23 0 157 KB
PROGRAM KIA-KB DI PUSKESMAS SRANDAKAN SENIN, 28 MARET 2016
LAPORAN KAJI BANDING PROGRAM KIA-KB
A. LATAR BELAKANG Kaji banding biasa dilakukan untuk maksud peningkatan mutu, perluasan pengetahuan, perbaikan sistem, penentuan kebijakan baru, perbaikan peraturan perundangan, dan lain-lain. Kegiatan kaji banding dilakukan oleh kelompok tertentu dengan kepentingan untuk mengunjungi atau menemui obyek tertentu yang sudah disiapkan dan berlangsung dalam waktu relatif singkat. Intinya adalah untuk membandingkan kondisi obyek studi di tempat lain dengan kondisi yang ada ditempat sendiri. Hasilnya berupa kumpulan data dan informasi sebagai bahan acuan dalam perumusan konsep yang di inginkan. Studi banding merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Kegiatan seperti ini tentunya sangat baik bagi perkembangan suatu kebutuhan yang diharapkan sebagaimana mestinya. Dalam kaji banding Program KIA-KB hendaknya melihat semua aspek positif yang ada pada tempat tujuan kaji banding, mulai dari jenis kegiatan untuk penurunan Angka Kematian Bayi (AKB), sumber dana, SDM, fasilitas dan hasil pelaksanaan program tersebut yaitu dengan pendekatan 5 M (Man, Money, Methode, Machine, Material). Kematian bayi erat hubungannya dengan kondisi ibu ketika hamil. Jika selama hamil tidak tercover dengan baik, bisa jadi bayinya yang dilahirkan nanti menjadi bayi berisiko yang bisa menyumbangkan kematian bayi. Oleh karena itu, kaji banding yang dilakukan juga melihat kegiatan secara berkesinambungan sejak ibu hamil, antara lain strategi untuk menurunkan ibu hamil berisiko sampai pada pemantauan ibu hamil berisiko bahkan bayi berisiko agar bisa bertahan dan melangsungkan hidup mereka dengan baik. Pengetahuan – pengetahuan yang diperoleh di lokasi kaji banding tentunya diharapkan akan mampu menjadi informasi dan gambaran dalam rangka mewujudkan program-program prioritas yang sudah dicanangkan oleh Program KIA-KB Puskesmas Sanden Proram kaji banding kali ini dilaksanakan di Puskesmas Srandakan . Studi banding kali ini dikuti oleh Bidan Koordinator, Bidan Desa 2 , 2 Bidan KIA Puskesmas Sanden
B. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN 1. Maksud Kegiatan Hasil kegiatan studi banding ini di harapkan akan dapat menjadi gambaran dan sekaligus masukan untuk perbaikan mutu program KIA-KB Puskesmas Sanden di masa yang akan datang dalam rangka menurunkan AKB. 2. Tujuan Kegiatan Adapun tujuan dari kegiatan kaji banding ini adalah : 1) Mendapatkan perbandingan pelaksanaan program KIA yang meliputi kegiatan-kegiatan yang bersifat UKM untuk menurunkan AKB, sumber dana, SDM, fasilitas yang mendukung program dan capaian program tersebut. 2) Mendapatkan saran-saran perbaikan
untuk kemajuan program KIA-KB Puskesmas
Sanden di waktu mendatang. C. BENTUK KEGIATAN Puskesmas Sanden berkunjung ke Puskesmas srandakan
hari Senin, tanggal 28
maret 2016 untuk melihat program Puskesmas Srandakan dalam rangka menurunkan AKB mulai dari kegiatan, sumber dana, SDM, fasilitas dan hasil pelaksanaan program, termasuk tentang kegiatan inovasi lain yang prosesnya bisa dijadikan acuan kegiatan mendatang di Puskesmas Sanden agar cakupan dapat tercapai dengan baik sehingga secara tidak langsung menurunkan AKI dan AKB D. PELAKSANAAN KEGIATAN Kegiatan kaji banding dilaksanakan dengan observasi tentang jenis-jenis fasilitas penunjang penurunan AKI dan AKB, ketersediaan petugas, sumber dana dan cakupan hasil pelaksanaan program inovasi untuk menunjang penurunan AKI dan AKB . 1. Fasilitas N O 1.
JENIS FASILITAS
3.
Ruang Laktasi Ruang bersalin dengan fasilitas standar PONED Pelayanan PONED 24 jam
4.
Polindes
2.
SANDEN Ada Ada Ada Tidak ada
SRANDAKAN
2. Sumber Daya Manusia (SDM) N O 1.
Dokter terlatih PONED
1
2.
Bidan terlatih PONED
1
3.
Perawat terlatih PONED
1
4.
Dokter terlatih MTBS
1
5.
Bidan terlatih MTBS
1
6.
Perawat terlatih MTBS
1
7.
Tenaga gizi
1
8.
Bidan KIA
14
9.
Bidan Desa
4
10.
Konselor ASI
2
JENIS TENAGA
SANDEN
SRANDAKAN
3. Sumber Dana Program KIA-KB N O
SUMBER DANA
SANDEN
1
APBD II
2
Bantuan Oprasional Kesehatan (BOK)
Ya
3
Operasional Puskesmas
Ya
4
UKM
Ya
SRANDAKAN
Tidak
4. Cakupan Program KIA-KB Pencapaian Program KIA-KB Tahun 2014 No
Indikator Kinerja
Target
Sanden
1
K1 Bumil
100%
100%
2
K4 Bumil
95%
97,9%
3
Linakes
99,5%
100
4
KF Lengkap
90%
97,5
5
DFR
80%
109,1%
6
PKO
100%
88,5%
7
KN1
95%
98,2%
8
KN Lengkap
90%
95,5%
Srandakan
9
PKN
100%
86,8%
10
Kunjungan Bayi
90%
90,6%
11
Pelayanan Balita
90%
91,5%
12
Pelayanan MTBS
80%
88,4%
13
KB Aktif
75%
77,5%
14
Kematian Ibu
1
Pencapaian Program KIA-KB Tahun 2015 No
E.
Indikator Kinerja
Target
Sanden
1
K1 Bumil
100%
100%
2
K4 Bumil
95%
97,24%
3
Linakes
99,5%
100%
4
KF Lengkap
90%
96,3%
5
DFR
80%
119,5%
6
PKO
100%
93,1%
7
KN1
95%
98,5%
8
KN Lengkap
90%
95,7%
9
PKN
100%
92,4%
10
Kunjungan Bayi
90%
94,3%
11
Pelayanan Balita
90%
90,75%
12
Pelayanan MTBS
80%
89,7%
13
KB Aktif
75%
79,2%
14
Kematian Ibu
Srandakan
1
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Dari jenis fasilitas yang ada di Puskesmas Srandakan dan Puskesmas Sanden, mempunyai kesamaam yaitu Puskesmas Srandakan sudah ditetapkan sebagai puskesmas PONED dan Puskesmas Sanden juga puskesmas PONED 2. Dari jumlah tenaga kesehatan yang pernah pelatihan PONED, Puskesmas Srandakan memiliki keunggulan yaitu jumlah hal jumlah tim yang terlatih PONED lebih banyak dari Puskesmas Sanden yang hanya 1 tim. 3. Dari jenis sumber dana yang ada tidak ada perbedaan sumber pendanaan, karena kedua Puskesmas sama-sama di bawah induk organisasi Dinas Kesehatan Bantul. Hanya saja yang perlu diperhatikan dalam hal pendanaan, kader sudah dimasukkan sasaran dalam pendanaan kesehatan yaitu dalam hal pendampingan ibu hamil, ibu nifas, neonatus, dan
bayi risti. Selain itu dalam pelaksanaan SDIDTK bayi dan balita petugas hanya didanai dua kali setahun, selebihnya program dibantu pelaksanaanya oleh kader. Begitu juga untuk SDIDTK Apras, petugas keluar setahun duakali dan selanjutnya dilakukan oleh Guru TK. 4. Dari cakupan indikator program PWS KIA, kedua Puskesma rata-rata hampir sama ada yang lebih unggul dari indikator yang lain ada pula yang lebih rendah. Namun untuk jumlah kematian Ibu memang di Puskemas Srandakan
tidak ada , sedangkan di
Puskesmas Sanden ada satu kematian ibu. 5. Upaya yang dilakukan Puskesmas Sarndakan dalam mencapai indikator tersebut adalah melibatkan peran lintas program/kolaborasi (Dokter, Gizi, Kesling, Laborat, Gigi, Promkes) dan lebih memandirikan kader untuk membantu pelaksanaan upaya KIA. 6. Banyak kegiatan inovasi yang ada di Puskesmas Srandakan yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan pencapaian indikator. Kegiatan inovasi Puskesmas Srandakan untuk mendukung program KIA yang juga berhubungan dengan AKB diantaranya
7. Hambatan dalam melaksanakan upaya KIA di atas adalah menjaga komitmen antar petugas dikarenakan kegiatan melibatkan lintas program. F. KESIMPULAN Puskesmas Sanden dan Puskesmas Srandakan sama-sama puskesmas rawat inap dengan SDM yang hampir sama. Namun dalam hal upaya, Puskesmas Srandakan selangkah lebih maju dari pada Puskesmas Sanden, karena mereka memiliki strategi dalam hal pencapaian capaian indikator program yaitu adanya kegiatan-kegiatan inovasi yang belum pernah dilakukan oleh Puskesmas lain di Bantul.
G. RENCANA TINDAK LANJUT Dari hasil studi banding yang telah dilaksanakan, Puskesmas Sanden berencana memperbaiki program KIA KB yang belum memenuhi standar dan mempertahankan yang sudah baik atau memenuhi standar, yaitu : a) Sumber Dana Program Merealisasikan setiap program yang sudah mendapat pendanaan dan mengikutkan kader dalam sasaran pendanaan untuk membantu memandirikan mereka. b) Cakupan Program Meningkatkan cakupan capaian program yang belum tercapai.
Melakukan kolaborasi
dengan lintas program (Dokter, Gizi, Kesling, Laborat, Gigi, Promkes) dalam pelaksanaan
SDIDTK dan skrening anemia pada Bayi, Balita dan Apras. Dari cakupan program KIA di Puskesmas Sanden yang belum mencapai target yaitu : No 1
Indikator Kerja Angka
Target Kabupate n 7/1000KH
Cakupan Sanden
Analisa Penyebab
5/1000KH -
Penyebab
Pemecahan Masalah -
Melakukan
Kematian
terbanyak
pemantauan ibu
Bayi (AKB)
Kematian Bayi
hamil risti, neonatus
adalah penyakit
risti, dan bayi risti
penyerta dan
-
-
Melakukan
BBLR /
penyuluhan tentang
Prematuritas
kehamilan sejak usia
Penyakit penyerta
dini agar kehamilan
dan BBLR bisa
terkelola dengan
didapat karena
baik antara lain
kehamilan yang
dalam Kelas Ibu
bermasalah
Hamil ataupun Kelas Caten (kerja sama dengan KUA)
2
Adanya kematian Ibu
- Kurangnya deteksi dini faktor resiko - Adanya penyakit penyerta
- Kerja sama dengan kader - Peningkatan kapasitas petugas kesehatan
- Kurangnya
- Kunjungan rumah Ibu
dukungan kelg thd kehamilannya - Kurangnya
hamil beresiko - Pelaksanaan ANC terpadu
kesadaran ibu thd kesehatan 3
Cakupan
kehmlannya - Pencatatan dan
- Bekerja sama dengan
Penanganan
pelaporan yang
komplikasi
kurang tertib
BPM - Pendampingan dan
obstetri dan
pemantauan ibu
neonatal
hamil beresiko dan
kurang
neontal risti - Bekerjasama dengan kader jika ada kasus ibu hamil beresiko atau neonatus risti segera melapor ke bidan desa atau puskesmas
Mengetahui Kepala Puskesmas Sanden
dr. Anastasia Endar W NIP.19810812 200604 2 009
Srandakan, 28 maret 2016 Pelaksana
Erni Retna Astuti, A.Md.Keb. NIP.19591125 198201 2 010