Laporan Hasil Audit Umkm [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN HASIL AUDIT UMKM “CupangCu Malang” Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Audit Manajemen



Nama Penyusun : 1. Prima Priyagung Setyoaji



(201710170311168) Kelas A



2. Alif Rahman



(201710170311170) Kelas A



PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG JANUARI 2020



BAB 1 PROFIL UMKM



1.1 Profil Usaha Toko CupangCu Malang merupakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang bergerak di bidang budidaya ikan cupang atau nama latin nya Betta yang sedang trend sejak tahun 2018. UMKM ini berlokasi perumahan ikip tegalgondo asri kecamatan karangploso didirikan pada tahun 2019 dan dikelola oleh 1 (satu) orang pemuda dengan latar belakang pendidikan yang berbeda dari bisnis yang dia geluti. Sasaran pemasaran UMKM ini adalah penghobi ikan cupang dan para kolektor ikan yang ikan nya di jadikan koleksi. Harga jual ikan cupang ditetapkan secara beragam disesuaikan dengan kualitas dan keunikan serta kelangkaan ikan cupang tersebut. Selain itu, harga produk juga dipengaruhi oelh pakan dan perawatan ikan selama di tempat budidaya.. Selain itu dalam pemasaran cupangcu malang juga mengikutin beberapa komunitas yang ada di seluruh indonesia. Untuk pembelian dari luar pulau ikan akan di packing dengan wadah/ tempat seperti wadah kotak bekal yang didalam nya terdapat tisu yang di basahkan lalu ikan yang di bungkus pelastik. 1.2 Struktur Organisasi Susunan Pengurus Perusahaan Adalah sebagai berikut : Pemimpin Umum atau Owner



: Alif Rahman



Bagian Pemasaran



: Reza



Asisten



: Dias Bagan Struktur Organisasi



Pemilik



Pemasaran



Asisten



1.3 Alamat Usaha Jalan Notojoyo Perumahan IKIP Tegalgondo Asri kecamatan Karangploso kab Malang Jawa Timur.



BAB II DASAR TEORI Dalam penyusunan laporan audit CupangCu Malang kami fokus kepada Audit Fungsi Pemasaran. Seperti yang diketahui dengan hadirnya pandemik covid – 19 telah menimbulkan guncangan pada sektor perekonomian masyarakat dan sebagai suatu UMKM yang bergerak dalam bidang budidaya. Pada saat ini dengan adanya peraturan pemerintah yang mengharus kan kita banyak menghabiskan waktu dirumah saja. Kami mencoba menganalisi audit fungsi pemasaran CupangCu Malang agar dapat lebih berkembang serta dapat meningkatkan penjualan di tengah – tengah badai pandemik Covid – 19. Menurut Kotler dalam Tunggal (2000), Audit Manajemen Pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematis, independen dan periodic atau berkala dari suatu perusahaan atau unit usaha untuk lingkungan pemasaran, tujuan, strategi dan aktivitas dengan maksud dapat menentukan area masalah dan peluang serta merekomendasikan suatu rencana tindakan untuk memperbaiki kinerja perusahan. Menurut Gorospe dkk dalam Tunggal (2000:2), Audit Manajemen merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menilai efektivitas dari unit atau pekerjaan dibandingkan dengan standar perusahaan dan industry secara teratur dan sistematis, dengan menggunakan orang yang berkompetensi di dalam lingkungan objek yang akan dianalisis untuk meyakinkan manajemen bahwa tujuannya telah dilaksanakan sesuai dengan keadaan yang membutuhkan perbaikan. Audit fungsi pemasaran merupakan pengujian komprehensif, sistematis, independen dan dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran, tujuan, strategi dan aktivitas perusahaan atau unit bisnis untuk menentukan peluang dan permasalahan kinerja pemasaran. Dalam melaksanakan audit fungsi pemasaran pada CupangCu Malang, agar sesuai dan relevan dengan kebutuhan dari klien, maka ruang lingkup audit pemasaran kami batasi pada lingkungan pemasaran dan strategi pemasaran. Proses audit pemasaran yang dilakukan agar berjalan lancar dan sukses memerlukan beberapa hal diantaranya :



BAB III AUDIT FUNGSI PEMASARAN CUPANGCU MALANG Proses audit fungsi pemasaran pada CupangCu Malang ini terdiri dari perencanaan audit, pelaksanaan audit dan pelaporan audit. Penjelasan lebih lanjut akan dibahas di bab-bab berikut: A.



Perencanaan Audit



Perencanaan audit merupakan rancangan kerja yang kami rumuskan dengan merujuk pada pedoman audit fungsi pemasaran sehingga pelaksaan audit yang kami lakukan bisa berjalan secara terencana, sistematis dan terarah. 1. Tujuan Audit Tujuan audit yang akan kami lakukan pada CupangCu Malang adalah mendeteksi efektifitas, efisiensi dan keandalan fungsi pemasaran dari CupangCu Malang. 2. Lingkup Audit Ruang lingkup audit yang akan kami lakukan pada CupangCu Malang berfokus pada lingkungan pemasaran, strategi pemasaran dan produktivitas pemasaran. 3. Objek Audit Objek audit dari proses audit yang akan kami laksanakan ialah pada efektiditas, efisiensi dan keandalan dari fungsi pemasaran pada auditee. 4. Alokasi Waktu Alokasi waktu yang kami perlukan di dalam melaksanakan pekerjaan ini ialah selama 2 bulan. 5. Metode Audit Metode audit yang kami tentukan adalah metode pengamatan, dokumentasi dan wawancara. 6. Laporan Audit B. Pelaksanaan Audit Pelaksanaan audit fungsi pemasaran ini dilakukan dalam jangka waktu satu bulan, yaitu bulan desember. Dalam rentang waktu tersebut, aktivitas yang kami lakukan sebagai berikut :



1. Mengamati proses pelaksanaan fungsi pemasaran secara langsung, 2. Meminta penjelasan dengan teknik wawancara kepada auditee, 3. Mencari bukti-bukti pendukung,



4. Mencari informasi dari sumber luar, 5. Menganalisis data & informasi yang didapatkan, 6. Menarik kesimpulan, dan 7. Memberikan rekomendasi kepada auditee mengenai hasil audit fungsi pemasaran audit



C. Pelaporan Audit Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut : D. Kondisi 1. CupangCu Malang Belum Memiliki target Penjualan Perhari. Menetapkan target jualan memiliki beberapa kegunaan penting untuk para pebisnis. Target jualan perlu ditetapkan agar usaha Cupangcu memiliki kerangka kerja dan acuan untuk setiap strategi yang ditetapkan. Target jualan sangat penting ditetapkan sehingga pebisnis memiliki gambaran strategi jualan apa saja yang akan diambil. Setelah mempunyai target jualan diharapkan pebisnis juga terpacu untuk mengejar target tersebut dan bahkan bisa melampauinya. 2. Tidak memiliki lokasi yang luas Keterbatasan lokasi menjadi kendala dikarenakan Ketika konsumen ingin membeli di Cupangcu maka harus parkir diluar tempat 3. Masih membeli untuk kebutuhan pakan sehingga melakukan pengeluaran berlebih Usaha ini masi belum memiliki pakan sendiri sehingga berdampak pada pengeluaran yang lebih banyak 4. Pemasaran melalui kanal – kanal Sosial media Kegiatan pemasaran dipromosikan melalui sosial media seperti Instagram dan facebook 5. Belum terorganisinya pengelolaan cupangcu malang Dikarenakan umkm ini masih terbilang baru maka pengelolaan usaha ini masih belum terorganisir cukup baik sehingga kedepannya harus diperbaiki lagi 6. Tidak memiliki catatan transaksi Transaksi ini memberikan informasi yang berkaitan dengan sumber-sumber ekonomi, modal perusahaan, serta kewajiban. Memberikan informasi detail mengenai perubahan



pada sumber ekonomi akibat adanya aktivitas usaha yang dilakukan untuk mendapat keuntungan. 7. Tidak adanya pengelola pemilik lain. Usaha Cupangcu ini hanya dipegang oleh satu pemilik saja



BAB IV PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan observasi terhadap audit, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. UMKM Cupangcu ini perlu menetapkan target penjualan agar bisa mendapatkan laba yang diinginkan. 2. Perlu mencatat di dalam laporan keuangan disetiap terjadi transaksi agar mengetahui jumlah pemasukan dan pengeluaran 3. Penetapan harga jual produk pakan tidak konsisten karena harus mengikuti harga beli bahan baku dan bahan pendukung yang berbeda-beda dari pemasok. 4. Pemilihan tempat yang kurang strategis dan masih sedikit sulit untuk dijangkau. 5. Penetapan tempat yang masih sempit dan fasilitas belum lengkap sehingga banyak konsumen yang tidak mengetahui lokasi usaha ini.



3.2 Saran Berdasarkan penarikan kesimpulan diatas, maka auditor menentukan beberapa hal sebagai rekomendasi, meliputi: 1. Perlunya pemisahan fungsi khusunya pada bagian keuangan sebagai upaya pencegahan adanya manipulasi dan meminimalisir risiko. 2. Menentukan proporsi modal usaha yang dimiliki pemilik dan dijadikan dasar dalam mendapat keuntungan hasil usaha. 3. Menentukan pemasok langganan agar dapat memperkirakan rentang biaya



bahan



pakandan pendukung untuk menetapkan standar harga produk. 4. Transaksi pembelian maupun penjualan harus dicatat dan disertai rinciannya. 5. Memperhatikan tempat usaha yang luas dengan fasilitas yang memadai agar bisa di tempat yang strategis dan dapat dijangkau para konsumen dengan mudah. 6. Melakukan perbaikan fasilitas yang ada sehingga para konsumen merasa nyaman ketika menunggu pesanan.



Dokumentasi