11 0 397 KB
STASE ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN LAPORAN KASUS UJIAN OSLER
Oleh : Nama NIM Kepala SMF
: Irna Meliya Wati : 0971215 / 12712339 : dr.Eddy Tjiahyono, Sp.KK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA RSUD DR.SAYIDIMAN MAGETAN 2014
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
STATUS PASIEN UNTUK UJIAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
Untuk Dokter Muda IRNA MELIYA WATI 09711215 / 12712339 13 FEBRUARI 2014 RSUD DR.SAYIDIMAN MAGETAN 20 JANUARI 2014 – 22 FEBRUARI 2014
Nama Dokter Muda NIM Tanggal Ujian Rumah sakit Gelombang Periode
Tanda Tangan
A. IDENTITAS Nama Pasien
: Tn.E.S
Umur
: 33 Tahun
Alamat
: Lawang anum, magetan
Pekerjaan
: Wiraswasta
Agama
: Islam
L/P
Nama Dokter Muda
: Irna Meliya Wati
NIM
: 09711215 / 12712339
B. ANAMNESIS Diberikan Oleh : Pasien (Autoanamnesis)
Tanggal : 5 Februari 2014
1. Keluhan Utama : Gatal di bagian kelamin, selangkangan dan kedua kaki
2. Riwayat penyakit sekarang: Gatal di sekitar bagian kelamin, selangkangan dan kedua kaki yang dirasakan ± 3 tahun. Gatal dirasakan kambuh-kambuhan. Jika makan ikan atau telur tidak bertambah gatal. Gatal sering muncul di malam hari dan pasien selalu ingin menggaruk saat gatal. Selain gatal muncul benjolan berukuran ± 1 cm di kedua kaki dan lipatan paha yang awal munculnya di selangkangan lalu menyebar hingga kaki. Sebelumnya belum pernah diobati.
3. Kebiasaan dan lingkungan Tidak ada kebiasaan menggunakan obat-obatan dan alkohol
Riwayat oles-oles pada skrotum (-) Riwayat kontak pada skrotum (+)
4. Riwayat penyakit dahulu: Riwayat diabetes mellitus (-) Riwayat hipertensi (-) Riwayat alergi tidak diketahui
4. Riwayat penyakit keluarga: Keluhan serupa (-) Riwayat alergi dikeluarga tidak diketahui
PEMERIKSAAN FISIK -
Status Generalis Keadaan Umum: Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
- Status Dermatologis – Venereologis:
1. Lokasi UKK 2. Lokasi UKK
: Skrotum : Likenifikasi, erosi, makula hiperpigmentasi, dan ekskoriasi : Lipatan paha dan kedua tungkai : Nodul erosi multiple, ekskoriasi
DIAGNOSIS BANDING: 1. Liken Simpleks Kronik a. Dermatitis Kontak Iritan b. Dermatitis Kontak Alergi 2. Prurigo Nodularis a. Skabies Nodularis b. Liken Planus Hipertrofik c. Dermatitis Atopik
PEMERIKSAAN PENUNJANG: 1. Darah Rutin untuk melihat ada penyakit sistemik yang mendasari penyakit dan melihat ada atopi atau tidak dimana jika atopi akan tampak peningkatan eosinofilia ringan sampai sedang 2. Pemeriksaan KOH dan Kultur untuk melihat ada tidaknya infeksi yang mendasarinya yang menyebabkan gatal-gatal 3. Tes Alergi untuk melihat adanya alergi atau tidak yang menyebabkan gatal-gatalnya a. Prick tes (tes tusuk) b. Patch tes (tes tempel) 4. Pemeriksaan Histopatologi dimana jarang dilakukan kecuali ada penyakit yang mendasari. Biasa jika pada akan didapatkan: a.
liken simpleks kronis ditemukan gambaran ortokeratosis, hipergranulosit, akantosis, sel radang limfosit dan histosit di sekitar pembuluh darah, fibroblast bertambah dan kolagen menebal.
b. Prurigo nodularis ditemukan gambaran akantosis pada bagian tengah yang lebih tebal, menonjol lebih tinggi dari permukaan, sel schwan berproliferasi dan terlihat hiperplasi neural. 5. Pemeriksaan untuk menemukan tungai untuk menyingkirkan diagnosis banding scabies yaitu dengan kerokan kulit Kerokan kulit. Cara ini dilakukan dengan mengangkat atap terowongan atau papul menggunakan skalpel nomor 15. Hasil kerokan diletakkan di atas gelas objek, kemudian diberi minyak mineral atau minyak imersi, kemudian ditutup dengan kaca penutup, dan dengan mikroskop pembesaran 20x atau 100x dapat dilihat tungau, telur atau fecal pellet.
DIAGNOSIS
:
Lokasi 1
: Liken Simpleks Kronik (Neurodermatitis Sirkumkripta)
Lokasi 2
: Prurigo Nodularis
TERAPI
:
1. Tablet Loratadin 1 x 10 mg (Pagi) 2. Tablet Cetrizin 1 x 10 mg (Malam) 3. Krim Betametason Valerat 2 x 1 pada skrotum 4. Salep klobetasol propionate + Asam salisilat 5% 2 x 1 pada tungkai dan bebat oklusif
SARAN
:
1. Kurangi Stress 2. Mengurangi paparan dengan panas, keringat dan zat-zat yang mengiritasi kulit 3. Pakai-pakaian yang longgar dan yang berbahan halus agar tidak memicu gatal 4. Gunakan sabun yang pH nya netral atau sabun bayi agar kulit tidak kering 5. Kurangi frekuensi untuk menggaruk di saat gatal 6. Potong kuku dan usahakan jangan memanjangkan kuku 7. Jika keluhan tidak membaik maka dianjurkan untuk konsultasi ke psikiater.
PROGNOSIS : Ad vitam
: ad bonam
Ad sanationam
: dubia ad malam
Ad kosmetikam
: dubia ad malam
Penguji
Dr.Eddy Tjiahyono,Sp.KK
LAMPIRAN
GAMBAR 1 : Pada tungkai kaki tampak nodul multipel dengan
diameter ± 1 cm dan sekeliling nodul
tampak hiperpigmentasi.
GAMBAR 2 : Pada tungkai kaki kanan tampak nodul multipel dengan diameter ± 1 cm dan sekeliling nodul tampak hiperpigmentasi serta sebagian nodul telah berubah menjadi makula hipopigmentasi dan hiperpigmentasi.
GAMBAR 3 : Pada tungkai bawah kaki kanan tampak nodul multipel dengan diameter ± 1 cm dengan permukaan
nodul
tampak
ekskoriasi
sekeliling nodul tampak hiperpigmentasi.
dan