LAPORAN - 02 Sistem Pengapian CDI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIK TEKNIK SEPEDA MOTOR SISTEM PENGAPIAN CDI Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Nilai Tugas Laporan Mata kuliah Teknik Sepeda Motor pada Semester Genap Dosen Pengampu



: Ir. Husin Bugis, M.Si



Disusun oleh: Dhias Prastawa Adi K2515023



PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2018



A. PENDAHULUAN Mesin kendaraan khususnya sepeda motor merupakan salah satu mesin pembakaran dalam dengan tipe mesin bensin. Mesin bensin yang digunakan pada umumnya mesin 4 tak dan mesin 2 tak. Mesin bensin dalam proses pembakaran memerlukan pengapian yaitu dengan memanfaatkan percikan bunga api yang dihasilkan busi. Dalam sistem pengapian di mesin bensin kita mengenal banyak jenis mulai dari konvensional hingga paling modern. Sistem pengapian paling awal adalah menggunakan platina, namun seiring perkembangan jaman platina mulai ditinggalkan. Dalam sistem pengapian di sepeda motor, paling umum dan banyak digunakan adalah jenis CDI. CDI merupakan pengganti platina dalam membuat arus induksi di coil. Maka dari itu diperlukan praktik untuk menambah pengetahuan tentang sistem pengapian CDI.



B. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui sistem pengapian CDI. 2. Mahasiswa dapat mengetahui komponen dari sistem pengapian CDI. 3. Mahasiswa terampil dalam melakukan pengecekan sistem pengapian CDI.



C. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA 1. Gunakan wearpack dan safety shoes. 2. Hindari pakaian dari benda yang berputar. 3. Hindarkan bahan bakar jatuh ke lantai. 4. Bekerja sesuai SOP. 5. Mengacu pada manual book. 6. Berdoa sebelum dan sesudah praktik.



D. ALAT DAN BAHAN 1. Alat : 



Toolbox







AVO Meter



2. Bahan : 



Sepeda motor



E. DASAR TEORI Sistem pengapian di mesin bensin merupakan suatu sistem yang sangat penting. Karena sistem pengapian inilah yang menciptakan pembakaran di ruang bakar mesin bensin. Sistem pengapian menciptakan percikan bunga api untuk menyulut campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar mesin bensin dengan media busi. Terdapat beberapa macam tipe sistem pengapian antara lain: 1. Sistem Pengapian Konvensional (Platina) 2. Sistem Pengapian Transistor 3. Sistem Pengapian CDI 4. Sistem Pengapian DLI (Distributor Less Ignition) Di sepeda motor sendiri yang paling banyak digunakan untuk mesin yang belum EFI adalah tipe pengapian CDI. Pengapian CDI banyak digunakan karena hampir tanpa perawatan, dan lebih akurat dalam timing pengapian. Sistem pengapian CDI terbagi kembali berdasarkan sumber arus listrik yang masuk ke CDI, yaitu CDI AC dan CDI DC. Untuk CDI AC menggunakan listrik AC sebagai sumber, sedangkan CDI DC menggunakan listrik DC sebagai sumber. Untuk sumber AC, arus listrik akan langsung masuk dari alternator ke CDI. Namun dalam sistem DC, arus listrik dari alternator disearahakan terlebih dahulu di kiprok/regulator sebelum masuk ke CDI. CDI AC dan CDI DC memiliki rangkaian yang sama hanya berbeda di sumber listrik yang digunakan. Dalam sistem pengapian CDI terdapat beberapa komponen antara lain, alternator/sepul (AC), baterai (DC), Pulser, Voltage Converter, Coil, CDI, dan busi.



F. LANGKAH KERJA 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Lepaskan bodi kendaraan. 3. Lepaskan blok magnet/alternator 4. Lepaskan socket kabel alternator. 5. Cari komponen CDI. 6. Identifikasi komponen, fungsi dan jenis pengapian CDI yang digunakan. 7. Jika sudah, pasang kembali komponen yang dilepas.



G. HASIL PRAKTIK Dari hasil praktik sistem pengapian CDI maka didapatkan bahwa pengapian yang ada di sepeda motor Shogun 110cc adalah tipe CDI DC. Di mana tipe ini menggunakan arus listrik DC sebagai sumber arus CDI. Komponen yang terdapat antara lain, sepul/alternator, pulser, kiprok, baterai, CDI, Coil, Busi. Untuk cara kerja dari CDI ini adalah saat kunci kontak on, arus listrik dari baterai akan mengalir ke kapasitor CDI dan mengisi kapasitor. Selama pulser belum mengirim sinyal, maka CDI tidak akan mengirim arus listrik dari kapasitor ke coil. Pulser ini terdapat pada magnet alternator, sehingga saat mesin berputar baru akan mengirim sinyal sesuai posisi pengapian.



Jika pulser sudah mengirim sinyal ke CDI, maka CDI akan mengirimkan arus listrik yang ada di kapasitor ke coil untuk menginduksikan coil. Jika sudah terjadi induksi di coil maka busi memercikan bunga api. Proses ini akan terjadi sangat cepat.



Untuk CDI AC mirip seperti CDI DC, hanya saja kapasitor CDI belum mendapat arus listrik apabila sepul/alternator belum berputar menghasilkan listrik. Jika alternator sudah berputar maka kapasitor akan otomatis terisi. Selanjutnya pulser akan mengirimkan sinyal ke CDI, sehingga arus listik dari kapasitor masuk ke coil untuk menginduksi coil sehingga busi memercikan bunga api.



H. KESIMPULAN Jadi sistem pengapian CDI memiliki dua jenis berdasarkan sumber arus listriknya yaitu AC dan DC. Untuk kedua jenis memiliki rangkaian yang sama. Untuk komponennya antara lain, sepul/alternator, pulser, kiprok, baterai, CDI, coil, busi. Untuk cara kerjanya adalah kapasitor CDI terlebih dahulu di isi aliran listrik (dari baterai jika DC dan dari alternator jika AC). Pulse akan mengirimkan sinyal ke CDI saat waktu pengapian, sehingga SCR di CDI akan mengirimkan arus listrik yang ada di kapasitor menuju coil untuk menginduksikan coil sehingga busi dapat memercikan bunga api.