Laporan Kimlik Elektrolit Darah Aldy Rivaldi 51118018 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : M. Aldy rivaldi putra Nim



: 51118018



Prodi : DIV TLM Laporan kimia klinik



I.



Judul Praktikum Pemeriksaan elektrolit darah



II.



Tujuan Untuk mengetahui cara pemeriksaan elektrolit darah Metode Ion selective electrode (ISE) dengan cara yang baik dan benar



III.



Dasar Teori Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi partikel yang bermuatan (ion) positif atau negatif. Ion bermuatan positif disebut kation dan ion bermuatan negatif disebut anion. Keseimbangan keduanya disebut sebagai elektronetralitas Sebagian besar proses metabolisme memerlukan dan dipengaruhi oleh elektrolit. Pemeliharaan tekanan osmotik dan distribusi beberapa kompartemen cairan tubuh manusia adalah fungsi utama empat elektrolit mayor, yaitu natrium (Na+ ), kalium (K+ ), klorida (Cl- ), dan bikarbonat (HCO3 - ) Pemeriksaan keempat elektrolit mayor tersebut dalam klinis dikenal sebagai ”profil elektrolit. Fisiologi Elektrolit (Na+ , K+ , dan Cl- ) 1. Natrium (Na+ ) Natrium adalah kation terbanyak dalam cairan ekstrasel, jumlahnya bisa mencapai 60 mEq per kilogram berat badan dan sebagian kecil (sekitar 10-14 mEq/L) berada dalam cairan intrasel Lebih dari 90% tekanan osmotik di cairan ekstrasel ditentukan oleh garam yang mengandung natrium, khususnya dalam bentuk natrium klorida (NaCl) dan natrium bikarbonat (NaHCO3) sehingga perubahan tekanan osmotik pada cairan ekstrasel menggambarkan perubahan konsentrasi natrium . Nilai rujukan Natrium - serum bayi : 134-150 mmol/L - serum anak dan dewasa : 135-145 mmol/L - urine anak dan dewasa : 40-220



mmol/24 jam - cairan serebrospinal : 136-150 mmol/L - feses : kurang dari 10 mmol/hari. 2. Kalium (K+ ) Sekitar 98% jumlah kalium dalam tubuh berada di dalam cairan intrasel. Konsentrasi kalium intrasel sekitar 145 mEq/L dan konsentrasi kalium ekstrasel 4 - 5 mEq/L (sekitar 2%). Jumlah konsentrasi kalium pada orang dewasa berkisar 50-60 per kilogram berat badan (3000-4000 mEq) [15]. Jumlah kalium ini dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin. Jumlah kalium pada wanita 25% lebih kecil disbanding pada laki-laki dan jumlah kalium pada orang dewasa lebih kecil 20% dibandingkan pada anak-anak. Nilai rujukan Kalium : - serum bayi : 3,6 - 5,8 mmol/L - serum anak : 3,5-5,5 mmo/L - serum dewasa : 3,5 - 5,3 mmol/L urine anak : 17-57 mmol/24 jam - urine dewasa : 40-80 mmol/24 jam - cairan lambung : 10 mmol/L 3. Klorida (Cl- ) Klorida merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel. Pemeriksaan konsentrasi klorida dalam plasma berguna sebagai diagnosis banding pada gangguan keseimbangan asambasa, dan menghitung anion gap [14]. Jumlah klorida pada orang dewasa normal sekitar 30 mEq per kilogram berat badan. Sekitar 88% klorida berada dalam cairan ekstraseluler dan 12% dalam cairan intrasel. Konsentrasi klorida pada bayi lebih tinggi dibandingkan pada anak-anak dan dewasa. Nilai rujukan Klorida : serum bayi baru lahir : 94-112 mmol/L - serum anak : 98-105 mmol/L - serum dewasa : 95-105 mmol/L - keringat anak Pemeriksaan dapat dilakukan pada sampel whole blood, plasma, serum, urine, keringat, feses, dan cairan tubuh . Pemeriksaan pada whole blood biasanya dilakukan bersama dengan pemeriksaan pH dan gas darah dan harus segera diperiksa (kurang dari 1 jam). Persiapan sampel untuk pemeriksaan Na+ , K+ , Cl antara lain : 1. Darah lengkap : sampel darah yang diberi antikoagulan heparin (litium/Na-heparin dan tes dilakukan segera (1 jam setelah pengambilan sampel).



2. Plasma : sampel plasma yang diberi antikoagulan heparin (litium/Na-heparin) dapat disimpan lebih lama daripada darah lengkap yang dapat disimpan di lemari pendingin dan apabila akan dilakukan analisis biarkan sampel pada suhu ruang. 3. Serum : sampel dianalisis tanpa antikoagulan, biarkan membeku kemudian dipisahkan segera. 4. Urin : sampel urin harus diencerkan terlebih dahulu dengan aquabide dengan perbandingan 1:2 kemudian dicampur dengan baik. IV.



Alat dan Bahan pemeriksaan Alat: 1. Jarum (spuit) ukuran 3 cc 2. Alcohol swab 3. Alat ise 4. Tourniquet 5. Plester 6. Tabung vacuum dengan penutup 7. Centrifuge 8. Mikropipet 9. Yellow tip Bahan : 1. Sampel serum darah



V.



Prosedur Kerja Cara pemeriksaan dengan alat autometik 1. Metode : Ion selective electrode ( ISE ) Prinsip : Elektroda dari ISE mengukur tegangan potensial ion tertentu dalam larutan. Nilai tegangan potensial ini diukur terhadap elektroda yang stabil dengan tegangan potensial yang konstan.Perbedaan potensial antara dua elektrodaakan tergantung pada aktivitas ion tertentu dalam larutan, sehingga memungkinkan pengguna untuk membuat analisa pengukuran iontertentu. 2. Prosedur yang digunakan dalam metode ISE.







Daily cleaner a. Menekan on sampai pada display tampak tertulis daily main tenance. Tekan YES b. Pada display tampak daily cleaning, tekan YES. Kemudian buka pintu sample probe. Masukan jarum probe kedalam larutan pembersih (cleaning solution) c.



Jika alat telah selesai menghisap larutan pembersih. Terdengar signal bunyi, keluarkan jarum probe dari dalam larutan pembersih dan usap jarum probe.



d. Alat setelah selesai melakukan pembersihan pada display tampak Daily Conditioning, tekan YES. Kemudian buka pintu sample probe, masukan jarum probe ke dalam larutan conditioning. e. Jika alat telah selesai menghisap larutan conditioning, terdengar signal bunyi, keluarkan jarum probe dari larutan dan usap jarum probe dengan tissue. Kemudian tutup pintu sample probe. f. Setelah selesai melakukan conditioning pada display tampak tertulis remain in daily maintenance, tekan NO. Maka alat secara otomatis melakukan kalibrasi. g. Jika kalibrasi berhasil, pada display tampak tertulis ready. Alat siap untuk Analisa sampel. 



Analisis sampel a. Membuka pintu probe, masukan jarum probe kedalam sampel, secara otomatis alat akan menghisap sampel b. Jika alat telah selesai menghisap sampel, terdengar signal bunyi, keluarkan jarum probe dari larutan sampel dan usap jarum probe dengan tissue. Kemudian tutup pintu sample probe. c. Alat melakukan analisis selama 35 detik. Jika analisis selesai maka pada display tampak angka-angka hasil analisis Na, K dan Ca, disamping itu cetak lewat printer



VI.



Pembahasan Prinsip pemeriksaan dari metode ISE yaitu menghitung kadar ion sampel dengan membandingkan kadar ion yang tidak diketahui nilainya dengan kadar ion yang diketahui nilainya . Membran ion selektif pada alat mengalami reaksi dengan elektrolit sampel. Membran merupakan penukar ion, bereaksi terhadap perubahan listrik ion sehingga menyebabkan perubahan potensial membrane . Perubahan potensial membran ini diukur, dihitung menggunakan persamaan Nerst, hasilnya kemudian dihubungkan dengan amplifier dan ditampilkan oleh alat. Elektrolit adalah ion yang terdapat dalam cairan tubuh yang dapat berupa kation seperti Na+ , K+ , Ca+2, Mg+2 atau anion (misalnya Cl- , HCO3, HPO4 - , SO4 - dan laktat). Dalam keadaan normal, kadar kation dan anion sama besar sehingga potensial listrik serum bersifat netral, akan tetapi apabila dalam keadaan tidak normal maka menandakan adanya gangguan pada tubuh. Pemantauan elektrolit yang cermat dan teratur merupakan kegiatan penting dalam perawatan. Selain itu, tes elektrolit bertujuan untuk pengobatan, sehingga tes elektrolit harus dilakukan sebaik mungkin sesuai dengan standar proses kendali mutu. Untuk menentukan kadar elektrolit dalam tubuh manusia dengan berbagai metode pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium. Terdapat 3 metode pemeriksaan elektrolit yaitu : 1) ISE (Ion Selektive Elektrode, 2) Flame Emission Spectrofotometry/FES, 3) Atomic Absorption Spectrofotometry/AAS. Pada alat elektrolit analyzer menggunakan metode ISE dengan pembacaan kadar elektrolit dilakukan ketika sampel mengenai elektroda, tidak



hanya



penggunaan



elektroda



saja



akan



tetapi



amplifier,



mikroprosessor, motor dc, peristaltic pump, lcd, print out, dan komponen lainnya menjadi satu kesatuan dalam penggunaan alat elektrolit analyzer. Tidak hanya itu, peran tenaga kesehatan juga sangat penting dalam melakukan pemeliharaan peralatan dan interpretasi hasil pemeriksaan.



VII.



Kesimpulan Metode Ion Selective Electrodes (ISE). adalah perangkat yang digunakan dalam mendeteksi jumlah ion yang terdapat dalam suatu larutan. ISE juga di gunakan untuk pemeriksaan pH. Ion yang diukur oleh ISE adalah natrium, kalium, kalsium, klorida, lithium, flourida, bromida, kadmium, dan gas dalam larutan seperti oksigen dan karbon dioksida. Metode ISE biasanya digunakan pada Laboratorium Klinik keunggulan metode ISE membutuhkan waktu analisis yang singkat untuk mendapatkan hasil yang akurat dan biaya yang digunakan relatif rendah.



VIII.



Referensi 1. Kamal F,dkk . 2009 . Elektrolite Analyzer. Helwan University 2. Isma julianti. 2020. Aplikasi Elektrolit Analyzer Dalam Menunjang Pemeriksaan Kadar Elektrolit Darah 3. Sakila alkatiri. 2017. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Elektrolit Metode ISE ( Ion Selective Electrode ) dengan Pemeriksaan Elektrolit Metode Biosensor. skripsi Palembang , Desember 2020



Pembimbing Praktikum,



Mahasiswa,



Denny jurajin, M.Si



M. Aldy rivaldi putra



NBM :



NIM: 51118018