Laporan Ikan Manfish [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Prakarya Budidaya Ikan Manfish



Disusun oleh : 1.



Fakhrun Naufal Amin



(14)



2.



FX.Marchelino Ivan W



(15)



3.



Moh Andro Firstama Harjono



(20)



4.



Moh Hilman Fi'aunillah



(21)



XI MIPA 5



UPTD SMA NEGERI 1 TEGAL Jl. Menteri Supeno No 16 Tegal. Telp/Fax (0283)353498/353427 Email :[email protected] Website : www.sman1-tegal.sch.id



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa yang telah menciptakan alam jagat dengan segala kesempurnaannya. Kami sebagai penulis sekaligus penyusun makalah ini sangat berterimakasih kepada ibu guru yang telah mengajarkan mata pelajaran Prakarya sekaligus yang telah menuntun dalam pembuatan laporan praktikum mengenai “Budidaya Ikan Hias”. Kami pun berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah ikut berpartisipasi atas terbentuknya makalah yang sederhana ini. Dalam penulisan laporan praktikum, kami mendapatkan suatu pelajaran baik dalam penulisan laporan serta mendapatkan pengetahuan dari laporan ini. Kami sebagai penulis dalam laporan ini masih dalam proses belajar baik dalam tata cara penulisan laporan yang baik maupun dalam memahami dengan baik dalam menyajikan laporan sehingga kami selaku tim kelompok dalam penyusunan laporan ini sangat mengharapkan saran-saran yang membangun sehingga menghasilkan isi laporan yang dapat mendidik serta dapat dipertanggungjawabkan.



Tegal, 24 April 2017



TIM PENULIS



DAFTAR ISI Halaman Judul…………………………………………………………….…………… 1 Kata Pengantar…………………………………………………………………..……...2 Daftar Isi………………………………………………………………………………. 3 BAB I Pendahuluan…………………………………………………………………… 4 A. Latar Belakang Masalah………………………………………………….. 4 B. Rumusan Masalah ………………………………………………………… 4 C. Manfaat Penulisan…………………………………………………………. 4 D. Tujuan Penulisan………………………………………………………….. 4 BAB II Kajian Teori ………………………………………………………………...... 5 A. Aneka Ragam Ikan Hias Air Tawar……..………………………………… 5 B. Budidaya Ikan Hias……………………………………………………… 7 BAB III Pembahasan ………………………………………………………………… 11 A. Budidaya Ikan Manfish…………………………………………………. 11 B. Perawatan Ikan Manfish…………………………………………………. 13 BAB IV Penutup …………………………………………………………………….. 15 A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 15 B. Saran ………………………………………………………………………15 Daftar Pustaka ……………………………………………………………………… 16 Lampiran …………………………………………………………………………… 17



BAB 1 PENDAHULUAN



A. Judul : Budidaya Ikan Manfish B. Latar Belakang Seiring



dengan



perkembangan



zaman,



makin



banyak



pula



tempat



pembudidayaan ikan yang ada di Indonesia. Melalui kegiatan pembudidayaan ikan tersebut, maka produksi ikan pun semakin pesat. Indonesia memiliki banyak spesies ikan yang tidak dimiliki oleh negara lain. Dengan pembudidayaan ini, maka hasilnya pun sebagian diekspor ke luar negeri. Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol. Pembudidayaan ikan merupakan sebuah bisnis yang menjanjikan. Hasil yang diperoleh dari bisnis ikan dapat mencapai angka maksimal jika ditekuni dengan baik.



C. Rumusan masalah : 1. Bagaimana cara membudidayakan ikan manfish? 2. Bagaimana cara merawat ikan manfish dengan baik? D. Tujuan : 1. Untuk mengetahui cara membudidayakan ikan manfish. 2. Untuk mengetahui cara merawat ikan manfish dengan baik. E. Manfaat : Penulis dapat memperoleh ilmu pengetahuan mengenai budidaya ikan manfish dan cara merawat dengan baik.



BAB II KAJIAN TEORI A. Aneka Ragam Ikan Hias Air Tawar Ragam dan jenis ikan hias sangat banyak, baik yang berasal dari perairan tawar maupun laut. Tidak semua ikan hias dibudidayakan secara masif, ini terkait dengan pangsa pasar dan tingkat kesulitannya. Berikut ini beberapa jenis ikan hias air tawar yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. a. Ikan Koi Ikan koi atau Cyprinus carpio L pertama kali dipopulerkan di Jepang. Sekitar tahun 1820-an, para penangkar ikan Negeri Sakura tersebut berhasil menyilangkan beberapa strain ikan mas yang menjadi ikan dengan ikan warna merah dan putih yang menarik. Ikan hasil persilangan ini dikenal dengan nama koi. Pada tahun-tahun berikutnya berkembanglah ikan koi dengan berbagai varian warna menarik lainnya. Ikan koi merupakan ikan hias air tawar yang cocok dipelihara di kolam, bukan akuarium. Hal ini dikarenakan daya tarik ikan koi terdapat pada warna-warna yang indah bila dilihat dari atas. Selain itu, ikan koi juga memerlukan ruang gerak yang luas. Jenis ikan air tawar ini cukup mudah dikembangkan, tetapi sulit mendapatkan ikan yang berkualitas. b. Ikan Cupang Ikan cupang atau Betta sp. merupakan salah satu jenis ikan air tawar endemic negara-negara di Asia Tenggara. Ikan ini berkembang baik di rawa-rawa daerah tropis. Ikan cupang sanggup hidup dalam volume air yang sedikit dan minim oksigen. Cupang dapat dipelihara dalam setoples kecil dan tidak perlu mesin penghasil gelembung (aerator). Ikan cupang dipelihara sebagai ikan hias dan ikan aduan. Selain warna sisik siripnya yang berkilauan, ikan ini mempunyai sifat agresif. Cupang dapat merobekrobek antar sesamanya dalam pertempuran yang berlangsung berjam-jam lamanya. Ikan cupang sangat mudah dibudidayakan karena tidak memerlukan fasilitas mahal dan bisa dilakukan dalam skala rumahan.



c. Ikan Arwana Ikan arwana memiliki nama latin Scleropages sp. Arwana merupakan salah satu ikan endemik Indonesia. Ikan ini banyak ditemukan di perairan air tawar Kalimantan dan Papua. Dahulu, ikan arwana didapat dari perburuan di alam bebas. Akan tetapi, saait ini susah bisa dibudidayakan. Ikan arwana merupakan salah satu ikan hias air tawar yang berharga tinggi. Harga per ekornya mencapai jutaan rupiah, terutam untuk jenis-jenis ikan arwana tertentu. Sentra produksi iakn arwana ada di Kalimantan dan Sumatra. Ikan arwana umumnya dijual dengan sertifikat. d. Ikan Koki Ikan koki memiliki nama latin Carrasius auratus. Ikan koki masih satu keluarga dengan ikan mas. Ikan ini pertama kali dikenal sebagai ikan hias di Tiongkok, tetapi bangasa Jepang yang mempopulerkan ikan koki ini. Ikan koki sudah lama masuk ke Indonesia dan dibudidayakan meluas. Sentra produksi ikan koki terbesar ada di Tulungagung, Jawa Timur. Kotaini memproduksi lebih dari 55 juta ekor ikan koki setiap tahunnya. Sebagian besar ditujukan untuk pasar domestic, sebagian lainnya untuk diekspor. e. Ikan Guppy Ikan Guppy (Poecilia reticulate) merupakan ikan asli dari wilayah Amerika Tenga dan Selatan. Ikan ini sangat mudah beradaptasi sehingga penyebarannya bisa meluas ke seluruh dunia. Ikan guppy masuk ke Indonesia sekitar taun 1920-an. Saat ini, ikan guppy bisa ditemukan dengan mudah di perairan air tawar di Indonesia. Ikan guppy merupakan jenis ikan hias air tawar yang mudah dibudidayakan. Ikan guppy bereproduksi secara internal dengan cara melahirkan ikan guppy kawin dengan cara memasukkan organ gondopodium yang berada pada sirip anal ke dalam organ telur betina. Ikan betina mempunyai kemampuan untuk menyimpan sperma dalam tubuhnya sehingga ikan betina ini bisa hamil hingga tiga kalidalam satu kali perkawinananya. Jarak antar kehamilan berlangsung 1-5 minggu. Seekor indukan betina dapat menghasilkan sekitar 30-100 burayak dalam satu kali kelahiran.



f. Ikan Louhan Ikan louhan termasuk dalam keluarga Cichild dan tidak ditemukan di alam bebas. Ikan hias air tawar ini merupakan hasil persilangan dari berbagai jenis ikan Circhild. Louhan pertama kali dikembangkan di Malaysia. Banyak orang menyukai ikan ini karena warna sisik dan benjolan di kepalanya. Selain di Malaysia, ikan ini dikembangkan juga di Taiwan. Kini ikan louhan menyebar ke berbagai negara. Ikan louhan memiliki sifat agresif dan bila lepas di perairan umum menjadi predator bagi ikan lainnya. g. Ikan Discus Ikan discus memiliki nama latin Synphydoson discus. Ikan ini berasal dari perairan Amazon. Ikan ini disebut discus karena bentuknya seperti piringan (disc) dengan warna-warni yang atraktif. Ikan ini berbentuk pipih dan mempunyai aksen yang indah di tubuhnya. Pembawaan ikan hias air tawar ini sangat tenag dan gerakannya lembut sehingga disebut Rja Akuarium. Ikan discus yang paling besar bisa mencapai 15 cm. Ikan discus cocok dikembangbiakkan pada iklim tropisdengan suhu 25-30oC. Untuk pemeliharaan di dalam akuarium harus sedikit telaten karena ikan ini tergolong ikan yang mudah stres. B. Budidaya Ikan Hias Untuk mendapatkan hasil budidaya ikan hias yang baik dapat dilakukan dengan selalu menjaga kualitas dan kuantitasnya. Dalam menjaga kualitas dan kuantitas tidak terlepas dari cara budidaya ikan hias yang dilakukan. Oleh karena itu dalam kegiatan budidaya ikan hias perlu diperhatikan beberapa hal yaitu : 1) Wadah Pemeliharaan Ikan Hias Budidaya ikan hias dapat menggunakan wadah dari berbagai jenis selama tidak bocor. Wadah budidaya yang sering digunakan untuk ikan hias adalah akuarium, kolam bak semen, kolam terpal/plastik, bak fiber glass dengan ukuran yang beragam. Selain itu juga dapat dimanfaatkan barang-barang bekas yang tidak bocor dan dapat ditambal dengan ukuran dan diameter yang beragam ukurannya. Wadah budidaya ikan sistem airnya ada yang mengalir dan ada yang tergenang. Wadah pembudidayaan ikan hias ini terdiri dari wadah perawatan induk, pemijahan, penetasan telur, pendederan, pembesaran dan penampungan hasil.



2) Lingkungan Hidup Ikan Hias Air Tawar Ikan hias mempunyai kemampuan hidup pada lingkungan yang beragam. Lingkungan hidup ikan yang sangat mempengaruhi adalah air, suhu, derajat keasaman (PH), kesadahan air, kandungan oksigen terlarut dan kecerahan. Untuk membudidayakan ikan hias haruslah sesuai dengan kondisi lingkungan air disekitar kita. Lingkungan air yang ideal bagi ikan hias rata-rata adalah untuk suhu air 24 – 300C, PH 6-7, oksigen terlarut > 3 ppm dan kecerahan air 30 – 60 cm. 3) Pakan Ikan Hias Pakan untuk ikan hias yang diberikan biasanya adalah pakan alami dan pakan buatan. Jenis pakan alami yang biasa diberikan yaitu infusoria, kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera, artemia, serangga, kodok, ikan hidup/mati. Sedangkan pakan buatan adalah pakan yang bahan dasarnya juga berasal dari pakan alami. Pakan buatan umumnya berbentuk pellet yang kadar proteinnya dapat diatur sesuai kebutuhan pertumbuhan ikan. 4) Pemilihan Calon Indukan Ikan Hias Dalam pemijahan ikan hias diperlukan indukan ikan jantan dan betina. Induk yang akan digunakan harus mencukupi umur untuk dipijahkan dan sudah matang gonad (kelamin). Untuk mengetahui tingkat kematangan gonad pada ikan hias dapat dilihat dari cirinya. Ciri induk matang gonad untuk induk betina antara lain perut gendut ke arah genital dan bila diraba terasa lembek serta halus, genital menonjol (membuka) dan bila diurut akan keluar beberapa telur. Sedangkan induk jantan yang matang gonad dicirikan bila diurut kearah genital akan mengeluarkan cairan sperma. Ikan hias akan mengalami matang gonad dan dapat dipijahkan pada umur 4 – 12 bulan tergantung jenis ikannya. Calon indukan kondisi badannya harus sehat, tidak terjangkit penyakit dan berasal dari keturunan (gen) yang baik dan bagus. 5) Pemijahan Ikan Hias Pemijahan ikan untuk proses pembuahan telurnya ada yang berlangsung secara internal dan eksternal. Ikan hias ada yang bertelur dan ada yang beranak. Perlakuan proses pemijahan berbeda tergantung jenis ikannya. Oleh karena itu harus disiapkan media, bahan, alat yang diperlukan dalam proses pemijahan. Tidak semua ikan hias dapat melakukan pemijahan secara alami. Untuk membudidayakan ikan hias yang tidak bisa memijah secara alami dapat dilakukan dengan cara menyuntikkan hormon perangsang (induced spawning) agar bisa memijah baik secara alami atau melalui pengurutan (stripping). Perlu diketahui untuk membudidayakan ikan hias sebaiknya hindari pemijahan satu keturunan (inbreeding).



6) Penetasan Telur Ikan Hias Telur akan menetas tergantung dari jenis ikannya. Biasanya telur akan menetas setelah 24 jam menjadi larva. Penetasan (inkubasi) telur dapat dilakukan di akuarium,kolam permanen, corong dan happa. Dalam proses penetasan ada yang dilakukan dengan cara diangkat induk secara keseluruhan atau ada yang induknya ditinggal salah satunya. Proses penetasan telur ada yang memerlukan aerasi dan ada yang tidak. 7) Perawatan Larva Hingga Pembesaran Telur yang sudah menjadi larva akan mulai berenang kesana-kemari. Larva ikan dapat ditempatkan dalam akuarium, hapa, kolam bak, bak plastik, fiber glass dan kolam tanah serta wadah lainnya. Selama mulai menetas sampai umur ± seminggu larva tidak perlu diberi makan karena masih membawa cadangan makanan berupa kuning telur (yolksack). Setelah seminggu sudah mulai diberikan makanan berupa infusoria, kutu air atau artemia, cacing sutera atau jenis makanan lainnya baik dari pakan alami atau buatan yang ukurannya lebih kecil dari mulut larva. Setelah ikan berukuran benih dan mulai besar pakan yang diberikan berupa kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera, serangga, kodok, ikan hidup/mati atau pellet. Pemberian pakan yang umum dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore. C. Cara Membudidayakan Ikan Hias Air Tawar 1.) Ikan Koi Induk ikan koi harus sudah matang dengan umur jantan sekitar dua tahun dan betina tiga tahun. Ukuran kolam paling sempit adalah 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m dan kolam harus cukup mendapatkan matahari serta terlindung dari jangkauan anakanak maupun binatang peliharaan lain. Berikan tempat menempel yang baik untuk telur ikan koki agar tidak rusak. Ikan koki akan mulai memijah saat tengah malam. Setelah telur menempel pada tempat yang telah disiapkan, ada 2 cara agar budidaya berhasil, yaitu dengan memindahkan induk dari kolam tersebut, atau dengan memindahkan telur ke kolam penetasan. 2.) Ikan Cupang Induk jantan berusia kurang lebih 7 bulan dengan bentuk badan dan sirip indah. Sedangkan induk betina berusia kurang dari 7 bulan. Untuk pemijahan, siapkan baskom/akuarium kecil, isi air dengan ketinggian 1530 cm. Masukan ikan jantan sehari sebelum ikan betina terlebih dahulu. Tutup akuarium



selalu. Sehari setelah induk betina dimasukan, telur sudah bersarang di busa yang dipersiapkan oleh induk jantan. Pindahkan induk betina ke kolam lain sedangkan induk jantan dibiarkan untuk merawat anak-anaknya. Untuk perawatan anak cupang, pindahkan selalu ke wadah yang lebih besar agar pertumbuhannya baik. Berikan makan kudu air. Dan selalu tutup wadah/akuarium. 3.) Ikan Arwana Induk ikan arwana dipelihara dalam kolam yang berukuran 5 m × 5 m dengan kedalaman air 0,5 - 0,7 m. Kolam ditutup dengan plastik setinggi 0,75 m untuk mencegah ikan melompat. Pemijahan terjadi selama 1-2 minggu. Setelah telur keluar, jantan membuahi telur dan mengumpulkan telur di mulutnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang sendiri. 4.) Ikan Koki Budidaya ikan koki dikerjakan di akuarium berukuran panjang 80 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 40 cm. Induk jantan dan betina memiliki perbandingan 1:2. Setelah pemijahan, induk moki dipisahkan dari akuarium karena induk dapat memakan telur sendiri. Penetasan telur berjalan kurang lebih 2-4 hari. Suhu akuarium kurang lebih 2428°C dan harus diberi oksigen.



BAB III PEMBAHASAN A. Budidaya Ikan Manfish Ikan manfish dapat dijadikan induk setelah umurnya mencapai 7 bulan dengan ukuran panjang ± 7,5 cm. Untuk mencapai hasil yang optimal, induk harus dikelola dengan baik antara lain dengan pemberian pakan yang baik seperti jentik nyamuk , cacing Tubifex, atau Chironomous. Selain itu karena induk ikan manfish sangat peka terhadap serangan penyakit, maka perlu diberikan perlakuan obat secara periodic. Obat yang biasa digunakan antara lain Oxytetracycline dan garam. Sebelum dipijahkan, induk manfish dipelihara secara massal (jantan dan betina) terlebih dahulu dalam 1 akuarium besar (ukuran 100 x 60 x 60 cm³). setelah matangtelur, induk manfish akan berpasangan dan memisahkan dari ikan lainnya. Induk yang berpasangan tersebut sudah dapat diambil dan dipijahkan pda tempat pemijahan. Selain itu dapat dilakukan, yaitu dengan memasangkan induk manfish secara langsung setelah mengetahui induk jantan dan betina. Induk jantan dicirikan dengan ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan induk betina. Kepala induk jantan terlihat agak besar dengan bagian antara mulut ke sirip punggung berbentuk cembung, serta badan lebih ramping dibandingkan dengan ikan betina. Sementara induk betina dicirikan oleh ukuran tubuh yang lebih kecil dan bentuk kepalanya yang lebih kecil dengan bagian perut yang lebih besar/gemuk serta terlihat agak menonjol. Tekhnik pemijahan Pemijahan dilakukan di akuarium berukuran 60x50x40 cm³ denagn tinggi air± 30 cm. kedalam akuarium tersebut diberiakan aerasi untuk menyuplai oksigen. Ikan manfish akan menempelkan telurnya pada substrat yang halus, misalnya potongan pipa PVC yang telah disiapkan/ditempatkan dalam akuarium pemijahan.



Karena ikan manfish cenderung menyukai suasana yang gelap dan tenang, maka pada dinding akuarium dapat ditempelkan kertas atau plastic yang berwarna gelap. Induk manfish akan memijah pada malam hari. Induk betina menempelkan telurnya pada substrat dan diikuti ikan jantan yang menyemprotkan spermanya pada semua telur, sehingga telur-telur tersebut terbuahi. Jumlah telur yang dihasilkan setiap induk berkisar antara 500-1000 butir,. Selama masa pemijahan tersebut, induk tetap diberi pakan berupa cacing Tubifex, Chironomous atau Daphnia. Penetasan telur dan pemeliharaan larva Telur yang menempel pada substrat selanjutnya dipindahkan ke akuarium pemetasan telur (berukuran 60 x 50 x40 cm³) untuk ditetaskan. Pada air media penetasan sebaiknay ditambahkan obat anti jamur, antara lain Methyline Blue dengan dosis 1 ppm. Untuk menjaga kestabilan suhu, maka ke dalam media penetasan telur tersebut digunakan pemanas air (water haater) yang dipasang pada suhu 27-28°C. Telur manfish akan menetas setelah 2-3 hari, dengan derajat penetasan telur berkisar 70-90%. Selanjutnya paralon tempat penempelan telur diangkat dan dilakukan perawatan larva hingga berumur ±2 minggu. Pakan yang diberikan selama pemeliharaan larva tersebut beruapa pakan alami yang sesuai dengan bukaan mulut larva dan memiliki kandungan protein yang tinggi, antara lain nauplii Artemia sp. Pakan tersebut dberikan 2 kali sehari (pagi dan sore) hingga larva berumur ± 10 hari dan dilanjutkan dengan pemberian cacing Tubifex. Pendederan dan pembesaran Setelah berumur ± 2 minggu, benih tersebut dapat dilakukan penjarangan untuk kemudian dilakuakn pendederan sampai ikan berumur satu bulan. Langkah berikutnya adalah memanen benih tersebut untuk dipindahkan ke dalam bak/wadah pembesaran. Dalam hal ini dapat digunakan bak fiber atau bak semen, tergantung wadah yang tersedia. Selama masa pembesaran, diupayakan agar ada aliran air ke



dalam wadah pembesaran walaupun sedikit. Padat penebaran untuk pembesaran ikan manfish berkisar 100 ekor/m₂. Pakan yang diberikan berupa cacing Tubilex Cara Pemeliharaan Ikan Manfish yang Baik Perawatan yang baik mencakup perawatan keadaan air yang baik serta terebas dari zat-zat kimia beresiko seperti amoniak dan sebagainya. Diluar itu keadaan kolam mesti cukup ada oksigen untuk zat utama untuk ikan. Untuk memberikan kandungan oksigen terlarut dalam air butuh dipasang aerator. Untuk menyaring kotoran dalam kolam ikan manfish umumnya ditambahkan filter kolam yang menyaring kotoran fisik ataupun kimia. Ciri-Ciri Ikan Manfish Jantan Dan Betina



B. Perawatan Ikan Manfish Ikan manfish kami diberi makan dua kali sehari pagi dan sore hari. Pakan yang digunakan adalah pelet. Untuk penggantian air, kami menggantinya seminggu sekali atau jika aquarium tampak terlalu kotor saja dengan suhu air berkisar antara 27-280C. Jika suhu air terlalu panas, dapat membuat ikan menjadi stres dan mati. Dan jika diganti terlalu sering maka ikan akan stress dan jika suhu terlalu dingin, maka ikan akan tampak pasif dan tidak mau makan. Untuk hari pertama, jika ikan tampak pasif



dan sering mengumpat, maka sebaiknya ikan diberikan cahaya seminim hingga ikan mulai terbiasa dengan lingkungan barunya. Jika ikan sudah tampak terbiasa dengan lingkungannya, maka ajaklah ikan untuk berinteraksi dengan kita seperti meletakkan cermin didekat aquarium sehingga ikan akan lebih aktif. Karena ikan yang aktif menandakan ikan itu sehat dan pertumbuhannya pun tidak terhambat.



BAB IV PENUTUP Kesimpulan Pemberian pakan yang teratur dan kebersihan tempat kita memelihara ikan dapat mempengaruhi kualitas ikan Manfish.Ikan Manfish akan sangat bernilai tinggi jika nemiliki ukuran yang besar dan warna sisik yang cantik dan cerah. Oleh karena itu,pakan khusus juga dibutuhkan untuk mempercepat pertumbuhan ikan.Ikan Manfish sebaiknya diberi makan dua kali sehari pagi dan sore hari



Saran Dalam merawat ikan manfish,sebaiknya kita selalu mengecek kualitas air yang digunakan karena kualitas air sangat penting bagi kesehatan ikan manfish tersebut. Selain itu, kita juga harus rutin memberi makanan khusus pada manfish agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Kebersihan akuarium juga harus diperhatikan dalam pemeliharan ikan manfish.



DAFTAR PUSTAKA http://perawatanternakbudidaya.blogspot.com/2014/03/Budidaya-ikan-Hias-ManfishDan-Cara-Ternaknya.html?m=1 http://akuariumhiasku.blogspot.co.id/2014/05/cara-budidaya-ikan-manfish.html?m=1



http://www.majalahikan.com/2016/02/Jenis-Jenis-Ikan-manfish-atauangel-fish.html?m=1 http://belajarberkebun.com/cara-merawat-ikan-hias-di-akuariumkecil.html



LAMPIRAN