Laporan Calistung [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Seva
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN MEMBACA DAN MENGEJA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN CALISTUNG (BELAJAR MEMBACA,MENULIS DAN BERHITUNG)



Daftar Isi Halaman Judul……………………………………………………. ……………………………………….i Daftar Isi……………………………………………. ………………………………………………….ii LAPORAN MEMBACA DAN MENGEJA..............................................................................1 BAB I.....................................................................................................................................3 PENDAHULUAN...................................................................................................................3 A. Latar Belakang.............................................................................................................................3 B. Rumusan Masalah........................................................................................................................4 C. Tujuan..........................................................................................................................................4



BAB II....................................................................................................................................5 PEMBAHASAN.....................................................................................................................5 1. Definisi membaca dan mengeja.....................................................................................................5 2. Kendala penerapan metode pembelajaran calistung....................................................................6



BAB III...................................................................................................................................9 PENUTUP..............................................................................................................................9 Kesimpulan.......................................................................................................................................9 Daftar referensi...............................................................................................................................10



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia nol sampai 5 tahun memiliki perkembangan yang pesat, baik itu perkembangan kognitif, psikomotorik maupun perkembangan afektif anak. Pada usia tersebut orang tua mulai memberikan Pendidikan usia dini kepada anaknya, yang sering disebut PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Di dalam PAUD ada beberapa program Pendidikan yang diberikan kepada peserta didik. Program-program tersebut diantaranya melatih kemampuan motoric kasar dan halus, kemampuan kognitif, kemampuan sosial emosional dan kemampuan Bahasa masingmasing peserta didik. Dalam Pendidikan PAUD ada metode pembelajaran CALISTUNG (Belajar membaca, menulis dan berhitung). Kemampuan CALISTUNG adalah satu rangkaian dasar yang tidak dapat dipisahkan, sehingga memberikan stimulus kepada peserta didik usia dini, untuk mempersiapkan peserta didik melanjutkan ke Sekolah Dasar. Pengenalan membaca di TK dilakukan melalui pendekatan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak, anak tidak diajarkan materi secara langsung, namun sesuai dengan prinsip bermain sambil belajar karena dengan permainan menjadikan salah satu cara terbaik untuk mengembangkan potensi anak didik. Agar meningkatkan potensi dan perkembangan anak didik, salah satunya adalah kemampuan membaca awal, maka dalam megembangkan dan mengajarkan kemampuan membaca awal kepada peserta didik guru harus memiliki metode dan media pembelajaran yang cocok untuk anak usia dini. “(Calistung) yaitu cara mengajarkannya dengan metode bermain yang menyenangkan sehingga mereka mau melakukan secara suka rela. "Misalnya anak-anak diberikan alternatif pilihan dalam belajar huruf. Kalau anak-anak kinestetik diajarkan meniru huruf dengan gerakan anggota tubuh. Anak-anak juga bisa bermain kata, misalnya diminta menyebutkan nama buahbuahan dengan awalan 'pa'.” (Dyah Ratna Meta Novi. 2013)



B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian membaca dan mengeja? 2. Apa pengertian metode pembelajaran calistung? 3. Bagaimana kendala menerapkan metode pembelajaran calistung kepada peserta didik? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian membaca dan mengeja 2. Untuk mengetahui pengertian metode pembelajaran calistung 3. Untuk mengetahui kendalan penerapan metode pembelajaran calistung



4



BAB II PEMBAHASAN 1. Definisi membaca dan mengeja Membaca adalah suatu interpretasi simbol – simbol tertulis atau membaca adalah menangkap makna dari serangkaian simbol – simbol (Nurhadi, 1995: 34). Membaca merupakan rangkaian huruf – huruf yang dibunyikan sehingga memiliki makna. Jadi membaca adalah proses merangkai huruf-huruf yang tersusun dan memiliki makna dengan cara dibunyikan. Tujuan membaca adalah salah satu tuntutan dalam kehidupan masyarakat modern. Melalui kegiatan membaca kita dapat mengetahui dan menguasai berbagai hal. Kegiatan membaca juga bertujuan untuk mengenal sukukata a,ba,ca,da.melalui kegiatan membuang sampah .suku kata a,ba,ca,da kita perkenalkan sebagai nama tempat sampah.siapkan empat tempat sampah di lingkungan rumah atau lingkungan sekolah.beri nama masing-masing tempat sampah dengan cara menempelkan’’a’’,’’ba’’,’ca,’’da’’ pada masing-masing tempat sampah.kegiatan tempat sampah pun semakin menyenangkan dan anak-anak pun mengenal a,ba,ca,dan da dengan cara yang lebih asyik. Dalam membaca juga mendapatkan manfaat yaitu membaca merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupan sehari- hari, karena membaca tidak hanya untuk memperoleh informasi, tetapi berfungsi sebagai alat untuk memperluas pengetahuan tentang banyak hal mengenai kehidupan. Mengeja adalah berdasarkan kata “eja” yang berarti menyebutkan huruf secara satu per satu. Seperti misalnya kata “mungkin” dapat di eja menjadi “m-u-n-g-k-i-n”. Mengeja juga mengajarkan pada anak-anak huruf- huruf dalam abjad, dengan namanya, bukan dengan bunyinya. Huruf-huruf ini dirangkaikan menjadi suku kata, dan dari suku kata menjadi kata. Mengeja juga memiliki tujuan untuk mengenalkan huruf kepada peserta didik terutama peserta didik usia dini yang berada dalam ranah PAUD/TK.



5



2. Kendala penerapan metode pembelajaran calistung kesulitan belajar adalah suatu proses upaya untuk memahami jenis dan karakteristik serta latar belakang kesulitan – kesulitan belajar dengan menghimpun berbagai informasi selengkap mungkin sehingga mempermudah dalam pengambilan kesimpulan guna mencari alternatif kemungkinan pemecahannya. Menurut Burton, sebagaimana dikutip oleh Abin S.M. (2002 : 325326), faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar individu dapat berupa faktor internal, yaitu yang berasal dari dalam diri yang bersangkutan, dan faktor eksternal, adalah faktor yang berasal dari luar diri yang bersangkutan. 1.Faktor Internal Yang dimaksud dengan faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor kejiwaan dan faktor kejasmanian. a. Faktor kejiwaan, antara lain :  1)   Minat terhadap mata pelajaran kurang; 2)   Motif belajar rendah; 3)   Rasa percaya diri kurang; 4)   Disiplin pribadi rendah; 5)   Sering meremehkan persoalan;  6)   Sering mengalami konflik psikis; 7)   Integritas kepribadian lemah.



6



b.Faktor kejasmanian, antara lain : 1)   Keadaan fisik lemah (mudah terserang penyakit); 2)   Adanya penyakit yang sulit atau tidak dapat disembuhkan; 3)   Adanya gangguan pada fungsi indera; 4)   Kelelahan secara fisik. 2.Faktor Eksternal Yang dimaksud dengan faktor eksternal adalah faktor yang berada atau berasal dari luar peserta didik. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua : faktor instrumental dan faktor lingkungan. a. Faktor instrumental Faktor-faktor instrumental yang dapat menyebabkan kesulitan belajar peserta didik antara lain: 1)   Kurikulum yang terlalu berat bagi pesert didik; 2)   Program belajar dan pembelajaran yang tidak tersusun dengan baik; 3)   Fasilitas belajar dan pembelajaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan. b.Faktor lingkungan Faktor lingkungan meliputi lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Penyebab kesulitan belajar yang berupa faktor lingkungan antara lain : 1)      Disintegrasi atau disharmonisasi keluarga; 2)      Lingkungan sosial sekolah yang tidak kondusif 3)      Teman-teman sebaya yang tidak baik; 4)      Lokasi sekolah yang tidak atau kurang cocok untuk pendidikan. 7



Kendala dan dampak negatif terhadap penerapan metode pembelajaran calistung yaitu pembelajaran calistung yang tidak mempertimbangkan kondisi psikis anak usia dini akan berdampak secara psikis, misalkan anak mengalami kejenuhan atau bosan dalam belajar, masa bermain mereka tereduksi dengan padatnya jadwal belajar mereka secara formal. Pada pembelajaran calistung yang tidak menggunakan metode untuk anak usia dini, cenderung menghilangkan konteks belajar pada anak usia dini. Selain itu metode pembelajaran calistung cenderung membuat peserta didik merasa malas untuk mengikuti pembelajaran dan peserta didik akan lebih bersikap tidak baik di kelas seperti bermain sendiri, menganggu temanya atau tidak memperhatikan apa yang disampaikan guru karena rasa bosan yang di rasakan oleh peserta didik. Jika peserta didik tidak mampu mengikuti pembelajaran sesuai dengan metode pembelajaran calistung maka akan jauh tertinggal dengan peserta didik yang mampu menerapkan dan memperhatikan metode pembelajaran calistung dengan baik. Namun metode pembelajaran calistung juga memiliki dampak positif bagi peserta didik Dampak positif anak- anak menguasai kemampuan baca tulis hitung lebih dini atau cepat, sehingga lebih mudah menyesuaikan pada saat mengikuti proses pembelajaran di sekolah masing-masing.



8



BAB III PENUTUP Kesimpulan Membaca adalah suatu interpretasi simbol – simbol tertulis atau membaca adalah menangkap makna dari serangkaian simbol – simbol (Nurhadi, 1995: 34). Membaca merupakan rangkaian huruf – huruf yang dibunyikan sehingga memiliki makna. Sedangkan mengeja adalah berdasarkan kata “eja” yang berarti menyebutkan huruf secara satu per satu. Seperti misalnya kata “mungkin” dapat di eja menjadi “m-u-n-g-k-in”. Mengeja juga



mengajarkan pada anak-anak huruf- huruf dalam abjad, dengan



namanya, bukan dengan bunyinya. Kendala pembelajaran membaca dan mengeja serta penerapan metode pembelajaran calistung dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar individu dapat berupa faktor internal, yaitu yang berasal dari dalam diri yang bersangkutan, dan faktor eksternal, adalah faktor yang berasal dari luar diri yang bersangkutan. Penerapan metode pembelajaran calistung memiliki dampak negatif dan dampak positif. Dampak negatif dari penerapan metode pembelajaran calistung yang tidak mempertimbangkan kondisi psikis anak usia dini dan akan berdampak secara psikis. Sedangkan dampak positif dari penerapan metode pembelajaran calistung yaitu bagi peserta didik dapat menguasai kemampuan baca tulis hitung secara lebih dini atau cepat. Kendala yang terjadi dalam penerapan metode pembelajaran calistung yaitu membuat peserta didik merasa malas untuk mengikuti pembelajaran dan peserta didik akan lebih bersikap tidak baik di kelas seperti bermain sendiri, menganggu temanya atau tidak memperhatikan apa yang disampaikan guru karena rasa bosan yang di rasakan oleh peserta didik. 9



Daftar referensi 



Istiyani, D. (2013). Model Pembelajaran Membaca Menulis Menghitung (calistung) Pada



Anak Usia Dini di Kabupaten Pekalongan. Jurnal Penelitian. Vol. 10, No. 1 (2013) 1-18. STAIN Pekalongan



10







Hasan, M. (2013). Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta: DIVA Press







http://eprints.ums.ac.id/51935/3/BAB%20I.pdf