Laporan Biofar Inhibisi Enzim [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM BIOFARMASETIKA DAN FARMAKOKINETIKA FARMAKOKINETIKA OBAT PADA FENOMENA INHIBISI ENZIM



Oleh : I Gusti Putu Dika Wahyu Arsana



(172200064)



I Made Mega Adi Mudra



(172200065)



Niluh Mupu Puspita Dewi



(172200066)



I Dewa Ayu Made Putri Adnyani



(172200067)



A.A. Ngurah Pradipta Dwipayana (172200068) Ni Luh Putu Yoni Apsari



(172200069)



PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI



2018



FARMAKOKINETIKA OBAT PADA FENOMENA INHIBISI ENZIM



I.



TUJUAN PRAKTIKUM



1. Mengetahui prinsip farmakokinetika obat pada fenomena inhibisi enzim. 2. Mengetahui cara simulasi data klinis farmakokinetika obat pada fenomena inhibisi enzim. 3. Mampu memberikan rekomendasi terapi terkait farmakokinetika obat pada fenomena inhibisi enzim.



II.



DASAR TEORI Inhibisi enzim merupakan suatu proses penonaktifan enzim oleh suatu molekul yang disebut dengan inhibitor seperti yang diilustrasikan pada gambar berikut :



Gambar 1. Inhibisi Enzim



Berdasarkan proses terjadinya, inhibisi dapat dibagi menjadi 4 proses utama yaitu: 1.



Inhibisi kompetetif Pada inhibisi kompetetif, inhibitor dan substrat berkompotesi untuk berikatan dengan enzim. Seringkali inhibitor kompetetif memiliki struktur yang sangat mirip dengan substrat asli enzim.



2.



Inhibisi tak kompetetif (Uncompetetive) Pada inhibisi tak kompotetif, inhibitor tidak dapat berikatan dengan enzim bebas, namun hanya dapat dengan kompleks EIS. Kompleks EIS yang terbentuk kemudian menjadi tidak aktif. Jenis inhibisi ini sangat jarang, namundapat terjadi pada enzim-enzim multimerik.



3.



Inhibitor non-kompotetif Inhibitor non-kompotetif dapat mengikat enzim pada saat yang sama substrat berikatan dengan enzim.



4.



Inhibisi campuran Inhibisi jenis ini mirip dengan inhibisi non-kompotetif, kecuali kompleks EIS memiliki aktivitas enzimatik residual. Secara sederhana keempat jenis inhibisi tersebut dapat dirangkumkan dalam



skema sederhana seperti berikut : (Chuan-Yue Wang. Et al, 2004)



Gambar 2. Jenis-jenis Inhibisi Enzim



III.



ALAT DAN BAHAN A. Alat 1. Kalkulator Scientife 2. Laptop 3. Kertas Semilogaritmik 4. Alat tulis 5. Penggaris B. Bahan 1. Text Book



IV.



PROSEDUR KERJA



A. Menentukan Model Kompartemen, Persamaan dan nilai R pada Pemberian Clozapine Tunggal 1. Preparasi Data Masukkan data pada Microsoft excel berupa tabel yang menyatakan waktu (t) dalam satuan jam dan rata-rata konsentrasi plasma (Cp) dalam satuan µg/mL Waktu (t)



Konsentrasi Plasma (Cp) µg/ml



0.5



6.3



1



16.45



1.5



22.21



2



22.3



3



21.5



12



14.6



18



11.25



22



10.06



55



4.45



78



3.35



2. Menentukan Model Kompartemen dengan Kurva Data yang telah diinput kemudian ditentukan model kompartemennya yaitu dengan membuatnya menjadi kurva logaritma, dengan cara : Data diblock seluruhnya t dan Cp  klik insert  pilih Scatter dan pilih model smooth lines. Kurva yang ditampilkan dirubah ke tampilan kurva logaritma dengan cara klik kanan pada bagian angka di sumbu “y” yang menyatakan konsentrasi (Cp) kemudian pilih format axis, lalu centang pada pilihan logaritmic scale maka kurva berubah menjadi format kurva logaritma



3. Menampilkan Kurva Eliminasi dan Persamaan dan nilai R pada Kurva Setelah mengetahui model kompartemen dari kurva yang ditampilkan, kemudian dicari grafik eliminasinya (menggunakan 3 data terbawah) dengan cara :



3 data terbawah diblock t dan Cp  klik insert  pilih Scatter dan pilih model smooth lines, kemudian klik kanan pada titik biru grafik  add trendline  pilih eksponensial  centang Display Equation on Chat dan Display R-Squared Value on Chat



4. Menampilkan Kurva Distribusi dan Persamaan dan nilai R pada Kurva Setelah menetukan fase eliminasi, maka ditentukan fase distribusinya. Sebelum menentukan fase distribusi, perlu dcari dahulu Cp Residual. Untuk mencari Cp residual, terlebih dahulu ditentukan Cp terminalnya. a. Cp terminal dapat ditentukan dengan memasukkan ke rumus, nilai A pada persamaan sumbu “y” kurva eliminasi dikalikan dengan eksponen nilai Ke yang didapat dari persamaan eliminasi, dan dikalikan dengan waktu (t) teratas, begitu seterusnya. b. Cp residual dapat ditentukan dengan memasukkan ke rumus, nilai Cp pada data dikurangi dengan masing-masing Cp terminal. Selanjutnya ditentukan kurva dan persamaan distribusinya dengan menggunakan data t dan cp residual dengan cara : Data ke 5-7 diblock t dan Cp residual  klik insert  pilih Scatter dan pilih model smooth lines, kemudian klik kanan pada titik biru grafik  add trendline  pilih eksponensial  centang Display Equation on Chat dan Display R-



Squared Value on Chat.



5. Menampilkan Kurva Absorbsi dan Persamaan dan nilai R pada Kurva Setelah dicari fase distribusimya, selanjutnya ditentukan fase absorbsinya. Sebelum menentukan fase absorbsi, perlu dcari dahulu Cp Residual 2. Untuk mencari Cp residual, terlebih dahulu ditentukan Cp distribusinya. a. Cp distribusi dapat ditentukan dengan memasukkan ke rumus, nilai A pada persamaan sumbu “y” kurva distrbusi dikalikan dengan eksponen nilai Kd yang didapat dari persamaan eliminasi, dan dikalikan dengan waktu (t) teratas, begitu seterusnya. b. Cp residual 2 dapat ditentukan dengan memasukkan ke rumus, nilai Cp res 1 pada data dikurangi dengan masing-masing Cp distribusi.



Selanjutnya ditentukan kurva dan persamaan absorbsinya dengan menggunakan data t dan cp residual 2 dengan cara : Data ke 1-3 diblock t dan Cp residual 2  klik insert  pilih Scatter dan pilih model smooth lines, kemudian klik kanan pada titik biru grafik  add trendline  pilih eksponensial  centang Display Equation on Chat dan Display R-



Squared Value on Chat.



B. Menentukan Model Kompartemen, Persamaan dan nilai R pada Pemberian Clozapine kombinasi dengan Fluvoxamine 1. Preparasi Data Masukkan data pada Microsoft excel berupa tabel yang menyatakan waktu (t) dalam satuan jam dan rata-rata konsentrasi plasma (Cp) dalam satuan µg/ml. Waktu (t)



Konsentrasi Plasma (Cp) µg/ml



0.5



13.48



1



22.001



2



28.888



5



29.766



6



23.14



12



18.24



24



16.12



48



12.77



72



10.56



120



6.9978



2. Menentukan Model Kompartemen dengan Kurva Data yang telah diinput kemudian ditentukan model kompartemennya yaitu dengan membuatnya menjadi kurva logaritma, dengan cara : Data diblock seluruhnya t dan Cp  klik insert  pilih Scatter dan pilih model smooth lines.



Kurva yang ditampilkan dirubah ke tampilan kurva logaritma dengan cara klik kanan pada bagian angka di sumbu “y” yang menyatakan konsentrasi (Cp) kemudian pilih format axis, lalu centang pada pilihan logaritmic scale maka kurva berubah menjadi format kurva logaritma.



3. Menampilkan Kurva Eliminasi dan Persamaan dan nilai R pada Kurva Setelah mengetahui model kompartemen dari kurva yang ditampilkan, kemudian dicari grafik eliminasinya (menggunakan 3 data terbawah) dengan cara : 3 data terbawah diblock t dan Cp  klik insert  pilih Scatter dan pilih model smooth lines, kemudian klik kanan pada titik biru grafik  add trendline  pilih eksponensial  centang Display Equation on Chat dan Display R-Squared Value on Chat



4. Menampilkan Kurva Distribusi dan Persamaan dan nilai R pada Kurva Setelah menetukan fase eliminasi, maka ditentukan fase distribusinya. Sebelum menentukan fase distribusi, perlu dcari dahulu Cp Residual. Untuk mencari Cp residual, terlebih dahulu ditentukan Cp terminalnya. Cp residual dapat ditentukan dengan memasukkan ke rumus, nilai Cp pada data dikurangi dengan masing-masing Cp terminal. Selanjutnya ditentukan kurva dan persamaan distribusinya: Data ke 6-8 diblock t dan Cp residual  klik insert  pilih Scatter dan pilih model smooth lines, kemudian klik kanan pada titik biru grafik  add trendline  pilih eksponensial  centang Display Equation on Chat dan Display R-



Squared Value on Chat.



5. Menampilkan Kurva Absorbsi dan Persamaan dan nilai R pada Kurva Setelah dicari fase distribusimya, selanjutnya ditentukan fase absorbsinya. Sebelum menentukan fase absorbsi, perlu dcari dahulu Cp Residual 2. Untuk mencari Cp residual, terlebih dahulu ditentukan Cp distribusinya. Cp residual 2 dapat ditentukan dengan memasukkan ke rumus, nilai Cp res 1 dikurangi dengan masing-masing Cp distribusi.



Selanjutnya ditentukan kurva dan persamaan absorbsinya dengan menggunakan data t dan cp residual 2 dengan cara : Data ke 1-3 diblock t dan Cp residual 2  klik insert  pilih Scatter dan pilih model smooth lines, kemudian klik kanan pada titik biru grafik  add trendline  pilih eksponensial  centang Display Equation on Chat dan Display R-



Squared Value on Chat.



V. VI.



HASIL PRAKTIKUM PEMBAHASAN