Laporan 1 Asam Karboksilat Dan Turunannya [PDF]

  • Author / Uploaded
  • maudi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASAM KARBOKSILAT DAN TURUNANNYA ANALISIS GUGUS KARBOKSILAT (Laporan Praktikum Kimia Organik II)



Oleh Maudi Cahya Muslimah 1917011059 Kelompok 4



JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2021



Judul Percobaan



: Asam Karboksilat Dan Turunannya Analisis Gugus iKarboksilat



Tanggal Percobaan



: 01 April 2021



Tempat Percobaan



: Lampung Tengah



Nama



: Maudi Cahya Muslimah



NPM



: 1917011059



Jurusan



: Kimia



Fakultas



: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam



Kelompok



: IV (Empat)



Lampung Tengah, 01 April 2021 Mengetahui, Asisten



Zahrah Khairani NPM.1657011002



PERTANYAAN PRA-PRAKTIK



1. Jelaskan pengertian analisis! 2. Apa yang dimaksud dengan gugus karboksil dan sebutkan senyawa senyawa asam karboksilat yang diketahui! 3. Apa hubungan pKa dan pH? Jelaskan!



Jawab : 1. Analisis menurut bidang kimia adalah penguraian suatu zat menjadi zat-zat yang lebih sederhana yang menjadi unsur-unsur pembentuknya. 2. Gugus karboksil adalah gugus gabungan dari gugus karbonil dan hidroksil. Gugus ini terdiri dari 2 atom okseigen, 1 atom karbon, dan 1 atom hidrogen (-COOH). Gugus karboksil terikat pada suatu gugus. Beberapa contoh senyawa asam karboksilat yaitu asam asetat, asam propionat, asam oksalat, asam pentanoat, dan sebagainya. 3. Hubungan antara pH dan pKa dapat dijelaskan oleh persamaan HendersonHasselbalch. pKa adalah nilai pH di mana spesi akan menerima atau menyumbangkan proton. Semakin rendah pKa, semakin kuat asam (pH semakin kecil) dan semakin besar kemampuan untuk menyumbangkan proton dalam larutan air.



I. PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Di alam ini banyak terdapat senyawa asam. Asam karboksilat salah satu asam yang mempunyai peranan sangat penting. Senyawa asam karboksilat termasuk dalam senyawa organik yang menunjukkan sifat keasaman yang cukup besar. Asam karboksilat mempunyai rumus umum RCOOH, di mana –COOH sebagai gugus fungsi karboksilat yang menandai sifat keasaman, sedangkan R dapat berupa hidrogen, gugus alkil, atau gugus aril. Meskipun yang mengikat gugus –COOH, asam karboksilat ini dapat berupa gugus alifatik atau aromatik, jenuh atau tidak jenuh, tersubstitusi atau tidak tersubstitusi. Sifat yang diperlihatkan oleh gugus –COOH tersebut pada dasarnya sama. Di samping terdapat asam yang mengandung satu gugus karboksil (asam monokarboksilat), diketahui juga terdapat asam yang memiliki dua gugus karboksil (asam dikarboksilat) dan tiga buah gugus karboksil (asam trikarboksilat). Perbedaan banyaknya gugus –COOH ini tidak mengakibatkan perubahan sifat kimia yang mendasar. Bila suatu gugus hidroksil terikat langsung pada suatu atom karbon dari gugus karbonil maka akan terbentuk suatu gugus fungsi baru yang dinamakan gugus karboksil. Senyawa-senyawa yang mengandung gugus karbosil bersifat asam, karena dalam air senyawa-senyawa tersebut sedikit mengalami ionisasi dengan pelepasan proton dan dapat dinetralisasikan dengan basa. Asam-asam organik pada umumnya asam lemah dibandingkan dengan asam-asam mineral dan hanya sedikit berdisosiasi dalam air, tetapi kesanggupannya membentuk garam-garam yang stabil, bahkan dengan basa lemah natrium bikarbonat, memberikan sifat-sifat fisika dan kimia yang khas pada senyawa-senyawa itu. Asam-asam karboksilat bersifat asam lemah karena asam-asam karboksilat sedikit mengurai di dalam larutan berair. Selain itu, asam-asam karboksilat ini juga memiliki nilai tetapan disosiasi (Ka) yang kecil, seperti asam formiat yang



nilai Ka-nya hanya 1,28 x 10-4 atau asam asetat dengan nilai Ka yang hanya berkisar sekitar 1,8 x10-5.



B. Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk Memahami reaksi-reaksi gugus karboksil dalam senyawa.



II. TINJAUAN PUSTAKA



Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus karboksil, -COOH. Gugus karbuksil mengandung sebuah gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil; antar-aksi dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang unik. Pada umumnya formula dari asam karboksilat adalah RCOOH yang bersifat asam karena dapat terionisasi dalam larutan menjadi anion karboksilat, (COO- ) dan sebuah proton. Asam karboksilat dapat mengandung lebih dari satu gugus –COOH, yakni asam alkanadioat yang mengandung 2 gugus –COOH, asam alkanatrioat yang mengandung 3 gugus –COOH, dan seterusnya. Asam karboksilat adalah suatu asam lemah dengan tetapan asam (Ka) atau pKa (-log Ka) tertentu dengan persamaan ionisasi (Sitorus, 2010). Wujud dari asam karboksilat tergantung dari jumlah atom C-nya, untuk senyawa asam karboksilat yang memiliki atom C kurang dari 10, maka wujud zat tersebut adalah cair pada suhu kamar. Sedangkan asam karboksilat yang memiliki panjang rantai C 10 atau lebih berwujud padat. Asam karboksilat dengan panjang rantai 1-4 larut sempurna dalam air, sedangkan asam karboksilat dengan panjang rantai 5-6 sedikit larut dalam air dan asam karboksilat dengan panjang rantai lebih dari 6 tidak larut dalam air. Asam karboksilat larut dalam pelarut organik (seperti eter, alkohol dan benzena). Semua asam karboksilat merupakan asam lemah dengan Ka= + -1×10-5. Asam karboksilat memiliki titik didih yang tinggi karena dapat membentuk ikatan hidrogen yang kuat (Istiqomah dkk., 2011). Turunan asam karboksilat adalah kelompok senyawa organik yang memiliki gugus karbonil dan memiliki sebuah atom elektronegatif (oksigen, nitrogen atau halogen) yang terikat pada atom karbon karbonil. Turunan senyawa karboksilat berbeda dengan keton dan aldehida yang memiliki gugus karbonil tetapi tidak terikat dengan atom elektronegatif. Keberadaan atom elektronegatif ini menyebabkan perubahan signifikan pada reaktivitas ini. Ada banyak sekali contoh senyawa turunan asam karboksilat. Beberapa diantaranya adalah halida asam, anhidrida asam, ester, amida, dan nitril (Warsi dkk., 2012).



Identifikasi senyawa turunan asam karboksilat dapat dilakukan dengan test hiroxamat. Sebelumnya kita akan membahas sifat hidrolisis turunan asam karboksilat dengan air. Asam anhidrit mudah terhidrolisis dalam larutan berair membentuk asam karboksilat.



Klorida asam merupakan senyawa reaktif yang mudah terhidrolisis secara cepat dengan air. Hasil hidrolisis diperoleh asam karboksilat dan asam klorida.



Senyawa ester terhadap hidrolisis pada suasana netral. Tetapi pada kondisi asam atau basa mudah terhidrolisis menjadi asam karboksilat dan alkohol.



Amida tidak mengalami hidrolisis pada keadaan netral. Hodrolisis dapat terjadi pada suhu tinggi dan konsentrasi asam pekat. Hasil hidrolisis berupa asam karboksilat dan amina.



Klorida asam, asam anhidrid ester, dan amida dapat dideteksi dengan reaksi hidroksilamin. Hasil reaksi ini berupa asam hidroxamik yang bila direaksikan dengan ferri klorida membentuk senyawa komplek berwarna merah kebiru-biruan. Klorida asam dan asam anhidrid bereaksi dengan hidroksil amin secara cepat dalam suasana asam sedang ester dalam kondisi asam tidak dapat bereaksi dengan



Untuk dapat membedakan kompleks FeCl3 dari asam hidroxamik dan fenol, maka sebelum dilakukan test perlu terlebih dahulu dideteksi adanya fenol. Keberadaan fenol dalam campuran ini dapat mengacaukan warna senyawa kompleks yang diperoleh apakah dari fenol atau dari asam hidroxamik. Jika terdapat fenol dalam senyawa ini, maka test ini tidak dapat dilakukan (Amri dkk., 2012). Adapun sifat-sifat yang dimiliki oleh asam karboksilat adalah: 1. Reaksi Pembentukan Garam Garam organik yang membentuk dan memiliki sifat fisik dari garam anorganik padatannya, NaCl dan KNO3 adalah garam organik yang meleleh pada temperatur tinggi, larut dalam air dan tidak berbau. Reaksi yang terjadi adalah: HCOOH + Na+ → HCOONa + H2O 2. Reaksi Esterifikasi Ester asam karboksilat ialah senyawa yang mengandung gugus –COOR dengan R dapat berbentuk alkil. Ester dapat dibentuk berkat reaksi langsung antara asam karboksilat dengan alkohol. Secara umum reaksinya adalah: RCOOH + R’OH → RCOOR + H2O 3. Reaksi Oksidasi Reaksi terjadi pada pembakaran atau oleh reagen yang sangat kokoh dan kuat seperti asam sulfat, CrO3, panas. Gugus asam karboksilat teroksidasi sangat lambat. 4. Pembentukan Asam Karboksilat Beberapa cara pembentukan asam karboksilat dengan jalan sintesa dapat dikelompokkan dalam 3 cara yaitu: reaksi hidrolisis turunan asam karboksilat, reaksi oksidasi, reaksi Grignat (Fessenden, 1997).



III. METODE PERCOBAAN



A. Alat dan Bahan Adapun alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, kertas ph, dan pipet tetes. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam percibaan ini adalah larutan NaHCO3 5%, FeCl3 5%, FeSO4 atau garam mohr, asam asetat, asam benzoat, asam butanoat, asam propanoat, dan asam oksalat.



B. Diagram Alir Adapun digram alir dari percobaan ini adalah sebagai berikut. 1. Reaksi dengan Natrium bikarbonat asam yang akan dianalisis Dimasukkan ke tabung reaksi 1 mL Ditambahkan beberapa tetes NaHCO3 5% Diamati dan dicatat Hasil 2. Membedakan Asam mono dan dikarboksilat Senyawa yang akan dianalisis Dimasukkan ke tabung reaksi Ditambahkan beberapa tetes NaOH 5% Diamati dan dicatat Hasil



3. Reaksi dengan FeCl3 Larutan yang akan dianalisis Dimasukkan ke tabung reaksi Ditambahkan beberapa tetes FeCl3 Diamati dan dicatat Hasil 4. Pengukuran pH Larutan yang akan dianalisis Dilarutkan aquades Dicek pH menggunakan kertas pH Diamati dan dicatat Ditambahkan etanol jika senyawa belum larut baru ditambah aquades Hasil



IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN



A. Data Pengamatan Adapun data pengamatan dari percobaan ini adalah sebagai berikut. 1. Uji Lakmus No. Perlakuan Hasil Keterangan 1. Sampel asam Sampel membuat Berubahnya warna karboksilat diteteskan kertas lakmus kertas lakmus pada kertas lakmus biru menjadi menandakan sampel biru, lalu amati warna merah bersifat asam perubahan yang terjadi 2. Pembuatan Natrium bikarbonat No. Perlakuan Hasil 1. Sampel asam Terdapat karboksilat dimasukkan gelembung gas ke dalam tabung reaksi, ditambah serbuk NaHCO3 3. Uji Ester No. Perlakuan 1. Sampel asam karboksilat dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambah etanol, ditambah H2SO4, kemudian dipanaskan dalam gelas beaker berisi air, lalu dituang ke dalam gelas berisi aquades, dicium aroma dan dicatat



Hasil Tercium aroma buah-buahan



Keterangan Adanya gelembung gas menandakan ada gugus asam karboksilat dalam sampel



Keterangan Terciumnya aroma buah pada hasil akhir menandakan terbentuknya sneyawa ester karena kebanyakan ester beraroma buahbuahan



B. Pembahasan Asam alkanoat (atau asam karboksilat) adalah golongan asam organik alifatik yang memiliki gugus karboksil (biasa dilambangkan dengan -COOH). Semua asam alkanoat adalah asam lemah. Asam karboksilat dapat memiliki lebih dari satu gugus fungsional. Asam karboksilat bersifat polar. cenderung memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada air. Hal ini disebabkan oleh luas permukaannya yang besar serta kecenderungan molekulnya membentuk dimer yang stabil. Asam karboksilat memiliki bau yang menyengat. Asam karboksilat adalah suatu asam lemah dengan tetapan asam (Ka) atau pKa (-log Ka) tertentu dengan persamaan ionisasi. Keasaman adalah kecendrungan ionisasi, maka bila induksi elektronegativitas makin besar senyawa tersebut makin asam (Ka makin besar atau pKa makin kecil) artinya makin cenderung melepaskan proton (H+). Senyawa karbonil adalah senyawa yang mengandung gugus karbonil (C=O). Atom karbon karbonil memiliki hibridisasi sp2 dan terikat pada tiga atom lain melalui tiga coplanar obligasi sigma berorientasi sekitar 120 ̊C terpisah. Orbital p yang tidak terhibridisasi tumpang tindih dengan orbital p dari oksigen untuk membentuk ikatan pi. Ikatan rangkap, Keton (C = O panjang ikatan 1,23 A, energi 178 kkal / mol), alkena (panjang ikatan C = C 1,34 A, energi 146 kkal / mol). 120O



Hidroksil adalah gugus fungsional -OH yang digunakan sebagai subsituen di sebuah senyawa organik. Gugus hidroksil memiliki satu hidrogen berpasangan dengan satu atom oksigen (dilambangkan sebagai -OH). Gugus hidroksil tidak terlalu reaktif, tetapi mudah membentuk ikatan hidrogen dan berkontribusi membuat molekul larut dalam air. Alkohol dan gula "dipenuhi" dengan gugus hidroksil.



109O Alifatik adalah senyawa organik yang tidak mempunyai gugus fenil. Pada senyawa alifatik, atom karbon dapat saling mengikat dalam bentuk rantai lurus bercabang maupun bercabang, atau cincin non aromatik (alisiklik), dengan ikatan tunggal, ganda dan 3 ikatan kovalen. Pada umumnya senyawa alifatik mudah terbakar sehingga sering digunakan sebagai bahan bakar,



seperti metana untuk bahan bakar kompor dan asetilen untuk pengelasan. Contoh senyawa alifatik etana, isobutana atau 2-metil-propana, asetilen atau etuna, dan masih banyak lagi. Sedangkan senyawa aromatik adalah suatu jenis senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik, planar, memiliki elektron pada orbital p terkonjugasi dan memenuhi aturan hückel. oleh karena itu, senyawa ini sering juga disebut sebagai hidrokarbon aromatik atau arena (arene). Senyawa Aromatis termasuk dalam senyawa siklik tak jenuh yang memiliki sifat kimia yang sangat berbeda dari alkena terkonjugasi (poliena) sehingga senyawa ini digolongkan sebagai kelas hidrokarbon yang terpisah dengan alkena. Contoh senyawa aromatik yang banyak dikenal adalah benzena C6H6, toluene C₇H₈, chlorobenzene C₆H₅Cl, phenol C₆H₅OH. Sifat fisik dan kimia asam oksalat : 1. 2. 3. 4. 5.



Titik leleh : 101,5 °c Densitas : 1,653 g/cm3 Berat molekul : 126,07 g Asarn oksalat dengan glycerol akan membentuk alkyl alkohol Asarn oksalat anhydrat menyublim pada suhu 150°C tetapi jika dipanaskan lagi akan terdekomposisi menjadi karbondioksida dan asarn formiat. 6. Jika asarn oksalat dipanaskan dengan penarnbahan asarn sulfat akan menghasilkan karbon monoksida, karbondioksida dan H2O. Sifat fisik dan kimia asam asetat : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Bentuk : Cairan tidak bewarna Berat molekul : 60 kg/kmol Titik didih : 117,87oC Titik lebur : 16,6oC Densitas (25oC) : 1,049 kg/L Reaksi penyabunan asam asetat bila direaksikan dengan caustic soda menghasilkan natrium asetat. 7. Asam asetat bila direaksikan dengan alkohol menghasilkan ester. Sifat fisik dan kimia asam propionat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Cairan bening berbau menyengat Berat molekul 74,07g/mol Massa jenis 990,00 kg/m3 Titik didih 141,1oC Titik leleh -21,5oC Korosif Larut dalam air, etanol, eter, dan kloroform



8. Dapat mengalami halogenasi-alfa dengan bromin dalam kehadiran PBr3 sebagai katalis (reaksi HVZ) membentuk CH3CHBrCOOH. Sifat fisik dan kimia asam butanoat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Cair tanpa warna dan berbau Tidak enak Densitas 1,135 g/cm3 (−43 °C) Titik lebur −5,1 °C (22,8 °F) Titik didih 163,75 °C (326,75 °F) Dapat bereaksi dengan basa dan oksidator kuat Merusak logam Mudah larut dalam air, etanol, dan eter.



Sifat fisik dan kimia asam benzoat : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Rumus molekul = C6H5COOH Berat molekul, g/mol = 122,123 Densitas 1,316 g/m3 Titik didih 249,2oC Titik lebur 122,37oC Hidrogenasi asam benzoat dengan katalis nikel dan direaksikan dengan NoHSO4 menjadi kaprolaktam. 7. Dengan katalis tembaga oksidasi asam benzoat dapat menjadi fenol. 8. Garam pottasium dari asam benzoat direaksikan dengan CO2 pada kenaikan suhu dan tekanan dapat membentuk asam terepthalat. Asam oksalat atau oxalic acid adalah senyawa organik yang ditemukan di dalam berbagai tumbuhan. Beberapa jenis makanan dan minuman yang banyak mengandung asam oksalat adalah: Sayuran, seperti bayam, bit, kale, ubi, dan kentang. Kacang-kacangan, seperti kacang tanah, okra, almond, dan mede. Asam asetat diproduksi dan diekskresikan oleh bakteri-bakteri tertentu, misalnya dari genus Acetobacter dan spesies Clostridium acetobutylicum. Bakteri-bakteri ini terdapat pada makanan, air, dan juga tanah, sehingga asam asetat secara alami diproduksi pada buah-buahan/makanan yang telah basi. Asam butirat ada di susu (kambing, domba, bison), mentega, keju parmesan, dan sebagai produk dari fermentasi anaerobik (termasuk kolon), dan sebagai bau badan. Asam propionat dalam tubuh manusia berasal dari makanan dan dari sintesis bakteri fermentasi dalam usus. Asam propionat dalam makanan berasal dari susu dan produk turunan susu seperti yoghurt dan keju, juga berasal dari bahan tambahan makanan. Asam benzoat berasal dari gum benzoin (getah kemenyan).



Aplikasi dari asam karboksilat dalam industri farmasi digunakan dalam obatobatan seperti aspirin, phenacetin dan lainnya. Industri makanan membutuhkan asam karboksilat sebagai pengawet dan juga sebagai koagulan dalam pembuatan karet. Kegunaan Asam Karboksilat sebagai pemberi rasa asam dan sebagai pengawet makanan. Dalam industri, sebagai bahan baku sintesis serat dan plastik. Dalam laboratorium, sebagai pelarut dan sebagai pereaksi. Dalam konsentrasi rendah, sebagai antibakteri dan deodorant alami. Aplikasi uji lakmus dalam laboratorium biasanya untuk mengetahui derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Aplikasi uji sodium bikarbonat Pada percobaan ini dilakukan 3 uji untuk mengidentifikasi asam karboksilat, yaitu uji lakmus, uji sodium bikarbonat, dan uji ester. Pertama, pengujian menggunakan kertas lakmus, sampel asam karboksilat diteteskan pada kertas lakmus biru, lalu amati perubahan yang terjadi. Hasil yang didapat kertas lakmus biru berubah warna menjadi merah yang menandakan sampel tersebut bersifat asam. Kedua, pengujian sodium bikarbonat, sampel asam karboksilat dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambah serbuk NaHCO3. Hasil yang didapatkan adalah timbulnya gelembung yang menandakan samoel tersebut bersifat asam karena terdapat gugus –COOH. Fungsi penambahan NaHCO3 adalah untuk mengidentifikasi gugus –COOH dalam senyawa yang ditandai dengan adanya gelembung gas CO2. Uji terakhir yaitu uji ester, sampel asam karboksilat dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambah etanol, ditambah H2SO4, kemudian dipanaskan dalam gelas beaker berisi air, lalu dituang ke dalam gelas berisi aquades, dicium aroma dan dicatat. Hasil yang didapatkan adalah tercium aroma buah-buahan. Fungsi ditambahkan etanol adalah untuk melarutkan sampel, penambahan H2SO4 berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat reaksi karena reaksi esterifikasi biasanya berlangsung lambat. Reaksi yang mungkin terjadi dalam percobaan adalah sebagai berikut. 1. Uji Lakmus



Apabila terdapat suau sampel asam karboksilat diuji dengan kertas lakmus biru akan mengakibatkan kertas berubah warna menjadi merah, hal ini menandakan bahwa sampel bersifat asam 2. Uji Sodium bikarbonat



Apabila terdapat suau sampel asam karboksilat direaksikan dengan sodium bikarbonat akan membentuk produk garam natrium karboksilat dan



terdapat gas CO2 yang menandakan terdapat gugus karboksilat pada garam yang terbentuk. 3. Uji esterifikasi



Apabila terdapat suau sampel asam karboksilat direaksikan dengan senyawa alkohol akan membentuk produk ester proses ini dinamakan esterifikasi yang menghasilkan larutan dengan aroma buah-buahan.



V. KESIMPULAN



Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut. 1. Asam karboksilat dpaat mengubah lakmus biru menjadi merah. 2. Pada uji sodium bikarbonat dihasilkan gelembung gas CO2 yang menandakan adanya gugus –COOH. 3. Pada uji sodium bikarbonat, asam karboksilat direaksikan dnegan NaHCO3 menghasilkan garam karboksilat. 4. Suatu ester dapat dibuat dengan mereaksikan asam karboksilat dengan katalis asam. 5. Jumlah larutan sampel mempengaruhi banyaknya gelembung yang terbentuk.



DAFTAR PUSTAKA



Amri, A. P. Dkk. 2012. Sintesis 2-Hidroksi Propil Karboksilat dari Asam Lemak. Jurnal Teknik Pomits.Vol 1 No. (1). Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Kimia Organik Jilid I. Jakarta: Erlangga. Istiqomah, dkk. 2011. Sintesis dan Karakterisasi Porous Carbon Dari Sukrosa Menggunakan Asam Sulfat dan Asam Nitrat. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi. Vol 12 No (2). Sitorus. M. 2010. Kimia Organik Umum. Graha Ilmu. Yogyakarta. Warsi, dkk. 2012. Sintesis 4-Hidroksi-5-Kloro-3-Metoksibenzaldehid dan Eludasi Strukturnya. Jurnal Ilmiah Keinformasian. Vol 2 No. (2).



LAMPIRAN



PERTANYAAN SETELAH PRAKTIK



1. Gambarkan strukur asam karboksilat? Jawab :



2. Apakah sifat fisik dan kimia asam karboksilat? Jawab : sifat fisik dan kimia asam karboksilat : 1) cairan tidak berwarna 2) bau yang sangat tidak enak. 3) Titik didih asam karboksilat lebih tinggi daripada titik didih alkohol 4) Molekul asam karboksilat bersifat sangat polar 5) Kelarutan asam karboksilat makin menurun seiring dengan kenaikan jumlah atom karbon. 6) bersifat asam lemah 7) Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk suatu ester dan air. 3. Tuliskan mekanisme reaksi esterifikasi fischer! Jawab : Reaksi esterifikasi Fischer adalah reaksi pembentukan ester dengan cara merefluks sebuah asam karboksilat bersama sebuah alkohol dengan katalis asam. Mekanisme sebagai berikut :



1) Tahap pertama Tahapan awal terjadi protonasi pada oksigen yang terikat pada karbonil (C=O) oleh ion hidrogen dari alkohol yang digunakan. Akibatnya diperoleh karbokation yang bermuatan positif dan menghasilkan struktur resonansi membuat gugus C=O karbonil menjadi elektrofil yang stabil. 2) Tahap Kedua Selanjutnya, karbon dari gugus C=O karbonil memungkinkan terjadinya penyerangan nukleofil dari etanol (melalui atom oksigen). Akan terjadi transfer proton dari intermediet yang terbentuk ke gugus OH dari asam karboksilat awalnya. Akibatnya terbentuk muatan positif pada oksigen dan menyebabkan terjadinya pelepasan molekul H2O sebagai produk samping. 3) Tahap Akhir Tahap terakhir yang terjadi yaitu deprotonasi H+ yang akan terlepas kembali sehingga terbentuk ikatan rangkap antara C dengan O dan terbentuklah produk ester yang diinginkan. 4. Tuliskan semua reaksi yang terjadi selama percobaan? Jawab : Berdasarkan video yang diberikan reaksi yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut.  Uji Lakmus



 Uji Sodium bikarbonat



 Uji esterifikasi