Laporan 2 Penyiapan Media Dab Screening Bakteri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Praktikum



Nama



: Muhamad Mustofa Kamal



Mikrobiologi



Nim



: J3L112035



Kelas



: KIM B2



Kelompok



:6



Hari/Tgl



: Rabu, 11 September 2013



Waktu



: 14.30 – 17.50 WIB



PJP



: Emil Wahdi S.Si



Asisten



: 1. Ramdhani 2. Yesi 3. Yeni



PENYIAPAN MEDIA DAN SCREENING BAKTERI



ANALISIS KIMIA PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013



Pendahuluan Bakteri berasal dari bahasa yunani “bakterion” yang berarti batang atau tongkat. Morfilogi bakteri terbagi atas tiga jenis bentuk yaitu, pertama bentuk basil atau basillus, basil berbentuk seperti tongkat pendek seperti silindris bentuk basil hampir meliputi seluruh bakteri. Bentuk kedua adalah coccus yaitu, bentuk bakteri seperti bola-bola kecil. Pada golongan ini tidak sebanyak pada golongan berbentuk basil. Ketiga adalah bentuk spiril, bentuk spiril adalah bentuk bakteri yang berbentuk seperti spiral atau panjang berbengkok-bengkok (Adam 1992). Medium atau media pertumbuhan adalah tempat untuk menumbuhkan mikroba. Mikroba memerlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk bahan pembangun sel, untuk sintesa protoplasma dan bagian-bagian sel lain. Setiap mikroba mempunyai sifat fisiologi tertentu, sehingga memerlukan nutrisi tertentu pula. PCA (Plate Count Agar) merupakan salah satu jenis media yang mengandung glukosa dan ekstrak ragi yang digunakan untuk menumbuhkan semua jenis bakteri. PCA mengandung nutrisi yang disediakan oleh trypton, vitamin dari ekstrak ragi, dan glukosa yang digunakan sebagai sumber energi bagi mikroba (Pelczar 2006). Tiap sel harus mensintesis sendiri konstituen tubuhnya dari zat-zat sederhana yang ditemukan dalam lingkungannya. Kebanyakan dari zat-zat ini berupa makanan dalam bentuk suspensi atau larutan yang ditemukan dalam air laut, sungai, danau, air selokan, atau bahan-bahan organik lain yang mengalami penguraian, dan sebagainya. Sifat kimia dan fisika dari habitat ini menentukan jenis organisme yang dapat tumbuh atau hidup di lingkungan itu (Widya 2009). Dalam penelitian mikroorganisme ini, tentunya menggunakan teknik atau cara-cara khusus untuk mempelajarinya dan bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme ini baik sifat dan karakteristiknya, tentu diperlukan pula tentang bagamana caranya menumbuhkan suatu mikroba ke dalam suatu media, karena kita tahu bahwa beragamnya persyaratan tumbuh mikroba, maka harus dimengerti jenis-jenis nutrient yang disyaratkan oleh mikroba dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi yang optimum bagi pertumbuhannya. Mikroba amat beragam, baik dalam persyaratan nutrient maupun fisiknya. Jadi, media yang digunakan harus mengandung komponen-komponen yang dibutuhkan oleh mikroba tersebut. Tujuan  Mempelajari prosedur umum untuk merekonstruksi (mengembalikan pada keadaan asalnya) medium berbentuk bubuk (terdehidrasi) dan menaruhnya dalam jumlah yang dikehendaki ke dalam wadah-wadah yang sesuai.  Mempelajari ciri morfologi dan kultural mikroorganisme yang tumbuh sebagai koloni murni.



Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas ukur, enlemeyer, timbangan, kertas timbang, spatula atau sendok, batang pengaduk, pemanas air, tabung reaksi, cawan petri steril, kapas untuk sumbat, keranjang tabung, medium PCA dan NB, bahan dan peralatan yang akan disterilkan (media, cawan petri, tabung reaksi, pipet serologi, dsb), Sterilisator uap (autoklaf). Prosedur Media yang akan digunakan disiapkan. Petunjuk pada medium dibaca untuk mengetahui jumlah medium yang harus dilarutkan. Bubuk medium kemudian ditimbang dengan jumlah yang diperlukan. Medium dimasukkan ke dalam enlemeyer. Kedalam enlemeyer yang sudah berisi media yang telah ditimbang tadi ditambahkan dengan air suling secukupnya.Medium kemudian didihkan beberapa menit dengan menggunakan magnetic stirer. Beberapa medium perlu diatur pH nya. Medium PCA dan NB biasanya tidak perlu dilakukan penyesuaian pH.Tempatkan medium tersebut pada wadah yang diiginkan, 12ml ke dalam tabung yang nantinya akan dituang di petri disk dan 4-5 ml ke dalam tabung yang nantinya dijadikan agar miring. Tabung tidak boleh diisi lebih dari setengahnya sehingga tidak meluap ketika disterilkan, labu tidak boleh diisi lebih dari sepertiganya untuk menjamin berhasilnya sterilisasi medium pada 121o C selama 15 menit. Sumbatlah tabung-tabug tersebut dengan kapas. Sterilkan medium tersebut dalam sterilisator uap pada 121o C selama 15 menit.



Data dan Hasil Pengamatan Perhitungan untuk membuat PCA (23,5 g/L) sebanyak 250 ml. 250 ml x 23,5gram = 5, 875 gram PCA yang harus ditimbang. 1000 ml Perhitungan untuk membuat NB (8 g/L) sebanyak 250 ml. 250 ml x 8 gram = 2 gram NB yang harus ditimbang. 1000 ml Tabel dan hasil pengamatan kelompok 1 Warna Bentuk Ukuran Elevasi Permukaan Margins Jumlah



Cawan 1 (nafas) Putih Circular Sedang Pulvinat Satu laspis Entire 1



Cawan 2 (rambut) Putih Punctifurm Kecil dan sedang Flat Dua lapis Entire 73



Gambar



Tabel dan hasil pengamatan kelompok 2



Warna Ukuran Bentuk Elevasi Permukaan Margins Jumlah



Cawan 1 (Jempol Belum Dicuci) Cream Kecil dan besar Punctiform dan Irregular Pulvinate dan Umbonate 2 lapis Entire dan Lobate Punctiform 9, Irregular 2



Cawan 2 (Jempol Sudah Dicuci) Cream Kecil Punctiform Pulvinat 1 lapis Entire 22



Tabel dan hasil pengamatan kelompok 3 Cawan 1 (kantindalam) Warna Ukuran Bentuk Elevasi Permukaan



Margin Jumlah Gambar



Putihkeab u-abuan Besar



Umbunate



Putihtulan g Kecil Punctifor m Konveks



Satu lapis, kasar



Satu lapis, halus



Undulate



Entire



1



3



Irreguler



Tabel dan hasil pengamatan kelompok 4



Cawan 2 (toilet CA wanita)



Putihtul ang Kecil



Kecil



Rizoid



Circular



Satu lapis, halus Filame nous 1



Pulvinate



Putih



Satu lapis, halus Entire 4



Cawan 1 (kamar mandi Cb lt 2)



Cawan 2 (kantin pintu 4)



Warna



Putih tulang



Putih tulang



Ukuran



Kecil



Kecil



Bentuk



Circular



Circular



Elevasi



Pulvinate



Pulvinate



Permukaan Halus



Halus



Margin



Entire



Entire



Jumlah



4



4



Tabel dan hasil pengamatan kelompok 5 Cawan 1 IPAL Warna Hitam Putih Ukuran 1 besar (0,4) 26 kecil (0,1) Bentuk Punctiform Circular Elevasi Flat dan Pulnivate Permukaan 1 lapis 1 lapis Margins Entire Entire Jumlah 1 26 Gambar



Cawan 2 Lab Mikro Putih Putih 1 besar (0,4) 3 kecil (0,2) Circular Circular Flat Flat 1 lapis 1 lapis Entire Entire 1 3



Tabel dan hasil pengamatan kelompok 6



Warna ukuran bentuk elevasi



Cawan 1 (lorong CB lab terpadu) Putih tulang Besar, kecil Punctiform, circular pulvinate



Cawan 2 (lab instrument) Putih tulang kecil punctiform pulvinate



permukaan margins jumlah Gambar



1 lapisan entire 20



1 lapis Entire 4



Tabel dan hasil pengamatan kelompok 7 Warna Ukuran Bentuk Elevasi Permukaan Margins Jumlah Gambar



Cawan 1 (CB Mikro) Putih Kecil dan besar Punctiform (5) Circular (2) Pulvinate 1 lapis Entire 7



Cawan 2 (CB Bio) Putih Kecil Punctiform (2) Pulvinate 1 lapis Entire 2



Tabel dan hasil pengamatan kelompok 8 cawan 1 klosetwanita Warna putihsusu Ukuran 1, 2 cm Bentuk bulat (filamentous) Elevasi Puivinate Permukaan satu lapis Margin Filamentous Jumlah 18



cawan 2 klosetpria putihsusu 0.2 cm bulat pulvinate satu lapis filamentous 12



Gambar



Tabel dan hasil pengamatan kelompok 9 Warna



Ukuran Bentuk Elevasi Permuk aan Margins



Jumlah



Cawan 1 Lorong Mikro putih Putih Putih Putih tulang tulang tulang & kuning kecil besar sedang rapat Puncti circular circular irregular form Conve pulvina convex umbonat x te e 1 lapis 1 lapis 1 lapis 2 lapis



Cawan 2 Lorong CB Putih Putih Putih tulang tulang tulang



entire 5



entire 1



entire 1



entire 1



besar circular



sedang circular



pulvina te 1 lapis



convex 1 lapis



Kecil Puncti form Conve x 1 lapis



entire 1



entire 1



Entire 14



Tabel dan hasil pengamatan kelompok 10 Cawan 1 Lorong Mikro Form



Irregular



Circular



Margin



Undulate Entire



Cawan 2 Lorong CB



Circular Filament ous Entire Lobate



punctif orm Entire



Circular



1 lapis



1 lapis



20 punctif orm



1 Circular



Permukaan 1 Lapis



1 Lapis



1 Lapis



Jumlah



1 Circular



5 1 Circular Filament ous



1 Irregular



1 Lapis



Entire



Elavasi Warna



Ukuran



Umbonat Convex e Putih Putih tulang tulang



Convex



Sedang



Besar



Convex



Pulvinate



Putih tulang



Umbonat e Putih Tulang



Putih tulang



Putih Tulang



Kecil



Besar



Kecil



Sedang



Gambar



Pembahasan Praktikum kali ini dilakukan percobaan terhadap penyiapan media dan screening bakteri. Media yang digunakan pada percobaan ini yaitu PCA (Plate Count Agar) dan NB (Nutrient Broth). Pada pembuatan media PCA dan NB, sebaiknya media PCA dilarutkan dalam air suling karena jika tidak menggunakan air suling dikhawatirkan air yang digunakan mengandung bahan-bahan yang dapat mengganggu pertumbuhan mikroba. Penggunaan air yang belum disuling (air sadah) umumnya mengandung ion Kalsiumdan Magnesium yang tinggi yang dapat menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan magnesium karbonat yang juga mengakibatkan pertumbuhan mikroba menjadi terganggu. Larutan media yang dibuat juga harus jernih, karena larutan yang jernih merupakan indikasi bahwa media tersebut telah homogen. Media yang sudah selesai dibuat harus disterilisasi terlebih dahulu dengan menggunakan uap panas dalam autoklaf suhu 121 OC selama 15 menit. Media PCA dan NB yang akan digunakan pada percobaan telah tersedia sehingga praktikan tidak perlu membuatnya kembali, namun untuk pembuatan media PCA sebanyak 1 liter dibutuhkan medium PCA sebanyak 23,5 gram. Sedangkan untuk pembuatan 1 liter NB dibutuhkan medium NB sebanyak 8 gram. Artinya untuk membuat media sebanyak 250 ml untuk masing-masing media memerlukan



5,875



gram



PCA



dan



8



gram



NB.Campuran



kemudian



dihomogenkan sambil dipanaskan hingga tidak ada gumpalan, lalu media ditutup rapat. Media siap digunakan, namun bila media telah dingin maka media harus



dipanaskan kembali agar encer. Pembuatan media harus dipanaskan karena media mengandung agar yang titik lelehnya lebih dari suhu kamar yaitu 50 OC dan pada penuangan media ke dalam cawan harus dalam keadaan panas karena agar akan membeku pada suhu 40 OC. Percobaan screening bakteri diambil di beberapa lokasi, diantaranya di lorong gedung CB dan laboratorium instrument. Bakteri yang diperoleh pada kedua lokasi tersebut umumnya berbentuk punctiform dan circular, dengan jumlah sama 1 lapisan, elevasinya pulvinate, marginnya entire,dan warna putih tulang.Sebagian besar bakteri yang didapat berukuran kecil, namun ada beberapa bakteri yang berukuran besar. Jumlah bakteri pada lorong CB lab terpadu sebanyak 20 bakteri sedangkan pada laboratorium instrument sebanyak 4 bakteri. Persamaan dan perbedaan hasil ini bisa terjadi karena cawan mungkin telah terkontaminasi



atau



teknik



pengerjaan



yang



kurang



aseptik,



sehingga



memungkinkan bakteri yang didapat bukan hanya berasal dari lokasi tersebut.



Simpulan Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam pertumbuhan bakteri, medium yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat antara lain yaitu harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh bakteri, harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan bakteri yang akan ditumbuhkan, tidak mengandung zatzat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri, harus berada dalam keadaan steril sebelum digunakan, agar mikroba yang di tumbuhkan dapat tumbuh dengan baik.



Daftar Pustaka Adam S.1992. Dasar-Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi untukPerawatan.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Pelczar M J. 2006.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerjemah: Ratna Siri Hadioetomo. terjemahan dari : Elements of Microbiology. Jakarta: Universitas Indonesia Press.



Widya A.2009. Pola Resistensi Bakteri yang Diisolasi dari Bangsal Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo pada tahun 2003-2006. Jakarta: Universitas Indonesia Press.