Laporan Aliran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI ACARA : POLA ALIRAN SUNGAI



DISUSUN OLEH : Ferdian Syahputra 03071381823049



LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK LINGKUNGAN PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG 2020 1



HALAMAN PENGESAHAN ACARA : POLA ALIRAN SUNGAI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG 2020



PENYUSUN FERDIAN SYAHPUTRA 03071381823049



Palembang 27 Januari 2020 Praktikan



Asisten Pembimbing



FERDIAN SYAHPUTRA



ATIKA NABILA PUTRI



03071381823049



03071281722033 2



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................ii DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................I-1 1.1 Kompetensi...........................................................................................................I-1 1.2 Tujuan Pembelajaran............................................................................................I-1 1.3 Alat Yang Digunakan...........................................................................................I-1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................II-1 2.1 Pola Aliran Sungai................................................................................................II-1 BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................III-1 3.1 Tutorial Membuat Peta Pola Aliran Sungai..........................................................III-1 BAB IV KESIMPULAN....................................................................................................IV-1 4.1 Interpretasi Peta....................................................................................................IV-1 4.2 Interpretasi Pola Aliran Sungai............................................................................IV-1 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................iv LAMPIRAN



3



BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Kompetensi



Kompetensi yang dapat dicapai yaitu praktikan diharapkan memahami dan menguasai bagaimana cara membuat peta geomorfologi suatu daerah dan mengetahui langkah – langkah kerja dalam pengerjaannya, serta mengetahui bentuk morfologi suatu daerah dari kenampakan yang ada dalam peta. 1.2 Tujuan Pembelajaran Praktikan dapat mengetahui cara – cara dalam pembuatan peta geomorfologi suatu daerah. Praktikan dapat mengetahui bentuk - bentuk morfologi dari suaru daerah dari kenampakan yang ada pada peta. 1.3 Alat Yang Digunakan  Laptop  Aplikasi ArcGis



BAB II 4



TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pola Aliran Sungai Pola pengaliran adalah rangkaian bentuk aliran sungai pada daerah lemah tempat erosi mengambil bagian secara aktif serta daerah rendah tempat air permukaan mengalir dan berkumpul. Citra satelit yang paling baik untuk mengetahui pola aliran adalah citra radar. Interpretasi pola aliran dilakukan dengan pemanfaatan data penginderaan jauh baik citra foto atau non foto) dengan menampakkan 3 dimensional sehingga hasil gambaran yang didapatkan akan Maksimal.Dengan berjalannya waktu, suatu sistem jaringan sungai akan membentuk pola pengaliran tertentu diantara saluran utama dengan cabang-cabangnya dan pembentukan pola pengaliran ini sangat ditentukan oleh faktor geologinya. Pola pengaliran sungai dapat diklasifikasikan atas dasar bentuk dan teksturnya. Bentuk atau pola berkembang dalam merespon terhadap topografi dan struktur geologi bawah permukaannya. Saluran-saluran sungai berkembang ketika air permukaan (surface runoff) meningkat dan batuan dasarnya kurang resisten terhadap erosi. Dari penjelasan sebelumnya dapat diketahui bahwa pola pengaliran suatu daerah dipengaruhi oleh: topografi, Litologi, Bentuk Lahan, Struktur Geologi, Tingkat Erosi ,Iklim Klasifikasi Pola Pengaliran Dasar menurut C.R.Twidale (2004) : a. Dendritic : Bentuknya seperti cabang pohon, mencerminkan resistensi batuan atau homogenitas tanahnya yang seragam, lapisannya horisontal atau miring landai dengan kontrol strukturnya kurang berkembang. b. Paralel : Terbentuk dari aliran cabang-cabang sungai yang sejajar atau paralel pada bentang alam yang memanjang, mencerminkan kelerengan yang cukup besar dan seragam. c. Radial : Bentuk alirannya seolah-olah memancar dari satu titik pusat, berasosiasi dengan gunung api atau kubah berstadia muda. d. Sentrifugal : Pola aliran sungainya memancar dari pusat, mencerminkan daerah puncak ketinggian, ujung sungai tegak lurus dengan sungai induk. e. Sentripetal : Pola aliran sungainya dari suatu daerah ke suatu cekungan, pola alirannya berlawanan dengan radial. f.



Distributary : Bentuknya menyerupai kipas, berasosiasi pada kipas aluvial atau delta.



g. Angular : Pola alirannya lurus dan bergabung di persimpangan sudut, jarak dari sungainya mencerminkan pola kekar yang berkembang 5



h. Trellis : Menandakan daerah antiklin atau sinklin, terbentuk dari cabang-cabang sungai kecil berukuran sama i.



Annular : Cabang sungainya melingkar, aliran sungainya dikontrol oleh sesar atau kekar pada bedrock, terbentuk pada kubah, cekungan, atau intrusi pada stock yang tererosi.



Genetika sungai :



6



S.Konsekuen



Berkembang dan mengalir searah lereng topografi aslinya. Sungai konsekuen sering diasosiasikan dengan kemiringan asli dan struktur lapisan batuan yang ada di bawahnya



S.Subsekuen



Berkembang di sepanjang zona yang resisten. sungai ini umumnya dijumpai mengalir di sepanjang strike perlapisan batuan yang resisten terhadap erosi



S.Obsekuen



Mengalir berlawanan arah terhadap arah kemiringan lapisan dan berlawanan terhadap sungai konsekuen



S.Resekuen



Mengalir searah dengan arah kemiringan lapisan batuan sama seperti tipe sungai konsekuen. Perbedaanya adalah sungai resekuen berkembang belakangan



S.Insekuen



Aliran sungai yang mengikuti suatu aliran di mana lereng tidak dikontrol oleh faktor kemiringan asli, struktur atau jenis batuan



S.Superposed



Terbentuk di atas permukaan bidang struktur dan terjadi erosi vertikal sungai memotong ke bagian bawah hingga mencapai permukaan bidang struktur



S.Anteseden



Sungai yang lebih dulu ada dibandingkan dengan keberadaan struktur batuanya dan dalam perkembangannya air sungai mengikis hingga ke bagian struktur yang ada di bawahnya.



BAB III PEMBAHASAN 3.1



Tutorial Membuat Peta Pola Aliran Sungai 7



1. Pertama tama bukalah aplikasi Arcgis kemudian bukalah data shp petakan pada peta dan add data sungai LN 50K



2. Selanjutnya pilih arctoolbox klik Analysis tool - Extract -Clip - input Sungai LN_50K – Feacture tekan ok



3. Setelah itu pilih catalog lalu Klik kanan pilih New -Shapefile - Feature Type pilih Polygon Edit : Koordinat UTM WGS 48S



8



4. Klik pada kotak dentritik dan pararel lalu digit sungai dentritik dan digit sungai pararel > selanjutnya pilih editor



5. Setelah itu pilihlah menu Arctoolbox lalu clip dan import feature - sungai LN 50K -output feature dentritik1 dan klik Ok



9



6. Setelah itu pilih direction Ew clean dan direction lalu input feature klik data clip – clip



7. Pilih menu Archtool -Confertion tolls - Exel - tabel to excel - input tabel - frequency Eudire_sung1_Frequency kemudian klik Ok



10



8. Bukalah data dendrit dan parareldi Exel kemudianadd data tabel yg tadi di buat lalu susun nilai azimuth 0 – 360 masukan nilai dalam rumus SUM dan Save



9. Setelah itu buatlah kartografinya dan selesai



11



BAB IV 12



KESIMPULAN 4.1 Intepretasi Pola Aliran Sungai Intepretasi Pola Aliran Sungai pada pola aliran pararel pada pengamatan pola aliran pararel pada peta dapat dilihat bahwa pola alirannya berbentuk lurus dengan cabang-cabang sungainya yang sangat sedikit, hal ini terjadi karena sistem pengaliran paralel terbentuk oleh lereng yang curam atau terjal sehingga akan mengikuti arah lerengnya. Pola aliran pararel ini memiliki arah aliran dominan pada azimuth 80° - 90° dan 90° - 100° pada pengukuran di diagram rose Pola aliran paralel biasa terbentuk pada morfologi lereng dengan kemiringan lereng yang seragam. Sedangkan pada pola aliran dendritik pada pengamatan pola aliran dendritik pada peta dapat dilihat bahwa pola aliran nya berbentuk bercabang-cabang menyerupai struktur pohon, memiliki arah aliran dominan pada azimuth 80° - 90° dan °90 - 100° pada pengukuran di diagram rose. Pola alirannya terlihat memiliki pola aliran yang rapat dengan cabang-cabang sungainya yang sangat banyak karena pada umumnya pola aliran sungai dendritik dikontrol oleh oleh jenis batuannya yang homogen. Sebagai contoh sungai yang mengalir diatas batuan yang kurang resisten terhadap erosi akan membentuk tekstur sungai yang halus (rapat) sedangkan pada batuan yang resisten (seperti granit) akan membentuk tekstur kasar (renggang). 4.2 Intepretasi Peta Interpretasi pada peta adalah suatu aktivitas membaca peta dengan memberikan suatu penafsiran atau memaknai isi peta dengan menggunakan simbol – simbol yang sudah ada seperti objek geografis danau, jalan, laut, sungai gunung dan lain – lain (Adiwikarta, 1989). Dari hasil pengamatan pada peta pola aliran sungai kabupaten Sijunjung provinsi Sumatera Barat dengan skala 1 : 40.000, terlihat bahwah pada daerah tersebut terdapat dua pola aliran sungai yaitu pola aliran pararel dan pola aliran dendritik, pola aliran dendritik adalah pola aliran yang cabang – cabang sungainya menyerupai struktur pohon, sedangkan pola aliran pararel adalah suatu sistem aliran yang terbentuk oleh lereng yang curam atau terjal, sehingga terbentuk aliran – aliran yang lurus mengikuti arah lereng dengan cabang – cabang sungainya yang sangat sedikit.



13



DAFTAR PUSTAKA Bandono, dan Brahmantyo, B. 1992. Peta Geomorfologi, Masalah dan Penggunaanya dalam Pembangunan Berwawasan Lingkungan di Indonesia. Pross.PIT IAGI. Yogyakarta. Erdi. 1998. Geomorfologi dan terapannya. Geomorfologi Terapan. Bandung: Institute Teknologi Bandung. M. Isa Darmawijaya. 1990. Ilmu Tubuh Bumi. Jakarta : Noordhoff – Kollf. Tjahjono, B, Murtilaksono, k. 2001. Penuntun Praktikum Geomorfologi dan Analisa Lansekap. Jurusan Teknik Geologi ITB. Bandung. Velina. dkk. 1991. Geomorfologi. Bandung: Juruasn Pendidikan Geografi. Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Institut keguruan dan ilmu Pendidikan.



14