Laporan Kasus DBD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

i



Laporan Kasus



DEMAM BERDARAH DENGUE



Oleh: M. Khoiruddin, S.Ked



04054822022147



Nuravif Setianingrum, S.Ked



04054822022089



Tasya Lianda Sari, S.Ked



04054822022111



Pembimbing: dr. Ratna Maila Dewi A, Sp.PD, K-EMD



DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA RUMAH SAKIT DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG 2021



ii



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul Demam Berdarah Dengue. Laporan kasus ini merupakan salah satu syarat Kepaniteraan Klinik di Bagian/Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Ratna Maila Dewi A, Sp.PD, K-EMD selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan selama penulisan dan penyusunan laporan kasus ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan kasus ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca.



Palembang, Juni 2021



Penulis



iii



HALAMAN PENGESAHAN



Laporan Kasus



DEMAM BERDARAH DENGUE Oleh: M. Khoiruddin, S.Ked



04054822022147



Nuravif Setianingrum, S.Ked



04054822022089



Tasya Lianda Sari, S.Ked



04054822022111



Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik di Bagian/Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.



Palembang, Juni 2021



dr. Ratna Maila Dewi A, Sp.PD, K-EMD



iv



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL.............................................................................................i KATA PENGANTAR...........................................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii DAFTAR ISI.........................................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................5 BAB II LAPORAN KASUS.................................................................................8 BAB III TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................24 BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................46 BAB V KESIMPULAN........................................................................................50 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................51



5



BAB I PENDAHULUAN



Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Virus Dengue penyebab Demam Dengue (DD), Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Dengue Shock Syndrome (DSS) termasuk dalam kelompok B Arthropod Virus (Arbovirosis) yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviride, dan mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu: DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. DBD ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes spp yang terinfeksi virus dengue. Nyamuk yang paling cepat berkembang di dunia ini telah menyebabkan hampir 390 juta orang terinfeksi setiap tahunnya (Kemenkes, 2010). Berdasarkan data WHO, terdapat sekitar 2,5 miliar atau 40% dari populasi penduduk dunia baik di negara tropis maupun subtropik mempunyai risiko tinggi tertular virus Dengue (WHO, 2005). Indonesia merupakan salah satu negara dengan kasus endemis cukup tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2017, masalah DBD di Indonesia masih tinggi dengan incidence rate (IR) sebesar 22,55/100.000 penduduk dan case fatality rate (CFR) sebesar 0,75% (Kementerian Kesehatan RI, 2017) DBD ditandai dengan demam 2-7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan, penurunan trombosit (trombositopenia), adanya hemokonsentrasi yang ditandai kebocoran plasma (peningkatan hematokrit, asites, efusi pleura, hipoalbuminemia). Dapat disertai gejala-gejala tidak khas seperti nyeri kepala, nyeri otot & tulang, ruam kulit atau nyeri belakang bola mata. Tidak semua yang terinfeksi virus dengue akan menunjukkan manifestasi DBD berat. Ada yang hanya bermanifestasi demam ringan yang akan sembuh dengan sendirinya atau bahkan ada yang sama sekali tanpa gejala sakit (asimtomatik). Sebagian lagi akan menderita demam dengue saja yang tidak menimbulkan kebocoran plasma dan bahkan ada yang dapat mengakibatkan kematian.



6



Sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang spesifik, tetapi bila pasien berobat dini, dan mendapat penatalaksanaan yang adekuat, umumnya kasus-kasus penyakit ini dapat diselamatkan. DBD termasuk ke dalam kompetensi 4 dalam Standar Nasional Pendidikan Profesi Dokter Indonesia 2019 (SNPPDI 2019) yang artinya



lulusan



dokter



harus



mampu



membuat



diagnosis



klinik



dan



penatalaksanaan penyakit tersebut dalam hal ini DBD secara mandiri dan tuntas. Oleh karena itu, laporan kasus ini dibuat sebagai media untuk menelaah dan mempelajari penyakit DBD sehingga kompetensi DBD dapat dicapai.



7



BAB II STATUS PASIEN



2.1. Identifikasi Nama



: Tn. KBK



Tanggal Lahir



: 5 November 1978



Umur



: 43 tahun



Jenis Kelamin



: Laki-laki



Alamat



: Bukit Baru, Ilir Barat 1, Palembang



Pekerjaan



: Karyawan Swasta



Agama



: Islam



Bangsa



: Indonesia



Suku Bangsa



: Sumatera



Tanggal MRS



: 6 Juni 2021 pada pukul 19.30 WIB



No. Rekam Medis



: 00001208163



2.2. Anamnesis Informasi diperoleh secara autoanamnesis dan aloanamnesis dari pasien dan istri pasien pada tanggal 7 Juni 2021. 2.2.1. Keluhan Utama Demam sejak ± 5 hari SMRS 2.2.2. Keluhan Tambahan Nyeri kepala 2.2.3. Riwayat Perjalanan Penyakit Sejak ± 5 hari SMRS, pasien mengeluh demam tinggi, dirasakan terus menerus, dan muncul secara mendadak. Pasien merasakan demamnya lebih tinggi pada sore hingga malam hari. Demam dapat mereda sementara dengan obat



8



penurun panas (Paracetamol 500 mg tablet). Setelah habis efek obatnya, pasien tetap merasakan demam. Selain demam, pasien juga mengeluhkan nyeri kepala. Nyeri kepala yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk, terjadi secara tiba-tiba. Nyeri kepala yang dialami hilang timbul, biasanya timbul di pagi dan sore hari kemudian hilang setelah 2-3 jam. Nyeri dirasakan menjalar ke mata sebelah kanan, mata pasien yang nyeri menjadi merah dan berair. Pasien menggunakan obat pereda nyeri melalui dubur (Pronalges 100 mg suppositoria) untuk menghilangkan nyeri kepala. Nyeri di belakang bola mata, nyeri otot (pegalpegal), nyeri sendi, nyeri pada tulang, nyeri ulu hati tidak ada. Bintik-bintik merah pada tubuh ada. Lebam ada di daerah bekas suntikan. Mimisan dan gusi berdarah tidak ada. BAB hitam dan/atau berdarah tidak ada. BAK berwarna merah tidak ada. Mual dan muntah tidak ada. Riwayat kontak dengan orang demam dan/atau terkonfirmasi COVID-19 disangkal. Riwayat tergigit nyamuk ada. Sejak ± 12 jam SMRS, pasien mengeluh demamnya tetap tinggi dan nyeri kepala dirasakan semakin memberat sehingga mengganggu aktivitas. Pasien lalu datang ke IGD RSMH Palembang untuk tatalaksana lebih lanjut. 2.2.4. Riwayat Penyakit Dahulu -



Riwayat penyakit serupa disangkal



-



Riwayat darah tinggi disangkal



-



Riwayat kencing manis disangkal



-



Riwayat sakit kuning disangkal



2.2.5. Riwayat Penyakit Keluarga -



Riwayat penyakit yang sama disangkal



-



Riwayat darah tinggi disangkal



-



Riwayat kencing manis disangkal



-



Riwayat sakit kuning disangkal



2.2.6. Riwayat Kebiasaan -



Riwayat merokok tidak ada



9



-



Riwayat minum minuman beralkohol tidak ada



-



Riwayat minum jamu-jamuan tidak ada



2.3. Pemeriksaan Fisik (7 Juni 2021) 2.3.1. Keadaan Umum Keadaan umum



: Tampak sakit ringan



Sensorium



: Compos mentis



Tekanan darah



: 120/90 mmHg



Nadi



: 90 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup



Laju pernapasan



: 20 x/menit, reguler, pola abdominotorakal



Temperatur



: 36,6 oC (aksila)



Saturasi oksigen



: 98% (dengan pulse oxymetri)



Berat badan



: 65 kg



Tinggi badan



: 170 cm



Indeks Massa Tubuh : 22,5 (normoweight) 2.3.2.Keadaan Spesifik a. Kepala Bentuk



: Normocephali



Ekspresi



: Wajar



Rambut



: Hitam



Alopesia



: Tidak ada



Deformitas



: Tidak ada



Perdarahan temporal : Tidak ada Nyeri tekan



: Tidak ada



Wajah sembab



: Tidak ada



b. Mata Eksoftalmus



: Tidak ada



Endoftalmus



: Tidak ada



Palpebral



: Edema (-)



10



Konjungtiva palpebral: Pucat (-/-) Sklera



: Ikterik (-/-), injeksi sklera (+/-) saat nyeri kepala



Kornea



: Jernih



Pupil



: Bulat, isokor, refleks cahaya (+/+)



Gerakan



: Luas ke segala arah



c. Hidung Sekret



: Tidak ada



Epistaksis



: Tidak ada



Napas cuping hidung : Tidak ada d. Telinga Meatus Akustikus Eksternus : Lapang Nyeri Tekan



: Processus mastoideus (-), tragus (-)



Nyeri Tarik



: Aurikula (-/-)



Sekret



: Tidak ada



Pendengaran



: Baik



e. Mulut Bibir



: Chelitis (-), pucat (-), stomatitis (-), ulkus (-)



Gigi-geligi



: Lengkap normal



Gusi



: Hipertrofi (-), berdarah (-)



Lidah



: Atrofi papil (-)



f. Leher Inspeksi



: trakea deviasi (-), benjolan (-)



Palpasi



: pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran KGB (-), distensi vena jugularis (-) tekanan vena jugularis (5-2) cmH2O



Auskultasi



: bruit (-)



11



g. Toraks (Paru) Inspeksi



: bentuk dada simetris, sela iga melebar (-), retraksi dinding dada (-), venektasi (-), ptekie (+)



Palpasi



Statis



: Simetris



Dinamis



: Simetris



: stem fremitus sama antara kanan dan kiri, nyeri tekan (-), krepitasi (-)



Perkusi



: redup di paru kanan dan sonor di paru kiri nyeri ketok (-)



Auskultasi



: vesikuler (+) normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)



h. Toraks (Jantung) Inspeksi



: Iktus cordis tidak terlihat



Palpasi



: Iktus cordis tidak teraba,thrill (-)



Perkusi



: Batas jantung atas ICS II sinistra Batas jantung kanan V linea sternalis dekstra Batas jantung kiri ICS VI linea midclavicularis anterior sinistra



Auskultasi



: Bunyi jantung I & II (+) reguler, murmur (-), gallop (-)



i. Abdomen Inspeksi



: Datar, venektasi (-), caput medusa (-), striae (-)



Auskultasi



: Bising usus (+) normal 5x/menit



Palpasi



: Lemas, nyeri tekan (-), hepar lien dan ginjal tidak teraba



Perkusi



: Timpani, shifting dullness (-), undulasi (-)



j. Ekstremitas Lengan



: gerakan baik ke segala arah, eutonia, ptekie (+/+), lebam (+/+) bekas suntikan, torniquet test (+)



Tangan



: kulit lembab, akral hangat, ptekie (+) palmar eritem (-/-), tremor (-/-), edema (-/-), clubbing finger (-), sianosis (-)



Tungkai dan kaki: akral hangat, pucat (-/-) edema (-/-), sianosis (-), ptekie (+/+)



12



2.4. Pemeriksaan Penunjang 2.4.1. Pemeriksaan Laboratorium (6 Juni 2021) Jenis Pemeriksaan



Hasil



Unit



Nilai Normal



HEMATOLOGI Hemoglobin



15,20



g/dL



11,40-15,00



Leukosit (WBC)



1,55*



103/mm3



4,37-10,89



Eritrosit (RBC)



5,60



106/mm3



4,00-5,70



Hematokrit



45



%



35-45



Trombosit (PLT)



14*



103/uL



189-436



MCV



87



fL



85-95



MCH



30



Pg



28-32



MCHC



34



g/dL



33-35



RDW-CV



13,2



%



11-15



LED



-



mm/jam