Laporan Faktor Laju Reaksi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI



DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1 1.



SINTA AYU NINGRUM



(06101182126002)



2.



SHERLY OKTAVIANI



(06101282126022)



3.



OKTA DINIARTI



(06101282126026)



4.



NABILA ADELIA



(06101282126035)



MATA KULIAH



: PRATIKUM KIMIA DASAR 2



DOSEN PENGAMPU



: Dr. SOFIA, S.Pd., M.Si MAEFA EKA HARYANI, S.Pd., M.Pd



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN AJARAN 2021/2022



KATA PENGANTAR Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan hidayah-Nyalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan ini. Tugas ini membahas FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI. Melalui tugas ini, penulis mendapatkan banyak pengetahuan baru. Penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dr. Sofia, S.Pd., M.Si dan Maefa Eka, S.Pd., M.Pd sebagai Dosen Mata Kuliah Pratikum Kimia Dasar 2. 2. Teman-teman kelompok 1 yang selalu memberikan masukan dan menjawab pertanyaan penulis seputar tugas ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini. Semoga Allah SWT. senantiasa meridhai usaha kita. Amin.



Palembang, 21 Maret 2022



Penulis



ii



DAFTAR ISI Kata Pengantar ..............................................................................................



ii



Daftar Isi .........................................................................................................



iii



BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................



1



1.1 Latar Belakang .............................................................................



1



1.2 Rumusan Masalah ........................................................................



2



1.3 Tujuan ...........................................................................................



2



1.4 Manfaat .........................................................................................



2



BAB II PEMBAHASAN ................................................................................



3



2.1 Pengaruh Luas Permukaan Sebagai Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi ........................................................



3



2.2 Pengaruh Suhu, Konsentrasi, dan Katalis Sebagai Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi..............................................



4



BAB III METODE PRAKTIKUM ...............................................................



8



3.1 Tempat dan Waktu Praktikum ..................................................



8



3.2 Alat dan Bahan Praktikum .........................................................



8



3.3 Prosedur Kerja .............................................................................



9



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 12 4.1 Hasil Praktikum ........................................................................... 12 4.2 Pembahasan .................................................................................. 13 BAB V PENUTUP .......................................................................................... 17 5.1 Kesimpulan ................................................................................... 17 iii



5.2 Saran ............................................................................................. 17 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 19 LAMPIRAN .................................................................................................... 20



iv



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia pada zaman sekaranng tidak dapat dipisah dari bahanbahan kimia, hampir seluruh bagian dari kehidupan manusia berhubungan sangat erat dengan bahan-bahan kimia. Dalam kehidupan rumah tangga, kesehatan, perhiasan dan lain-lain hampir seluruhnya menggunakan bahan kimia. Dalam suatu reaksi kimia, terdapat perbedaan laju reaksi yang satu dengan reaksi yang lain. Misalnya, ketika kita membakar kertas reaksi berlangsung cepat. Sedangkan, reaksi pembakaran minyak bumi memakan waktu yang sangat lama. Proses berlangsungnya suatu reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Suatu reaksi akan berlangsung secara cepat apabila frekuensi tumbukan antar partikel dari zat-zat yang bereaksi sering terjadi. Sebaliknya, reaksi akan berlangsung secara lambat apabila hanya sedikit partikel zat-zat yang megalami tumbukan. Beberapa faktor yang mempengaruhi ketika reaksi adalah konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis. Menurut tumbukan, reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antar partikel pereaksi. Akan tetapi, tidaklah setiap tumbukan menghasilkan reaksi, melainkan hanya tumbukan antar partikel yang memiliki energi yang cukup serta arah tumbukan yang tepat. Laju reaksi sangat penting untuk dipelajari karena dengan mengetahui laju reaksi dan mengetahui hal-hal yang mempengaruhinya sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan, misalnya dalam kegiatan industri, dengan mengetahui laju reaksi dapat membuat produksi lebih terdeteksi sehingga dapat jumlah produk dalam waktu yang bisa diperhitungkan. Oleh sebab itu, percobaan laju reaksi ini dilakukan agar praktikan dapat lebih memahami tentang laju reaksi dan memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi.



1



1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dapat diambil rumusan masalah yaitu: 1. Bagaimana pengaruh luas permukaan sebagai faktor yang mempengaruhi laju reaksi? 2. Bagaimana pengaruh suhu, konsentrasi, dan katalis sebagai faktor yang mempengaruhi laju reaksi? 1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah dapat diambil tujuannya yaitu: 1. Membuktikan pengaruh luas permukaan sebagai faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 2. Membuktikan pengaruh suhu, konsentrasi, dan katalis sebagai faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 1.4 Manfaat 1. Untuk melatih penulis agar mampu menyusun laporan praktikum dengan baik. 2. Untuk memperluas wawasan bagi penulisnya. 3. Untuk memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.



2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengaruh Luas Permukaan Sebagai Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi Ada dua hal penting dalam mempelajari suatu reaksi. Pertama, apakah reaksi tersebut dapat berlangsung atau tidak. Jawaban ini dapat diperoleh secara termodinamika kimia. Namun demikian, termodinamika tidak membahas bagaimana laju reaksi itu berlangsung. Faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi laju reaksi dan bagaimana mekanisme reaksinya. Masalah-masalah tersebut dapat dipelajari melalui kajian lain yang disebut kinetika kimia. Reaksi-reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan yang beragam. Ada yang berlangsung sangat cepat seperti reaksi-reaksi ion, ledakan dinamit, dan lainnya. Ada pula reaksi yang berlangsung lambat bahkan sangat lambat seperti perkaratan besi. Pada percobaan berikut, yang akan dilakukan adalah reaksi yang dapat dukur pada waktu percobaan, seperti reaksi sistem H2C2O4- dan MnO4-. Faktor yang mempengaruhi laju reaksi salah satunya adalah luas permukaan. Pada saat zat-zat pereaksi bercampur, maka akan terjadi tumbukan antar partikel pereaksi di permukaan zat. Laju reaksi dapat diperbesar dengan memperluas permukaan bidang sentuh zat yang dilakukan dengan cara memperkecil ukuran zat pereaksi.



Gambar Tumbukan antar partikel pada (a) permukaan kecil dan (b) permukaan besar.



3



Semakin luas permukaan bidang sentuh zat, semakin besar laju reaksinya, seperti yang ditunjukkan oleh grafik hubungan luas permukaan dengan laju reaksi.



Gambar Grafik pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi.



2.2 Pengaruh Suhu, Konsentrasi, dan Katalis Sebagai Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi a. Suhu Partikel-partikel dalam zat selalu bergerak. Jika suhu zat dinaikkan, maka energi kinetik partikel-partikel akan bertambah sehingga tumbukan antar partikel akan mempunyai energi yang cukup untuk melampaui energi pengaktifan. Hal ini akan menyebabkan lebih banyak terjadi tumbukan yang efektif dan menghasilkan reaksi.



Gambar (a) tumbukan antarpartikel pada suhu rendah, (b) tumbukan antarpartikel pada suhu tinggi. Apabila pengaruh suhu terhadap laju reaksi ini dibuat grafik, akan tampak seperti pada Gambar. Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa makin tinggi suhu, laju reaksi semakin besar.



4



Gambar Grafik perubahan suhu terhadap laju reaksi. b. Konsentrasi Jika konsentrasi suatu larutan makin besar, larutan akan mengandung jumlah partikel semakin banyak sehingga partikel-partikel tersebut akan tersusun lebih rapat dibandingkan larutan yang konsentrasinya lebih rendah. Susunan partikel yang lebih rapat memungkinkan terjadinya tumbukan semakin banyak dan kemungkinan terjadi reaksi lebih besar. Makin besar konsentrasi zat, makin cepat laju reaksinya.



Gambar (a) tumbukan yang terjadi pada konsentrasi kecil, (b) tumbukan yang terjadi pada konsentrasi besar. Apabila dibuat sebuah grafik yang menunjukkan hubungan antara konsentrasi dengan laju reaksi, maka dihasilkan grafik seperti pada Gambar. Grafik menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi, semakin cepat pula laju reaksinya.



5



c. Katalis Reaksi yang berlangsung lambat dapat dipercepat dengan memberi zat lain tanpa menambah konsentrasi atau suhu reaksi. Zat tersebut disebut katalis. Katalis dapat mempercepat laju reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan kimia secara permanen sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali. Fungsi katalis dalam reaksi adalah menurunkan energi aktivasi sehingga jumlah molekul yang dapat melampaui energi aktivasi menjadi lebih besar. Gambar menunjukkan peranan katalis dalam menurunkan energi aktivasi.



Gambar Diagram energi potensial reaksi tanpa katalis dan dengan katalis. Energi aktivasi reaksi dengan katalis (EaK) lebih kecil dari reaksi tanpa katalis. Katalis memiliki beberapa sifat, di antaranya: a. Katalis tidak bereaksi secara permanen. b. Jumlah katalis yang diperlukan dalam reaksi sangat sedikit. c. Katalis tidak mempengaruhi hasil reaksi. d. Katalis tidak memulai suatu reaksi, tetapi hanya mempengaruhi lajunya. e. Katalis hanya bekerja efektif pada suhu optimum, artinya di atas atau di bawah suhu tersebut kerja katalis berkurang. f. Suatu katalis hanya mempengaruhi laju reaksi secara spesifik, artinya suatu katalis hanya mempengaruhi laju satu jenis reaksi dan tidak dapat untuk reaksi yang lain. g. Keaktifan katalis dapat diperbesar oleh zat lain yang disebut promotor. 6



h. Hasil suatu reaksi dapat bertindak sebagai katalis, sehingga zat tersebut disebut autokatalis. i. Katalis dalam senyawa organik disebut enzim. j. Terdapat katalis yang dapat memperlambat suatu reaksi, sehingga katalis itu disebut katalis negatif atau inhibitor.



7



BAB III METODE PRAKTIKUM 3.1 Tempat dan Waktu Praktikum a. Tempat praktikum



: Laboratorium Kimia FKIP Ogan



b. Dilakukan pada tanggal



: Maret 2022



c. Waktu praktikum



: 08.00-13.00 WIB



3.2 Alat dan Bahan Praktikum No



Alat



Jumlah



1.



Tabung reaksi



6 buah



2.



Rak tabung



1 buah



3.



Penjepit tabung



1 buah



4.



Gelas kimia 500 mL



1 buah



5.



Tabung Y



2 buah



6.



Sumpat berpipa



1 buah



7.



Pipet tetes



6 buah



8.



Bunsen



1 buah



9.



Spatula



1 buah



10.



Termometer



1 buah



11.



Selang



1 buah



No



Bahan



1.



CaCO3 (Serbuk dan butiran)



2.



HCl 0,5 M



3.



KMnO4 0,01 M



4.



H2C2O4 0,01 M



5.



H2SO4 2 M



6.



Spiritus



8



3.3 Prosedur Kerja a. Luas Permukaan 1. Timbang dua macam CaCO3 yang beratnya relatif sama tetapi bentuknya berbeda, yakni butiran dan serbuk 2. Sediakan 2 tabung Y, tabung pertama diisi dengan 3 ml HCl 0,5 M pada kaki kiri dan serbuk CaCO3 pada kaki kanannya. Tabung kedua diisi dengan 3 ml HCl 0,5 M pada kaki kiri dan butiran CaCO3 pada kaki kanan. 3. Rancang alat-alat seperti pada gambar di bawah dengan cara sebagai berikut:



4. Isi gelas kimia 400 ml dengan air ledeng sampai hampir penuh 5. Tandai tabung reaksi dengan karet/spidol pada jarak 5 cm dari dasar tabung reaksi 6. Isi tabung reaksi yang telah ditandai itu dengan air ledeng sampai penuh, lalu masukkan ke dalam gelas kimia dalam keadaan terbalik hingga mulut tabung terendam air yang terdapat dalam gelas kimia. Usahakan agar dalam tabung reaksi tidak terdapat gelembung udara. 7. Jepit tabung reaksi agar tegak dan tidak jatuh 8. Sumbat tabung Y pertama dengan sumbat berpipa pengalir. Masukkan ujung lain dari pipa pengalir ke mulut tabung reaksi yang terdapat dalam gelas kimia 9. Putar tabung Y sedemikian sehingga larutan HCl pada kaki kiri mengalir ke kaki kanan yang berisi CaCO3. 10. Catat waktu yang diperlukan sejak terjadinya gelembung gas yang ditampung dalam tabung reaksi sampai tepat pada tanda spidol/karet. 9



11. Lakukan hal yang sama untuk tabung Y kedua. 12. Bandingkan kecepatan laju reaksi pada percobaan di atas, dan simpulkan mana yang lebih cepat bereaksi (serbuk atau butiran). b. Suhu 1. Sediakan dua buah tabung reaksi bersih. Masukkan ke dalam masingmasing tabung sebanyak 2 ml H2C2O4 0,05 M dan 1 ml H2SO4 2,0 M. 2. Tambahkan 5 tetes KMnO4 0,01 M pada tabung pertama. Catat waktu sejak penambahan KMnO4 sampai warnanya tidak nampak lagi. 3. Rendam tabung reaksi kedua dalam air panas (± 50oC) selama 1 menit. Kemudian tambahkan 5 tetes KMnO4 0,01 M. Catat waktu yang diperlukan sejak penambahan KMnO4 sampai warnya tidak tampak lagi. 4. Bandingkan kedua percobaan tersebut, mana yang lebih cepat reaksinya. c. Pengaruh konsentrasi I 1. Sediakan dua buah tabung reaksi bersih. Masukkan ke dalam masingmasing tabung sebanyak 2 ml H2C2O4 0,05 M dan 1 ml H2SO4 2,0 M. 2. Tambahkan 1 tetes KMnO4 0,01 M ke dalam tabung pertama dan 5 tetes KMnO4 0,01 M ke dalam tabung kedua. Catat waktu sejak penambahan KMnO4 sampai warnanya tidak nampak lagi. 3. Bandingkan kedua percobaan tersebut, mana yang lebih cepat reaksinya. d. Pengaruh Konsentrasi II 1. Sediakan dua buah tabung reaksi bersih. Tambahkan sebanyak 1 ml H2C2O4 0,05 M ke dalam tabung reaksi pertama dan 2 ml H2C2O4 0,05 M ke dalam tabung kedua. 2. Masukkan ke dalam masing-masing tabung sebanyak 1 ml H2SO4 2,0 M 3. Kemudian tambahkan 5 tetes KMnO4 0,01 M ke dalam masing-masing tabung. Catat waktu sejak penambahan KMnO4 sampai warnanya tidak nampak lagi.



10



4. Bandingkan kedua percobaan tersebut, mana yang lebih cepat reaksinya. e. Katalis 1. Sediakan dua buah tabung reaksi bersih. Masukkan sebanyak 2 ml H2C2O4 0,05 M ke dalam masing-masing tabung. 2. Tambahkan 1 ml H2SO4 2,0 M ke dalam tabung pertama dan 2 ml H2SO4 2,0 M ke dalam tabung kedua. 3. Tambahkan 5 tetes KMnO4 0,01 M ke dalam masing-masing tabung. Catat waktu sejak penambahan KMnO4 sampai warnanya tidak nampak lagi. 4. Bandingkan kedua percobaan tersebut, mana yang lebih cepat reaksinya.



11



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Praktikum Pengaruh Luas Permuukaaan Terhadap Laju Reksi CaCO3 + 3 mL HCl 0,5 M



Waktu (Detik)



Serbuk



12 detik



Butiran



1882 detik



Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reksi 2 mL H2C2O4 0,05 M dan 1 mL H2SO4 2,0 M + 5 tetes



Waktu



KMnO4



(Detik)



Suhu ruang (27C)



185 detik



Air Panas (50C)



45 detik



Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reksi Konsentrasi I



Waktu (Detik)



2 mL H2C2O4 0,05 M dan 1 mL H2SO4 2,0 M + 1 tetes



85 detik



KMnO4 2 mL H2C2O4 0,05 M dan 1 mL H2SO4 2,0 M + 5 tetes



155 detik



KMnO4 Konsentrasi II



Waktu (Detik)



1 mL H2C2O4 0,05 M dan 1 mL H2SO4 2,0 M + 5 tetes



82 detik



KMnO4 2 mL H2C2O4 0,05 M dan 1 mL H2SO4 2,0 M + 5 tetes KMnO4



12



103 detik



Pengaruh Katalis Terhadap Laju Reksi H2C2O4 0,05 M dan H2SO4 2,0 M + 5 tetes KMnO4



Waktu (Detik)



2 mL H2C2O4 0,05 M + 1 mL H2SO4 2,0 M



114 detik



2 mL H2C2O4 0,05 M + 2 mL H2SO4 2,0 M



60 detik



4.2 Pembahasan Kecepatan reaksi adalah banyaknya zat yang berubah dalam satuan waktu tertentu. Reaksi kimia yang berlangsung dalam volume yang tetap maka perubahan mol sama dengan perubahan konsentrasi zat-zat yan terlibat dalam suatu reaksi. Kecepatan reaksi suatu zat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: sifat zatzat bereaksi,luas permukaan, suhu, konsentrasi, dan katalis. 1. Luas Permukaan Pada praktikum ini menggunakan serbuk dan butiran CaCO3 yang dicampurkan dengan 3 mL larutan HCl 0,5 M. Pada serbuk CaCO3 reaksi yang terjadi sampai batas 5 cm dari permukaan tabung reaksi selama 12 detik. Sedangkan pada butiran CaCO3 reaksi yang terjadi sampai batas 5 cm dari permukaan tabung reaksi selama 1882 detik. Hal ini menunjukkan bahwa laju reaksi serbuk CaCO3 dengan HCl berlangsung lebih cepat daripada butiran CaCO3 yang direaksikan dengan HCl. Hal ini terjadi karena CaCO3 yang bereaksi mempunyai luas permukaan yang berbeda. Dalam jumlah yang sama, serbuk CaCO3 mempunyai permukaan yang lebih luas daripada CaCO3 yang berbetuk butiran. Semakin luas permukaan mengakibatkan semakin banyak permukaan yang bersentuhan dengan pereaksi sehingga pada saat yang sama, semakin banyak partikel-partikel yang bereaksi. Pada butiran CaCO3 partikel-partikel yang bersentuhan langsung dengan HCl lebih sedikit daripada serbuk CaCO3. Partikel-partikel CaCO3 yang bersentuhan hanya ada partikel yang ada diprmukaan butiran CaCO3. Jika butiran tersebut dipecah menjadi butiran-butiran yang lebih kecil atau menjadi serbuk, partikelpartikel CaCO3 yang semula didalam akan berada di permukaan dan terdapat lebih banyak partikel CaCO3 yang secara bersamaan bereaksi dengan larutan HCl. Hal



13



ini sesuai dengan dengan teori yang ada dimana dengan meningkatnya luas permukaan suatu zat-zat yang bereaksi akan mempercepat laju reaksi. 2. Suhu Pada praktikum ini menggunakan 2 mL H2C2O4 0,05 M dan 1 mL H2SO4 2,0 M + 5 tetes KMnO4 0,01 M. Pada percobaan 1 dengan suhu ruang (27C) reaksi yang terjadi sampai warna warna tiidak nampak lagi adalah selama 185 detik. sedangkan reaksi kedua 2 ml H2C2O4 0,05 M + 1 ml H2SO4 2,0 M + 5 tetes KMnO4 0,01 M dengan melakukan kenaikan suhu dengan cara menyelupkannya kedalam air dengan panas kurang lebih 50 °C waktu sampai warna tidak nampak lagi atau reaksi selesai hanya berlansung selama 45 detik. Pada percobaan yang dilakukan laju reaksi lebih cepat ketika suhu dinaikan dibandingkan pada suhu normal hal ini berhubungan dengan energi kinetik partikel. Pada temperatur tinggi, lebih banyak jumlah partikel yang bertumbukan dibandingkan pada temperatur rendah. Penyebab dari hal ini karena pada temperatur tinggi energi kinetik partikel akan lebih besar dan sebagai akibatnya jumlah tumbukan semakin banyak sehingga laju reaksi akan meningkat. Persamaan reaksi yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut : 1. H2C2O4 (aq) + H2SO4(aq) → H2C2O4 (aq) + H2SO4(aq)



( H2SO4 sebagai



katalis ) 2. 5C2O42-(aq) + KMnO4(aq) + 16 H +(aq) → 2Mn 2+(aq) + 10CO2 (g) + 8 H2O(l) 3. Konsentrasi Pada pengaruh konsentrasi 1 percobaan yang dilakukan adalah membedakan besarnya konsentrasi KMnO4. Pada percobaan pertama dilakukan 2 ml H2C2O4 0,05 M + 1 ml H2SO4 2,0 M + 1 tetes KMnO4 0,01 M waktu hingga reaksi selesai yaitu 85 detik kemudian selanjutnya pada percobaan kedua 2 ml H2C2O4 0,05 M + 1 ml H2SO4 2,0 M + 5 tetes KMnO4 0,01 M waktu hingga reaksi selesai yaitu 155 detik. Pada pengaruh konsentrasi 2 .percobaan yang dilakukan adalah membedakan besarnya konsentrasi H2SO4. Pada percobaan pertama dilakukan 1 ml H2C2O4 0,05 M + 1 ml H2SO4 2,0 M + 5 tetes KMnO4 0,01 M waktu hingga reaksi selesai yaitu



14



82 detik kemudian selanjutnya pada percobaan kedua 2 ml H2C2O4 0,05 M + 1 ml H2SO4 2,0 M + 5 tetes KMnO4 0,01 M waktu hingga reaksi selesai yaitu 103 detik. Persamaan reaksi yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut : 1. H2C2O4 (aq) + H2SO4(aq) → H2C2O4 (aq) + H2SO4(aq)



( H2SO4 sebagai



katalis ) 2. 5C2O42-(aq) + KMnO4(aq) + 16 H +(aq) → 2Mn 2+(aq) + 10CO2 (g) +8 H2O(l) Dari hasil yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa diperoleh informasi bahwa konsentrasi reaktan berhubungan erat dengan jumlah partikel zat yang terlibat dalam tumbukan. Jika jumlah reaktan bertambah banyak, maka akan semakin banyak jumlah partikel-partikel yang bertumbukan, dan oleh karena itu, akan semakin dekat jarak antara partikel sehingga jumlah tumbukan efektif juga akan meningkat. Itu artinya laju suatu reaksi mengalami peningkatan. Demikian juga sebaliknya, laju reaksi juga akan menurun jika konsentrasi berkurang, karena akan sedikit terjadi tumbukan. 4. Katalis Pada percobaan yang dilakukan reaksi antara 2 ml H2C2O4 0,05 M + 1 ml H2SO4 2,0 M + 5 tetes KMnO4 0,01 M dimana H2SO4 berperan sebagai katalis . pada penambahan 1 ml H2SO4 reaksi berlangsung selama 114 detik sedangkan pada penambahan 2 ml H2SO reaksi berlangsung selama 60 detik. Pengaruh katalis pada laju reaksi berkenaan dengan energi pengaktifan reaksi (Ea). Katalis positif yaitu katalis yang digunakan untuk mempercepat reaksi kimia memberikan suatu mekanisme reaksi alternatif dengan nilai Ea yang lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai Ea reaksi tanpa katalis. Energi aktivasi yang semakin rendah akan menyebabkan lebih banyak partikel yang memiliki energi kinetik yang cukup untuk mengatasi rendahnya halangan energi aktivasi ini, sehingga mengakibatkan jumlah tumbukan efektif akan bertambah banyak, sehingga laju reaksi juga akan meningkat. Zat yang berfungsi untuk mempercepat laju reaksi disebut katalisator, sedangkan zat yang berfungsi untuk memperlambat laju reaksi secara umum disebut Inhibitor.



15



Supaya molekul-molekul dapat bereaksi maka harus terjadi tumbukan dimana molekul-molekul harus mempunyai energi minimum untuk bereaksi. Energi aktivasi merupakan energi minimum yang diperlukan untuk bereaksi pada saat molekul bertumbukan. Fungsi energi aktivasi adalah memutuskan ikatan-ikatan pada reaktan sehingga akan terbentuk ikatan baru pada hasil reaksi. katalis dapat menurunkan energi aktivasi dengan cara mengubah jalannya reaksi atau mekanisme reaksi sehingga reaksi lebih cepat terjadi.



16



BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah luas permukaan, suhu, konsentrasi, dan katalis. 1. Semakin luas permukaan, semakin banyak peluang terjadinya tumbukan antarpereaksi. Semakin banyak tumbukan yang terjadi mengakibatkan semakin besar peluang terjadinya tumbukan yang menghasilkan reaksi (tumbukan efektif). Akibatnya, laju reaksi semakin cepat. 2. Pada suhu tinggi, partikel-partikel yang terdapat dalam suatu zat akan bergerak lebih cepat daripada suhu rendah. Oleh karena itu, apabila terjadi kenaikan suhu, partikel-partikel akan bergerak lebih cepat, sehingga energi kinetik partikel meningkat. Semakin tinggi energi kinetik partikel yang bergerak, jika saling bertabrakan akan menghasilkan energi yang tinggi pula, sehingga semakin besar tpeluang terjadinya tumbukan yang dapat menghasilkan reaksi atau tumbukan efektif. 3. Semakin besar konsentrasi pereaksi, semakin banyak jumlah partikel-partikel sehingga semakin besar peluang terjadinya tumbukan. Hal ini menyebabkan semakin besar peluang untuk terjadinya tumbukan efektif antar-partikel. Semakin banyak tumbukan efektif berarti laju reaksi semakin cepat. 4. Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan yang kekal. Suatu katalis mungkindapat terlihat dalam proses reaksi atau mengalami perubahan selama reaksi berlangsung, tetapi setelah reaksi itu selesai, katalis akan diperoleh kembali dalam jumlah yang sama. Beberapa reaksi kimia yang berlangsung lambat dapat dipercepat dengan menambahkan suatu zat ke dalamnya. 5.2 Saran Sebaiknya dalam setiap percobaan pengaruh luas permukaan pada laju reaksi menggunakan massa zat yang sama agar terlihat perbandingan laju reaksi yang



17



terjadi pada zat yang akan diujikan dan sehingga dapat mengefisienkan waktu dan hasil yang lebih akurat.



18



DAFTAR PUSTAKA Beran & Brady. 1978. Laboratory Manual for General Chemistri. New York: John Wiley & Sons, Inc. Karimah,



husan



latiful.



2019.



laju



reaksi.



https://www.slideshare.net/HusnaLatifatulKarima/laporan-praktikumlaju-reaksi Keenan, et al. 1984. Kimia Untuk Universitas I, Edisi ke enam. (alih bahas A. Hadyana Pudjaatmaka). Jakarta: Erlangga. Suarsa,



I



Wayan.



2017.



Teori



tumbukan



pada



laju



reaksi.



https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/a72e4f059e1a 3c36b836ec85a13558d0.pdf Sudarno, Unggul. (2017). Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. PT. Gelora Akasara Pratama: Erlangga Sunarya, Yayan, dkk. 1998. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar 2. Bandung; Kimia IKIP Bandung



19



LAMPIRAN Alat dan bahan 1. Alat Pipet tetes



Gelas ukur



Gelas kimia 400ml



Lampu busen Penjepit tabung reaksi



Gelas kimia 5 ml



spatula



Kawat kasa



termometer



Kaki tiga Tabung reaksi dan rak



Sumbat berpipa



Tabung Y



Selang



2. Bahan



Butiran CaCo3



Sebuk CaCo 3



20



CaCo3



Kmno4 H2C2O4 H2So4



HCL



3. Pelaksanaan Praktikum



4. Hasil praktikum SUHU (50C)



Sebelum



21



Sesudah



SUHU RUANG (27C)



Sebelum



Sesudah



KONSETRASI 1



Sebelum



Sesudah



KONSENTRASI 2



Sebelum



Sesudah



KATALIS 1



Sebelum



Sesudah 22



KATALIS 2



Sebelum



Sesudah



SERBUK CaCo3



BUTIRAN CaCo3



23