Laporan Biologi Cita [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring berkembangnya zaman maka ilmu pengetehuanpun semakin berkembang, salah satu contohnya yaitu manusia dapat menciptakan suatu alat yang dapat melihat benda-benda kecil. Anthony Van Leewenhoek (16321723), dialah orang pertama kali



yang mengetahui adanya dunia



mikroorganisme. Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat melihat bentukbentuk



mahluk



keberadaannya.



kecil Setelah



yang sebelumnya penemuan



itu



tidak



diduga



perhatian



sama



sekali



terhadap



dunia



mikroorganisme mulai berkembang. Penyelidikan ini semakin berkembang setelah ditemukan mikroskop yang lebih sempurna. Mikroskop berdasarkan sumber iluminasinya dikenal dua macam, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya menggunakan gelombang cahaya sebagai sumber iluminasinya. Yang termasuk mikroskop cahaya yaitu : mikroskop medan terang, mikroskop medan gelap, mikroskop fase kontras, dan pendar flour.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopis berarti sangat kecil tidak bisa dilihat oleh mata. Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga



mikroskop



memberikan



kontribusi



penting



dalam



penemuan



mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik, dengan adanya mikrosop maka kita dapat mengamatinya. Pada awalnya mikroskop dibuat oleh Hans Janssen 1595 pembuat kacamata mengkonstruksikan mikroskop sederhana. Kemudian pada tahun 1610 dikembangkan oleh Galileo Galilei. Menggunakan teropongnya bagaikan mikroskop dengan cara memperpanjang pipanya. Sebagai okular dia menggunakan lensa konkav (cekung) dan lensa obyektifnya dia gunakan lensa konvex (cembung). Sampai saat ini telah dikenal dua jenis mikroskop yaitu mikroskop cahaya yang memiliki daya pisah 0,2 mikrometer dan mikroskop elektron yang mempunyai daya pisah 0,002 nanometer. Ada



dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu: 



Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.







Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.



Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.



Pengenalan mikroskop mempunyai dua tujuan yaitu memperkenalkan cara pemeliharaan yang sebenarnya dan kemampuan melihat mikroskop secara langsung mikroskop tersebut, dan mempelajari serta mempraktekkan teknik penggunaan mikroskop.



BAB III



METODOLOGI



A. Waktu dan Tempat Praktikum biologi umum ini dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 30 Oktober 2011, pukul 09.00 – 11.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Haluoleo, Kendari. B. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam pratikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.



Tabel 1. Alat dan kegunaan pada pratikum pengenalan, penggunaan dan pemeliharaan mikroskop.



No. 1.



Nama Alat



Kegunaan



Mikroskop



-



Untuk megamati obyek yang berukuran kecil



2.



Kaca Obyek



-



Untuk meletakkan obyek yang diamati



3.



Kaca Penutup



-



Sebagai penutup obyek agar posisinya tidak berubah



4.



Alat Tulis dan Kertas



-



Untuk mencatat hasil pengamatan



Bahan yang digunakan dalam pratikum ini dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Bahan dan kegunaan pada pratikum pengenalan, penggunaan dan pemeliharaan mikroskop. No.



Nama Bahan



Kegunaan



1.



Benang 3 warna



Sebagai obyek yang akan diamati



C. Prosedur Kerja



Prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan pengenalan, penggunaan, dan pemeliharaan mikroskop yaitu sebagai berikut: 1.



Meletakkan mikroskop di depan dengan jarak sedemikian rupa dari tepi meja sehingga memudahkan untuk melakukan pengamatan.



2.



Apabila mikroskop yang digunakan memerlukan iluminasi luar, maka memasang lampu kira-kira 15 cm di muka mikroskop. Pengaturan iluminasi dilakukan dengan mengatur letak sumber cahaya mendekati atau menjauhi mikroskop.



3.



Mengambil preparat yang telah disediakan dan diletakkan di atas meja mikroskop.



4.



Membuka penuh diafragma dan menaikkan kondensor sama tinggi dengan meja mikroskop.



5.



Bila mikroskop memerlukan sumber cahaya luar, maka dengan memiringkan kepala ke salah satu sisi mikroskop sedemikian rupa sehingga sumber cahaya terlihat pada lensa bagian atas kondensor yang akan tampak melalui lubang pada meja mikroskop. Bila mikroskop mempunyai sumber cahaya terpasang tetap, maka tinggal menyalakan lampunya.



6.



Memulai pengamatan denganobyektif berkekuatan rendah (10 X). Dengan bantuan tombol pengatur kasar, rendahakn lensa tersebut atau naikkan meja mikroskop sampai lensa obyektif terletak 5 - 6 mm dari preparat yang diamati.



7.



Mengangkat lensa okuler dari tempatnya dan melalui tabung, tubuh memandang permukaan datar obyektif sambil memperbaiki letak cermin sampai area obyektif yang tersinari terletak di tengah-tengah dan penuh cahaya. Setel diafragma sampai 2/3 lensa-lensa belakang obyektif terpenuhi cahaya. Lalu okuler dikembalikan ke tempatnya. (Hal ini tidak perlu dilakukan pada mikroskop dengan sumber cahaya terpasang tetap).



8.



Memeriksa agar preparat yang terletak langsung di bawah obyektif. Selanjutnya memfokuskan lensa obyek pada preparat yang dilihat. Gerakan memfokuskan harus selalu dilakukan ke arah yang menjauhi kaca objek yang dicari terlihat.



9.



Menggerakkan pengatur meja mikroskop sampai pada preparat terletak di tengah. Mempertajam fokus dengan tombol pengatur halus. Memantapkan letak kepala di atas mikroskop, sehingga ada pada satu ketinggian yang dapat menerima jumlah cahaya terbanyak dari okuler.



10. Menggambar pada ruangan yang tersedia sketsa obyek yang diamati dengan skala yang sesuai. 11. Selanjutnya menggunakan lensa obyektif dengan dengan berbagai perbesaran yang ada, mengamati dengan sebaik-baiknya. 12. Sebagai uji awal, dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:



13. Meletakkan kertas dengan huruf “d” pada kaca obyek, kemudian ditutup dengan kaca penutup. Mengamati denga menggeser obyek ke kiri dan ke kanan.



Membandingkan



arah



pergerakkannya



dengan



pengamatan



menggunakan mata telanjang. 14. Mengganti preparat dengan tiga utas benang yang warnanya berbeda-beda. Letakkan benang secara bertumpukkan. Mengamati preparat dengan mengguanakan pengatur fokus halus. Memulai pengamatan dengan perbesaran kecil ke besar dengan mengganti lensa obyektifnya. 15. Setelah selesai, mempersiapkan mikroskop anda untuk disimpan sebagaimana telah dipelajari pada bagian terdahulu.



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan 1. Pengamatan Pada Mikroskop Gambar : Mikroskop



Keterangan :



1. Lensa okuler 2. Lensa obyektif 3. Kondensor 4. Diafragma 5. Pengatur fokus 6. Tubus 7. Lengan mikroskop 8. Meja/pentas preparat 9. Alas/kaki mikroskop



2. Pengamatan pada tiga utas benang a. Sebelum pengamatan Keterangan : 1. Kaca obyektif 2. Kaca penutup 3. Benang kuning 4. Benang hitam 5. Benang merah b. Setelah pengamatan



Pembesaran 10 kali



Pembesaran 40 kali



Pembesaran 100 kali



B. Pembahasan Pada pratikum ini kami menggunakan benang tiga warna yaitu warna merah, kuning, dan hitam. Kami melihat menggunakan mikroskop dengan pembesaran lensa obyektif mulai dari pembesaran 10 ×, pada pembesaran ini benang-benang tersebut tampak terlihat serabut-serabut benang yang halus. Pada pengamatan 40 × tampak serabut-serabut benang yang susunannya tidak beraturan dan pada pengamatan 100 × yang tampak hanyalah bintik-bintik kecil dan tampak serabut-serabut yang sangat halus menyebabkan tidak tampak secara halus.



BAB V



PENUTUP



A. Simpulan Dari hasil pengamatan pada pratikum ini, maka simpulan yang dapat ditarik adalah : 1. Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat obyek yang kecil. 2.