Laporan Kerja Praktek PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KERJA PRAKTEK di



PT. MEKAR ARMADA JAYA JL. Mayjen Bambang Soegeng No.7, Tidar Sel., Magelang Sel., Kota Magelang, Jawa Tengah



Disusun Oleh: Didik Agung Nugroho 15/386551/SV/09937



PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2018



LEMBAR PERSETUJUAN



LAPORAN KERJA PRAKTIK DIVISI STAMPING DAN TOOLS PT MEKAR ARMADA JAYA DEPARTEMEN TOOLING Periode 2 Januari - 27 April 2018 Disusun Oleh : Didik Agung Nugroho NIM. 15/386551/SV/09937 Telah diperiksa dan disetujui oleh



Pembimbing



Dosen Pembimbing



Area Stamping dan Tools



Akademik dan Kerja Praktik



Khabib M



Ir. Greg Sukartono



Hjklhjkkkkkkkkkk



NIP : 195303121986031001



Mengetahui, Ketua Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada



Dr. Ir. Suryo Darmo, M.T. NIP. 19580525198831002



SURAT KETERANGAN KERJA PRAKTIK



ii



LEMBAR PERSEMBAHAN



“Laporan ini kutunjukkan untuk Ibu dan Bapakku, serta saudara-saudaraku Atas dukungannya ”



iii



DAFTAR ISI



LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................................ i SURAT KETERANGAN KERJA PRAKTIK ................................................................................. ii LEMBAR PERSEMBAHAN.....................................................................................................iii DAFTAR ISI...........................................................................................................................iv KATA PENGANTAR................................................................................................................v BAB I .................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1 2.1



Latar Belakang..................................................................................................... 1



2.2



Maksud Kerja Praktek ......................................................................................... 1



2.3



Rumusan Masalah ............................................................................................... 3



2.4



Batasan Masalah ................................................................................................. 3



2.5



Tujuan Kerja Praktek ........................................................................................... 3



2.6



Waktu dan Tempat Kerja Praktek ....................................................................... 3



BAB II ................................................................................................................................... 5 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN........................................................................................ 5 2.1



Sejarah Singkat Perusahaan ................................................................................ 5



2.1.1. Sejarah Perusahaan ............................................................................................. 5 2.2. Struktur Organisasi................................................................................................. 7 2.3.



Manajemen Perusahaan...................................................................................... 9



iv



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis diberikan kemudahan dalam menyelesaikan penulisan laporan kerja praktik ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Kerja Praktik merupakan suatu mata kuliah wajib yang dilaksanakan pada semester enam oleh mahasiswa Program Studi D3 Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Kerja Praktek ini dilaksanakan selama kurang lebih 4 (empat) bulan, dengan tujuan agar mahasiswa dapat membandingkan serta mengaplikasikan segala macam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti kegiatan perkuliahan, baik mata kuliah teori maupun praktek, terhadap situasi nyata yang ditemui di lapangan. Selama pelaksanaan Kerja Praktek ini, penulis berkesempatan untuk melihat serta turut serta dalam kegiatan di divisi Tooling di PT. Mekar Armada Jaya, Magelang. Sebelumnya penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.



Orang tua dan keluarga yang selalu memotivasi dan menjadi sumber inspirasi serta semangat penulis.



2.



Mas Lito, selaku Human Resource, yang telah menyambut mahasiswa kerja praktik di PT Mekar Armada Jaya januari - april.



3.



Bapak Agung selaku departement head tooling, Bapak Khabib selaku sub departement head tooling sekaligus pembimbing magang, Bapak Zulhan selaku sub departement head product engineering, yang telah mengenalkan dunia industri stamping dan desain industri.



4.



Bapak Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Direktur Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.



5.



Bapak Ir. Greg. Sukartono, M.Sc., selaku Pembimbing Kerja Praktik dan Dosen Pembimbing Akademik serta Ketua Jurusan Program Studi Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada.



v



6.



Bapak Ghozy dan Pak Kholiq yang mau membagi ilmunya dalam hal semua yang ada di divisi stamping dan tools serta bersedia menjawab semua pertanyaan dari kami.



7.



Ikhsanul Fikri dan Alif Fachrudin selaku teman seperjuangan kerja praktik selama di PT Mekar Armada Jaya.



8.



Mas Putu dan Mas Trio yang menjadi sahabat yang baik saat penulis melakukan Kerja Praktek.



9.



Seluruh karyawan PT. Mekar Armada Jaya. yang menyambut baik dan membimbing selama periode kerja praktek berlangsung.



10. Seluruh saudara seperjuangan Program Studi D3 Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada angkatan 2015. Pada laporan kerja praktek ini akan dijelaskan secara umum profil PT Mekar Armada Magelang, produk dan layanan di PT Mekar Armada Jaya, dan sistem perancangan dies di PT Mekar Armada Jaya. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kemajuan ilmu pengetahuan di masa mendatang. Akhir kata penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini bermanfaat bagi semuanya.



Magelang, 29 April 2018



Penulis



vi



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan manusia dari waktu ke waktu terus meningkat. Hal



inilah yang memaksa manusia untuk berinovasi mambangun suatu hal di berbagai bidang yang mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kemajuan teknologi pun sangat berdampak pada peningkatan di berbagai sektor infrastruktur. Tidak terkecuali bidang manufaktur yang mana sangat banyak inovasi-inovasi yang terbangun dari sana. Semakin berkembang teknologi maka akan semakin banyak pula permasalahan-permasalahan yang didapatkan dari inovasi tersebut. Namun disamping itu, pengetahuan sumber daya manusia tentang teknologi sangat diperlukan. Manusia diharapkan tidak hanya mampu untuk melakukan inovasi tapi juga harus mampu untuk melakukan penyelesaian masalah serta meminimalisir kelemahan-kelemahan akan inovasi tersebut. oleh karena itu dibutuhkan sumber daya manusia yang unggul dalam teori maupun praktek. Banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi yang berlomba-lomba untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul dalam kualitas untuk bersaing di dunia industri. Tidak terkecuali Program Studi D3 Teknik Mesin UGM Sekolah Vokasi, yang mengirimkan mahasiswa semester 6 (enam) yang telah diberi ilmu pengetahuan tentang dunia industri untuk melakukan kerja praktek di lapangan sebagai syarat kelulusan. Tujuan utama dari pelaksanaan kerja praktek adalah agar mahasiswa mengetahui secara langsung kondisi lapangan, cara kerja serta permasalahan pada suatu industri sehingga kedepannya mahasiswa mampu untuk menjadi sumber daya manusia yang unggul secara praktek maupun teori.



1.2



Maksud Kerja Praktek Penulis merupakan salah satu mahasiswa Program Studi D3 Teknik Mesin



Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada yang melakukan kerja praktek di PT. Mekar Armada Jaya, Magelang selama 4 (empat) bulan karena perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Karoseri dan Stamping, dimana



1



penulis melakukan kerja praktek di bagian Stamping. Dengan adanya kerja praktek ini mahasiswa diharapkan mengetahui berbagai macam proses stamping mulai dari shearing process, bending process, big press process, dan small press process, mengetahui tentang bagaimana merancang dies yang digunakan pada proses small press dan big press, dan dapat menerapkan berbagai ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah. Maksud Umum : 1. Memahami kegiatan dan proses-proses yang dikerjakan di bagian stamping. 2. Melihat dan terjun langsung ke dunia kerja. 3. Mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah di lingkungan kerja PT. Mekar Armada Jaya. 4. Menambah ilmu, wawasan, serta pengalaman kerja di lingkungan kerja PT. Mekar Armada Jaya, khususnya bagian stamping. Maksud Khusus : Bagi Mahasiswa Pelaksana : 1. Mengetahui sejarah berdirinya PT. Mekar Armada Jaya. 2. Mengetahui dan mempelajari flow-process di bagian stamping PT. Mekar Armada Jaya, Magelang. 3. Mengetahui dan mempelajari cara mendesain dies yang digunakan pada mesin press. 4. Sebagai syarat akademik Program Studi Teknik Mesin Sekolah Vokasi, yaitu kerja praktek yang harus dipenuhi oleh mahasiswa D3 dan D4. Bagi Institusi Pendidikan : 1. Membangun kerjasama antara pihak institusi dengan pihak industri. 2. Mendapatkan bahan masukan tentang teknis pengajaran antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Bagi Perusahaan : 1. Merealisasikan partisispasi dunia usaha terhadap dunia pendidikan. 2. Sarana untuk mengenalkan perusahaan ke institusi pendidikan.



2



1.3



Rumusan Masalah



1. Bagaimana proses perancangan dies, base plate engsel pintu pada blanking process untuk mesin small press dengan software solidworks ? 2. Part apa saja yang digunakan pada perancangan dies base plate engsel pintu pada blanking process untuk mesin small press?



1.4



Batasan Masalah Dalam laporan kerja praktek lapangan ini pembahasan masalah akan



dibatasi pada permasalahan mengenai perancangan base plate engsel pintu pada blanking process untuk mesin small press dan part penyusunnya.



1.5



Tujuan Kerja Praktek Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka didapatkan tujuan kerja



praktek adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui proses pembuatan dies, base plate engsel pintu pada blanking process untuk mesin small press dengan software solidworks. 2. Mengetahui part-part yang digunakan dalam perancangan dies base plate engsel pintu pada blanking process untuk mesin small press.



1.6



Waktu dan Tempat Kerja Praktek Kerja Praktek ini dilaksanakan terhitung mulai tanggal 2 Januari 2018



sampai dengan 27 April 2018 di PT Mekar Armada Jaya yang beralamatkan di Jalan Mayjen Bambang Soegeng , No. 7, Magelang.



3



Gambar 1.1 Foto bagian depan PT Mekar Armada Jaya Dalam melaksanakan kerja praktek di PT Mekar Armada Jaya ini, penulis ditempatkan pada Departemen Tooling, dibawah pengawasan Kepala Departemen Tooling yaitu Bapak Agung dan Sub Departemen Tooling yaitu Bapak Khabib.



4



BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan 2.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Mekar Armada Jaya merupakan industri manufaktur yang bergerak dalam bidang otomotif dan memproduksi spare part serta rangka mobil atau bus. PT Mekar Armada Jaya (MAJ) pertama kali didirikan sebagai bengkel rumahan pada tahun 1974 dan kini berkembang sebagai salah satu perusahaan karoseri terbesar di Asia Tenggara. Perkembangan PT MAJ dimulai pada tahun 1977 dimana PT MAJ mengadakan perluasan area menjadi 2 hektar dengan kapasitas produksinya sebesar 200 unit/bulan. Tidak hanya dari segi areanya saja yang diperluas namun penambahan fasilitas penunjang seperti spray booth, mesin press, spot welding, dan lainnya membuat kapasitas produksi PT Mekar Armada Jaya meningkat menjadi 400-500 unit/bulan. Perkembangannya ini membuat PT Mekar Armada Jaya diberikan kepercayaan oleh pemerintah untuk memproduksi mobil-mobil pemilu yang digunakan di seluruh Indonesia pada tahuin 1982. Perkembangan yang terus meningkat membawa PT Mekar Armada Jaya ke pasar internasional karena dapat mengekspor produk-produknya hingga ke Brunei Darusalam, Cyprus, Sri Lanka dan Arab Saudi. Pada tahun 1996, PT Mekar Armada Jaya mengubah divisi teknis menjadi Divisi Stamping & Workshop Plant dengan fasilitas yaitu CAD, CAM dan CNC Milling hingga akhirnya pada tahun 2002 PT. Mekar Armada Jaya menghadirkan Divisi Stamping & Tooling untuk pembuatan dies yang ditujukan untuk berbagai perusahaan berskala internasional seperti PT Astra Daihatsu Motor, PT Indomobil Suzuki International, PT Mitsubishi Krama Yudha Manufacturing, Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Gema Kempa Dayadan dan PT Isuzu Inti Panca Press Indonesia. Kini PT Mekar Armada Jaya memiliki 2 pabrik dengan lokasi yang berbeda yaitu:



5



a. PT Mekar Armada Jaya Magelang : Jl. Mayjend Bambang Soegeng No.7 PO BOX 160 Magelang 56172 b. PT Mekar Armada Jaya Tambun : Jl. Raya Diponegoro KM. 38 No. 107, Setiamekar, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat



Gambar 2.1 Departemen Tooling



\ Gambar 2.2 Lokasi Mekar Armada Jaya



6



2.1.2. Profil Perusahaan PT. Mekar Armada Jaya merupakan salah satu industri terbesar di Asia Tenggara yang bergerak dalam bidang karoseri dan komponen otomotif. PT. Mekar Armada Jaya telah berdiri selama lebih dari 40 tahun dan didukung dengan luas area produksi sekitar 33 hektar dengan jumlah pegawai lebih dari 2400 orang pegawai. PT.



Mekar



Armada



Jaya



pada



umumnya mampu memproduksi



hingga lebih dari 1000 unit kendaraan per bulan. PT.



Mekar Armada Jaya



Magelang beralamatkan di Jl. Mayjend Bambang Soegeng No.7 PO BOX 160 Magelang 56172. Divisi pada PT. Mekar Armada Jaya Magelang terbagi menjadi 2 divisi yaitu Divisi Karoseri dan Divisi Stamping & Tooling. Produk yang dihasilkan pada Divisi Stamping & Tooling adalah spare part mobil atau bus dan dies tooling.



2.1.3. Produk Yang Dihasilkan Produk yang dihasilkan oleh Divisi Stamping & Tools PT. Mekar Armada Jaya Magelang adalah spare part mobil atau bus. Spare part yang dihasilkan dibuat berdasarkan permintaan para konsumennya yaitu Astra Daihatsu Motor (ADM), Mitsubishi Krama Yudha Motors (MKM), Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), UNIPRESS, dan Suzuki. Tidak hanya menghasilkan spare part namun Divisi Stamping & Tools juga menghasilkan dies.



2.2. Struktur Organisasi Sistem perusahaan besar umumnya memiliki struktur organisasi. Struktur organisasi menggambarkan hierarki atau kedudukan setiap pelaku perusahaan yang ada di dalamnya. Setiap pelaku perusahaan memiliki tugas dan wewenang sesuai



dengan



kedudukannya



masing-masing.



Struktur



organisasi



suatu



perusahaan dibuat dengan cara disesuaikan dengan kebutuhan, kultur, serta skala daripada perusahaan tersebut.



7



Gambar 2.3 Struktur organisasi Mekar Armada Jaya



Gambar 2.4 Struktur organisasi divisi tooling



8



2.3. Manajemen Perusahaan Perusahaan merupakan suatu organisasi yang terdiri dari berbagai elemen antara lain manusia sebagai pekerja, uang, mesin yang digunakan, metode, material yang digunakan dalam proses produksi, lingkungan, energi yang digunakan, informasi yang mengalir dalam perusahaan tersebut, serta hubungan perusahaan dengan berbagai pihak. Elemen-elemen tersebut pada umumnya disebut 5M2E1IN (Man, Material, Money, Machine, Methode, Environment, Energy, Information, Network). Elemen-elemen dalam sistem tersebut perlu diatur agar dapat berjalan dengan baik dalam memenuhi tujuan perusahaan itu sendiri. Manajemen perusahaan tentu juga dilakukan Divisi Stamping & Tools di PT. Mekar Armada Jaya agar sistemnya dapat diatur dan berjalan sesuai tujuannya. Berikut akan dibahas mengenai manajemen Divisi Stamping & Tools di PT. Mekar Armada Jaya Magelang :



2.3.1. Visi Misi Perusahaan Berikut adalah visi dan misi dari PT. Mekar Armada Jaya : 1. Visi : “Menjadi Industri Karoseri dan Komponen Otomotif yang Berkualitas di Kancah Internasional” 2. Misi : a. Menciptakan kendaraan yang aman, nyaman, dan berkualitas untuk kepuasan pelanggan. b. Memproduksi komponen otomotif yang memiliki kualitas global.



2.3.2. Ketenagakerjaan Salah satu elemen dalam sistem perusahaan adalah manusia dan tenaga kerja merupakan bagian dari elemen tersebut. Segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja baik hak, kewajiban, dan batasan yang dimiliki tenaga kerja perlu diatur dalam system ketenagakerjaan oleh perusahaan tersebut. Berikut akan dijelaskan mengenai prosedur perekrutan tenaga kerja, sumber daya manusia, system pengupahan, dan tata tertib karyawan di PT. Mekar Armada Jaya.



9



1.



Prosedur Perekrutan Tenaga Kerja Perekrutan tenaga kerja di PT Mekar Armada Jaya Magelang dilakukan



secara online, melalui job fair, pos, dan juga melalui karyawan dengan cara dititipkan. Semua hal yang berkaitan dengan perekrutan tenaga kerja diatur oleh bagian HRD di Divisi Karoseri PT. Mekar Armada Jaya Magelang. Data seperti CV dan surat-surat keterangan lainnya akan diseleksi dan jika lolos maka pelamar akan diundang untuk melakukan tes. Test terdiri dari test psikologi, interview dan test fisik. Pada umumnya tes tersebut dilaksanakan dalam sehari dan hasilnya langsung diumumkan pada hari itu juga setelah tes usai. Selain melalui tes, beberapa perekrutan yang didapatkan melalui job fair, pos, dan telah melakukan test psikologi sebelumnya dapat dipanggil sewaktu-waktu karena data-data tersebut disimpan. Biasanya hal ini dilakukan ketika departemen tertentu mengajukan permintaan penambahan tenaga kerja ke bagian recruitment. Setiap departemen akan mengisi FPKB (form penambahan karyawan baru) ketika membutuhkan tenaga kerja. Jika diterima, maka proses pembekalan dan pemberkasan dilakukan sehari sebelum kerja dimulai. 2.



Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen utama dalam



bekerjanya suatu sistem perusahaan. Tenaga kerja yang ada pada suatu perusahaan merupakan sumber daya manusia perusahaan tersebut. Tenaga kerja pada PT. Mekar Armada Jaya diklasifikasikan berdasarkan jabatan yang dimiliki tenaga kerja tersebut. Berikut adalah Manajemen Ketenagakerjaan PT. Mekar Armada Jaya: a. Klasifikasi Pekerja i. Supervisor ii. Manager iii. Asisten Manager iv. Foreman v. Staff vi. Support b. Pembagian Jam Kerja



10



Berikut adalah jam kerja normal PT. Mekar Armada Jaya. Senin - Kamis waktu kerja dimulai dari pukul 07.15 - 12.00, jam istirahat mulai pukul 12.00 – 13.00, mulai pukul 13.00 jam kerja dimulai kembali hingga berakhir pada pukul 16.15. Untuk hari Jum’at jam kerja dimulai dari pukul 07.15 - 11.30, jam istirahat mulai pukul 11. 30 - 13.00, jam istirahat hari Jum’at lebih panjang dikarenakan karyawan pria yang beragama islam melakukan ibadah sholat Jum’at, pukul 13.00, jam kerja dimulai kembali hingga berakhir pada pukul 16.50. Tabel 2.1 Jam kerja normal Hari



Senin - Kamis



Jum’at



Waktu



Keterangan



07.15 - 12.00



Jam Kerja



12.00 - 13.00



Jam Istirahat



13.00 – 16.15



Jam Kerja



07.15 -11.30



Jam Kerja



11.30 - 13.00



Jam Istirahat



13.00 - 16.50



Jam Kerja



c. Pencatatan Jam Kerja i. Absen Harian Sistem absen harian pada PT. Mekar Armada Jaya Divisi Stamping & Tools dilakukan dengan menggunakan fingerprint scanner. Setiap karyawan wajib melakukan fingerprint sebelum jam kerja dan setelah jam kerja. Selain itu untuk orang yang melaksanakan kerja praktek melakukan absen harian dengan mengisi jam masuk dan jam keluar kerja pada kartu absensi pada awal jam kerja dan juga setelah jam kerja selesai. Kartu absensi tersebut nantinya akan ditanda tangani oleh security pada PT. Mekar Armada Jaya Divisi Stamping & Tools. Absensi tidak dapat diwakilkan oleh orang lain. ii. Terlambat dan tidak masuk kerja Karyawan yang terlambat tidak dapat mengikuti kegiatan kerja hari itu dan akan dianggap tidak masuk kerja. Sedangkan untuk perizinan tidak masuk kerja diklasifikasikan sebagai berikut :



11



1. Izin khusus Izin khusus merupakan izin untuk tidak masuk kerja selama 2 jam atau setengah hari atau izin keluar saat jam kerja/istirahat. Apabila karyawan meninggalkan kompleks perusahaan pada jam kerja atau waktu istirahat maka karyawan harus izin dan meninggalkan ID card nya di pos security. 2. Izin cuti Izin cuti merupakan izin untuk karyawan tidak mengikuti kerja sesuai dengan hak cutinya. Izin ini dilakukan dengan mengisi surat izin dan meminta persetujuan dari kepala bagian departemen tersebut lalu dibawa ke HRD.



3.



Sistem Pengupahan Sistem pengupahan pada PT. Mekar Armada Jaya dilakukan dengan



memberikan gaji pokok sesuai jabatannya beserta tunjangannya. Berikut merupakan sistem dan prosedur pengupahan di PT. Mekar Armada Jaya: a. Sistem pengupahan untuk karyawan ditentukan sesuai status karyawan yaitu bulanan dan harian. b. Penetapan upah berdasarkan keahlian. c. Upah bulanan diberikan setiap akhir bulan dan selambat-lambatnya tanggal 5 bulan berikutnya, sedangkan upah harian diberikan setiap akhir minggu. d. Apabila terjadi kerusakan pada program pengupahan maka gaji bulan lalu dan sisanya dibayar bulan selanjutnya. e. Upah yang diberikan minimal sesuai aturan pemerintah. Selain gaji pokok, karyawan juga menerima tunjangan dalam sistem pengupahannya. Berikut merupakan berbagai jenis tunjangan yang ada pada PT. Mekar Armada Jaya: a. Tunjangan Kematian Tunjangan kematian diberikan untuk keluarga primer dan diberikan maksimal 30 hari setelah kematian. b. Penggantian Biaya Pengobatan dan Perawatan



12



Penggantian biaya diberikan sesuai ketentuan BPJS ketenagakerjaan masimal 5 juta/ 1 bulan upah dan tidak peruntukkan bagi karyawan yang masih dalam masa percobaan. c. Tunjangan Perkawinan Tunjangan perkawinan diberikan untuk yang belum pernah menikah, minimal telah bekerja selama 1 tahun dan hanya diberikan 1 kali. d. Tunjangan Bersalin Tunjangan bersalin diberikan untuk karyawan yang telah bekerja minimal 1 tahun dan hanya diberikan untuk anak pertama dan kedua maksimal 30 hari setelah lahir sebesar 1 bulan upah. Apabila anak yang dilahirkan kembar, maka tunjangan tetap dihitung untuk 1 anak. e. Tunjangan Hari Raya Untuk pekerja yang bekerja selama kurang dari 1 tahun maka tunjangan diberikan proporsional dari upah sedangkan untuk karyawan yang telah bekerja lebih dari 1 tahun maka akan diberikan tunjangan sebesar 1 bulan upah. f. Tunjangan Duka Tunjangan hanya untuk kematian keluarga primer dan diberikan 30 hari setelah kematian. Tunjangan tidak diberikan untuk kematian yang disengaja seperti bunuh diri.



4.



Tata Tertib Kayawan



Berikut ini merupakan tata tertib bagi karyawan di PT. Mekar Armada Jaya : a. Daftar hadir kerja tidak boleh diwakilkan b. Disiplin kerja yaitu melaksanakan PKB. c. Setiap pekerja wajib menjaga rahasia perusahaan. d. Sanksi dibagi sesuai tingkatannya menjadi peringatan, surat peringatan I, surat peringatan II, surat peringatan III, dan PHK. e. Meninggalkan kompleks perusahaan pada jam kerja dan waktu istirahat harus izin beserta dengan meninggalkan ID card.



13



f. Apabila tanda pengenal dan seragam karyawan hilang maka menjadi tanggung jawab pribadi namun apabila rusak maka menjadi tanggung jawab perusahaan dan karyawan harus melapor ke HRD maksimal 1x24 jam. g. Karyawan wajib melaporkan data baru dan hal-hal yang berkaitan dengan ancaman untuk perusahaan. h. Penyidikan dan penyelidikan karyawan dilakukan oleh HRD atau security ketika ada karyawan yang diduga melakukan pelanggaran tata tertib perusahaan dan ketika terbukti maka akan diberi sanksi. i. Setiap karyawan wajib menggunakan alat perlindungan diri dan melaporkan setiap kecelakaan yang terjadi.



2.3.3. Pemasaran PT. Mekar Armada Jaya Magelang Divisi Stamping & Tools memasarkan produknya dengan sistem business to business. Produk yang dihasilkan tidak dipasarkan langsung ke konsumen akhir tetapi produk-produk tersebut hanya di supply kan ke perusahaan otomotif lainnya. Costumer PT. Mekar Armada Jaya Magelang Divisi Stamping & Tools antara lain Astra Daihatsu Motor (ADM), Mitsubishi Krama Yudha Motors (MKM), Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nissan (UNIPRESS), dan Suzuki. Selain men-supply spare part otomotif, produk yang dihasilkan antara lain dies dan juga extinguisher. Promosi dilakukan dengan cara melalui pameran, website, atau customer visit.



2.3.4. Sistem Manajemen Lingkungan dan Nilai-Nilai Perusahaan Manajemen lingkungan di PT Mekar Armada Jaya diatur oleh bagian K3 (Kesehatan, Keselamatan, Kerja). PT. Mekar Armada Jaya memiliki peraturanperaturan dan nilai-nilai yang wajib diterapkan untuk mengatur kesehatan, keamanan dalam lingkungan ketika bekerja. Berikut adalah sistem manajemen lingkungan dan nilai-nilai yang diterapkan oleh PT. Mekar Armada Jaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman:



14



a. Pengelolaan Scrap Setiap perusahaan memiliki cara nya sendiri dalam mengolah scrap yang dihasilkan. PT. Mekar Armada Jaya menghasilkan scrap berupa sisa-sisa logam. yang dihasilkan selama proses produksi. Scrap yang dihasilkan tidak dibuang oleh PT. Mekar Armada Jaya namun dikumpulkan, diolah, dan dikirimkan kembali ke PT. Mekar Armada Jaya Tambun. Hal ini ditujukan karena scrap dapat dijual dan diolah kembali menjadi suatu part atau material lain. b. STOP7 STOP7 merupakan istilah untuk menurunkan angka kecelakaan kerja terhadap 7 kategori penyebab kecelakaan yang pada umumnya terjadi di PT. Mekar Armada Jaya. STOP7 merupakan sistem yang diformulasikan untuk melihat secara



keseluruhan



penyebab



kecelakaan



mulai



dari



mempetakan,



mengidentifikasi, mengurutkan dengan cara membuat skala prioritas, menanggulangi dan mengevaluasi secara sistematis dalam rangka mengurangi penyebab/potensi kecelakaan di lingkungan kerja. Berikut adalah klasifikasi kecelakaan berdasarkan penyebab yang umum terjadi di PT. Mekar Armada Jaya Magelang: Tabel 2.2 Penyebab Kecelakaan Kerja No.



Penyebab Kecelakaan



Simbol



Jenis Kecelakaan



1



Apparatus/Machine



A



Terjepit mesin



2



Big Heavy



B



Terbentur beban kerja



3



Car



C



Kecelakan transportasi



4



Drop



D



Terjatuh dari ketinggian



5



Electrical



E



Tersengat listrik



6



Fire



F



Terkena benda panas



7



Gilette



G



Tersayat benda tajam



15



c. 5R 5R merupakan konsep yang diterapkan agar waste dapat dihilangkan atau diminimasi. Berikut pengertian dari konsep 5R: 1. Ringkas, memisahkan barang-barang yang perlu dari yang tidak perlu dan meletakkan barang yang tidak perlu pada tempat tertentu atau dibuang. 2. Rapi, letakan barang yang diperlukan pada tempat yang benar dan tepat agar mudah dijangkau saat akan digunakan. 3. Resik, bersihkan secara rutin barang-barang dari debu dsb, letakkan kembali barang-barang yang sudah selesai digunakan pada tempat yang sudah ditentukan. 4. Rawat, menjaga kondisi Ringkas, Rapih, Resik atau kenyamanan tempat kerja. 5. Rajin, disiplin dan tekun dalam menjalankan keempat kebiasaan diatas. Tidak hanya menerapkan konsep 5R namun setiap periode diadakan patrol 5R oleh bagian K3 untuk mengawasi dan memastikan bahwa setiap pekerja menerapkan 5R selama bekerja di lingkungan kerjanya.



2.3.5. Fasilitas PT. Mekar Armada Jaya menyediakan berbagai fasilitas bagi karyawannya. Berikut merupakan fasilitas yang disediakan : a. Olahraga dan kesenian b. Pemeriksaan kesehatan c. Pendidikan (lokakarya, seminar), beasiswa bagi anak karyawan yang berprestasi d. Peralatan kerja (handphone, mobil, laptop) dan alat keselamatan kerja e. Tempat peribadatan



2.3.6. Program Kesejahteraan Masyarakat Selain fasilitas guna menunjang pekerjaaan dan kehidupan karyawannya, PT. Mekar Armada Jaya juga menyediakan program kesejahteraan masyarakat bagi



16



karyawannya. Berikut program-program kesejahteraan yang ada di PT. Mekar Armada Jaya : a. Rekreasi 1 tahun sekali dengan cara mengajukan ke perusahaan. Rekreasi diperuntukkan bagi karyawan dan keluarga. b. Dana pension. c. Koperasi karyawan yang menyediakan fasilitas kredit atas uang atau barang kebutuhan rumah tangga. d. Program jaminan sosial ketenagakerjaan dengan mewajibkan setiap pekerja mendaftar BPJS ketenagakerjaan.



17



BAB III DASAR TEORI



3.1



Pengertian Umum Press Dies Press Dies adalah suatu peralatan yang digunakan untuk pengerjaan



pemotongan dan pembentukan pelat logam lembaran menjadi barang produksi yang diinginkan dengan bentuan penekanan. Press Dies dapat menghasilkan produk secara masal dengan kualitas yang seragam dan waktu yang singkat. Press Dies dibuat karena apabila digunakan untuk proses sheet metal forming memiliki beberapa keuntungan, antara lain dapat digunakan untuk membuat produk secara masal, dapat menghasilkan produk dengan bentuk dan ukuran yang seragam dan biaya lebih ekonomis dalam pembuatan produk masal (Suchy, 1998).



Gambar 3.1 Press Dies (Suchy, 1998) 3.2



Flow Process Pembuatan Dies Flow process pembuatan dies ditunjukkan pada gambar 3.2



Gambar 3.2 Flow process of die making



18



3.3



Proses Blanking Pada dasarnya proses blanking merupakan proses pemotongan sheet metal



untuk mendapatkan hasil potongan (blank), sisa potongan akan terbuang sebagai scrap. Namun didalam proses kerjanya terdapat beberapa hal yang sangat menentukan hasil dari proses ini, seperti Clearance dari Die Block terhadap Punch, penetrasi Punch terhadap material, Gaya penahan material oleh adanya Stripper. Sedangkan prinsip kerja dari proses blanking ini sama persis dengan prinsip kerja cutting material secara umum, hanya saja dalam proses blanking tujuan dari adanya cutting untuk mendapatkan bentuk material yang mendekati dengan bentuk benda jadi yang diinginkan.



Gambar 3.3 Proses blanking (Suchy, 1998)



Gambar 3.4 Proses blanking (A), blank atau hasil proses blanking (B) (Semiatin, 2006)



19



3.4



Perhitungan Gaya Perhitungan gaya pada proses blanking ditunjukkan oleh rumus berikut:



1. Cutting Force (1) Dengan : Pk = gaya potong atau cutting force (mm) L = panjang material yang dipotong/keliling (mm) T = ketebalan material (mm) Ks = tegangan potong (30kg/



)



2. Gaya pada Pad/Stripper (2) Dengan : Ps = gaya pada stripper (kgf) K = konstanta (5 - 10%) Pk 3. Gaya Total (3) Dengan : Pm = kapasitas mesin press (Tonf) Sf = safety factor (1,2-1,5) 4. Perhitungan jumah Spring f



n ≥ Ps



(4)



Dengan : f = gaya pada spring (kgf) n = jumlah Spring 5. Standar clearance titik potong Tabel 3.1 Clearance titik potong Proses Tebal Material (mm)



0.5



Cutting 0.03 – 0.04



Piercing dan blanking punch



die



+ 0.01



+ 0.08



- 0



+ 0.07



20



+ 0.01



+ 0.08



- 0



+ 0.07



+ 0.01



+ 0.10



- 0



+ 0.09



+ 0.01



+ 0.12



- 0



+ 0.09



0.6



0.03 – 0.04



0.7



0.04 – 0.05



0.8



0.04 – 0.06



0.9



0.05 – 0.06



1.0



0.05 – 0.07



1.2



0.06 – 0.08



1.4



0.07 – 0.10



+ 0.01



1.6



0.08 – 0.11



+ 0.01



2.0



0.10 – 0.14



2.3



0.12 – 0.16



+ 0.02



3.2



0.16 – 0.22



+ 0.02



4.5



0.23 – 0.32



6.0



0.30 – 0.42



8.0



0.40 – 0.56



12.0



0.60 – 0.84



3.5



Komponen-komponen Penyusun



3.1



Die Shoe



+ 0.01 - 0



+ 0.02



+ 0.1 + 0.01



+ 0.01 - 0



+ 0.04



+ 0.1 + 0.01



+ 0.01 - 0



- 0



- 0



+ 0.06



+ 0.1 + 0.03 + 0.10



+ 0.1 + 0.05 + 0.02



+ 0.2



+ 0.02 - 0



- 0



- 0



+ 0.08



+ 0.2 + 0.3 + 0.4



+ 0.09 + 0.14



+ 0.7



+ 0.07 + 0.22



+ 0.9



+ 0.04 - 0



+ 0.06 + 0.14



+ 0.5



+ 0.03 - 0



+ 0.04 + 0.02



+ 0.03 - 0



+ 0.02 + 0.02



+ 0.03 - 0



+ 0.03



+ 0.07 + 0.28



+ 1.4



+ 0.16



Menurut Theryo (2009) Upper die shoe dan lower die shoe berfungsi untuk menyangga punch dan die serta fungsi clamping dari dies pada mesin press. Pada umumnya bagian ini terbuat dari mild steel (SS41) ataupun (SS45C) dan untuk



21



dies yang lebih besar dan tinggi terbuat dari baja cor. Disisi lain pula pada bagian ini merupakan persentuhan pertama antara gaya dari mesin dan akan diteruskan ke punch dan dies. Secara umum tebal die shoe antara 40 – 50 mm.



Gambar 3.5 Macam tipe Die Shoe (Suchy, 1998)



3.2



Blanking Punch Merupakan pisau pemotong atas atau cetakan laki laki dari press dies yang



terikat pada upper plate (Theryo, 2009). Secara umum untuk penggunaan material blanking punch pada dies konvensional memakai W1, O1, A1, dan D2 dan untuk pemakaian ekstrim bisa dengan karbida, untuk tebal plat lebih dari 6.4 mm cenderung lebih baik menggunakan M2 daripada carbide karena keterbatasan ketahanan kejut pada karbida. Tipe D2/SKD11 masih merupakan baja perkakas yang paling banyak digunakan untuk produksi massal untuk baja dan sejenisnya. Untuk proses pemasangan blanking punch didalam punch holder sendiri bisa dengan memanfaatkan pelebaran pada blanking punch dibagian atas untuk mengunci dan dilakukan dengan suaian pas atau bahkan suaian paksa bila diperlukan.



3.3



Die Block Menurut Sharma (1982), die block merupakan bagian pasangan dari



blanking punch yang menimbulkan adanya sudut potong terhadap material. Pada bagian ini tekanan yang sangat tinggi berlaku dan memungkinkan untuk mengalami keausan. Oleh karena itu die block terbuat dari material baja perkakas



22



yang keras dan tangguh serta materialnya sama persis dengan milik blanking punch. Dalam pembuatan die block harus didapatkan nilai clearance die block terhadap blanking punch, karena apabila dalam aplikasinya clearance kurang sesuai maka akan timbul masalah baru pada hasil blank part-nya ataupun terhadap masa pakai die block-nya. Seperti pada gambar 3.6 terdapat hasil dari clearance yang terlalu besar, yang pada akhirnya menimbulkan burr yang cukup tinggi dan pada pemakaian clearance yang terlalu kecil akan menimbulkan secondary shear pada material serta membuat mudah aus pada sudut potong die block terhadap blanking punch. Oleh karenanya maka diperlukan perhitungan nilai clearance yang tepat, clearance dapat ditentukan berdasar tabel 3.1



Gambar 3.6 Hasil pemotongan material (Semiatin, 2006) 3.4



Stripper Menurut Theryo (2009), stripper berfungsi untuk menahan material sheet



metal pada proses blanking agar tidak bergeser. Terbuat dari material SS41 atau baja karbon. Dengan tebal lebih kurang 30 mm.



Gambar 3.6 Mekanisme stripper (Sharma, 1982)



23



3.5



Guide Post Menurut Theryo (2009), Guide post merupakan satu kesatuan dari guide



pin, guide holder dan guide bush yang fungsinya sebagai pelurus yang menyatukan posisi referensi dari upper die dan lower die. Clearance antara guide pin dan guide bush antara 0,01 s/d 0,02 mm, tergantung pada tuntutan ketelitian dari press dies. Untuk proses blanking dan piercing dengan clearance yang kecil tentu membutuhkan guide pin dan guide bush yang toleransinya lebih kecil. Gambar 3.7 menunjukkan salah satu tipe guide post.



Gambar 3.7 Guide Post (Misumi Catalog) 3.6



Back Up Plate Merupakan bagian diantara punch plate dan die shoe, berfungsi untuk



meredam tekanan yang terjadi pada punch supaya tidak menimbulkan kemungkinan kerusakan die shoe oleh adanya tekanan yang berjalan kepada punch. Pada dasarnya bertujuan untuk melindungi dies maka bagian ini harus memiliki ketangguhan yang lebih baik dari punch/die block. Pada bagian ini akan lebih baik menggunakan material A2 yang dikeraskan sampai dengan 40-50 HRc berdasarkan perbandingannya terhadap material pemotong D2 (Suchy, 1998). Untuk dimensi panjang, lebarnya sendiri menyesuaikan ukuran punch plate/die block yang sudah ada dan untuk ketebalannya dapat mengacu pada pemakain dari dies ini kelak, bilamana untuk pengerjaan berat bisa dengan 12.5 mm serta untuk pekerjaan normal 9.5 mm.



3.7



Punch Plate Merupakan bagian yang digunakan sebagai pemegang dari blanking punch



dan tempat dimana spring menumpu selain pada stripper. Secara dimensi panjang



24



dan lebar maka akan sama dengan stripper sedangkan untuk tebalnya setengah dari tebal die shoe.



3.8



Fasteners Fasteners atau alat pengunci merupakan salah satu bagian terpenting dari



dies, komponen ini digunakan banyak dipersebaran bagian dies yang ada, meskipun kecil bagian ini menimbulkan fungsi yang sangat penting. Menurut Pacquin (1962), fasteners adalah bagian sambungan terlemah dalam dies dan bila penggunaan dilakukan dengan tidak benar, maka akan menimbulkan kegagalan pada dies. Dibawah ini merupakan beberapa alat pengunci yang banyak digunakan serta, fungsinya. 1. Socket Cap Screws Merupakan jenis baut secara umum digunakan pada pembuatan dies, karena tingkat kemanan dan kemudahan dalam perwatannya yang baik. Dalam penggunaan baut ini nantinya akan dibarengi dengan dowel pin. Gambar 3.8 menunjukkan Pada penggunaan A, efektif digunakan pada block berukuran kecil sampai menengah, pada aplikasi B, terdapat 4 buah baut dengan 2 dowel pin baik digunakan untuk block besar dan memiliki tekanan yang besar, untuk C sendiri dipakai untuk penggunaan yang berat.



Gambar 3.8 Aplikasi socket cap screws dan dowel pin (Pacquin, 1962) 2. Stripper Bolt Menurut Theryo (2009), stripper bolt atau retainer bolt adalah komponen standar yang terbuat dari machinery steel dan berfungsi sebagai penyangga dari stripper plate pada press dies. Stripper bolt juga berfungsi sebagai guide untuk pergerakan dari stripper plate dan stopper stroke atau langkah dari cetakan.



25



Dalam penentuan jumlahnya sendiri, kita dapat menghitung menggunakan rumus 14 dibawah ini.



Gambar 3.9 Stripper bolt (MISUMI Catalogue) 3. Dowel Pin Menurut Theryo (2009), dowel pin adalah komponen standar yang pada umumnya terbuat dari baja karbon yang dikeraskan dan dilakukan proses grinding. Dowel pin berfungsi untuk menjamin agar posisi dari dua atau lebih komponen tidak berubah setelah dibongkar dan dirakit kembali. Untuk memastikan posisi tersebut harus dipasang 2 (dua) buah dowel pin secara terpisah.



Gambar 3.10 Dowel pin (MISUMI Catalogue) 4. Spring Menurut Suchy (2006), spring yang berfungsi dengan baik adalah salah satu prasyarat terpenting dari fungsi die yang baik. Jika gaya yang cukup adalah dasar mutlak dari operasi die yang baik, maka pegas adalah bagian terpenting dari setiap die. Spring adalah elemen yang dirancang untuk menahan defleksi dalam jumlah besar dan kembali ke bentuk dan ukuran semula saat digunakan. Gambar 3.11 menunjukkan spring.



26



Gambar 3.11 Coil spring (MISUMI Catalouge)



Gambar 3.12 Mekanisme pemsangan spring (Pacquin, 1962) Pada gambar 3.12 menunjukkan mekanisme pemasangan spring pada punch holder dan stripper, dimana menurut Boljanovic (2004) dalam pemasangannya bilamana tidak memungkinkan dilakukan counterbored pada stripper maka menggunkan spring pilot lebih baik. Namun tetap ada counterbored pada punch holder dengan countersink 1/8 inchi dengan sudut 450.



3.9



Definisi Dan Fungsi Mesin Press Mesin press adalah mesin yang dipakai untuk memproduksi barang-barang



sheet metal menggunakan satu atau beberapa press dies dengan meletakkan sheet metal diantara upper dies dan lower dies. Mesin press dan sistem mekanismenya akan menggerakkan slide (ram) yang diteruskan ke press dies dan mendorong sheet metal sehingga dapat melakukan proses pemotongan (cutting) dan pembentukan (forming) sheet metal tersebut sesuai dengan fungsi press dies yang digunakan. ketelitian dari produk yang dihasilkan akan sangat tergantung pada



27



kualitas dari press dies dan sheet metal, tetapi kecepatan produksi tergantung pada kecepatan turun-naik dari slide (ram) dari mesin press atau sering disebut SPM (Stroke Per Minute) (Theryo, 2009).



3.10 Baja Karbon Pada umumnya baja karbon digolongkan menjadi 3 jenis yaitu, baja karbon rendah, baja karbon sedang dan baja karbon tinggi. 3.10.1 Baja Karbon Rendah Menurut Callister (2007), baja karbon rendah merupakan baja dengan nilai kandungan karbon yang kurang dari sekitar 0.25% dan tidak dapat dilakukan proses perlakuan panas terhadapnya, pengerasan material bisa dilakukan melalui proses cold working ataupun bisa dilakukan proses carburizing material. Sebagai konsekuensinya, material ini cenderung lunak dan kurang keras namun memiliki keuletan dan ketangguhan yang cukup baik. Disisi lain pula, material ini memiliki mampu mesin yang baik, mampu las yang baik pula. Penggunaannya sendiri banyak terdapat pada komponen mobil, structural shape, dan lembaran yang digunakan untuk bangunan, jembatan, dan perpipaan. Secara umum material ini memiliki yield strength 275 MPa (40.000 psi) dan kekuatan tarik antara 415-550 Mpa (60.000 – 80.000 psi). Pada tabel 3.2 dan 3.3 terdapat komposisi dan sifat mekanis baja karbon rendah.



Tabel 3.2 Komposisi Beberapa Baja Karbon Rendah (Callister, 2007)



28



Tabel 3.3 Sifat Mekanis Baja Karbon Rendah (Callister, 2007)



Sebagai contoh disini SS400/ ASTM A36/ SS41 / JIS G3101 merupakan golongan dari baja karbon rendah atau kini biasa disebut SS400 yang merupakan Structural Steel yang dipakai untuk aplikasi struktur/konstruksi umum (general purpose structural steel) misalnya untuk jembatan (bridge), pelat kapal laut, oil tank, dll. SS400 tergolong hot rolled steel. Pada tabel 3.4 dan 3.5 terdapat komposisi dan sifat mekanis dari SS400. Tabel 3.4 Komposisi Kimia Baja SS400 (www.azom.com). Element Content Carbon, C



0,25 – 0,29%



Copper, Cu



0,20%



Iron, Fe



98%



Manganese, Mn



1,03%



Phosphorous, P



0,04%



Silicon



0,28%



Sulfur



0,05%



Tabel 3.5 Sifat Mekanis SS400 (www.azom.com) Mechanical Properties Value Ultimate Tensile Strength



400 – 550 MPa



Yield Tensile Strength



250 Mpa



Shear Modulus



79,3 GPa



Elasticity Modulus



200 GPa



Density



7.9 g/cm3



29



3.10.2 Baja Karbon Sedang Baja karbon sedang memiliki kandungan karbon antara 0.30 % sampai dengan 0.70%. Material ini secara umum dipakai pada aplikasi yang membutuhkan kekuatan yang tinggi namun masih dengan kandungan karbon yang tidak terlalu tinggi, seperti pada penggunaan di rel kereta api, industry otomotif, bagian seperti gears dan garden (Boljanovic, 2004). 3.10.3 Baja Karbon Tinggi Baja karbon tinggi memiliki kandungan karbon lebih dari 0.70 %. Dan secara umu digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan kekuatan yang tinggi dan kekerasan yang tinggi pula. Semakin tinggi nilai kandungan karbon maka semakin keras, kuat dan tahan aus setelah proses perlakuan panas (Boljanovic, 2004).



3.11 Baja Perkakas (Tool Steel) Menurut Huyett (2004), baja perkakas adalah salah satu kelas baja karbon paduan yang pada umumnya digunakan pada pembuatan tool. Baja perkakas memiliki karakteristik, yaitu kekerasan yang tinggi dan ketahanan terhadap abrasi. Ciri ini pada umumnya terdapat pada baja karbon tinggi paduan. Penggunaan paling banyak pada pembuatan dies antara lain material W1, W2, O1, A2, D2, D4, M2, S1 dan S5. Material tersebut merupakan representasi dari pemilihan material dies secara umum oleh engineer. Sifat yang mempengaruhi baik buruknya material dari baja perkakas, yaitu berdasarkan : 1. Ketahanan terhadap temperature tinggi 2. Kedalaman pengerasan delama proses perlakuan panas 3. Abrasi dan ketahanan aus material.



2.8.1 D2 Tool Steel (SKD11) D2 merupakan material tool steel yang banyak digunakan pada dies karena ketangguhan, kekerasan, dan ketahanan aus yang baik dalam proses pembentukan atau pemotongan pada dies. Untuk aplikasinya sendiri banyak digunakan pada punch, dies for blanking, forming, trimming, and thread rolling, shear knives, etc. Untuk



komposisi



kimianya



dapat



dilihat



pada



tabel



3.6.



30



(https://www.hudsontoolsteel.com/technical-data/steelD2, diakses pada 9 April 2018). Tabel 3.6 Komposisi kimia SKD11 (www.hudsontoolsteel.com) C (%) Mn (%) Si (%) Cr (%) Mo (%) V (%) 1,50



0,30



0,30



12,00



0.75



0,90



2.8.2 A2 Tool Steel A2 merupakan tool steel yang memiliki ketangguhan yang lebih baik daripada D2 namun tidak cukup lebih baik pada ketahanan aus dan ketahanan terhadap temperature tinggi. Banyak digunakan pada punch dan dies, chuck jaws, alat potong woodworking, tooling pada plastic injection, dowel pins, palu, pisau industri



dan



gage.



(https://www.hudsontoolsteel.com/technical-data/steelA2,



diakses pada 9 April 2018).



C (%) 1,00



Tabel 3.7 Komposisi Kimia A2 (www.hudsontoolsteel.com) Mn (%) Si (%) Cr (%) Mo (%) V (%) 0,75



0,30



5,00



1,00



0,25



Gambar 3.13 Perbandingan material D2 dan A2 (www.hudsontoolsteel.com)



31



BAB IV PEMBAHASAN 4.1



Produk Blanking



Dimensi produk Blanking daun engsel minibus prona ditunjukkan pada gambar 4.1. Dengan material SS41



Gambar 4.1 Dimensi produk blanking 4.2



Perhitungan Pada Dies



4.2.1 Gaya Pemotongan (Cutting Force)



Maka



Pk = 321.93 mm



3.2 mm



30 kg/



Pk = 30905.25 kgf Catatan L merujuk pada gambar 4.2 Dengan : Pk = gaya potong atau cutting force (mm) L = panjang material yang dipotong/keliling (mm) T = ketebalan material (mm) Ks = tegangan potong (30 kg/



)



32



Gambar 4.2 Keliling part blanking (321.93 mm) 4.2.2 Gaya Pada Stripper



Maka



Ps = 9 %



30905.25 kgf



Ps = 2781.47 kgf Dengan : Ps = gaya pada stripper (kgf) K = konstanta (5 - 10%) Pk



Gambar 4.3 Stripper



33



4.2.3 Gaya Total (Kebutuhan Mesin)



Maka Pm = 50.53 Tonf Dengan : Pm = kapasitas mesin press (Tonf) Sf = safety factor (1,2-1,5) Setelah didapatkan gaya total yang dibutuhkan dalam proses blanking ini berlangsung maka pemilihan mesin press yang akan digunakan dapat berlangsung, dimana berdasarkan hasil perhitungan yang bernilai 50.53 Tonf, maka mesin press AIDA C60A/C60B yang memiliki kekuatan 60 Tonf layak digunakan. Spesifikasi lengkap dapat dilihat pada lempiran.



4.2.4 Jumlah Spring f Maka



n ≥ Ps



480 kgf



6 ≥ 2781.47 kgf



2880 kgf ≥ 2781.47 kgf



( SWH40-50 ) ( Aman )



Penggunaan spring sebanyak 6 buah dengan jenis SWH40-50 Dengan : f = gaya pada spring (kgf) n = jumlah Spring



Gambar 4.4 Spring SWH40-50



34



Gambar 4.5 Assembly Spring SWH40-50 pada Stripper 4.2.5 Nilai Clearance Die Berdasarkan tabel 3.1 yang menjelaskan tentang clearance titik potong maka besar nilai clearance die untuk proses blanking dengan ketebalan material 3.2 mm, yaitu sebesar 0.4 mm dengan batas atas +0.06 dan +0.02. Untuk dimensi lengkap dan bentuk detail dari die block dapat dilihat pada gambar teknik die block pada lampiran.



Gambar 4.6 Die block blanking dies



35



4.3



Hasil Assembly Keseluruhan



Gambar 4.7 Assembly dies bagian bawah



Gambar 4.8 Assembly dies bagian atas



36



Gambar 4.9 Assembly Keseluruhan



Gambar 4.10 Assembly Keseluruhan



37



Gambar 4.11 Assembly Keseluruhan Tabel 4.1 Nama Bagian-Bagian Press Dies dan Materialnya No



Nama Komponen



Material



Keterangan



1



Upper die shoe



SS41



2



Lower die shoe



SS41



3



Guide post



S45C



4



Blanking punch



SKD11 / D2



Hrc58 - 60



5



Die block



SKD11 / D2



Hrc60 - 63



6



Punch plate



SS41



7



Stripper



SS41



8



Back up plate



A2



9



Spring



Standard part



10



Retainer bolt / stripper bolt



Standard part



11



Socket cap screws



Standard part



12



Dowel pin



Standard part



38



BAB V KESIMPULAN 5.1



Kesimpulan Berdasarkan praktik kerja lapangan yang telah dilakukan dengan melakukan



perancangan blanking dies dengan produk daun engsel minibus Prona, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Mesin press yang digunakan adalah AIDA C60A kapasitas 60 Ton dengan total tonnage dies adalah 50,53 Tonf, sehingga kapasitas mesin mencukupi. 2. Coil spring yang digunakan adalah SWH 40-50 dengan jumlah sebanyak 6 didapat dari hasil pembulatan perhitungan jumlah coil spring.



5.2 Saran 1. Desain dies harus sesuai dengan standar yang sudah ada dengan sumber yang jelas. 2. Berbagai cara untuk menghindari kesalahan dalam perancangan dies harus diterapkan.



39



DAFTAR PUSTAKA Mekar Armada Jaya Official Website. http://newarmada.id/ diakses pada 8 Maret 2018. Theryo, R. Sudarmawan., 2009, Teknologi Press Dies, Kanisius, Yogyakarta. Paquin, J, R, Crowley, R, E., 1987, Die Design Fundamentals, 2nd edn, Industrial Press Inc., New York. Boljanovic, Vukota., 2004, Sheet Metal Forming Processes and Die Design, Industrial Press Inc., New York. Suchy, Ivana., 1998, Handbook of Die Design, McGraw-Hill., New York. Semiatin, S, L, 2006, ASM Handbook, ASM International., New York, Vol. 14B. D. Callister, William Jr., 2007, Materials Science and Engineering, John Wiley & Sons, Inc, New York Misumi Catalog.



40



LAMPIRAN Spesifikasi Mesin AIDA C60A, C60B



41



42