12 0 1 MB
LAPORAN KASUS PREEKLAMPSIA BERAT
Disusun oleh: KUSUMA LAKSMANA BAYU AJI 120810004 Pembimbing : dr. Wildan Arismunandar Sutrisno Sp.OG (K)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN RSUD WALED KABUPATEN CIREBON 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga saya bisa menyelesaikan laporan kasus ini dengan judul Preeklamsia berat. Laporan kasus ini diajukan untuk memenuhi tugas dalam Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan di Rumah Sakit Umum Daerah Waled Kabupaten Cirebon. Dalam penulisan laporan kasus ini penulis banyak menemukan kesulitan. Namun berkat dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya laporan kasus ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Wildan Arismunandar Sutrisno Sp.OG Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan kasus ujian ini, oleh karena itu, penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran yang bersifat membangun dalam tema dan judul yang diangkat dalam laporan kasus ujian ini. Akhir kata semoga laporan kasus ujian ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pihak-pihak yang membutuhkan umumnya.
Cirebon, Febuari 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................i DAFTAR ISI................................................................................................ii DAFTAR GAMBAR...................................................................................iii BAB I IDENTITAS PASIEN......................................................................1 1.1 Identitas Pasien............................................................................1 1.2 Anamnesis....................................................................................1 1.3 Pemeriksaan Fisik........................................................................4 1.4 Pemeriksaan Penunjang...............................................................5 1.5 Resume .......................................................................................7 1.6 Diagnosis Kerja...........................................................................8 1.7 Penatalaksanaan...........................................................................8 1.8 Prognosis......................................................................................9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................10 2.1 Hipertensi dalam kehamilan........................................................10 2.1.1 Definisi...............................................................................10 2.1.2 Klasifikasi...........................................................................11 2.2 Preeklampsi..................................................................................13 2.2.1 Definisi...............................................................................13 2.2.2 Epidemiologi......................................................................14 2.2.3 Etiologi...............................................................................14
ii
2.2.4 Klasifikasi...........................................................................19 2.2.5 Gejala..................................................................................20 2.2.6 Patogenesis.........................................................................21 2.2.7 Kriteria Diagnostik.............................................................27 2.2.8 Penatalaksanaan..................................................................28 2.2.9 Prognosis............................................................................37 BAB III PEMBAHASAN............................................................................38 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................46
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Implantasi plasenta normal dan pada preeklampsia......................16 Gambar 2 Pemberian MgSO4.........................................................................29 Gambar 3 Target Tekanan Darah..................................................................30 Gambar 4 Pilihan pertama terapi hipertensi dalam kehamilan......................31 Gambar 5 Managemen Konservatif...............................................................33 Gambar 6 Manajemen Ekspektatif Preeklampsi tanpa gejala berat..............36 Gambar 7 Manajemen Ekspektatif PEB........................................................37 Gambar 8 Tatalaksana PEB early onset dan late onset.................................40
iii
iv
1
BAB I STATUS PASIEN 1. IDENTITAS Nama
: Ny. inda
Umur
: 42 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Pendidikan Terakhir : SMP Alamat
: blok pahing dusun 02 rt 003 rw 004 desa kubangkarang kec. Karangsembung kab. cirebon
Tanggal masuk
: 22 januari 2021
Jam Masuk
: 21.45 WIB
Nama Suami
: Tn. Anto
Umur
: 48 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Wiraswasta
Pendidikan Terakhir : SMA Alamat
: blok pahing dusun 02 rt 003 rw 004 desa kubangkarang kec. Karangsembung kab. cirebon
2. ANAMNESIS a. Keluhan utama : Mules dan pusing
2
b. Riwayat penyakit sekarang: Seorang perempuan, berusia 42 tahun dengan G4P2A1 gravida 36 minggu datang ke IGD Kebidanan RSUD Waled pada tanggal 21 Januari 2021 pukul 21.45 WIB rujukan dari Puskesmas Karang sembung dengan keluhan mules-mules pusing dengan riwayat penyakit jantung. Keluhan Mulas-mulas dirasakan sejak pukul 13.00, keluhan keluar air-air disangkal oleh pasien dan keluar lender dan darah pada pukul 19.30. Pasien mengatakan bahwa gerakan janin masih dirasakan aktif. Sesak, pusing dan nyeri uluh hati disangkal oleh pasien, BAB dan BAK tidak ada keluhan. Di IGD kebidanan, telah dilakukan pemeriksaan tekanan darah pasien dengan hasil 160/100 mmHg. Di puskesmas telah diberikan protap PEB berupa MgSO4 Loading dose secara bolus (10 cc MgSO4 dilarutkan dengan 10 cc Aquabidest), terpasang infus RL+MgSO4 15ml dalam RL 500ml L1C1, terpasang folley catheter urine dengan volume 500cc. c. Riwayat penyakit ibu -
Riwayat DM
: Disangkal
-
Riwayat HT
: Disangkal
-
Riwayat penyakit jantung
: Disangkal
-
Riwayat penyakit ginjal
: Disangkal
-
Riwayat alergi obat/makanan
: Disangkal
-
Riwayat Asma
: Disangkal
d. Riwayat penyakit keluarga -
Riwayat penyakit jantung
: Disangkal
-
Riwayat DM
: Disangkal
-
Riwayat HT
: Disangkal
-
Riwayat Asma
: Disangkal
-
Riwayat Alergi
: Disangkal
e. Riwayat operasi
3
Pasien belum pernah melakukan operasi apapun f. Riwayat menstruasi -
Menarche
: 12 tahun
-
Siklus haid
: Teratur
-
Panjang siklus
: 28 hari
-
Lama Haid
: 5-7 hari
-
Disminorhea
: Tidak ada
-
Banyak
: 2-3 pembalut
-
HPHT
: 18-05-2021
-
Taksiran Persalinan
: 25-2-2021
g. Riwayat obstetri -
Riwayat persalinan
: Dua
Anak pertama usia 25 tahun, lahir spontan di bidan, Berat bayi 3000 gram. Anak kedua usia 19 tahun, lahir spontan di bidan dengan berat bayi 3000gram -
Riwayat Abortus
: 2018
-
Riwayat Infeksi Nifas
: disangkal
-
Riwayat Penyulit Kehamilan : disangkal
h. Riwayat ANC -
Setiap bulan pasien selalu kontrol kehamilan di bidan
-
Riwayat belum imunisasi TT
-
Pasien USG satu kali selama kehamilan nya dengan hasil normal
i. Riwayat pernikahan Pasien mengaku menikah sebanyak 2 kali. Pernikahan pertama pada tahun 1991 (usia 12 tahun) lama pernikahan 20 tahun, pada tahun 2012. Tahun 2011 menikah kembali, lama perkawinan
10 tahun
hingga sekarang. j. Riwayat kontrasepsi Pasien mengaku mengikuti program KB suntik 3 bulan pada pernikahan pertamanya selama 6 tahun setelah anak pertama lahir.
4
k. Riwayat ginekologi Riwayat penyakit kanker, kista ovarium, mioma uteri, perdarahan pervaginam diluar menstruasi disangkal pasien. 3. PEMERIKSAAN FISIK a. Keadaan umum
: Tampak sakit sedang
b. Kesadaran
: Composmentis
c. Vital sign : i.
Tekanan darah
: 160/100 mmHg
ii.
Nadi
: 114x/menit
iii.
Respirasi
: 20 x/menit
iv.
Suhu
: 36,7 °C
d. Berat badan
: 59kg
e. Tinggi badan
: 150cm
f. Status generalis
- Kepala
: : Normocephal, rambut berwarna hitam dan tidak mudah rontok
- Mata
: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).
- Hidung
: Deviasi (-), sekret (-), darah (-)
- Telinga
: Darah (-), sekret (-)
- Mulut
: Sianosis bibir (-), gusi berdarah (-), karies gigi (-)
- Leher
: Pembesaran kelenjar getah bening (-), peningkatan
JVP (-)
- Thoraks Inspeksi
: Datar, simetris, retraksi ICS (-), otot bantu pernapasan (-), ictus cordis tidak tampak
Palpasi
: Nyeri tekan (-), fremitus taktil (+)
Perkusi
: Sonor seluruh lapang paru, batas kanan jantung di ICS II linea parasternalis dextra, batas pinggang
5
jantung di ICS III linea parasternalis sinistra, apeks jantung di ICS IV linea axilaris anterior
- Auskultasi Cor
: bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
: VBS (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- Abdomen
: cembung gravida, striae (-), jejas (-), bising usus (+), nyeri tekan (-)
- Ekstremitas
: Refleks patella (+/+), Edema pada ektremitas bawah dextra et sinistra sejak usia kehamilan 2 bulan
g. Pemeriksaan obstetri : Pemeriksaan fisik luar :
- TFU
: 31 cm
- DJJ
: 142 x/menit, reguler
- His
: 1x/10/10’’
- Palpasi : ▪ Leopold I
: teraba bagian bulat lunak, TFU : 31 cm
▪ Leopold II
: teraba bagian kecil, bentuk tidak jelas dan
menonjol di kiri dan teraba bagian jelas, rata dan cembung di kanan. ▪ Leopold III : teraba bagian bulat keras ▪ Leopold IV : bagian terbawah janin belum masuk PAP (konvergen) Pemeriksaan fisik dalam : V/V : tidak ada kelainan VT
: Vulva vagina tidak ada kelainan, portio : tipis lunak posisi
anterior, pembukaan 1cm,
6
7
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium 22-01-2021 (22.15) Pemeriksaan Hematologi Darah rutin Hemoglobin Hematokrit Trombosit Leukosit MCV MCH MCHC Eritrosit Basofil Eosinofil Neutrofil batang Neutrofil segmen Limfosit Monosit Gol darah + Rh
Hasil
Nilai rujukan
Satuan
11,7 36 278 9,4 83,3 32,8 32,8 4,27 0 2 0 83 10 5 B (+)
12,5-15.5 36-48 150-400 4-10 82-98 >= 27 32-36 3,8-5,4 0-1 2-4 3-5 50-80 25-40 2-8
gr% % mm mm Mikro m pg g/dl mm % % % % % %
8
Pemeriksaan Urin lengkap Warna Protein urine Glucose urine pH Bilirubin urin Urobilinogen Berat jenis urine Keton urine Lekosit Eritrosit Nitrit Sedimen Epitel eritrosit Leukosit Lain-lain
Hasil
Nilai rujukan
Satuan
Metode
Kuning 25 NORM 7 NEG NORM 1,015 150 100 150 NEG
positif 1 (+1). Kebanyakan
kasus
preeklampsia
ditegakkan
dengan
adanya
proteinurin, namun jika protein urin tidak didapatkan, salah satu gejala dan gangguan
lain
dapat
digunakan
untuk
menegakkan
diagnosis
preeklampsia, yaitu : 5,8 1. Trombositopenia
: trombosit < 100.000 / microliter
2. Gangguan ginjal
:
kreatinin
serum
>1,1
mg/dL
atau
didapatkan peningkatan kadar kreatinin serum pada kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal lainnya 3. Gangguan liver
: peningkatan konsentrasi transaminase 2
kali normal dan atau adanya nyeri di daerah epigastrik atau regio kanan atas abdomen 4. Edema Paru 5. Didapatkan gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus 6. Gangguan pertumbuhan janin yang menjadi tanda gangguan sirkulasi uteroplasenta : Fetal Growth Restriction (FGR) atau didapatkan adanya Absent or reversed end diastolic
velocity
(ARDV). 2. Kriteria diagnosis preeklampsia berat 5,7 a. Tekanan darah sekurang-kurangnya 160 mmHg sistolik atau 110 mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama. b. Trombositopenia
: trombosit < 100.000 / mikroliter
c. Gangguan ginjal
:
kreatinin
serum
>1,1
mg/dL
atau
didapatkan peningkatan kadar kreatinin serum pada kondisidimana tidak ada kelainan ginjal lainnya d. Gangguan liver
: peningkatan konsentrasi transaminase 2
kali normal dan atau adanya nyeri di daerah epigastrik atau regio kanan atas abdomen
28
e. Edema Paru f. Didapatkan gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus g. Gangguan pertumbuhan janin menjadi tanda gangguan sirkulasi uteroplasenta : Fetal Growth Restriction (FGR) atau didapatkan Absent or reversed end diastolic velocity (ARDV). Beberapa penelitian terbaru menunjukkan rendahnya hubungan antara kuantitas protein urin terhadap luaran preeklampsia, sehingga kondisi protein urin masif (>5 gram) telah dieleminasi dari kriteria pemberatan preeklampsia (preeklampsia berat). Kriteria terbaru tidak lagi mengkategorikan lagi preeklampsia ringan, dikarenakan setiap preeklampsia
merupakan
mengakibatkan
kondisi
peningkatan
yang
morbiditas
berbahaya dan
dan
mortalitas
dapat secara
signifikan dalam waktu singkat.4,6 2.2.8 Penatalaksanaan 1.
Medikamentosa 8 a. Infus larutan ringer laktat b. Pemberian obat Pemberian melalui intravena secara kontinyu 1) MgSO4 a) Dosis awal: 4 gram MgSO4 (10cc MgSO4 40%) dilarutkan ke dalam 100cc ringer laktat, diberikan selama 15-20 menit. b) Dosis pemeliharaan: 10 gram dalam 500cc cairan RL, diberikan dengan kecepatan 1-2 gram/jam (20-30 tetes per menit) Syarat-syarat pemberian MgSO4 :9 a) Harus
tersedia
antidotum
MgSO4,
yaitu
kalsium
glukonas 10% (1 gram dalam 10cc) diberikan i.v dalam waktu 3-5 menit b) Refleks patella (+) kuat c) Frekuensi pernapasan ≥16 kali per menit
29
d) Produksi urin ≥ 30cc dalam 1 jam sebelumnya. MgSO4 dihentikan apabila :9 a) Adanya tanda-tanda intoksikasi b) Setelah 24 jam pascasalin c) Dalam 6 jam pascasalin sudah terjadi perbaikan tekanan darah.
Gambar 2. Pemberian MgSO4.9 2) Antihipertensi :16 Antihipertensi
direkomendasikan
pada
preeklampsia
dengan hipertensi berat, atau tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg atau diastolik ≥ 110 mmHg. a) Nifedipin
30
Nifedipin merupakan salah satu calcium channel blocker yang sudah digunakan sejak dekade terakhir untuk mencegah persalinan preterm (tokolisis) dan sebagai antihipertensi. Regimen yang direkomendasikan adalah 10 mg kapsul oral, diulang tiap 15 – 30 menit. Selanjutnya diberikan dosis rumatan 3x10mg dengan dosis maksimum 30 mg. b) Metildopa Metildopa, agonis reseptor alfa yang bekerja di sistem saraf pusat, adalah obat antihipertensi yang paling sering digunakan untuk wanita hamil dengan hipertensi kronis. Metildopa biasanya dimulai pada dosis 250-500 mg per oral 2 atau 3 kali sehari, dengan dosis maksimum 3 g per hari. Alternatif
lain penggunaan metildopa adalah
intravena 250-500 mg tiap 6 jam sampai maksimum 1 g tiap 6 jam untuk krisis hipertensi. c) Nikardipine Diberikan apabila tekanan darah ≥ 180/110 mmHg atau hipertensi emergensi dengan dosis 1 ampul 10 mg dalam larutan 50cc per jam atau 2 ampul 10 mg dalam larutan 100cc tetes per menit mikro drip. 3) Target Blood Pressure Target tekanan darah mungkin serupa, mungkin juga sama dan sedikit berbeda antar institusi dan mungkin bergantung pada adanya kerusakan organ dan penyakit komorbid. Disini ada ringkasan mengenai target tekanan darah.17
31
Gambar 3. Target tekanan darah.17 Ada sebuah penelitian mengenai kontrol hipertensi dalam studi kehamilan, penelitian ini menunjukkan bahwa target tekanan diastolik yang lebih ketat dari 85 mmHg menunjukan hasil yang tidak signifikan dibandingkan dengan tingkat kontrol ketat 100 mmHg. Kontrol yang kurang ketat ini memiliki insiden yang lebih tinggi dari hipertensi berat, trombositopenia, peningkatan enzim hati dengan adanya gejala, dan hemolisis yang tinggi. Jadi kontrol tekanan darah yang lebih ketat tidak hanya hanya aman untuk janin tetapi sangat berpotensi beranfaat bagi ibu. Tetapi perkembangan eklampsia dan preeklampsia tidak tergantung pada tingkat tekanan darah.17
32
Gambar 4 Pilihan pertama terapi hipertensi dalam kehamilan.17 2.
Manajemen Konservatif 9 a) Indikasi manajemen konservatif Kehamilan preterm ( 34 minggu (dengan kortikosteroid selama 2 hari telah diberikan, dan memberi tahu bagian perinatogi sebelum pengakhiran kehamilan)
Adanya gejala impending eklampsia
35
Gagal perawatan konservatif.
2) Janin :
Adanya tanda-tanda gawat janin
Adanya tanda-tanda IUGR.
3) Laboratorik : Adanya HELLP Syndrome. b) Pengelolaan Obstetri 1) Belum inpartu a. Dilakukan induksi persalinan apabila bishop score ≥ 6. Bila perlu dilakukan pematangan serviks dengan misoprostol. Induksi persalinan harus sudah mencapai kala II dalam waktu 24 jam. Bila tidak, induksi persalinan dianggap gagal, dan harus disusul dengan seksio sesarea. b. Indikasi dilakukan seksio sesarea yaitu :
Syarat persalinan pervaginam tidak terpenuhi
Terdapat kontraindikasi persalinan pervaginam
Induksi persalinan gagal
Kelainan letak
Apabila umur kehamilan