Laporan KKN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KULIAH KERJA NYATA TEMATIK DESA



: SIGEDONG



KECAMATAN



: BUMIJAWA



KABUPATEN : TEGAL



Peningkatan Kesejahteraan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Pengembangan Produktivitas Pertanian dan Pengolahan Hasil Ternak di Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal



Oleh :



Nike Anggreni Saragih



A24130176



Abyan Rai Fauzan M



A44130083



Dede Yunus Miklarandra



D14130009



Rika Hertati Damanik



D24130105



Anzhila Rahma Arifana



H14130040



Ira Widya Zahara



I14130100



INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016



Peningkatan Kesejahteraan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Pengembangan Produktivitas Pertanian dan Pengolahan Hasil Ternak di Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal



Oleh : Nike Anggreni Saragih Abyan Rai Fauzan M Dede Yunus Miklarandra Rika Hertati Damanik Anzhila Rahma Arifana Ira Widya Zahara



A24130176 A44130083 D14130009 D24130105 H14130040 I14130100



Dosen Pembimbing Lapang 1



Dosen Pembimbing Lapang 2



Setyardi Pratika Mulya, S.P., M.Si NIP. 19840210 201404 1 001



Dr. Ir. Heri Ahmad Sukria, M.S NIP. 19660705 199103 1 003



Kepala LPPM IPB



Dr. Ir. Prastowo, M. Eng NIP 19580217 198703 1004



RINGKASAN Kuliah Kerja Nyata Tematik merupakan salah satu bentuk aplikasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diterapkan Institut Pertanian Bogor sebagai upaya



1



untuk menjalankan fungsinya bagi masyarakat. Kuliah Kerja Nyata Tematik menjadi bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan dengan mengirimkan mahasiswa untuk menjadi agen perubahan di desa-desa yang telah ditentukan. Tujuan program ini adalah untuk memberikan wadah dan pengalaman nyata bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu-ilmu yang sudah didapat selama di IPB kepada masyarakat umum yang membutuhkan. Salah satunya Kuliah Kerja Nyata Tematik yang dilakukan di Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Permasalahan yang dapat diamati di desa tersebut adalah masalah alat pelindung diri. Petani banyak tidak menggunakan alat pelindung diri pada saat penyemprotan bahan kimia pada lahan mereka sehingga banyak petani yang mengabaikan kelengkapan alat pelindung diri. Sedangkan pada bidang peternakan, masalah yang ditemui adalah mengenai pakan. Rumput yang menjadi pakan ternak semakin sulit didapat dikarenakan musim kemarau yang panjang sehingga ketersediaan rumput menjadi sangat terbatas. Peternak terpaksa mencari rumput sampai keluar desa untuk mendapatkan rumput segar dengan kualitas yang tidak cukup baik. Dengan adanya permasalahan tersebut, Tim KKN-T IPB berusaha mencari jalan keluar dalam rangka membantu petani dan peternak dengan memberikan saran dan masukan yang menjadi program Tim KKN-T IPB. Tim KKN-T IPB mengadakan penyuluhan pertanian dan peternakan tentang kebun bibit desa, pekarangan rumah, pembuatan silase pakan ternak, sosialisasi alat pelindung diri, praktek pembuatan vertikultur, dan program-program yang lain. Besar harapan Tim KKN-T IPB agar program-program yang telah dilakukan dapat dipraktekkan di masyarakat petani dan peternak serta memberikan manfaat bagi masyarakat secara berkelanjutan.



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat



2



melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) ini dilakukan kurang lebih selama 2 bulan, dimulai dari tanggal 14 Juli 2016 hingga tanggal 2 September 2016. Terimakasih kami sampaikan kepada pihak LPPM dan jajaran panitia KKN-T 2016 yang telah memfasilitasi kami sehingga program-program KKN-T dapat terlaksana dengan baik. Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Kepala Desa Sigedong yang telah membantu melancarkan jalannya program-program KKN-T 2016. Semoga program-program yang telah dilaksanakan di desa tersebut dapat bermanfaat dan menjadi solusi atas beberapa masalah di Desa Sigedong. Laporan akhir ini disusun demi memenuhi persyaratan akademik serta sebagai pertanggungjawaban program KKN-T Institut Pertanian Bogor yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu 2 bulan. Selain itu, laporan akhir ini disusun sebagai bentuk pernyataan tertulis atas terlaksananya kegiatan pengabdian mahasiswa dan perguruan tinggi kepada masyarakat di berbagai disiplin ilmu yang terdapat di Institut Pertanian Bogor. Berbagai pengalaman berharga dapat diperoleh mahasiswa ketika melaksanakan kegiatan KKN-T ini. Semoga program yang telah dilaksanakan dapat menjadi modal penting bagi mahasiswa lulusan IPB dalam mengembangkan serta memajukan pertanian di Indonesia.



Sigedong, 02 September 2016



Penyusun



DAFTAR ISI RINGKASAN............................................................................................. ii KATA PENGANTAR................................................................................... ii



3



DAFTAR ISI.............................................................................................. ii PENDAHULUAN....................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1 1.2 Tujuan......................................................................................................................2 POTENSI WILAYAH DAN PERMASALAHAN.................................................3 Kondisi Fisik..................................................................................................................3 Kondisi Sosial................................................................................................................4 Kondisi Ekonomi...........................................................................................................4 Permasalahan Umum.....................................................................................................5 Permasalahan Khusus.....................................................................................................6 PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROGRAM................................................7 Program Umum..............................................................................................................7 1.



Penyuluhan pertanian dan peternakan...................................................7



2.



Pelatihan pramuka...........................................................................8



3.



Perlombaan 17 Agustus.................................................................... 9



4.



Belajar bersama siswa SMP...............................................................9



9.



Pembuatan video profil desa.............................................................10



Program Profesi............................................................................................................10 1.



Kebun Bibit Desa...........................................................................11



2.



Gerakan Cinta Pertanian..................................................................11



3.



Konsultasi Masalah Pertanian...........................................................12



4.



Pembuatan Silase...........................................................................13



5.



Penyuluhan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan keamanan pangan..........17



6.



Revitalisasi posyandu......................................................................18



7.



Pendampingan balita gizi kurang....................................................20



8.



Penyuluhan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan)..............................21



9.



Konsultasi Gizi di Puskesmas........................................................21



10.



Pengembangan Hasil Olahan Sayur dan Pengembangan UMKM.............22



11.



Pemanfaatan Lingkungan dengan KRPL...........................................23



SIMPULAN DAN SARAN..........................................................................29 Simpulan......................................................................................................................29 Saran............................................................................................................................29



4



LAMPIRAN............................................................................................. 29 JURNAL HARIAN KKN-T 2016................................................................................31 PETA WILAYAH.........................................................................................................61 DOKUMENTASI KEGIATAN....................................................................................62



5



PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang Mahasiswa sebagai kelompok yang mempunyai peran terhadap perubahan



yang lebih signifikan dan progresif, dalam upaya menciptakan masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur dengan kekuatan wacana intelektual yang disertai dengan kegiatan yang nyata, sehingga dapat memberikan dampak pembangunan yang positif dalam bidang sumberdaya manusia. Selama sejarah bangsa berlangsung dapat membuktikan peran mahasiswa yang sangat strategis, yaitu sebagai agen perubahan dan agen kontrol sosial. Mahasiswa tetap berada digaris terdepan dengan peran multidimensi dan komprehensif yang bisa dilakukan. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Berbasis Tematik (KKN-T) yang dilakukan Institut Pertanian Bogor ini merupakan bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman empiris kepada mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah masayrakat di luar kampus, dan secara langsung akan menunjukan keterkaitan langsung antara dunia pendidikan dan upaya perwujudan masyarakat. Beberapa aspek yang diperhatikan dalam pelaksanaan KKN-T adalah yang pertama keterpaduan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi yang berupa Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Kedua adalah pendekatan interdisipliner dan komprehensif yang artinya KKN-T bertolak dari permasalahan nyata masyarakat yang didekati. Kegiatan KKN-T akan dilaksanakan di Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Tegal. Secara umum dapat digambarkan bahwa potensi utama yang belum dikembangan secara maksimal pada daerah Sigedong adalah pada sektor pertanian, baik pertanian secara khusus maupun secara umum. Pembangunan



pertanian dapat



mendorong terjadinya



pembangunan



ekonomi secara luas yang pada akhirnya akan berdampak pada kesejahteraan sosial. Namun, Indonesia masih memiliki daerah-daerah terutama pedesaan yang belum tersentuh ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sehingga pembangunan pertanian yang dapat mendorong kesejahteraan masyarakat belum dapat terlaksana. Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal merupakan salah satu desa yang memiliki potensi di bidang pertanian. Hal tersebut terlihat



1



dari banyaknya jumlah ladang dan perkebunan yang dimiliki masyarakat. Namun, petani serta rumah tangga di Desa Sigedong belum mengetahui tentang pembukuan serta peran sebuah lembaga keuangan. Di sisi lain, kondisi lingkungan Desa Sigedong yang memiliki mata air membuat daerah ini memiliki cadangan air yang banyak namun kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dan memahami pentingnya kebersihan serta keberlangsungan lingkungan masih kurang. Desa Sigedong juga masih belum memanfaatkan sumberdaya yang belum dimanfaatkan agar dapat membantu ekonomi rumah tangganya. Kuliah Kerja Nyata Berbasis Tematik ini diharapkan mampu untuk mengikuti langkah pembangunan yang semakin dinamis untuk meningkatkan sumberdaya manusia baik bagi mahasiswa maupun bagi masyarakat dalam pemanfaatan dan pengolahan sumber daya alam dan sumberdaya manusia. 1.2 Tema Tema Kuliah Kerja Nyata – Tematik Institut Pertanian Bogor 2016 yaitu: “Pengintegrasian pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat dalam pengarusutamaan pertanian” Judul: Peningkatan Kesejahteraan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Sigedong melalui Pengembangan Produktivitas Pertanian dan Pengolahan Hasil Ternak 1.3 Tujuan Berdasarkan pembahasan di atas, tujuan dari KKN-T ini adalah: 1.



Menganalisis masalah masyarakat Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal dalam bidang pertanian, peternakan, gizi masyarakat, dan ekonomi



2.



Memperkenalkan teknologi pengolahan pakan dan limbah peternakan



3.



Meningkatan mutu kader posyandu melalui revitalisasi posyandu.



4.



Membantu perbaikan gizi balita



5.



Meningkatkan kesadaran tentang keamanan pangan dan pola hidup bersih sehat



6.



Meningkatkan keterampilan dalam mengolah hasil pertanian.



2



7.



Meningkatkan



keterampilan



masyarakat



dengan



memanfaatkan



sumberdaya yang dimiliki. 8.



Memberikan contoh nyata pekarangan produktif dilingkungan masyarakat Desa Sigedong.



POTENSI WILAYAH DAN PERMASALAHAN Kondisi Umum Dinamika



pembangunan



masyarakat



desa



Sigedong



menunjukan



pertumbuhan yang positif, ditandai dengan keberhasilan pembangunan yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Memasuki era globalisasi dan seiring dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat akan hak-haknya, serta meningkatnya



kebutuhan semakin kompleks merupakan tantangan bagi



pemerintah daerah untuk meningkatkan capaian hasil pembangunan. Untuk mengantisipasi berbagai permasalahan, tantangan serta perkembangan di masa kini dan masa depan diperlukan perencanaan yang jelas dan terarah serta partisipatif. Kondisi yang diharapkan di masa depan tidak terlepas dari pencapaian sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan pembangunan secara efektif. Seiring dengan itu, upaya secara terus menerus tetap diarahkan untuk mengatasi tantangan dan hambatan pembangunan desa guna mewujudkan kondisi yang diharapkan dan kondisi saat ini merupakan modal dasar atau bahan untuk perencanaan yang akan menentukan keberhasilan. Salah satu potensi yang dapat membantu pembangunan masyarakat Desa Sigedong dari sektor peternakan dapat dilihat dari data yang disajikan dibawah ini. Tabel Populasi Ternak di Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, 2014 Sapi Potong (ekor) 76



Sapi Perah (ekor) 0



Kerbau (ekor)



0



Kambin g (ekor)



Domba (ekor)



888



490



Ayam kampung (ekor) 934



Ayam Ras Pedagin g (ekor) 8000



Angsa (ekor)



28



3



Sumber: Petugas Dinas Peternakan Kecamatan Bumijawa



Kondisi Fisik Desa Sigedong Kecamatan Bumijawa berada di wilayah administrasi Kabupaten Tegal jarak dari Kantor Desa ke kota kecamatan adalah 7,5 Kilometer, sedangkan ke ibu kota Kabupaten berkisar antara 35 Kilometer. Dilihat dari batas wilayah administrasi, Desa Sigedong merupakan desa paling ujung dari wilayah Kecamatan Bumijawa yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Brebes di sebelah Selatan. Secara geografis, Desa Sigedong merupakan wilayah pegunungan yang terdiri dari hutan lindung, penyemaian bibit sayur dan pertanian serta dengan di suplai oleh beberapa mata air. Desa sigedong memiliki ketinggian 1400 mdpl. Desa Sigedong terbagi menjadi empat Rukun Warga (RW) dan 33 Rukun Tetangga (RT) dengan jumlah penduduk sekitar 7400 jiwa. Desa Sigedong terdiri dari 8 dukuh, yaitu Dukuh Kalipedes, Dukuh Kerajan, Dukuh Tawin, Dukuh Jaga, Dukuh Ratna, Dukuh Randem, Dukuh Siki dan Dukuh Sawangan. Kondisi geografis wilayah Desa Sigedong berupa lahan pertanian yang ditanami dengan tanaman hortikultura seperti kubis, tomat, buncis, seledri, daun bawang (teropong), sawi, dan cabe rawit. Pada Dukuh Sawangan kebanyakan petani menanam tanaman kentang dan hanya sebagian petani yang menanam tanaman hortikultura seperti seledri, daun bawang, tomat, kubis, dan lain-lain. Tidak sedikit petani yang memiliki usaha ternak. Adapun usaha ternak dijalani petani dengan memanfaatkan lahan belakang rumah untuk dijadikan kandang bagi hewan ternak.



Kondisi Sosial Secara umum, masyarakat Desa Sigedong merupakan masyarakat yang religius dan menjaga kuat tradisi yang mereka miliki. Adanya Madrasah menjadi icon desa yang menggambarkan kehidupan sosial masyarakatnya. Kegiatan pengajian rutin dilakukan di Madrasah setiap hari sekitar pukul 14.00 (selesai sekolah). Budaya yang masih terpelihara dengan baik dalam kehidupam masyarakat di Desa Sigedong yaitu diantaranya Maulid Nabi dan budaya gotong royong dalam membangun sarana umum dan membangun rumah.



4



Hal yang unik dan menarik di Desa Sigedong adalah terdapat komunitas pemuda yang memiliki komunitas sekolah alam. Pemuda Desa Sigedong mempunyai komunitas Pecinta Alam, pada dukuh kalipedes nama komunitas pecinta alam yaitu Bockapala (Bocah Kalipedes Pecinta Alam) dan dukuh sawangan yaitu Bosapala (Bocah Sawangan Pecinta Alam) yang diketuai oleh Gunawan (Ketua Pecinta Alam) dan ketua Pemuda yaitu Dody Idoy Purwanto. Pemuda pecinta alam inilah sebagai tour guide jika ada pemuda yang hendak naik Gunung Slamet.



Kondisi Ekonomi Sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani. Jenis tanaman yang dibudidayakan adalah jenis tanaman hortikultura, diantaranya kubis, seledri, tomat, buncis, daun bawang, cabe rawit, dan sawi. Kemudian selain bertani, sebagian penduduk juga memiliki hewan ternak atau bekerja sebagai peternak dengan sistem milik sendiri dan bagi hasil. Selain kedua mata pencaharian tersebut, sebagian besar pemuda desa pergi merantau ke luar kota untuk mencari pekerjaan karena banyak pemuda yang tidak ingin melanjutkan pekerjaan orang tua mereka sebagai petani. Sebagian besar penduduk Desa Sigedong termasuk ke dalam golongan ekonomi sedang ke bawah. Hal ini dikarenakan ketidakpastian pendapatan warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Sebagian besar penduduk memiliki rumah dengan dinding beton dan lantai berkeramik. Namun ada rumah penduduk yang dibangun dari bahan kayu sebagai dinding dan tanah sebagai lantainya. Kemudian sebagian besar masyarakat petani memanfaatkan hasil panen tanaman hortikultura sebagai bahan konsumsi sendiri, dan dijual untuk memperoleh keuntungan sehingga petani sangat rentan dan bergantung dengan ketersediaan lahan.



Permasalahan Umum Upaya untuk mengidentifikasi permasalahan Desa Sigedong secara umum, kami menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) yaitu metode untuk menggali potensi dan permasalahan melalui pendekatan teknik-teknik partisipatif dengan informasi yang sepenuhnya berasal dari masyarakat. Terdapat



5



dua belas teknik-teknik partisipatif yang dapat digunakan, namun kami hanya menerapkan dua teknik partisipatif yang mampu menjawab permasalahan secara umum di Desa Sigedong. Kedua teknik tersebut adalah teknik transek dan teknik pohon masalah. Teknik transek berupaya menggali informasi dengan mengadakan perjalanan menyusuri desa dengan mendengarkan aspirasi dan pendapat warga terkait potensi dan permasalahan di setiap tempat yang kami lewati. Sedangkan teknik pohon masalah berupaya untuk mengenali secara mendalam mengenai akar masalah (penyebab), batang masalah (masalah utama), dan daun masalah (dampak dari masalah). Secara lebih rinci dapat dilihat melalui gambar berikut ini.



Akibat/Dampak : • •



Pencarian pakan ternak dengan lokasi yang jauh Keterbatasan pakan ternak, rumput



Inti Masalah: Sulit mencari pakan ternak Kekeringan lahan pertanian



Sebab : Adanya musim kemarau yang panjang



Dapat dilihat melalui gambar bahwa secara umum kondisi Desa Sigedong sedang mengalami musim kemarau panjang. Hal ini menyebabkan lahan pertanian menjadi kekeringan. Adapun lahan pertanian Desa Sigedong merupakan lahan pertanian tadah hujan yang sangat mengandalkan air hujan sebagai sumber pengairan bagi lahan pertanian mereka. Para peternak dihadapkan pada ketersediaan pakan ternak yang sangat terbatas. Musim kemarau menyebabkan



6



rumput segar sebagai pakan ternak menjadi terbatas. Perlu solusi yang tepat untuk menyiasati ketersediaan pakan ternak yang tahan lama dan bergizi tinggi.



Permasalahan Khusus Permasalahan khusus Desa Sigedong merupakan permasalahan yang lingkupnya sektoral, yang mempengaruhi individu maupun kelompok kecil dalam masyarakat. Permasalahan-permasalahan khusus tersebut, diantaranya : 1. Adanya penderita gizi kurang/buruk yang ditemukan di Desa Sigedong 2. Sistem lima meja pada posyandu yang tidak diterapkan dan tidak memenuhi standar pelayanan posyandu 3. Tingkat partisipasi masyarakat yang sangat rendah terhadap adanya program pemberdayaan masyarakat 4. Tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah 5. Pembuatan pakan fermentasi ternak yang tidak sesuai 6. Gapoktan yang belum berfungsi secara maksimal Gapoktan desa Sigedong telah terbentuk namun tidak berjalan dengan baik (pasif). 7. Adanya penyakit antraknosa pada daun bawang Penyakit ini disebabkan pathogen Colletotrichum sp. Biasanya penyakit ini menyerang pada saat puncak musim hujan. Gejala tanaman yang terserang pathogen tersebut ditandai dengan bercak putih pada daun, agak berlendir/basah dan berbau. 8. Kurangnya pengolahan dan pemanfaatan hasil pertanian sehingga menyebabkan harga jual yang murah ketika hasil pertanian melimpah. Petani desa Sigedong menanam tanaman secara serempak dengan komoditas yang sama, contohnya kentang. Petani hanya menjual hasil tanaman kentang yang diproduksi sehingga pada saat petani menjual produksi kentang secara serempak akan menurunkan harga jual. 9. Petani atau warga yang tidak memanfaatkan pekarangan rumah dengan baik Pekarangan disekitar rumah warga Desa Sigedong banyak yang tidak dimanfaatkan, contohnya warga tidak memanfaatkan pekarangan sektar rumah dengan menanam tanaman yang produksinya bisa dimanfaatkan langsung. Tanaman yang dapat diproduksi langsung seperti daun bawang.



7



PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROGRAM Program Umum 1. Penyuluhan pertanian, peternakan, dan pengembangan UMKM



Kegiatan penyuluhan pertanian dan peternakan dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2016 bertempat di Dukuh Sawangan, Kecamatan Bumijawa, Tegal. Kegiatan tersebut dihadiri oleh petani dan peternak. Kegiatan ini memiliki dua tujuan utama. Tujuan pertama adalah menyerap aspirasi dan masalah terkait pertanian khususnya pada komoditas tanaman hortikutura dan peternakan khususnya komoditas ruminansia kecil. Tujuan kedua adalah melakukan penyuluhan dan sosialisasi praktek (demonstrasi cara) untuk mencoba mengatasi masalah tersebut. Teknis pelaksanaan kegiatan terbagi menjadi dua sesi yaitu sesi pertama adalah diskusi interaktif antara mahasiswa, petani, peternak, dan gerakan ibu kreatif Sawangan seputar pertanian, peternakan dan prosedur serta manajemen dalam pembentukan suatu UMKM. Masalah di bidang pertanian antara lain, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) khususnya penyakit yaitu busuk batang pada daun bawang dan layu fusarium pada cabai. Masalah di bidang peternakan antara lain manajemen kandang yang kurang baik, dan ketersediaan hijauan yang rendah pada saat musim kemarau. Sesi kedua adalah materi penyuluhan tentang pertanian antara lain pentingnya pemakaian alat pelindung diri pada saat penyemprotan bahan kimia (obat) untuk mengatasi masalah hama dan penyakit. Alat pelindung diri sangat jarang digunakan petani, kebanyakan petani hanya menggunakan sarung tangan dan sepatu boots. Petani mengerti akan bahaya dari obat-obatan yang digunakan untuk pengendalian OPT namun tidak ada petani yang memakai APD secara lengkap. Materi penyuluhan di bidang peternakan antara lain pembuatan silase sebagai pakan alternatif pada saat musim kemarau dan memberikan gambaran singkat tentang peternakan supaya peternak lebih memiliki kemauan untuk beternak dan tidak hanya sebatas tabungan. Rumput segar yang dipanen saat musim hujan dalam jumlah melimpah sebagian disisihkan untuk diolah menjadi silase (diawetkan).



8



Setelah acara penyuluhan dilanjutkan dengan sesi diskusi sekitar 30 menit untuk membahas materi yang telah disampaikan. Dari beberapa materi tersebut mayoritas partisipan yaitu petani dan peternak sangat antusias terhadap program pembuatan silase sebagai pakan alternatif bagi ternak. Oleh karena itu, di akhir acara penyuluhan mahasiswa melakukan kesepakatan terhadap partisipan untuk menentukan tanggal praktek pembuatan silase. Kendala saat pembuatan silase di dukuh sawangan yaitu karena akses menuju Sawangan sulit dan sangat jauh dari tempat tinggal. Solusi yang dapat dilakukan yaittu memberikan brosur tentang cara pembuatan silase kepada warga di Sawangan. 2. Pelatihan pramuka



Kegiatan pelatihan pramuka merupakan bentuk pengabdian yang ditujukkan oleh mahasiswa kepada siswa-siswi kelas enam SD Negeri Sigedong 01. Adapun pelatihan pramuka yang diajarkan antara lain pelatihan baris berbaris (PBB), sandi kotak, pengetahuan umum mengenai kepramukaan, nasionalisme, peta buta, tali temali, pelatihan LCT (Lomba Cerdas Tangkas). Pelatihan ini dilaksanakan setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis. Dengan jam pelatihan biasanya dimulai sehabis siswa-siswi selesai dari sekolah Madrasah. Namun ketika sudah mendekati hari perkemahan, pelatihan kepramukaan ini lebih ditingkatkan lagi waktu pelatihannya sehingga jam latihan lebih lama bahkan sampai malam hari dan latihannya menjadi empat kali dalam seminggu. Kegiatan pelatihan pramuka terjadi dalam dua minggu pada bulan Agustus sampai mendekati hari perkemahan. 3. Perlombaan 17 Agustus



Kegiatan lomba untuk memperingati HUT RI ke-71 di Desa Sigedong dilaksanakan pada tanggal 19-21 Agustus 2016. Macam kegiatan yang dilombakan dibagi berdasarkan kontestan yang memeriahkan lomba tersebut. Secara umum perlombaan terbagi menjadi 3 yaitu untuk kalangan pemuda atau bapak-bapak desa, ibu-ibu dan siswa SD/SMP. Perlombaan untuk kalangan pemuda atau bapak-bapak antara lain lomba tenis meja kategori tunggal. Lomba cerdas cermat dilaksanakan di sekolah Madrasah untuk kalangan siswa SD/SMP, lomba totok kendil dilaksankan di Madrasah untuk kalangan ibu-ibu dan bapakbapak. Panjat pinang merupakan acara puncak dari kegiatan perlombaan 17



9



Agustus. Pertandingan berjalan sangat meriah dan dapat mempererat hubungan kekeluargaan antar warga desa Sigedong. Sedangkan perlombaan untuk kalangan siswa SD adalah lomba memasukkan pensil dalam botol, membawa kelereng, dan pecah air dalam plastik. Perlombaan diikuti oleh seluruh siswa SD mulai kelas 1 hingga kelas 6. Kegiatan perlombaan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 2015 setelah acara karnaval desa. Perlombaan ini memiliki beberapa manfaat bagi siswa dan guru yaitu terjalin komunikasi yang lebih intensif dan mengurangi kesenjangan antara guru dan siswa. Selain itu acara ini diselenggarakan sebagai hiburan bagi siswa di tengah kegiatan akademik sekolah. 4. Belajar bersama siswa SMP



Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian mahasiswa kepada warga untuk membantu meningkatkan motivasi belajar siswa tingkat SMP di desa. Mahasiswa berbagi pengalaman hidup dan motivasi kepada siswa SMP agar mereka mempunyai motivasi untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi karena berdasarkan pendekatan yang mahasiswa lakukan sebagian besar warga desa hanya lulusan SMP dan setelah itu sebagian bekerja dan menikah. Selain pemberian motivasi belajar, mahasiswa memberikan tambahan pelajaran untuk membantu meningkatkan kemampuan akademik siswa khususnya kelas 8. Kegiatan ini dilaksanakan pada sore hari pukul 16.00-18.00 WIB di rumah salah satu siswa. Kegiatan ini intensif dilaksanakan terutama pada bulan Agustus 2016. Mata pelajaran yang diberikan antara lain matematika. Mata pelajaran tersebut dianggap susah oleh siswa sehingga mahasiswa memberikan tambahan pelajaran dengan sedikit metode pembelajaran yang berbeda sehingga siswa tidak bosan dan antusias menyerap ilmu yang diberikan. 5. Pembuatan video profil desa



Pembuatan video profil desa merupakan kerjasama antara Bappeda (Badan Perencanaan Daerah), perangkat Desa Sigedong, dan mahasiswa KKN-T IPB 2016. Video profil desa merupakan sarana untuk mempromosikan desa kepada masyarakat luar tentang potensi sumber daya alam dan manusia yang ada di desa Sigedong. Kegiatan ini juga melibatkan warga desa sebagai sumber informasi



10



kepada mahasiswa selaku pembuat video profil desa. Harapannya video profil desa yang telah ada dapat menjadi sarana promosi pariwisata bagi desa tersebut. Video profil desa berdurasi sekitar sepuluh menit. Video ini berisi pengantar dari Kepala Desa Sigedong lalu disambung dengan pemaparan potensi desa pada aspek religi, pertanian dan peternakan. Video yang telah dibuat lalu dipresentasikan saat acara lokakarya kedua sekaligus menyampaikan hasil pelaksanaan KKN-T IPB 2016 pada tanggal 02 September 2016.



Program Profesi



1. Kebun bibit desa



Kebun bibit desa merupakan suatu usaha untuk menyediakan bibit bermutu dari varietas unggul baik bibit sayur untuk selanjutnya dapat disalurkan kepada yang membutuhkan (petani/warga sekitar) untuk ditanam (transplanting) di lahan. Kebun bibit berada di samping rumah petani (Bapak Tabah) lalu bibit yang telah tumbuh dan memenuhi kriteria siap pindah tanam dapat dipindahtanamkan di lahan petani. Tujuan dari kegiatan ini adalah menyediakan bibit bermutu dari varietas unggul sehingga tercipta kestabilan pasokan bibit bagi petani dan warga di desa Sigedong. Sasaran kegiatan ini adalah warga/petani desa Sigedong. Pada umumnya, warga desa Sigedong merupakan petani. Rata-rata petani di desa Sigedong menanam tanaman hortikultura. Tanaman yang di tanam seperti kubis, cabai, tomat, seledri, daun bawang, buncis, dan kentang. Kebun bibit dilakukan di tempat petani yang bernama bapak Tabah. Tempat penyemaian benih disebut ranggon. Lahan yang digunakan seluas 30 meter dengan pangjang 20 meter dan lebar 1,5 meter (dalam 1 ranggon). Penyemaian benih dilakukan pada media tanam yang telah disiapkan dalam wadah (ranggon). Benih yang disemai yaitu cabai, pakcoy, caisin, kailan, selada, dan kangkung. Media tanam yang digunakan untuk menyemai benih yaitu pupuk kandang, tanah, dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Benih yang telah disemai lalu disiram untuk menjaga kelembaban tanah. Benih yang telah berkecambah dipelihara hingga siap dipindahtanam ke lapang. Pemeliharaan bibit mencakup penyiraman dan



11



pemberian pupuk Gandasil. Bibit yang telah memiliki 3-4 helai daun siap dipindah tanamkan di lapang. Benih cabai berkecambah setelah 10-15 hari, benih pakcoy, caisin, kailan selada, dan kangkung rata-rata berkecambah setelah 6-7 hari. Bibit unggul tanaman yang diperoleh setelah akhir kegiatan ini sebagian ditanam di lahan petani dan selebihnya dijual. Penjualan bibit dilakukan untuk memberikan contoh kepada masyarakat agar dapat meningkatkan pendapatan petani dari usaha pembibitan mandiri dan mendorong masyarakat untuk menanam bibit unggul sehingga mendapatkan kualitas produksi yang lebih baik dan dapat menjamin kestabilan pasokan bibit bagi skala keluarga dan desa. 2. Gerakan cinta pertanian



Gerakan cinta pertanian merupakan salah satu bentuk pendekatan dunia pertanian kepada masyarakat untuk mencintai dunia pertanian. Dunia pertanian sebaiknya diperkenalkan kepada seseorang sejak dini sebelum menjadi apatis dengan dunia pertanian. Sasaran kegiatan ini adalah seluruh siswa SD Negeri Sigedong 01 dan Madrasah MA’ARIF NU Sigedong. Rata-rata wali murid siswa berprofesi sebagai petani dan peternak di desa nya namun jika siswa tidak diperkenalkan pertanian dengan sudut pandang tertentu maka siswa tidak berminat untuk menekuni dunia pertanian. Hal ini disebabkan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan sebagian besar seseorang ketika lulus sekolah dasar pergi merantau untuk mencari pekerjaan padahal potensi desa sangatlah besar untuk dikelola dan dapat membuka lapangan pekerjaan misalnya di bidang pertanian dengan berwirausaha. Sudut pandang pertanian konvensional yang identik dengan panas dan kotor merupakan salah satu faktor yang menyebabkan para pemuda enggan meneruskan pekerjaan orang tua sebagai petani dan justru merantau ke luar kota untuk mencari pekerjaan. Oleh karena itu solusi untuk mengenalkan dunia pertanian kepada masyarakat sejak dini adalah melalui program pertanian sederhana. Manfaat yang dapat diperoleh oleh para siswa adalah siswa mengerti jenis tanaman sayuran dan lebih mencintai dunia pertanian.



12



3. Konsultasi masalah pertanian



Teori yang didapat mahasiswa di bangku perkuliahan sudah selayaknya diimplementasikan di masyarakat sehingga menjadi kebermanfaatan bagi sesama dan menjadi mahasiswa seutuhnya. Konsultasi masalah pertanian merupakan suatu wadah bagi mahasiswa untuk mencoba membantu mengatasi masalah yang terkait dengan peternakan seperti hama dan penyakit tanaman. Konsultasi ini terdiri dari dua macam yaitu konsultasi pribadi dan kelompok. Konsultasi pribadi secara teknis adalah mahasiswa membuka kesempatan bagi warga atau petani yang memiliki masalah di bidang pertanian untuk datang kepada mahasiswa dan terjadi diskusi atas masalah yang dikemukakan. Sedangkan konsultasi yang bersifat kelompok adalah mahasiswa bersifat aktif mendatangi kelompok warga saat acara tertentu dan melakukan diskusi antara warga atau petani dengan mahasiswa. Contoh yang telah dilakukan adalah mahasiswa memanfaatkan acara rutin yang diselenggarakan oleh warga seperti pengajian rutin mingguan. Teknis pelaksanaannya adalah mahasiswa membaur dengan kelompok warga untuk mengikuti acara yang bersangkutan hingga selesai lalu setelah acara tersebut selesai mahasiswa membuka pembicaraan mengenai pertanian dan terjadi diskusi interaktif antara mahasiswa dan warga. 4. Pembuatan silase



Silase dapat dibuat dari hijauan segar maupun hijauan kering dengan menggunakan bahan tambahan sumber karbohidrat seperti dedak, molases, jagung atau dengan bakteri starter seperti EM4. Dalam kondisi anaerob hijauan dapat disimpan lama karena tidak adanya oksigen sehingga mikroorganisme mati. Pembuatan silase dilaksanakan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 11 dan 29 Agustus 2016. Sasaran kegiatan ini yaitu seluruh peternak warga Desa Sigedong. Tujuan utama pembuatan silase adalah untuk menampung kelebihan produksi hijauan, mencegah kekurangan pakan saat musim kemarau. Bahan pakan diperoleh dari warga sekitar yang meliputi rumput liar. Rumput yang digunakan sebanyak 10Kg. Bahan tambahan pembuatan silase menggunakan molasses dan EM4 sebanyak 3% dari total rumput. Silase dibuka pada minggu ke-3. Pembuatan silase dilaksanakan dengan baik dan memenuhi indikator keberhasilan. Hasil yang



13



diperoleh yaitu silase berhasil dengan indikator warna hijau kecoklatan, aroma bau silase, tekstur agak halus. Ketika pelaksanaan pembuatan silase peternak yang mengikuti pembuatan silase sangat antusias dan memiliki kemauan belajar pembuatan silase yang tinggi. Silase yang sudah berhasil langsung diberikan ke ternaknya. Ternak tersebut langsung memamakan habis silase yang diberikan. 5. Penyuluhan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), pedoman gizi seimbang (PGS), dan keamanan pangan. Kegiatan yang dilakukan berupa pemberian materi kepada siswa-siswi sekolah dasar dan menengah. Materi yang diberikan terkait keamanan pangan berupa lima kunci keamanan pangan serta jajanan sehat, pembacaan label pangan, delapan perilaku hidup bersih sehat dan gerakan mencuci tangan. Kegiatan ini dilakukan dengan menjelaskan mengenai keamanan pangan termasuk jajanan sehat. Kegiatan penyuluhan dilakukan sebanyak 2 kali dengan materi pertama yaitu pangan jajanan anak sehat dan materi kedua yang disampaikan adalah pedoman gizi seimbang dan pola hidup bersih sehat. Kegiatan ini diawali dengan pretest dan post test pada akhir pembelajaran. Kemudian diberikan materi mengenai Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang berisi bagaimana cara memilih pangan jajanan sehat dengan mengetahui 5 kunci keamanan pangan. Sosialisasi dilakukan dengan memberi penjelasan mengenai definisi pangan, kelompok pangan yang dijual disekolah, definisi keamanan pangan, syarat memilih pangan yang aman, manfaat mengonsumsi pangan aman, kerugian mengonsumsi pangan yang tidak aman, dan cara membaca label kemasan. Kegiatan penjelasan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Sekolah dilakukan dengan memberi penjelasan definisi pola hidup bersih sehat, manfaat hidup bersih sehat, 8 indikator hidup bersih sehat di sekolah, serta gerakan mencuci tangan. Kemudian dilanjutkan dengan materi pedoman gizi seimbang yaitu tentang 4 pilar gizi seimbang dan manfaatnya. Setelah penjelasan materi kemudian dilanjutkan dengan melakukan games edukatif terkait materi yang telah disampaikan.



14



Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa sekolah dasar dan sekolah menengah yaitu kelas 4 SD Negeri Sigedong 1 dan kelas 7 dan 8 Madrasah Maarif NU Sigedong. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan siswa mengenai pangan yang aman dan tidak aman serta memahami PHBS dan PGS yang belum banyak di sosialisasikan. Kegiatan ini dilakukan di SDN Sigedong 01 pada tanggal 27 Juli dan 10 Agustus 2016, pada Madrasah Maarif NU Sigedong pada tanggal 25 Juli dan 08 Agustus 2016. Metode yang digunakan ialah penjelasan materi keamanan pangan, PGS, dan PHBS dengan menggunakan media poster kepada siswa sekolah. Selain pemberian materi dilakukan juga praktek gerakan cuci tangan. Sebelum dan setelah penyampaian materi diadakan pretest dan posttest yang terdiri dari 10 pertanyaan. Berikut ini disajikan hasil pretest dan post-test tersebut. Sosialisasi Pangan Jajanan Anak Sekolah (n=21) 80 70 60 50



% 40 30 20 10 0



Baik (>80%)



Cukup (60%-80%) Pretest %



Kurang (80%)



Cukup (60%-80%) Pretest %



Kurang ( 80%, berpengetahuan sedang jika jawaban benar 60 – 80%, berpengetahuan kurang jika jawaban benar 80%)



Cukup (60%-80%)



Pretest %



Kurang (