12 0 942 KB
LAPORAN KASUS Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Inkarserata
DISUSUN OLEH: Azahrah Purnamaladi
PEMBIMBING: dr. M. Reza Jauhari Zen, SpB
PROGRAM INTERNSIP ANGKATAN 2019-2020 RSU KOTA TANGERANG SELATAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Hernia inguinalis merupakan penyakit bedah terbanyak setelah appendicitis. Hernia
inguinalis sudah dicatat sebagai penyakit pada manusia sejak tahun 1500 sebelum masehi dan mengalami banyak perkembangan seiring bertambahnya pengetahuan struktur anatomi pada region inguinal. Hampir 75% hernia abdomen merupakan hernia inguinalis.1 Hernia inguinalis merupakan kasus yang cukup sering ditemukan pada anak-anak.2 Hernia inguinalis pada anak secara umum disebabkan oleh kegagalan penutupan prosesus vaginalis.3 Hernia ini merupakan salah satu jenis hernia ventral yang terjadi saat struktur intraabdomen seperti usus atau omentum menonjol di dinding perut.2 Kejadian hernia inguinalis pada anak dapat terjadi pada berbagai rentang usia dan insiden tertinggi sering pada anak laki-laki yaitu sebanyak 80-90%. Sekitar 3-5% bayi sehat dapat lahir dengan hernia inguinalis. Angka terjadinya hernia inguinalis meningkat sampai 30% terutama pada bayi prematur dan 10% diantaranya memiliki riwayat hernia dikeluarga. Secara umum, penanganan hernia untuk mencegah komplikasi adalah dengan tindakan operatif. mencegah hernia menjadi hernia inkarserta ataupun hernia strangulata.4
Hal ini
BAB II LAPORAN KASUS I.
IDENTITAS
Nama
: An. R K
Jenis kelamin : laki-laki Usia
: 1 tahun 6 bulan 29 hari
Alamat
: Jl. Kp Dukuh Serua Ciputat Rt 5 Rw 1 Kelurahan Ciputat, Tangerang Selatan
Agama
: Islam
Suku
: Betawi
Asuransi
: E-KTP
Masuk RS
: 13 Oktober 2019
II. KELUHAN UTAMA Muntah sejak 3 hari sebelum masuk Rumah Sakit
ANAMNESIS Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis pada tanggal 13 Oktober 2019 di ruang IGD RSU Kota Tangerang Selatan pukul 14.30 WIB.
Riwayat Penyakit Sekarang OS datang dengan keluhan muntah sejak 3 hari sebelum masuk Rumah Sakit, Muntah setiap makan dan minum, muntah berisi makanan dan cairan. Demam sumeng-sumeng sejak 5 hari yang lalu. Satu minggu yang lalu os juga sempat mengalami muntah muntah seperti ini dan BAB mencret selama 2 hari, dan membaik setelah berobat ke klinik. Terdapat bengkak dan benjolan pada skrotum sejak usia 2 bulan, awalnya benjolan ini hanya timbul jika pasien menangis dan mengejan, namun sejak usia 6 bulan benjolan ini menetap dan tidak dapat mengecil seperti semula. Benjolan berbentuk bulat, dengan permukaan yang rata dan warna sama seperti warna kulit sekitarnya. Ukuran benjolan kira-kira berdiameter ± 5 cm. Permukaan benjolan rata dengan konsistensi lunak. Benjolan masih dapat digerakan. Buang air kecil dan Buang air besar dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu Terdapat benjolan pada skrotum sejak usia 2 bualan, awalnya benjolan hanya timbul jika pasien menangis dan mengejan, namun saat usia 6 bulan benjolan menetap. OS tidak memiliki riwayat penyakit lain seperti alergi dan batuk-batuk. OS belum pernah menjalani operasi sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada anggota keluarga OS yang mengalami keluhan yang sama. Dari keluarga tidak ada yang menderita hipertensi, diabetes mellitus, asma, batuk-batuk lama, kelainan jantung dan keganasan.
Riwayat Kebiasaan Os makan biasa, minum ASI dan susu formula.
III.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
: Tampak sakit sedang, gelisah, rewel
Kesadaran
: Compos mentis
Status gizi
: Kesan gizi cukup
Tanda vital
Nadi
: 120 x/menit
Suhu
: 37.8oC
Pernafasan
: 28 x/menit
Kulit
Warna
: Kuning langsat, tidak pucat, tidak ikterik, tidak terdapat hipopigmentasi ataupun hiperpigmentasi.
Lesi
: Tidak terdapat lesi primer seperti makula, papula, vesikula, pustula maupun lesi sekunder seperti jaringan parut atau keloid
Rambut
: Tumbuh rambut pada permukaan kulit
Turgor
: Baik, kembali cepat
Keringat
: Normal
Kepala
Normocephali
Distribusi rambut merata dan berwarna hitam
Tidak tampak adanya deformitas
Ubun ubun besar normal, tidak cekung
Mata
Tidak terdapat ptosis pada palpebra dan tidak terdapat oedem
Conjunctiva tidak anemis
Sklera tidak tampak ikterik
Pupil : isokor, RCL +/+, RCTL +/+
Air Mata +/+
Telinga
Daun telinga
: Normal
Tofi
: Tidak ditemukan
Liang telinga
: Lapang
Membrana timpani
: Intak
Nyeri tekan mastoid
: Tidak nyeri tekan
Serumen
: Tidak ada
Sekret
: Tidak ada
Hidung
Bagian luar
: Normal, tidak terdapat deformitas
Septum
: Terletak di tengah dan simetris
Mukosa hidung
: Tidak hiperemis
Cavum nasi
: Tidak ada tanda perdarahan
Mulut dan Tenggorokan
Bibir
: Tidak pucat dan tidak sianosis
Gigi geligi
: Lengkap, tidak ada karies
Palatum
: Tidak ditemukan torus
Lidah
: Normoglosia
Tonsil
: T1/T1 tenang
Faring
: Tidak hiperemis
Selaput lendir
: lembab
JVP
: (5+2) cm H20
Kelenjar tiroid
: Tidak teraba membesar
Trakea
: Letak di tengah
Leher
Kelenjar Getah Bening
Leher
: Tidak teraba membesar
Axilla
: Tidak teraba membesar
Inguinal
: Tidak teraba membesar
Thorax
Cor : Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Palpasi : Ictus cordis teraba 1 jari linea midklavikularis kiri, ICS 5 Perkusi : Batas atas : ICS 2 garis parasternal kiri Batas kanan : ICS 3-4 garis sternalis kanan Batas kiri : ICS 5, 1 cm lateral garis midklavikularis kiri Auskultasi : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Inspeksi
: Pergerakan nafas saat statis dan dinamis
Palpasi
: Vocal Fremitus sama pada kedua paru
Perkusi
: Sonor pada seluruh lapangan paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler di kedua paru, Rh -/-, Wh -/Abdomen
Inspeksi
: Datar, tidak terdapat pelebaran vena
Palpasi
: Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), benjolan (-)
Perkusi
: Timpani, nyeri ketok (-), shifting dullnes (-)
Auskultasi : Bising usus 3 x/menit
Punggung
Tidak terdapat kelainan bentuk tulang pada punggung pasien
Tidak terdapat skoliosis, lordosis, dan kifosis
Tidak terdapat nyeri pada perabaan vertebra panggul
Tidak terdapat nyeri ketok sudut costovertebra
Ekstremitas
Ekstremitas atas o Regio kanan : Akral hangat, tidak terdapat oedem o Regio kiri
: Akral hangat, tidak terdapat oedem, CRT