambar 2.21 Elektrik jeck Sumber: Iswanto, (2019)



24



15. Forklip: Membantu untuk mengangkat benda untuk perbaikan lokomotif.



Gambar 2.22 Forklip Sumber: Iswanto, (2019)



25



BAB III TEORI MOTOR DIESEL PADA LOKOMOTIF CC 201



3.1 PENGETAHUAN MOTOR DIESEL Motor diesel disebut juga motor pembakaran kompresi karena proses pembakaran bahan bakar akibat adanya tekanan kompresi yang tinggi. Bahan bakar kemudian disemprotkan ke dalam silinder-silinder sampai berbentuk kabut bahan bakar dibakar oleh panas udara yang telah dikompresikan di dalam silinder untuk memenuhi kebutuhan pembakaran tersebut maka temperatur udara yang dikompresikan harus mencapai 550 0C (1,022 0F) atau lebih. Oleh karena itu, motor diesel perbandingan kompresinya dibuat (15 : 1 – 22 : 1) lebih tinggi dari pada motor bensin (6 : 1 – 12 : 1) dan juga motor diesel dibuat dengan kontruksi yang jauh lebih kuat dari pada motor bensin. 3.1.1 Keuntungan Motor Diesel 1. Mesin diesel memiliki efisiensi terhadap panas yang besar dibandingkan dengan mesin bensin. Tentunya hal tersebut dapat lebih menghemat penggunaan bahan bakar (solar) dari pada bensin dari mesin bensin. 2. Umumnya, mesin diesel lebih tahan lama dan tidak membutuhkan electric igniter. Hal ini berarti bahwa kemungkinan terjadinya kesulitan tentu lebih kecil dari pada mesin bensin. 3. Momen pada mesin diesel tidak berubah pada jenjang tingkat kecepatan yang luas. Itu artinya mesin diesel lebih fleksibel dan lebih mudah dioperasikan bila dibandingkan dengan mesin bensin dan karena hal inilah mesin diesel umum digunakan untuk kendaraan-kendaraan besar.



26



3.1.2 Kerugian Motor Diesel 1. Tekanan pembakaran maksimum pada mesin diesel hampir dua kali lebih besar dari pada mesin bensin. Hal ini berarti bahwa suara dan getaran pada mesin diesel jauh lebih besar. 2. Tekanan pembakaran yang tinggi, maka kontruksi motor diesel harus dibuat dari bahan yang tahan tekanan tinggi dan harus memiliki struktur yang sangat kuat. Hal ini berarti bahwa untuk daya kuda yang sama, Motor diesel lebih berat dari pada motor bensin dan biaya pembuatannya pun akan lebih mahal. 3. Motor diesel memerlukan sistem injeksi bahan bakar yang presisi. Dan ini berarti bahwa harganya lebih mahal dan memerlukan pemeliharaan yang lebih cermat dibanding dengan motor bensin. 4. Motor



diesel



mempunyai



perbandingan



kompresi



yang



tinggi



dan



membutuhkan daya yang lebih besar untuk memutarnya. Oleh kerena itu, motor diesel memerlukan alat pemutar seperti motor starter dan baterai yang berkapasitas yang lebih besar. Sumber:http://catatan-automotive.blogspot.com/2019/03/keuntungan-dankerugian-mesin-diesel.html 3.2 PROSES KERJA MOTOR DIESEL 4 LANGKAH 3.2.1 Langkah Hisap (intake stroke) Piston bergerak dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah). Katup masuk terbuka dan katup buang tertutup. Karena piston bergerak kebawah maka didalam silinder terjadi kefakuman sehingga udara bersih akan terhisap dan mengalir masuk kedalam ruang silinder melalui katup masuk. 3.2.2 Langkah Kompresi (compression stroke) Piston akan bergerak dari TMB (titik mati bawah) ke TMA (titik mati atas). Kedua katup (katup masuk dan buang) tertutup. Karena piston bergerak keatas dan kedua katup tertutup maka udara bersih didalam silinder akan terdorong dan di



27



mampatkan diruang bakar, akibatnya tertekan dan temperature udara menjadi tinggi. 3.2.3 Langkah Pembakaran (combustion stroke) Pada akhir langkah kompresi sebelum piston mencapai TMA (titik mati atas), injektor akan mengabutkan bahan bakar dan akan bercampur dengan udara yang tertekan dan bertemperatur yang tinggi dengan tekanan. Karena tekanan dan temperatur yang tinggi maka bahan bakar akan terbakar dengan sendirinya didalam ruang bakar, hal ini menimbulkan daya dorong sehingga piston akan bergerak ke TMA ke TMB. 3.2.4 Langkah Buang (exhaust stroke) Piston bergerak dari TMB (titik mati bawah) ke TMA (titik mati atas). Katup buang membuka dan katup masuk tertutup, karena piston bergerak keatas maka gas sisa hasil pembakaran akan terdorong keluar melalu katup buang.



Gambar 3.1 Siklus kerja motor diesel 4 langkah Sumber: teknikkendaraanringan-otomotif.blogspot.com/2016 Sumber:http://www.bppp-tegal.com/web/index.php/artikel/161-sistim-bahanbakar-motor-diesel



28



3.3 DATA TEKNIK LOKOMOTIF CC 201 Lokomotif CC 201 adalah lokomotif diesel elektrik yang menggantikan motor diesel penggerak, melalui transmisi listrik, jumlah roda penggeraknya ada 6 buah yang tiap pasang penggeraknya terletak dalam satu buah traksi motor. Lokomotif CC 201 mempunyai data um,um sebagai berikut: Tabel 1 Data Teknik Lokomotif CC 201



Dimensi



Berat



Motor Diesel



- Lebar sepur (track gauge)



1.067 mm



- Panjang bodi



14.134 mm



- Jarak antara alat perangkai



15.241 mm



- Lebar badan (bodi)



2.641 mm



- Tinggi maksimum



3.636 mm



- Jarak gandar



3.304 mm



- Jarak antar pivot



7.680 mm



- Diameter roda penggerak



914 mm



- Tinggi alat perangkai



770 mm



- Berat kosong



78 ton



- Berat siap



84 ton



- Berat adhesi



84 ton



- Tipe



GE 7 FDL 8



29



- Jenis 4 langkah, turbocharger



Motor



- Daya mesin



1.950 HP



- Daya ke Generator/Converter



1.825 HP



- Jumlah motor traksi



6



- Tipe motor traksi



GE 761



- Gear ratio



90 : 21



- Tipe generator



GT 581



- Kecepatan maksimum



120 km/jam



- Gaya tarik maksimum (adhesi)



17.640 kgf



- V min kontinyu



24 km/jam



- Jari-jari lengkung terkecil



56,7 m



- Kapasitas tangki bahan bakar



3.028 1t



- Minyak pelumas



984 1t



- Air pendingin



684 1t



- Pasir



500 1t



Traksi/Converter



Performansi



Kapasitas



Lain-lain



- Sistem rem udara tekan, dinamik, parkir - Tipe kompresor gardner denver WBO



Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Lokomotif_CC201



30



3.4 BENTUK RUANG BAKAR MOTOR DIESEL Ruang bakar berfungsi sebagai tempat pembakaran campuran udara dan bahan bakar. Ruang bakar dituntut memungkinkan terjadinya pembakaran yang sempurna. Ruang bakar pada motor diesel adalah merupakan bagian yang penting untuk menentukan kemampuan dari pada motor diesel itu sendiri. Pada saat ini telah dikembangkan berbagai macam konfigurasi ruang bakar (combustion chamber) motor diesel untuk menjamin bahan bakar yang disemprotkan ke dalamnya dapat mengurai, mengabut, dan bercampur rata dengan udara. Cara yang digunakan disini meliputi pembentukan saluran masuk pada kepala silinder sedemikian rupa sehingga udara berputar didalam silinder, atau dengan jalan menambahkan ruang bakar tambahan (auxilary combustion chamber) yang dapat mempercepat exspansi gas pada tahap pembakaran awal untuk meningkatkan efisiensi pembakaran motor diesel. Pada lokomotif CC 201 dengan motor diesel 7 FDL 8 menggunakan sistem bahan bakar langsung. 3.4.1 Ruang Bakar Injeksi Langsung (direct injection) Injectionnozzel menyemprotkan bahan bakar langsung ke ruang bakar utama (combustion chamber) yang terdapat diantara cylinder head dan piston. Ruang yang ada pada bagian atas piston merupakan salah satu bentuk yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi pembakaran.



Gambar 3.2 Ruang bakar tipe injeksi langsung Sumber: Bisaotomotif Januari 10, 2019



31



Gambar 3.3 Macam-macam injeksi langsung Sumber: sutarno991, (2016) 3.4.1.1 Keuntungan ruang bakar tipe injeksi langsung 1. Penampang permukaan ruang injeksi langsung yang kecil dapat mengurangi kerugian panas sehingga menaikan temperature udara yang dikompresikan dan menyempurnakan pembakaran. Pada tipe ini pemanasan awal tidak diperlukan untuk start dengan suhu udara sekitarnya normal. Efisiensi panas yang tinggi disini juga dapat meningkatkan output dan menghemat penggunaan bahan bakar diesel. 2. Struktur cylinder head lebih sederhana, jadi kemungkinan detonation karena panas akan lebih kecil. 3. Karena kerugian panasnya kecil, maka perbandingan kompresinya dapat diturunkan. 3.4.1.2 Kerugian ruang bakar tipe injeksi langsung 1. Pompa injeksi harus mampu menghasilkan tekanan tinggi yang diperlukan untuk mengatomisasikan bahan bakar dengan memaksanya keluar melalui nozle tipe berlubang banyak (multi hole). 2. Kecepatan maximumnya lebih rendah karena pusaran campuran bahan bakar lebih kecil dari pada tipe ruang bakar tambahan (auxilary combustion chamber). 3. Tekanan pembakaran yang tinggi menimbulkan suara yang lebih keras dan resiko knocking lebih besar.



32



4. Mesin sangat peka terhadap kualitas bahan bakar, biasanya diperlukan bahan bakar yang bermutu tinggi. Sumber:https://www.bisaotomotif.com/jenis-jenis-ruang-bakar-mesin-dieselkelebihan-dan-kekurangannya/ 3.5 BAGIAN UTAMA MOTOR DIESEL 3.5.2 Fuel Injektion Pump Fuel injektion pump yang digunakan pada motor diesel lokomotif CC 201 adalah model impluse terpasang pada bagian atas tiap cylinder dan dikerjakan oleh tekanan push rod dan camshaft. Fuel injection pump akan menaikan tekanan bahan bakar yang menuju ke bagian injection dengan jumlah yang tepat dan menyalurkan bahan bakar dalam waktu yang tepat ke cylinder melalui fuel nozzel.



Gambar 3.4 Injection pump Sumber: Iswanto, (2019) 3.5.2 Injection (nozzle) Injection nozzle dipasang ditengah masing-masing cylinder, dihubungkan pipa saluran pendek ke fuel injection pump. Bahan bakar ditekan ke lubang kecil pada tip, untuk dikabutkan menjadi bagian yang halus dan merata agar diperoleh



33



pembakaran yang sempurna. Injection nozzle terdiri dari komponen yang bagian dalamnya mudah dilepas untuk penggantian apabila diperlukan.



Gambar 3.5 Injection nozzle Sumber: https://muhammadsubchi, (2011) 3.5.3 Piston Torak bergerak bolak-balik dari TMA ke TMB atau sebaliknya dan menyebabkan terjadinya perubahan volume. Selain itu juga menyebabkan perubahan tekanan. Pada torak terdapat 3 ring untuk mengontrol minyak pelumas. Piston dilumasi dan didinginkan dengan minyak yang ditekan melalui lubang yang terdapat pada connection rod ke piston pin dan menuju rongga yang terdapat dibawah piston crown.



34



Gambar 3.6 Piston Sumber: Iswanto, (2019) 3.5.4 Connection Rod Connection rod terdiri dari master connecting rod dan articulated rod, keduanya disingkat dengan master rod dan art rod. Keduanya dibuat dari baja tuang. Art rod diikat dengan baut pengikat ke pin pada master rod. Master rod dipasang pada crankshaft diikat dengan bearing cup. Connection rod mengubah dan meneruskan gerak bolak-balik dari torak menjadi putaran kontinyu pena poros engkol.



Gambar 3.7 Connection rod Sumber: Iswanto, (2019)



35



3.5.5 Crankshaft Crankshaft terbuat dari baja tempa berkualitas tinggi agar tahan dalam waktu pemakaian yang lama. Crankshaft berputar dibawah aksi torak melalui batang engkol dan pena engkol yang terletak diantara pipi engkol (crankweb), dan meneruskan daya dari torak kepada poros yang digerakan. Bagian dari poros engkol yang didukung oleh bantalan utama dan berputar didalamnya disebut tap (journal).



Gambar 3.8 Crankshaft Sumber: Otomotif, (2015) 3.5.6 Chamshaft Chamshaft dibuat dari baja alloy yang digerakan oleh poros engkol oleh penggerak rantai atau oleh roda gigi pengatur waktu mengoperasikan katup pemasukan dan katup buang melalui nok.



Gambar 3.9 Chamshaft Sumber: Iswanto, 2019



36



3.5.7 Cylinder Head Cylinder head terletak pada bagian atas cyinder liner dan berisikan katup tempat udara dan bahan bakar diisikan dan gas buang dikeluarkan.



Gambar 3.10 Cylinder head Sumber: Otomotif, (2015) 3.5.8 Cylinder Liner Cyilinder liner berfungsi untuk melindungi bagian dalam cylinder block dari gesekan ring piston. Cylinder liner berbentuk seperti tabung dibuat dari baja tuang, cylinder liner dapat dilepas dan didinginkan dengan air. Bagian atas dari liner dipasang cylinder head bagian bawah liner terpasang rapat dengan cylinder. Pemasangan liner pada cylinder harus tertutup rapat.



Gambar 3.11 Cylinder Liner Sumber: Iswanto, 2019



37



3.5.9 Silinder (Cylinder Block) Cylinder block berfungsi sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran. Bagian dalam silinder mesin diesel dibentuk dengan lapisan (liner) atau selonsong (sleeve). Diameter dalam silinder disebut lubang (bore).



Gambar 3.12 Cylinder block Sumber: wikipedia.co.id/(2013) 3.5.10 Governor Motor diesel dilengkapi dengan governor yang bekerja dengan prinsip electro hidrolic. Governor mempertahankan putaran mesin diesel tetap stabil pada beban yang berbeda-beda dengan cara mengatur fuel rack travel pada injection pump dan eksitasi generator.



Gambar 3.13 Governor Sumber: Iswanto, (2019)



38



3.5.11 Turbocharger Turbocharger tunggal terpasang dibagian atas free end cover, diputar oleh gas buang dan sisa pembakaran mesin diesel. Turbocharger menghasilkan udara untuk pembakaran ke silinder, kurang lebih dua kali tekanan atmosfer. Pendinginan dan pelumasan berasal dari sistem yang terdapat pada motor diesel itu sendiri.



Gambar 3.14 Turbocharger Sumber: otomotif, (2015) 3.5.12 Intercooler Intercooler terhubung diantara turbocharger dan masing-masing saluran udara masuk manifold. Untuk menjaga kompresi motor diesel tetap maksimal udara panas yang berasal dari sisa pembakaran akan didinginkan di intercooler sebelum dikembalikan lagi kedalam ruang bakar. Intercooler juga berfungsi untuk memadatkan udara yang masuk kedalam ruang bakar.



Gambar 3.15 Intercooler Sumber: Iswanto, 2019



39



3.6 SISTEM BAHAN BAKAR Pada sistem bahan bakar ini memiliki fungsi untuk mengalirkan bahan bakar mulai dari tangki bahan bakar sampai menyemprotkan dari pengabut pada waktu pembakaran didalam silinder. Jenis bahan bakar yang digunakan minyak solar. 3.6.1 Sirkulasi Bahan Bakar Bahan bakar solar berada ditangki bahan bakar dengan kapasitas 2500 liter. Dari tangki, solar dinaikan dengan pompa bahan bakar menuju saringan atau filter kasar kemudian di alirkan kembali menuju setiap silinder, disetiap silinder solar melalui pompa injeksi. Dimana pompa injeksi memberi tekanan pada solar untuk dialirkan ke nozzle dan nozzle mengkabutkan solar ke ruang bakar. 3.7 SISTEM PENDINGIN Sistem pendingin engine bertanggung jawab untuk menjaga suhu engine agar selalu berada pada suhu operasi. Hal itu diperlukan karena engine akan beroperasi optimum pada suhu operasinya. Sistem pendingin mengsirkulasikan cairan keseluruh engine untuk membuang panas yang timbul akibat pembakaran dan gesekan. Ia menggunakan dasar pemindahan panas. Panas selalu pindah dari sumber panas yang satu (1) ke sumber panas yang lebih dingin (2). Sumber panas dan sasaran panas dapat berupa logam, cairan atau udara. Apabila perbedaan suhu tersebut semakin jauh maka makin banyak panas akan berpindah. 3.7.1 Bagian-bagian sistem pendingin 1. Water pump Water pump terdiri dari sebuah impeller dengan kipas-kipas berbentuk kurva di dalam rumah water pump tersebut. Bila impeller berputar, baling-baling kurva mengalirkan air keluar rumah water pump. 2. Water Jacket



40



Dari aftercooler, air pendingin mengalir ke engine block dan disekitar cylinder liner. Membuang panas yang tidak berguna dari piston, ring dan liner. Ronggarongga tempat air tersebut disebut water jacket. 3. Radiator Bila regulator membuka, air pendingin mengalir melalui pipa-pipa atau selangselang ke bagian atas radiator yang telah mengambil energi panas engine. Di dalam radiator situasinya dibalik. Air pendingin melepaskan panas ke atmosfer. Didalam radiator air pendingin mengalir dari atas kebawah. Tabung dan siripsirip bekerja sama membuang panas. Radiator umunya dipasang dimana udara paling banyak dan pembuangan panas paling baik. Tutup radiator akan menentukan berapa besar tekanan sistem pendingin selama engine bekerja. Sistem pendingin yang bertekanan membantu mencegah air radiator mendidih pada tempat operasi yang lebih tinggi. Bila sistem pendingin tidak bertekanan, maka air pendingin cepat mendidih sehingga mempercepat kerusakan engine. 4. Fan (kipas) Perpindahan panas melalui radiator adalah dengan bantuan kipas-kipas menambah aliran udara melewati tabung dan sirip indikator. Ada 2 tipe kipas, hisap (suction) dan tiup (blower), kipas hisap (1) menarik udara melalui radiator dan kipas tiup (2) menekan udara melalui radiator. Beberapa engine menggunakan tali kipas untuk menggerakan kipas, pompa air atau komponen lainnya. Bila tali kipas terlalu kendor, kecepatan putar kipas turun, ini akan mengurangi aliran udara melewati radiator dan akan menurunkan kemampuan sistem pendingin. 3.8 SISTEM PELUMASAN Seperti kita ketahui di dalam motor diesel terjadi gesekan atau sentuhan antara beberapa komponen seperti torak dengan silinder, poros dengan silinder bearing, roda gigi dengan roda gigi lainnya. Tidak dapat kita bayangkan besarnya tenaga untuk mengatasi gesekan dan tingginya tingkat keausannya jika hal tersebut tidak dilumasi. Tujuan sistem pelumasan ialah untuk melumasi komponen-komponen yang bergesekan dan mendinginkan komponen yang panas karena adanya



41



pembakaran dan gesekan, sehingga tingkat keausan dapat ditekan serendah mungkin kerusakan akibat panas dapat dihindari. Untuk tujuan itu, minyak pelumas harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Memiliki daya rekat yang cukup kuat. 2. Tahan terhadap suhu tinggi (tidak mudah encer, terbakar dan menguap jika terkena suhu tinggi). 3. Tidak mengandung unsur yang bersifat merusak logam secara kimiawi. 3.8.1 Sirkulasi Minyak Pelumas Pada Motor Diesel Lok CC 201 : Dari bak engkol minyak dihisap oleh pompa, ditekan kependingin minyak pelumas, filter dan masuk ke motor diesel yaitu kepipa induk (header) dan saluran dalam badan motor. Dari pipa induk bercabang ke semua bearing poros hubung (camshaft). Dari bearing utama melalui lubang dari poros engkol minyak melumasi bearing batang torak (connecting-rod). Dari sini minyak pelumas naik melalui batang torak melumasi pena torak dan mendinginkan torak, selanjutnya jatuh ke bak engkol. Minyak yang melumasi bearing poros hubung, kemudian naik melalui push rod melumasi tuas-tuas rocker arm yang ada pada cylinder head selajutnya jatuh ke bak engkol. Pada pipa tekan pompa dipasang tingkat pengatur tekanan untuk membatasi tekanan minyak maksimal ± 0,38 kg/cm2 kontak tersebut lepas dan motor pompa bahan bakar mati. Bearing turbo mendapatkan pelumasan dari header melalui pipa tersendiri. Dari turbo minyak kembali ke bak engkol melalui pipa tersendiri juga. Sumber:http://yogapermana16014.blogspot.com/2017/01/komponen-utamalokomotif-diesel_7.html



42



BAB IV PERAWATAN MOTOR DIESEL LOKOMOTIF CC 201



4.1 PEMELIHARAAN HARIAN (DAILY CHECK) 4.1.1 Pemeriksaan Awal 1. Bersihkan ruang lokomotif luar/dalam. 2. Periksa dan kencangkan baut-baut yang kendor. 3. Periksa bocoran pada pipa exhauster dan sistem minyak pelumas, bahan bakar, air pendingin dan udara. 4. Periksa inventaris lokomotif harus siap dipakai dan baik. 5. Periksa kerusakan yang dilaporkan. 4.1.1 Pemeriksaan Mesin Diesel 4.1.2.1 Dalam keadaan mesin diesel hidup: 1. Periksa minyak pelumas mesin diesel pada idle antara dua garis dan kemungkinan campur air atau bahan bakar. 2. Periksa minyak governor pelumas mesin diesel pada idle antara dua garis. 3. Dengarkan adanya suara asing pada notch satu sampai nocht 8 tanpa beban. 4. Periksa indikator saringan udara mesin diesel kalau merah tulis pada buku riwayat lokomotif. 4.1.2.2 Dalam keadaan mesin diesel mati: 1. Periksa minyak pendingin diantara dua garis dan perhatikan warnanya. 2. Periksa minyak kompresor (DTE Light) jarum didaerah hijau. 3. Periksa minyak pelumas pati roda fan radiator minyak antara dua garis.



43



4.2 PEMELIHARAAN BULANAN (CHECK SHEET P1) 1. Periksa dan catat tekanan-tekanan minyak pelumas mesin diesel (4,6kg/cm2) 2. Periksa dan catat tekanan minyak bahan bakar (2,8kg/cm2) 3. Periksa minyak governor mesin diesel pada level diantara dua garis pada notch 8. 4. Putar throtle handle ke notch 1 dan secara bertahap sampai notch 8, periksa terhadap suara asing. 5. Putar throtle handle kembali ke idle, periksa dan catat ketinggian minyak pelumas mesin diesel antara dua garis dan adanya kemungkinan campuran air atau bahan bakar. 6. Periksa indikator saringan udara motor diesel. 4.3 PEMELIHARAAN TIGA BULANAN (CHECK SHEET P3) 1. Periksa dan catat tekanan minyak pelumas mesin diesel (4,6 kg/cm2) 2. Periksa dan catat tekanan minyak bahan bakar (2,8 kg/cm2) 3. Periksa minyak governor mesin diesel pada level diantara 2 garis pada notch 8. 4. Putar throtle handle kembali ke idle, periksa dan catat ketinggian minyak pelumas mesin diesel antara dua garis dan adanya kemungkinan campuran air atau bahan bakar. 5. Periksa indikator saringan udara motor diesel. 4.3.1 Pemeriksaan Mesin Diesel 1. Putar poros engkol, periksa dinding cylinder, piston bagian bawah art rod pinconrod camshaft kemungkinan adanya bram-bram. 2. Periksa dan catat panjang sikat arang motor pompa bahan bakar (10mm minimal). Bersihkan komutator dan strainer bahan bakar. 3. Bersihkan saringan plastik udara masuk. 4. Coba bekerjanya kontak ti WT1 dan WT2, ETS. 5. Periksa dan catat sleep ring dan panjang sikat arang eddy curent clatch (10mm minimal). Semprot radiator dengan udara kering.



44



6. Ganti minyak pelumas kompresor dengan sheel ensis. 7. Periksa dan bersihkan katup kompresor. 8. Periksa kekencangan baut-baut kopling karet 28-30 Lb, ft. 9. Bersihkan tahanan dynamic braking dan periksa sikat arang blower (25mm minimal). 4.3.2 Analisa Kondisi Minyak Pelumas Mesin Diesel 1. Ganti filter minyak pelumas (Lube Oil Filter). 2. Ganti filter bahan bakar (Fuel Filter). 3. Bersihkan strainer bahan bakar. 4. Bersihkan stainer minyak pelumas. 5. Ganti nozzle (telah ditest pada tekanan 3800 s/d 4000 Psi). 6. Periksa pompa plunger bahan bakar pada kedudukan akan memompa (satu garis) dan steel timing. 7. Periksa langkah power piston pada over speed link (0,344”) dan langkah fuel rack (ikuti nilai load terakhir balaiyasa). 8. Lumasi tuas-tuas fuel rack dengan MB3. 4.4 PEMELIHARAAN ENAM BULANAN (CHECK SHEET P6) 1. Periksa dan catat tekanan minyak pelumas mesin diesel (4,6 kg/cm2). 2. Periksa dan catat tekanan minyak bahan bakar (2,8 kg/cm2). 3. Periksa minyak governor mesin diesel pada level diantara dua garis pada notch 8. 4. Putar throtle handle kembali ke idle, periksa dan catat ketinggian minyak pelumas mesin diesel antara dua garis dan adanya kemungkinan campuran air atau bahan bakar. 5. Periksa indikator saringan udara motor diesel. 6. Putar poros engkol, periksa dinding cylinder, piston bagian bawah artrod pin, conrod camshaft terhadap adanya kemungkinan adanya bram. 7. Bersihkan window filter dan lapisi dengan ETNA OIL. 8. Coba bekerjanya pengaman tekanan lebih pada bak engkol (1,9-2,1”)



45



9. Periksa kekencangan baut-baut pengikat pompa plunger bahan bakar. 10. Periksa kekencangan sambungan pipa bahan bakar. 11. Periksa adanya kelainan baut-baut kendor, retakan-retakan, benda asing pada turbocharger. 12. Periksa adanya kelainan/baut-baut kendor/retakan pada exhaust manifold. 13. Lumasi fleksibel kopling sampai 80% penuh (mobil grease EP3). 4.4.1 Pemeriksaan Mesin Diesel 1. Putar poros engkol, periksa dinding cylinder, piston bagian bawah artrod pin, conrod camshaft terhadap adanya kemungkinan bram-bram. 2. Periksa dan catat panjang sikat arang motor pompa bahan bakar (10mm minimal). 3. Bersihkan komutator dan strainer bahan bakar. 4. Bersihkan saringan plastik udara masuk. 5. Coba berkerjanya kontak tip WT1 dan WT2, ETS. 6. Periksa dan catat sleep ring dan panjang sikat arang eddy cwent clatch (ECC), (10mm minimal). 7. Semprot radiator dengan udara kering. 8. Ganti minyak pelumas kompresor dengan sheel ensis. 9. Periksa dan bersihkan katup kompresor. 10. Periksa kekencangan baut-baut kopling karet 28-30 Ib, ft. 11. Bersihkan tahanan dynamic braking dan periksa sikat arang blower (25mm minimal). 12. Gear box fan radiator ganti minyak pelumas diloka 444 dan periksa roda gigi bila ada kelainan. 4.4.2 Analisa Kondisi Minyak Pelumas Mesin diesel 1. Ganti filter minyak pelumas (Lube Oil Filter) 2. Ganti filter bahan bakar (fuel filter). 3. Bersihkan strainer bahan bakar. 4. Bersihkan strainer minyak pelumas.



46



5. Ganti noozle (telah ditest pada tekanan 3800 s/d 4000 Psi. 6. Periksa pompa plunger bahan bakar pada kedudukan akan memompa (satu garis) dan setel timing. 7. Periksa langkah power piston pada over speed link (0,344”) dan langkah, 8. Fuel rack (ikuti nilai load terakhir balaiyasa). 9. Lumasi tuas-tuas fuel rack dengan MB3. 4.4.3 Periksa Over Speed Link, Bila “0” Ring Diganti 1. Periksa/bongkar over protective switch. 2. Ganti gasket cooler minyak pelumas dan strainer bahan bakar. 3. Governor mesin diesel, ganti minyak pelumas diloka 444. 4. Peti Generator Utama, ganti minyak pelumas diloka 444. 4.5 PEMELIHARAAN TAHUNAN (CHECK SHEET P12) 1. Periksa dan catat tekanan minyak pelumas mesin diesel (4,6 kg/cm2). 2. Periksa dan catat tekanan minyak bahan bakar (2,8 kg/cm2). 3. Putar throtle handle ke notch 1 dan secara bertahap sampai notch 8, periksa terhadap suara asing. 4. Periksa minyak governor mesin diesel pada level diantara dua garis pada notch 8. 5. Putar throtle handle kembali ke idle, periksa dan catat ketinggian minyak pelumas mesin diesel antara dua garis dan adanya kemungkinan campuran air atau bahan bakar. 6. Periksa indikator saringan udara motor diesel. 7. Bersihkan window filter dan lapisi dengan ETNA OIL. 8. Coba bekerjanya pengaman tekanan lebih pada bak engkol (19-2,1”) 9. Periksa kekencangan baut-baut pengikat pompa plunger bahan bakar. 10. Periksa kekencangan sambungan pipa bahan bakar. 11. Periksa adanya kelainan baut-baut kendor, retakan-retakan,benda asing pada turbocharger. 12. Periksa adanya kelainan/baut-baut kendor/retakan pada exhaust manifold.



47



13. Lumasi fleksibel kopling sampai 80% penuh (mobil grease EP3). 4.5.1 Pemeriksaan Mesin Diesel 1. Putar poros engkol, periksa dinding cylinder, piston bagian bawah artrod pin, conrod camshaft terhadap adanya kemungkinan adanya bram-bram. 2. Periksa dan catat panjang sikat arang motor pompa bahan bakar (10mm minimal). 3. Bersihkan komutator dan strainer bahan bakar. 4. Bersihkan saringan plastik udara masuk. 5. Coba berkerjanya kontak tip WT1 dan WT2, ETS. 6. Periksa dan catat sleep ring dan panjang sikat arang eddy curent clatch (10mm minimal). 7. Semprot radiator dengan udara kering. 8. Ganti minyak pelumas kompresor dengan sheet ensis. 9. Periksa kekencangan baut-baut kopling karet 28-30 Ib, ft. 10. Bersihkan tahanan dynamic braking dan periksa sikat arang blower (25mm minimal). 11. Gear box fan radiator ganti minyak pelumas diloka 444 dan periksa roda gigi bila ada kelainan. 12. Priksa roda gigi fleksibel kopling bila ada kelainan. 13. Tera ETS, WT1 dan WT2. 14. Bongkar dan lumasi torak pembuka kerai (MB2). 15. Cylinder-cylinder pembalik arah dynamo brake dilumasi (MB2). 4.5.2 Analisa Kondisi Minyak Pelumas Mesin Diesel 1. Ganti filter minyak pelumas (Lube Oil Diesel). 2. Ganti filter bahan bakar (Fuel Filter). 3. Bersihkan strainer bahan bakar. 4. Bersihkan strainer minyak pelumas. 5. Ganti noozle (telah ditest pada tekanan 3800 s/d 4000 Psi).



48



6. Periksa pompa plunger bahan bakar pada kedudukan akan memompa (satu garis) dan setel timing). 7. Periksa langkah power piston pada over speed link (0,334”) dan langkah fuel rack (ikuti nilai load terakhir balaiyasa). 8. Lumasi tuas-tuas fuel rack dengan MB3. 4.5.3 Peiksa over speed link, bila perlu “0” ring diganti. 1. Periksa/bongkar over protective switch. 2. Ganti gasket cooler minyak pelumas dan strainer bahan bakar. 3. Governor mesin diesel, ganti minyak pelumas diloka 444. 4. Peti generator utama, ganti minyak pelumas diloka 444.



49



BAB V PENUTUP



5.1 KESIMPULAN Dari uraian kegiatan tentang permasalahan yang dihadapi dalam motor diesel lokomotif CC 201 di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP V Purwokerto Dipo Lokomotif purwokerto dapat diambil kesimpulan: 1. PT. KAI DAOP V Purwokerto Dipo Lokomotif Purwokerto merupakan instansi pemerintah yang bergerak dibidang perawatan dan perbaikan kereta api. 2. DIPO Lokomotif CC 201 adalah jenis kereta api diesel elektrik dimana motor dieselnya sebagai sumber tenaga utama dan untuk pergerakannya melalui transmisi listrik. 3. DIPO Lokomotif merupakan suatu bengkel milik PT. KAI yang bertugas merawat, mengecek rutin dan memperbaiki lokomotif serta gerbongkereta api, hal ini bertujuan untuk menunjang pelayanan terbaik sehingga dapat memuaskan konsumen. 4. Untuk memperbesar tenaga pada motor diesel Lokomotif CC 201 dilengkapi dengan turbo. Dimana turbo tersebut berfungsi memanfaatkan gas buang untuk mensuplai udara yang masuk untuk kebutuhan proses kompresi sehingga lebih banyak lagi yang dikompresikan. 5. Bagian-bagian yang perlu diperiksa agar motor diesel selalu dalam kondisi optimal yaitu bagian-bagian seperti saluran bahan bakar, pompa injeksi, injeksi noozle, sistem pendingin, generator batteray, sistem pelumas.



50



5.2 SARAN Sebagai kepedulian penulis untuk perusahaan Kereta Api Indonesia DAOP V Purwokerto Dipo Lokomotif Purwokerto pada umunya dan bagian pemeliharaan pada khususnya: 1. Perlu ditingkatkan kedisiplinan untuk kalangan teknisi maupun para atasan. 2. Kebersihan lingkungan hendaknya selalu dijaga sehingga akan memperlancar dan menambah kesemangatan kerja bagi staff dan karyawannya. 3. Dalam penggantian komponen yang rusak diharapkan menggunakan komponen yang mempunyai spesifikasi yang sama (original) demi keselamatan perjalanan kereta.



51



DAFTAR PUSTAKA Boentarto.Drs 1997. Motor Diesel Mobil, CV, Aneka, Solo. Pompa Injeksi Distributor, PT. INDO PARETS UTAMA, VE. Suhardi. 1996. Diklat Motor Diesel Lokomotif, Balai Jaksa Yogyakarta, Yogyakarta. Sutabaya Wahyudi. 1984. Motor Bakar, Pelita, Bandung Susanto, Budi, 1982, Teknik Praktis Motor Diesel. Wiranto, Aris Munandar. 1973. Penggerak Mula Motor Bakar Torak, ITB, Bandung. 1978. Diesel-Electrik Locomotive, General Electric, Erie, Pennsylvania 16531



52