Laporan Kasus Malaria [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Kasus



Malaria



Oleh: dr. Abu Amar



Pendamping : dr. Marniyanti



RSUD JAMBAK DOKTER INTERNSIP KAB. PASAMAN BARAT 2017-2018



1



Topik : Gusrendi



Tanggal (Kasus) : 15 Januari 2018



Presenter: dr. Abu Amar



Tanggal (Presentasi) : 13 Januari 2017



Pendamping : dr. Marniyanti



Tempat Presentasi : Ruang Komite Medik RSUD PASAMAN BARAT Objektif Presentasi : o



Keilmuan



o



Ketrampilan



o



Penyegaran



o



Tinjauan Pustaka



o



Diagnostik



o



Manajemen



o



Masalah



o



Istimewa



o



Neonatus



o Bayi



o Anak



o Remaja



o Dewasa



o Lansia



o Bumil



Deskripsi : Laki-Laki, 14 tahun, keluhan demam hilang timbul sejak ± 1 bulan



Tujuan: Penegakan diagnosa dan penatalaksanaan yang tepat



Bahan Bahasan:



Cara Membahas:



Data Pasien:



o Tinjauan Pustaka



o Diskusi



Pasaman Barat



o Presentasi dan Diskusi



Nama : Mr Gusrendi, Laki laki, 14 tahun



Nama RS: RSUD Jambak,



o Riset



Alamat : Kinali



o Kasus



o Audit



o Email



o Pos



No RM : 059997



Terdaftar sejak :13 Januari 2018 pukul 15.12 WIB (masuk melalui IGD)



2



Data utama untuk bahan diskusi Anamnesis/Gambaran Klinis : (anamnesis secara autoanamnesa dan alloanamnesa) 1. Keluhan Utama : : Demam hilang timbul ± 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. 2. Riwayat Penyakit Sekarang : : Demam hilang timbul ± 1 bulan, meningkat 2 hari ini, disertai mengigil (+), berkeringat (+), tampak pucat (-), kuning (-), nyeri perut (+), batuk dan pilek (-), keluhan perdarahan spontan (-), BAB dan BAK lancar, Riwayat bepergian ke daerah endemis (-), mual (-), muntah (-). Hasil test Dipstick di puskesmas (+). 3. Riwayat pengobatan : os belum pernah berobat. 4. Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada 5. Riwayat Keluarga



: Tidak ada



6. Riwayat Alergi



: Tidak ada



7. Riwayat pernikahan



: os belum menikah.



8. Riwayat persalinan-kehamilan-nifas : os belum pernah melahirkan Hasil pembelajaran: a. Malaria b. Penengakan diagnosis Malaria c. Tatalaksana Malaria Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio 1. Subjektif: Keluhan utama: Demam hilang timbul 



Demam hilang timbul ± 1 bulan sebelum masuk rumah sakit







Meningkat 2 hari ini, disertai mengigil (+), berkeringat (+), nyeri perut (+)







Tampak pucat (-), kuning (-), batuk dan pilek (-),keluhan perdarahan spontan (-)







BAB dan BAK tidak ada kelainan, mual (-), muntah (-).







Hasil test Dipstick di puskesmas (+), Riwayat bepergian ke daerah endemis (-)



3



2. Objektif 1. STATUS PRESENT KU



: Tampak sakit sedang



Kesadaran



: Compos mentis



Tekanan Darah



: 120/80 mmHg



Nadi



: 128 x/menit



Respirasi



: 20 x/menit



Suhu



: 38,2 0C (afebris)



2. STATUS GENERALIS Kulit



: Purpura (-)



Kepala



: Normocephalic, wajah edema (-), bibir sianosis (-)



Mata



: Konjungtiva anemis (-/-), sklera anikterik, palpebra edema (-/-)



Leher



: Peningkatan JVP (-) , pulsasi vena leher tidak terlihat, massa abnormal (-)



Thoraks Jantung



: Simetris fusiformis, Inspeksi ictus cordis tidak terlihat, palpasi ictus cordis teraba di ICS 6 linea midclavicularis sinistra, Auskultasi bunyi jantung III (+/+) reguler, murmur (-), gallop (-), kesan : batas jantung normal



Paru



: Inspeksi paru simetris saat statis dan dinamis, palpasi paru fremitus vokal dan taktil simetris, perkusi paru sonor (+/+), Auskultasi vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-)



Abdomen Inspeksi



: Soepel , striae (-), bekas luka operasi (-).



Palpasi



: Nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien dbn, kandung kemih dbn



Perkusi



: Nyeri ketuk (-)



Auskultasi



: Bising usus (+) Normal



Genitalia



: Tidak dilakukan



Extremitas Akral hangat, Edema kedua tangan (-/-), edema kedua tungkai (-/-), CRT< 2 detik.



4



3. PEMERIKSAAN PENUNJANG Hasil Laboratorium Jenis Pemeriksaan



Hasil Pemeriksaan



Haemoglobin



7,6 gr/dl



Leukosit



4.650 /ul



Trombosit



178.000/ul



Hematokrit



23%



Golongan darah



B



Rhesus



Positif



3. Assesment (penalaran klinis) MALARIA 1.Pengertian Malaria Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh 4 spesies plasmodium, yaitu p. falciparum, p. ovale, p. malariae dan p. vivax yang di tularkan oleh nyamuk-nyamuk yang terinfeksi (vector-borne disease). Pada tubuh manusia parasit membelah diri dan bertamabah banyak di dalam hati dan kemudian menyerang semua bentuk eritrosit sehingga perkembang-biakan di dalam darah cepat sekali (Arjatmo dan Hendra, 1991). 1.2 Jenis Plasmodium Dalam berbagai refrensi di jelaskan bahwa ada 4 jenis plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia yaitu : (a) Plasmodium ovale, menyebabkan malaria



5



dengan demam menggigil selang sehari. Jenis ini jarang di jumpai di Indonesia ini di jumpai di Afrika dan Pasifik Barat, (b) Plasmodium falciparum, menyebabkan malaria tropika atau tertiana maligna, jenis ini menimbulkan demam menggigil setiap hari, (c) Plasmodium vivax, menyebabkan malaria tertiana, jenis ini menimbulkan demam menggigil selang sehari, (d) Plasmodium malariae, menyebabkan malaria quartana, jenis ini menimbulkan demam selang dua hari. Pada penderita penyakit malaria, penderita dapat dihinggapi lebih dari satu jenis plasmodium. Infeksi demikian disebut infeksi campuaran (mixed infection). Dari kejadian infeksi campuran ini biasanya paling banyak dua jenis parasit, yakni campuran plasmodium palsifarum dan plasmodium vivax atau plasmodium malariae (Soedarto, 1990). 2. Siklus Hidup Nyamuk Selama siklus hidupnya, plasmodium mempunyai dua hospes yaitu pada manusia dan nyamuk. Siklus aseksual yang berlangsung pada manusia disebut skizogoni dan siklus seksual yang membentuk sporozoit di dalam nyamuk disebut sporogoni. Siklus tersebut dapat di jelaskan bahwa di bawah ini. Siklus Aseksual, siklus ini merupakan Sporozoit infeksius dari kelenjar ludah nyamuk Anopheles betina dimasukkan dalam darah manusia melalui tusukan nyamuk tersebut. Dalam waktu tiga puluh menit jasat tersebut memasuki sel-sel parenkim hati dan dimulai stadium eksoeeritositik di dalam sel hati parasit tumbuh menjadi skizon dan berkembang menjadi merozoit. Sel hati yang mengandung parasit pecah dan merozoit keluar dengan bebas, sebagian di fagosit karena prosesnya terjadi sebelum memasuki eritrosit maka disebut stadium preeritrositik. Siklus eritrositik dimulai saat merozoit memasuki sel – sel darah merah. Parasit tampak sebagai kromatin kecil dan membentuk tropozoit kemudian menjadi skizon muda dan berkembang menjadi skizon matang dan membelah banyak menjadi merozoit. Selasai pembelahan tersebut sel darah merah pecah dan merozoit, pigmen dan sisa sel keluar dan memasuki plasma darah. Parasit memasuki sel darah lainya untuk mengulangi silkus skizogoni. Beberapa merozoit memasuki eritrosit dan membentuk skizon dan lainnya membentuk gametosit yaitu bentuk



6



seksual. Siklus Seksual, Siklus ini adalah terjadi dalam tubuh nyamuk. Gametosit yang ada dalam darah tidak dicerna oleh sel-sel lain. Pada makrogamet ( jantan ) kromatin dibagi menjadi 6-8 inti yang bergerak kepinggir parasit. Di pinggir ini beberapa filament dibentuk seperi cambuk dan bergerak aktif disebut mikrogamet. Pembuahan terjadi karena masuknya mikrogamet ke dalam makrogamet untuk membentuk zigot. Zigot berubah bentuk seperti cacing pendek disebut ookinet yang dapat menembus lapisan epitel dan membran basal dinding lambung dan di tempat ini ookinet membesar dan disebut ookista di dalam ookista dibentuk ribuan sporozoit dan beberapa sporozoit menembus kelenjar nyamuk dan bila nyamuk menggigit/menusuk manusia maka sporozoit masuk ke dalam darah dan mulailah siklus pre eritrosit (Zein, 2003).



3. Masa Inkubasi, Menurut Rampengan (1993), masa inkubasi pada penularan secara alamiah bagi masing- masing spesies parasit sebagai berikut: (a) Plasmodium falciparum 12 hari, (b) Plasmodium vivax dan ovale 13-17 hari (c) Plasmodium malariae 28-30 hari. 4. Gejala Klinis Malaria. Berdasarkan gejala yang di alami oleh penderita yang terjangkit penyakit malaria ialah tergantung pada imunitas penderita, tingginya transmisi infeksi malaria. Berat/ringannya infeksi dipengaruhi oleh jenis plasmodium (Plasmodium falciparum sering me mberikan komplikasi), umur (usia lanjut dan bayi sering lebih berat).



Malaria sebagai penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium mempunyai gejala utama ialah demam. Demam ini berhubungan dengan proses skizogoni (pecahnya



7



merozoit/skizon) atau terbentuknya sitokin atau toksin menyebabkan infeksi. Plasmodium yang dikenal ada 4 jenis tersebut yaitu gejala klinis yang pertama adalah, P. vivax, merupakan infeksi yang paling sering dan menyebabkan malaria tertiana/vivax (demamnya tiap hari ke-3). P. falciparum, memberikan banyak komplikasi dan mempunyai akibat yang cukup ganas, mudah resisten dengan pengobatan dan menyebabkan malaria tropika/ falciparum (demamnya tiap 24-48 jam). P. malariae, jarang dan dapat menimbulkan sindroma nefrotik dan menyebabkan malaria quartana/malariae (demamnya tiap hari ke-4). P. ovale, memberikan infeksi yang paling ringan dan sering sembuh spontan tanpa pengobatan menyebabkan malaria ovale. (Harijanto, 2007). Menurut Rampengan (2007), gejala – gejala umum yaitu terjadinya “Trias Malaria” secara berurutan yaitu: (a) Periode Dingin, dimana terjadi gejala menggigil, kulit dingin dan kering, penderita sering membungkus diri dengan selimut atau sarung dan pada saat menggigil sering seluruh badan bergetar dan gigi- gigi saling terantuk, pucat sampai sianosis seperti orang kedinginan. Periode ini berlangsung 15 sampai 1 jam dengan meningkatnya temperatur. (b) Periode Panas, disini penderita mengalami muka merah, kulit panas dan kering, nadi cepat dan panas badan tetap tinggi sampai 400 C atau lebih, penderita membuka selimutnya, muntah- muntah, dapat terjadi syok (tekanan darah turun), periode ini dapat sampai 2 jam atau lebih diikuti dengan keadaan berkeringat. (c) Periode Berkeringat, penderita berkeringat mulai dari temporal, diikuti seluruh tubuh, sampai basah, temperatur turun, penderita terasa capek, dan sering tidur.



Trias malaria ini secara keseluruhan dapat berlangsung 6-10 jam, lebih sering terjadi pada infeksi P. Vivax, pada P. falciparum menggigil dapat berlangsung berat



8



ataupun tidak ada. Periode tidak panas berlangsung 12 jam pada P. falciparum, 36 jam pada P. vivax dan P. ovale, 60 jam pada P. malariae (Achmadi, 2008).



5. Cara Penularan



Penyakit malaria dikenal ada dua cara penularan malaria: Penularan pertama secara alamiah (natural infection) penularan ini terjadi melalui gigitan nyamuk anopheles. Sedangkan ya ng kedua penularan yang tidak alamiah terdiri dari, (a) Malaria bawaan (congenital). Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan karena ibunya menderita malaria, penularan terjadi melalui tali pusat atau placenta. (b) Secara mekanik. Penularan terjadi melalui transfusi darah atau melalui jarum suntik. Penularan melalui jarum suntik yang tidak steril lagi. Cara penularan ini pernah dilaporkan terjadi disalah satu rumah sakit di Bandung pada Tahun 1981, pada penderita yang dirawat dan mendapatkan suntikan intra vena dengan menggunakan alat suntik yang dipergunakan untuk menyuntik beberapa pasien, dimana alat suntik itu seharusnya dibuang sekali pakai (disposable). (c) Secara oral (melalui mulut). Cara penularan ini pernah dibuktikan pada burung, ayam (P.gallinasium) burung dara (P. relection) dan monyet (P. knowlesi) (Soedarto, 1990).



Pada umumnya sumber infeksi bagi malaria pada manusia adalah manusia lain yang sakit malaria baik dengan gejala maupun tanpa gejala klinis. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya penularan alamiah seperti adanya gametosit pada penderita, umur nyamuk kontak antara manusia dengan nyamuk dan lain- lain (Hiswani, 2004).



6. Pengobatan



Pengobatan radikal malaria dengan membunuh semua stadium parasit yang ada



9



dalam tubuh manusia. Pengobatan radikal bertujuan untuk mendapat kesembuhan klinis dan parasitologik serta memutuskan rantai penularan. Semua obat malaria tidak boleh diberikan dalam perut kosong karena bersifat iritasi lambung oleh sebab itu semua penderita harus makan terlebih dahulu setiap akan minum obat anti malaria. Pengobatan malaria falsiparum. Pengobatan



sebagai lini Pertama diberikan



berikut,Malaria



Artesunat + Amodiakuin +



Primakuin, sedangkan untuk Lini Kedua diberikan Kina



+ Doksisilin atau



Tetrasiklin + Primakuin. Malaria vivak dan malaria ovale. Pengobatannya iyalah Lini Pertama Malaria vivak dan ovale : (ACT) Artemisinin Combination. Therapy yaitu artesunate + amodiaquin atau Dihydroartemisinin Piperaquin (DHP), sedangkan untuk lini kedua malaria vivax : Kina + Primakuin. Malaria malariae. Pengobatan malaria malariae cukup diberikan ACT 1 kali perhari selama 3 hari. Sedangkan pengobatan malaria mix (P. falciparum + P. vivak ) dengan Artemisinin Combination Therapy (ACT), selama 3 hari serta pemberian primakuin pada hari 1 dengan dosis 0,75mg/kg BB dilanjutkan pada hari 2-14 primakuin dengan dosis 0,25 mg/kg BB (Harijanto, 2010).



10



4. Plans DIAGNOSA KERJA: Malaria



PENATALAKSANAAN : IVFD RL 25 tts/ i (makro) DHP 3 tab selama 3 hari (PO) Primaquin 1 tab (PO) Paracentamol tab 3x 500 mg Paracentamo Infus jika suhu >38,5



Hari/ Tanggal



13/1/2018 17.26 WIB



Catatan KU: Sedang TD : 120/80 mmHg RR : 20 x/menit N : 128 x/menit T : 38,20C



Instruksi D/ Dengue Haemmorhagic Fever (DHF)



Th/ IVFD RL 25 tts/ i (makro) DHP 3 tab selama 3 hari (PO) Primaquin 1 tab (PO) Paracentamol tab 3x 500 mg Paracentamo Infus jika suhu >38,5 Cek SHD Malaria



14/1/2018



Subjective : Demam (-) Mengigil (-) Sakit kepala (+) Mencret (-) Batuk (-) Objective:



Th/



KU: Sedang TD : 110/80 mmHg RR : 18 x/menit N : 78 x/menit T : 36,70C



Paracentamol tab 3x 500 mg



IVFD RL 25 tts/ i (makro) DHP 3 tab selama 3 hari (PO) Primaquin 1 tab (PO)



Paracentamo Infus jika suhu >38,5



11



15/1/2018



ubjective : Demam (-) Mengigil (-) Sakit kepala (+) Mencret (-) Batuk (-)



Th/



Objective:



IVFD RL 25 tts/ i (makro)



KU: Sedang TD : 100/70 mmHg RR : 20 x/menit N : 88 x/menit T : 36,80C



Hasil lab SHD Malaria (+) Ditemukan parasit Malaria Stadium Vivax



DHP 3 tab selama 3 hari (PO) Primaquin 1 tab (PO) sampai hari ke-14 Paracentamol tab 3x 500 mg Paracentamo Infus jika suhu >38,5 Fe tablet 1x1 Cek SHD Malaria hari ke-3



16/1/2018



ubjective : Demam (-) Mengigil (-) Sakit kepala (-) Mencret (-) Batuk (-)



Th/



Objective:



Paracentamo Infus jika suhu >38,5



KU: Sedang TD : 120/70 mmHg RR : 24 x/menit N : 82 x/menit T : 36,30C



17/1/2018



Subjective : Demam (-) Mengigil (-) Sakit kepala (-) Mencret (-) Batuk (-)



IVFD RL 25 tts/ i (makro) Primaquin 1 tab (PO) Paracentamol tab 3x 500 mg



Fe tablet 1x1



Th/



Hasil lab SHD Malaria (+) ke 3 Ditemukan parasit Malaria Stadium Vivax



Objective:



KU: Sedang TD : 110/80 mmHg RR : 20 x/menit N : 80 x/menit T : 36,70C



IVFD RL 25 tts/ i (makro) Primaquin 1 tab (PO) Paracentamol tab 3x 500 mg Paracentamo Infus jika suhu >38,5 Fe tablet 1x1



Pasien boleh pulang



12



Obat Pulang : Fe 1x1 Primaquin sampai hari ke 14



Pendidikan: Kepada pasien dan keluarganya dijelaskan penyebab timbulnya penyakit yang diderita pasien dan menjelaskan perjalanan penyakit nantinya serta komplikasi yang akan timbul kemudian. Menganjurkan pasien agar kontrol teratur sampai diindikasikan bahwa tidak ada lagi penyakit yang diderita. Menjalankan hidup sehat .



Kontrol Kegiatan



Periode



Hasil yang diharapkan



Kontrol



Hari ke 7



- Tidak ditemukan demam



Hari ke 14



- SHD malaria negatif



Hari ke 28 Nasehat



Setiap kunjungan



Kualitas hidup pasien membaik



13



DAFTAR PUSTAKA



1. Anies. 2005. Mewaspadai Penyakit Lingkungan. Jakarta : PT Elex Media Komputindo 2. Departemen Kesehatan RI. 2003a. Pedoman TatalaksanaKasus Malaria. Direktorat Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang, Direktorat Jenderal PPM&PLP, Jakarta 3. Depkes RI 2006. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia. Ditjen P2M dan 4. PLP, Jakarta. 5. Hadidjaja, 1994. Penuntun Laboratorium ParasitologiKedokteran, EGC, Jakarta Harijanto,2000. Malaria Epidemiologis, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan. Jakarta: EGC. 6. Munthe, Celestinus Eigya (2001). Malaria Selebral, Cermin dunia Kedokteran 7. Murtiningsih. 2007. KTI AAK 17 Agustus 1945. Semarang Pribadi wita, Saleha Sungkar, 1994. Malaria. Jakarta : FKUI 8. Prijana, 2005. Metode Sampling Terapan. Bandung: Humaniora Riyanto, PN. 2000. 9. Cermin dunia kedokteran. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 10. Sandjaja, B. 2007. Parasitologi Kedokteran Buku I: Protozoologi Kedokteran, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta. 11. Sutiana, 2004. Penyebaran Malaria. Jakarta Sutisno, P. 2004. 12. Malaria Secara Ringkas, Dari Pengetahuan Dasar Sampai Terapan EGC. Jakarta 13. Widoyono, 2008. Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasanya. Jakarta : Penerbit Erlangga 14. Siklus hidup malaria, (http://medicalfitria.blogspot.com/2011/02/malaria.html)



14