20 0 355 KB
LAPORAN KASUS KOLESISTITIS
Pembimbing dr. Efzah
disusun oleh: Wika Lydia 080100074 Maghfirani 080100003 Winny 080100190 Syifa Khirunnisa Nst 080100029 Hendrik 080100097
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK 2012
ii
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan hidayah-Nya sehingga laporan kasus ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Pada laporan kasus ini kami menyajikan makalah mengenai laporan kasus kolesistitis. Adapun tujuan penulisan laporan kasus ini adalah untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan pula terima kasih yang sebesarbesarnya kepada dr. Efzah atas kesediaan beliau sebagai pembimbing kami dalam penulisan laporan ini. Besar harapan kami, melalui laporan ini, pengetahuan dan pemahaman kita mengenai kolesistitis semakin bertambah. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kasus ini masih belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini. Atas bantuan dan segala dukungan dari berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual, penulis ucapkan terima kasih. Semoga laporan kasus ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya kesehatan. Medan, 17 November 2012
Penulis
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..................................................................................... i KATA PENGANTAR................................................................................... ii DAFTAR ISI................................................................................................. iii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN........................................................................ 1.1. Latar Belakang................................................................... 1.2. Tujuan................................................................................ 1.3. Manfaat..............................................................................
1 1 2 2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 2.1 Definisi Kolesistitis............................................................ 2.2. Epidemiologi Kolesistitis................................................... 2.3. Etiologi Kolesistitis............................................................ 2.4. Patofisiologi Kolesistitis.................................................... 2.5. Diagnosis Kolesisititis........................................................ 2.6. Diagnosis Banding Kolesistitis.......................................... 2.7. Penatalaksanaan Kolesistitis.............................................. 2.8. Komplikasi Kolesistitis...................................................... 2.9. Prognosis Kolesistitis.........................................................
3 2 2 2 2 4 6 6 8 8
BAB 3
CATATAN MEDIK PASIEN.......................................................
9
BAB 4
KESIMPULAN............................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Kolesistitis merupakan inflamasi gall bladder yang terjadi paling sering
disebabkan oleh obstruksi dari cystic duct akibat kolelithiasis. Sebanyak 90 % dari kasus ini terjadi akibat adanya batu pada cystic duct ( kalkulus kolesistitis), dan 10% nya lagi adalah kasus akalkulus kolesistitis. 1 Faktor risiko kolesistitis sama dengan kolelithiasis, termasuk meningkatnya usia, perempuan, obesitas atau penurunan berat badan yang cepat, obat-obatan, dan kehamilan. Walaupun dari kultur cairan empedu sebanyak 50-70% kasus positif untuk bakteri, adanya suatu proliferasi bakteri menunjukkan suatu kolesistitis. 1 Insiden penyakit ini meningkat sesuai umur. Penjelasan secara fisiologi bagaimana perkembangan penyakit ini meningkat sesuai umur masih belum jelas. Peningkatan insiden pada laki-laki usia tua diduga berhubungan dengan perubahan perbandingan androgen dan estrogen. Insiden tertinggi dari akut kolesistitis terjadi pada dewasa usia 30-80 tahun.1,2 Batu empedu 2-3 kali lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan lakilaki, insiden tertinggi menderita kalkulus kolesistitis adalah perempuan. Peningkatan jumlah progesterone selama kehamilan merupakan penyebab dari stasisnya biliary, menyebabkan meningkatnya insiden ini pada perempuan. Sedangkan akalkulus kolelithiasis paling sering terjadi pada laki-laki usia tua. 1 Kolesistitis ditandai dengan nyeri perut kuadran kanan atas dan epigastrium. Nyeri menyebar ke daerah scapula dan punggung posterior dextra. Mual, muntah, demam subfebris, dan leukositosis sering terjadi.
Gejala yang timbul sering
berhubungan dengan akibat konsumsi makanan tinggi lemak satu atau beberapa jam sebelumnya. Murphy’s sign berguna sebagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis kolesistitis.
Konfirmasi diagnosis tergantung pada pemeriksaan fisik, pemeriksaan
2
laboratorium, dan pemeriksaan pencitraan. Sonografi Murphy’s sign mungkin berguna untuk membantu diagnosis penyakit ini. 2 Berdasarkan uraian diatas, penyusunan laporan kasus ini bertujuan untuk menjelaskan lebih dalam tentang kolesistitis dan ditujukan untuk dokter muda, dokter umum, serta praktisi klinis yang membaca laporan kasus ini. Diharapkan setelah membaca laporan kasus ini, pembaca dapat sedikit ataupun lebih banyak mengerti tentang kolesistitis dan tentang tatalaksananya di rumah sakit. 1.2. Tujuan Tujuan dari pembuatan laporan kasus ini adalah untuk lebih mengerti dan memahami tentang kolesistitis dan untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 1.3. Manfaat Laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis dan pembaca khususnya yang terlibat dalam bidang medis dan masyarakat secara umum agar dapat lebih mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai kolesistitis.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
3
2.1.
Definisi Kolesistitis Kolesistitis adalah inflamasi akut atau kronis dari kandung empedu, biasanya
berhubungan dengan batu kandung empedu yang tersangkut pada duktus sistikus dan menyebabkan distensi kandung empedu. 3,4 2.2.
Epidemiologi Kolesistitis Kolesistitis akut merupakan komplikasi akut terlazim dari kolelitiasis. Sekitar 20
% pasien batu empedu simtomatik dan kolesistitis kronik akan menderita kolesistitis akut sepanjang riwayat alamiah penyakitnya. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita dan angka kejadiannya meningkat pada usia diatas 40 tahun. Faktor resiko terjadinya kolesistitis kronis adalah adanya riwayat kolesistitis akut sebelumnya 3,4,5 2.3.
Etiologi Kolesistitis Kasus kolesistitis ditemukan pada sekitar 10% populasi, sekitar 90% kasus
berkaitan dengan batu empedu, sedangkan 10% sisanya tidak. Kasus minoritas yang disebut juga dengan istilah acalculous cholecystitis ini, biasanya berkaitan dengan pasca bedah umum, cedera berat, sepsis (infeksi berat), puasa berkepanjangan, dan beberapa infeksi pada penderita AIDS. Individu yang berisiko terkena kolesistitis antara lain adalah jenis kelamin wanita, umur tua, obesitas, obat-obatan, kehamilan, dan suku bangsa tertentu. Untuk memudah kan mengingat faktor-faktor risiko terkena kolesistitis, digunakan 4F dalam bahasa inggris (female, forty, fat, and fertile). Selain itu kelompak penderita batu empedu tentu salah lebih berisiko mengalami kolesistitis daripada yang tidak memiliki batu empedu.3,4,5 2.4.
Patofisiologi Kolesistitis Lebih dari 90% pasien kolesistitis akut mempunyai batu empedu. Batu empedu
memainkan peranan besar dalam menimbulkan kolesistitis akut mencakup (1) obstruksi duktus sistikus dengan distensi dan iskemia vesika biliaris, (2) cedera kimia (empedu) atau mekanik (batu empedu) pada mukosa dan (3) infeksi bakteri. Keadaan ini dimulai dengan tersangkutnya batu empedu dalam duktus sistikus dan gangguan pengosongan
4
vesika biliaris yang serupa dengan etiologi kolik bilier. Nekrosis tekanan lokal dari batu menginduksi ulserasi dan peradangan. Dengan obstruksi, maka tekanan intralumen dalam vesiika biliar meningkat, terbentuk oedem, aliran keluar vena terganggu dan timbul iskemia lebih lanjut. Secara makroskopik, dinding vesika biliaris meradang akut, edematosa dan berindurasi. Derajat distensi vesika biliaris tergantung pada jumlah fibrosis sebelumnya. Daerah perdarahan bercak-bercak terbukti di luar dan disertai dengan daerah perlekatan fibrinosa lokal ke struktur sekelilingnya. 6 Ulserasi mukosa dan nekrosis bercak-bercak di dalam vesika biliaris merangsang lebih lanjut dan mengeksaserbasi peradangan akut. Etiologi cedera mukosa ini belum sepenuhnya dipahami. Enzim pankreas atau enzim lisozom yang delepaskan oleh mukosa yang cidera (seperti fosfolipase A) bisa lebih mengeksaserbasi perubahan peradangan dengan pelepasan lisolesitin toksis lokal. 6 2.5.
Diagnosis Kolesistitis a. Gejala Klinis Kolesistitis akut Keluhan yang agak khas untuk serangan kolesistitis adalah kolik perut di sebelah kanan atas epigastrium dan nyeri tekan serta kenaikan suhu tubuh. Kadang-kadang rasa sakit menjalar ke pundak atau scapula kanan dan dapat berlangsung sampai 60 menit tanpa reda. Berat ringannya keluhan sangat bervariasi tergantung dari adanya kelainan inflamasi yang ringan sampai dengan ganggren atau perforasi kantung empedu. Pada pemeriksaan fisik teraba masa kantung empedu, nyeri tekan disertai tanda-tanda peritonitis lokal (tanda Murphy). Nyeri disertai mual dan munta ditemukan pada sebagian penderita.2,4,7,8 Ikterus dijumpai pada 20% kasus, umumnya derajat ringan (bilirubin 75th) mempunyai prognosis jelek di samping kemungkinan banyak timbul komplikasi pasca bedah. 4
BAB 3 KOLEGIUM PENYAKIT DALAM (KPD) CATATAN MEDIK PASIEN No. Reg. RS : 536611 Nama lengkap : Maspura
9
Tanggal lahir : 14-8-1969
Umur : 43 tahun
Alamat : jl. Udang no. 66
Jenis Kelamin : Perempuan No. Telepon : -
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pendidikan : -
Status : Menikah Jenis Suku : Jawa
Agama :Islam
Dokter Muda: Hendrik Dokter
: dr.Efzah
ANAMNESIS Alloanamnesis
Autoanamnesis
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Keluhan Utama
: Nyeri perut kanan atas
Deskripsi
: Hal ini dialami os sejak ± 1 bulan ini, memberat dalam 1 hari ini. Nyeri bersifat hilang timbul. Nyeri muncul bila os selesai makan. Mual (+) muntah (-) dalam 1 bulan ini. Demam dialami os dalam 1 bulan ini, demam bersifat naik turun dan turun dengan obat penurun panas. Batuk (-). Riwayat BAK seperti teh pekat dalam 1 minggu ini. Riwayat BAB seperti dempul tidak dijumpai. Mata kuning disadari os dalam 2 hari ini. Sebelumnya os pernah dirawat di RS Tanjung Pura karena keluhan yang sama.
RPT
: tidak jelas
RPO
:-
RIWAYAT KELUARGA : tidak dijumpai
RIWAYAT PRIBADI Riwayat Alergi Tahun
Bahan / obat
Gejala
-
-
-
10
Hobi
: tidak ada yang khusus
Olah Raga
: tidak ada yang khusus
Kebiasaan Makanan : tidak ada yang khusus Merokok
: (-)
Minum Alkohol
: (-)
Hubungan Seks Bebas______________________________________________: (-)
ANAMNESIS UMUM (Review of System) Berilah Tanda Bila Abnormal Dan Berikan Deskripsi Umum:
Abdomen:
Pasien lemah Kulit:
Nyeri perut kanan atas (+) Ginekologi:
Tidak ada keluhan Kepala dan leher:
Tidak ada keluhan Alat kelamin:
Tidak ada keluhan Mata: tidak ada keluhan
Tidak ada keluhan Ginjal dan Saluran Kencing:
Telinga:
Tidak ada keluhan Hematologi:
Tidak ada keluhan Hidung:
Tidak ada keluhan Endokrin/Metabolik:
Tidak ada keluhan Mulut dan Tenggorokan:
Tidak ada keluhan Muskuloskeletal:
Tiada keluhan Pernafasan:
Tidak ada keluhan Sistem saraf:
Tidak ada keluhan Payudara:
Tidak ada keluhan Emosi:
Tidak ada keluhan Jantung:
Terkontrol Vaskuler:
Tidak ada keluhan
Tidak ada keluhan
11
DISKRIPSI UMUM Ringan
Sedang
Berat
Kesan Sakit Gizi BB: 45 Kg, TB: 150 cm RBW= 90% (kesan?) TANDA VITAL Kesadaran
Compos Mentis
Deskripsi: Komunikasi baik, rasa awas
Nadi (HR) Tekanan darah
Temperatur Pernafasan
85x/i Berbaring:
terhadap lingkungan baik Reguler, t/v: kuat Duduk:
Lengan kanan : 100/70 mmHg
Lengan kanan : 110/70mmHg
Lengan kiri : 100/70 mmHg Aksila: 37,0 °C Frekuensi: 22x/menit
Lengan kiri : 110/70 mmHg Rektal : tdp Deskripsi: reguler, abdominotorakal.
KULIT: ikterus (-), petekie (-), purpura (-), hematoma (-), edema (-), turgor kulit baik. KEPALA DAN LEHER: simetris, TVJ R-2 cm H2O, trakea medial, pembesaran KGB(-), pembesaran kelenjar tiroid (-), kaku kuduk (-). MATA: konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sklera ikterik (+), RC +/+, pupil isokor, ka=ki, ø 3mm TELINGA: dalam batas normal HIDUNG: dalam batas normal RONGGA MULUT DAN TENGGORAKAN: dalam batas normal TORAKS
12
Depan
Belakang
Inspeksi
Simetris .
Simetris
Palpasi
Stem fremitus paru kanan sama Stem fremitus paru kanan sama dengan paru kiri. dengan paru kiri.
Perkusi
Sonor
Sonor.
Auskultasi
SP: vesikuler
SP:vesikular
ST: -
ST: -
JANTUNG Batas Jantung Relatif: Atas
: ICR III Sinistra
Kanan : ICR IV LSD Kiri
: 1 cm medial LMCS, ICR V
Jantung : HR: 85 x/i,reguler, intensitas cukup M1>M2 ,A2>A1 ,P2>P1 ,T2>T1, desah (-), gallop (-)
ABDOMEN Inspeksi
: Simetris
Palpasi
: Soepel -
Hati: hati teraba 2 cm BAC dan 2 cm BPX, permukaan licin, pinggir
-
tumpul, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+) Murphy sign (+) Limpa : ttb Schuffner : -, Haecket : -
-
Ginjal : ttb
Perkusi
: Timpani
Auskultasi
: Peristaltik normal, double sound (-).
13
PINGGANG Tapping pain (-), ballotement (-)
EKSTREMITAS: Superior : edema (-/-)
Inferior : edema (-/-),skuama (-/-)
ALAT KELAMIN: Tidak dilakukan pemeriksaan
Rectal Toucher (RT): Tidak dilakukan pemeriksaan
NEUROLOGI: Refleks Fisiologis : (+) normal Refleks Patologis : (-)
BICARA Dalam batas normal
14
RENCANA AWAL Nama : Maspura Rencana yang akan dilakukan masing-masing masalah (meliputi rencana untuk diagnosa, penatalaksanaan dan edukasi) No .
Masalah
Rencana diagnosa
Rencana terapi
Rencana monitoring
Rencana edukasi
15
1.
Nyeri
-Darah
perut
rutin
kanan
-Foto thorax PA -LFT lengkap -USG abdomen
- Tirah baring
-Klinis
- Diet MB
-Laboratorium
Menerangkan
dan
menjelaskan
kepada
pasien dan keluarga
-IVFD D5% 20
tentang
gtt/i
penatalaksanaan
-Metronidazole drips
500mg/8
jam
keadaan,
komplikasi pada
dan
penyakit
pasien
dan
keluarga.
-Inj Ranitidine 1 amp/ 12 jam - Inj Ketorolac 1 amp k/p - PCT 3x500 mg
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RUTIN 1. 6 November 2012 Darah
Kimia Klinik
Kemih
Hb: 13.00 g%
Hati
Warna : Kuning jernih
Leukosit: 26.1 x103/mm3
Metabolisme karbohidrat
Reduksi: -
LED: -
Glukosa darah sewaktu : 126.8mg/dl
Protein : -
Eritrosit: 4,43 x106/mm3
Bilirubin : -
16
Ht: 37,2 %
Ginjal
Urobilinogen : +
Platelet: 92x x103/mm3
Ureum : 52.9 mg/dl
MCV:84 fl
Kreatinin : 0.91 mg/dl
Sedimen
MCH:29.3 pg
Elektrolit
Eritrosit: 0-1/lpb
MCHC: 34.9 g%
Natrium : 133 mEq/l
Leukosit: 0-1/lpb
RDW: 13.4%
Kalium : 3.6 mEq/l
Silinder: -
MPV: 10.7 fl
Klorida : 101 mEq/l
Epitel: 0-1/lpb
PCT:0.1% PDW:15fl Hitung jenis: Neutrofil: 93.6% Limfosit: 2.8% Monosit: 3.5% Eosinofil: 0% Basofil: 0.1% Neutrofil Absolut: 24.42 x 103/μl Limfosit Absolut: 0.84 x 103/μl Monosit Absolut: 0.91 x 103/μl Eosinofil absolut: 0,01 x 103/μl Basofil absolut: 0,02 x 103/μl
RESUME DATA DASAR (Diisi dengan Temuan Positif) Oleh dokter : dr. Efzah Nama Pasien : Maspura 1. 2.
No. RM: 536611
KELUHAN UTAMA: nyeri perut kanan atas ANAMNESIS : (Riwayat Penyakit Sekarang, Riwayat Penyakit Dahulu, Riwayat Pengobatan, Riwayat Penyakit Keluarga, dll.)
17
Hal ini dialami os sejak ± 1 bulan ini, memberat dalam 1 hari ini. Nyeri bersifat hilang timbul. Nyeri muncul bila os selesai makan. Mual (+) dalam 1 bulan ini. Demam dialami os dalam 1 bulan ini, demam bersifat naik turun dan turun dengan obat penurun panas. Riwayat BAK seperti teh pekat dalam 1 minggu ini. Riwayat BAB seperti dempul tidak dijumpai. Mata kuning disadari os dalam 2 hari ini. Sebelumnya os pernah dirawat di RS Tanjung Pura karena keluhan yang sama. 3. PEMERIKSAAN FISIK Kepala: Mata: Conjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sklera ikrerik(+) T/H/M: dalam batas normal Leher: dalam batas normal Toraks: Inspeksi: simetris, Palpasi: stem fremitus paru kanan= paru kiri Perkusi: sonor Auskultasi: SP: vesicular . ST: Abdomen: Inspeksi: simetris Palpasi: soepel, hepar teraba 2 cm BAC dan 2 cm BPX, Murphy sign (+) Perkusi: timpani Aukultasi: peristaltik normal Pinggang, inguinal, dan genitalia dalam batas normal Ekstremitas superior : skuama (-/-) Ekstremitas inferior: edema (-/-), skuama (-/-) 4. PEMERIKSAAN LABORATORIUM Hb: 13.00 g%; Leukosit: 26.1 x103/mm3; Ht: 37,2 %; Platelet: 92x x103/mm3
RENCANA AWAL Nama Penderita: Maspura No. RM: 536611 Rencana yang akan dilakukan masing-masing masalah (meliputi rencana untuk diagnosis, penatalaksanaan dan edukasi) No Masalah Rencana Rencana Rencana Diagnosa Terapi Edukasi
18
-kolesistitis -liver abscess cholelitiasi s
- Darah lengkap -LFT Lengkap -USG abdomen -Foto thorax PA
- Tirah baring -Diet MB -IVFD D5% 20 gtt/i -Metronidazole
drips
Menerangkan dan menjelaskan keadaan, penatalaksanaan dan komplikasi penyakit pada pasien dan keluarga
500mg/8 jam -Inj Ranitidine 1 amp/ 12 jam - Inj Ketorolac 1 amp k/p - PCT 3x500 mg Follow Up Tgl 7/11/12
S Nyeri perut kanan atas
O Sens: cm TD : 90/60 mmHg HR : 80 x/i RR : 20x/i T : 37,9oC
A -kolesistitis - liver abscess
P Terapi Anjuran - Tirah baring - Konsul GEH -IVFD D5% 20 gtt/i - Diet MB -Metronidazole drips
500mg/8
jam -Inj Ranitidine 1 amp/ 12 jam - Inj Ketorolac 1 amp/8 jam
8/11/12
Nyeri perut
Sens: cm TD : 110/60 mmHg
-kolesistitis - liver
-Paracetamol 3x500 mg -Ceftriaxone 1gr/12 jam (ST) -Tirah baring -USG -IVFD D5% 20 Abdomen
19
kanan atas
HR : 88 x/i RR : 20x/i T : 37,5 oC Hasil Laboratorium: Hati Bilirubin Total: 3.68 mg/dl Bilirubin Direk: 3.56 mg/dl Fosfatase Alkali (ALP): 187 U/L AST/SGOT: 38 U/L ALT/SGPT: 59 U/L γ-GT: 213 U/L Protein Total: 6.8 gr/dl Albumin: 2.8 gr/dl Globulin: 3.0 gr/dl Imunoserologi Hepatitis HbsAg: Negatif Hepatitis C Anti HVC: Negatif Laporan USG: Hati: permukaan: reguler/ pinggir: tajam/ukuran: normal/ parenchym: homogen/ Asites (-)/ Pembuluh darah vena porta, vena hepatika: normal Limpa: dalam batas normal
absess
gtt/i - Diet MB -Drips metronidazole 500 mg/8 jam - Inj Ceftriaxone 1g/12 jam -Inj Ranitidine 1 amp/ 12 jam - Inj Ketorolac 1 amp/8 jam -Ciprofloxacin drips 200mg/24 jam - PCT 3x500 mg
20
Kd. Empedu: ukuran: membesar, hydrops gall bladder/ dinding: normal Pankreas: normal Ginjal: normal Kesimpulan: Cholelisistitis 9/11/201 Nyeri 2 perut kanan atas
Sens: cm TD : 120/70 mmHg HR : 85 x/i RR : 20 x/i T : 37,1 oC
Dd: -Kolesistitits -liver Abcess
- Tirah baring -IVFD D5% 20 gtt/i - diet MB - Inj Ceftriaxone 1g/12 jam -Ciprofloxacin drips 400mg/24 jam -Inj Ranitidine 1 amp/ 12 jam - Inj Ketorolac 1 amp/8 jam -Paracetamol 3x500mg
10/11/20 Nyeri 102 perut kanan atas
Sens: cm TD: 120/70 mmHg HR: 88x/i RR: 23x/i T: 36.5
Kolesistitits
-Tirah baring - Diet MB -IVFD D 5% 20gtt/i -Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam - Drips Ciprofloxacin 400 mg/24 jam - Inj ranitidine 1 amp/ 12 jam - Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam - paracetamol 2x500mg -metronidazole
21
3x500 mg -ciprofloxacin 2x500 mg
Kesimpulan : Ibu M, didiagnosa dengan kolesistitis - Ad Vitam
: bonam
- Ad Functionam
: dubia ad bonam
- Ad Sanactionam
: dubia
VERIFIKASI
Dokter Ruangan
Chief of Work
Sie. Pendidikan
Tanda tangan
BAB 4 KESIMPULAN Kolesistitis adalah inflamasi akut atau kronis dari kandung empedu, biasanya berhubungan dengan batu kandung empedu yang tersangkut pada duktus sistikus dan menyebabkan distensi kandung empedu. Penyakit ini meningkat sesuai umur. Penjelasan secara fisiologi bagaimana perkembangan penyakit ini meningkat sesuai umur masih belum jelas. Kolesistitis ditandai dengan nyeri perut kuadran kanan atas dan epigastrium. Nyeri
menyebar ke daerah scapula dan punggung posterior dextra. Mual, muntah, demam subfebris, dan leukositosis sering terjadi.
Gejala yang timbul sering berhubungan
dengan akibat konsumsi makanan tinggi lemak satu atau beberapa jam sebelumnya. Murphy’s sign berguna sebagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis kolesistitis.
22
Konfirmasi diagnosis tergantung pada pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan pencitraan. Pada pasien ini dari anamnesis diperoleh os mengalami nyeri perut kanan yang dialami os sejak ± 1 bulan ini, memberat dalam 1 hari ini. Nyeri bersifat hilang timbul. Demam juga dialami os dalam 1 bulan ini, demam bersifat naik turun dan turun dengan obat penurun panas. Riwayat BAK seperti teh pekat dalam 1 minggu ini. Mata kuning disadari os dalam 2 hari ini Gejala tersebut awalnya dicurigai dengan Pada pemeriksaan fisik didapatkan hati teraba 2 cm BAC dan 2 cm BPX, permukaan licin, pinggir tumpul, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+) Murphy sign (+). Pada hasil laboratorium pada 8 november 2012 didapatkan hasil denagn kesimpulan kolesistitis Diagnosa dari kasus di atas adalah kolesistitis. Diagnosis banding kolesistitis ialah pancreatitis akut, tukak peptic, apendisitis akut, abses hati. Penatalaksanaaan umum yang dianjurkan adalah tirah baring, diet makanan biasa. Sementara diberikan terapi berupa Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam, Drips Ciprofloxacin 400 mg/24 jam, Inj ranitidine 1 amp/ 12 jam, Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam, paracetamol 500mg dua kali sehari, dan metronidazole 500 mg tiga kali sehari.
DAFTAR PUSTAKA 1.
Bloom
AA.
2011.
Cholecystitis.
Available
http://emedicine.medscape.com/article/171886-overview#showall
from:
[Accessed
15
November 2012] 2.
Carroll MB. Murphy’s Sign of Cholecystitis. Review of Clinical Signs. Hospital Physician 2000: 51-52,70
3.
Sudoyo, Aru W, dkk. 2010. Buku Ajar : Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi Kelima. Jakarta : InternaPublishing
23
4.
Pridady. 2006. Kolesistitis: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
5.
Douglas
MH.
2011.
Cholelithiasis.
Available
from:
http://emedicine.medscape.com/article/175667-overview [Accessed 16 November 2012] 6.
Sabiston, David C. 2004. Buku Ajar Bedah Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC : 130-131
7.
Karnadihardja, Warko. 2006. Saluran Empedu dan Hati. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC
8.
Sherlock S, Doole J. 2002. Gallstones and Inflammatory Gallbladder Disease. Disaase of the Liver and Biliary System. Ed 11th. USA: Blackwell Science.
9.
Yusoff IA. Diagnosis and Management of Cholecystitis and Cholangitis. Gastroenterol Clin N Am 2003; 32: 1145–1168