LAPORAN HAndling Sitotoksik ADE [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER HANDLING SITOSTATIKA



RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA



Pembimbing : Nurul Latifah, S.Farm., Apt



Disusun Oleh : Kelompok C



1. Ade Rachmah Fitrianty



(Kel C/UII)



PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PERIODE FEBRUARI - MARET 2014 PENANGANAN SITOSTATIK (CYTOTOXIC HANDLING)



1



Kegiatan 1) Mempelajari persyaratan ruang dan tekhnik preparasi obat kanker dan nutrisi parenteral 2) Melakukan review rejimen obat kanker 3) Mengisi form protocol pencampuran obat kanker 4) Melihat mendampingi pencampuran obat kanker I. DATA PASIEN KASUS 1 Nama Pasien : Ny. Ismiyati Umur/BB/TB : 47 tahun/ 65kg/ 152 cm Jenis Kelamin : Perempuan LPT : 1,65m2 Diagnosa : Ca Thymoma Stadium 4 Kesimpulanhasilpemeriksaan : Resep yang diberikan : R/ Paxus 100 mg II Paxus 30 mg III Carboplatin 600 mg I Paloxi amp I Pantozol 40 mg I Difenhidramin 10 mg I Dexametason 5 mg IV II.



REGIMEN KEMOTERAPI 1. Standar Kemoterapi 1) Regimen Terapi Pada Kasus 1 Kanker



2



Tabel 1. Regimen Kemoterapi Kanker Thymoma untuk reccurence atau sudah bermetastase (NCCN, 2011)



Gambar 1. Regimen Kemoterapi Paru-Paru (Dipiro, 2013)



a) Premedikasi Obat yang diberikan sebelummelakukankemoterapi, sepertidibawahini:



3



(1) Dexametason Tujuan pemberian



: untukmengurangiefeksampingmualmuntahsetelahkemoter api.



Dosis



: 5 gram secara intravena



Pemberian



: 6 jam sebelum kemoterapi



(2) Difenhidramin Tujuan pemberian : mencegah reaksi hipersensitivitas Dosis



: 10 gram secara intravena



Pemberian



: 30-60 menit sebelum kemoterapi



(3) Pantozol (Pantoprazol) Tujuan pemberian : mencegah atau mengurangi efek samping mual muntah Dosis



pasca kemoterapi : 40 mg secara intravena



b) Regimen Kemoterapi yang Diberikan 1.



Kasus 1 (Ny Ismiyati) a. Paxus (Paclitaxel)1 vial-nya mengandung 100 mg/16,7 ml. Obat antikanker ini bekerja dengan cara mengikat tubulin, tetapi tidak seperti pada alkaloid vinca yang menggangu perakitan tubulin, obat golongan taxan menyebabkan terjadinya perakitan dan menghambat pembongkaran mikrotubulus sehingga pembentukannya tidak stabil Indikasi : Kanker Payudara, Kanker Ovarium Dosis : 135-175mg/m2 setiap 21 hari (dipiro) Efek samping Neutropenia (90%), Leucopenia(90%), Trombositopenia, Mual Muntah (52%) ,Anemia (78%). b. Carboplatin Kalbe 4



Mekanisme Kerja : Bekerjadengan cara berikatan silang dengan DNA sehingga menyebabkan hambatan pada proses replikasi dan transkripsi Dosis: 400mg/m2 pada pasien yang belum pernah diterapi sebelumnya Efek samping : myellosupresi, diare, nausea dan vomiting, penurunan klirens kreatinin III.



KESESUAIAN DOSIS KASUS 1 (Ny Ismiyati) 1. Perhitungan LPT Perhitungan LPT



= =



= 1,65 m2 2. Perhitungan dosisdankonsentrasiobat (a) Paxus  Dosis referensi : 175 



atau



225mg/m2untuk



non



small



carcinoma(Dipiro, NCCN) Dosis yang seharusnya diberikan (berdasarkandosisreferensi) =



Berdasarkan protocol, dosis yang diberikan kepada pasien : 175 mg/m2 = 175 mg x 1,65.= 288,75 mg = 290 mg  SediaanPaxus yang digunakan :100 mg/16,7 ml/ vial. Untukmendapat290 mg Paxusmakadibutuhkan : = 290 mg/100 mg/vial = 2,9 vial ~ 3 vial Untuk dosis 90 mg maka diambil : 



 x= 15,03 ml sehingga dari 1 vial Paxus dibuang 1,67 ml, sehingga volume 15,03 yang dilarutkan dengan NaCl bersama dengan 2 vial lainnya  Volume pelarutNaCl



yang



digunakanuntukmelarutkan290



mg



paxusadalah500 ml (setelah dikurangi dengan 1,67 ml yang di buang tadi volume akhirnya adalah 498,33 ml) 5



KonsentrasiPaxusdalam infuse NaCl







KonsentrasiPaxusdalam



infuse



NaCladalahsebesar



0,58



mg/ml



masihmasukdalam range yang diperbolehkanyaitu 0,3-1,2 mg/ml. Volume akhir = 500 ml – 1,67 ml = 498,33 ml (b) Carboplatin  Dosis referensi :AUC 6 mcg*h/mL IV day(DIH,2010)  Dosis untuk Carboplatin dihitung dengan Calvert Formula yaitu perhitungan dosis yang didasarkan pada Glomerulus Filtration Rate (GFR dalam ml/menit)



=  



ml/menit



Dosis yang diberikan berdasarkan protocol: 600 mg. Sediaan Carboplatin yang digunakan :150 mg/15 ml/ vial. Untuk mendapat 600 mg Carboplatin maka dibutuhkan = 600 mg/150 mg/vial = 4 vial Berdasarkan perhitungan tersebut, Carboplatin yang diberikan ke Ny. Suciyati adalah sebanyak 4 vial yaitu sebesar 600 mg. Jadi dosis







Carboplatin yang diberikan kepasien sesuai. Volume infuse NaCl yang digunakanuntukmelarutkan4



vial



Carboplatinadalahsebanyak 250 ml sehinggakonsentrasiCarboplatindalam infuse = Volume akhir campuran adalah 250 ml karena carboplatin langsung dilarutkan dengan NaCl 250 ml IV.



PENCAMPURAN Dalam melakukan rekonstitusi, banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukannya. Hal–hal tersebut diantaranya adalah penggunaan APD bagi para pekerja yang 6



akan bertugas di dalam ruang pencampuran, kemudian lingkungan kerja, dan area kerja. APD yang digunakan meliputi baju pelindung, shoes cover (sepatu pelindung), head cover, google (kacamata pelindung), masker, dan 2 lapis sarung tangan steril. Lingkungan kerja yang digunakan untuk mencampur obat sitostatika haruslah memenuhi persyaratan ruang yang telah ditentukan agar dapat menjaga orang-orang yang berada di sekitar tempat pecampuran sitostatika. Area kerja juga menjadi penting dalam proses pencampuran karena area kerja akan melindungi baik obat kanker yang sedang dan telah direkonstitusi juga melindungi pekerja yang kontak langsung/pekerja yang bertugas melakukan rekonstitusi. Area kerja pencampuran obat sitostatika dilakukan di dalam Laminar Air Flow (LAF) khusus untuk penanganan sitostatika dimana aliran udara di dalamnya adalah vertikal (atas ke bawah) sehingga melindungi pekerja dari paparan sitostatika dan melindungi obat sitostatika dari kontaminasi. LAF ini dibersihkan dengan alcohol dan disinari UV selama 30 menit. Biasanya pembersihan ini dilakukan setelah selesai mencapur obat-obat sitostatika sehingga saat akan digunakan kembali dapat langsung digunakan tanpa perlu menunggu 30 menit lagi. Setelah itu dilakukan optimasi LAF selama ± 3 menit, baru kemudian penutup kaca dibuka hingga batas yang ada. Area kerja di dalam LAF diberikan alas dengan underpad agar memudahkan dalam pembersihan jika terjadi tumpahan. Semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam pencampuran, dimasukkan dalam LAF seperti obat-obat yang akan direkonstitusi, pelarut yang digunakan, box untuk membawa obat sitostatika, tempat sampah, serta label yang akan digunakan. Setelah semua siap, baru rekonstitusi dapat dilakukan. Setiap obat yang telah selesai dilakukan rekonstitusi, diberikan label berisi Nama obat, nama pasien, serta tanggal pencampuran dan diberi label sitostatika yang menandakna obat tersebut adalah obat-obat sitostatika. Berikut proses pencampuran masing-masing obat.



7



1. Pencampuran Paxus ( Paclitaxel) Paxusyang diresepkan untuk pasien adalah 290 mg. Sediaan paxus yang deiberikan adalah 100 mg/16,7ml/vial sehingga dibutuhkan 2 vial+ 15,03 ml paxus dilarutkan dengan 500 ml larutan NaCl.



2. Pencampuran Carboplatin Carboplatin yang diberikan ke pasien adalah 600 mg. Sediaan carboplatin dalam 1 vial adalah 150 mg/ 15 ml. Sehingga yang dibutuhkan carboplatin adalah 4 vial



8



9



Keseusaian Pelarut, Cara Pemberian, Penyimpanan dan Stabilitas (Depkes RI, 2009, Medscape) PelarutSes No 1



2



NamaObat Paclitaxel



Carboplatin



KonsentrasiDa



StabilitasSetelahP



Nama Paten Paxus



Carboplatin



MetodePemberi Penyimpanan



uai NS,D5W



SWFI;NS; D5 W



lamPelarut encampuran an 0,3-1,2 mg/mL 27 jam pada suhu Pada suhu ruangan; Infus IV: 3 jam dalam NS atau ruangan;



simpan dengan botol



D5W



kaca / botol khusus;



10 mg/ml dalam 8



terlindung cahaya. jam Vial yang belum Infus IV selama



D5W atau NaCl dalamsuhukamar; 0,9%



24



atau 24 jam.



direkonstitusi



stabil 15



menit



jam pada suhu ruang (20- Infus



atau



Continue



dalamlemaripendin 25oC) terlindung dari 24 jam gin;



cahaya Vial



Bisa yang



direkonstitusi



juga



sudah diberikan secara tahan intrapeitoneal



selama 8 jam pada suhu ruang (25oC)



10



11



DAFTAR PUSTAKA DepartemenKesehatan RI, PedomanPencampuranObatSuntikdanPenangananSediaanSitostatika, DirektoratBinaFarmasiKomunitasdanKlinikDitjenBinaKefarmasiandanAlatKesehatan, DepartemenKesehatan RI.



2009,



Lacy, C. F., Armstrong, L.L., Goldman, N.P., Lance, L. L., 2010, Drug Information Handbook : A Compehensive Resource for All Clinicians and Healthcare Proffesional, US, Lexi-comp. Medscape National Comprehensive Cancer Network, 2013, Rectal Cancer, Clinical Practise Guideline in Oncology. Roila, F., Herrstedt, J., Aapro, M., Gralla, RJ., Einhorn, LH., Ballatori, E., Bria, E., Clark-Snow, RA., Espersen, BT., Feyer, P., Grunberg, SM., Hesketh, PJ., Jordan, K., Kris, MG., Maranzano, E., Molassiotis, A., Morrow, G., Olver, I., Rapoport, BL., Rittenberg, C., Saito, M., Tonato, M., &Warr, D., 2010, Guideline Update for MASCC and ESMO in the Prevention of Chemotherapy- and Radiotherapy-induced Nausea and Vomiting: Results of the Perugia Consensus Conference, Annals of Oncology, 21 (Supplement 5): v232–v243, 2010



12