Laporan Kemajuan PKM PM [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI ........................................................................................................... 1 BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 2 BAB 2 TARGET LUARAN ................................................................................... 3 BAB 3 METODE .................................................................................................... 3 BAB 4 HASIL YANG DICAPAI ........................................................................... 6 BAB 5 POTENSI HASIL ....................................................................................... 8 BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA .................................................. 9 LAMPIRAN .......................................................................................................... 10



2



BAB 1 PENDAHULUAN Komunitas Banyu Grojog, Jalan Muharto gang V, Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, merupakan komunitas tanggap lingkungan kumuh. Komunitas para remaja yang tergabung dalam Banyu Grojog ini telah dirintis sejak tahun 2019 dengan 15 anggota aktif. Komunitas Banyu Grojog diusung oleh para remaja setempat, dengan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar pemukiman Muharto yang terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas dan sering dinilai sebagai kawasan kumuh. Setiap bulan, terdapat aksi gotong royong pembersihan lingkungan pemukiman di Kawasan Muharto. Berdasarkan hasil diskusi dengan mitra maka permasalahan yang dihadapi mitra adalah kondisi pemukiman yang padat dan kumuh, dengan kebiasaan membuang sampah di tepian sungai, kurangnya ketersediaan ruang terbuka hijau dan minimnya pengelolaan hasil pungutan barang bekas oleh masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai pemulung. Permasalahan tersebut disebabkan karena kurangnya kemampuan masyarakat Muharto dalam membersihkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas secara efektif, pembuatan ruang terbuka hijau di lahan terbatas serta pemanfaatan barang bekas untuk menambah nilai jual. Sehingga kami dan mitra menentukan skala prioritas penyelesaian dari masalah tersebut dengan cara melakukan Focus Group Discussion (FGD) secara daring untuk menggali kebutuhan dan potensi masyarakat Muharto. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka mitra akan melaksanakan kegiatan 3M (Membersihkan, Menanam dan Mengolah) untuk kebersihan DAS Brantas dan kawasan pemukiman, membuat ruang terbuka hijau di sekitar pemukiman, serta kegiatan kreasi pengolahan barang bekas hasil pungutan untuk menambah nilai jual, sebagai pemecah masalah yang dihadapi komunitas Banyu Grojog. Kebaharuan yang terdapat dalam PKM-PM ini ialah meningkatnya kesadaran dan kemauan mitra, untuk menambah wawasan dalam pengolahan lingkungan yang baik dan benar. Hal tersebut dibuktikan dengan antusias mitra dalam mengikuti penyuluhan pembuatan lubang resapan biopori pada tanggal 4 Juni 2021, dengan menghidupkan suasana penyuluhan melalui diskusi yang ditujukan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mitra. Berdasarkan hasil diskusi dengan mitra maka permasalahan yang dihadapi mitra adalah kondisi pemukiman yang padat dan kumuh, dengan kebiasaan membuang sampah di tepian sungai, kurangnya ketersediaan ruang terbuka hijau dan minimnya pengelolaan limbah oleh masyarakat dikarenakan tidak tersedianya TPA. Permasalahan tersebut disebabkan kurangnya kemampuan masyarakat Muharto dalam membersihkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas secara efektif, pembuatan ruang terbuka hijau di lahan terbatas serta pemanfaatan limbah.



3



Tujuan dari PKM-PM ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar pemukiman Muharto yang terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas dan sering dinilai sebagai kawasan kumuh Manfaat dari kegiatan yang ditawarkan ialah sebagai berikut :  Untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar, dari sampah dapur dan sampah di bantaran sungai agar menciptakan lingkungan yang sehat dan mengurangi potensi terjadinya banjir.  Untuk melestarikan tanaman hijau dengan melakukan pemanfaatan ruang terbatas untuk pembuatan ruang terbuka hijau. Sehingga oksigen yang dihirup oleh masyarakat tidak terlarut pencemaran lingkungan.  Untuk meningkatkan kreatifitas masyarakat dalam pengelolaan hasil pungutan barang bekas yang dapat diolah kembali, agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi. BAB 2 TARGET LUARAN Target luaran yang diharapkan pada kegiatan PKM-PM ini adalah sebagai berikut : (1) Laporan Kemajuan dan Laporan Akhir Laporan mengenai progres pelaksanaan PKM PM, dan Laporan hasil akhir pelaksanaan PKM PM (2) Buku Pedoman Pelaksanaan Program Buku pedoman teknis pelaksanaan program PKM-PM untuk mitra (3) Artikel Ilmiah dan HKI Artikel Ilmiah atau jurnal dan HKI tentang Expansion Kepedulian Lingkungan bagi Masyarakat Muharto dalam program Free Slum Area melalui Komunitas Banyu Grojog.



BAB 3 METODE Tahapan dan frekuensi kegiatan adalah sebagai berikut: Tabel Tahapan dan Frekuensi Kegiatan No Tahapan Jenis kegiatan Frekuensi Target capaian 1. Persiapan - Melaksanakan 5kali pada Memahami masalah kunjungan ke minggu dan kebutuhan mitra. Komunitas Pertama Banyu Grojog Muharto secara daring, sebagai bentuk komunikasi



4



-



-



2.



Workshop



-



-



-



3.



Pelaksanaan dan Pendampingan



-



awal program kegiatan. Sosialisasi daring kepada Komunitas Banyu Grojog terkait mekanisme pelaksanaan dan penentuan titik ruang terbuka hijau serta menyepakati jadwal kegiatan. Pelaksanaan Pre Test melalui Gform Penyusunan 6 kali pada PPT dan minggu workshop kedua program kerja Pelatihan daring pemanfaatan ruang terbatas sebagai ruang terbuka hijau Pelatihan daring pembersihan sampah organik dan anorganik di selokan masyarakat dan pembuatan biopori



-



Survey pembibitan untuk pembuatan



-



15 kali dalam satu bulan



-



-



Pemahaman komunitas Banyu Grojog terkait pembuatan ruang terbuka hijau Peningkatan kemampuan kreativitas untuk pengelolaan barang bekas Pengembangan pengetahuan promosi digital.



Memastikan program Free Slum Area dapat berjalan



5



-



4



Evaluasi dan Laporan Akhir



-



-



vertical garden, hidroponik dan pembibitan tanaman toga Pendampingan dan pelaksanaan Program Free Slum Area dengan melaksanakan kegiatan 3M (Membersihkan , Menanam, Mengolah) Melaksanakan 5 kali evaluasi dalam satu pelaksanaan bulan program secara daring Penyusunan Laporan Akhir



-



-



-



sesuai dengan taget secara berkelanjutan Terciptanya masyarakat yang peduli lingkungan



Terselenggaran ya survey hasil kegiatan oleh masyarakat Tersusunnya Laporan Akhir



Cara menggali data potensi wilayah Muharto dari aspek fisik, sosial, ekonomi maupun lingkungan dilakukan dengan cara melakukan Focus Group Discussion (FGD) secara daring untuk menggali kebutuhan dari komunitas tersebut. Dari hasil FGD ditemukan bahwa Komunitas Banyu Grojog memiliki keahlian dalam berkebun dan recycle barang bekas. Maka tim pengabdi membantu perumusan program untuk dilaksanakan kedepannya dan mengatasi permasalahan sebelumnya. Tim pengusul pengabdi memandang perlu adanya suatu program yang sifatnya berkelanjutan. Dengan adanya program berkelanjutan, maka mitra akan melaksanakan kegiatan 3M (Membersihkan, Menanam dan Mengolah) untuk kebersihan DAS Brantas dan kawasan pemukiman, membuat ruang terbuk hijau di setiap pemukiman, serta kegiatan kreasi pengolahan barang bekas, yang dikemas dalam Program Free Slum Area.



6



BAB 4 HASIL YANG DICAPAI Grafik Prosentase Progress Hasil Pelaksanaan Program



100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%



Tahap Koordinasi mulai dilakukan per tanggal 26 Mei 2021, baik dengan pihak Universitas, reviewer, dan Dosen Pembimbing. Pelaksanaan Pretest untuk mengetahui pemahaman dan materi apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan pemahaman dalam penyuluhan kepada pihak mitra. Koordinasi dengan pihak mitra terjalin dengan lancar. Pelaksanaan workshop atau penyuluhan secara daring melalui zoom tentang pembuatan Lubang Resapan Biopori berjalan dengan lancar dan pihak mitra juga memiliki keaktivan dalam diskusi Penentuan titik lokasi didasarkan pada kebutuhan program dan disesuaikan dengan keadaan fisik lingkungan Muharto, sehingga ditarik hasil yaitu 1 titik sebagai pilot project digunakan sebagai lahan untuk urban farming dengan menggunakan hidroponik, 4 titik untuk vertical garden dan penanaman sayur dan tanaman hias, 5 titik untuk dilakukan biopori dan 3 titik pembersihan sampah di tepi sungai Muharto. Pencarian tanaman dilakukan di Kota Batu dengan hasil yaitu pembelian tanaman sayur meliputi sawi dan cabai serta tanaman hias di wilayah Pujon. Pencarian tanaman berlangsung cukup lama mengingat beberapa jenis tumbuhan dibutuhkan. Selain membutuhkan tanaman sayur, kami juga mencari tanaman hias baik untuk ditanam di pot maupun untuk vertical garden. Pembuatan hidroponik dilakukan berselang beberapa hari setelah pencarian tanaman. Proses kegiatan diawali dengan pembelian alat dan bahan pembuatan



7



hidroponik. Setelah pembelian, tim PKM bersama dengan Komunitas Banyu Grojog dan masyarakat sekitar melakukan perakitan hidroponik. Dikarenakan waktu yang singkat akibat masyarakat yang memiliki kesibukan lain, maka perakitan memakan waktu hingga 3 hari. Perakitan dilakukan berdasarkan dengan modul yang sudah dibuat sehingga masyarakat beserta komunitas dapat memahami lebih baik. Proses pembuatan hidroponik selesai, tim melanjutkan kegiatan dengan demonstrasi perawatan dan pemanenan hidroponik, kegiatan tersebut berlangsung selama 6 hari. Sebagian besar masyarakat bekerja dari pagi hingga siang hari, sehingga memerlukan beberapa hari dalam proses pelaksanaannya. Melalui demonstrasi tersebut dapat dilihat bahwa masyarakat beserta komunitas memiliki antusias yang luar biasa. Hal ini terlihat dari kontribusi dan keaktifan dalam bertanya berkenaan dengan segala rangkaian hidroponik. Program yang selanjutnya dilaksanakan yaitu pembuatan biopori. Titik lokasi yang digunakan sejumlah 5 titik. Pembuatan di seluruh lokasi memakan waktu hingga 4 hari. Dalam pengerjaannya sempat mengalami penundaan selama 1 hari yaitu pada perayaan Idul Adha sehingga kami melakukan koordinasi tim untuk mengganti kegiatan sekaligus evaluasi biopori dan persiapan lanjutan untuk kegiatan selanjutnya. Dalam sehari, tim dengan masyarakat menyelesaikan proses biopori minimal satu titik. Proses kegiatan berjalan lancar dan minim kendala. Warga menyambut pembuatan dengan baik sehingga pengerjaan terbilang efektif. Setelah proses pembuatan selesai, tim PKM menjelaskan dan me-recall kembali terkait cara kerja biopori yang sebelumnya sudah dijelaskan pada sesi workshop. Pembersihan sungai merupakan kegiatan yang dilakukan setelah pembuatan biopori. Kegiatan ini dilakukan selama 4 hari karena mempertimbangkan titik lokasi yang akan dibersihkan. Pembersihan area sungai dilakukan oleh tim PKM, komunitas beserta masyarakat sekitar. Pengerjaan kegiatan dilakukan pada siang hari hingga setelah Ashar. Hasil yang didapat pada kegiatan tersebut cukup memuaskan akibat dari sampah-sampah yang jauh berkurang dari sebelum pembersihan. Selanjutnya kegiatan yang dilakukan yaitu penanaman tanaman hias dan toga di beberapa titik. Total titik lokasi yang digunakan sebanyak 5 titik. Penanaman diletakkan pada polybag dengan berbagai alasan. Kegiatan dilakukan selama 4 hari sehingga dalam satu hari minimal ada 1 titik yang diselesaikan. Setelah penanaman tanaman hias dan toga selesai, tim PKM me-recall kembali pada komunitas dan masyarakat terkait perawatan, cara pemberian pupuk dan pemanenan di kemudian hari. Pada prosesnya, kendala minim ditemukan.



8



Kegiatan terakhir yang dilakukan di lapangan yaitu pembuatan vertical garden. Lokasi titik yang digunakan sebanyak 4 titik dengan ukuran dinding kurang lebih 5x5 meter. Botol-botol yang dikumpulkan oleh warga sekitar dimanfaatkan sebagai wadah pembuatan vertical garden. Puluhan botol bekas dibersihkan untuk selanjutnya diberi media tanam sekaligus tanaman yang sesuai. Pengerjaan memakan waktu selama 2 hari saja karena komunitas dan masyarakat sangat korperatif dalam pengerjaannya. BAB 5 POTENSI HASIL Hasil yang ingin dicapai dari adanya program ruang terbuka hijau mengacu pada pelaksanaan kegiatan oleh mitra yang mana hasilnya dapat diperoleh melalui luaran yang akan dihasilkan dan presentase hasil terhadap keseluruhan target kegiatan. Dalam hal ini pelaksanaan kegiatan yang dilakukan akan menimbulkan perubahan maupun penambahan kegiatan, akan tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan koordinasi serta konsultasi dengan pihak terkait. Manfaat dari kegiatan yang ditawarkan, yang pertama ialah untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar, dari sampah dapur dan sampah di bantaran sungai agar menciptakan lingkungan yang sehat dan mengurangi potensi terjadinya banjir. Manfaat kedua ialah untuk melestarikan tanaman hijau dengan melakukan pemanfaatan ruang terbatas untuk pembuatan ruang terbuka hijau. Sehingga oksigen yang dihirup oleh masyarakat tidak terlarut pencemaran lingkungan. Manfaat yang ketiga ialah untuk meningkatkan kreatifitas masyarakat dalam pengelolaan hasil pungutan barang bekas yang dapat diolah kembali, agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Manfaat terhadap Aspek adalah sebagai berikut : 1. Sosial Tercapainya pemberdayaan masyarakat yang maksimal, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan hasil dari apa yang ditanam 2. Ekonomi Dengan memanfaatkan sayur hasil tanaman untuk diolah, maka dapat membantu penghematan perekonomian masyarakat 3. Budaya Meningkatkan Budaya Gotong Royong bagi masyarakat di kawasan Muharto 4. Pendidikan Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya kebersihan lingkungan



9



BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA Dalam mewujudkan capaian target kegiatan, rencana tahapan yang akan dilakukan yaitu pembuatan laporan akhir, penyempurnaan laporan kemajuan dan buku pedoman pelaksanaaan program serta pembuatan artikel ilmiah dan HKI. Laporan kemajuan dan laporan akhir berkaitan dengan progress pelaksanaan PKM PM dan laporan hasil akhir pelaksanaan PKM PM. Buku pedoman teknik pelaksanaan disempurnakan kembali agar mitra mampu memahami dengan baik isi dari pedoman yang dibuat. Buku pedoman teknis pelaksanaan sejumlah kegiatan yang dilakukan yaitu 3 kegiatan. Kegiatan tersebut diantaranya pembuatan dan perawatan hidroponik, pembuatan biopori, penanaman tanaman hias dan toga, vertical garden serta pembersihan tepian sungai. Artikel ilmiah atau jurnal dan HKI dibuat berkenaan dengan seluruh prosesi kegiatan PKM PM tentang Expansion Kepedulian Lingkungan bagi Masyarakat Muharto dalam Program Free Slum Area melalui Komunitas Banyu Grojog. Dalam hal ini, responsibilitas dari tim PKM sangat berpengaruh dalam penyelesaian tahapan selanjutnya.



10



LAMPIRAN DOKUMENTASI PENDUKUNG Koordinasi Tingkat Universitas Koordinasi yang dipandu oleh Warek III, dan penyampaian agenda PKM 5 bidang



Koordinasi dengan Dosen Pembimbing Koordinasi dilakukan secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan



11



Pengerjaan Pre-Test melalui Google Form



Penyusunan materi workshop



Koordinasi team



Pelaksanaan Workshop dan Penyuluhan Pembuatan Lubang Resapan Biopori



12



Survei tanaman sayur dan hias



Survei Titik Lokasi



13



14



15



Prosesi Rangkaian Kegiatan Hidroponik



16



17



Penanaman Tanaman Hias dan Toga



18



19



Pembuatan Vertical Garden



20



21



Pembersihan Sungai



22



Pembuatan Biopori



23



Koordinasi