Laporan 2 (Pergerakan Bakteri) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERGERAKAN BAKTERI



OLEH: MIFTAHUL JANNAH PO713203181022



POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2019



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar belakang Kebanyakan spesies bakteri dapat bergerak dengan menggunakan flagel, akan tetapi ada pula yang tidak bergerak karena tidak mempunyai flagel (Hastuti 2006). Flagel merupakan filament protein helix dengan panjang dan diameter yang sama, dimiliki oleh bakteri pantogen untuk bergerak bebas dan cepat (pergerakan berenang). Flagel disusun oleh tiga bagian yaiyu, filament, hook(sudut), dan basal body (bagian dasar), bagian dasr menancap pada membrane plasma, pptidoglikan dan pada bakteri gram negative berhubungan dengan membrane luar pembungkus sel. Pada bakteri yang memiliki flagel atau lopotrik pergerakannya hanya searah (berputar dalam satu arah) gerakan yang dihasilkan biasanya tergolong cepat, berputar-putar dan berubah arah, sedangkan yang mempunyai flagel peritrikus akan bergerak berputar-putar dan berubah arah. Gerkan yang dihasilkan biasanya lurus dan lambat, pergerakan flagella adalah dengan cara memutar flagella membentuk heliks. Pergerakan ini dapat disamkan dengan pergerakan memutar ketika membuka botol gabus. Proses ini memerlukan energy dari sel. Beberapa organism prokariot dapat bergerak walaupun tidak memiliki organ pergerakan atau flagel. Gerakan yang dihasilkan terjadi dengan cara meluncur (mengelinding) dan hanya bergerak jika ada kontak



dengan suatu permukaan padat. Organisme ini tidak akan bergerak jika terdapat dalam bentuk suspense didalam cawan (Noviar 2001). Kemampuan suatu organism untuk bergerak sendiri disebut motilitas (Volk & Wheeler 1983) untuk mengamati pergerakan bakteri dengan baik dapat dilakukan dengan cara/metode “tetes gantung”. Banyak spesies basillus dan spirilum memiliki flagel, tepi jarang dijumpai pada kokus (Pelczar 1986). Semua organism bergetar dengan laju yang sama dengan menjaga hubungan ruang yang tetap satu sama lain. Sedangkan bakteri yang jelas motil terus-menerus menuju ke satu arah tertentu. Motalitas dapat diamati dengan baik pada biakan yang masih baru (18-24 jam atau kurang) karena bersifat motil. Biakan lama akan menjadi sangat penuh dengan makhluk hidup yang sudah tidak giat lagi dengan bakteri yang sudah mati, sehingga sangat sukar untuk mendapatkan sel motil serta produksi agen dan produk yang bersifat racun dapat menyebabkan hilangnya motilitas bakteri pada biakan-biakan yang sudah lama. (Volk & Wheeler 1983) B. Maksud dan tujuan Maksud : Agar mahasiswa dapat mengetahui pergerakan dari bakteri Tujuan : Untuk mengetahui pergerakan dari bakteri. C. Waktu dan lokasi praktikum Waktu : Selasa, 02 April 2019. Pukul 13.00-15.00 WITA Lokasi : laboratorium bakteriologi poltekkes kemenkes makassar



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Pergerakan bakteri terdiriatas dua, yaitu: a. Gerak motil Hampir semua sel bakteri spiral dan sebagian dari sel bakteri bersifat motil. Pergerakan bakteri yang bersifat motil menunjukkan pergerakan yang lebih kompleks,menuju kearah tertentu. b. Gerak brown Pergerakan bakteri yang bersifat berown akan bergerakmaju mundur secara zig-zag. Brown terjadi karena adanyabenturan dengan molekul air. (volk,1988) B. Sejarah



C. Defenisi Kebanyakan spesies bakeri dapat bergerak dengan menggunakan flagel, akan tetapi ada pula bakteri yang tidak dapat bergerak karena tidak mempunyai flagel (Hastuti, 2006). Flagel merupakan filamen protein helix dengan panjang dan diameter yang sama, dimiliki oleh bakteri patogen untuk bergerak bebas dan cepat (pergerakan berenang). Flagel disusun oleh tiga bagian yaitu filamen, hook (sudut), dan basal body (bagian dasar), Bagian dasar menancap pada membran plasma, disusun oleh suatu tangkai sertasatu atau dua rangkaian cincin yang mengelilinginya dan



berhubungan denan membran plasma, peptidoglikan dan pada bakteri gram negatif berhubungan dengan membran luar pembungkus sel. Kemampuan suatu organisme untuk bergerak sendiri disebut motilitas (Volk&Wheeler, 1983).



D. Morfoligi dan identifikasi Menurut nastutik (2002) kebanyakan sel bakteri dapat bergerak dengan menggunakan flagel, akan tetapi ada bakteri yang tidak dapat bergerak karena lidah memiliki flagel. Hal ini senada dengan penyataan taringan (1988) yang menyatakan bahwa gerak bakteri terjadi pada bakteri yang mempunyai flagel, karena flagel ini merupakan alat gerak bagi sel bakteri. Flagel merupakan bulu cambuk yang dimiliki oleh beberapa jenis bakteri dan letaknya berbeda-beda tergantung kepada spesiesnya. Hamper semua sel bakteri spiral dan sebagian dari sel bakteri basil bersifat motil (bergerak), sedangkan bakteri yang berbentuk kokus bersifat tidak bergerak (non motil).



BAB III A. Alat 1. Mikrokop 2. Objek glass 3. Decc glass 4. Tabung reaksi 5. Lampu spiritus B. Bahan 1. Biakan bakteri 2. Nacl 0,9% 3. Oil imersi C. Reagen 1. Nacl 0,9% D. Cara kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Melewatkan objek glass pada lida api untuk menghilangkan lemak 3. Pijarkan ose dengan posisi berdirihingga berwarna merah 4. Mengambil biakan bakteri lalu dicampur dengan Nacl hingga brwarna keruh. 5. Dipipet 1 tetes ke atas objek glass kemudian ditutup dengan decc glass 6. Meneteskan oil imersi di atas decc glass 7. Diamati dimikroskop dengan pembesaran objektif 100x



BAB IV HASIL PENGAMATAN A. Hasil



Gambar di atas merupakan hasil pengamatan



pergerakan bakteri



yaitu pergerakan brown yang dilihat menggunakan mikroskop dengan perb esaran lensa objektif 100x. B. Pembahasan Praktikum kali ini digunakan untuk mengamati gerak pada bakteri. Dalam praktikum ini, pada pemindahan bakteri ke kaca preparat harus selalu dekat dengan lampu bunsen untuk menghindari bakteri yang keluar dari wadah, dan tidak terhirup oleh praktikan. Pemijaran atau fiksasi jarum ose harus selalu dilakukan agar pada saat pembuatan media sediaan bakteri yang diinginkan tidak terkontaminasi dengan bakteri lain dari luar (Anonim, 2011) Dari hasil pengamatan dalam praktikum ini, dari suspensi bakteri yang diamati memiliki kemampuan bergerak. Dari pengamatan



bentuk



bakteri



diketahui



bahwa



bakteri



yang



diamati



adalah



berbentuk coccus. Dari hasil pengamatan tersebut, diketahui bahwa bakteri yang diamati bergerak bebas. Namun demikian, dalam praktikum ini tidak dilakukan pengamatan alat gerak bakteri. Kemampuan suatu organisme untuk bergerak sendiri disebut motilitas (daya gerak). Hampir semua sel bakteri spiral dan sebagian dari sel bakteri basil bersifat motil, sedangkan bakteri yang berbentuk kokus bersifat tidak bergerak (immotil) (Anonim, 2007). Pergerakan bakteri yang diamati berbeda dengan ‘gerak’ pada bakteri yang bersifat immotil/tidak bergerak. Pergerakan pada bakteri yang bersifat motil menunjukkan pergerakan yang lebih kompleks, menuju ke arah tertentu (bukan gerak brown) sedangkan ‘gerak’ pada bakteri yang bersifat tidak motil adalah gerak maju mundur secara zig-zag yang disebut dengan gerak brown (Anonim, 2007). Gerak brown terjadi karena adanya benturan dengan molekul air yang bergerak dengan arah zig-zag, gerakan ini disebabkan adanya tumbukan antara molekul-molekul pelarut dengan molekul koloid. Tumbukan yang terjadi adalah lenting sempurna, artinya tenaga kinetik molekul pelarut dan partikel koloid sama tapi karena partikel koloid lebih besar maka gerakannya lebih lambat jika dibandingkan dengan molekul pelarut (Anonim, 2007). Pada praktikum kali ini, bakteri yang dilihat dengan mikroskop adalah bakteri yang berbentuk coccus sehingga gerak bakteri yang dilihat



bergerak zig-zag sehingga disebut gerak brown, karena bakteri coccus memiliki flagel yang sangat kecil (Anonim, 2007).



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pada praktikum kali ini, bakteri yang dilihat dengan mikroskop adalah bakteri yang berbentuk coccus sehingga gerak bakteri yang dilihat bergerak zig-zag sehingga disebut gerak brown, karena bakteri coccusmemiliki flagel yang sangat kecil



B. Saran



DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2007. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Mataram: Universitas Mataram Press. Anonim. 2011. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Samarinda: STIKES Wiyata Husada Samarinda. Darkuni, M. Noviar. 2001. Mikrobiologi (Bakteriologi, Virologi, dan Mikologi). Universitas Negeri Malang. Malang Hastuti. 2006. Ragam Produk Olahan Kacang-kacangan. Universitas Wangsa Manggala Press. Pelczar, M. J. dan E. C. S. Chan. 1986. Dasar- Dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta. Tarigan, Jeneng. 1988. Pengantar Mikrobiologi. Jakarta: DIRJEN DIKTI Proyek Pengembangan LPTK Volk dan



Wheeler. 1988.



Mikrobiologi



Dasar.



Edisi



Kelima.



Jilid



Jakarta:Erlangga Volk, W. A. dan M. F. Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga



I.