Laporan Jagung (Fixed) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN BUDIDAYA JAGUNG (Zea mays, L.) Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah “Dasar Agronomi”



Disusun oleh, Kelas 3A Agribisbisnis - Kelompok 4 Missa Ashari



(11170920000003)



Rosanti



(11170920000004)



M. Ilham Ramdani



(11170920000006)



Widi Septia Wijaya



(11170920000049)



Dwi Nuryani



(11170920000050)



Ratih Widiawati



(11170920000051)



Sinergi Adi Luhung



(11170920000093)



PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018



KATA PENGANTAR Segala puji kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan kaunia yang telah diberikan kepada kami semua, sehingga Laporan Praktikum Dasar Agronomi ini dapat terelesaikan dengan baik. Adapun laporan ini kami susun sebagai bagian dari tugas mata kuliah Dasar Agronomi. Dalam penyusunan laporan ini, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Adapun pihak-pihak tersebut antara lain: 1. Ibu Armaeni Dwi Humaerah, M. Si selaku dosen Pengampu mata kukiah Dasar Agronomi. 2. Bapak Iping Ruspendi, SP selaku pembimbing praktikum Dasar Agronomi. 3. Pertugas kebun praktikum Dasar Agronomi. 4. Rekan satu tim, dan teman-teman sekalian yang terlibat yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu. Kami selaku penyusun menyaadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami dengan senang hati menerima saran dan masukan dari pembaca sekalian. Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk kita semua.



Ciputat, 26 Desember 2018



Tim Penyusun



2



DAFTAR ISI JUDUL LAPORAN...........................................................................................................1 KATA PENGANTAR.......................................................................................................2 DAFTAR ISI.....................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4 A. Latar Belakang...........................................................................................................4 B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4 C. Tujuan Praktikum.......................................................................................................4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................5 A. Sejarah Jagung............................................................................................................5 B. Taksonomi dan Morfologi Tanaman Jagung..............................................................6 C. Budidaya Jagung.........................................................................................................7 D. Hama dan Penyakit.....................................................................................................9 E. Pupuk NPK...............................................................................................................10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................................13 A. Waktu dan Tempat...................................................................................................13 B. Alat dan Bahan.........................................................................................................13 C. Cara Kerja.................................................................................................................13 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................................16 A. Hasil Praktikum........................................................................................................16 B. Pembahasan..............................................................................................................22 BAB V PENUTUP..........................................................................................................26 A. Kesimpulan...............................................................................................................26 B. Saran.........................................................................................................................26 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................27 DOKUMENTASI............................................................................................................28



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai penyumbang karbohidrat, jagung (Zea mays. L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Terdapat beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) menggunakan jagung sebagai pangan pokok Jagung mempunyai kandungan gizi dan serat kasar yang cukup memadai sebagai bahan makanan pokok pengganti beras. Jagung juga merupakan bahan baku makanan ternak, diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung jagung atau maizena (dari bulir), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi. Kebutuhan akan konsumsi jagung di Indonesia terus meningkat. Hal ini didasarkan pada makin meningkatnya tingkat konsumsi perkapita per tahun dan semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia. Di Indonesia jagung merupakan komoditi tanaman pangan penting, namun tingkat produksi belum optimal. Untuk itu pada pratikum kali ini dilakukan penanaman jagung guna mengetahui tentang pengaruh dosis pupuk urea, Urea merupakan salah satu jenis pupuk yang mengandung unsur nitrogen. Unsur ini diperlukan tanaman selama pertumbuhannya, ketersediaan yang dapat merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, mensintesa asam amino dan protein dalam tanaman, serta dapat merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman. B. Rumusan Masalah 1. Apakah benar urea dan NPK mempengaruhi pertumbuhan tanaman? 2. Bagaimana perbedaan tanaman dengan jumlah urea yang berbeda? C. Tujuan Praktikum 1. Untuk mengetahui teknik dalam budidaya tanaman jagung. 2. Untuk melihat dan mengetahui penampilan tanaman akibat persaingan antara tanaman dalam memperebutkan faktor lingkungan (cahaya, air, hara, hama, dll). 3. Untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman jagung berdasarkan pengaturan jarak tanam dan dosis pupuk urea.



4



BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Jagung Zea mays atau dalam bahasa Indonesia disebut Jagung adalah salah satu sumber tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting didunia, selain padi dan gandum. Di daerah Amerika Tengah dan Selatan penduduknya menjadikan jagung sebagai bahan pangan pokok, sebagaiamana terjadi di Afrika dan beberapa daerah di Indonesia. Jagung ternyata bukanlah tanaman asli Indonesia, menurut teori yang berkembang saat ini menyatakan bahwa jagung didomestikasi pertama kali oleh penghuni lembah Tehuacan di Meksiko. Diketahui bahwa bangsa Omlek dan Maya sudah mengenal berbagai teknik pengoahan hasil tanaman dan telah membudidayakan jagung di seantero Amerika Tengah sejak 10.000 tahun silam. Lalu meluas ke daerah Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 3.000 tahun silam, dan telah mencapai daerah pegunungan pegunungan di Peru pada 4.000 tahun yang lalu. Di kawasan Pegunungan Andes berkembang jenis jagung yang dapat beradaptasi dengan suhu yang rendah. Sejak 2500 tahun sebelum masehi tanaman jagung telah dikenal di berbagai penjuru di Benua Amerika. Pada abad ke 5 kedatangan orang-orang Eropa ternyata turut membawa serta jenis-jenis jagung ke dunia Lama baik ke Eropa dan Asia. Di Asia jagung tersebar dengan cepat berkat terbukanya jalur barat oleh Ferdinand Magellan melintasi Samudra Pasifik, di tempat-tepat baru inilah jagung mudah beradaptasi karena memiliki elastisasi fenotipe yang tinggi. Dan para ahli berpendapat bahwa jagung yang berkembang saat ini adalah keturunan langsung sejenis tanaman rerumputan yang bernama teosinte (Zea mays). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsug sekitar 7.000 tahun silam oleh penduduk asli setempat, masuklah gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte  sebenranya sudah digunakan untuk menggmbarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali  Zea mays spp. mays. Proses domestikasi inilah yang pada akhirnya menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Di wilayah Nusantara sendiri, tanaman jagung diperkirakan masuk pada sekitar abad ke-16 oleh penjajah Portugis. Masuknya tanaman ini ke Indonesia juga menimbulkan beragam macam penanaman untuk menyebut tanaman jagung. Kata “Jagung” dalam merupakan singkatan dari kata “Jawa Agung” yang dalam bahasa jawa artinya “Jejawut Besar”, sementara di daerah lain terdapat sebutan “Jagong” di Sunda, Aceh, Batak, dan Ambon, “Jago” di Bima, “Jhaghung” di Madura, “Rigi” di Nias, “Eyako” di Enggano, “Wataru” di daerah Sumba, “Latung” di daerah Flores, “Fata” di daerah Solor, ”Pena” di 5



Timor, “Gandung” di Toraja, “Kastela” di Halahera, “Telo” di Tidore, “Binthe/Binde” di Gorontalo dan Buol, “Barelle” di Bugis, “Milu/Milho” di kawasan Indonesia Timur. B. Taksonomi dan Morfologi Tanaman Jagung 1. Taksonomi Jagung Kerajaan  : Plantae



Famili  : Poaceae/Gramineae



Divisio : Spermathophyta



Subfamili : Ponicoidae



Subdivisio : Angiospermae



Genus : Zea



Kelas : Monocotyledonena



Spesies  : Zea mays L. 



Ordo : Poales/Graminae 2. Morfologi Tanaman Jagung Jagung memilikki 3 organ vegetatif yang penting yaitu akar (radix), batang (caulis), daun (folium), dan 2 organ generatif yaitu bunga (flos) dan buah ((fructus). Jagung memiliki sistem akar serabut (radix adventicia), yaitu akar lembaga yang dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besarnya dan semuanya keluar dari pangkal batang, akar ini bukan berasal dari calon akar tetapi akar liar yang berbentuk serabut. Akar jagung dapat mencapai kedalaman 8 meter walaupun pada umumnya berada pada kisaran 2 meter. Pada jagung yang cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu untuk menyokong/menyangga tegaknya tanaman. Batang jagung tegak dan mudah terlihat, seperti pada sorgum dan tebu. Batangnya beruas-ruas terbungkus oleh pelepah daun yang berasal dari bukubukunya.Batang jagung termasuk batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali berongga. Batang jagung bulat (teres), licin (leavis), arah tumbuhnya tegak lurus (erectus), dan cara percabangan monopodial. Jagung juga merupakan tumbuhan annual (anuus), yaitu tumbuhan yang umurnya pendek, umurnya kurang dari satu ahun sudah mati  atau paling banyak dapat mencapai umur setahun. Terdapat juga mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga berbentuk roset. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin. Jagung memiliki daun yang sempurna/lengkap karena memilikki helaian daun (lamina), tangkai daun (petiolus), dan upih/pelepah daun. Bangun daunnya adalah bangun pita (ligulatus), ujung daunya runcing (acutus), batang daunnya seperti 6



memeluk batang, tepi daun rata (integer), permukaan daun ada yang licin (leavis) dan ada yang berambut.Berdasarkan susunan tulang daunnya jagung termasuk bertulang sejajar atau lurus (rectinervis). Stomata pada daun meilikki bentuk halter dan setiap stomata dikelilingi  sel-sel epidermis berbentuk kipas, hal ini untuk menanggulangi defisit air pada sel-sel daun. C. Budidaya Jagung Produksi palawija khususnya jagung,menunjukkan peningkatan peningkatan dari tahun ke tahun. Pertambahan jumlah penduduk dan program perbaikan gizi masyarakat melalui deversifikasi pola makanan, mendorong permintaan jagung. Selain komoditi jagung sebagai bahan baku industri dalam negeri semakin meningkat dengan banyaknya industri makanan ternak, industri minyak jagung dan produk ethanol, dimana varietas jagung hibrida mempunyai kelebihan dari jagung komposit yaitu produksinya 25-30% lebih tinggi, tahan rebah,penyakit dan kekeringan serta berumur pendek. Selain itu tanaman jagung banyak sekali gunanya,sebab hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan antara lain batang dan daun muda untuk pakan ternak, batang dan daun tua setelah panen untuk pupuk hijau dan kompos, batang dan daun kering untuk kayu bakar, batang jagung untuk lanjar(turus), batang jagung untuk pulp (bahan kertas), buah jagung muda untuk sayuran,bergedel, bakwan,sambal goreng, biji jagung tua sebagai pengganti nasi,marning, brondong, roti jagung, tepung, bihun,bahan campuran kopi bubuk, biskuit,pakan ternak, bahan baku industri bir, industri farmasi, dextrin, perekat, industri tekstil. 1. Syarat Pertumbuhan Iklim Iklim yang kehendaki oleh sebagian besar tanaman adalah daerah-daerah beriklim sedang hingga daerah beriklim sub-tropis/tropis yang basah, jagung dapat tumbuh didaerah yang terletak antara 0-5 derajat LU hingga 0-40 derajat LS. Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim kemarau.



7



Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat/merana dan memberikan biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah. Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34 derajat C, akan tetapi bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27 dserajat C. Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 derajat C. Media Tanam 1. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus. Agar supaya dapat tumbuh optimum tanah harus gembur, subur dan kaya humus. 2. Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain andosol, latosol, grumosol, tanah berpasir. Pada tanah-tanah dengan tekstur berat masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat berdebu adalah yang terbaik untuk pertumbuhan. 3. Keasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah antara 5,6-7,5. 4. Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik. 5. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8% dapat ditanami jagung, karena disana kemungkinan terjadi erosi tanah sangat kecil. Sedangkan daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8%, sebaiknya dilakukan pembentukan teras terlebih dahulu. Ketinggian Tempat Jagung dapat ditanam di Indonesia dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1000-1800 m dpl. Daerah dengan ketinggian optimum antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung. Teknik Budidaya Jagung 1. Persiapan Lahan Pengolahan tanah dimaksudkan untuk menyediakan media tumbuh bagi tanaman agar dapat menyerap hara dalam jumlah optimum. Untuk tanah yang relatif berat pengolahan dilakukan agak intensif, sedangkan pada tanah yang relatif ringan pengolahan minimum dapat dilakukan. Pengolahan lahan pertama dimulai 15 hari sebelum tanam, yaitu membalikkan atau membajak tanah, selama satu 8



minggu tanah dibiarkan untuk memperbaiki aerasi dan drainase tanah serta membunuh organisme tanah yang bisa mengganggu tanaman. Satu minggu kemudian dilakukan pengolahan kedua dengan meratakan tanah dan membentuk petakan-petakan penanaman. 2. Penanaman Penanaman dilakukan pada petakan-petakan yang telah dibentuk. Pada saat biji jagung ditanam, tanah harus lembab tetapi tidak becek, jarak tanam yang digunakan 75 cm x 25 cm. Tanah ditugal dengan kedalama 2 cm pada musim hujan, dan 4 cm pada musim kering, kemudian dilakukan penanaman. Bila kondisi lahan optimum gembur, aerasinya dan drainasenya baik digunakan satu benih perlubang tanam, tetapi jika kondisi lahan kurang optimum digunakan 2 benih perlubang tanam. Untuk menghindari serangan serangga ditaburkan karbofuran disekitar benih.  3. Pemeliharaan Penjarangan tanaman dapat dilakukan pada umur 2 - 3 minggu setelah tanam. Dipelihara tanaman yang sehat dan tegap sehingga diperoleh populasi tanaman yang diinginkan. Penyulaman dapat dilakukan pada umur satu minggu setelah tanam. Periode kritis persaingan tanaman dan gulma terjadi sejak tanam sampai peride sepertiga atau seperempat dari daur hidupnya. Penyiangan pertama dilakukan pada umur 15 hari setelah tanam dan harus dijaga agar tidak merusak atau menggangu akar tanaman. Penyiangan kedua dilakukan sekaligus pembumbunan pada waktu pemupukan kedua. Pembumbunan dilakukan untuk memperkokoh batang, memperbaiki drainase dan mempermudah pengairan 4. Pemanenan Tanaman jagung Bonanza F1 dapat dipanen pada umur 83 hari setelah tanam untuk tujuan konsumsi segar.  Pemeriksaan dapat dilakukan dengan melihat langsung kondisi tongkol atau dengan menekan langsung ibu jari biasanya berada pada sepertiga biji jagung. Pada pertumbuhan optimum tanaman jagung Bonanza F1 mampu menghasilkan  33-34 ton/ha dengan populasi 53000 untuk jagung segar. D. Hama Dan Penyakit



9



Tanaman jagung terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan biji. Beberapa jenis hama dan penyakit tanaman jagung yang sering merusak dan menggangu pertumbuhan jagung dan mempengaruhi produktivitas antara lain : 



Hama tanaman jagung, macam-macamnya : hama lundi, lalat bibit, ulat tanah, ulat daun,







penggerek batang, ulat tentara, ulat tongkol.



Penyakit tanaman jagung, macam-macamnya : bulai, cendawan, bercak ungu, karat.



Sebelum terjadinya serangan hama dan penyakit pada tanaman jagung tersebut maka dapat dilaksanakan langkah-langkah pencegahan dengan cara: 



Penggunaan varietas bibit yang resisten







Penggunaan teknik-teknik agronomi







Penggunaan desinfektan pada benih yang akan ditanam







Pemeliharaan dan pemanfaatan musuh-musuh alami



E. Pupuk dan NPK Jagung merupakan salah satu tanaman penghasil karbohidrat selain padi dan gandum. Karena kandungan karbohidratnya, jagung dapat dijadikan sebagai makanan pokok di beberapa daerah di Indonesia. Jenis-jenis jagung yang ada di kebanyakan pertanian diantaranya, jagung bisi 18, jagung bisi 12, jagung manis, jagung pioneer, jagung manis talenta dan jagung p21. Tidak hanya sebagai makanan pokok, jagung juga banyak diolah menjadi berbagai macam olahan seperti  minyak jagung, sebagai bahan dasar untuk membuat tepung maizena, bahan kosmetik, dan juga dijadikan sebagai pangan ternak. Sejak dahulu sudah banyak petani yang membudidayakan jagung, dalam budidaya jagung memang tidak memerlukan persyaratan yang khusus pada kondisi tanah. Namun untuk dapat tumbuh dengan baik dan mendapatkan hasil yang optimal tanaman jagung membutuhkan unsur hara yang cukup selama masa pertumbuhannya. Oleh karena itu, pemupukan sangat dibutuhkan sebagai faktor penentu keberhasilan budidaya jagung untuk menyediakan semua unsur hara yang dibutuhkan. Manfaat unsur hara bagi tanaman jagung: 1. Nitrogen (N) : Dapat membuat tanaman tumbuh lebih hijau dan segar, memicu pertumbuhan tanaman baik tinggi tanaman, jumlah cabang atau jumlah anakan lebih cepat tumbuh, Membuat kandungan protein hasil panen menjadi lebih meningkat



10



2. Fosfor (P) : Akar akan tumbuh dan terbentuk dengan baik, Mempercepat pembentukan bunga serta masaknya buah dan biji, Meningkatkan komponen hasil panen tanaman bijibijian, Meningkatkan kualitas benih dan bibit. 3. Kalium (K) : Membuat tanaman tumbuh lebih tegak dan kokoh, Daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan menjadi lebih meningkat, Pembentukan gula dan pati menjadi lebih meningkat, Hasil panen menjadi lebih tahan selama pengangkutan dan penyimpanan. 4. Sulfur (S) : Meningkatkan kualitas hasil panen dengan memperbaiki warna, rasa, aroma, dan besar biji, Membuat tanaman lebih hijau. Metode pemupukan yang kita lakukan sangat berpengaruh untuk pertumbuhan dan panen jagung yang dihasilkan. Jika kita melakukan pemupukan yang tepat, maka panen yang dihasilkan akan optimal.



Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pemupukan adalah waktu, dosis, cara dan jenis pupuk yang digunakan. Waktu Pemupukan Jagung Selain pemupukan dasar, untuk jenis tanah yang didominasi dengan tanah liat pemupukan kembali dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada saat tanaman berumur 10 dan 35 hari setelah tanam (hst), sedangkan perlakuan untuk tanah yang didominasi pasir dilakukan tiga kali pemupukan yaitu pada tanaman berumur 7-10 hst, 28-30 hst dan 40-45 hst. Pemupukan Dasar Jagung Selain berguna untuk menjaga kesehatan, kesuburan, serta mempercepat pertumbuhan tanaman jagung, pemupukan dasar juga dilakukan sebagai upaya dalam mencukupi kebutuhan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman jagung pada saat tanaman jagung dalam keadaan stress. Hal itu dikarenakan pada masa awal pertumbuhan atau pada saat tanaman masih berkecambah, jagung akan menggunakan nutrisi dari biji jagung. Setelah beberapa hari nutrisi dari biji jagung ini akan habis dan kemudian akar mulai memainkan perannya dalam mencari makanan. Pada saat itulah terjadi proses adaptasi tanaman dengan lingkungan yang biasanya diiringi dengan stres pada tanaman. Semakin lama stres yang dialami oleh tanaman, maka akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman yang menjadi terhambat. Disinilah pupuk dasar berfungsi sebagai penyedia nutrisi bagi tanaman. Agar dapat memperpendek masa stress tanaman tadi. Tanaman jagung yang nutrisinya tercukupi akan berpengaruh pada daya tahan tanaman yang meningkat.



11



Jenis Pupuk Jagung Pada umumnya pupuk yang digunakan adalah pupuk tunggal yaitu Urea sebagai pupuk N (Nitrogen), SP-36 sebagai pupuk P (Fosfor) dan KCl sebagai pupuk K (Kalium). Karena sekarang pupuk tunggal KCl sudah tidak tersedia lagi dipasaran, maka untuk pupuk Kalium diambil dari pupuk majemuk NPK. Dosis Pupuk Untuk takaran pupuk tunggal per hektar yang umum digunakan adalah Urea sebanyak 350 kg + SP-36 sebanyak 200 kg + KCl sebanyak 100 kg. Sedangkan untuk takaran pupuk majemuk per hektar yang biasanya digunakan adalah NPK 15:15:15 sebanyak 400 kg + Urea sebanyak 270 kg + SP-36 sebanyak 80 kg.



12



BAB III METODELOGI PRAKTIKUM A. Waktu Dan Tempat Praktikum budidaya jagung manis, mata kuliah dasar agronomi di laksanakan di kubung praktikum Agribisnis UIN Syarif hidayatullah Jakarta di Jl. Kertamukti, Pisangan, Ciputat Tim., Kota Tangerang Selatan, Banten. Waktu Praktikum dilaksanakan pada Jumat, 17 September 2018 – Senin, 10 Desember 2018. B. Alat Dan Bahan Bahan



yang



digunakan



dalam



praktikum ini adalah :



5. Tanah 6. Pupuk kandang



1. Benih Jagung jenis Bonanza 9 f1



7. Pupuk kompos



2. Pupuk urea 900 gr/24m2 dengan



8. Insektisida furadan



kadar 46-52%



9. Peptisida



3. Pupuk KCL 300gr/24m2



dengan



kadar 60%



10. Insektisida decis 25 EC 11. Air



4. Pupuk sp-36 300gr/24m2



dengan



kadar 36% Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1. Cangkul



8. Wadah pupuk



2. Kored



9. Gunting



3. Golok



10. Kay patok



4. Meteran



11. Tali raffia



5. Traktor



12. Hand spryer



6. Arit



13. Timbangan analitik



7. Embrat



14. Alat tulis



C. Cara Kerja Waktu Tanam



: Jumat, 17 september 2018



Waktu Panen



: Senin, 10 Desember 2018



Jumlah Berat Panen



: 51,094 kg



Jumlah Panen Tongkol



: 171 buah



Besar lahan



: 24m2 13



1. Pengolahan Lahan Lahan dibersihkan dari gulma dan sisa tanaman sebelumnya, kemudian digemburkan menggunakan traktor, masing-masing kelompok diberi lahan seluas 24m2 . Kemudian dibuat petakan dengan jarak tanam 5 lubang tanam (300cm/65cm) dan 20 lubang tanam ( 800cm/40cm) dengan menyisakan 20 cm di setiap sisi. Terdiri atas 95 lubang ( 19 vertikal dan 5 horizontal). Kemudian diberi patok disetiap sisinya. Kemudian membuat aliran irigasi di kanan dan kiri lahan dan diupayakan lahan lebih tinggi dari aliran irigasi supaya ketika hujan tidak terjadi banjir dan pupuk tidak terlalu hanyut terbawa genangan air.



2. Pemberian pupuk dasar Setiap lahan yang sudah siap diberikan campuran pupuk kandang dan pupuk kompos sebanyak 2kg/24m2 kemudian disiram dengan air dan dibiarkan selama 1 minggu sebelum hari tanam.



3. Penanaman Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 60cm x 40cm. Penanaman dilakukan dengan kedalaman lubang tanam 5 cm. Satu lubang diberikan 2 benih jagung manis dan diberikan insektisida furadan guna mencegah hama berupa semut dan rayap.Kemudian lubang ditutup dan disiram dengan air. Sejak awal penanaman setiap hari selalu dilakukan penyiraman setiap sore sebanyak 5 embrat satu bari tanam.



4. Pemupukan Setelah 14 hari masa tanam pemupukan kimia mulai dilakukan. Pemupukan dilakukan menggunakan Urea 900 gram, KCL 300gram, dan sp-36 300gram.



5. Penentuan Sample Sample diambil secara acak dengan syarat bukan tanaman paling pinggir. Dipilih 10 sample acak. Kemudian sample tersebut diberi patok dan tanda bahwa tanaman tersebut sebagai sample yang diamati.



6. Pemeliharaan a. Penyiraman Penyiraman dilakjukan dengan melihat kondisi kelembapan tanah. Hal ini menyangkut ketersediaan air bagi tumbuhan. Jika terlalu kering tanaman disiram 5 embrat/baris tanam. Dilakukan setiap hari pada pagi/sore hari. b. Penyiangan 14



Penyiangan dilakukan setiap hari menggunakan kored. Dilakukan dengan hati-hati agar tidak melukai perakaran tanaman jagung. c. Pemeriksaan Sample Sample diukur tinggi tanaman dan jumlah daun nya setiap 1 minggu sekali.



7. Penyulaman Penyulaman dilakukan dengan cara menanam kembali tanaman yang tidak tumbuh. Sedangkan penjarangan dilakukan dengan cara memindahkan tanaman yang telah tumbuh karena terlalu rapat. Lakukan penanaman ulang pada tanaman yang tidak tumbuh dengan cara memasukkan benih jagung manis hibrida Varietas bonanza F1 kedalam lubang tanam sebanyak 2 benih per lubang tanam.



8. Pengendalian Hama Dan Penyakit Pengendalian hama diberikan furadan dan insektisida menggunakan hand spryer dan disemprotkan ke tubuh dan daun tanaman jagung manis.



9. Panen Panen dilakukan pada saat bunga betina pada tongkol sudah terliha t kecoklatan pekat, atau pemanenan juga dapat di tandai dengan biji yang kering, keras, dan m e n g k i l a t , a p a b i l a d i t e k a n t i d a k m e m b e k a s . P e m a n e n a n d i l a k u k a n d e n g a n c a r a mematahkan tongkol dari batang tanaman jagung tersebut.



10. Pembersihan Lahan Kembali Pembersihan lahan kembali dilakukan dengan cara memangkas seluruh tanaman jagung sampai hanya tersisa akarnya saja.



15



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Praktikum Praktikum ini melihat beberapa parameter yang akan dicatat sebagai hasil : 1. Tinggi batang tanaman Sample tanaman diamati pertumbuhan tinggi tanaman setiap 1 minggu sekali. Pengukuran dilakukan menggunakan meteran dari titik tumbuh sampai bagian teratas batang. 2. Jumlah daun Sample tanaman diamati pertumbuhan daun tanaman setiap 1 minggu sekali. Dari bagian terbawah dauh hingga bagian atas daun. 3. Jumlah tongkol Pengamatan jumlah tongkol dilakukan saat panen dengan menghitung jumlah tongkol yang dihasilkan dari lahan seluas 24m2. 4. Berat tongkol Pengamatan berat seluruh tongkol dilakukan saat panen dengan menghitung berat seluruh tongkol yang dihasilkan dari lahan seluas 24m2 menggunakan timbangan. 5. Pangjang tongkol Pengamatan panjang tongkol dilakukan saat panen dengan menghitung jumlah tongkol yang dihasilkan dari 10 sample lahan seluas 24m2. Dan didapatkan hasil pengamatan sample sebagai berikut : Hari/Tanggal



Sampel



8 Oktober 2018



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



15 Oktober 2018



Panjang Tunas (cm) 1 2 5 8 6 7 5 5 9 11 13 8 2 9 6 8 4 9 6 4 8 1 2 3 4



8 9 7 13



12 10 8 16



Jumlah Daun (helai) 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 6 6 5 7



6 5 3 7 16



5 6 7 8 9 10



17 12 13 13 12 7



5 8 7 10 12



8 6 6 7 6 4



4 4 5 4 6



22 Oktober 2018



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



21,5 22 15 27 31 22 25 23 22 14



23 22,5 15 28 12 18 17 15,5 22



7 9 8 9 11 9 9 10 8 6



9 8 7 10 6 7 6 6 7



29 Oktober 2018



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



41 42 41 55 62 58 56 60 45 43



41 44 32 59 37 24 33 40 45



9 10 9 8 9 8 10 8 10 9



10 9 7 8 8 8 6 8 9



2 November 2018



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



56 70 52 83 80 68 31 37 38 49



56 67 45 75 34 86 76 65 63



9 10 9 9 9 11 8 8 10 9



11 11 9 9 8 12 9 10 9



1 2 3 4 5 6 7 8



145 155 114 137 173 143 58 76



146 153 140 158 72 163 132



10 9 9 10 10 9 7 6



10 9 9 9 8 11 8



12 November 2018



17



9 10



97 129



145 143



8 10



9 10



18



Dengan grafik pertumbuhan sebagai berikut: Grafik Panjang Tunas Jagung (1)



Panjang Tunas (cm) 200 180 160



Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6 Sampel 7 Sampel 8 Sampel 9 Sampel 10



140 120 100 80 60 40 20



Minggu ke-



0 1



2



3



4



5



6



Grafik Panjang Tunas Jagung (2)



Panjang Tunas (cm) 180 160 140



Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 5 Sampel 6 Sampel 7 Sampel 8 Sampel 9 Sampel 10



120 100 80 60 40 20



Minggu ke-



0 1



2



3



4



5



6



19



Grafik Jumlah Daun Jagung (1) Jumlah Daun (helai) 12



10 Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6 Sampel 7 Sampel 8 Sampel 9 Sampel 10



8



6



4



2



0 1



2



3



4



5



6 Minggu ke-



Grafik Jumlah Daun Jagung (2) Jumlah Daun (helai) 14 12 10



Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 5 Sampel 6 Sampel 7 Sampel 8 Sampel 9 Sampel 10



8 6 4 2



Minggu ke-



0 1



2



3



4



5



6



20



Selama kurang lebih 3 bulan masa tanam, panen sudah bisa dilakukan dan data yang diperoleh sebagai berikut : Berat Tongkol (gr) 1 2 1 335 255 2 386 379 3 345 288 4 417 196 5 389 0 6 380 136 7 451 381 8 365 364 9 388 247 10 347 325 Total Berat Sampel



Panjang Tongkol(cm) 1 2 18 20 21 21 18 20 22 18 25 0 20 17 21 24 23 23 25 20 22 21 6994 gram



Sampel



Total Berat Non Sampel : 44,1 kg Jumlah Tongkol Non Sampel : 152 buah Total Berat Keseluruhan (Sampel Dan Non Sampel) : 51,094 Kg Jumlah Tongkol Keseluruhan ( Sampel Dan Non Sampel) : 171 buah



Grafiknya dinyatakan dalam gambar berikut ini : Grafik Berat Tongkol Jagung Berat Tongkol (gr) 500 450 400 350 300 Jagung 1 Jagung 2



250 200 150 100 50



Sampel



0 1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



Grafik Panjang Tongkol Jagung Panjang Tongkol (cm) 21



30



25



20



Jagung 1 Jagung 2



15



10



5



Sampel



0 1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



B. Pembahasan Dalam pelaksanaan praktikum dengan melakukan penanaman dan memeliharaan tanaman jagung pipilan mulai dari pembukaan lahan dengan sifat fisik tanah yang keras dan padat selain itu pada saat itu cuaca dalam keadaan musim panas sehingga dalm proses pembukaan lahan cukup sulit karena tanah yang di olah sangat keras. Namun pembuatan bedengan dari tanah yang keras dapat terlaksanakan, setelah dilakukan pembuatan bedengan tanah di beri pupuk agar tanah tidak terlalu kering dan agak gembur dengan pemberian pupuk kandang dan pupuk kompos 2 kg. Pupuk kompos yang diberikan bertujuan untuk menambahkan bahan organik pada tanaman sebagi sumber unsur hara yang nantinaya akan di butuhkan pada tanamana selain itu pupuk kandang/pupuk kompos akan menambah mikroorganisme pada tananh yang memiliki peran untuk menyuburkan tanah, agar nantinya dapat menjadi media tanam yang baik bagi tanaman jagung pupilan yag akan di tanam. Selain di beri pupuk kanang/ pupuk kompos tanah juga di beri Pupuk kimia berupa pupuk urea 900 gram, pupuk KCL 300gram, dan pupuk sp-36 300gram pada minggu ke 2 setelah masa tanam. Pemberian pupuk buatan ini bertujuan untuk menambah unsur hara yang penting bagi tanaman misalnya unsur N,P,K sebap pada pupuk kandang unsur hara yang terdapat di dalamnya hanyalah sedikit dibandingkan dengan pupuk buatan yang mengandung unsur hara tinggi dan tertentu misalnya pupuk KCL nah pupuk ini mengandung unsue K yang dibutuhkan pada tanaman. Unsur hara lainya yang di sangat di butuhkan tanaman adalah 22



unsur C,H,O,Mg,Ca,dan S. Unsur C,H,O adalah unsur yang di dapatkan dari udara bebas dan juga dari air, misalnya penyiraman. Selain itu  penyiraman juga berfungsi untuk melarutkan pupuk buatan yang di berikan kepada tanman, apabila tanaman tidak di beri air maka pupuk tidak akan larut dan tidak akan dapat di serap oleh akar tanman, air merupakan bagian yang paling di butuhkan oleh tanman juga sebagia bahan fotosintesinya untuk mengahasilkan makanan yang di gunakan sebgai bahan untuk tumbuh adan berkembangnya tanaman. Dalam kegiatan pemeliharaan kita perlu melakukan beberapa kegiatan seperti pembubunan, kegiatan pembubunan berguna agar tanaman berdiri kuat dan kokoh serta memudahkan pergerakan hara ke tanaman dan juga menghindari dari hama dan  penyakit, selain pembubunan kita juga harus melakukan penyiangan yang tujuanya untuk memebrsihkan tanaman dari tumbuhan- tumbuhan penggangu yang berada disekitar tanaman, misalnya tumbuhan penggangu tersebut dapat menyebapkan terjadinya kompetisi unsur hara antara tanman dengan tumbuhan penggangu tersebut. Tanaman jagung yang di pelihara tidak bebas dari gangguan hama misalnya  pada saat pertumbuhanya tanaman di ganggu oleh beberapa hama yaitu semut, rayap, belalang dan ulat yang memakan daun sehingga daun terlihat seperti sobek-sobek karena bekas gigitan serangga atau ulat yang memaknya selain karena hama. Tanaman juga memperlihatkan pertumbuhan yang abnormal karena kurangnya unsur hara yang di beri mislanya kurangnya penyiraman dan tidak sesuianya kadar pemberian unsur hara yang di berikan. Selanjutnya kegiatan budidaya yang dilakukan yaitu penyulaman dan penjarangan. Kegiatan penyulaman dan penjarangan dilakukan pada saat tanaman berumur 7 HST. Menurut Tim karya tani mandiri, 2010 penyulaman dilakukan pada tanaman berumur 1-2 minggu setelah penanaman sedangkan penjarangan dilakukan pada tanaman berumur 1-3 minggu setelah penanaman. Sedangkan Menurut Rukmana, 2006 penyulaman yang terlambat (lebih dari 15 hari setelah penanaman) mengakibatkan pertumbuhan tanaman jagung tidak merata dan menyulitkan kegiatan pemeliharaan tanaman berikutnya. Tujuan dilakukannya penyulaman adalah mengganti tanaman yang tidak tumbuh atau tumbuh secara abnormal. Menurut Tim karya tani mandiri, 2010 tujuan dilakukannya penyulaman agar jumlah tanaman persatuan luas tetap optimum sehingga target produksi dapat tercapai. Penyiraman tanaman dilakukan bertujuan untuk menjaga kelembaban tanah sehingga tanaman yang baru dilakukan penyulaman dan penjarangan tidak layu dan dapat tumbuh dengan normal kembali.adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 



Penyulaman dilakukan dengan cara menanam kembali tanaman yang tidak tumbuh. Sedangkan penjarangan dilakukan dengan cara memindahkan tanaman yang telah tumbuh karena terlalu rapat. 23







Lakukan penanaman ulang pada tanaman yang tidak tumbuh dengan cara memasukkan benih jagung manis hibrida Varietas bonanza F1 kedalam lubang tanam sebanyak 2 benih per lubang tanam.







Lakukan secara merata pada tanaman yang tidak tumbuh. Kegiatan selanjutnya yaitu penyiangan dan pembumbunan. Penyiangan dan pembumbunan bertujuan untuk membersihkan gulma dari tanaman agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu. Menurut Rukmana, 1997 rumput liar (gulma) yang tumbuh diareal tanaman jagung merupakan pesaing dalam hal kebutuhan sinar matahari, air, unsur hara(pupuk), dan lain-lain. Disamping itu rumput liar merupakan tempat bersarangnya hama dan penyakit. Tujuan dilakukannya pembumbunan yaitu untuk memperkuat berdirinya tanaman. Menurut Rukmana 2006, tujuan pembumbunan adalah untuk memperkokoh batang tanaman jagung agar tidak mudah rebah dan merangsang pembentukan atau pertumbuhan akar secara leluasa. Penyiangan dan pembumbunan dilakukan secara bersamaan karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang sejalan dan saling berkaitan. Kegiatan penyiangan dilakukan pada saat tanaman berumur seminggu sekali, sedangkan kegiatan pembumbunan dilakuka sekali saja yaitu pada saat tanaman berumur 30 HST. Kegiatan penyiangan dan pembumbunan dilakukan dengan cara:







Bersihkan rumput liar (gulma) yang tumbuh disekitar tanaman dengan menggunakan kored atau dicabut langsung dengan menggunakan tangan, usahakan tidak melukai akar tanaman.







Untuk gulma yang berada disekitar pagar bersihkan dengan menggunakan Cangkul dan parang atau dicabut langsung dengan menggunakan tangan.







Kemudian bumbun tanaman dengan cara menaikkan tanah yang berada disekitar tanaman dengan menggunakan cangkul sampai tanaman berdiri tegak sehingga membentuk guludan kecil.







Lakukan secara merata pada seluruh tanaman. Kegiatan selanjutnya yaitu pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan Insektisida “Regent”. Insektisida tersebut berbentuk cairan bewarna putih kental dengan aroma yang menyengat. Adapun cara penggunaannya dilapangan yaitu:



 Gunakan Masker agar insektisida yang disemprotkan tidak terhirup.



24



 Buka tutup Sprayer dan masukan air sampai terisi sepertiga bagian dari tabung Sprayer, kemudian masukkan insektisida “Regent” sebanyak 1 ml atau setengah tutup botol insektisida kedalam tabung Sprayer yang telah terisi air, kemudian masukkan kembali air kedalam Sprayer hingga tabung terisi penuh.  Sandang Sprayer dibahu secara perlahan agar tidak tumpah ke pakaian, kemudian gerakkan tuas Sprayer secara vertikal kearah atas dan bawah, kemudian tekan tombol pengunci agar pesitida keluar secara merata.  Penyemprotan insektisida dilakukan searah dengan arah angin agar insektisida tidak terhirup oleh hidung.  Semprotkan insektisida secara merata dari awal hingga akhir tanaman.  Penyemprotan insektisida sebaiknya dilakukan pada sore hari, karena pada sore hari hama mulai menempel pada tanaman jagung.  Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun untuk menghindari terjadinya keracunan. Kegiatan selanjutnya dilapangan yaitu pemanenan, kegiatan pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 75-78 HST. Seminggu sebelum kegiatan pemanenan dilakukan pihak perusahaan harus sudah menentukan kapan waktu yang cocok untuk dilakukannya pemanenan agar pihak perusahaan dapat menjaga ketersediaan bahan baku. Pemanenan dilakukan dengan cara manual yaitu dengan cara memetik tongkol dengan tangan hingga terlepas dari batangnya.



25



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika. Jagung (Zea mays. L.) merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan manusia. Tanaman jagung (Zea Mays L.) dapat tumbuh dengan baik jika media tanamnya sesuai dengan referensi yang ditetepkan. Faktor tanah dan media tanam juga ikut mempengaruhi proses  pertumbuhan tanaman jagung, selain itu suhu dan kelembapan juga ikut mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman jagung . Tanaman jagung yang diberi pupuk kompos lebih subur dibandingkan dengan tanaman jagung yang diberi pupuk kandang. Tanaman yang disiram rutin memiliki ukuran yang lebih dari pada tanaman yang disiram tidak teratur. Pemberian pupuk urea sebesar 900gram menghasilkan produksi tanaman jagung sebesar 51,094 kg. B. Saran Untuk penelitian selanjutnya diharapkan jarak tanam lebih di perlebar untuk melihat pertumbuhan batang yang lebih jelas pada pemberian pupuk urea 900gram. Dalam melakun suatu percobaan perlu perawatan yang baik dan efektif supaya pertumbuhan tanaman jagung normal. Seperti penanaman, penyulaman, pembumbunan, penyiraman, dan pemupukan.



26



DAFTAR PUSTAKA http://repository.politanipyk.ac.id/329/7/11%20isi%20TA%20angger%20perbaikan %205%20last.pdf http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php? option=com_content&view=article&id=600&Itemid=97 https://www.akhmadshare.com/2016/12/taksonomi-tanaman-jagung-lengkap-dengan.html https://www.pioneer.com/web/site/indonesia/Teknik-Budidaya-Tanaman-Jagung http://www.nuansa.web.id/perkebunan/cara-pemupukan-jagung/ http://www.panahmerah.id/guide/budidaya-tanaman-jagung-bonanza-f1



27



DOKUMENTASI



.



.



.



.



.



.



.



.



.



.



.



. 28



.



.



.



.



.



.



.



.



29



Hama, Penyakit, dan Kerusakan



.



.



.



.



.



.



30