Laporan Kegiatan Study Tour Tmii [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR TMII



Tujusn penulisan : untuk memenuhi tugas



Nama : Kelas :



SDIT TAMAN BANGSA



1



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat serta hidayah-Nya, yang karena-Nya, penulis diberikan kekuatan dan kesabaran untuk menyelesaikan tugas. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah petunjuk benar, Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta. Semoga laporan ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi setiap pihak terutama bagi mereka para pembaca.



Depok, 27 Januari 2020



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................2 DAFTAR ISI ...........................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................5 A. Latar Belakang .................................................................................................5 B. Perumusan Masalah .........................................................................................6 C. Tujuan Penulisan ............................................................................................. .6 BAB II PEMBAHASAN A. Museum Penerangan TMII ............................................................................... 6 A. 1. Koleksi Museum Penerangan........................................................................ 9



B. museum Transportasi TMII ............................................................................ 10 B. 1. Koleksi Luar ruangan ................................................................................. 11



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................................12 B. Saran ..............................................................................................................13



3



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Museum penerangan adalah salah satu media yang mengumpulkan, mempelajari, menggelar dan merawat objek sejarah penerangan dan komunikasi, sekaligus merupakan media komunikasi masa keenam setelah tatap muka, radio, TV, film dan pers. Museum penerangan menempati lahan seluas 10.850 m2 dengan luas bangunan 3.980 m2. Didirikan atas prakarsa Ibu Tien Soeharto dan diresmikan pada tanggal 20 April 1993 oleh Presiden Soeharto. Bangunan museum berbentuk bintang bersudut lima yang melambangkan Pancasila dan lima unsur penerangan. Di halaman depan terdapat tugu yang menyangga lambing penerangan 'Api nan Tak Kunjung Padam', dikelilingi oleh lima patung juru penerang serta air mancur, pertemuan air dari atas tugu dengan air yang memancar dari bawah melambangkan hubungan timbal balik antara pemerintah, masyarakat dan media masa. Bangunan terdiri dari tiga lantai, melambangkan kehidupan masa lalu, masa kini dan masa mendatang. Puncak gedung berbentuk silinder, mencitrakan kenthongan sebagai



unsur



penerangan



tradisional,



menyangga



menara antenna sebagai unsur modern. Museum



Trasnportasi



adalah



museum



milik



Kementrian



Perhubungan yang bertujuan mengumpulkan, memelihara, meneliti, memamerkan bukti sejarah dan perkembangan transportasi, serta perannya dalam pembangunan nasional. Museum ini berdiri diatas lahan seluas 6,25 hektar. Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Ibu Tien Soeharto pada tanggal 14 Februari 1984, sedang pembangunannya dimulai pada tahun 1985 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1991. Museum ini menampilkan berbagai moda transportasi yang mengandung nilai sejarah dan perannya dalam perjuangan bangsa. Keberadaan museum ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi sekaligus sebagai tempat rekreasi yang edukatif.



4



B. Perumusan Masalah 



Mempelajari tentang museum pnenerangan dan transportasi yang berada di TMII



C. Tujuan Penulisan 



Untuk mengetahui sejarah soal penerangan dan komunikasi serta sejarah transportasi yang ada di Indonesia



5



BAB II PEMBAHASAN



A. Museum penerangan TMII



Museum penerangan adalah salah satu media yang mengumpulkan, mempelajari, menggelar dan merawat objek sejarah penerangan dan komunikasi, sekaligus merupakan media komunikasi masa keenam setelah tatap muka, radio, TV, film dan pers. Museum penerangan menempati lahan seluas 10.850 m2 dengan luas bangunan 3.980 m2. Didirikan atas prakarsa Ibu Tien Soeharto dan diresmikan pada tanggal 20 April 1993 oleh Presiden Soeharto. Bangunan museum berbentuk bintang bersudut lima yang melambangkan Pancasila dan lima unsur penerangan. Di halaman depan terdapat tugu yang menyangga lambing penerangan 'Api nan Tak Kunjung Padam', dikelilingi oleh lima patung juru penerang serta air mancur, pertemuan air dari atas tugu dengan air yang memancar dari bawah melambangkan hubungan timbal balik antara pemerintah, masyarakat dan media masa. Bangunan terdiri dari tiga lantai, melambangkan kehidupan masa lalu, masa kini dan masa mendatang. Puncak gedung berbentuk silinder, mencitrakan kenthongan sebagai



unsur



penerangan



tradisional,



menyangga



menara antenna sebagai unsur modern.



6



Pameran ditata di luar dan di dalam gedung, yang secara keseluruhan menggambarkan sejarah penerangan sejak pergerakan nasional hingga masa Indonesia modern. Koleksi di luar gedung atara lain empat mobil siaran luar Televisi Republik Indonesia (TVRI), mobil panggung penerangan, mobil unit Sinerama PFN, mobil siaran luar Radio Republik Indonesia (RRI), serta mobil siaran luar TVRI pertama untuk meliput Asian Games IV di Jakarta tahun 1962, yang tercatat sebagai awal berdirinya TVRI dan mesin cetak tiga zaman.



Koleksi lantai satu berupa benda-benda yang mempunyai nilai sejarah informasi dan komunikasi dari film, radio, televise, media tatap muka, termasuk media tradisional, serta perkembangan media pers dan grafika berikut 17 patung setengah badan tokoh informasi dan komunikasi. Selain itu terdapat 4 diorama kecil operasional penerangan di bidang pependes, pencerdasan kehidupan bangsa, penanggulangan bencana alam, dan kelompencapir. Koleksi lain berupa mesin ketik huruf Jawa yang digunakan sejak tahun 1917 oleh Keraton Surakarta, kamera perekam rapat kabinet RI pertama, Radio Oemoem tahun 1040, dan sebagainya. Di lantai ini terdapat perpustakaan dan teater mini berdaya tamping 60 pengunjung, dilengkapi tata suara modern, dan dapat digunakan untuk menyampaikan informasi secara audio visual serta pemutaran film documenter.



Pameran di lantai 2 meliputi relief berukuran panjang 100 m dan lebar 1,5 m yang menggambarkan sejarah penerangan Indonesia selama lima periode, peran penerangan dalam membangun kesatuan dan persatuan bangsa, dan penyampaian informasi melalui media cetak dan elektronik baik tradisional maupun modern. Di lantai dua juga terdapat tujuh diorama yang menggambarkan kegiatan penerangan dalam membangkitkan kemerdekaan



dengan



Nasionalisme, menyatukan bangsa, dan mengisi pembangunan,



termasuk



percetakan



Koran



Retno



Dhoemilah. Di samping itu, terdapat lukisan wajah Dr, Wahidin Soedirohusodo karya Sumidjo, berukuran 8 m x7 m yang merupakan lukisan terbesar di Indonesia dan memperoleh sertifikat MURI.



7



Koleksi lantai tiga meliputi tiga studio mini PFN, studio mini RRI, TVRI dan display foto transparan. Hingga kini, museum penerangan mengharapkan peran serta masyarakat untuk bersama-sama mengemembangkan museum penerangan. Peran serta itu akan diletakkan di tempat terhormat. Sebagai contoh, koleksi sumbangan Djamaludin Adinegoro, Ismail Marzuki, dan Adam Malik menempati ruang istimewa di Museum Penerangan TMII.



A. 1. Koleksi Museum Penerangan



Koleksi tertua yang ada di museum ini adalah sebuah mesin tik huruf Jawa. Mesin tik ini mulai digunakan sejak tahun 1917 oleh Keraton Surakarta. Pada masa kemerdekaan, mesin tik ini digunakan untuk mengetik pengumuman perintah dengan huruf Jawa yang disebarluaskan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur hingga tahun 1960. Mesin cetak seberat 3,5 ton, mesin tik perintis kemerdekaan, dan surat kabar harian Andalas di tahun 1917, merupakan beberapa peninggalan di bidang pers cetak dan grafika. Selain benda-benda yang berhubungan dengan percetakan, ada juga peninggalan berupa satu unit sepeda motor tipe 49 cc Cyrus Sundapp. Sepeda motor tersebut telah berjasa untuk memperlancar tugas-tugas kantor berita Antara di bawah pimpinan Adam Malik. Selain peninggalan dari pers dan grafika, ada juga beberapa peninggalan lain dari berbagai bidang. Kentongan berukir, terompet To’is, dan wayang suluh



8



merupakan beberapa contoh koleksi dari bidang penerangan umum. Sedangkan untuk bidang film peninggalannya berupa megafon dan proyektor film dari tahun 1940. Bidang radio dan televisi juga memiliki koleksi yang tidak kalah menarik. Di bidang radio, ada peninggalan berupa gramaphone, alat pemutar piringan hitam, sedangkan di bidang televisi, ada kamera film yang digunakan untuk meliput Asian Games di tahun 1962. Tidak hanya koleksi berupa benda, di lantai dua museum penerangan ini juga ada diorama yang menceritakan sejarah penerangan Indonesia. Salah satu diorama tersebut menceritakan mengenai perjuangan penyiar RRI yang melawan pasukan PKI meski nyawa mereka diancam untuk memberitakan hal-hal yang tidak benar melalui siaran radio. Koleksi serta peninggalan museum ini mebuat mata pengunjung terbuka. Ternyata, cukup lama waktu yang dilalui oleh pers Indonesia untuk meraih kebebasannya.



B. Museum Transportasi TMII



Museum Transportasi menampilkan berbagai jenis transportasi yang memiliki nilai sejarah. Disamping itu juga peran transportasi tersebut dalam perjuangan bangsa Indonesia. Selain itu, museum ini juga bertujuan untuk memberikan informasi sekaligus wahana rekreasi yang edukatif. Museum Transportasi membagi dua ruangan pameran, yaitu di dalam dan di luar ruangan. Pameran di dalam ruangan dibagi menjadi empat, yang dibuat bangunan tersendiri. Ruangan ini disebut dengan modul, yang dibagi menjadi modul pusat, darat, laut, dan udara.



9



Berbagai macam benda ditampilkan di setiap modul. Ada yang berupa benda asli, tiruan, miniatur, foto, serta diorama. Semuanya bertemakan sesuai dengan modul yang ditempati. Pada bagian modul pusat, terdapat transportasi tradisional masa lampau yang masih sederhana. Transportasi tradisional ini terdiri dari transportasi darat dan laut dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti cikar, andong, bendi, becak, serta perahu layar.



Modul darat terdiri dari layanan transpotasi darat, yang mencakup transportasi jalan raya, hingga sungai. Di sini juga terdapat Cikar DAMRI yang menjadi armada pertama DAMRI pada tahun 1946. Yang paling menarik adalah kereta lokomotif yang sudah tidak beroperasi ada di sini. Modul laut menggambarkan keberagaman jasa transportasi laut. Diantaranya transportasi bermesin seperti kapal penumpang, container, dok terapung, dan peralatan penunjang lainnya. Ditambah lagi berbagai jenis kapal laut dengan teknologinya. Modul udara terdiri dari layanan transportasi udara. Di sini juga memuat perkembangan teknologi transportasi udara. Diantaranya terdapat pesawat terbang, serta peralatan bandar udara.



B.1. Pameran Di Luar Ruangan



Di luar ruangan memamerkan moda transportasi berukuran besar. Diantaranya berbagai jenis lokomotif generasi pertama milik PT KAI. Termasuk juga rel kereta api dan terowonganya, serta kereta api luar biasa.



10



Ada juga perahu Banjar khas pedalaman, rangkaian kereta api lengkap dari lokomotif hingga gerbong kayu. Yang mana dapat menjadi sarana hiburan bagi pengunjung. Selain moda transportasi, ada juga mercusuar buatan pada tahun 1879.



B. 2. Koleksi Lokomotif Kereta Museum Transportasi TMII



Koleksi Lokomotif Museum Transportasi. Foto: Gmap/A.Riyanto Nugroho Yang paling menarik bagi pengunjung adalah koleksi lokomotif di museum ini. Lokomotif di sini buatan dari Jerman. Yang mana tentunya dibuat dengan bahan yang sangat kuat dan tahan lama. Diantaranya ada lokomotif C3318, yaitu lokomotif jarak pendek yang beroperasi di Padang, Sumatera Barat. Ada juga lokomotif C3065 buatan Jerman tahun 1930, yang beroperasi di Lahat – Tanjung Enim, Sumut. Lokomotif C2501 buatan Hannovag, Hannover, Jerman tahun 1913, yang beroperasi di Probolinggo, Jawa Timur.



11



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Transportasi merupakan urat nadi Pembangunan Nasioanal untuk melancarakan arus manusia barang maupu informasi sebagai penunjang tercapainya pengalokasian sumber-sumber perekonomian secara optimal untuk itu jasa transportasi harus cukup tersedia secara merata dan terjangkau daya beli masyarakat. Sarana transportasi darat berkembang mengikuti fenomena yang timbul. Pemilihan sistem transportasi yang salah dapat mengakibatkan terjadinya permasalahan-permasalahan bagi masyarakat maupun lingkungan. Permasalahan yang dapat ditimbulkan oleh berkembang pesatnya transportasi darat antara lain polusi udara, polusi suara, kemacetan, dan meningkatnya angka kecelakaan lalu-lintas. Adapun untuk menanggulangi berbagai permasalahan yang ditimbulkan oleh sektor transportasi darat, perlu mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya



efek tehadap lingkungan dan



manusia. Adapun



mengenai



efek terhadap lingkungan dan manusia perlu dikendalikan dengan melihat semua aspek yang ada di dalam sistem transportasi, mulai dari perencanaan sistem transportasi, meliputi model transportasi, sarana, pola aliran lalu lintas, jenis mesin kendaraan, dan bahan bakar yang digunakan. Selain itu, juga diperlukan dukungan dari lintas seketoral. Karena sebenarnya pemerintah sebagai pihak regulator sudah memberlakukan beberapa peraturan guna menanggulangi atau meminimalisir dampak negatif yang di akibatkan adanya sistem transportasi darat.



B. Saran Transportasi sudah selayaknya ada untuk memberi kemudahan dalam kehidupan manusia. Tetapi dalam perkembangannya transportasi ini juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, kita sebagai manusia sudah seharusnya bijak dalam menggunakan alat transportasi, agar masalah atau dampak negatif dari tranportasi darat dapat di minimalisir sekecil mungkin. Sudah sepatutnya kita sadar akan pentingnya arti transportasi dalam kehidupan ini. Namun kita juga harus sadar akan berbagai dampak negatif yang ditimbulkannya. 12



FOTO KEGIATAN



13