Laporan Kapsul [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

JURNAL PRAKTIKUM MANUFAKTUR SEDIAAN SOLIDA KAPSUL AMOXICILLIN 250 MG



Disusun oleh :



Nama Nrp



: BIMA NELSON VALENTINE : 110120130



Kp-Kelompok



: A-4



FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SURABAYA 2022



1. DEFINISI DAN TUJUAN a. Definisi Kapsul adalah bentuk sediaan padat yang mengandung bahan obat yang tertutup oleh wadah atau bahan yang keras atau lunak, wadah yang larut atau pelindung yang biasanya terbuat dari gelatin b. Tujuan 1. Menutupi rasa tidak enak seperti pahit, anyir, manis, dan bau 2. Membuat sediaan yang praktis untuk memberikan kenyamanan bagi konsumen obat



2. PRAFORMULASI Kegiatan praformulasi meliputi penelusuran : a. Sifat Fisika Bahan Aktif 1. Nama/Sinonim : Amoksisilin; Amoksisilliini; Amoxicilina; Amoxicilline; Amoxicillinum; Amoxycillin. (6R)-6-[α-D-(4-Hydroxyphenyl)glycylamino]penicillanic acid. (Martindale 36th Edition hlm 202) 2. Bentuk : Serbuk hablur (FI VI hlm 127) 3. Warna :Tidak berwarna/ Putih (FI VI hlm 127) 4. Rasa : Tidak berasa (Murtini, G., & Elisa, Y. (2018). Teknologi sediaan solid. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 246-251) 5. Bau : Tidak berbau (FI VI hlm 127) 6. Titik leleh : 194˚C https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/33613#section=Melting-Poi nt 7. Polimorfisme : Kristal amorf (Murtini, G., & Elisa, Y. (2018). Teknologi sediaan solid. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 246-251.) 8. Struktur :



Pustaka : FI VI hlm 127 b. Sifat Kimia dan Fisikomekanika 1. Kelarutan : Sukar larut dalam air dan dalam metanol; tidak larut dalam benzena, dalam karbon tetraklorida dan dalam kloroform. Pustaka : Farmakope indonesia VI hlm 127 2. Stabilitas a. Stabilitas : Stabil di bawah kondisi penyimpanan yang direkomendasikan. Setelah rekonstitusi, suspensi oral amoxicillin sebaiknya didinginkan pada 2-8 °C, tetapi pendinginan tidak diperlukan dan suspensi stabil selama 14 hari pada suhu kamar atau 2-8 °C https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/33613#section=Stabi lity-Shelf-Life 3. Higroskopisitas : Non higroskopik (Product Information Report: Amoxicillin) 4. Sifat fisikomekanika : menyerap dengan baik jika diberikan secara oral, dengan bioavailabilitas yang tampaknya jauh lebih tinggi dari yang diharapkan (Pasqualoto et al., 2005) c. Farmakologi 1. Dosis : ● Dosis oral yang biasa adalah 250 hingga 500 mg setiap 8 jam, atau 500-875 mg setiap 12 jam. ● Anak-anak hingga 10 tahun usia dapat diberikan 125 sampai 250 mg setiap 8 jam; untuk mereka yang di bawah 40 kg, dosis 20 sampai 40 mg/kg setiap hari di dosis terbagi setiap 8 jam, atau 25 hingga 45 mg/kg setiap hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam,



dapat digunakan; pada bayi berusia kurang dari 3 bulan, dosis maksimum harus 30 mg/kg setiap hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam. 2. Infeksi yang rentan (misalnya sinusitis, salmonellosis, oral) infeksi ● Anak 1–11 bulan: 125 mg 3 kali sehari; meningkat jika diperlukan hingga 30 mg/kg 3 kali sehari ● Anak 1-4 tahun: 250 mg 3 kali sehari; meningkat jika diperlukan hingga 30 mg/kg 3 kali sehari ● Anak 5-11 tahun: 500 mg 3 kali sehari; meningkat jika diperlukan hingga 30 mg/kg 3 kali sehari (maks. per dosis 1 gram) ● Anak 12-17 tahun: 500 mg 3 kali sehari; meningkat jika diperlukan hingga 1 g 3 kali sehari, gunakan dosis yang ditingkatkan dalam infeksi parah ● Dewasa: 500 mg setiap 8 jam, ditingkatkan jika perlu untuk 1 g setiap 8 jam, peningkatan dosis digunakan pada kasus yang parah infeksi DENGAN INJEKSI INTRAMUSKULAR ● Dewasa: 500 mg setiap 8 jam dengan injeksi intravena atau dengan infusi intravena. ● Dewasa: 500 mg setiap 8 jam, ditingkatkan menjadi 1 g setiap 6 jam, gunakan peningkatan dosis pada infeksi berat Pustaka : ● Martindale 36th Edition hlm 204 ● British National Formulary (BNF) 81 (2021) hlm 582 3. Indikasi : Antibiotik amoxicillin ini juga dapat digunakan pada terapi pneumonia dan penyakit lain, termasuk infeksi bakteri pada telinga, tenggorokan, sinus, kulit, saluran kemih, abdomen dan darah Pustaka : https://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/download/17496/pdf (Kassaye & Genete, 2013; Kaur Sp, Rao R& Nanda S, 2011; Sudjadi & Rohman, 2012).



3. FORMULA Penyusunan formula untuk yang diperoleh dari pustaka (min. 3 pustaka): 1. R/ Amoxicillin Trihydrate



500 mg/cap



Aerosil 200



1.20 mg/cap



Magnesium stearate



7.72 mg/cap



Sodium Lauryl Sulfate



8.91 mg/cap



Pustaka : Niazi. S. (2009). Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation: Uncompressed Solid Product. New York: Informas Healthcare US. 2. R/Amoxicillin



500mg



Avicel



15%



Aerosil



1%



Talk



1%



Mg.Stearat



1%



Laktosa



ad 650mg



m.f caps 50 Pustaka : Murtini, G., & Elisa, Y. (2018). Teknologi sediaan solid. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 246-251. 3. R/ Amoxicillin Trihydrate



250 mg/cap



Bromhexine Hydrochloride



8 mg/cap



Starch Dried



34 mg/cap



Magnesium Stearate



3 mg/cap



Aerosil 200



3.50 mg/cap



Talc



40 mg/cap



Hard Gelatin Capsule, Size 1 Pustaka : Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation: Uncompressed Solid Product. New York: Informas Healthcare US. Formula yang akan diaplikasikan dilengkapi dengan analisis formula : R/ Amoxicillin



250 mg



Avicel PH 102



ad 100%



FUNGSI KOMPONEN DALAM FORMULA DAN KONSENTRASI MASING MASING BAHAN EKSIPIEN (DALAM %): Amoxicillin : Sebagai bahan aktif Avicel Ph 102 : Sebagai bahan pengikat dengan konsentrasi ad 100%



4. PENIMBANGAN



Digunakan cangkang kapsul No. 1 (Kapasitas sekitar 390 mg) 5. PERHITUNGAN 1. Bobot kapsul : 390 gram 2. Orientasi berat jenis bahan terhadap bobot kapsul 1. Orientasi kapasitas cangkang kapsul 1) Orientasi kapasitas cangkang kapsul bila diisi Amoxicillin hingga penuh Bobot cangkang kapsul kosong



= 80 mg



Bobot cangkang kapsul + amoks



= 370 mg



Bobot amoxicillin



= 290 mg



Berarti kapasitas kapsul bila diisi amoxicillin hingga penuh = 290 - 250 =40 mg 2) Orientasi kapasitas cangkang kapsul bila diisi Avicel PH 102 hingga penuh Bobot cangkang kapsul kosong



= 80 mg



Bobot cangkang kapsul + Avicel



= 280 mg



Bobot Avicel PH 102



= 200 mg



Berarti kapasitas kapsul bila diisi Avicel PH 102 hingga penuh = (200 mg/ 290 mg) x 40 mg = 27,5 mg 3) Kesetaraan kapasitas cangkang kapsul No. 1 40 mg Amoxicillin = 27,5 mg Avicel PH 102 2. Perhitungan Jumlah Pengisi (Avicel PH 102) Kandungan per kapsul = 250 mg amoxicillin Sisa ruang yang kosong bila dihitung terhadap amoxicillin = 40 mg Konversi sisa ruang yang kosong bila dihitung terhadap Avicel PH 102 = 27,5 mg Jumlah Avicel PH 102 yang ditambahkan per kapsul = 27,5 mg Perhitungan jumlah bahan untuk pembuatan 100 kapsul ● Amoxicillin = 250 mg x 100 = 2500 mg = 25 g ● Avicel PH 102 = 27,5 mg x 100 = 2750 mg = 27,5 g 6. PROSEDUR PEMBUATAN KAPSUL 1.



Amoksisilin dan Avicel PH 102 dicampur dengan menggunakan tumbling mixer selama 5 menit



2.



Dilakukan penentuan bobot jenis nyata dan bobot jenis mampat campuran serbuk



3.



Cangkang kapsul dibuka kemudian dipisahkan badan dan tutup kapsul, badan kapsul diletakkan pada tray



4.



Serbuk campuran dimasukkan ke badan kapsul hingga merata dan tinggi serbuk pada seluruh badan kapsul sama



5.



Tray kapsul sedikit diturunkan kemudian tutup kapsul dengan menggunakan tutup kapsul (10 unit) dan waktu hancur kapsul



6.



Dilakukan kontrol kualitas kapsul meliputi bobot kapsul



7. KONTROL KUALITAS KAPSUL Kontrol kualitas meliputi : 1. Bobot jenis / Kerapatan nyata bahan pengisi kapsul (bulk atau ruah) Bobot jenis nyata adalah massa terhadap volume dari sejumlah bahan yang dituang bebas ke dalam gelas ukur. Alat-alat : 1. Gelas ukur 2. Timbangan Prosedur Kerja : 1. Timbang bahan sejumlah 40 – 130 g pada kertas timbang. 2. Tuangkan bahan tersebut ke dalam gelas ukur 250 ml yang dimiringkan pada sudut 45˚C dengan cepat (dapat melalui corong). 3. Tegakkan gelas ukur dan goyangkan dengan cepat untuk meratakan permukaan bahan dan baca volumenya (ml). 4.



Hitung bobot jenis nyata dengan rumus sebagai berikut : ρnyata = W/V g/ml



Hasil Pengamatan :



Replikasi



W (g)



V (ml)



Ρnyata (g/ml)



1



25 g



72 ml



0,3472 g/ml



Rerata



0,3742 g/ml



2. Keseragaman sediaan Mengacu pada keseragaman sediaan tablet. Kapsul keras Timbang saksama 10 kapsul satu per satu, beri identitas masing-masing kapsul. Keluarkan isi masing-masing kapsul dengan cara yang sesuai. Timbang saksama tiap cangkang kapsul kosong, dan hitung bobot bersih dari isi tiap kapsul



dengan cara mengurangkan bobot cangkang kapsul dari masing - masing bobot bruto. Hitung jumlah zat aktif dalam tiap kapsul dari hasil Penetapan kadar masing - masing isi kapsul. Hitung nilai keberterimaan Sumber : Farmakope Indonesia VI halaman 2028 Hasil Pengamatan : Bobot kapsul yang direncanakan : 300 g Pengujian keragaman bobot Kapsul no



Bobot cangkang kapsul + isi (g)



Bobot cangkang kapsul (g)



Bobot isi kapsul (g)



Perkiraan kandungan (Xi)



1



0,3930



0,0780



0,3150



99,36



2



0,3980



0,0800



0,3180



100,31



3



0,3990



0,0790



0,3200



100,94



4



0,3960



0,0770



0,3190



100,63



5



0,3960



0,0800



0,3160



99,68



6



0,3920



0,0790



0,3130



98,73



7



0,3960



0,0760



0,3200



100,94



8



0,4060



0,0810



0,3250



102,52



9



0,4010



0,0820



0,3190



100,63



10



0,3980



0,0770



0,3210



101,26



0,3186



100,50



Rata - rata



Kandungan zat aktif terhadap jumlah yang tertera pada etiket adalah 100,50% Rata - rata kandungan = 100,50 Standar deviasi (s)



= 1,06



M



= 100,50



K



= 2,4



NP = | M - X bar | + (k.s) NP = (100,50 - 100,50) + 2,4 x 1.06 NP = 2,544 Persyaratan : Keragaman bobot : < 25 mg atau < 25% L1 ≤ 15 Pustaka : Farmakope Indonesia VI halaman 2027 Kesimpulan : Kapsul amoxicillin memenuhi persyaratan keseragaman sediaan ( L1 ≤ 15) sehingga tidak perlu dilakukan pengujian lanjutan dengan 30 tablet. 3. Waktu hancur Waktu hancur kapsul merupakan waktu yang diperlukan oleh kapsul untuk hancur. Pengukuran waktu hancur dilakukan dengan menggunakan alat Disintegration Tester. Alat-alat : 1. Alat uji waktu hancur 2. Stopwatch Prosedur Kerja : 1. Nyalakan alat uji waktu hancur dan masukkan air pada bejana sehingga keenam tabung tempat kapsul diletakkan dapat terendam kemudian atur setting temperatur pada 37˚C. 2. Sebanyak 6 kapsul ditempatkan pada masing-masing tabung yang terdapat pada alat uji waktu hancur. 3. Jalankan alat uji sehingga tabung-tabung bergerak naik turun dan nyalakan stopwatch bersamaan dengan mulai dijalankannya alat sampai dengan kapsul hancur 50 4. Catat waktu hancur keenam kapsul.



Hasil Pengamatan :



No



Waktu hancur (detik)



1



1,20



2



1,30



3



1,30



4



1,30



5



1,30



6



1,30



Persyaratan : Tidak lebih dari 15 menit Pustaka : Murtini, G., & Elisa, Y. (2018). Teknologi sediaan solid. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 246-251. Pg 78 Kesimpulan : Dari praktikum didapatkan bahwa waktu hancur kapsul berada di rentang 1,20 - 1,30 dimana waktu hancur kapsul memenuhi syarat yaitu tidak lebih dari 15 menit



8. PEMBAHASAN Kapsul merupakan sediaan obat dengan memasukkan API ke dalam suatu cangkang kapsul. API yang akan dimasukkan ke dalam kapsul harus disesuaikan dengan kemampuan penyimpanan kapsul dengan pemilihan jumlah bobot API yang akan digunakan. Pada jurnal ini akan dibuat sebanyak 100 kapsul dengan menggunakan



cangkang kapsul no. 1 dengan kapasitas sekitar 390 mg dan dilakukan orientasi kapasitas cangkang kapsul bila diisi amoxicillin hingga penuh, bobot cangkang kapsul kosong yaitu 80 mg, bobot cangkang kapsul + amoxicillin yaitu 370 mg dan bobot amoxicillin 290 mg. Berarti kapasitas kapsul bila diisi amoxicillin hingga penuh yaitu 40



mg. Kemudian dilakukan orientasi kapasitas cangkang kapsul bila diisi Avicel PH 102 hingga penuh. Bobot cangkang kapsul kosong 80 mg, bobot cangkang kapsul + Avicel adalah 280 mg, bobot Avicel PH 102 adalah 200 mg. Berarti untuk kapasitas kapsul bila diisi Avicel PH 102 hingga penuh = (200 mg/ 290 mg) x 40 mg = 27,5 mg. Kesetaraan kapasitas cangkang kapsul No. 1 40 mg Amoxicillin = 27,5 mg Avicel PH 102. Dari hasil praktikum yang dilakukan bobot bj mampat dan didapatkan hasilnya 0,3742 g/ml. Kemudian dilakukan keseragaman sediaan dengan pengujian keragaman bobot dan didapatkan hasilnya 2,544 dimana kapsul amoxicillin memenuhi persyaratan keseragaman sediaan ( L1 ≤ 15) sehingga tidak perlu dilakukan pengujian lanjutan dengan 30 tablet. Selanjutnya melakukan evaluasi waktu hancur dengan persyaratan tidak boleh lebih dari 15 menit, dari hasil yang dievaluasikan didapatkan rentang 1,20 - 1,30 detik yang berarti waktu hancur kapsul amoxicillin memenuhi persyaratan.



9. DAFTAR PUSTAKA Farmakope Indonesia edisi VI Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation: Uncompressed Solid Product. New York: Informas Healthcare US. Murtini, G., & Elisa, Y. (2018). Teknologi sediaan solid. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 246-251 Niazi. S. (2009). Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation: Uncompressed Solid Product. New York: Informas Healthcare US.