Laporan Akhir Keperawatan Komunitas Desa Jubung Fix [PDF]

  • Author / Uploaded
  • rias
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN AKHIR KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DESA JUBUNG KECAMATAN SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas Praktek Profesi Ners di Departemen Keperawatan Komunitas



Oleh: Melani Puja F., S. Kep. Defi Hamdalah., S. Kep. Novandi E, S. Kep. Fitriatus Soleha, S. Kep. Nuril Hidayati., S. Kep. Alfian Meidita., S. Kep. Dwi Nur H. P., S. Kep.



1901031029 1901031030 1901031032 1901031033 1901031034 1901031035 1901031036



Fahri Agil S., S. Kep. Dwi Indra L., S. Kep. Eka Wahyumi., S. Kep. Yoga Madani, S. Kep. M. Faruq H., S. Kep. Virna D., S. Kep.



1901031037 1901031038 1901031039 1901031040 1901031041 1901031042



PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2020



PELAKSANAAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DESA JUBUNG KECAMATAN SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER



Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Praktek Profesi Ners di Departemen Keperawatan Komunitas



Oleh: Melani Puja F., S. Kep. Defi Hamdalah., S. Kep. Novandi E, S. Kep. Fitriatus Soleha, S. Kep. Nuril Hidayati., S. Kep. Alfian Meidita., S. Kep. Dwi Nur H. P., S. Kep.



1901031029 1901031030 1901031032 1901031033 1901031034 1901031035 1901031036



Fahri Agil S., S. Kep. Dwi Indra L., S. Kep. Eka Wahyumi., S. Kep. Yoga Madani, S. Kep. M. Faruq H., S. Kep. Virna D., S. Kep.



1901031037 1901031038 1901031039 1901031040 1901031041 1901031042



DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2020 LEMBAR PENGESAHAN



ii



Laporan Praktik Komunitas yang telah dilaksanakan pada tanggal 25 Februari- 16 Maret 2020 di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember telah disetujui oleh pembimbing.



Jember, 16 maret 2020 Mengetahui, Pembimbing Akademik



Pembimbing Klinik



Ns. Cahya Tri Bagus H, S. Kep., M. Kep. NIDN. 0717058603



Dwi Susanto, Amd. Kep



Kepala Desa Jubung



PJMK Keperawatan Komunitas FIKES UNMUH Jember



Bhisma Perdana, SH. MH



Ns. Sri Wahyuni A, M. Kep., Sp. Kep. Kom. NIDN. 0703058801



KaProdi Ners FIKES UNMUH Jember



Ns. Susi Wahyuning Asih, S.Kep, M.Kep NIDN. 0720097502



KATA PENGANTAR



iii



Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Tidak lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah memberikan kemampuan, akal, dan kesempatan untuk berbuat. Hanya karena izin-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan laporan dengan judul “Laporan Akhir Praktik Keperawatan Komunitas di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember”. Dalam penyusunan laporan ini kami mendapatkan bimbingan, pengarahan dan bantuan dari semua pihak secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tidak terhingga kepada : 1.



Dr. Hanafi, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Jember.



2.



Ns. Awatiful Azza, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember.



3.



Ns. Susi Wahyuning Asih, S. Kep., M. Kep., selaku Kepala Program Studi Profesi Ners, Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember.



4.



Ns. Ginanjar Sasmito Adi, S. Kep., M. Kep., Sp. Kep. M. B., selaku sekretaris Program



Studi Profesi Ners, Fakultas



Muhammadiyah Jember.



iv



Ilmu



kesehatan



Universitas



5.



Ns. selaku Pembimbing Akademik Praktik Keperawatan Komunitas di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember



6.



Bapak Bhisma Perdana, S.H selaku Kepala Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember.



7.



Bapak Fathulla, S.H selaku Sekretaris Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember.



8.



Rekan – rekan yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini Kami menyadari penyusunan laporan ini masih belum sempurna. Untuk



itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang akan dijadikan perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini bermanfaat. Jember, 16 Maret 2020



Penyusun



v



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LUAR...........................................................................i HALAMAN JUDUL DALAM.......................................................................ii LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................iii KATA PENGANTAR...................................................................................iv DAFTAR ISI...................................................................................................v DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................vi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.........................................................................................1 1.2 Tujuan Penulisan.....................................................................................4 BAB II GAMBARAN AGGREGATE DAN ANALISIS MASALAH 2.1 Gambaran Aggregate...............................................................................6 2.2 Metode Penelitian..................................................................................23 2.3 Sampel Penelitian..................................................................................24 2.4 Analisis Masalah....................................................................................26 2.5 WOC......................................................................................................27 2.6 Prioritas Masalah...................................................................................28 BAB III PERENCANAAN, IMPLEMENTASI, EVALUSASI, RTL 3.1 Perencanaan...........................................................................................29 3.2 Implementasi.........................................................................................32



vi



vii



BAB IV PEMBAHASAN DAN IMPLIKASI 4.1 Pembahasan...........................................................................................38 4.2 Implikasi Pelayanan dan Penelitian.......................................................47 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................................50 B. Saran......................................................................................................51 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Laporan Pendahuluan MMD I Lampiran 2 Laporan MMD I Lampiran 3 SAP Gizi Balita Lampiran 4 SAP Asam Urat Lampiran 5 SAP Toga Lampiran 6 SOP Penanaman TOGA Lampiran 7 SOP Pembuatan Obat Herbal pada Anak Lampiran 8 Leaflet Gizi Balita Lampiran 9 Leaflet Asam Urat Lampiran 10 X-Banner Asam Urat Lampiran 11 X-Banner Gizi Balita Lampiran 12 Gann Chart Kegiatan Praktik Keperawatan Komunitas Lampiran 13 Dokumentasi



xii



1



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk merupakan hakekat pembangunan kesehatan yang termuat di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dengan tujuan dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Agar tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal, diperlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan UU No. 23 tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga, dan lingkungan. Peningkatan



taraf



hidup



masyarakat



Indonesia



di



berbagai



bidangkehidupan mengakibatkan pergeseran pola kehidupan masyarakat diantaranya bidang kesehatan. Dengan berkembangnya Paradigma “SehatSakit”, saat ini telah terjadi pergeseran, antara lain perubahan upaya kuratif menjadi upaya preventif dan promotif, dan



segi kegiatan



yang



pasif



menunggu masyarakat berobat ke unit-unit pelayanan kesehatan menjadi kegiatan penemuan kasus yang bersifat aktif. Hal ini akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk ikut berperan serta secara aktif dalam upaya peningkatan status kesehatan. Komunitas merupakan sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya



2



kesamaan interest atau values. Proses pembentukannya bersifat horisontal karena dilakukan oleh individu-individu yang kedudukannya setara. Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional. Kekuatan pengikat suatu komunitas adalah kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara fisik suatu komunitas biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis. Masing-masing komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta mengembangkan kemampuan kelompok (Mubarak, 2014). Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek serta obyek pelayanan kesehatan dalam proses perubahan hendaknya perlu dilibatkan secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan mengikuti seluruh kegiatan kesehatan komunitas. Hal ini dimulai dari pengenalan masalah kesehatan sampai penanggulangan masalah dengan melibatkan individu, keluarga dan kelompok dalam masyarakat. Dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu, keluarga, dan kelompok di tatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan menerapkan konsep kesehatan dan keperawatan komunitas, serta sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat profesional dan mempunyai potensi keperawatan secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai, maka mahasiswa Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadıyah Jember Angkatan 10 melaksanakan Praktik Profesi



3



Keperawatan Komunitas di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, kelompok dan masyarakat. Pendekatan keluarga dilakukan dengan cara setiap mahasiswa mampunyai satu keluarga binaan dengan risiko tinggi sebagai kasus keluarga yang tersebar di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember. Pendekatan secara kelompok dilakukan dengan cara pembentukan Kelompok Kerja Kesehatan. Dengan pendekatan dari masingmasing komponen diharapkan dapat memberikan



hasil yang lebih nyata



kepada masyarakat. Sedangkan pendekatan masyarakat sendiri dilakukan melalui kerjasama yang baik dengan instansi terkait, Pokjakes, dan seluruh komponen desa untuk mengikut sertakan warga dalam upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan. Masyarakat yang dimotori oleh Pokjakes diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang terjadi di wilayahnya, membuat keputusan tindakan kesehatan bagi anggota keluarga/ masyarakatnya, mampu memberikan



perawatan,



menciptakan



lingkungan



yang



sehat



serta



memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat. Dimensi lokasi berdasarkan data hasil observasi dan wawancara dengan Kepala Desa, maka didapatkan hasil pembagian Dusun di Desa Jubung seperti dibawah ini: No. Desa Jubung 1 Dusun Jubung Lor 2 Dusun Krajan 3 Dusun Darungan Jumlah



Berdasarkan



metode



pengkajian



Jumlah Sampel (KK) 90 110 50 250



Winshield



Survey,



data



demografi



masyarakat akan disajikan sebagai berikut : Desa jubung berbatasan langsung



4



sebelah timur Kelurahan Mangli dan Desa Ajung, sebelah selatan Desa pancakarya dan Desa Kaliwining sebelah utara Desa Dukuh mencek, sebelah barat Desa Kaliwining, Rambigundam, dan Desa Glagahwero. Hasil data yang diperoleh melalui pendataan, wawancara dan observasi yang dilakukan oleh mahasiswa di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember dari sampel 250 KK Februari 2020. 1.2 Tujuan Penulisan A. Tujuan Umum Setelah



menyelesaikan



diharapkan



mahasiswa



praktik



lapangan



keperawatan



mampu



menerapkan



asuhan



komunitas, keperawatan



komunitas pada setiap area pelayanan keperawatan di komunitas dengan pendekatan



proses



keperawatan



komunitas



dan



pengorganisasian



komunitas. B. Tujuan Khusus Setelah



menyelesaikan



praktik



lapangan



keperawatan



komunitas,



mahasiswa mampu: 1. Menerapkan strategi yang tepat dalam mengkaji komunitas. 2. Menentukan diagnosis kesehatan dan keperawatan komunitas untuk komunitas yang spesifik berdasarkan analisis epidemiologi. 3. Menerapkan pendidikan kesehatan yang spesifik dan strategi organisasi komunitas dalam mengadakan perubahan serta peningkatan kesehatan komunitas. 4. Melaksanakan perawatan kesehatan komunitas berdasarkan faktor risiko personal, sosial dan lingkungan.



5



5. Mengkoordinasi sumber-sumber yang ada di komunitas untuk meningkatkan kesehatan komunitas. 6. Menerapkan proses penelitian dan pengetahuan penelitian untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan. 7. Mendemonstrasikan karakteristik peran profesional, berfikir kritis, belajar mandiri dengan keterapilan komunikasi yang efektif dan kepemimpinan di dalam komunitas.



6



BAB II GAMBARAN AGGREGATE DAN ANALISIS MASALAH 2.1



Gambaran Aggregate 1. Data Demografi a. Struktur Data Demografi 1) Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Tabel 3.1 Data Demografi Populasi Berdasarkan Umur Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember No Umur 1 20-40 Tahun 2 41-60 Tahun 3 61-80 Tahun Total



Frekuensi 60 128 62 250



Persentase(%) 24,0 51,2 24,8 100



Tabel 3.1 menunjukkan umur terbanyak adalah umur 41-60 tahun (51,2%) berdasarkan hasil survei di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember. 2) Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 3.2 Pendidikan Desa Kabupaten Jember No Pendidikan 1 TK/Paud 2 Tamat SD 3 Tamat SLTP 4 Tamat SLTA 5 Perguruan Tinggi Total



Jubung Kecamatan Sukorambi Frekuensi 17 97 52 64 20 250



Persentase (%) 6,8 38,8 20,8 25,6 8,0 100



Dari Tabel 3.2 menunjukkan pendidikan terakhir penduduk Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember terbanyak tamat SD sebanyak 97 orang (38,8%) berdasarkan survei. 3) Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Tabel 3.3 Pekerjaan Penduduk Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) 1 Buruh tani 33 13,2 2. Petani 60 24,0 3. Wiraswasta 130 52,0



7



4. PNS 5. TNI/Polri Total



26 1 250



10,4 4 100



Tabel 3.3 menunjukkan pekerjaan paling banyak adalah wiraswasta sebanyak 130 orang (52,0%) berdasarkan survei. 4) Jumlah Suku atau Bangsa Tabel 3.4 Pekerjaan Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember No 1 2 Total



Suku atau Bangsa Madura Jawa



Frekuensi 130 119 250



Persentase (%) 52,0 47,6 100



Tabel 3.4 menunjukkan bahwa suku atau bangsa Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember adalah madura sebanyak 130 orang (52%) berdasarkan survei. 5) Jumlah Alamat Tabel 3.5 Data Demografi Populasi Berdasarkan Alamat Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember No Alamat . 1. Dusun Krajan 2. Dusun Darungan 3. Dusun Jubung Lor Total



Frekuensi Persentase (%) 110 50 90 250



44 20 36 100



Dari Tabel 3.5 menunjukkan alamat penduduk Desa Jubung adalah



terbanyak



adalah



Dusun



Krajan



sebanyak



(44,%)



berdasarkan survei. 6) Jumlah Agama Tabel 3.6 Data Demografi Populasi Berdasarkan agama penduduk Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember No Agama . 1. Islam 2. Kristen Total



Frekuensi Persentase (%) 244 6 250



97,6 2,4 100



8



2. Data Lingkungan Fisik dan Sosial a. Data Perumahan 1) Data ventilasi udara Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data Frekuensi ventilasi udara di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No. 1. 2. 3. Total



Ventilasi Udara Baik Cukup Kurang



Frekuensi 119 116 15 250



Persentase (%) 47,6 46,4 6,0 100



Dari tabel 3.7 diatas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan 250 KK keadaan ventilasi udara di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah ventilasi udara baik sebanyak 119 KK (47,6%). 2) Data Pencahayaan Di dalam Rumah Siang Hari Tabel 3.8 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pencahayaan Rumah di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Pencahayaan Rumah . 1. Terang 2. Remang-remang 3. Gelap Total



Frekuensi



Persentase (%)



172 74 4 250



68,8 29,6 1,6 100



Dari tabel 3.8 diatas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan KK keadaan ventilasi udara di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah terang sebanyak 172 KK (68,8%) b. Data Sumber Air 1) Data Penggunaan Sumber Air



9



Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Sumber Air . 1. PAM 2. Sumur 3. Air mineral 4. Lain-lain Total



Frekuensi



Persentase (%)



38 154 27 31 250



15,2 61,6 10,8 12,4 100



Dari tabel 3.9 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 menggunakan Sumur sebagai sumber mata air sebanyak 154 KK (61,6 %). 2) Data Penggunaan Air Sebelum digunakan Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa penggunaan air sebelum digunakan di rumah Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Penggunaan Air Minum Frekuensi Persentase (%) . 1. Dimasak 215 86,0 2. Tidak dimasak 35 14,0 Total 250 100



Dari tabel 3.10 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 sebelum digunakan air dimasak sebanyak 215 KK (86,0 %). 3) Data Kondisi Air Dalam Penampungan Tabel 3.11 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa kondisi tempat penampungan air di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No .



Kondisi air penampungan



dalam Frekuens i



Persentase(%)



10



1. Berwarna 2. Berbau 3. Berasa 4. Tidak berasa / tidak berbau Total



9 15 4 222 250



3,6 6,0 1,6 88,8 100



Dari tabel 3.11 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 kondisi air dalam penampungan tidak berasa/berbau sebanyak 222 KK (88,8%). 4) Data Terdapatnya Jentik Dalam Penampungan Tabel 3.12 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa terdapatnya jentik dalam penampungan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Adanya jentik . penampungan air 1. YA 2. TIDAK Total



dalam Frekuensi 43 207 250



Persentase(%) 17,2 82,8 100



Dari tabel 3.12 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 tidak ada jentik dalam penampungan sebanyak 207 KK (82,8%). c. Data Pembuangan Sampah 1) Data Pembuangan Sampah Tiap KK Tabel 3.13 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa pembuangan sampah tiap KK di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No . 1. 3. 4.



Tempat pembuangan sampah



Frekuensi



Persentase(%)



Sungai Ditimbun Dibakar



30 70 150



12 28 60



11



Total



250



100



Dari tabel 3.13 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 membuang sampah dengan cara dibakar sebanyak 150 (60%). 2) Data Kebiasaan Keluarga Buang Air Besar Tabel 3.14 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebiasaan Keluarga Buang Air Besar di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Pembuangan limbah . 1. Jamban / WC 2. Sungai 3. Sembarang Tempat Total



Frekuensi



Persentase(%)



204 44 2 250



80,4 17,6 8 100



Dari tabel 3.14 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 menggunakan jamban/WC sebagai tempat BAB sebanyak 204 KK (80,4%). 3) Data Pembuangan Air Limbah Tabel 3.15 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pembuangan Air Limbah di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No. 1. 2. 3. 4. Total



Pembuangan air limbah Resapan Got Sungai Sembarang



Frekuensi 86 90 71 3 250



Persentase(%) 34,4 36,0 28,4 1,2 100



Dari tabel 3.15 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten



12



Jember Pada Bulan Februari 2020 menggunakan got sebagai tempat pembuangan air limbah sebanyak 90 KK (36,0%). 4) Data Kondisi Saluran Pembuangan Tabel 3.16 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Saluran Pembuangan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No.



Kondisi saluran Frekuensi pembuangan 1. Lancar 232 2. Tersumbat / tergenang 18 Total 250



Persentase(%) 92,8 7,2 100



Dari tabel 3.16 diatas dapat disimpulkan bahwa hampir keseluruhan penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 pada kondisi saluran pembuangan lancar sebanyak 232 KK (92,8 %). d. Lingkungan Sosial 1) Data menghadiri pengajian rutin di masyarakat Tabel 3.18 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa keluarga rutin menghadiri kegiatan pengajian rutin di masyarakat di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No. Pengajian Rutin 1. YA 2. TIDAK Total



Frekuensi 151 99 250



Persentase(%) 60.4 39.6 100



Dari tabel 3.18 diatas dapat disimpulkan bahwa hampir keseluruhan penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 rutin menghadiri pengajian rutin kegiatan di masyarakat sebanyak 151 (60.4 %). 2) Data menghadiri olahraga rutin kegiatan di masyarakat Tabel 3.18 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa keluarga rutin menghadiri oalahraga rutin kegiatan di masyarakat



13



di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No. Olahraga Rutin 1. YA 2. TIDAK Total



Frekuensi 86 164 250



Persentase(%) 34.4 65.6 100



Dari tabel 3.18 diatas dapat disimpulkan bahwa hampir keseluruhan penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 tidak ada kegiatan olahraga rutin di masyarakat sebanyak 164 KK (65,6 %). 3) Data keluarga rutin menghadiri kegiatan di masyarakat Tabel 3.18 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa keluarga rutin menghadiri kegiatan di masyarakat di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No. Hadir Dalam Kegiatan 1. YA 2. TIDAK Total



Frekuensi 176 74 250



Persentase(%) 70.4 29.6 100



Dari tabel 3.18 diatas dapat disimpulkan bahwa hampir keseluruhan penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 rutin menghadiri kegiatan di masyarakat sebanyak 176 KK (70.4 %). 3. Data Pelayanan Kesehatan dan Sosial a. Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang paling sering digunakan Tabel 3.19 Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang paling sering digunakan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No . 1. 2. 3.



Sarana kesehatan terdekat



Frekuensi Persentase(%)



Posyandu/Posbindu Puskesmas Rumah Sakit



47 88 23



18,8 35,2 9,2



14



4. Dokter Praktik 5. Perawat(Mantri) 6. Bidan Total



29 43 20 250



11,6 17,2 8,0 100



Tabel 3.19 menunjukkan bahwa Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang paling sering digunakan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 paling banyak adalah puskesmas dengan jumlah 88 KK (35,2%). b. Data Jarak Fasilitas Kesehatan Terdekat Dengan Rumah Tabel 3.20 Jarak fasilitas kesehatan terdekat dengan rumah di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Jarak rumah . kesehatan 1. < 1km 2. > 1km Total



dengan



sarana Frekuensi 129 121 250



Persentase(%) 51,6 48,4 100



Tabel 3.20 menunjukkan bahwa jarak fasilitas kesehatan terdekat dengan rumah di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 paling banyak adalah < 1 km sebanyak 129 KK (51,6%) c. Kebiasaan keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan Tabel 3.21 Kebiasaan Keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Kebiasaan keluarga sebelum ke Frekuens . pelayanan kesehatan i 1. Beli obat bebas 212 2. Jamu 38 Total 250



Persentase 84,8 15,2 100



Tabel 3.21 menunjukkan bahwa kebiasaan keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi



15



Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 paling banyak adalah beli obat bebas sebanyak 212 KK (84,8 %). d. Sumber pendanaan kesehatan keluarga Tabel 3.22 Sumber pendanaan kesehatan keluarga di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Sumber pendanaan kesehatan . keluarga 1. BPJS (Jamkesmas, Askes, dll) 2. Tabungan 3. Tidak ada 4. Lain-lain Total



Frekuens i 171 28 34 17 250



Persentase(%) 68,4 11,2 13,6 26,8 100



Tabel 3.22 menunjukkan bahwa pendanaan kesehatan keluarga di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah BPJS sebanyak 171 (68,4 %). e. Data Keluarga melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin Tabel 3.23 Data keluarga melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Keluarga melakukan pemeriksaan . kesehatan secara rutin 1. YA 2. TIDAK Total Tabel



3.23



menunjukkan



Frekuens i 129 121 250



bahwa



Persentase(%) 51,6 48,4 100



keluarga



melakukan



pemeriksaan kesehatan secara rutin di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah Ya 129 (51.6 %). 4. Data Ekonomi a. Data fasilitas perekonomian Tabel 3.24 Data Fasilitas Perekonomian di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020



16



No Fasilitas Perekonomian . 1. Toko 2. Pabrik Total



Frekuensi Persentase 203 47 250



81,2 18,8 100



Tabel 3.24 menunjukkan bahwa Fasilitas Perekonomian di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah Toko Sebanyak 203 (81,2 %) berdasar survei. b. Data Penghasilan Keluarga Tabel 3.25 Data Penghasilan Keluarga di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Penghasilan Keluarga . 1. < UMR (Rp. 1.700.000) 2. > UMR (Rp. 1.700.000) Total



Frekuensi Persentase 157 93 250



62,8 37,2 100



Tabel 3.25 menunjukkan bahwa Penghasilan Keluarga di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah < UMR Sebanyak 157 (62,8 %) berdasar survei. c. Data Keluarga Menabung Tabel 3.26 Data Keluarga Menabung di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Penghasilan Keluarga . 1. YA 2. TIDAK Total



Frekuensi



Persentase (100%)



164 86 250



65,6 34,4 100



Tabel 3.26 menunjukkan bahwa keluarga yang menabung di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah menabung sebanyak 164 keluarga (65,6%).



17



5. Data Transportasi dan Keamanan a. Data jenis transportasi yang dipakai keluarga ke pelayanan kesehatan Tabel 3.27 Data jenis transportasi yang dipakai keluarga ke pelayanan kesehatan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No . 1. 2. 3. Total



Jenis transportasi yang dipakai keluarga ke pelayanan kesehatan Kendaraan pribadi (sepeda motor, mobil) Kendaraan umum (angkot, taxi, ojek, dll) Lain-lain



Frekuensi



Persentase (100%)



209



83,6



37



14,8



4 250



1,6 100



Tabel 3.27 menunjukkan bahwa jenis transportasi yang dipakai keluarga ke pelayanan kesehatan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 paling banyak adalah kendaraan pribadi seanyak 209 keluarga (83,6 %). b. Data Pelayanan Perlindungan yang tersedia di masyarakat Tabel 3.28 Data pelayanan perlindungan yang tersedia di masyarakat di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Pelayanan perlindungan yang Frekuens . tersedia di masyarakat i 1. Ambulance desa 24 jam 111 2. Poskamling 139 Total 250



Persentase(%) 44,4 55,6 100



Tabel 3.28 menunjukkan bahwa pelayanan perlindungan yang tersedia di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 terbanyak menggunakan poskamling (55,6 %). 6. Data Politik dan Pemerintahan Kebijakan atau program pemerintah yang diterapkan oleh puskesmas mengenai kesehatan masyarakat di desa jubung kecamatan



18



sukorambi adalah posyandu balita, foging, dan pemberantasan sarang nyamuk. 7. Data Komunikasi a. Data alat komunikasi yang paling sering digunakan Tabel 3.29 Data alat komunikasi yang paling sering digunakan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Data politik dan pemerintahan . 1. Telepon/HP 2. Tidak punya alat komunikasi 3. Lain-lain Total



Frekuensi Persentase (%) 211 84,4 21 8,4 18 7,2 250 100



Tabel 3.29 menunjukkan bahwa alat komunikasi yang paling sering digunakan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah Telepon/HP sebanyak 211 KK (84,4%). b. Data sarana komunikasi di masyarakat Tabel 3.30 Data sarana komunikasi di masyarakat di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Data politik dan pemerintahan . 1. Pengeras Suara Masjid 2. Mading 3. Balai RW Total



Frekuensi Persentase (%) 137 54,8 37 14,8 75 30 250 100



Tabel 3.30 menunjukkan bahwa sarana komunikasi di masyarakat Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 yaitu pengeras suara masjid 137 (54,8%). 8. Data Pendidikan Tabel 3.31 Data sarana pendidikan di masyarakat di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020



19



No Data politik dan pemerintahan . 1. Sekolah 2. Madrasah 3. TPA 4. Tempat Pendidikan Kesehatan Total



Frekuensi Persentase (%) 173 69,2 35 14 28 11,2 14 5,6 250 100



Tabel 3.31 menunjukkan bahwa sebagian besar sarana pendidikan di



Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten



Jember Pada Bulan Februari 2020 yaitu sekolah 173 (69,2%). 9. Data Rekreasi a. Data keluarga memanfaatkan waktu luang Tabel 3.34 Data keluarga memanfaatkan waktu luang di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No . 1. 2. 3. 4. 5. 6. Total



Data keluarga memanfaatkan waktu luang Jalan-jalan Tidur Berkumpul bersama anggota keluarga Menonton TV Olahraga Lain-lain



Frekuensi Persentase (%) 61 24.4 17 6.8 93 37.3 71 6 1 250



28.4 2.4 4 100



Tabel 3.34 menunjukkan bahwa keluarga di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 memanfaatkan waktu luang paling banyak adalah Berkumpul bersama anggota keluarga yaitu 93 KK (37.3%). 10. Status Kesehatan Kelompok a. Data Ibu Hamil 1) Data Penyakit/Keluhan Ibu Hamil Tabel



No.



3.36



Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data Penyakit/Keluhan Ibu Hamil di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020.



Penyakit yang dirasakan ibu Frekuens



Persentase



20



hamil 1. Tidak ada 2. Kaki bengkak 3. Lain-lain (pusing, mual) Total



i 248 1 1 250



(%) 99.2 0.4 0.4 100



Dari tabel 3.36 diatas dapat disimpulkan bahwa ada penyakit/keluhan ibu hamil di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 sebanyak 1 (0.4%). b. Data Ibu Menyusui 1) Data penyakit/keluhan Ibu Menyusui Tabel



3.38



Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data Penyakit/Keluhan Ibu Menyusui di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020.



No.



Penyakit yang dirasakan ibu Frekuens menyusui i 1. Tidak ada 235 1. Asi idak lancar 4 2. Penyakit di payudara 0 3. Payudara bengkak 1 4. Bayi tidak mau menyusu 5 5. Lain-lain (pusing, mual) 4 Total 250



Persentase (%) 94 1.6 0 0.4 2 1.6 100



Dari hasil tabel 3.38 di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah Busui dengan tidak ada keluhan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 sebanyak 235 (94%). c. Data Balita 1) Data Jumlah penyakit atau keluhan Balita Tabel



No.



3.41 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah penyakit/keluhan Balita di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020. Penyakit yang dirasakan balita



Frekuensi Persentase



21



1. 2. 3. 4. 5. 6. Total



Batuk, pilek, panas Diare Gizi Kurang Gatal-gatal Lain-lain (pusing, mual) Tidak ada keluhan



20 14 8 1 1 206 250



(%) 8.0 5.6 3.2 0.4 0.4 82.4 100



Dari tabel 3.41 diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penyakit atau keluhan balita yang paling banyak yaitu tidak ada keluhan 206 (82.4%) d. Data Anak Sekolah 1) Data Penyakit/keluhan yang dirasakan anak saat ini Tabel 3.43 Distribusi Frekuensi Penyakit/keluhan yang dirasakan anak saat ini di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020. No.



Penyakit/keluhan anak



1. 2. 3. 4. 5. 6. Total



Batuk, pilek, panas Karies gigi/sakit gigi Diare Gatal-gatal Lain-lain Tidak ada



Dari



tabel



3.43



diatas



Frekuens i 26 4 10 4 4 202 250 dapat



Persentase (%) 10.4 1.6 4.0 1.6 1.6 80.8 100



disimpulkan



bahwa



Penyakit/keluhan yang dirasakan anak saat ini di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah tidak ada keluhan sebesar 202 (80.8%). e. Data Remaja 1) Data Penyakit/keluhan yang dirasakan anak saat ini Tabel 3.45 Distribusi Frekuensi Penyakit/keluhan yang dirasakan remaja saat ini di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020. No.



Penyakit/keluhan



1.



Batuk, pilek, panas



Frekuens i 11



Persentase (%) 4.4



22



2. 3. 4. 5. Total



Dismenore Gizi lebih Tidak ada keluhan Lain-lain



Dari



tabel



3.45



4 2 226 3 250 diatas



dapat



1.6 0.8 90.4 1.2 100



disimpulkan



bahwa



Penyakit/keluhan yang dirasakan remaja saat ini di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020. adalah tidak ada keluhan 226 (90.4%) f. Data Dewasa (19-54 Tahun) 1) Data Penyakit/keluhan yang dirasakan saat ini Tabel 3.46 Distribusi Frekuensi Penyakit/keluhan yang dirasakan dewasa saat ini di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020. No.



Penyakit/keluhan



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Total



Asma TBC Hipertensi DM Jantung Lain-lain : Atritis Tidak ada keluhan



Dari



tabel



3.46



Frekuens i 5 1 31 4 2 55 152 250



diatas



dapat



Persentase (%) 2.0 0.4 12.4 1.6 0.8 22.0 60.8 100



disimpulkan



bahwa



Penyakit/keluhan yang dirasakan saat ini di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020.adalah tidak ada keluhan 152 (60.8%). g. Data Usia Lanjut 1) Jenis penyakit lansia Tabel 3.48 Distribusi Frekuensi Jenis Lansia di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020. No .



Jenis penyakit yang diderita



Frekuens i



Persentase (%)



23



1. Asma 2 0.8 2. TBC 1 0.4 3. Hipertensi 16 6.4 4. Kencing manis 3 1.2 5. Reumatik/artritis 14 5.6 6. Katarak 3 1.2 7. Osteoporosis 0 0 8. Penyakit kulit 1 0.4 9. Jantung 1 0.4 10. Pikun 1 0.4 11. Lain-lain: linu-linu 9 3.6 12 Tidak ada keluhan 199 79.6 Total 250 100 Tabel 3.48 menunjukkan bahwa jenis penyakit lansia di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 paling banyak adalah tidak keluhan: 199 (79.6%) 2.2



Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional yang mana ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabelvariabel lain[ CITATION Has15 \l 1057 ] . Penelitian korelasional ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Rancangan cross-sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat [ CITATION Nur17 \l 1057 ].



Cara pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling. Simple Random Sampling yaitu pemilihan sampel dengan cara ini merupakan jenis probabilitas yang paling sederhana dengan setiap elemen diseleksi secara acak [ CITATION Nur17 \l



24



1057 ].Peneliti mengambil sampel sejumlah 330 orang secara acak pada



masyarakat di Desa Jubung, Sukorambi-Jember.



2.3



Sampel Penelitian Sampel adalah terdiri atas populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2013). Dalam penentuan kriteria sampel sangat memantau penelitian untuk mengurangi bias hasil penelitian, khususnya variabel-variabel control ternyata mempunyai pengaruh terhadap variabel yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini sejumlah (responden). Penelit mengambil sampel dengan menggunakan rumus Slovin yaitu: inklusi dan ekslusif. Rumus Slovin: n=



N 2 1+ N (e)



n=



1889 2 1+1889( 0.05)



n=



1889 1+1889( 0.0025)



n=



1889 1+ 4.7225



n=330,1 n=330 Keterangan : n



: Besar sampel



25



N



: Besar populasi



e



: Tingkat signifikasi (0,05)



Jadi, sampel yang digunakan di desa jubung dengan jumlah penduduk sebanyak 1889 KK setelah dilakukan rumus slovin menjadi adalah 330 KK yang akan dilakukan penelitian di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember. a. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang diteliti (Nursalam, 2013). 1) Responden yang merupakan warga Desa Jubung diantaranya 3 dusun yaitu dusunKrajan, Darungan dan dusun Jubunglor. 2) Responden yang memiliki penyakit khusus seperti diabetes, hipertensi, asam urat, jantung. 3) Responden yang memiliki balita dengan kejadian stunting, gizi buruk. 4) Bersedia menjadi responden. b. Kriteria Ekslusif Kriteris ekslusif adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi penyebab (Nursalam, 2013). Dalam hal ini sampel yang mempunyau keadaan tertentu untuk tidak bisa menjadi responden dan tidak bisa mengikuti kegiatan penelitian diantaranya:



26



1) Responden yang memiliki penyakit pikun (alzheimer) dan gangguan mental. 2) Responden yang berhalangan pada waktu pengambilan data dikarenakan sakit.



2.4



Analisis Masalah



No 1.



2.



Data Subyektif 1. Sebagian masyarakat di Desa Jubung mengatakan bahwa Jarang memeriksakan kesehatan secara rutin.. 2. Sebagian besar masyarakat di Desa Jubung dalam tingkat pendidikan yang rendah



Data Obyektif Diagnosa Keperawatan a. Sebagi Ketidakefektifan an keluarga jarang manajemen kesehatan memeriksakan (000162) kesehatan yaitu 121 KK (48,4%) dari 250 Kepala Keluarga. b. Sebagi an kelurga masih tergolong dalam tingkat pendidikan yang rendah(Tamat SD) yaitu 97 KK (38,8%) dari 250 Kepala Keluarga



1.



a.



2.



.



Sebagian masyarakat di Desa Jubung masuh terkendala jarak ke fasilitas layanan kesehata Sebagian besar masyarakat di Desa Jubung jarang melakukan olaraga secara rutin



b.



Sebagian keluarga Perilaku Kesehatan terkendala jarak Cenderung Berisiko. kesehatan yaitu 121 KK (48,4%) dari 250 Kepala Keluarga Sebagian keluarga jarang melakuka olahraga rutin yaitu 164 KK (65,5%) dari 250 Kepala Keluarga



27



27



2.5



WOC



28



2.6



Prioritas Masalah



Diagnosa Keperawatan Komunitas A B C D



Kriteria Penapisan Tersedianya Sumber E F G H I J K L



Manajemen 5



5



5



5



5



5 4



5



5 3



4



3



Jumlah skore 55



Kesehatan Perilaku Kesehatan Cenderung 4 Berisiko



3



3



4



3



3 5



4



4



4



4



44



Ketidakefektifan



Keterangan : A: Sesuai dengan peran perawat komunitas B: Jumlah yang berisiko C: Besar risiko D: Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan E: Minat masyarakat F: Kemungkinan untuk diatasi G: Sesuai dengan program pemerintah H: Sumber daya tempat I: Sumber daya waktu J: Sumber daya dana K: Sumber daya peralatan L: Sumber daya orang



3



29



BAB III PERENCANAAN, IMPLEMENTASI, EVALUASI 3.1 Perencanaan



NO 1.



TGL 29 Februari 2020



DX Ketidakefekti fan Manajemen Kesehatan



TUJUAN TUM Kesehatan komunitas usia dewasa meningkat dalam waktu 4 minggu



TUK Warga usia dewasa mampu menjelaskan: 1. Pentingnya kesehatan dewasa 2. Cara merawat kesehatan dewasa 3. Memiliki sikap positif tentang kesehatan dewasa



KRITERIA HASIL Kognitif: Dewasa mampu menjelaskan: 1. Penyakit yang diderita dewasa 2. Cara merawat kesehaatan dewasa Afektif: Memiliki persepsi positif tentang pentingnya kesehatan bagi dewasa



PERENCANAAN 1. Lakukan



penyuluhan



kesehatan



tentang Asam urat 2. Lakukan



penyuluhan



tentang



stunting 3. Membuat vidio emo demo untuk memudahkan



kader



memberikan materi.



dalam



30



2



29 Februari 2020



Perilaku kesehatan cenderung beresiko



Perilaku kesehatan pada masyarakat dapat optimal dalam waktu 4 minggu



Masyarakat mampu; 1. Menjelaskan tentang cara perilaku kesehatan 2. Memiliki sikap positif tentang perilaku yang sehat 3. Melakukan perilaku kesehatan dengan cara yang baik



Kognitif, behavior:



health 1. Berikan tutorial pembuatan obat herbal pemenuhan gizi balita



penyuluhan tentang 1. Konsumsi nutrisi 2. Lakukan yang sehat pembuatan obat herbal untuk 2. Rutin melakukan menurunkan Asam urat latihan fisik/olahraga 3. Lakukan senam asam urat dan anti 3. Strategi stroke bersama mencegah terjadinya 4. Lakukan penanaman toga untuk penyakit menurunkan asam urat Afektif, sikap tentang:



memiliki positif



1. Mampu memperbaiki dan meningkatkan kesehatan Psikomotor, mendemonstrasika n perilaku:



31



1. Dewasa olahraga rutin 1x seminggu 4. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan



32



3.2 Implementasi No. 1.



Diagnosa Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan



Tanggal



Implementasi Melakukan penyuluhan kesehatan tentang Asam urat



Evaluasi Evaluasi struktur: Sebagai penanggung jawab adalah ketua pokja program kesehatan Evaluasi proses: a) Peserta yang hadir diikuti oleh ±150 0rang b) Lokasi di posyandu setiap dusun krajan, dusun darungan, dan dusun jubung lor c) Terdapat beberapa pertanyaan dari peserta yang hadir. Evaluasi hasil: Peserta memahami penjelasan yang diberikan serta memahami tentang penyakit asam urat dan cara pencegahan serta penanganannya Hambatan: Kurangnya antusiasme dari peserta putera untuk mengikuti kegiatan penyuluhan.



33



Melakukan penyuluhan tentang stunting



Evaluasi struktur: Sebagai penanggung jawab adalah bidan wilayah Desa Jubung Evaluasi proses a) Peserta yang hadir ±30 orang b) Peserta kurang aktif bertanya selama kegiatan c) Penyuluhan dilaksanakan di posyandu anyelir 28 dan 29 Evaluasi hasil: Peserta memahami penjelasan yang diberikan dan mengerti tentang stunting Hambatan: Tidak ada hambatan yang terjadi.



Evaluasi struktur: Sebagai penanggung jawab adalah bidan wilayah Desa Jubung



Membuat vidio emo demo untuk memudahkan kader dalam memberikan



Evaluasi proses: a) Peserta dilakukan oleh kader dan mahasiswa profesi ners b) Pembuatan materi vidio emo demo



34



materi.



yaitu asi saja cukup, ATIKA, dan camilan sembarangan c) Lokasi pembuatan vidio di desa Jubung Lor Evaluasi hasil: Hasil vidio diberikan disetiap posyan ayelir 23-29 Hambatan: Terkendala cuaca yang tidak mendukung pembuatan vidio diluar ruangan



2.



Perilaku Kesehatan Cendereung Berisiko



Memberikan tutorial pembuatan herbal pemenuhan gizi balita



obat Evaluasi Hasil: Peserta mmahami penjelasan yang diberikan dan mencoba hasil obat herbal buatannya sendiri. Hambatan: Tidak ada hambatan Evaluasi Struktur: Sebagai penanggung jawab adalah ketua pokja promkes



35



Evaluasi proses: a) Peserta yang hadir ± 100 orang b) Peserta mendengarkan penjelasan pembuatan obat herbal untuk menurunkan asam urat c) Penyuluhan dilakukan di dusun krajan balai pengobatan Melakukan penyuluhan tentang pembuatan obat herbal untuk menurunkan Asam urat



Evaluasi hasil: Warga antusias menambahkan obat herbal yang dapat menurunkan dan mencegah asam urat Hambatan: Tidak dapat melakukan tutorial karena tidak adanya alat dan bahan Evaluasi Struktur: Sebagai penanggung jawab adalah ketua pokja promkes Evaluasi proses: a) Peserta yang hadir ± 50 orang b) Senam dilakukan di dusun krajan dan jubung lor c) Instruktur dilakukan oleh Mahasiswa profesi ners. Evaluasi hasil:



36



Peserta antusias dalam mengikuti Melakukan senam asam urat dan anti Evaluasi Struktur: stroke bersama Sebagai penanggung jawab adalah ketua pokja promkes Evaluasi proses: d) Peserta yang hadir ± 50 orang e) Senam dilakukan di dusun krajan dan jubung lor f) Instruktur dilakukan oleh Mahasiswa profesi ners. Evaluasi hasil: Peserta antusias senam bersama.



dalam



mengikuti



Hambatan: Tempat senam yang kurang luas Melakukan penanaman menurunkan asam urat



toga



untuk Evaluasi struktur: Sebagai penanggung jawab adalah ketua pokja promkes Evaluasi proses: a) Warga yang mengikuti penanaman toga diwakilkan oleh setiap RW b) Lokasi penanaman toga di Dusun



37



Krajan Evaluasi hasil: Tanaman diberikan kepada setiap RW untuk dirawat bersama. Hambatan: Tidak ada hambatan.



38



BAB IV PEMBAHASAN DAN IMPLIKASI 4.1 Pembahasan Praktik keperawatan komunitas di Dusun Krajan, Dusun Jubung lor, Dusun Darungan Desa Jubung yang dilaksanakan mahasiswa Praktik Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember Kelompok III adalah salah satu program profesi untuk mengaplikasikan konsep keperawatan komunitas dengan menggunakan proses keperawatan komunitas sebagai dasar ilmiah. Upaya pendidikan untuk mencetak seorang perawat yang profesional, mandiri dan mempunyai kompetensi sesuai dengan yang diinginkan dapat dilakukan dengan menerapkan konsep tersebut, dan secara resmi mahasiswa melakukan praktik Lapangan keperawatan komunitas di Dusun Krajan, Dusun Jubung lor, Dusun Darungan Desa Jubung mulai 24 Februari - 16 Maret 2020 dengan melakukan berbagai kegiatan. Berikut ini pembahasan yang akan diuraikan berkisar



tentang praktik



keperawatan komunitas dan keluarga. A. Praktik Lapangan Keperawatan Komunitas Praktik Lapangan keperawatan komunitas diawali dengan persiapan dari kampus sampai dengan pelaksanaan di lapangan. Pada tahap persiapan dilakukan diskusi bersama kelompok untuk pemilihan sampel dari masingmasing dusun, yang terdiri dari 3 dusun yaitu Dusun Krajan, Dusun Jubung lor, Dusun Darungan Desa Jubung. Selanjutnya dari perhitungan 10% dari Jumlah Seluruh KK di Desa Jubung didapatkan 250 kepala keluarga yang



39



akan dikaji dengan rincian 110 KK di Dusun Krajan, 90 KK di Dusun Jubung lor dan 50 KK di Dusun Darungan. Kendala yang kami hadapi adalah tidak bisa mengkaji secara lebih luas di tiap dusun secara merata karena banyak orang tidak menerima untuk di kaji dan jalan yang terlalu sulit untuk dilalui. 1. Pengkajian Pengkajian/pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data kesehatan komunitas yang diinginkan. Pengkajian pada masyarakat dilakukan pada pagi dan sore hari, strategi yang digunakan saat pengumpulan data adalah dengan melakukan pengkajian dari rumah ke rumah atau door to door sehingga keberadaan mahasiswa membaur dengan warga sekaligus dapat mensurvey keadaan penduduk dengan sebenar-benarnya, hal ini digunakan sebagai upaya untuk mendapatkan data yang valid. Penduduk yang ada di Desa Jubung yang terdiri dari 3 Dusun berjumlah 1889 KK. Dalam pengambilan data digunakan sample sebanyak 250 KK yaitu tepatnya menggunakan sistem random sampling, karena



dengan



random



sampling



(acak)



memudahkan



dalam



mentabulasikan data dan tidak kalah pentingnya data tersebut sudah dapat mewakili dari populasi jumlah penduduk. Dalam mekanisme pengumpulan data dibentuk penanggung jawab masing-masing RT untuk melakukan pengkajian pada masing-masing KK dengan melakukan kerjasama dengan ketua RT, RW, Toga, Toma dan kader posyandu. Pengkajian/pengumpulan data dimasyarakat di Dusun Krajan, Dusun Jubung lor dan Dusun Darungan Desa Jubung menggunakan



40



format yang telah ditentukan. Dengan menggunakan format tersebut didapatkan



beberapa



permasalahan



diantaranya



pada



pengkajian



didapatkan dari 250 KK, sebanyak 121 KK sebagian keluarga jarang memeriksakan kesehatan karena terkendala jarak dengan fasilitas kesehatan, selain itu dari 250 KK didapatkan sebanyak 164 KK sebagian keluarga jarang melakukan olahraga rutin. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan tabulasi data pada masing-masing sistem yang sesuai dengan format. Dalam hal tabulasi data tidak ditemukan adanya kendala yang signifikan. Respon yang diberikan warga Dusun Krajan sangat positif, dibuktikan dengan perhatian dari warga terhadap keberadaan mahasiswa beserta program-programnya, sehingga keseluruhan proses pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan baik. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisa untuk mengetahui seberapa besar faktor stressor yang mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul di komunitas. Dari hasil pengumpulan data dan dilakukan scoring ditemukan beberapa masalah yang ada pada masyarakat khususnya yaitu rumah warga mempunyai jendela tetapi tidak pernah di buka, penerangan didalam rumah kurang, tidak adanya pembuangan sampah sementara, kebiasaan BAB di sungai, serta banyaknya lansia yang sakit. Penentuan prioritas masalah ini menemukan kesulitan berarti, hal ini dikarenakan warga kurang



memahami pentingnya kesehatan.



Menurut Meuke hal ini sudah sesuai karena dari masalah yang terjadi



41



sudah didapatkan tentang masalah sehat sakit, karakteristik populasi dan karakteristik lingkungan. Menurut Yura dan Walsh dalam buku asuhan keperawatan komunitas dan keluarga bahwasanya pengkajian merupakan suatu proses berkelanjutan, dimana pengkaji menggambarkan kondisi/situasi klien sebelumnya dan saat ini sehingga informasi tersebut bisa di gunakan untuk memprediksi di masa yang akan datang. 2. Perumusan masalah dan Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Pertemuan MMD I yang dilaksanakan pada tanggal 03 Maret 2020, maka ditentukan prioritas masalah kesehatan sebagai berikut: a. Ketidakefektifan manajemen kesehatan (000162) b. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko. Dalam merumuskan masalah dan diagnosa keperawatan dibuat berdasarkan penentuan masalah keperawatan kesehatan masyarakat yaitu masalah yang ditetapkan dari data umum dan masalah yang dianalisa dari hasil kesenjangan pelayanan kesehatan. Melalui analisa masalah, maka setelah dirumuskan permasalahan kesehatan warga dilakukan penentuan prioritas masalah atas dasar urgensitas dari masalah. Dalam menentukan prioritas masalah tidak ditemukan adanya kendala yang berarti karena sebelumnya telah dilakukan koordinasi dengan Kepala Desa, Perangkat Desa, Bidan Wilayah, Perawat Wilayah, Kepala Dusun, RT, RW dan kader yang dituangkan dalam pertemuan MMD I. Menurut Notoadmodjo untuk



42



terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendorong atau suatu kondisi yang memungkinkan atau diperlukan dukungan ( support ) dari pihak lain. 3. Perencanaan Rencana kegiatan yang berhubungan dengan permasalahan kesehatan sesuai yang telah disepakati saat melakukan MMD I bersama para tokoh masyarakat, tokoh pemuda, para kader kesehatan. Adapun kegiatan-kegiatan yang disepakati oleh mahasiswa dengan masyarakat sesuai prioritas masalah yang ditemukan di Desa Jubung adalah: a. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang program terapeutik. hal ini dilakukan perencanaan



dengan



kesepakatan



bersama



warga



melalui



kegiatan. Adapun kegiatanya sebagai berikut: 1). Melakukan penyuluhan tentang Gizi balita pada Ibu-Ibu di Posyandu 2). Melakukan penyuluhan tentang cara mencegah dan mengobati asam urat dan hipertensi pada ibu-ibu dan bapakbapak lansia 3). Memberikan penyuluhan tentang cara memanfaatkan tanaman toga sebagai obat herbal dan cuci tangan 6 langkah. Hal ini sangat penting dilakukan sesuai dengan ruang lingkup praktik



keperawatan



peningkatan



kesehatan



masyarakat



meliputi:



(promotif),



pencegahan



upaya-upaya (preventif),



43



pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi). Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan penekanan memberikan Penyuluhan kesehatan masyarakat dan Pemeliharaan kesehatan lingkungan. Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan terhadap kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui penekanan kegiatan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan secara berkala dengan megumpulkan warga di rumah masing-masing kasun pada tiaptiap dusun. Dalam pelaksanaanya kegiatan ini dapat dilakukan sesuai dengan rencana hal ini tidak lepas dari komitmen awal para Tokoh masyarakat dan pemuda yang menghendaki dilakukannya perubahan perilaku para warganya terkait PHBS yang masih rendah pada tatanan masyarakat. Disamping itu juga komitmen para mahasiswa yang mau melakukan kegiatan menyesuaiakan waktu dan jadwal kegiatan warga walaupun dilakukan pada sore



44



dan malam hari. Warga juga sangat memberikan apresiasi positif terhadap kehadiran dan kegiatan yang dilakukan para mahasiswa dalam kegiatan penyuluhan, hal ini dibuktikan dengan sambutan yang hangat dan keaktifan para warga dalam menanggapi kegiatan ini dengan banyaknya para peserta yang mengajukan pertanyaan waktu pelaksanaan kegiatan. b. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengenal masalah kesehatan. Dilakukan beberapa kegiatan diantaranya : 1). Memberikan penyuluhan tentang gerakan senam Hipertensi dan Ergonomik kepada lansia di perumdim Desa Jubung 2). Memberikan penyuluhan tentang manfaat senam Hipertensi dan senang Ergonomik bagi seluruh lansia di Desa Jubung 3). Memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan tanaman obat keluarga untuk meningkatkan upaya mandiri lansia dan keluarga dalam memelihara kesehatan 4). Skrining dan penyuluhan hipertensi, asam urat dan gula darah pada lansia. 4. Pelaksanaan Pelaksanaan rencana tindakan mulai dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2020 dengan metode melibatkan masyarakat secara aktif dimotori oleh tiap ketua POKJA untuk melaksanakan rencana yang telah disusun bersama. Pertemuan yang pertama yaitu pada tanggal 3 Maret 2020 diadakan pertemuan MMD I, dimana acara tersebut di



45



hadiri oleh Kepala Dusun, Tokoh Warga, RT, RW dan masyarakat Desa Jubung, dari undangan yang disebar sebanyak 75 orang dan sekitar 30 orang yang hadir. Acara tersebut dilaksanakan pada waktu malam hari dan sebagian besar para undangan tidak hadir tepat waktu. Pada acara pertemuan MMD tersebut diagendakan sebagai acara perkenalan



dan



penyampaian



tujuan



dilakukannya



praktik



keperawatan komunitas serta penentuan masalah kesehatan. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan pada warga disampaikan secara massal dan pada keluarga. Penyuluhan secara massal yang pertama dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2020 di Posyandu Dusun Krajan, Desa Jubung. Materi yang diberikan pada acara tersebut tentang Gizi pada balita dan manfaat minuman herbal buatan sendiri. Dalam pelaksanaan acara tersebut tidak didapatkan adanya kendala, para peserta cukup antusias untuk mendengarkan dan memberikan pertanyaan, dari penyaji juga cukup menguasai baik dari segi penguasaan materi dan juga bahasa yang sesuai dengan bahasa warga yaitu bahasa Madura. Metode yang digunakan dalam penyuluhan yaitu dengan ceramah dan Tanya jawab, sedangkan media yang digunakan adalah leaflet. Leaflet yang digunakan cukup menarik, tulisan jelas yang disertai dengan gambar. Penyuluhan tentang gerakan senam Hipertensi dan Ergonomik kepada lansia di perumdim Desa Jubung dilaksanakan pada tanggal 08 Maret 2020. Kegiatan ini dihadiri sekitar 30 orang, kegiatan senam dilakukan sebelum penyuluhan. Penyuluhan yang disampaikan yaitu



46



tentang pemanfaatan tanaman obat keluarga untuk meningkatkan upaya mandiri lansia dan keluarga dalam memelihara kesehatan. Kemudian akan dilakukan Skrining dan penyuluhan hipertensi, asam urat dan gula darah pada lansia yang dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2020. Kegiatan ini dihadiri oleh lansia dusun Krajan, Perumdim Desa Jubung, beserta mahasiswa praktik ners keperawatan komunitas dan juga dihadiri oleh perawat wilayah. Dalam hal ini penyuluhan



berlangsung



dengan



lancar



dan



informasi



dapat



tersampaikan kepada masyarakat khususnya bagi mereka yang menderita Asam Urat. Menurut Efendy, 2002 ciri alat peraga sederhana yaitu mudah dibuat, bahan-bahannya dapat diperoleh dari bahan local, di tulis/digambar dengan sederhana, memakai bahasa setempat dan mudah dimengerti oleh masyarakat, memenuhi kebutuhan-kebutuhan petugas kesehatan dan masyarakat. Rencana kegiatan MMD II akan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 18 Maret 2020, kegiatan ini dilaksanakan dengan acara pemaparan hasil kegiatan dan melakukan terminasi dengan Bidan Wilayah, para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, RT, RW serta kader posyandu yang bertempat di Kantor Desa Jubung. Namun rencana kegiatan ini terdapat kendala yang menyebabkan tidak tercapainya informasi dari hasil serta evaluasi. Penyebab dari hal tersebut dikarenakan oleh himbauan dari pihak pemerintah terutama dari pihak Bupati Kabupaten Jember yang menghimbau untuk tidak



47



melakukan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang. Hal tersebut karena adanya wabah penyakit Covid-19 yang sudah masuk ke Indonesia terutama di Jawa Timur. 4.2 Implikasi Pelayanan dan Penelitian 1. Perawat di Puskesmas Diharapkan hasil dari penelitian ini akan berdampak pada upaya peningkatan pelayanan kesehatan oleh tenaga medis untuk lebih meningkatkan motivasi pengetahuan tentang pengaplikasian keperawatan komunitas yang dilaksanakan di Desa Jubung 2. Puskesmas Bagi Puskesmas diharapkan memberikan fasilitas yang dapat mendukung untuk masyarakat. Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan masyarakat di harapkan dapat memberikan edukasi melalui berbagai kegiatan, misalnya penyuluhan kepada masyarakat, pada balita dan ibu hamil serta pada lansia. Selain itu juga meningkatkan Bidan Koordinator wilayah untuk melaksanakan tugasnya dan mendukung inovasi terutama dalam pelayanan Posyandu disetiap Desa 3. Dinas Kesehatan Dalam Dinas Kesehatan dapat mengkoordinir puskesmas dalam rangka penurunan angka masalah kesehatan yang terjadi di Desa yang bersangkutan guna untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Melakukan pemberdayaan tenaga-tenaga kesehatanyang potensial dalam bidang kesehatan dan memanfaatkan sumber daya kesehatan lainnya yang ada di wilayah kabupaten Jember.



48



4. Peneliti Selanjutnya Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya berkaitan dengan keperawatan komunitas. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data atau informasi dasar untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut terkait masalah kesehatan pada komunitas dalam penentuan agregat yang muncul dalam tabulasi data sesuai dengan format dan skoringnya. Hal ini juga dapat mempermudah peneliti selanjutnya dalam melakukan metode penelitian yang dijadikan sebagai bahan referensi.



BAB V PENUTUP 4.1 Kesimpulan 1. Pelaksanaan praktik komunitas di lapangan tidak meninggalkan konsep proses keperawatan yaitu pengkajian, perencanaan, intervensi, dan evaluasi kegiatan yang terstruktur. 2. Diagnosis keperawatan komunitas dan kesehatan yang spesifik antara lain adalah: a. Ketidakefektifan manajemen kesehatan b. Perilaku kesehatan cenderung berisiko. 3. Tindakan keperawatan yang telah diberikan pada masyarakat untuk meningkatkan kesehatan komunitas adalah: a. Penyuluhan tentang asam urat b. Penyuluhan tentang gizi balita c. Penyuluhan pembuatan obat herbal untuk asam urat d. Tutorial pembuatan obat herbal untuk balita e. Senam rematik dan asam urat f. Pembuatan Emo Demo posyandu



50



51



5.2 Saran 1. Bagi Instisusi Pendidikan a. Pihak



akademik



mengoptimalisasi



persiapan



mahasiswa,



maka



diharapkan adanya pembinaan dan bimbingan yang intensif sebelum terjun ke lapangan dengan konsep bimbingan yang telah terstruktur rapi dan baku, baik dari segi mekanisme bimbingan maupun konsep-konsep keperawatan komunitas dan keluarga sendiri. b. Memperlebar jangkauan kerjasama dengan berbagai instansi sehingga mempermudah mahasiswa dalam pelaksanaan praktik lapangan keperawatan komunitas, maka diharapkan adanya kerjasama antara Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Jember dengan pihak-pihak terkait dengan model kontrak kerja/waktu tentang keberadaan praktik lapangan keperawatan komunitas di wilayah kerja Puskesmas yang telah ditentukan. 2. Bagi Mahasiswa Praktikan a. Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan menambah bekal tentang konsep keperawatan komunitas dan keluarga, sehingga terdapat optimalisasi kinerja dalam melaksanakan praktik Lapangan keperawatan komunitas. b. Mahasiswa diharapkan mempunyai konsep yang lebih tentang pengorganisasian masyarakat dengan berbagai alternatif pendekatan, sehingga akan lebih mempermudah pelaksanaan praktik lapangan di masyarakat.



52



3. Bagi Desa Jubung a. Diharapkan adanya tindak lanjut terhadap pelaksanaan yang telah dilakukan tidak hanya dari mahasiswa tetapi seluruh perangkat desa yang memiliki peran lebih besar di Desa Jubung 4. Bagi Puskesmas Jubung a. Sebagai penunjang program kegiatan Puskesmas, diharapkan adanya kerjasama yang baik dan bimbingan secara intensif dari Puskesmas untuk mahasiswa maupun Kelompok Kerja Kesehatan yang ada di masyarakat. b. Diharapkan adanya tindak lanjut dari program-program yang telah terbentuk selama mahasiswa praktik komunitas khususnya di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi.



DAFTAR PUSTAKA Gloria, et.al. (2016). Nursing Intervention Classication (NIC). Edisi Bahasa Indonesia. Indonesia: Elsevier Singapore Hartanto. (2016). Analisis Data Kependudukan dan KB Hasil Susenas 2015. https://balatbangbengkulu.files.wordpress.com . diakses pada Tanggal 01 Mei 2017.Pukul 15:05 WIB Herdman, T.Heather. (2015). Nanda International Inc. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC. Hasdianah, Siyoto, S., Indasah, & Wardani, R. (2015). Buku Ajar Dasar-Dasar Riset Keperawatan (1st ed.). Yogyakarta: Nuha Medika. Kholifah, S. N., & Widagdo, W. (2016). Keperawatan Keluarga dan Komunitas (1st ed.). Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. Jakarta Selatan: Penerbit Salemba Medika. Sutikno, E. (2011). Hubungan antara Fungsi Keluarga dan Kualitas Hidup Lansia. Jurnal Kedokteran Indonesia. Vol 2 (no. 1). Swarjana. (2016). Keperwatan Kesehatan Komunitas. Edisi 1. Yogyakarta:Andi Offset



53



LAMPIRAN



LAPORAN PENDAHULUAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA A. Latar Belakang Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk merupakan hakekat pembangunan kesehatan yang termuat di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dengan tujuan dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Agar tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal, diperlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan UU No. 23 tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga, dan lingkungan. Komunitas merupakan sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values. Proses pembentukannya bersifat horisontal karena dilakukan oleh individu-individu yang kedudukannya setara. Disamping itu secara fisik suatu komunitas biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis. Masing-masing komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta mengembangkan kemampuan kelompok (Mubarak, 2014). Dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu, keluarga, dan kelompok di tatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan menerapkan konsep kesehatan dan keperawatan komunitas, serta sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat profesional dan mempunyai



potensi



keperawatan



secara



mandiri



sesuai



dengan



kompetensi yang harus dicapai, maka mahasiswa Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadıyah Jember Angkatan 10 melaksanakan Praktik Profesi Keperawatan Komunitas di



Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, kelompok dan masyarakat.



Pendekatan



keluarga



dilakukan



dengan



cara



setiap



mahasiswa mampunyai satu keluarga binaan dengan risiko tinggi sebagai kasus keluarga yang tersebar di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember. Pendekatan secara kelompok dilakukan dengan cara pembentukan Kelompok Kerja Kesehatan. sehat serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat. Berdasarkan metode pengkajian Winshield Survey, data demografi masyarakat akan disajikan sebagai berikut : Desa jubung berbatasan langsung sebelah timur Kelurahan Mangli dan Desa Ajung, sebelah selatan Desa pancakarya dan Desa Kaliwining sebelah utara Desa Dukuh mencek, sebelah barat Desa Kaliwining, Rambigundam, dan Desa Glagahwero. Hasil data yang diperoleh melalui pendataan, wawancara dan observasi yang dilakukan oleh mahasiswa di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember dari sampel 250 KK Februari 2020. Pengkajian 11. Data Demografi c. Struktur Data Demografi 7) Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Tabel 3.1 Data Demografi Populasi Berdasarkan Umur Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember No Umur 1 20-40 Tahun 2 41-60 Tahun 3 61-80 Tahun Total



Frekuensi 60 128 62 250



Persentase(%) 24,0 51,2 24,8 100



Tabel 3.1 menunjukkan umur terbanyak adalah umur 41-60 tahun (51,2%) berdasarkan hasil survei di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember. 8) Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 3.2 Pendidikan Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember



No 1 2 3 4 5 Total



Pendidikan TK/Paud Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Perguruan Tinggi



Frekuensi 17 97 52 64 20 250



Persentase (%) 6,8 38,8 20,8 25,6 8,0 100



Dari Tabel 3.2 menunjukkan pendidikan terakhir penduduk Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember terbanyak tamat SD sebanyak 97 orang (38,8%) berdasarkan survei. 9) Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Tabel 3.3 Pekerjaan Penduduk Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) 1 Buruh tani 33 13,2 2. Petani 60 24,0 3. Wiraswasta 130 52,0 4. PNS 26 10,4 5. TNI/Polri 1 4 Total 250 100 Tabel 3.3 menunjukkan pekerjaan paling banyak adalah wiraswasta sebanyak 130 orang (52,0%) berdasarkan survei. 10) Jumlah Suku atau Bangsa Tabel 3.4 Pekerjaan Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember No 1 2 Total



Suku atau Bangsa Madura Jawa



Frekuensi 130 119 250



Persentase (%) 52,0 47,6 100



Tabel 3.4 menunjukkan bahwa suku atau bangsa Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember adalah madura sebanyak 130 orang (52%) berdasarkan survei. 11) Jumlah Alamat Tabel 3.5 Data Demografi Populasi Berdasarkan Alamat Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember No



Alamat



Frekuensi Persentase (%)



. 1. Dusun Krajan 2. Dusun Darungan 3. Dusun Jubung Lor Total



110 50 90 250



44 20 36 100



Dari Tabel 3.5 menunjukkan alamat penduduk Desa Jubung adalah



terbanyak



adalah



Dusun



Krajan



sebanyak



(44,%)



berdasarkan survei. 12) Jumlah Agama Tabel 3.6 Data Demografi Populasi Berdasarkan agama penduduk Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember No Agama . 1. Islam 2. Kristen Total



Frekuensi Persentase (%) 244 6 250



97,6 2,4 100



12. Data Lingkungan Fisik dan Sosial e. Data Perumahan 3) Data ventilasi udara Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data Frekuensi ventilasi udara di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No. 1. 2. 3. Total



Ventilasi Udara Baik Cukup Kurang



Frekuensi 119 116 15 250



Persentase (%) 47,6 46,4 6,0 100



Dari tabel 3.7 diatas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan 250 KK keadaan ventilasi udara di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah ventilasi udara baik sebanyak 119 KK (47,6%). 4) Data Pencahayaan Di dalam Rumah Siang Hari



Tabel 3.8 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pencahayaan Rumah di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Pencahayaan Rumah . 1. Terang 2. Remang-remang 3. Gelap Total



Frekuensi



Persentase (%)



172 74 4 250



68,8 29,6 1,6 100



Dari tabel 3.8 diatas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan KK keadaan ventilasi udara di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah terang sebanyak 172 KK (68,8%) f. Data Sumber Air 5) Data Penggunaan Sumber Air Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Sumber Air . 1. PAM 2. Sumur 3. Air mineral 4. Lain-lain Total



Frekuensi



Persentase (%)



38 154 27 31 250



15,2 61,6 10,8 12,4 100



Dari tabel 3.9 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 menggunakan Sumur sebagai sumber mata air sebanyak 154 KK (61,6 %). 6) Data Penggunaan Air Sebelum digunakan Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa penggunaan air sebelum digunakan di rumah Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020



No Penggunaan Air Minum . 1. Dimasak 2. Tidak dimasak Total



Frekuensi



Persentase (%)



215 35 250



86,0 14,0 100



Dari tabel 3.10 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 sebelum digunakan air dimasak sebanyak 215 KK (86,0 %). 7) Data Kondisi Air Dalam Penampungan Tabel 3.11 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa kondisi tempat penampungan air di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Kondisi air dalam . penampungan 1. Berwarna 2. Berbau 3. Berasa 4. Tidak berasa / tidak berbau Total



Frekuens i 9 15 4 222 250



Persentase(%) 3,6 6,0 1,6 88,8 100



Dari tabel 3.11 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 kondisi air dalam penampungan tidak berasa/berbau sebanyak 222 KK (88,8%). 8) Data Terdapatnya Jentik Dalam Penampungan Tabel 3.12 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa terdapatnya jentik dalam penampungan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Adanya jentik . penampungan air 1. YA 2. TIDAK Total



dalam Frekuensi 43 207 250



Persentase(%) 17,2 82,8 100



Dari tabel 3.12 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 tidak ada jentik dalam penampungan sebanyak 207 KK (82,8%). g. Data Pembuangan Sampah 5) Data Pembuangan Sampah Tiap KK Tabel 3.13 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa pembuangan sampah tiap KK di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Tempat pembuangan sampah . 1. Sungai 3. Ditimbun 4. Dibakar Total



Frekuensi



Persentase(%)



30 70 150 250



12 28 60 100



Dari tabel 3.13 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 membuang sampah dengan cara dibakar sebanyak 150 (60%). 6) Data Kebiasaan Keluarga Buang Air Besar Tabel 3.14 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebiasaan Keluarga Buang Air Besar di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Pembuangan limbah . 1. Jamban / WC 2. Sungai 3. Sembarang Tempat Total



Frekuensi



Persentase(%)



204 44 2 250



80,4 17,6 8 100



Dari tabel 3.14 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 menggunakan jamban/WC sebagai tempat BAB sebanyak 204 KK (80,4%). 7) Data Pembuangan Air Limbah Tabel 3.15 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pembuangan Air Limbah di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No. 1. 2. 3. 4. Total



Pembuangan air limbah Resapan Got Sungai Sembarang



Frekuensi 86 90 71 3 250



Persentase(%) 34,4 36,0 28,4 1,2 100



Dari tabel 3.15 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 menggunakan got sebagai tempat pembuangan air limbah sebanyak 90 KK (36,0%). 8) Data Kondisi Saluran Pembuangan Tabel 3.16 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Saluran Pembuangan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No.



Kondisi saluran Frekuensi pembuangan 1. Lancar 232 2. Tersumbat / tergenang 18 Total 250



Persentase(%) 92,8 7,2 100



Dari tabel 3.16 diatas dapat disimpulkan bahwa hampir keseluruhan penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 pada kondisi saluran pembuangan lancar sebanyak 232 KK (92,8 %).



h. Lingkungan Sosial 4) Data menghadiri pengajian rutin di masyarakat Tabel 3.18 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa keluarga rutin menghadiri kegiatan pengajian rutin di masyarakat di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No. Pengajian Rutin 1. YA 2. TIDAK Total



Frekuensi 151 99 250



Persentase(%) 60.4 39.6 100



Dari tabel 3.18 diatas dapat disimpulkan bahwa hampir keseluruhan penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 rutin menghadiri pengajian rutin kegiatan di masyarakat sebanyak 151 (60.4 %). 5) Data menghadiri olahraga rutin kegiatan di masyarakat Tabel 3.18 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa keluarga rutin menghadiri oalahraga rutin kegiatan di masyarakat di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No. Olahraga Rutin 1. YA 2. TIDAK Total



Frekuensi 86 164 250



Persentase(%) 34.4 65.6 100



Dari tabel 3.18 diatas dapat disimpulkan bahwa hampir keseluruhan penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 tidak ada kegiatan olahraga rutin di masyarakat sebanyak 164 KK (65,6 %). 6) Data keluarga rutin menghadiri kegiatan di masyarakat Tabel 3.18 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa keluarga rutin menghadiri kegiatan di masyarakat di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No. 1.



Hadir Dalam Kegiatan YA



Frekuensi 176



Persentase(%) 70.4



2. TIDAK Total



74 250



29.6 100



Dari tabel 3.18 diatas dapat disimpulkan bahwa hampir keseluruhan penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 rutin menghadiri kegiatan di masyarakat sebanyak 176 KK (70.4 %). 13. Data Pelayanan Kesehatan dan Sosial f. Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang paling sering digunakan Tabel 3.19 Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang paling sering digunakan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Sarana kesehatan terdekat . 1. Posyandu/Posbindu 2. Puskesmas 3. Rumah Sakit 4. Dokter Praktik 5. Perawat(Mantri) 6. Bidan Total



Frekuens i 47 88 23 29 43 20 250



Persentase(%) 18,8 35,2 9,2 11,6 17,2 8,0 100



Tabel 3.19 menunjukkan bahwa Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang paling sering digunakan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 paling banyak adalah puskesmas dengan jumlah 88 KK (35,2%). g. Data Jarak Fasilitas Kesehatan Terdekat Dengan Rumah Tabel 3.20 Jarak fasilitas kesehatan terdekat dengan rumah di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Jarak rumah . kesehatan 1. < 1km 2. > 1km Total



dengan



sarana Frekuensi 129 121 250



Persentase(%) 51,6 48,4 100



Tabel 3.20 menunjukkan bahwa jarak fasilitas kesehatan terdekat dengan rumah di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 paling banyak adalah < 1 km sebanyak 129 KK (51,6%) h. Kebiasaan keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan Tabel 3.21 Kebiasaan Keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Kebiasaan keluarga sebelum ke Frekuensi . pelayanan kesehatan 1. Beli obat bebas 212 2. Jamu 38 Total 250



Persentase 84,8 15,2 100



Tabel 3.21 menunjukkan bahwa kebiasaan keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 paling banyak adalah beli obat bebas sebanyak 212 KK (84,8 %). i. Sumber pendanaan kesehatan keluarga Tabel 3.22 Sumber pendanaan kesehatan keluarga di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Sumber pendanaan kesehatan . keluarga 1. BPJS (Jamkesmas, Askes, dll) 2. Tabungan 3. Tidak ada 4. Lain-lain Total



Frekuens i 171 28 34 17 250



Persentase(%) 68,4 11,2 13,6 26,8 100



Tabel 3.22 menunjukkan bahwa pendanaan kesehatan keluarga di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah BPJS sebanyak 171 (68,4 %). j. Data Keluarga melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin



Tabel 3.23 Data keluarga melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Keluarga melakukan pemeriksaan . kesehatan secara rutin 1. YA 2. TIDAK Total Tabel



3.23



menunjukkan



Frekuens i 129 121 250



bahwa



Persentase(%) 51,6 48,4 100



keluarga



melakukan



pemeriksaan kesehatan secara rutin di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah Ya 129 (51.6 %). 14. Data Ekonomi d. Data fasilitas perekonomian Tabel 3.24 Data Fasilitas Perekonomian di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Fasilitas Perekonomian . 1. Toko 2. Pabrik Total



Frekuensi Persentase 203 47 250



81,2 18,8 100



Tabel 3.24 menunjukkan bahwa Fasilitas Perekonomian di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah Toko Sebanyak 203 (81,2 %) berdasar survei. e. Data Penghasilan Keluarga Tabel 3.25 Data Penghasilan Keluarga di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Penghasilan Keluarga . 1. < UMR (Rp. 1.700.000) 2. > UMR (Rp. 1.700.000) Total



Frekuensi Persentase 157 93 250



62,8 37,2 100



Tabel 3.25 menunjukkan bahwa Penghasilan Keluarga di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada



Bulan Februari 2020 adalah < UMR Sebanyak 157 (62,8 %) berdasar survei. f. Data Keluarga Menabung Tabel 3.26 Data Keluarga Menabung di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Penghasilan Keluarga . 1. YA 2. TIDAK Total



Frekuensi



Persentase (100%)



164 86 250



65,6 34,4 100



Tabel 3.26 menunjukkan bahwa keluarga yang menabung di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah menabung sebanyak 164 keluarga (65,6%). 15. Data Transportasi dan Keamanan a. Data jenis transportasi yang dipakai keluarga ke pelayanan kesehatan Tabel 3.27 Data jenis transportasi yang dipakai keluarga ke pelayanan kesehatan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No . 1. 2. 3. Total



Jenis transportasi yang dipakai keluarga ke pelayanan kesehatan Kendaraan pribadi (sepeda motor, mobil) Kendaraan umum (angkot, taxi, ojek, dll) Lain-lain



Frekuensi



Persentase (100%)



209



83,6



37



14,8



4 250



1,6 100



Tabel 3.27 menunjukkan bahwa jenis transportasi yang dipakai keluarga ke pelayanan kesehatan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 paling banyak adalah kendaraan pribadi seanyak 209 keluarga (83,6 %). b. Data Pelayanan Perlindungan yang tersedia di masyarakat



Tabel 3.28 Data pelayanan perlindungan yang tersedia di masyarakat di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Pelayanan perlindungan yang Frekuensi . tersedia di masyarakat 1. Ambulance desa 24 jam 111 2. Poskamling 139 Total 250



Persentase(%) 44,4 55,6 100



Tabel 3.28 menunjukkan bahwa pelayanan perlindungan yang tersedia di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 terbanyak menggunakan poskamling (55,6 %). 16. Data Politik dan Pemerintahan Kebijakan atau program pemerintah yang diterapkan oleh puskesmas mengenai kesehatan masyarakat di desa jubung kecamatan sukorambi adalah posyandu balita, foging, dan pemberantasan sarang nyamuk. 17. Data Komunikasi a. Data alat komunikasi yang paling sering digunakan Tabel 3.29 Data alat komunikasi yang paling sering digunakan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Data politik dan pemerintahan . 1. Telepon/HP 2. Tidak punya alat komunikasi 3. Lain-lain Total



Frekuensi Persentase (%) 211 84,4 21 8,4 18 7,2 250 100



Tabel 3.29 menunjukkan bahwa alat komunikasi yang paling sering digunakan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah Telepon/HP sebanyak 211 KK (84,4%). d. Data sarana komunikasi di masyarakat



Tabel 3.30 Data sarana komunikasi di masyarakat di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Data politik dan pemerintahan . 1. Pengeras Suara Masjid 2. Mading 3. Balai RW Total



Frekuensi Persentase (%) 137 54,8 37 14,8 75 30 250 100



Tabel 3.30 menunjukkan bahwa sarana komunikasi di masyarakat Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 yaitu pengeras suara masjid 137 (54,8%). 18. Data Pendidikan Tabel 3.31 Data sarana pendidikan di masyarakat di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Data politik dan pemerintahan . 1. Sekolah 2. Madrasah 3. TPA 4. Tempat Pendidikan Kesehatan Total



Frekuensi Persentase (%) 173 69,2 35 14 28 11,2 14 5,6 250 100



Tabel 3.31 menunjukkan bahwa sebagian besar sarana pendidikan di



Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten



Jember Pada Bulan Februari 2020 yaitu sekolah 173 (69,2%). 19. Data Rekreasi b. Data keluarga rutin melakukan rekreasi untuk mengurangi stress Tabel 3.32 Data keluarga rutin rutin melakukan rekreasi untuk mengurangi stress di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No . 1. 2.



Data keluarga rutin melakukan Frekuensi Persentase rekreasi YA 87 34,8 TIDAK 162 64,8



Total



250



100



Tabel 3.32 menunjukkan bahwa keluarga di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 tidak rutin melakukan rekreasi untuk mengurangi stress (64,8%). c. Data keluarga memanfaatkan waktu luang Tabel 3.34 Data keluarga memanfaatkan waktu luang di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No . 1. 2. 3. 4. 5. 6. Total



Data keluarga memanfaatkan waktu luang Jalan-jalan Tidur Berkumpul bersama anggota keluarga Menonton TV Olahraga Lain-lain



Frekuensi Persentase (%) 61 24.4 17 6.8 93 37.3 71 6 1 250



28.4 2.4 4 100



Tabel 3.34 menunjukkan bahwa keluarga di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 memanfaatkan waktu luang paling banyak adalah Berkumpul bersama anggota keluarga yaitu 93 KK (37.3%). 20. Status Kesehatan Kelompok h. Data Ibu Hamil 2) Data Jumlah Ibu Hamil Tabel 3.35 Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Terdapat . keluarga 1. YA 2. TIDAK Total



ibu



hamil



dalam Frekuensi Persentase (%) 29 11.6 221 88.4 250 100



Dari tabel 3.35 diatas dapat disimpulkan bahwa yang tidak ada 221 (88.4%) ibu hamil di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020. 3) Data Penyakit/Keluhan Ibu Hamil Tabel



3.36



Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data Penyakit/Keluhan Ibu Hamil di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020.



No.



Penyakit yang dirasakan ibu Frekuens hamil i 1. Tidak ada 248 2. Kaki bengkak 1 3. Lain-lain (pusing, mual) 1 Total 250



Persentase (%) 99.2 0.4 0.4 100



Dari tabel 3.36 diatas dapat disimpulkan bahwa ada penyakit/keluhan ibu hamil di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 sebanyak 1 (0.4%). i. Data Ibu Menyusui 2) Data Jumlah Buteki Tabel 3.37 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ibu Menyusui di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No.



Terdapat ibu menyusui



1. YA 2. TIDAK Total



Frekuens i 28 222 250



Persentase (%) 11.2 88.8 100



Dari hasil tabel 3.37 di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah Buteki di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 sebanyak 28 orang (11.2%). 3) Data penyakit/keluhan Ibu Menyusui Tabel



3.38



Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data Penyakit/Keluhan Ibu Menyusui di Desa Jubung



Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020. No.



Penyakit yang dirasakan ibu Frekuens menyusui i 1. Tidak ada 235 1. Asi idak lancar 4 2. Penyakit di payudara 0 3. Payudara bengkak 1 4. Bayi tidak mau menyusu 5 5. Lain-lain (pusing, mual) 4 Total 250



Persentase (%) 94 1.6 0 0.4 2 1.6 100



Dari hasil tabel 3.38 di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah Busui dengan tidak ada keluhan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 sebanyak 235 (94%). j. Data Balita 2) Data Jumlah Balita usia 0-28 hari Tabel 3.39 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah Balita 0-28 hari di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 No Terdapat balita dalam keluarga . 1. YA 2. TIDAK Total



Frekuensi Persentase (%) 45 18.0 205 82.0 250 100



Dari tabel 3.39 diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas keluarga di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 memiliki balita sebanyak 45 (18.0%). 3) Data Jumlah Balita usia 1 bulan-5 tahun Tabel 3.40 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Balita usia 1 bulan-5 tahun di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020. No . 1.



Terdapat balita dalam keluarga YA



Frekuensi Persentase (%) 68 27.2



2. TIDAK Total



191 250



72.4 100



Dari tabel 3.40 diatas dapat disimpulkan bahwa ibu yang mempunyai balita usia 1 bulan-5 tahun sebanyak 68 (27.2%). 4) Data Jumlah penyakit atau keluhan Balita Tabel



3.41 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah penyakit/keluhan Balita di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020.



No.



Penyakit yang dirasakan balita



1. 2. 3. 4. 5. 6. Total



Batuk, pilek, panas Diare Gizi Kurang Gatal-gatal Lain-lain (pusing, mual) Tidak ada keluhan



Frekuensi Persentase (%) 20 8.0 14 5.6 8 3.2 1 0.4 1 0.4 206 82.4 250 100



Dari tabel 3.41 diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penyakit atau keluhan balita yang paling banyak yaitu tidak ada keluhan 206 (82.4%) k. Data Anak Sekolah 2) Data Anak Sekolah SD Tabel 3.42 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah Anak Sekolah di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020. No.



Terdapat anak sekolah SD



1. YA 2. TIDAK Total Dari tabel



Frekuens i 73 177 250



Persentase (%) 29.2 70.8 100



3.42 diatas dapat disimpulkan bahwa



berdasarkan 250 KK di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 terdapat anak sekolah sejumlah 177 anak (70.8%).



3) Data Penyakit/keluhan yang dirasakan anak saat ini Tabel 3.43 Distribusi Frekuensi Penyakit/keluhan yang dirasakan anak saat ini di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020. No.



Penyakit/keluhan anak



1. 2. 3. 4. 5. 6. Total



Batuk, pilek, panas Karies gigi/sakit gigi Diare Gatal-gatal Lain-lain Tidak ada



Dari



tabel



3.43



diatas



Frekuens i 26 4 10 4 4 202 250 dapat



Persentase (%) 10.4 1.6 4.0 1.6 1.6 80.8 100



disimpulkan



bahwa



Penyakit/keluhan yang dirasakan anak saat ini di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah tidak ada keluhan sebesar 202 (80.8%). l. Data Remaja 2) Data Anak Remaja Tabel 3.44 Distribusi Frekuensi Jumlah Remaja di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020.



No.



Terdapat anak sekolah/remaja



1. YA 2. TIDAK Total Dari tabel



Frekuens i 73 177 250



Persentase (%) 29.2 70.8 100



3.44 diatas dapat disimpulkan bahwa



berdasarkan 250 KK di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 terdapat remaja sejumlah 73 remaja (100%). 3) Data Penyakit/keluhan yang dirasakan anak saat ini Tabel 3.45 Distribusi Frekuensi Penyakit/keluhan yang dirasakan remaja saat ini di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020.



No.



Penyakit/keluhan



1. 2. 3. 4. 5. Total



Batuk, pilek, panas Dismenore Gizi lebih Tidak ada keluhan Lain-lain



Dari



tabel



3.45



Frekuens i 11 4 2 226 3 250 diatas



dapat



Persentase (%) 4.4 1.6 0.8 90.4 1.2 100



disimpulkan



bahwa



Penyakit/keluhan yang dirasakan remaja saat ini di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020. adalah tidak ada keluhan 226 (90.4%) m. Data Dewasa (19-54 Tahun) 2) Data Penyakit/keluhan yang dirasakan saat ini Tabel 3.46 Distribusi Frekuensi Penyakit/keluhan yang dirasakan dewasa saat ini di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020. No.



Penyakit/keluhan



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Total



Asma TBC Hipertensi DM Jantung Lain-lain : Atritis Tidak ada keluhan



Dari



tabel



3.46



Frekuens i 5 1 31 4 2 55 152 250



diatas



dapat



Persentase (%) 2.0 0.4 12.4 1.6 0.8 22.0 60.8 100



disimpulkan



bahwa



Penyakit/keluhan yang dirasakan saat ini di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020.adalah tidak ada keluhan 152 (60.8%). n. Data Usia Lanjut 2) Anggota lansia Tabel 3.47 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Anggota Lansia



di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020. No Terdapat anggota keluarga yang Frekuensi . lansia 1. YA 65 2. TIDAK 184 Total 250



Persentase (%) 26.0 73.6 100



Tabel 3.47 menunjukkan bahwa jumlah anggota keluarga yang tidak memiliki lansia sebanyak 184 (73.6%) 3) Jenis penyakit lansia Tabel 3.48 Distribusi Frekuensi Jenis Lansia di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020. No Jenis penyakit yang diderita . 1. Asma 2. TBC 3. Hipertensi 4. Kencing manis 5. Reumatik/artritis 6. Katarak 7. Osteoporosis 8. Penyakit kulit 9. Jantung 10. Pikun 11. Lain-lain: linu-linu 12 Tidak ada keluhan Total



Frekuensi Persentase (%) 2 1 16 3 14 3 0 1 1 1 9 199 250



0.8 0.4 6.4 1.2 5.6 1.2 0 0.4 0.4 0.4 3.6 79.6 100



Tabel 3.48 menunjukkan bahwa jenis penyakit lansia di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 paling banyak adalah tidak keluhan: 199 (79.6%)



Analisa Data No 1.



2.



Data Subyektif 3. Sebagian masyarakat di Desa Jubung mengatakan bahwa Jarang memeriksakan kesehatan secara rutin.. 4. Sebagian besar masyarakat di Desa Jubung dalam tingkat pendidikan yang rendah 3.



4.



Sebagian masyarakat di Desa Jubung masuh terkendala jarak ke fasilitas layanan kesehata Sebagian besar masyarakat di Desa Jubung jarang melakukan olaraga secara rutin



Data Obyektif Diagnosa Keperawatan Sebagian Ketidakefektifan keluarga jarang manajemen kesehatan memeriksakan kesehatan (000162) yaitu 121 KK (48,4%) dari 250 Kepala Keluarga. d. Sebagian kelurga masih tergolong dalam tingkat pendidikan yang rendah(Tamat SD) yaitu 97 KK (38,8%) dari 250 Kepala Keluarga c.



c.



d.



Sebagian keluarga Perilaku Kesehatan terkendala jarak kesehatan Cenderung Berisiko. yaitu 121 KK (48,4%) dari 250 Kepala Keluarga Sebagian keluarga jarang melakuka olahraga rutin yaitu 164 KK (65,5%) dari 250 Kepala Keluarga



. Penapisan Masalah Diagnosa Keperawatan Komunitas A B C D



Kriteria Penapisan Tersedianya Sumber E F G H I J K L



Manajemen 5



5 5



5



5



5 4



5 5 3



4



3



Jumlah skore 55



Kesehatan Perilaku Kesehatan Cenderung 4 Berisiko



3 3



4



3



3 5



4 4



4



4



44



Ketidakefektifan



Keterangan : A: Sesuai dengan peran perawat komunitas B: Jumlah yang berisiko C: Besar risiko



3



D: Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan E: Minat masyarakat F: Kemungkinan untuk diatasi G: Sesuai dengan program pemerintah H: Sumber daya tempat I: Sumber daya waktu J: Sumber daya dana K: Sumber daya peralatan L: Sumber daya orang B. Diagnosa Keperawatan a. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang program terapeutik. b. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengenal masalah kesehatan



Lampiran 3



C. Perencanaan Keperawatan Komunitas No 1.



Diagnosis Keperawatan Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan



Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x pertemuan warga di Desa Jubung mampu: 4. Pentingnya kesehatan dewasa 5. Cara merawat kesehatan dewasa 6. Memiliki sikap positif tentang kesehatan dewasa KH: Kognitif: Dewasa mampu menjelaskan: 3. Penyakit yang diderita dewasa 4. Cara merawat kesehaatan dewasa



Sasaran Seluruh warga usia dewasa di Desa Jubung



Afektif: Memiliki persepsi positif tentang pentingnya kesehatan bagi dewasa 2.



Perilaku kesehatan Kognitif, health Seluruh warga usia cenderung beresiko behavior: dewasa di desa jubung 5. Konsumsi nutrisi yang



Rencana Kegiatan 4. Lakukan manajemen: a. Kepala puskesmas, penanggung jawab program, tenaga kesehatan pemegang wilayah b. Kepala desa, kepala dusun, ketua RT dan RW, Kader. 5. Gali potensi partisipasi mitra dalam program kesehatan dewasa 6. Lakukan pendidikan kesehatan tentang: a. Asam urat b. Hipertensi 7. Monitoring dan evalusi: a. Kognisi b. Afeksi c. Psikomotor 8. Lakukan rujukan kepada puskesmas untuk melakukan monitoring continue terhadap program posyandu lansia 5. Lakukan koordinasi: a. Kepala Desa, perawat/ bidan wilayah, kader



Lampiran 3



sehat 6. Rutin melakukan latihan fisik/olahraga 7. Strategi mencegah terjadinya penyakit Afektif, memiliki sikap positif tentang: 2. Mampu memperbaiki dan meningkatkan kesehatan Psikomotor, mendemonstrasi kan perilaku:



6.



7.



8.



9.



posyandu. b. penanggung jawab wilayah Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit asam urat dan hipertensi Lakukan pendidikan kesehatan tentang penanganan panyakit yang di derita Monitoring dan evaluasi kegiatan: a. Kognisi b. Afeksi c. Psikomotor Lakukan rujukan kepada Puskesmas untuk melakukan pendampingan secara continue



2. Dewasa olahraga rutin 1x seminggu 8. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan



D. Teknis Kegiatan 1. Tujuan a. Umum Mengidentifikasi dan memberikan asuhan keperawatan komunitas sesuai konsep dan teori keperawatan komunitas. b. Khusus 1) Mengidentifikasi gambaran umum kesehatan komunitas keluarga di Desa Jubung



Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember



Lampiran 3



melalui pengkajian dengan menggunakan pendekatan komunitas (RT dan RW). 2) Menentukan masalah kesehatan dan masalah keperawatan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember. 3) Menetapkan



prioritas



kebutuhan



kesehatan



dan



masalah



keperawatan berdasarkan kriteria tertentu di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember. 4) Memberikan asuhan keperawatan bagi warga masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan sesuai asuhan keperawatan komunitas di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember. 5) Melakukan evaluasi keperawatan komunitas di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember. 2. Sasaran Seluruh masayarakat di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember. 3. Waktu dan Tempat Waktu : 24 Februari – 22 Maret 2020 Tempat: Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember 4. Kepanitiaan Ketua



: Mochamad Faruq Husen, S.Kep



Sekretaris



: Eka Wahyumi, S.Kep



Bendahara



: Dwi Nur Hanifah, S.Kep



Pokja I



: Dwi Indra Laksono, S.Kep



Pokja II



: Yoga Madani, S.Kep



Pokja III



: Virna Damayanti, S.Kep



Pokja IV



: Defi Hamdalah, S.Kep



CO. Lintas Sektor



: Fahri Agil Syah, S.Kep Melani Puja, S.Kep Nuril Hidayati, S.Kep



CO. Lintas Program : Novandi Endiarno, S.Kep



Lampiran 3



Fitriatus Soleha, S.Kep Alfian Meidita, S.Kep 5. Materi Intervensi atau Satuan Acara Pembelajaran (SAP) (Terlampir) 6. Metode/Media a. Metode



: Ceramah Tanya jawab Wawancara



b. Media



: Leaflet SAP



E. Evaluasi 1. Struktur Selama melakukan kegiatan mulai dari dilakukannya survey ke lokasi, pengkajian sampai mengambil beberapa diagnosa. Lokasi yang diambil yaitu lokasi yang berada di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi. Setelah dilakukannya pengkajian didapatkan mayoritas masyarakat mengalami keluhan linu-linu atau asam urat. Setelah didapatkan hasil dari pengkajian kemudian dibentuk laporan lalu dikonsulkan kepada pembimbing akademik dan klinik agar terwujudnya hasil yang baik selama dilakukan pelaksanaan tersebut. 2. Proses Selama dilakukan pelaksanaan keperawatan komunitas di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi telah dilakukan beberapa intervensi untuk mewujudkan hasil yang ingin dicapai, dilakukan pendekatan yang baik kepada masyarakat secara kode etik dan membangun rasa saling percaya antara masyarakat dengan kelompok 3 untuk melakukan praktik keperawatan komunitas di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi. Hubungan saling percaya dengan masyarakat akan memperlancar atau mempermudah kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga tujuaan yang diinginkan dapat tercapai secara optimal. Salah satu upaya yang



Lampiran 3



dilakukan untuk mencapai tujuan yaitu dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat yang berada di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi. Dengan penyuluhan ini dapat menambah wawasan pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan. 3. Hasil Setelah dilakukannya pengkajian sampai dengan evaluasi ,didapatkan hasil bahwa perilaku kesehatan masyarakat masih cenderung berisiko, pengetahuan kesehatan komunitas masyarakat masih kurang, dan untuk pemeliharaan kesehatan masyarakat yang berada di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi masih tergolong kurang baik.



Lampiran 3



LAPORAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA DI DESA JUBUNG KECAMATAN SUKORAMBI A. Latar Belakang Peningkatan taraf hidup melalui pendekatan kesehatan di Indonesia sudah tertuang dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dengan tujuan dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal, memerlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan UU No. 23 tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungan. Peningkatan status kesehatan memerlukan pelibatan masyarakat atau komunitas secara lebih aktif untuk mengikuti seluruh kegiatan kesehatan komunitas sebagai subyek dan obyek pelayanan kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan. Hal ini dimulai dari pengenalan masalah kesehatan sampai penanggulangan masalah dengan melibatkan individu, keluarga dan kelompok dalam masyarakat. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan musyawarah masyarakat desa (MMD) dengan berbagai pihak secara lintas sektor dan lintas program untuk memaparkan hasil pengkajian terkait masalah kesehatan dan merencanakan penanganan yang sesuai. B. Diagnosis Keperawatan No 1.



Data Subyektif 5. Sebagian masyarakat di Desa Jubung mengatakan bahwa Jarang memeriksakan kesehatan secara rutin.. 6. Sebagian besar masyarakat di Desa



Data Obyektif Diagnosa Keperawatan e. Sebagian Ketidakefektifan keluarga jarang manajemen kesehatan memeriksakan kesehatan (000162) yaitu 121 KK (48,4%) dari 250 Kepala Keluarga. f. Sebagian kelurga masih tergolong dalam tingkat pendidikan yang rendah(Tamat SD) yaitu 97 KK (38,8%) dari



Lampiran 3



Jubung dalam tingkat pendidikan yang rendah 2.



5.



6.



Sebagian masyarakat di Desa Jubung masuh terkendala jarak ke fasilitas layanan kesehata Sebagian besar masyarakat di Desa Jubung jarang melakukan olaraga secara rutin



250 Kepala Keluarga



e.



f.



Sebagian keluarga Perilaku Kesehatan terkendala jarak kesehatan Cenderung Berisiko. yaitu 121 KK (48,4%) dari 250 Kepala Keluarga Sebagian keluarga jarang melakuka olahraga rutin yaitu 164 KK (65,5%) dari 250 Kepala Keluarga



. 1. Prioritas masalah d. Ketidakefektifan manajemen kesehatan e. Perilaku kesehatan cenderung berisiko C. Perencanaan No 1.



Diagnosis Keperawatan Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan



Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x pertemuan warga di Desa Jubung mampu: 7. Pentingnya kesehatan dewasa 8. Cara merawat kesehatan dewasa 9. Memiliki sikap positif tentang kesehatan dewasa KH: Kognitif:



Sasaran



Rencana Kegiatan



Seluruh warga usia dewasa di Desa Jubung



9. Lakukan manajemen: c. Kepala puskesmas, penanggung jawab program, tenaga kesehatan pemegang wilayah d. Kepala desa, kepala dusun, ketua RT dan RW, Kader. 10. Gali potensi partisipasi mitra dalam program kesehatan dewasa 11. Lakukan



Lampiran 3



Dewasa mampu menjelaskan: 5. Penyakit yang diderita dewasa 6. Cara merawat kesehaatan dewasa Afektif: Memiliki persepsi positif tentang pentingnya kesehatan bagi dewasa



2.



Perilaku kesehatan Kognitif, health Seluruh warga usia cenderung beresiko behavior: dewasa di desa jubung 9. Konsumsi nutrisi yang sehat 10. Rutin melakukan latihan fisik/olahraga 11. Strategi mencegah terjadinya penyakit Afektif, memiliki sikap positif tentang: 3. Mampu memperbaiki dan meningkatkan kesehatan Psikomotor, mendemonstrasi kan perilaku:



pendidikan kesehatan tentang: c. Asam urat d. Hipertensi e. Senam rematik f. Senam cuci tangan 12. Monitoring dan evalusi: d. Kognisi e. Afeksi f. Psikomotor 13. Lakukan rujukan kepada puskesmas untuk melakukan monitoring continue terhadap program posyandu lansia 10. Lakukan koordinasi: c. Kepala Desa, perawat/ bidan wilayah, kader posyandu. d. penanggung jawab wilayah 11. Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit asam urat dan hipertensi 12. Lakukan pendidikan kesehatan tentang penanganan panyakit yang di derita 13. Monitoring dan evaluasi kegiatan: f. Kognisi g. Afeksi h. Psikomotor 14. Lakukan rujukan kepada Puskesmas untuk melakukan



Lampiran 3



3. Dewasa olahraga rutin 1x seminggu 12.Menjaga kebersihan diri dan lingkungan



pendampingan secara continue



D. Teknik Kegiatan 1. Lakukan kegiatan penyuluhan tentang gizi pada balita a. Tujuan: 1) Tujuan umum: orang tua mampu memahami tentang pentingnya gizi pada balita 2) Tujuan khusus: a) Orang tua mampu memberikan makanan bergizi seimbang pada balita b) Orang tua mampu mencegah masalah kekurangan gizi pada balita b. Sasaran: orang tua yang memiliki balita di Desa Jubung c. Waktu dan tempat: Tanggal 5-10 Maret di 7 Pos Anyelir di Desa Jubung d. Kepanitiaan: Novandi Endiarno, Nuril Hidayati, Dwi Indra L e. Metode/media terlampir. 2. Berikan penyuluhan asam urat a. Tujuan: Masyarakat mampu mengenal asam urat dan bahayanya b. Sasaran: Warga Desa jubung c. Waktu dan tempat: 08 Maret 2020 di Balai RW Dusun Krajan desa Jubung d. Kepanitiaan: Eka Wahyumi, Virna Damayanti, Defi Hamdalah e. SAP terlampir



3. Berikan Emo Demo Pembuatan Obat Herbal pada Anak



Lampiran 3



a. Tujuan: 1) Tujuan umum: Orang tua mampu memberikan obat herbal pada anak 2) Tujuan khusus: a) Orang tua mampu menerapkan pembuatan obat herbal anak b. Sasaran: Orang tua yang memiliki balita c. Waktu dan tempat: Tanggal 5-10 Maret di 7 Pos Anyelir di Desa Jubung d. Kepanitiaan: Fahri Agil, Melani Puja, Dwi Indra e. SAP terlampir 4. Berikan senam asam urat a. Tujuan: 1) Tujuan umum: warga mampu mengetahui senam asam urat 2) Tujuan khusus: a) Warga mampu melakukan senam secara mandiri b. Sasaran: Masyarakat Desa Jubung c. Waktu dan tempat: 08 Maret 2020. d. Kepanitiaan: Dwi Nur Hanifah, Fitriatus Soleha, Yoga Madani 5. Berikan penyuluhan penanam toga a. Tujuan: 1) Tujuan umum: warga mampu mengetahui jenis tanaman toga 2) Tujuan khusus: a) Warga mampu mengetahui jenis tanaman toga b) Warga mampu mengetahui manfaat tanaman toga b. Sasaran: Masyarakat Desa Jubung c. Waktu dan tempat: 10 Maret 2020. d. Kepanitiaan: M.faruq, Alfian Meidita, Eka Wahyumi



SATUAN ACARA PENYULUHAN



Lampiran 3



( SAP ) Topik



: Gizi Balita



Sasaran



: Ibu yang memiliki balita



Hari/Tanggal



: Minggu, 09 Maret 2020



Waktu



: Pukul 09.00 – 09.30 WIB



Alokasi Waktu



: 30 menit



Tempat



: Di Posyandu



Penyuluh



: Mahasiswa Studi Ners A10



A. Tujuan 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang pemenuhan gizi seimbang untuk balita 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah dilakukan penyuluhan 1x 30 menit,keluarga mampu: a. Meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang pada balita b. Meningkatkan pengetahuan tentang MPASI untuk balita c. Meningkatkan kesadaran ibu untuk memperhatikan kebutuhan gizi balita d. Meningkatkan status gizi balita B. Sub-Pokok Bahasan Penyuluhan o



Pengertian Gizi



o



Sumber Gizi Balita



o



Akibat kurang Gizi



o



Pengertian Stunting



o



Pencegahan Stunting



C. Media



Lampiran 3



o



Leaflet



o



Flip chart / slide



D. Kegiatan penyuluhan No



Tahap Kegiatan



Kegiatan Penyuluh 1. Mengucapkan salam 2. Memperkenalkan diri



1



Pendahuluan 3. Menjelaskan tujuan umum 4. Kontrak waktu



2



Penyampaian Penyampaian materi materi



Respon



Estimasi Waktu



Metode



1.menjawab salam 2. memperhatikan 3. memperhatikan



3 menit ceramah



4. memperhatikan 1. Memperhatikan



1. Materi



penjelasan dan



a. Pengertian Gizi



mencermati materi



b. Sumber Gizi Balita



2. Bertanya



c. Akibat kurang Gizi



3. Memperhatikan



d. Pengertian Stunting



jawaban



e. Pencegahan Stunting



Ceramah 15 menit



& Tanya



2. Memberikan



jawab



kesempatan untuk bertanya 3. Menjawab pertanyaan peserta Penutup a. Menyimpulkan hasil 3



Penutup



penyuluhan b. Mengahiri dengan salam



E.



Evaluasi



a. Memperhatikan 2 menit b. Menjawab salam



ceramah



Lampiran 3



Aspek



F.



Waktu



Kognitif



Setelah materi



Afektif



selesai



Metode Wawancara



Alat Daftar pertanyaan



Evaluator Tim penyaji



Materi (Lampiran) 1. Pengertian Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan manusia yang berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini mungkin yaitu sejak mereka masih dalam kandungan melalui makanan ibu hamil. Kebiasaan makan sudah dimulai sejak dari masa kanak-kanak. Gizi adalah suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan. Gizi seimbang adalah komposisi zat yang cukup/ideal untuk menjalankan proses dalam tubuh. Makanan yang bergizi seimbang mengandung 3 fungsi utama yaitu a. Zat tenaga Zat gizi menghasilkan tenaga atau energi. Bagi balita, tenaga diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu kebutuhan zat gizi sumber tenaga balita relatif lebih besar daripada orang dewasa. Zat tenaga dapat diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein. b. Zat pembangun Zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan jaringan yang rusak. Zat pembangun dapat diperoleh dari protein. c. Zat pengatur Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak dapat berjalan seperti yang diharapkan. Zat pengatur dapat diperoleh dari vitamin, mineral dan air 2. Masalah gizi balita a. Kurang Energi Protein (KEP)



Lampiran 3



KEP (Kurang Energi Protein) adalah suatu keadaan dimana rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan seharihari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG). Anak disebut KEP apabila berat badannya kurang dari 80% indeks berat badan menurut usia (BB/U) baku WHO-NCHS. KEP atau Protein Energy Malnutrition dapat diartikan sebagai salah satu penyakit gangguan gizi yang penting dimana pada penyakit KEP ditemukan berbagai macam keadaan patologis yang disebabkan oleh kekurangan energi maupun protein dalam proporsi yang bermacam-macam. Kurangnya zat gizi makro (Energi dan Protein) pada balita bisa menyebabkan KEP. Berikut ini sebab-sebab kurangnya asupan energi dan protein : 1) Makanan yang tersedia kurang mengandung energi 2) Nafsu makan anak terganggu sehingga tidak mau makan 3) Gangguan



dalam



saluran



pencernaan



sehingga



penyerapan sari makanan dalam usus terganggu 4) Kebutuhan yang meningkat, misalnya karena penyakit infeksi yang tidak diimbangi dengan asupan yang memadai b. Obesitas Anak akan mengalami berat badan berlebih (overweight) dan kelebihan lemak dalam tubuh (obesitas) apabila selalu makan dalam porsi besar dan tidak diimbangi dengan aktivitas yang seimbang. Dampak obesitas pada anak memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler, seperti : hiperlipidemia (tingginya kadar kolesterol dan lemak dalam darah), hipertensi, hyperinsulinemia, gangguan pernafasan, dan komplikasi ortopedik (tulang). Apalagi bila hal ini tidak teratasi, berat badan berlebih (obesitas) akan berlanjut sampai anak beranjak remaja dan dewasa. Menurut Aven-Hen (1992), obesitas sering ditemui pada anakanak sebagai berikut: 1) Anak yang setiap menangis sejak bayi diberi susu botol



Lampiran 3



2) Bayi yang terlalu dini diperkenalkan dengan makanan padat 3) Anak dari ibu yang terlalu takut anaknya kekurangan gizi 4) Anak yang selalu mendapat hadiah cookie atau gula-gula jika ia berbuat sesuai dengan keinginan orang tua 5) Anak yang malas untuk beraktivitas fisik Upaya agar anak terhindar dari obesitas yakni kuncinya ada pada keluarga. Ada banyak cara untuk mengendalikan kegemukannya : 1) Orangtua



perlu



melakukan



pencegahan



seperti



mengendalikan pola makan anak agar tetap seimbang. Awasi kebiasaan makannya, jangan berikan makanan yang kandungan lemaknya tinggi. 2) Perbanyak makan sayuran setiap makan. Jangan banyak diberikan masakan yang mengandung banyak lemak seperti santan yang terlalu kental. 3) Selain itu memberikan cemilan yang sehat seperti buahbuahan. 4) Jangan terlalu banyak memberikan makanan dan minuman manis, karena itu adalah sumber kalori yang dapat meningkatkan berat badan. 5) Upayakan melibatkan anak pada aktivitas yang bisa mengeluarkan energinya, terutama di luar ruangan seperti lari, berenang, atau bermain bola, dan lain-lain



B. Pengaturan Makan Balita Periode usia 7—24 bulan terdiri dari beberapa kegiatan di antaranya adalah pemberian ASI sampai usia dua tahun, Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), imunisasi, dan suplementasi vitamin A. Makanan pendamping ASI merupakan makanan yang diberikan kepada bayi selain ASI. Makanan pendamping ASI diberikan kepada bayi karena kebutuhan gizi



Lampiran 3



bayi semakin meningkat dan ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Pemberian makan pada anak sebaiknya disesuaikan dengan tahap perkembangannya. Pada saat bayi berumur 6 atau 7 bulan bayi baru belajar mengunyah dan siap untuk mengonsumsi makanan padat. Zat gizi yang harus terkandung dalam makanan pendamping ASI adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Kebutuhan protein dan zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral diperlukan dalam jumlah tinggi karena pada masa ini sampai anak usia dua tahun merupakan masa pertumbuhan dan dengan laju metabolisme tinggi. Kandungan lemak pada makanan pendamping ASI anak diperlukan sebagai sumber asam lemak esensial, memfasilitasi penyerapan vitamin larut lemak. Kebutuhan lemak bagi anak dalam makanan pendamping ASI berkisar antara 30%-45% kebutuhan energi. Satu hal yang perlu diperhatikan untuk membuat makanan keluarga cocok untuk anak yaitu  gunakan sedikit gula, garam dan hindari bumbu-bumbu dengan rasa yang tajam. Susu masih sangat berperan penting dalam pola makan anak Anda, meskipun mereka perlu sedikit lebih berkurang sekarang, sekitar 200-600 ml susu atau 2-3 porsi susu per hari. Berikan anak makanan yang sehat, bervariasi dan seimbang,Anak harus makan berbagai macam makanan dari setiap kelompok makanan: a. 4 porsi jenis karbohidrat perhari b. 2-3 porsi susu perhari c. 1-2 porsi jenis daging atau jenis daging lainnya perhari d. 5 porsi jenis buah dan sayuran perhari Pemberian MP-ASI kepada bayi diberikan setelah berusia 6 bulan sampai 12 bulan secara berangsur-angsur untuk mengembangkan kemampuan mengunyah dan menelan serta



menerima macam-macam



makanan dengan berbagai tekstur dan rasa. Pemberian MP-ASI harus bertahap dan bervariasi, mulai dari bentuk bubur cair ke bentuk bubur kental, sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan lembik dan



Lampiran 3



akhirnya makanan padat. MP-ASI sebaiknya diberikan secara bertahap, sedikit demi sedikit dalam bentuk encer secara berangsur-angsur ke bentuk yang lebih kental sampai padat. Anjuran pemberian makanan pada bayi dan anak dapat dilihat pada Tabel 1 Tabel 1. Anjuran Pemberian Makanan Pada Bayi Dan Anak Usia (Bulan)



ASI



Makanan Lumat



MP-ASI Makanan Lembik



Makanan Keluarga



0-6 6-8 9-12 12-24 Sumber : Depkes RI, Panduan Untuk Petugas Tentang ASI dan MP-ASI, 2009 Hal-hal yang harus diperhatikan mengenai pemberian MP-ASI yang mencakup jenis, tekstur, frekuensi dan porsi pemberian untuk setiap kali makan menurut kelompok usia dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Pemberian MP-ASI Komponen Jenis



Tekstur



Frekuensi



Usia 9-11 bulan 3-4 jenis bahan dasar (Sajikan secara terpisah atau dicampur) Makanan yang dicincang halus atau lunak (disaring kasar). Ditingkatkan sampai semakin kasar sehingga dapat digenggam Makanan utama 2-3 Makanan utama 3-4 kali sehari, camilan kali sehari, camilan 1-2 kali sehari 1-2 kali sehari 6-8 bulan 1 Jenis bahan dasar (6 bulan) 2 jenis bahan dasar (7-8 bulan) Semi cair (dihaluskan), secara bertahap kurangi campuran air sehingga menjadi semi padat



Porsi setiap Dimulai dengan 2-3 makan sendok makan dan ditingkatkan secara bertahap sampai ½ mankok kecil atau setara dengan 125 ml



12-24 bulan Makanan keluarga Padat



Makanan utama 3-4 kali sehari, camilan 1-2 kali sehari ½ mangkok kecil ¾ sampai 1 atau setara dengan mangkok kecil 125 ml atau setara dengan 175 – 250 ml



Lampiran 3



Sumber : Krisnatuti, 2008



Agar pemberian MP-ASI dapat terpenuhi dengan sempurna, maka perlu diperhatikan sifat-sifat bahan makanan yang akan digunakan. Makanan tambahan untuk bayi harus mempunyai sifat fisik yang baik, yaitu tampilan dan aroma yang layak. Selain itu dilihat dari segi kepraktisannya, makanan tambahan bayi sebaiknya sudah dipersiapkan dengan waktu pengolahan yang singkat. Berikut ini bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk bayi : Bahan Makanan yang dianjurkan : 1. Bubur tepung beras atau beras merah yang dimasak dengan menggunakan cairan atau kaldu daging dan sayuran, susu formula, (ASI) atau air 2. Buah-buahan yang dihaluskan atau menggunakan blender seperti pepaya, pisang, apel, melon dan alpukat 3. Sayur-sayuran dan kacang-kacang yang direbus kemudian dihaluskan menggunakan blender 4. Daging pilihan yang tidak berlemak kemudian diblender 5. Ikan yang diblender sebaiknya ikan yang tidak berduri Bahan Makanan yang tidak dianjurkan : 1. Makanan yang tidak mengandung protein gluten yaitu tepung terigu barley, biji gandum dan kue yang terbuat dari tepung terigu. Makanan tersebut dapat membuat perut bayi kembung, mual dan diare pada bayi. Hal ini disebabkan karena reaksi gluten intolerance 2. Hindari pemberian gula, garam, bumbu masak atau penyedap rasa. 3. Makanan terlalu berlemak. 4. Buah-buahan yang terlalu asam seperti jeruk dan sirsak 5. Makanan terlalu pedas atau bumbu terlalu tajam 6. Buah-buahan yang mengandung gas seperti durian, cempedak. Sayuran yang mengandung gas seperti kol, kembang kol, lobak. Kedua makanan tersebut dapat menyebabkan perut bayi kembung.



Lampiran 3



7. Kacang tanah dapat menyebabkan alergi atau pembengkakkan pada tenggorokan sehingga bayi sulit bernapas 8. Kadang kala telur dapat memacu alergi pada bayi, sehingga pemberian telur dilakukan secara bertahap dan dengan porsi kecil. Jika terjadi alergi terhadap bayi, maka pemberian dihentikan



Lampiran 6



SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pokok Bahasan



: Asam Urat



Sub Pokok Bahasan



: Penanganan Asam Urat



Penyaji



: Mahasiswa Profesi Ners A 10



Sasaran



: Masyarakat Desa Jubung



Hari dan Tanggal Pelaksanaan



: Minggu, 08 Maret 2020



Tempat



: Balai RW



A. LATAR BELAKANG Asam urat merupakan salah satu masalah kesehatan yang berhubungan dengan persendian dan pergerakan.Oleh karenanya apabila persendian terkena asam urat maka pergerakan menjadi terbatas,dan lamakelamaan bila dibiarkan akan menjadi tofi dimana terjadi penumpukan kristal-kristal disekitar jaringan sehingga kalau dilihat dari luar seperti ada daging yang menonjol terutama pada daerah persendian. hal ini biasanya terjadi pada orang dewasa. Kelebihan asam urat bisa disebabkan karena proses pemasukan makanan yang banyak mengandung purin atau karena proses pengeluaran purin lewat urin yang kurang. Dari hasil pengkajian didapatkan masyarakat desa Jubung rata-rata mempunyai kadar asam urat tinggi. Menurut pengakuan masyarakat desa jubung, mereka belum melakukan tindakan apapun untuk menangani asam urat Oleh karena latar belakang di atas maka penyusun menyusun satuan cara penyuluhan mengenai asam urat dengan tujuan supaya setelah dilakukan pedidikan kesehatan mengenai asam urat masyarakat desa Jubung dapat memahami tentang penyakit asam urat, diit asam urat dan dan mampu melakukan perawatan diri terhadap penyakit asam urat



Lampiran 6



B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan tentang asam urat selama 1 x 30 menit masyarakat dapat memahami tentang penyakit asam urat, diit asam urat dan dan mampu melakukan perawatan diri terhadap penyakit asam urat 2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x30 menit masyarakat mampu menjelaskan kembali tentang: a. Pengertian asam urat b. Penyebab asam urat c. Tanda dan gejala asam urat dengan baik. d. Cara mengatasi asam urat e. Obat- obatan tradisional untuk asam urat C. SASARAN Masyarakat Desa Jubung D. STRATEGI PELAKSANAAN Hari dan Tanggal Pelaksanaan



: Minggu, 08 Maret 2020



Waktu



: 30 menit



Tempat



: Balai RW dusun Krajan



E. MATERI Terlampir F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR N



TAHAP



WAKT



KEGIATAN



O 1.



Pembukaa



U 5 menit



o Salam perkenalan



n 2.



Pelaksanaa



o Menjelaskan 20



MEDIA



kontrak



dan tujuan pertemuan a. Pengertian asam urat



Leaflet



Lampiran 6



n



menit



b.



Penyebab asam urat



c.



Tanda asam



dan urat



gejala dengan



baik. d.



Cara mengatasi asam urat



e.



Obat-obatan tradisional



untuk



asam urat 3.



Penutup



5 menit







Menutup



pembelajaran



dengan salam G. METODE Metode yang digunakan adalah: 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi H. MEDIA DAN ALAT Leaflet I. EVALUASI 1. Evaluasi Struktur a. Semua anggota masyarakat hadir dalam acara penyuluhan. b. Kesiapan materi penyaji. c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung. 2. Evaluasi Proses a.



Masyarakat antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya



b.



Masyarakat menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan



3. Mahasiswa a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan.



Lampiran 6



b. Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. 4. Evaluasi Hasil a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. b. Adanya



kesepakatan



masyarakat



dengan



perawat



dalam



melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya. c. Adanya tambahan pengetahuan tentang asam urat yang diterima oleh audience dengan melakukan evaluasi melalui tes lisan di akhir ceramah. LAMPIRAN 1 MATERI A. PENGERTIAN Menurut Mutia Sari (2010 : 5) asam urat adalah akibat tingginya kadar asam urat di tubuh. Silvia S. (2009 : 10) berpendapat bahwa asam urat adalah asam yang berbentuk kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukeloprotein) yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Khomsan A. S. Harlinawati Y. (2008 : 4)  mengatakan asam urat ialah terjadinya penumpukan kristal asam urat pada daerah persendian. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan asam urat merupakan bagian metabolisme purin. Dalam keadaan normal dan jika tidak berlangsung normal asam urat akan menumpuk dalam jaringan tubuh. Akibatnya, terjadi penumpukan kristal asam urat pada daerah persendian sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.



B. PENYEBAB



Lampiran 6



Kelainan metabolisme dalam tubuh yaitu reaksi peradangan jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat yang berhubungan dengan hiperurisemia (pengeluaran asam urat melalui urin yang berlebihan). Beberapa faktor yang menyebabkan kadar asam urat tinggi adalah: 1. Faktor keturunan 2. Penyakit Diabetes Melitus 3. Adanya gangguan ginjal dan hipertensi 4. Tingginya asupan makanan yang mengandung purin. 5. Berat badan yang berlebih (obesitas) 6. Jumlah alkohol yang dikonsumsi 7. Penggunaan obat-obatan kimia yang bersifat diuretik/analgetik dalam waktu lama. C. TANDA DAN GEJALA Sebagian besar manifestasi klinis timbul setelah mengalami asam urat: 1. Kesemutan dan linu. 2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur. 3. Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi. 4. Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali. 5. Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit, pergelangan tangan serta siku. 6. Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat akan bergerak. 7. Selain nyeri sendi, asam urat yang tinggi dapat menyebabkan batu ginjal serta dalam jangka waktu lama, akan merusak ginjal secara permanen hingga diperlukan cuci darah seumur hidup. Kadar asam urat yang tinggi ternyata juga berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus (kencing manis) dan hipertensi. 8. Selain itu, gejala asam urat juga bisa terlihat dari keadaan tubuh tidak sehat seperti demam, menggigil, dan rasa tidak enak badan. Gejala asam urat lain seperti denyut jantung yang sangat cepat bisa juga terjadi. Gejala asam urat umumnya akan muncul pada usia



Lampiran 6



pertengahan untuk pria, sedangkan pada wanita gejala asam urat akan mulai muncul setelah menopause. Serangan asam urat berupa gejala awal yang terasa pada persendian biasanya akan berlangsung selama beberapa hari dan kemudian menghilang sampai dengan serangan berikutnya. Gejala asam urat harus benar-benar diwaspadai untuk menghindari serangan asam urat yang lebih parah.



D. DIIT Tujuan untuk membantu menurunkan kadar asam urat,.Diit untuk penderita asam urat: 1. Makanan yang dianjurkan untuk penderita Darah tinggi a) Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang, yogurt, dan pisang b) Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya dan strawberry c) Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat d) Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi e) Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali dan sirup f) Jangan minum aspirin g) Jangan bekerja terlalu keras / kelelahan h) Pada orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam urat cepat naik tapi pengeluaran sedikit, maka sebaiknya turunkan berat badan dengan olahraga yang cukup i) Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan tinggi dan berat badan



Lampiran 6



2. Makanan yang dibatasi a) Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak. b) Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting, ikan teri, ikan sarden. c) Ekstrak daging seperti abon dan dendeng. d) Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden). e) Daging kambing, daging sapi, daging kuda. f) Bebek, angsa dan kalkun. g) Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping. h) Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun singkong, daun pepaya, kangkung. i) Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental. j) Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa. k) Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan menggunakan margarin/mentega. E. Obat-Obatan Obat tradisional untuk asam urat, antara lain : 1. Jus tomat dan wortel Alat dan bahannya adalah 1 buah wortel, 1 buah tomat, jeruk nipis 1/3 sendok makan, dan air putih 1/3 gelas , pisau dan blender. Cara membuatnya : yaitu cuci bersih semua bahan, iris wortel dan tomat, masukkkan kedalam blender, kemudian tambahkan 1/2 sendok makan jeruk nipis dan 1/3 air gelas putih dan kemudian diblender hingga halus. Cara penggunaannya : adalah minum jus ini pagi hari sebelum makan atau 2x perhari juka diperlukan 2. Daun Salam Rebus 10-15 lembar daun salam segar maupun kering dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas, minum 2 kali sehari masing ½ gelas



Lampiran 9



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Topik



: Jenis Tanaman Obat Keluarga



Sasaran



: Masyarakat di Dusun Krajan



Hari/Tanggal



: Kamis, 12-19 Maret 2020



Waktu



: Pukul 09.00 – 09.30 WIB



Alokasi Waktu



: 30 menit



Tempat



: Perumdim



Penyuluh



: Mahasiswa Studi Ners A10



A. Tujuan 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat



dapat mengerti dan mengetahui pentingnya tanaman obat



disekitar halaman rumah. 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan



setiap



anggota



keluarga



dapat



melestarikan



dan



membudidayakan tanaman obat disekitar halaman atau pekarangan rumah dan diharapkan masyarakat mengetahui: 1. Dapat mengetahui pengertian tanaman obat keluarga 2. Dapat mengetahui keunggulan dari tanaman obat keluarga 3. Dapat mengetahui macam-macam dan pemanfaatn tanaman obat keluarga B. Metode Diskusi C. Materi Terlampir D. Media o



Poli Bag



o



Jenis tanaman obat keluarga



o



Pupuk



o



Air



Lampiran 9



E. Kegiatan penyuluhan No



Tahap Kegiatan



1



Preinteraksi



2



Orientasi



Kegiatan Penyuluh



Respon



Persiapan diri, materi,



Estimasi Waktu 3 menit



alat, dan tempat 1. Salam pembukaan



Menjawab salam



2. Memperkenalkan diri



dan mendengarkan



5 menit



3. Menyampaikan tujuan yang hendak dicapai 4. Memotivasi responden untuk berperan aktif dalam kegiatan 5. Melakukan kontrak waktu 1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan



Melakukan



digunakan



penanaman TOGA



2. Melakukan 3



Kerja



penanaman tanaman



20 menit



obat keluarga 3. Menyiram tanaman TOGA yang telah



4.



Terminasi



selesai dilakukan 1. Serah terima



Serah terima dari



2. Evaluasi



mahasiswa kepada



ii.



ibu-ibu pkk



F.



Evaluasi 1. Evaluasi formatif menilai secara keseluruhanpeserta penyuluhan  berpartisipasi aktif dan berinofasi dalam kegiatan penyuluhan



Metode



Diskusi



Lampiran 9



2. Evaluasi sumatif Peserta mampu menjawab tentang penyertian tamanan obat keluarga (TOGA), dan manfaat dari tanaman obat keluarga 3.



Materi (Lampiran) 1. Pengertian Taman obat keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik dihalaman rumah, kebun ataupun lading yang digunakan khusus untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat (apotik hidup) 2. Keunggulan Tanaman Obat Keluarga Keunggulan dari tanaman obat keluarga adalah sebagai berikur: Murah dan mudah mendapatkannya a. Penggunaan tumbuhan obat secara tradisional tidak menimbulkan efek samping seperti halnya bahan obat-obatan dari kimia. b. Dapat dipergunakan untuk berbagai macam penyakit; obat kuat (tonikum), obat penyakit (dalam dan luar), untuk mempercantik diri (kosmetika). c. Proses pembuatannya tidak memerlukan bahan kimia, (dengan air dingin atau panas untuk menyeduhnya) 3. Macam – Macam Tanaman Obat Keluarga a. Jahe



Penelitian terbaru menunjukan ekstrak aseton dan methanol yang berasal dari jahe memiliki efek yang kuat untuk menghambat terjadinya tukakl ( luka) pada lambung. Penelitian lainnya menunjukan bahwa gingerol mampu mengatasi afek toksisitas (keracunan) pada hati dengan jalan meningkatkan asam empedu.



Lampiran 9



Sebagian besar penelitian menggunakan jahe dalam bentuk bubuk dengan dosis 1 gram per hari. Jadi, jika Anda punya rencana mancing di kepulauan Bahama, minum air yang telah dicampur 1 gram jahe, 20 menit sebelum kapten kapal bilang ,"Mari kita kemon!." Jika Anda mulai merasa mual, minum lagi secukupnya. b. Kunyit



Adapun kandungan utama kunyit yaitu curcumin dan minyak atsiri berfungsi sebagai antioksidan, antimikroba, antikolesterol, antiHIV dan antitumor. Ekstrak curcuminnya juga dapat mencegah kerusakan hati



yang diinduksi



alcohol



pada



tikus,



sedangkan



ekstrak



curcuminnya dapat mencegah hepatoksisitas dan dapat menurunkan semua komposisi lipid (trigliserida, pospolipid dan kolesterol) pada aorta dan kadar trigliserida pada serum secara ex vivo. Rimpang kunyit dapat digunakan sebagai obat analgetik dan anti inflammasi. c. Cabai



Salah satu komponen penting dalam cabe bernama capsaicin, ampuh dalam melancarkan peredaran darah akibat nyeri otot atau rahang sendi.Fakta ini didukung penelitian terhadap 22 penderita neuropati akibat penyakit diabetes, yang rasa sakitnya jauh berkurang setelah dibaluri capsaicin 4 kali sehari. d. Bawang Putih



Lampiran 9



Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang rutin mengkonsumsi bawang putih lebih rendah resikonya terkena kanker perut dan usus besar. Kadar kolesterol dan lemak pada tubuh juga lebih rendah. Mengkonsumsi bawang putih sebanyak satu siung setiap hari selama beberapa bulan, dapat menurunkan total kolestrol hingga 9%. Khasiat paling nyata adalah pada orang yang memiliki total kolestrol tinggi atau di atas 240 mg/dl. Manfaat lainnya, trigliserida Anda juga bisa turun hingga 15%. Zat ampuh yang membuat kolesterol ngeper pada bawang putih disebut allicin. Untuk mendapatkan manfaat bawang putih:Masalahnya, proses memasak dapat menurunkan daya tempur allicin. Cara terbaik mendapatkan allicin adalah dengan memakan mentah. Bisa juga dengan bubuk bawang putih yang telah dikeringkan dan dikapsulkan dalam bahan anti asam.



STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENANAMAN TANAMAN OBAT KELUARGA



Lampiran 9



Adalah sekumpulan tanaman berkhasiat obat untuk kesehatan PENGERTIAN keluarga yang disusun menjadi sebuah taman yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Dengan TOGA dapat dimanfaatkan sebagai media penyembuh TUJUAN penyakit yang memperkecil efek samping seperti halnya mengkonsumsi obat kimia dan dapat memacu usaha kecil dan menengah dibidang kesehatan yaitu obat-obatan herbal 1. Poli Bag 2. Tanaman Toga PERALATAN 3. Pupuk 4. Air PROSEDUR PELAKSANA



A. Tahap Perinteraksi Persiapan diri, alat, dan tempat B. Tahap Orientasi 1. Salam pembukaan 2. Memperkenalkan diri 3. Menyampaikan tujuan yang hendak dicapai 4. Memotivasi responden untuk berperan aktif dalam kegiatan 5. Melakukan kontrak waktu C. Tahap Kerja 1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Melakukan penanaman tanaman obat keluarga 3. Menyiram tanaman TOGA yang telah selesai dilakukan D. Tahap Terminasi 1. Serah terima 2. Evaluasi



STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR



Lampiran 9



PEMBUATAN OBAT HERBAL ANAK



PENGERTIAN TUJUAN



PERALATAN



BAHAN



PROSEDUR



Obat herbal adalah salah satu pengobatan alternatif yang sangat baik secara alamiah Meningkatkan nafsu makan balita 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Piring Gelas Parutan Sendok Saringan Mangkok



1. Kunyit 2. Lempuyang 3. Madu 4. Air 1. Pertama kali lakukan cuci tangan 6 langkah dengan benar 2. Siapkan 1 buah kunyit dan 1 buah lempuyang 3. Kupas kulit kunyit dan lempuyang 4. Cuci dengan air bersih 5. Parut kunyit dan lempuyang menggunakan parutan hingga halus 6. Campurkan hasil parutan kunyit dan lempuyang di dalam gelas 7. Tambahkan setengah gelas air putih matang ke gelas kunyit dan lempuyang yang telah dihaluskan 8. Aduk campuran kunyit dan lempuyang 9. Lalukan penyaringan pada air kunyit ke dalam gelas baru 10. Tambahkan madu secukupnya untuk mengurangi rasa pahit pada jamu kunyit 11. Jamu kunyit siap untuk diminum 12. Lakukan 6 langkah cuci tangan setelah melakukan tindakan



Lampiran 10



Lampiran 11



Lampiran 12



Lampiran 12



Lampiran 13



Lampiran 14



Lampiran 15



GANN CHART KEGIATAN



Lampiran 16



DOKUMENTASI