Laporan Praktikum Laju Reaksi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA LAJU REAKSI KELOMPOK 6 Anggota: 1. 2. 3. 4.



Caroline Christine S. (8) Haidar Rafi Artadyas (16) Rafi Radityo D (29) Sri Adityanto P.K (34)



1. Tujuan Tujuan dari diadakannya praktikum ini ialah untuk : 1. Mengamati pengaruh konsentrasi larutan terhadap laju reaksi 2. Mengetahui pengaruh luas permukaan terhdap laju reaksi 3. Menganalisis pengaruh suhu terhadap laju reaksi 2. Teori Dasar Laju reaksi adalah perbandingan perubahan kosentrasi pereaksi atau hasil reaksi terhadap perubahan waktu. Laju reaksi tidak tetap melainkan berubah terus menerus seiring dengan perubahan konsentrasi. Laju reaksi menunjukkan sesuatu yang terjadi per satuan waktu. Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:  Konsentrasi Konsentrasi adalah banyaknya zat terlarut di dalam sejumlah pelarut. Semakin banyak zat terlarut, maka akan semakin besar pula konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi mengandung partikel yang lebih banyak, jika dbandingkan dengan larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah. Pada konsentrasi tinggi, memungkinkan tumbukan yang akan terjadi lebih banyak, sehingga membuka peluang semakin banyak tumbukan efektif yang menyebabkan laju reaksi menjadi lebih cepat. Akibatnya, hasil reaksi akan lebih cepat terbentuk. Kosentrasi biasanya dinyatakan dalam mol per liter, tetapi untuk reaksi fase gas satuan konsentrasi dapat diganti dengan atm, mmHg atau Pa. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari, bulan bahkan tahun bergantung pada reaksi berjalan lebih cepat atau lambat.



 Luas permukaan Semakin luas permukaan maka semakin banyak tempat bersentuhan untuk berlangsungnya reaksi. Luas permukaan zat dapat dicapai dengan cara memperkecil ukuran zat tersebut. Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan. Pada pencampuran reaktan yang terdiri dari dua fasa atau lebih, tumbukan berlangsung pada bagian permukaan zat. Padatan berbentuk serbuk halus memiliki luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar daripada padatan berbentuk lempeng atau butiran. Semakin luas permukaan partikel, maka frekuensi tumbukan kemungkinan akan semakin tinggi sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat. “Laju reaksi berbanding lurus dengan luas permukaan reaktan.”  Suhu Peningkatan suhu meningkatkan fraksi molekul yang memiliki energi melebihi energi aktifasi. Frekuensi tumbukan meningkat dengan meningkatnya suhu dan diharapkan hal tersebut sebagai faktor untuk mempercepat suatu reaksi kimia. Dengan menaikkan suhu maka energi kinetik molekul-molekul zat yang bereaksi akan bertambah dan memperbesar kemungkinan terjadi tumbukan yang efektif sehingga akan lebih banyak molekul yang memiliki energi sama atau lebih besar dari energi aktifasi (Ea). Dengan demikian lebih banyak molekul yang dapat mencapai keadaan transisi atau dengan kata lain kecepatan reaksi menjadi lebih besar.  Katalis Katalis adalah suatu zat yang berfungsi mempercepat terjadinya reaksi, tetapi pada akhir reaksi dapat diperoleh kembali. Fungsi katalis adalah menurunkan energi aktivasi, sehingga jika ke dalam suatu reaksi ditambahkan katalis, maka reaksi akan lebih mudah terjadi. Katalis dapat mengubah mekanisme reaksi dengan membuat tahapan reaksi yang memiliki energi pengaktifan lebih rendah sehingga laju reaksi semakin cepat. Hal ini disebabkan karena zat-zat yang bereaksi akan lebih mudah melampaui energi aktivasi.. Jadi, walaupun tidak dihabiskan katalis terlibat dalam reaksi. Katalis bereaksi dalam satu tahap kemudian dibebaskan pada tahan berikutnya. 3. Alat dan Bahan Alat: a. Botol plastik warna merah, kuning, dan biru b. Gelas (5 buah) c. Balon (3 buah) d. Gelas ukur e. Wadah (3 buah) f. Sendok (1 buah)



g. Tissue h. Stopwatch i. Kertas HVS Bahan: a. Cuka 25% (CH3COOH). b. Soda kue (NaHCO3) 18 gram. c. Cangkang telur d. Air biasa, air panas, air dingin e. redoxon bubuk (1 buah) f. redoxon padat (4 buah) 4. Cara Kerja 



Kegiatan 1 (soda kue dan cuka)



1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu cuka, soda kue, balon, dan juga botol plastik sebanyak tiga buah.



2. Masukkan cuka (CH3COOH) sebanyak 50 mL ke dalam masing-masing botol plastik.



3. Kemudian masukkan soda kue sebanyak tiga sendok ke dalam balon merah, dua sendok ke dalam balon kuning, dan satu sendok ke dalam balon biru menggunakan corong dari kertas HVS.



4. Selanjutnya, masukkan setiap ujung balon ke ujung botol secara kuat, namun soda kue belum boleh masuk ke dalam cuka.



5. Setelah itu, angkat balon dan amatilah reaksi soda kue yang masuk ke botol dan bereaksi dengan cuka. Secara bersamaan hitung waktu yang dibutuhkan balon untuk dapat mengembang sampai paling besar menggunakan stopwatch.







Kegiatan 2 (cangkang telur dan cuka) 1. Memberikan label ke 3 wadah Wadah pertama 100% cuka Wadah kedua 100ml cuka + 50ml air dengan perbandingan 2:1 Wadah ketiga 50ml cuka + 100ml air dengan perbandingan 1:2



2. Masukan air dan cuka ke dalam ketiga wadah dengan ukuran yang telah ditentukan.



3. Ketiga wadah di aduk dengan menggunakan sendok supaya tercampur rata 4. Siapkan stopwatch dan cangkang telur, kemudian cangkang telur dimasukkan ke masing-masing wadah yang sudah berisi air dan cuka, tunggu 1 jam dan amati.







Kegiatan 3 (redoxon dan air biasa) 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu satu buah redoxon yang sudah menjadi bubuk, satu buah redoxon padat, air biasa, dan juga gelas sebanyak dua buah. 2. Langkah pertama, tuangkan air ke dalam gelas dengan takaran yang sama 3. Masukkan redoxon padat amati serta hitunglah waktu yang dibutuhkan objek sampai benar-benar larut dengan air menggunakan stopwatch.



4. Kemudian masukkan redoxon bubuk ke dalam gelas berisi air, lalu amati serta hitunglah waktu yang dibutuhkan objek sampai benar-benar larut dengan air menggunakan stopwatch. Redoxon padat Redoxon bubuk







Kegiatan 4 (redoxon pada air biasa, air panas, dan air dingin) 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu tiga buah v, tiga buah gelas, air biasa, air panas, dan juga air dingin. 2. Masukkan satu buah redoxon pada masing-masing gelas yang berisi air biasa, air panas, serta air dingin.



5. Kemudian amatilah perubahan yang terjadi di tiap gelas serta hitunglah waktu yang dibutuhkan objek sampai benar-benar larut dengan air menggunakan stopwatch.



5. Data Hasil Percobaan Tabel Pengamataan Kegiatan 1 No . 1.



Jenis Bahan



Sebelum Sesudah Pencampuran Pencampuran Cuka + 3 sendok soda Belum terjadi Balon besar, banyak kue pada balon merah reaksi gelembung, tercampur semua.



2.



Cuka + 2 sendok soda Belum terjadi kue pada balon kuning reaksi



Balon sedang, gelembung sedang, tercampur sebagian.



3.



Cuka + 1 sendok soda Belum terjadi kue pada balon biru reaksi



Balon kecil, gelembung sedikit, tercampur sebagian.



Waktu



Tabel Pengamataan Kegiatan 2 No . 1.



2.



Kandungan 100% cuka



100ml cuka + 50ml air dengan perbandingan 2:1



Hasil setelah perendaman Lebih tenggelam dibandingkan cangkang telur yang berada di wadah yang lain, kulit cangkang telur mengelupas banyak Tenggelam namun tidak sepenuhnya, kulit cangkang telur tidak terlalu banyak mengelupas.



3.



50ml cuka + 100ml air dengan perbandingan 1:2



Hanya tenggelam sedikit, kulit cangkang telur hanya mengelupas sedikit.



Tabel Pengamataan Kegiatan 3 No . 1.



Bahan Redoxon bubuk



2.



Redoxon padat



Sebelum Sesudah Pencampuran Pencampuran Belum terjadi Lebih cepat larut di reaksi dalam gelas. Belum terjadi reaksi



Waktu



Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melarutkannya dalam air.



Tabel Pengamataan Kegiatan 4 No . 1.



Bahan



Sebelum Pencampura n Redoxon bubuk + air Belum terjadi panas reaksi



2.



Redoxon padat + air Belum terjadi biasa / suhu normal reaksi



3.



Redoxon padat + air Belum terjadi dingin reaksi



Hasil



Waktu untuk larut dan bercampur dengan air panas, membutuhkan waktu 49 detik Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk terlarut dalam air biasa yaitu 53 detik Membutuhkan waktu yang lama untuk terlarut bersama air dingin yaitu 1 menit 26 detik



6. Pembahasan Reaksi kimia terjadi karena ada tumbukan, adanya tumbukan karena bekerja secara efektif, bekerja secara efektif karena dapat melampaui energi aktivasi. Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan pada kegiatan 1, merupakan pengaruh konsentrasi. Ketika soda kue dituangkan dan menyatu dengan cuka, terjadi gelembung-gelembung yang banyak pada botol sampai naik ke balon. Gelembung-gelembung gas tersebut adalah gas karbondioksida, yang dapat mendorong gas oksigen diatasnya sehingga lama kelamaan balon yang tadinya kecil akan berubah menjadi lebih besar sampai



sudah tidak ada gelembung lagi. Semakin besar konsentrasi suatu larutan maka semakin cepat laju reaksinya, hal ini terjadi karena adanya tumbukan (saling bersentuhan) antara CH3COOH dengan NaHCO3, semakin besar konsentrasi NaHCO3 yang digunakan, jumlah partikelnya akan semakin banyak. Artinya, tumbukan antara CH3COOH dengan NaHCO3 semakin besar. Dan semakin banyak tumbukan yang terjadi, maka laju reaksi akan semakin cepat. Pada botol pertama waktu yang dibutuhkan balon kuning untuk dapat mengembang sampai paling besar adalah 17 detik, pada botol kedua waktu yang dibutuhkan balon hijau untuk dapat mengembang sampai paling besar adalah 14 detik, dan waktu yang dibutuhkan balon biru untuk dapat mengembang sampai paling besar adalah 11 detik. Pada percobaan kegiatan 2, juga merupakan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi. Cangkang telur bereaksi dengan asam cuka dan menimbulkan gelembunggelembung di sekitar cangkang telur. Gelembung-gelembung yang terbentuk menandakan kalsium yang terkandung dalam cangkang telur mengelupas menjadi garam yang telah larut dengan cuka sehingga kulit telur melunak. Setelah 1 jam dapat dilihat bahwa cangkang telur yang berada di dalam 100% cuka akan lebih tenggelam dibandingkan cangkang telur yang berada di wadah yang lain hal ini dikarenakan asam cuka dapat merusak komponen suatu zat salah satu komponen yang dapat dirusak adalah komponen kalsium. Telur yang direndam dengan 100%cuka kulit telur mengelupas banyak. Telur yang direndam didalam 100ml cuka + 50ml air tidak terlelau banyak mengelupas. Telur yang direndam didalam 100ml air + 50ml cuka hanya mengelupas sedikit dibandingkan telur yang direndam dengan 100ml cuka + 50ml air. Untuk praktikum kegiatan 3 kali ini merupakan pengaruh luas permukaan pada laju reaksi. Luas permukaan dapat mempengaruhi laju reaksi suatu zat. Karena, suatu zat padat akan lebih cepat bereaksi jika permukaanya diperluas. Maka dari itu jika kita ingin melarutkan redoxon dan dengan waktu yang singkat kita harus mengerusnya terlebih dahulu. Dengan mengubahnya menjadi serbuk, atau serpihan kecil yang banyak menyebabkan bertambahnya luas permukaan dari redoxon yang nantinya bersentuhan dengan air. Menurut teori tumbukan pun semakin banyak permukaan yang bersentuhan dengan partikel larutan, maka peluang terjadinya reaksi semakin banyak sehingga reaksi antara zat dengan larutan semakin cepat, waktu yang dibutuhkan untuk melarutkan redoxon dalam bentuk serbuk ialah 10 detik. Berbeda dengan tablet redoxon yang masih utuh, tablet redoxon yang masih utuh mempunyai luas permukaan yang lebih kecil dari luas permukaan redoxon yang sudah menjadi bubuk. Maka luas permukaan yang bersentuhan pun lebih sedikit dan menyebabkan pelarutan berjalan lebih lama, untuk melarutkan redoxon dalam bentuk padat ialah 1 menit lewat 1 detik. Pada percobaan yang sudah dilakukan pada kegiatan 4, merupakan pengaruh suhu terhadap laju reaksi. Setelah melakukan percobaan dapat kita ketahui bahwa suhu sangat berpengaruh terhadap laju reaksi. Jika suatu suhu reaksi dinaikkan, energi



kinetik molekul-molekul pada reaktan akan bertambah. Dengan bertambahnya energi tersebut menyebabkan molekul reaktan bergerak lebih cepat. Sehingga tumbukan antar molekul reaktan yang sedang bereaksi akan sering terjadi. Akibatnya reaksi akan berlangsung lebih cepat. Hal ini dibuktikan dengan waktu yang dibutuhkan air panas untuk melarutkan redoxon ialah 4 detik. Sedangkan redoxon yang dilarutkan pada air dengan suhu normal membutuhkan waktu 32 detik, dan waktu yang dibutuhkan untuk melarutkan redoxon pada air bersuhu rendah adalah 49 detik. 7. Kesimpulan Dari kegiatan praktikum yang sudah dilakukan dapat kita simpulkan bahwa pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi pada kegiatan 1 menunjukkan bahwa balon kuning lebih besar daripada balon hijau dan biru. Perbedaan jumlah soda kue dan cuka mempengaruhi pengembangan balon. Hal ini membuktikan bahwa konsentrasi mempengaruhi laju reaksi. Semakin besar konsentrasi suatu larutan maka semakin tinggi pula laju reaksi yang dihasilkan. Pada kegiatan 2 merupakan pengaruh konsentrasi terhhadap laju reaksi untuk mengikis cangkang telur hingga habis, dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi yang dimiliki oleh cuka maka semakin cepat cangkang telur akan habis bereaksi dengan cuka. Untuk kegiatan 3 yang sudah dialkukan, merupakan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi. Dari hasil pengamatan, terlihat bahwa redoxon dalam bentuk tablet utuh memiliki luas penampang paling kecil sehingga waktu reaksi paling lama, sedangkan redoxon dalam bentuk serbuk memiliki luas penampang paling besar sehingga waktu reaksi paling cepat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin luas luas penampangnya, maka semakin cepat pun terlarutnya. Pada kegiatan terakhir atau kegiatan 4 yang telah dilakukan, dapat di simpulkan bahwa laju reaksi terjadi lebih cepat pada air bersuhu tinggi dari pada normal dan terjadi lebih lambat laju reaksinya pada air dingin. Karena Jika suatu suhu reaksi dinaikkan, energi kinetik molekul-molekul pada reaktan akan bertambah. Dengan bertambahnya energi tersebut menyebabkan molekul reaktan bergerak lebih cepat. Sehingga tumbukan antar molekul reaktan yang sedang bereaksi akan sering terjadi. Akibatnya reaksi akan berlangsung lebih cepat.