Laporan Hasil Kegiatan SMD MMD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN HASIL KEGIATAN SURVEY MAWAS DIRI (SMD) DAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD) WILAYAH PUSKESMAS I BATURRADEN TAHUN 2018



DISUSUN OLEH : Petugas Promosi Kesehatan



DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS PUSKESMAS I BATURRADEN TAHUN 2018



1



LEMBAR OTENTIKASI



Laporan ini disusun oleh : Sofia Rahmani,SKM (Petugas Promosi Kesehatan) Dan dipergunakan di UPT Puskesmas Baturraden, sebagai laporan hasil kegiatan SMD dan MMD desa Purwosari Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018.



Baturraden, 20 Desember 2018 Mengetahui Kepala UPT PKM Baturraden



Kabul Harsono, SKM NIP. 196207131990101001



2



ii



KATA PENGANTAR



Segala Puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kepada kita untuk senantiasa mensyukuri nikmat dan menjalankan segala perintahnya. Semoga Sholawat serta salam tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Syukur yang tak terhingga, bahwa kami, “Tim Surveyor UPT Puskesmas I Baturraden“, dapat melaksanakan salah satu tugas Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yaitu dengan menyusun laporan Hasil kegiatan SMD dan MMD 2018, dan laporan ini akan menjadi bahan pertimbangan kami dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK). Laporan Hasil kegiatan SMD dan MMD ini masih jauh dari kata sempurna namun untuk menyelesaikan segala permasalahan kesehatan di wilayah kerja, kami tetap seoptimal mungkin dan berusaha untuk sebaik mungkin. Saran dan masukan akan sangat membantu bagi kami untuk penyusunan laporan yang lebih baik lagi. Khusus ucapan terima kasih kepada pelbagai pihak yang telah membantu kami dalam proses kegiatan SMD dan MMD sampai pada penyusunan laporan ini. dan semoga penyusunan laporan ini bisa bermanfaat bagi kita semua.Amin.



Banyumas, 20 Desember 2018



Tim Penyusun



3



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Survei Mawas Diri (SMD) yaitu Survey Berbasis Masyarakat merupakan kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan atau perawat di desa (Depkes RI, 2007). Tujuan Survei Mawas Diri (SMD) /Survey Berbasis Masyarakat adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan yang ada di desa/ kelurahan dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk mengetahui masalah kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut untuk diatasi. UPT Puskesmas I Baturradenmemandang perlu untuk melaksanakan kegiatan SMD dan MMD diwilayah kerjanya dalam rangka mewujudkan visi pembangunan nasional kita (Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur) dengan saling kerjasama antara beberapa komponen, mulai dari masyarakat sampai dengan penentu kebijakan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh UPT Puskesmas I Baturradenadalah pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), dimana masyarakat mampu menggali/mendeteksi hingga mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya masing-masing. Jumlah



kepala



keluarga 2120 KK bahwa



masyarakat



desa



harus



mampu menggali/mendeteksi permasalahan kesehatan sekaligus mencari jalan keluar dalam menanggulanginya. Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang diselenggarakan oleh UPT Puskesmas I Baturraden bersama pemerintahan desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan adalah salah satu cara yang baik alam menjawab persoalan tersebut.



B. Tujuan 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penyusunan laporan hasil kegiatan SMD dan MMD desa Purwosari tahun 2018 ini adalah untuk memberikan bahan acuan/masukan



4



dan pertimbangan dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas I Baturraden tahun 2020. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan Program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) melalui hasil kegiatan SMD dan MMD tahun 2018 b. Dapat tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK)



Upaya



Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas I Baturraden tahun 2018 dalam upaya mengatasi masalah kesehatan masyarakat.



C. Mekanisme Pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Sebelum kita melangkah pada prosedur pelaksanaan SMD dan MMD, maka kita harus pahami dulu warga secara menyeluruh, menghimpun dan mengukur seluruh informasi dasar mengenai masyarakatbaik Latar belakang warga,



kemampuan



bertahan



hidup



termasuk



pendangan



hidup



yang



dianutnya, data fisik geografi (lokasi, lingkungan sekitar, wilayah, dsb), latar belakang sejarah, sarana angkutan, sumber mata air, sarana umum (listrik, air minum), sumber



daya alam milik umum, karakteristik penduduk, tingkat



pendidikan sekolah, lembaga keagamaan, tingkat kesehatan dan kebersihan lingkungan, kepemilikan tanah, data sosial, kepemimpinan politik, ekonomi dan pola kekerabatan, pemerintahan,adat dan budaya kehidupan, data ekonomi (pekerjaan



pencaharian,



pendapatan,



permodalan/investasi,



pengeluaran,



produksi, penyaluran/distribusi Dst). Setelah kita memahami warga secara menyeluruh sebagaimana yang disebutkan diatas, maka kita harus memahami prosedur pelaksanaan SMD dan MMD. Setelah diadakannya pertemuan kecil tingkat SMD maka Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD UPT Puskesmas I Baturradenmengadakan koordinasi baik



lintas program maupun



lintas sektoral untuk membahas rencana



pertemuan/kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Musyawarah



masyarakat



desa (MMD)



adalah



musyawarah



yang



dihadiri oleh perwakilan masyarakat, untuk membahas masalah-masalah terutama yang erat kaitannya dengan kemungkinan KLB, kegawatdaruratan dan



5



bencana yang ada didesa, serta merencanakan penanggulangan topik yang membahas dari hasil pelaksanaan SMD. Tabel 1.1 Prosedur SMD dan MMD No



Kegiatan



1



Persiapan kegiatan April SMD.



Waktu



Keterangan - Menentukan



2018



waktu



dan



lokasi



sasaran. - Menentukan



data



populasi



(keseluruhan objek sasaran). - Membuat



tabulasi



(rancangan



kuesioner).Tabulasi dibuat dengan adanya



masukan-masukan



dari



semua program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) sebagai dasar rancangan pembuatan kuesioner 2



3



Bintek SMD



Pelaksanaan SMD



Mei-Ags



Memberikan



pengarahan



kepada



2018



petugas survey



Juni-



Dilaksanakan oleh kader di masing-



Ags



masing desa



2018 4



Rekap hasil SMD



Ags-



Dilakukan



oleh



petugas



Sept



kesehatan dan anggota FKD



promosi



2018 5



Persiapan MMD



Okt



- Tim



2018



Surveyor



Pelaksana



Kegiatan SMD UPT Puskesmas Baturraden



menentukan



atau



menunjuk satu orang dari tokoh presentatif menyampaikan kesepakatan



untuk



mewakili materi (hasil



bersama)



rencana pertemuan MMD - Membuat susunan acara



6



pada



- Menyiapkan surat undanagan, ATK dan



konsumsi



serta



kebutuhan



lainya 6



Pelaksanaan MMD



Nov



metode pertemuan MMD ini, Tim



2018



Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD UPT



Puskesmas



menggunakan



Baturraden



Teknik



PRA



(Participatory Rural Apraisal ) dan FGD 7



Evaluasi MMD



Des



Dilaporkan dalam pertemuan UKM,



2018



lokmin dan pertemuan linsek



7



BAB II ANALISIS SITUASI



A. Analisis Situasi Puskesmas I merupakan salah satu wilayah Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas dengan luas wilayah 987.407 Ha. Puskesmas I Baturraden terdiri dari 6 desa yang ada di Kecamatan Baturraden yaitu: Tabel 2.1 Luas Wilayah Desa di Puskesmas I Baturraden No



Desa



Luas (Ha)



1



Purwosari



93,78



2



Kutasari



138,34



3



Pamijen



85,65



4



Kebumen



229,57



5



Karangtengah



305,00



6



Ketenger



1120,70



Jumlah



1973,04



Desa Ketenger merupakan desa yang paling luas yaitu sekitar 1120,70 Ha. Sedangkan desa Pamijen merupakan desa yang paling kecil yaitu sekitar : 85.650 Ha. Letak geografis Puskesmas I Baturraden Berbatasan dengan wilayah beberapa Puskesmas, yaitu :  Di sebelah utara



: PERHUTANI



 Di sebelah selatan



: Puskesmas Purwokerto Utara



 Di sebelah barat



: Puskesmas Kedungbanteng



 Di sebelah timur



: Puskesmas II Baturraden



Letak Puskesmas I Baturraden 65 % merupakan daerah dataran tinggi (Pegunungan) sedangkan 35 % merupakan daerah dataran rendah. Puskesmas I Baturraden sebagian besar berada 25 – 100m dari permukaan laut. Luas penggunaan lahan di Puskesmas I Baturraden terdiri atas :



8



 Tanah sawah



: 493,65 Ha (25%)



 Tanah pekarangan



: 171,59 Ha (8,7%)



 Tanah tegalan



: 293,28 Ha (14,8%)



 Tanah perkebunan



: 5,00 Ha (0,25%)



 Tanah hutan



: 945,70 Ha (48%)



 Tanah kolam



: 8,43 Ha (0,4%)



 Tanah lain-lain



: 55,42 Ha (2,8%)



A. KEPENDUDUKAN 1. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk di wilayah Kerja Puskesmas 1 Baturraden adalah 30.786 jiwa. Penduduk terbanyak di Desa Karangtengah yaitu 8516 jiwadan jumlah penduduk yang paling sedikit di desa Pamijen 2846. 6000



4249 4267 3146 3119



4000 2000



1614 1573



1820 1826



3088 3073



1409 1437



0



LAKI-LAKI PEREMPUAN



Grafik 2.1 Jumlah penduduk wilayah Kerja berdasarkan jenis kelamin Puskesmas 1 Baturraden Sumber: Kecamatan Baturraden dalam angka, 2018



9



9000



8516



8000 7000



6351



6161



Kutasari



Purwosari



6000 5000 4000



3687



3225



2846



3000 2000 1000 0 Ketenger



Karangtengah



Kebumen



Pamijen



Grafik 2.2 Jumlah penduduk wilayah Kerja Puskesmas 1 Baturraden Sumber: Kecamatan Baturraden dalam angka, 2018



Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Umur NO



KELOMPOK UMUR (TAHUN)



JUMLAH



1



0-4



2238



2



5-9



1921



3



10-14



2142



4



15-19



2261



5



20-24



2370



6



25-29



2401



7



30-34



2399



8



35-39



2528



9



40-44



2403



10



45-49



2292



11



>50



7831



TOT AL Sumber Data: Profil Puskesmas 2018



30786



2. Jumlah Rumah Tangga Proporsi rumah tangga terbanyak di desa Karangtengah sebanyak 2606 dan terendah di desa Pamijen sebanyak 845 rumah tangga. Tabel 2.1 Jumlah Rumah Tangga di wilayah kerja Puskesmas 1 Baturraden No



1



Desa



Ketenger



Jumlah Rumah Tangga



Rata rata anggota rumah tangga



1007



3,3



10



2



Karangtengah



2606



2,6



3



Kebumen



1192



3,1



4



Pamijen



848



3,3



5



Kutasari



1791



3,5



6



Purwosari



2191



3,1



Total/Rata-Rata



9635



3,15



Sumber: Kecamatan Baturraden dalam angka 2018



B. PENDIDIKAN 1. Kondisi Sosial Ekonomi Mata pencaharian penduduk di wilayah Puskesmas 1 Baturraden mayoritas di bidang pertanian dengan proporsi terbanyak di desa Karangtengah dan terendah di Pamijen. Tabel 2.3 Penduduk menurut lapangan pekerjaan di wilayah kerja Puskesmas 1 Baturraden



No Desa



Pertanian 702



Pertambangan Industri dan Penggalian 3 71



Listrik Gas Konstruksi dan Air 66 198



1



Ketenger



2



Karangtengah



1318



2



452



44



806



3



Kebumen



777



6



111



10



126



4



Pamijen



360



2



76



23



257



5



Kutasari



645



7



151



39



694



6



Purwosari



446



12



172



79



505



4248



32



1033



261



2586



Total



Sumber: Kecamatan Baturraden dalam angka, 2017



2. Tingkat Pendidikan Penduduk yang berpendidikan tinggi dapat mempercepat proses mengadopsi perilaku sehat. Hal ini dikarenakan mereka memiliki pengetahuan, kesadaran, dan sikap positif yang membuat perilaku tersebut langgeng. Tabel 2.4 Penduduk menurut pendidikan di wilayah kerja Puskesmas 1 Baturraden



11



No Desa



Tingkat pendidikan Tidak/Belum tamat SD



Tamat SD



Tamat SLTP



1



Ketenger



816



1005



479



2



Karangtengah



1901



2972



825



3



Kebumen



1024



985



391



4



Pamijen



541



842



489



5



Kutasari



1266



1559



908



6



Purwosari



1162



1350



742



6710



8713



3834



Total



Sumber: Kecamatan Baturraden dalam angka, 2017



3. Pencarian Pelayanan Kesehatan Pola pencarian pelayanan kesehatan masyarakat selain dipengaruhi oleh budaya setempat juga sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pelayanan, jarak antar pelayanan, transportasi menuju pelayanan. Di wilayah kerja Puseksmas 1 Baturraden terdapat, 1 Puskesmas dengan Labkes, 7 PKD, 6 praktek dokter swasta, 5 praktek bidan swasta, 94 batra. Semua fasilitas pelayanan kesehatan tersebut relatif mudah diakses baik dengan kendaraan umum maupun pribadi, dan terletak di daerah strategis seperti dekat keramaian ataupun di tengah pemukiman penduduk. 4. Akses Informasi Sumber informasi berperan penting bagi seseorang dalam menentukan sikap atau keputusan bertindak. Banyak media seperti media massa baik media cetak seperti surat kabar dan majalah, ataupun elektronik seperti televisi dan radio; dan pemuka pendapat yang dianggap cukup efektif untuk menciptakan konsensus sosial. Dalam penyebarluasan informasi kesehatan, Puskesmas 1 Baturraden telah bekerja sama dengan kaderisasi kader posyandu dalam bentuk peningkatan pemahaman dan pelatihan keterampilan penyuluhan bidang kesehatan.



12



Selain itu Puskesmas 1 Baturraden memiliki website resmi yang dapat diakses oleh masyarakat luas berisikan data dan informasi kesehatan terkini, serta publikasi kegiatan pendukung pencapaian program kesehatan. 5. Organisasi Masyarakat dan Kelompok Masyarakat Lain yang Memiliki Potensi sebagai Agent of Change dalam Bidang Kesehatan Untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan tidak dapat dilakukan oleh Puskesmas 1 Baturraden saja, membutuhkan peran serta dari berbagai pihak termasuk peran serta dari organisasi kemasyarakatan. Diharapkan melalui peran organisasi tersebut, upaya menyehatkan masyarakat dapat ditingkatkan karena organisasinya bersumber dari masyarakat. Organisasi yang bermitra dalam promosi kesehatan di wilayah kerja Puskesmas 1 Baturraden antara lain muslimat NU, karang taruna,dan juga LSM.



13



BAB III HASIL SURVEY MAWAS DIRI



A. IDENTIFIKASI MASALAH Kuesioner Survey Mawas Diri (SMD) ini terdiri dari 8 bagian yaitu : 1. Akses Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan 120 Akses



Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan



100



98



82



80



1.



Masyarakat sudah memilih berobat di tenaga kesehatan dari pada berobat tradisional



2.



Jarak rumah dengan pelayanan kesehatan < 1KM



3.



Masyarakat mudah mengakses fasilitas kesehatan (Dekat dan akses jalan bagus)



4.



Masyarakat sudah banyak yang menjadi pesertaBPJS



79



65



60 30



40



14



20



4 1



2 0 0



0



3



14



7



0



Tempat Pengobatan



Jarak ke Faskes



Kemudahan Akses



Kepesertaan JKN



A



98



65



82



79



B



2



30



3



7



C



0



4



14



14



D



0



1



0



2. Kesehatan Ibu dan Anak , KB , Gizi dan Imunisasi Dari seluruh sampel yang KK terdapat 75 ibu hamil didapatkan hasil sebagai berikut:



KIA (Ibu Hamil)



120 99



100



100



98



99



1.



82 73



80



69



2.



60 3. 40



31



28



27



4.



20 100



0



00



200



00



Penolo Tempat Penget ng Konsu Persalin ahuan Persalin msi Fe an resti an



000



K1



1 00



00



frekuen si Imunisa pemeri si TT ksaan



A



99



27



98



82



100



1



69



B



1



73



2



28



0



99



31



C



0



0



0



0



0



0



0



D



0



0



0



0



0



0



0



14



5.



6.



7.



Hampir seluruh ibu hamil berencana melahirkan di faskes 73% ibu hamil berencana melahirkan dengan bidan Sebagian besar ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe Sebagian besar ibu hamil mengetahui tentang resiko tinggi pada ibu hamil Semua ibu hamil melakukan pemeriksaan di tri semester pertama kehamilanya Hampir seluruh ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan > 4 kali Sebagian besar ibu hamil melakukan imunisasi TT sebelum kehamilan



Dari 27% sampel yang memiliki balita didapatkan hasil sebagai berikut: 120 1. Seluruh balita yang menjadi sampel telah mendapatkan imunisasi sesuai umurnya 100 99 99 96 2. Hampir seluruh ibu balita 95 100 mengetahui manfaat imunisasi 86 3. Sebagian besar ibu khawatir 82 ketika anaknya mendapat 80 imunisasi walapun tetap memberikan imunisasi untuk anaknya. 55 60 4. Hampir seluruh ibu balita mengetahui manfaat posyandu 45 5. Hampir seluruh ibu balita 40 memantau pertumbuhan balita di posyandu satu tahun > 8 kali 6. Terdapat 5% dari balita 18 responden di Bawah Garis 20 14 Merah 5 4 7. Sebagian besar ibu balita 1 1 0 mengaku memeberikan ASI 0 manfaa khawat manfaa Frekue Eksklusif, namun pada saat ASI Imunis t ir t nsi ditanya waktu pemberiaan BGM Eksklus MP ASI asi imunis imunis posyan posyan MPASI 45% menjawab if asi asi du du memberikan makan pada usia < 6 bulan A 100 99 18 99 4 5 86 45



KIA (Imunisasi)



B



0



1



82



1



96



95



14



55



KIA (KB) 80



69



70



1.



60 50 40



37



31



2.



26



30



18



20



7



10 0



4



ber KB



Jenis Alkon



A



69



26



B



31



37



C



7



D



4



E



18



F



8



15



8



Sebagian besar keluarga sudah mengikut program KB, namun belum sesuai target. Jenis KB yang paling diminati yaitu KB suntik dan yang paling sedikit yaitu kondom. 26% IUD 37% suntik 7% pil 4% kondom 18% susuk 8% steril



3. UKBM 100



94



POSLANSIA dan POSBINDU



90 80



Dari 32% sampel terdapat anggota keluarga lansia. Dimana Sebagian besar mengetahui adanya poslansia. Namun Kehadiran di poslansia masih belum mencapai target. Yang rutin memanfaatkan/hadir di poslansia baru 25% dan masih ada 42% yang tidak pernah hadir memanfaatkan poslansia.



70



70 60



50



48



42



40



52



34



30



25



30



Dari seluruh sampel yang ditanya mengenai posbindu, sebagian mengetahu ada/tidaknya posbindu di desanya. Namun kehadiran masyarakat di posbindu di desa yang sudah terbentuk masih sangat rendah, baru 6%, Sebagian besar masyarakat belum memanfaatkan posbindu di desanya.



20



6



10 0



Pengetahua Kehadiran di Keberadaan Kehadiran di n tentang poslansia posbindu posbindu poslansia A



70



25



48



6



B



30



34



52



94



C



42



4. Penyakit Menular



Penyakit Menular



120



100 100 80



100



100



100



100



100



100



100



90



76



Penyakit yang dialami responden dalam kurun waktu 3 bulan



60 40



terkahir



didapatkan



24



20



pendataan



penyakit



yang



muncul antara lain ISPA dan diare



10 0



0



sebelum



0



0



0



0



0



0



0



Pneu Tuber Hepa Anthr HIV/A LainISPA Diare moni kulosi Tifus Kusta titis ax IDS lain a s



Ya



24



10



0



0



0



0



0



0



0



0



Tidak



76



90



100



100



100



100



100



100



100



100



16



5. Penyakit Tidak Menular 120



Penyakit Tidak Menular



100



95



99



96



1.



80.5 80



67



2.



60



20



3.



33



40



19,5% responden menderita Hipertensi, namun 95% diantaranya tidak minum obat secara teratur. 4% responden menderita hipertensi, namun sebagian besar tidak minum obat teratur. Terdapat 19 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).



19.5 7



4



1



0



Penderita Diabetes Hipertensi HT minum Melitus obat rutin



Penderit DM minum obat rutin



ODGJ



Ya



19.5



7



4



33



1



Tidak



80.5



95



96



67



99



6. Perilaku dan Kesehatan Lingkungan



Perilaku dan Kesehatan Lingkungan 120 100 80 60 40 20 0



Ya



17



Tidak



BAB III ANALISIS MASALAH



A. Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) pada bulan Juni-September di wilayah kerja Puskesmas Baturraden I dengan teknis wawancara, pengamatan dan kuesioner. Didapatkan beberapa masalah kesehatan sebagai berikut: No 1



Kategori



Masalah



Akses Pelayanan dan Kepesertaan JKN belum sesuai target Pembiayaan Kesehatan



2



KIA



Masih ada ibu hamil yang belum mengetahui resiko tinggu kehamilan Ibu balita masih merasa khawatir ketika anaknya diimunisasi Keikutsertaan program KB belum maksimal Masih banyak ibu hamil resti (86/224 38,39%)



3



UKBM



Kehadiran poslansia rendah Kehadiran posbindu rendah



4



Penyakit Menular



Diare ISPA HIV positif (21 kasus) (Data Programmer) TBC (18 kasus) (Data Programmer)



5



Penyakit Tidak Menular



Masih ada penderita hipertensi tidak minum obat teratur Masih ada penderita DM tidak minum obat secara teratur Sebagian ODGJ tidak melakukan pengobatan



6



Perilaku dan Kesling



Perilaku merokok tinggi Aktifitas fisik maksimal Jamban tidak sehat masih tinggi



18



Pembuangan-pengelolaan sampah PSN tiap minggu belum maksimal



B. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah Untuk menentukan prioritas masalah sebagaimana yang tercantum dalam tabel mengenai Identifikasi Masalah. Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) di 6 Desa wilayah Puskesmas Baturraden I Kec.Baturraden Kab.Banyumas Tahun 2018, maka surveyor menggunakan metode kriteria matriks USG (Urgent,Serious,Growth) Berdasarkan skala likert masingmasing kriteria ditetapkan dengan nila 1-5.(5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil) Nilai semakin besar jika tingkat urgensinya sangat mendesak, atau tingkat keseriusannya, atau tingkat perkembanganya semakin memperhatin. Kemudian kalikan tingkat urgensi (U) dengan tingkat Keseriusan (S) dan tingkat Perkembangan (G). Prioritas masalah diurutkan berdasarkan hasil total USG. No



Masalah



Urgent Serious Growth Total Urutan (U)



1



Kepesertaan



JKN 2



(S)



(G)



2



2



8



2



4



24



2



3



12



2



3



18



belum sesuai target 2



Masih ada ibu hamil 3 yang



belum



mengetahui



resiko



tinggu



kehamilan



terdapat 38,39% ibu hamil resti 3



Ibu



balita



masih 2



merasa



khawatir



ketika



anaknya



diimunisasi 4



Keikutsertaan program



KB



3 belum



maksimal



19



4



5



Kehadiran



poslansia 2



2



3



12



posbindu 2



3



3



18



rendah 6



Kehadiran rendah



7



Diare



2



2



2



8



8



ISPA



3



2



2



10



9



HIV Positif (21 kasus)



3



3



2



18



5



10



TBC (18 kasus)



3



3



3



27



2



11



Masih ada penderita 3



2



3



18



2



3



12



2



3



18



merokok 3



3



3



27



15



Aktifitas fisik maksimal 2



2



2



8



16



Jamban tidak sehat 3



3



4



36



3



3



2



18



minggu 3



3



2



18



hipertensi tidak minum obat teratur 12



Masih ada penderita 2 DM tidak minum obat secara teratur



13



Sebagian ODGJ tidak 3 melakukan pengobatan



14



Perilaku



3



tinggi



1



masih tinggi 17



Pembuanganpengelolaan sampah



18



PSN



tiap



belum maksimal



C. Mencari Akar Penyebab Masalah Untuk mencari akar penyebab masalah, surveyor menggunakan metode diagram sebab akibat dari ishikawa/fishbone (diagram tulang ikan). Kategori yang digunakan antara lain adalah : Manusia, Dana, Sarana, Metode, Lingkungan.



20



Diagram ishikawa/fishbone



Sarana



Dana



Manusia



Beberapa lokasi yang sulit dijangkau Dana jambanisasi terbatas



Bahan material yang cukup mahal



Kurangnya tenaga penyuluh Kurangnya kader kesehatan



Dana BOK hanya untuk pemicuan



Sudah ada pipa saluran kotoran ke sungai



Kurangnya kesadaran masyarakat ADD lebih banyak untuk infrastruktur



Jamban Tidak Sehat Kondisi rumah yang padat



Kurangnya kebijakan Desa terkait BABS



Frekuensi pemicuan kurang intens



Advokasi, monitoring dan evaluasi kurang



Metode



Jarak yang dekat dengan sumur/sumber mata air



Pemukiman dekat dengan sungai dan kolam ikan



Lingkungan



21



D. Menetapkan Cara-Cara Pemecahan Masalah No



Prioritas masalah



Penyebab masalah



1



Jamban Tidak Manusia Sehat - Kurangnya Natural leader - Kurangnya kader kesehatan - Kurangnya kesadaran masyarakat kader kesehatan Dana - Dana untuk jambanisasi terbatas - Dana BOK Hanya untuk pemicuan - ADD Lebih banyak untuk infrastruktur Sarana - Beberapa lokasi yang sulit dijangkau - Bahan material yang cukup mahal - Sudah ada pipa saluran kotoran ke sungai Metode - Kurangnya Kebijakan Desa terkait BABs - Frekuensi pemicuan kurang intens - Monev kurang Lingkungan - Kondisi rumah padat - Jarak sumur yang dekat - Pemukiman dekat dengan sungan dan kolam ikan



22



Alternatif Pemecahan pemecahan masalah terpilih masalah Manusia Manusia - Mengadakan Orientasi - Mengadakan Kader kesling Orientasi Kader - Mengadakan pemilihan Kesling Natural Leder - Penambahan kader kesehatan Dana - Meningkatkan ADD untuk jambanisasi - Arisan Jamban



Dana Meningkatkan ADD untuk jambanisasi



Sarana - Tersedia bahan material baik dari ADD atau swadaya



Sarana Tersedia bahan material baik dari ADD atau swadaya



Metode - Membuat kebijakan terkait BABs - Meningkatkan frekuensi pemicuan - Monev dilaksanakan dengan baik Lingkungan Memberi alternative kepada masyarakat untuk membuat septic tank semi komunal (3 rumah 1 septictank)



Metode - Meningkatkan frekuensi pemicuan - Monev dilaksanakan



Lingkungan Memberi alternative kepada masyarakat untuk membuat septic tank semi komunal (3 rumah 1 septictank)



Sebagaimana uraian diatas bahwa pemecahan masalah terpilih adalah: -



Mengadakan orientasi kader kesling



-



Meningkatkan anggaran jambanisasi dari DD



-



Meningkatkan frekuensi pemicuan dan monev pemicuan



-



Menyediakan bahan/material dari DD ataupun swadaya



-



Memberi alternative kepada masyarakat untuk membuat septic tank semi komunal (3 rumah 1 septictank)



Berdasarkan pemecahan masalah terpilih, maka perlu adanya Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari permasalahan tersebut.



23



Rencana Tindak Lanjut (RTL) Dari Pemecahan Masalah Terpilih No



Kegiatan



Tujuan



Sasaran



Pgjwb Kegiatan



Dana



Waktu



Tempat



Pelaksana Program



Ket



1 Orientasi Kader kesling



2 Untuk memberikan penyuluhan kesehatan lingkungan



4 Kepala Puskesmas



5 BOK



6 Februari-April



7 Disesuaikan dengan jadwal dan sasaran



8 - Promkes - Kesling - Pembina wilayah



2



Advokasi



3 Masyarakat/ kader wilayah kerja Puskesmas Baturraden Pemangku kebijakan



9



1



Kepala Puskesmas



BOK



Disesuaikan



Disesuaikan



- Kepala Puskesmas - Sanitarian Promkes



3



Pemicuan



- Untuk meningkatkan anggaran jambanisasi bersumber DD Menyediakan bahan/material dari Masyarakat Untuk DD ataupun Meningkatkan swadaya kesadaran Masyarakat - Memberi alternative kepada masyarakat untuk membuat septic tank semi komunal (3 rumah 1 septictank) -



Kepala Puskesmas



BOK



Disesuaikan



Disesuaikan



- Sanitarian - Promkes - Bidan Desa



24



BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN



A. Kesimpulan Kegiatan Survey (MMD)



Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Mayarakat Desa



Kec.Baturraden



Kab.Banyumas



telah



dilaksanakan



sesuai dengan SOP dan rencana baik waktu, tempat, tenaga surveyor dan penyusunan



laporan. Kegiatan ini sangat bermanfaat karena merupakan



pembelajaran oleh masyarakat untuk masyarakat. Sementara Puskesmas hanya sebagai pendamping dan nara sumber. Masyarakat



dapat



mengetahui



masalah



kesehatan



diwilayahnya



sehingga bisa menyusun program untuk mengatasinya dan menyambut program pengentasan wilayah dari masalah kesehatan menjadi gerakan masyarakat sehat, Puskesmas bisa memberi masukan program apa saja untuk mengatasi masalah kesehatan sesuai dengan harapan dan kebutuhan rasional masyarakat desa. Salah satu pembelajaran yang penting dalam kegiatan ini adalah dapat membedakan antara, keinginan terhadap suatu pelayanan kesehatan, dan kebutuhan pelayanan kesehatan karena adanya masalah kesehatan di wilayahnya. Contoh pelayanan diare akan dibutuhkan masyarakat jika memang masih sering terjadi KLB diare, tetapi pelayanan bedah kosmetik mungkin hanya keinginan beberapa orang saja. Kegiatan SMD dan MMD merupakan satu rangkaian dengan kegiatan Musrenbang Desa, Musrenbang Kecamatan dan seterusnya. Karena itu keluaran dari hasil kegiatan itu harus valid dan dapat dipertanggung jawabakan, kegiatan SMD dan MMD diketahui bahwa prioritas masalah pada masing-masing program adalah program “Kesling”.



25



B. Saran 1. Bagi Masyarakat Desa a. Berdasarkan hasil kegiatan SMD dan MMD berkaitan dengan masaah



kesehatan



dimasyarakat



desa



Kec.Baturraden



Kab.Banyumas, maka surveyor menyarankan sebagaimana berikut: Masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan Rumah dan Lingkungan, Perilaku Anggota Keluarga, Gzi, Surveilan, Lansia, KIA dan Imunisasi. b. Berdasarkan data hasil kegiatan SMD dan MMD bahwa ditemukan enam masalah terkait Rumah dan Lingkungan, dengan nilai total Adapun



salah



satu



jalan



untuk



meningkatan



kemampuan



pengetahuan dan sikap adalah masyarakat harus merespon setiap ada



kegiatan



dilaksanakan



penyuluhan oleh



tenaga



tentang



kesehatan,



kesehatan,



kader



baik



yang



disamping



itu



masyarakat harus rajin melihat, membaca atau mendengarkan lewat TV, Medsos, Radio, majalah kesehatan dan buku-buku kesehatan. Dengan



motivasi



pengetahuan



dan



yang



kuat



sikap



ingin



berkaian



meningkatan dengan



kemampuan



kesehatan, maka



masyarakat tidak akan ditemukan lagi masyarakat dengan kategori pengetahuan dan sikap kurang terhadap masalah kesehatan. 2. Bagi Pemerintahan Desa Sehubungan dengan adanya data hasil kegiatan SMD dan MMD bahwa pemerintahan desa, kurang peran aktif dalam memberikan penyuluhan kesehatan



karena



masih



menganggap



bahwa



tugas



penyuluhan



kesehatan harus atau cukup dari tenaga kesehatan dan kader. Dengan demikian perlu adanya perhatian bagi pemerintahan desa agar lebih bisa meningkatan peran aktif dalam memberikan penyuluhan kesehatan karena masalah kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama. 3. Bagi Puskesmas Puskesmas Puskesmas bertanggung kesehatan



diwilayah



jawab



atas



kerjanya, 26



terselenggaranya pembangunan baik



didalam



gedung



maupun diluar gedung. Salah satu tanggung jawab Puskesmas dalam pembangunan kesehatan adalah berhsil tidaknya pelayanan preventif dan promotif.



Meskipun dalaM data sekunder bahwa pelayanan



preventif dan promotif sudah berjalan dengan baik namun dari data primer (SMD dan MMD) masih ditemukan bahwa pelayanan preventif dan promotif ternyata masih kurang, ini terlihat sebagaimana data hasil kegiatan



SMD



dan



MMD



bahwa



masih



banyak



masalah



kesehatan. Dengan adanya data tersebut maka pembangunan kesehatan masyrakat diwilayah kerja Puskesmas khususnya dibidang pelayanan preventif dan promotif masih harus ditingkatan. Adapun persoalan diatas surveyor menyarankan agar Puskesmas harus lebih meningkatan fungsi dan peranan dalam peningkatan pelayanan preventif dan promotif, diantaranya Puskesmas harus banyak koordinasi baik melalui lintas sektoral maupun dilingkungan Puskesmas sendiri.



27



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran 1



LEMBAR KUESIONER



Lampiran 2



DATA SAMPEL



Lampiran 3



SUSUNAN PANITIA



Lampiran 4



SUSUNAN ACARA/RUN DOWN



Lampiran 5



DAFTAR HADIR KEGIATAN MMD



Lampiran 6



VISUM KEGIATAN MMD



Lampiran 7



NOTULEN KEGIATAN MMD



Lampiran 8



CATATAN TANGGAPAN/UMPAN BALIK



KEGIATAN MMD Lampiran 9



POTO KEGIATAN SMD/MMD



Lampiran 10



RAB ( RENCANA ANGGARAN BIAYA)



Lampiran 11



SURAT TUGAS PELAKSANAAN SMD/MMD



Lampiran 12



SURAT PERMOHONAN IDZIN PELAKSANAAN



SMD/MMD Lampiran 13



SURAT UNDANGAN PERTEMUAN MMD



Catatan Daftar lampiran diatas harus disertakan lampiran dokumen aslinya ----------------------------------------------------------------------------------------Copyright @ 2018 Sie Promkes PKM Baturraden - All Rights Reserved



28



39



29