15 0 112 KB
POLIMERI A. Tujuan Mempelajari persilangan polimeri dengan menggunakan suatu model. B. Dasar Teori Poimeri merupakan bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling menambah). Polimeri terjadi aibat reaksi antara dua gen atau lebih, sehingga disebut juga sifat gen ganda. Polimeri menghasilkan keturunan F2 dengan perbandingan fenotipe sebesar 15:1, yaitu 15 untuk dominan dan 1 untuk resesif. C. Alat dan Bahan a. Alat putar/ model polimeri 2sisi (kanan dan kiri) b. Alat tulis D. Gambar Rangkaian
MM
Mm
MM
Mm m m
m m
E. Langkah kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Memutar model alat putar 100 kali (2 sisi di putar secara bersamaan). 3. Mencatat hasil tiap persilangan dan menentukan warna yang dihasilkan. F. Tabel Pengamatan
Hasil
Jumlah
Merah
MMMM MMMm MMmm Mmmm mmmm G. Analisa Data MMMM MMMm MMmm MmmM mmmm
Putih
√ √ √ √ √
Merah = Putih = 8
H. Kesimpulan Jadi dari data yang terkumpul,92 persilangan berwarna merah, dan 8 hasil persilangan berwarna putih.
PERSILANGAN MONOHIBRID DAN DIHIBRID A. Tujuan Mempelajari persilangan monohibrid dan dihibrid dengan mengunakan suatu model dan membuktikan teori hokum mendel . B. Dasar Teori Persilangan monohibrid adalah perkawinan yang menghasilkan pewarisan satu karakter dengan dua sifat beda. Hasil perkawinan monohibrid memiliki perbandingan fenotipe sebesar 3:1, yaitu 75% untuk dominan dan 25% untuk resesif. Persilangan dihibrid adalah perkawinan yang menghasilkan pewarisan dua sifat yang berlainan. Hasil perkawinan dihibrid memiliki perbandingan fenotipe sebesar 9:3:3:1. C. Alat dan Bahan 1. Persilangan monohibrid : Kancing berwarna putih(Kisut) 25 buah dan kancing berwarna merah (Bulat)25 buah 2. Persilangan dihibrid :
Kancing berwarna putih 25 buah(Kisut) , kancing berwarna merah 25 (Bulat), kancing hijau 25 buah (Hijau), dan 25 kancing kuning (Kuning). D. Langkah Kerja Model persilangan monohibrid : 1. Menyiapkan kancing sebanyak 50 buah yang terdiri atas 25 berwarna putih dan 25 lainnya berwarna merah. 2. Mencampur kedua kancing yang berbeda warna, 3. Mengambil kancing secara acak tanpa melihat sebanyak 50 kali. (Setiap kali mengambil kancing sebanyak 2 buah) 4. Mencatat hasil kerja dan melaporkan. Model persilangan dihibrid: 1. Menyiapkan kancing sebanyak 100 buah yang terdiri atas 25 berwarna putih, 25 berwarna merah, 25 berwarna kuning, dan 25 berwarna hijau. 2. Mencampur empat jenis kancing. 3. Mengambil kancing secara acak tanpa melihat. (Setiap kalimengambil kancing sebanyak 4 buah) 4. mencatat hasil kerja dan melaporkan. E. Tabel Pengamatan Tabel model persilangan Monohibrid (genotip)
Hasil
Jumlah
Bulat (H-)
25 50 25
√ √
Kisut (hh)
BB Bb bb
√
Tabel model persilangan Dihibrid
HASI L B-KB-kk bbKbbkk
F.
Bulat Jumlah
(H)
22 13 12 3
Kesimpulan Model Monohibrid
Kisut (hh)
√ √
Kuning
Hijau (kk
(K-)
)
√ √ √ √
√ √
Dari pengacakan kancing, diperoleh 75 buah berbentuk bulat, dan 25 buah berbentuk kisut. Sesuai dengan teori hokum mendel, 3:1 Model Dihibrid Dari pengacakan kancing, diperoleh 22 bulat kuning, 13 bulat hijau, 12 kisut kuning, 3 kisut hijau. Sesuai dengan teori hokum mendel, 9:3:3:1
INTERAKSI BEBERAPA GEN (ATAVISME) A. Tujuan Mempelajari penyimpangan semu hukum mendel pada pial ayam dengan menggunakan suatu model. B. Dasar Teori Penyimpangan Hukum Semu Mendel terjadi karena munculnya perbandingan
yangtidak
sesuai
dengan
Hukum
Mendel.
Salah
satu
penyimpangan Hukum Semu Mendel adalah Atavisme yang terjadi pada pial ayam. Atavisme adalah peristiwa dimana gen dominan yang tidak sealel saling
memengaruhi
dan
menunjukkan
sifat
baru.
fenotipenya adalah 9:3:3:1. C. Alat dan Bahan c. Alat putar/ model intermediet 2sisi (kanan dan kiri) d. Alat tulis D. Gambar Rangkaian
Rr
RR r r
PP
Pp p p
Perbandingan
E. Langkah kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Memutar model alat putar 100 kali (2 sisi di putar secara bersamaan). 3. Mencatat hasil tiap persilangan dan menentukan warna yang dihasilkan. F. Tabel Pengamatan
Fenotipe
Genotip
Jumlah
Walnut
R_P_
59
Pea
rrP_
17
Rose
R_pp
18
Bilah
Rrpp
6
G. Analisa Data Walnut(R_P_) didapatkan sebanyak 59 kali. Sedangkan Pea (rrP_) didapatkan sebanyak 17 kali. Rose (R_pp) didapatkan sebanyak 18 kali. Dan Bilah (rrpp) didapatkan sebanyak 6 kali. H. Kesimpulan Jadi dari data yang terkumpul, 59 kali persilangan mengasilkan walnut, 17 kali hasil persilangan Pea, 18 kali persilangan menghasilkan Rose, dan 6 kali persilangan menghasilkan Bilah.
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERSILANGAN MONOHIBRIDDANDIHIBRID, INTERAKSI BEBERAPA GEN (ATAVISME),DAN POLIMERI
OLEH : 1. Andradea Dinda 2. Dimas Dwi R
(02) (11)
3. Kholifatul Azizah 4. Via Lachtheany
(19) (28)
KELAS : XII-IPA 5 TAHUN AJARAN 2012-2013