Laporan Ipe Kelompok 5 (Fix) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDIDIKAN INTERPROFESI BERBASIS KESEHATAN JAMAAH HAJI (PILGRIMS HEALTH–BASED INTERPROFESSIONAL EDUCATION)



Dosen Pembimbing Lapangan: dr. Abdul Malik Setiawan, M.Infect.,Dis



Oleh : Kelompok 5 Nadiya Salma Kustiawan



(18910009) PSPD



Wafa’ul Athiyyah



(18930003) PSSF



Diana Anggraeni



(18930007) PSSF



Muhammad Wildan Baikhaqi



(18930013) PSSF



FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2021



KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan “Laporan Pendidikan Interprofesi



Berbasis Kesehatan



Jamaah



Haji



(Pilgrims



Health–Based



Interprofessional Education)” dengan berjalan lancar. Penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. H. M Zainuddin M.A, selaku rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 1. Prof. Dr. Dr. Yuyun Yueniwati P. W, M.Kes, Sp. Rad(K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 2. Ibu Dr. apt. Roihatul Muti’ah.,S.Farm.,M.Kes selaku Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 3. Ibu dr. Tias Pramesti Griana, M.Biomed selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 4. Bapak apt. Abdul Hakim, S.Si.,M.PI selaku Ketua Program Studi Farmasi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 5. Bapak dr. Abdul Malik Setiawan, M.Infect., Dis selaku Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 5. Penulis memohon maaf apabila banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini.



Penulis



menyambut



dengan



baik



atas



kritik



dan



saran



dari



Bapak/Ibu/Saudara/i sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas kepenulisan laporan ini. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Batu, Desember 2021



Penulis



i



LAPORAN



PENDIDIKAN INTERPROFESI BERBASIS KESEHATAN JAMAAH HAJI (PILGRIMS HEALTH–BASED INTERPROFESSIONAL EDUCATION)



FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG



Telah disetujui dan disahkan pada tanggal ....,



Dosen Pembimbing Lapangan



dr. Abdul Malik Setiawan, M.Infect.,Dis NIP. 19850109 201101 1 011



Mengetahui, Wakil Dekan Bidang Akademik



Dr. apt. Roihatul Muti’ah, S.Farm.,M.Kes NIP. 19800203 200912 2 003



ii



2021



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................v BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 1.1 Latar Belakang .......................................................................................1 1.2 Tujuan .....................................................................................................2 1.3 Program Kerja ........................................................................................3 1.4 Waktu .....................................................................................................4 BAB II PROFIL SOSIO-DEMOGRAFI KESEHATAN HAJI .........................5 2.1 Profil Sosio-Demografi Wilayah CJH....................................................5 2.2 Profil CJH Binaan ..................................................................................6 BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................................12 3.1 Identifikasi Masalah .............................................................................12 3.2 Analisa Masalah ...................................................................................12 3.3 Perencanaan Kegiatan ..........................................................................16 3.4 Matriks Kegiatan ..................................................................................17 3.5 Kendala dan Antisipasi.........................................................................18 BAB IV PENUTUP ..............................................................................................19 4.1 Kesimpulan ...........................................................................................19 4.2 Saran .....................................................................................................19 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................20 LAMPIRAN ..........................................................................................................21



iii



DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Peta Wilayah Gresik ............................................................................. 6 Gambar 2.2 Genogram ............................................................................................. 7 Gambar 2.3 Denah Rumah .................................................................................... 10



iv



DAFTAR SINGKATAN IPE



: Interprofessional Education



CJH



: Calon Jamaah Haji



Kemenkes RI : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia WHO



: World Health Organization



KU



: Keadaan Umum



GCS



: Glasgow Coma Scale



TD



: Tekanan Darah



HR



: Heart Rate



RR



: Respiratory Rate



USG



: Urgency, Seriousness, Growth



AKPK



: Aktual, Kekhalayakan, Problematika dan Kelayakan



v



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefisinikan sehat sebagai suatu keadaan yang sempurna dari segi fisik, mental, sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Sedangkan menurut UU 23 tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang mungkin hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Eliana dan Sumiati, 2016). Menurut UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor utama, yaitu faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Oleh karena itu, kesehatan merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. Dilihat dari sudut pandang ini, tentunya penting sekali mengoptimalisasikan pembangunan kesehatan nasioanl guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud (Kemenkes RI, 2017). Salah satu strategi kunci untuk optimalisasi pembangunan kesehatan dan transformasi pelayanan kesehatan adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kolaborasi dalam internal sektor kesehatan maupun kolaborasi multisektor. Oleh karena itu dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan tersebut dan upaya pembangunan sistem pelayanan yang kolaboratif perlu dilakukan bersama dengan penyelenggaraan pendidikan interprofesi yang berkualitas. Centre for the Advancement of Interprofessional Education (CAIPE) pada tahun 2002 mendefinisikan pendidikan interprofesi sebagai suatu bentuk pendidikan yang terjadi ketika dua atau lebih profesi kesehatan belajar bersama,dari, dan mengenai satu sama lain untuk mewujudkan kolaborasi yang efektif dan meningkatkan kualitas kesehatan (Barr, 2002). Implementasi IPE di bidang kesehatan dilaksanakan kepada mahasiswa dengan tujuan untuk 1



2



menanamkan kompetensi-kompetensi IPE sejak dini dengan retensi bertahap sehingga ketika mahasiswa berada di lapangan diharapkan dapat mengutamakan keselamatan pasien dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bersama profesi kesehatan yang lain (Buring, 2009). Pendidikan interprofesi diharapkan mampu menghasilkan profesi kesehatan dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang baik dalam menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan dinamis dalam sebuah tim kolaboratif. Di Indonesia, penerapan pendidikan interprofesi juga sudah tertuang dalam Standar Nasional Pendidikan Kedokteran tahun 2018. Sehingga pendidikan interprofesi sudah menjadi kebutuhan untuk dapat menjawab tantangan pelayanan kesehatan, dimana hal ini sejalan dengan tujuan dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang berupaya mengantarkan para mahasiswanya menjadi intelek profesional. Penyandang predikat ini memiliki empat kekuatan, yaitu: (1) Kedalaman spiritual, (2) Keagungan akhlak, (3) Keluasan ilmu, dan (4) Kematangan profesional. Melalui empat kekuatan ini mahasiswa dan alumni Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang diharapkan dapat mengemban tanggung jawab dan turut berperan dalam pembangunan masyarakat secara optimal. Salah satu bentuk perwujudan usaha tersebut yakni pelaksanaan Interprofessional Education (IPE). Kegiatan IPE mahasiswa S1 PSPD dan PSSF. Pendidikan interprofesi bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan diarahkan pada pendampingan calon jamaah haji. Hal ini seuai dengan keunggulan yang diangkat dalam visi Fakultas yaitu berperan serta dalam pengembangan bidang kedokteran kesehatan haji dan amanat Peraturan Menteri Kesehatan No.15 Tahun 2016 tentang Istitha’ah Kesehatan Jamaah Haji. Calon Jamaah Haji yang akan didampingi adalah di Wilayah Dinas Kesehatan Kota Batu, untuk memberikan kemanfaatan pada masyarakat sekitar kampus. Oleh karena itu, diperlukan model ini sebagai panduan dalam pelaksaan kegiatan Pendampingan Calon Jamaah Haji Berbasis Pendidikan Interprofesi (IPE). 1.2 Tujuan Tujuan diadakannya IPE berbasis kesehatan haji (Hajj Pilgrims Health-Based Interprofesional Education), yaitu:



3



1. Melatih mahasiswa untuk melakukan kolaborasi antarprofesi dalam memecahkan suatu permasalahan. 2. Melatih mahasiswa untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan faktorfaktor yang berpengaruh pada kesehatan calon jamaah haji sesuai dengan profesinya masing-masing. 3. Meningkatkan kemampuan mahsiswa untuk berkomunikasi dengan masyarakat dan cara mengedukasi masyarakat yang baik dan benar. 4. Mendukung program pemerintah di bidang kesehatan dalam proses pembinaan kesehatan calon jamaah haji menuju istitha’ah. 1.3 Program Kerja Program kerja yang hendak dicapai dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut: Hasil yang No



Kegiatan



1.



Wawancara CJHbersama DPL Memberikan pertanyaan kepada CJH



2.



Proses analisa Analisis menggunakan SOAP, USG, AKPK



Sasaran



CJH



CJH



3.



Pembuatan dan bimbingan mengenai produk dengan DPL



CJH



4.



Presentasi bersama CJH, DPL, dan supervisor



CJH



Waktu



16 November 2021



Tempat



Zoom meeting



diharapkan Mendapatkan informasi detailterkait penyakit yang diderita oleh CJH



Dapat menganalisa masalah utama 6 Desember Zoom yang berkaitan 2021 meeting dengan penyakityang diderita oleh CJH Dapat memberikan edukasi dan 13 Desember Zoom promosi 2021 meeting kesehatan berupa produk kepada CJH CJH mendapat edukasi dan 18 Desember Zoom promosi 2021 meeting tentangproduk yang telah



4



dirancang berupa poster dan penjelasannya. 1.4 Waktu Pelaksanaan kegiatan program pendampingan calon jamaah haji berbasis pendidikan interprofesi Hajj Pilgrims Health Based Interprofesional Education yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang serentak dimulai pada tanggal 18 Oktober 2021 sampai dengan 17 Desember 2021.



BAB II PROFIL SOSIO-DEMOGRAFI KESEHATAN HAJI 2.1 Profil Sosio-Demografi Wilayah CJH Lokasi Kabupaten Gresik terletak di sebelah Barat Laut Kota Surabaya yang merupakan Ibukota Propinsi Jawa Timur dengan luas wilayah 1.191,25 km2 yang terbagi dalam 18 kecamatan, 330 desa, dan 26 kelurahan. Secara geografis wilayah Kabupaten Gresik terletak antara 112° sampai 113° Bujur Timur dan 7° sampai 8° Lintang Selatan serta merupakan dataran rendah dengan ketinggian 2 sampai 12 meter di atas permukaan air laut, kecuali Kecamatan Panceng yang mempunyai ketinggian 25 meter di atas permukaan air laut. Sebagian wilayah Kabupaten Gresik merupakan daerah pesisir pantai, yaitu memanjang mulai dari Kecamatan Kebomas, Gresik, Manyar, Bungah, Sidayu, Ujungpangkah, dan Panceng serta Kecamatan Sangkapura dan Tambak yang lokasinya berada di Pulau Bawean. Wilayah Kabupaten Gresik sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Selat Madura dan Kota Surabaya, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto, serta sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lamongan. Penduduk Kabupaten Gresik berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2019 ada sebanyak 1.312.881 jiwa yang terdiri atas 650.973 jiwa penduduk laki-laki dan 661.908 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gresik mencatat penduduk Kabupaten Gresik pada tahun 2019 sebanyak 1.298.184 jiwa yang terdiri atas 652.982 penduduk laki-laki dan 645.202 penduduk perempuan. Kepadatan penduduk diKabupaten Gresik tahun 2019 mencapai 1.089 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga 3-4 orang. Kepadatan



Penduduk



kepadatan penduduk



di



18



kecamatan



cukup



beragam



dengan



tertinggi berada di kecamatan Gresik dengan kepadatan



sebesar 14.882 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Tambak sebesar 413



5



6



jiwa/km2. Sementara itu jumlah keluarga pada tahun 2019 sebanyak 389.072 keluarga.



Gambar 2.1 Peta Wilayah Gresik 2.2 Profil CJH Binaan 2.2.1 Identitas CJH Nomor KK



: 3525042011083713



Nama KK



: Hanifah



Alamat KK



:Kedung



Sambi



RT003/RW002,



Ds.



Kedungsekar,



Benjeng, Gresik. Telp/No Hp



: 085101196203



2.2.2 Demografi



Nama Kedudukan Hanifah



Kepala Keluarga



Jenis Umur Kelamin P



66



Agama Islam



Suku



Status Pendidikan Pekerjaan Marital



Jawa Cerai Mati



SD



Petani



7



2.2.3 Genogram



Gambar 2.2 Genogram 1. Fungsi Keluarga a. Fungsi Biologis 1. Riwayat penyakit sekarang: - Hipertensi - Asam urat (sudah sembuh dan tidak kambuh) 2. Komorbid saat ini: - Hipertensi 3. Penyakit genetik: Tidak ada 4. Mortalitas: Tidak ada 5. Riwayat obat: Amlodipin



8



6. Data laboratorium dan data klinik (bila ada): Tidak ada b. Fungsi Psikologi 1. Bagaimanakah hubungan psikologi antar keluarga? - Hubungan psikologi dengan keluarga sangat baik dan harmonis - Keluarga dapat menyelesaikan masalah dengan kompak dan dibicarakansecara musyawarah dalam keluarga c. Fungsi Ekonomi 1. Siapa Tulang punggung keluarga? -



Menantu (Bapak Sama’in)



2. Berapa penghasilan rata-rata perbulan? -



Narasumber tidak terlalu tahu



3. Siapa yang menjadi tanggungan keluarga? -



CJH, istri menantu CJH, dan 3 anak yang masih bersekolah



d. Fungsi Pendidikan Seberapakah pentingnya pendidikan dikeluarga anda? Pendidikan dikeluarga CJH dianggap sangat penting terbukti dari cucu-cucu CJH yang masih menempuh pendidikan dan juga sudah menempuh pendidikan kebidanan dan kedokteran e. Fungsi Religius Apakah keluarga rutin melakukan ibadah? -



Keluarga CJH rutin melakukan ibadah sholat 5 waktu



-



Istiqomah membaca Al-Qur’an setiap hari



f. Fungsi Sosial Budaya Bagaimanakah hubungan keluarga dan lingkungan sekitar (tetangga, kerabat, dll)? -



Hubungan keluarga dengan tetangga sekitar sangat baik dengan saling bertoleransi satu sama lain



g. Fungsi Perawatan Kesehatan



9



Adakah masalah kesehatan dalam keluarga? Apakah sering memeriksakan diri kelayanan kesehatan? -



CJH sangat peduli dengan kesehatan. Dibuktikan dengan setiap merasa sakit melakukan pemeriksaan kesehatan di layanan kesehatan terdekat seperti puskesmas, dan tempat praktik dokter.



2. Perilaku 1. Apa saja yang Anda makan sehari-hari? Bagaimana pola konsumsi makanan Anda? -



Makan 3 kali sehari dengan pola konsumsi makan yang baik



-



Menkonsumsi buah-buahan dan sayuran



-



Menghindari makanan yang tinggi kolestrol dan garam



-



Sering minum air putih



2. Seberapa rutin Anda berolahraga? Olahraga apa yang biasanya Anda lakukan? -



CJH melakukan olahraga rutin dengan memanfaatkan kegiatan seharihari, seperti berjalan santai di pagi hari, dan melakukan kegiatan kerajinan tenun sehingga dapat berolahraga dengan memanfaatkan kegiatan seharihari



3. Bagaimana Anda menjaga kebersihan diri? -



CJH mandi 5 kali sehari (jam 3 dini hari, waktu duha, waktu duhur, waktu ashar, dan waktu maghrib)



-



Mencuci tangan sebelum makan



4. Bagaimana Anda menjaga kebersihan lingkungan? -



Menyapu rumah di pagi dan sore hari



-



Mengepel 1 minggu 2 kali



-



Bersih-bersih kebun rumah dan menanam sayur-sayuran dikebun rumah



5. Bagaimana cara Anda menjaga lingkungan rumah tetap sehat? (Memperhatikankarakteristik rumah sehat/tidak) -



Membersihkan linkungan rumah setiap hari secara rutin



-



Pintu dan jendela dibuka setiap pagi agar sirkulasi udara dirumah segar danbaik



10



-



Rumah memiliki jendela dan ventilasi yang baik



-



Pencahayaan rumah bagus,tampak terang dan tidak gelap



-



Air berish tersedia



-



Kebun rumah bersih dan terawat



-



Dinding tidak lembab



-



Sampah rumah tangga selalu dibersihkan setiap hari



-



Jarak sumber air dan sepitank jauh



6. Bagaimana Anda melakukan perilaku hidup bersih dan sehat? -



Membersihkan lingkungan



-



Menjaga kesehatan



-



Menjaga pola makan sehat 6. Keadaan Lingkungan



1. Komponen denah rumah a. Denah rumah



Luas Rumah: 9x16m



Gambar 2.3 Denah Rumah Komponen rumah:



11



-



1 ruang keluarga



-



1 kamar mandi



-



1 ruang sholat



-



1 dapur



-



1 gudang



-



1 teras



-



1 garasi



2. Akses menuju sarana kesehatan -



Jarak menuju puskesmas 3 km



-



Bidan desa 1 km



-



Praktik dokter umum 1 km



BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN 3.1 Identifikasi Masalah Terdapat 2 masalah kesehatan yang dialami oleh CJH kelompok 5, yaitu: 1. Hipertensi Calon Jamaah Haji terdiagnosis hipertensi sejak tahun 1993. Telah diberikan tatalaksana yaitu captopril namun pasien mengeluh batuk-batuk dan akhirnya tidak meminum obatnya lagi sampai tahun 2018. Di tahun 2018 pasien mengeluh sakit kepala dan dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil 200 mmHg, yang menandakan tekanan darah pasien sangat tinggi dan masih menderita hipertensi. 2. Nyeri pinggul Saat ini pasien mengeluhkan nyeri pinggul yang muncul hilang timbul. Nyeri pinggul ini bisa jadi dikarenakan gangguan mekanik muskuloskeletal atau bisa jadi dipicu dengan adanya trauma, berbaring miring dalam waktu lama, penggunaan berlebihan, otot kaku, duduk dalam posisi tidak nyaman, keseleo, atau tegang.



3.2 Analisa Masalah 3.2.1



Analisis S-O-A-P



12



Identitas Umum Pasien 1. 2. 3. 4.



Nama Usia Jenis Kelamin Pekerjaan



Hanifah 66 tahun Perempuan Petani



13



(S-Subjektif) 1. Keluhan Utama 2. Riwayat Penyakit Sekarang 3. Riwayat Penyakit Dahulu 4. Riwayat Penyakit Keluarga 5. Riwayat Alergi 6. Riwayat Pengobatan 7. Riwayat Sosial



Sakit pinggul, pusing Hipertensi Asam urat Hipertensi Tidak ada Amlodipine 5 mg; Samcofenac 50 mg; Stanza 500 mg (O-Objektif)



Status Generalis 1. KU 2. Kesadaran 1. 2. 3. 4.



GCS 456 Composmentis



Vital Sign TD HR RR Temperatur tubuh



mmHg 60 x/menit 15 x/menit 36,2 oC (A-Assesment)



Bidang Farmasi



Bidang Kedokteran



Pengkajian DRP



Ada/Tidak



Adanya indikasi tanpa terapi



Tidak



Ada terapi tanpa indikasi



Tidak



Pemilihan obat tidak sesuai



Tidak



Kegagalan mendapatkan obat



Tidak



Dosis terlalu tinggi



Tidak



Dosis terlalu rendah



Tidak



Adverse drug reaction



Tidak



Drug interaction



Tidak



Kondisi Klinis Pasien



Diagnosis kerja: Hipertensi dengan nyeri pinggul



14



(P-Planning)



Bidang Farmasi



- Terapi farmakologi: Pada kasus CJH ini tidak terdapat DRP yang menunjukkan bahwa indikasi dan terapi yang diberikan sudah tepat, yaitu Amlodipine 5 mg untuk mengatasi hipertensi. Samcofenac 50 mg dan stanza 500 mg untuk mengatasi nyeri pinggul. Modifikasi gaya hidup yang dapat dilakukan, yakni: 1. Menyarankan pola makan bergizi sesuai anjuran kemenkes, yaitu: - GULA-Batasi konsumsi gula