Laporan Komprehensif BBL Fis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KOMPREHENSIF ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR PADA BY. NY. M DI PMB YAYUK S, STr.Keb DLANGGU MOJOKERTO



Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan pada Bayi baru lahir



Oleh: YAYUK SISWATININGSIH NIM. 2182B1093



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN IIK STRADA KEDIRI INDONESIA TAHUN 2021



PERSETUJUAN



Laporan praktik dengan judul “Asuhan Kebidanan Bayi baru lahir pada By. Ny.M” Di PMB Yayuk S,STr.Keb Dlanggu Mojokerto telah disetujui oleh pembimbing dan Di Presentasikan pada



Hari : Tanggal : Kediri, Maret 2021 Mahasiswa



YAYUK SISWATININGSIH NIM. 2182B1093



Mengetahui



Dosen Pembimbing



Bd. Eri Puji Kumalasari, SST,M.Kes



Pembimbing Lahan



Vidia Atika M, SST, S.Psi, M.Kes



LEMBAR KONSUL



Judul



: Asuhan Kebidanan Bayi baru lahir Pada By. Ny. M di PMB Yayuk S,STr.Keb Dlanggu Mojokerto



Pembimbing Institusi



: Bd. Eri Puji Kumalasari, SST, M.Kes



N O 1



HARI TANGGAL



KETERANGAN



2 3 4 5 6



LEMBAR KONSUL



TTD



Judul



: Asuhan Kebidanan Bayi baru lahir Pada By. Ny. M di PMB Yayuk S,STr.Keb Dlanggu Mojokerto



Pembimbing Lahan



: Vidia Atika Manggiasih, SST, S.Psi, M.Kes



N O 1



HARI TANGGAL



KETERANGAN



2 3 4 5 6



KATA PENGANTAR



TTD



Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan ASKEB yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Bayi baru lahir Pada By. Ny. M di PMB Yayuk S, STr.Keb Dlanggu Mojokerto. ASKEB ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan profesi bidan. Selama penyusunan dan observasi dalam ASKEB ini, penulis berterima kasih atas bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sebesar besarnya kepada : 1. Bapak Dr.,dr. H. Sentot Imam Suprapto, MM, selaku rektor Institut Imu Kesehatan Strada Indonesia Kediri. 2. Bd. Eri Puji Kumalasari, SST.M.Kes selaku dosen pembimbing institusi yang telah mengorbankan waktu, tenaga serta pikiran untuk membagi imu serta menguji ASKEB ini. 3. Ibu Vidia Atika Manggiasih, SST.S.Psi, M.Kes selaku dosen pembimbing lahan yang telah mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing serta memberikan saran dalam menyelesaikan laporan ASKEB ini. 4. Teman temanku Angkatan 2021 Penulis menyadari sepenuhnya ASKEB ini masih jauh dari sempurna, namun harapan kami semoga ASKEB ini bermanfaat bagi pembaca yang budiman. Dengan segaa kerendahan hati penulis mohon maaf atas segaa kekurangan yang ada pada tugas akhir ini.



DAFTAR ISI



Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................................



i



LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................



ii



KATA PENGANTAR..............................................................................................



iii



DAFTAR ISI.............................................................................................................



iv



DAFTAR SINGKATAN..........................................................................................



v



DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................



vi



BAB 1 PENDAHULUAN 1.



Latar Belakang.................................................................................



1



2.



Tujuan..............................................................................................



2



3.



Manfaat............................................................................................



4



BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Tinjauan Teori........................................................................................7 2.1.1 Definisi.........................................................................................7 2.1.2 Adaptasi Bayi Baru Lahir Terhadap Kehidupan di Luar Uterus............................................................7 2.1.3 Pemeriksaan Fisik......................................................................11 2.1.4 Kebutuhan Dasar........................................................................17 2.1.5 Imunisasi....................................................................................20 2.2 Dasar Hukum dan Kewenangan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir........................................................22 2.3 Teori Manajemen Asuhan Kebidanan.................................................24 BAB 3 TINJAUAN KASUS Asuhan Bayi Baru Lahir



BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan Asuhan Bayi Baru Lahir...................................................



48



BAB 5 KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan ..........................................................................................



53



5.2 Saran ....................................................................................................



55



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



DAFTAR SINGKATAN



AKB



: Angka Kematian Bayi



AKI



: Angka Kematian Ibu



ANC



: Antenatal Care



APGAR



: Appearance Pulse Grimace Activity Respiration



ASI



: Air Susu Ibu



BAK



: Buang Air Kecil



BB



: Berat Badan



By.



: Bayi



BBL



: Bayi Baru Lahir



DJJ



: Denyut Jantung Janin



DTT



: Desinfeksi Tingkat Tinggi



IMD



: Inisiasi Menyusu Dini



KH



: Kelahiran Hidup



LiLA



: Lingkar Lengan Atas



Ny.



: Nyonya



TB



: Tinggi badan



TD



: Tekanan Darah



Tn.



: Tuan



BAB I PENDAHULUAN



4.



Latar Belakang



Bayi Baru Lahir Normal (BBLN) adalah bayi yang baru lahir dengan usia kehamilan atau masa gestasinya dinyatakan cukup bulan (aterm) yaitu 36-40 minggu.Bayi baru lahir normal harus menjalani proses adaptasi dari kehidupan didalam rahim(Intrauterin) kehidupan diluar rahim (ekstrauterin). Pemahaman terhadap adaptasi dan fisiologis bayi baru lahir sangat penting sebagai dasar dalam memberikan asuhan.Perubahan lingkungan dari dalam uterus ke ekstrauterin di pengaruhi oleh banyak faktor seperti kimiawi, mekanik dan terus menimbulkan perubahan metabolik, pernapasan dan sirkulasi pada Bayi Baru Lahir Normal (BBLN), (Mitayani,2016) Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia 0 sampai dengan 28 hari WHO (World Health Organization,2015).Ciri-ciri bayi baru lahir yang sehat bayi yang bergerak aktif,berat lahir sekitar2,5-4 kg,memiliki warna kulit yang kemerahan,segera menangis ketika lahir,memiliki suhu tubuh normal yaitu 36,50C- 37,50C. Jumlah bayi lahir di dunia meningkat lebih dari 125.000 pada tahun 2015 menjadi 16,6 juta di bandingkan dengan tahun lalu. Menurut data Childrens FUND yang di rilis oleh United Nations Childrens Fund (UNICEF),angka tersebut diterjemahkan menjadi perbandingan satu dari delapan dari semua kelahiran di seluruh dunia pada tahun 2015.



Angka kelahiran bayi di Indonesia masih cukup tinggi,mencapai sekitar 4,8 juta.Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty mengatakan,setiap tahun angka bayi meningkat 1,49 persen. Hasil SDKI 2017, sekitar 4.7 juta bayi/ tahun, Hasil SDKI 2017 menunjukkan angka fertilitas total (Total Fertility Rate atau TFR) sebesar 2,4 anak, yang berarti seorang wanita di Indonesia rata-rata melahirkn 2,4 anak selama masa reproduksinya dibandingkan dengan data SDKI 2012 yang berada pada posisi 2.6 berarti selama kurun waktu 5 tahun dari 2012-2017 Angka TFR turun sebesar 0.2 Ada juga yang menarik yakni telah terjadi pergeseran yang signifikan pada AgeSpecifec Fertility Rate (ASFR). Peningkatan jumlah penduduk diSumatera Utara dari 12,9 jt menjadi 14,1 jt (waktu 2010- 2016) menunjukkan pertambahan sekitar 187 ribu per tahun kata kepala dinas PPKB Sumatera Utara (SUMUT), Ria Novida Telaumbanua. Dalam acara jumpa per,dikantor gubernur sumut menurut dia angka kelahiran disumut pada 2016 mencapai 2,36/ 1000 penduduk atau lebih tinggi angka kelahiran nasional yang 2,6/ 1000 penduduk. Penanganan bayi baru lahir memerlukan upaya bersama dengan teanga kesehatan khususnya bidan dengan memberikan asuhan komprehensif sesuai dengan perMenKes RI No.1464/Menkes/2010 sejak bayi dalam kandungan selama persalianan segera sesudah melahirkan serta melibatkan keluarga dan masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas seperti mengajarkan cara merawat tali pusat, cara memandikan bayi serta cara menyusui yang benar dan memantau pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya akan menghasilkan bayi yang sehat.



Masalah potensial jika tidak dijaga kehangatan bayi baru lahir normal akan terjadi masalah hipotermi disebabkan oleh karena terpapar dengan lingkungan yang dingin (suhu lingkungan rendah,permukaan yang dingin atau basah) atau bayi dalam keadaan basah atau tidak berpakaian.Ikterus salah satu kedaan yang menyerupai penyakit hati yang terjadi pada bayi baru lahir akibat hiperbilirubin.Dan salah satu penyebab kematian bayi luar kandungan adalah hipebilirubin, dimana hipebilirubin merupakan salah satu fenomena klinis yang paling sering di temukan pada bayi baru lahir dalam minggu pertamaa dalam kehidupannya.Inside hipebilirubunemia



di



amerika



65%,malasya



75%,



Indonesia



51,47%



(Putri



dan



Mexitalia,2014). Berdasarkan penelitian World Health Organization (WHO), diseluruh dunia terdapat kematian bayi khususnya neonatus sebesar 10.000.000 per tahun (Katiandagho & Kusmiayi, 2015).Laporan WHO juga menyebutkan bahwa AKB kawasan Asia Tenggara merupakan kedua yang paling tinggi yaitu sebesar 142 per 1.000 setelah kawasan Afrika. Di tahun 2011, Indonesia merupakan negara dengan AKB tertinggi kelima untuk negara ASEAN yaitu 35 per 1.000, dimana Myanmar 48 per 1.000, Laos dan Timor Leste 46 per 1.000, Kamboja 36 per 1.000 (Syaiful & Khudzaifah, 2016). Menurut Dinkes Ponorogo pada tahun 2016 didapatkan hasil berupa AKI 109,98/100.000 kelahiran hidup, AKB 16,84/1000 kelahiran hidup,K1 8.796 (87,96%). K4 8.018(80,18%), Bayi baru lahir hidup laki- laki sebesar 4.313(43.13%) kelahiran bayi baru lahir perempuan sebesar4.179 (41.79) kelahiran, keguguran sebesar 297(2,97% kasus) partus lama sebesqar 373(3,73%), persalinan ditolong dukun 19,persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 8.478(84,78%), Kb aktif sebanyak 1.289(12.89%). Pada 2016,hasil riset Badan Pusat Statistik (BPS) Mencatat bahwa Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 25,5 artinya, ada sekitar 25,5 kematian setiap 1000 bayi yang lahir. Selama



beberapa



tahun



terakhir,



AKB



diIndonesia



berangsur-angsur



mengalami



penurunan.Bahkan perkembangan AKB di Indonesia cukup menggembirakan dalam waktu 20 tahun menunjukkan penurunan.Pasalnya, pada 1991 AKB pernah mencapi angka 68. Penyebab kematian bayi baru lahir menunjukkan bahwa proporsi penyebab kematian neonatal kelompok umur 0-7 hari tertinggi adalah prematur dan berat badan lahir



rendah/LBW (35%),kemudian asfiksia lahir (33%).Penyakit penyebab kematian neonatal kelompok umur 8-28 hari tertinggi adalah infeksi sebesar 57,1% (termasuk tetanus sepsis pnemonia,diare),kemudian feeding problem(24,3%). Untuk mewujudkan hal ini, salah satu upaya dalam penurunan AKB adalah dengan memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan baik dan sesuai dengan manajemen asuhan kebidanan, serta memberikan suatu pengetahuan informasi kepada ibu maupun keluarga mengenai pentingnya melakukan perawatan pada bayi baru lahir agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan (Chapter, 2015). Dari studi pendahuluan didapatkan data 2017 di BPM Sartika Manurung pada bulan Jannuari –Desember pasien bayi baru lahir berjumlah 90 pasien dan dari 90 pasien bayi baru lahir semua sehat tidak ada kecacatan fisik sama sekali. Dari uraian di atas penulis tertarik untuk mengambil studi kasus asuhan kebidanan bayi baru lahir normal di PMB Yayuk S,STr.Keb Dlanggu Mojokerto



1.2. Tujuan Penulisan a. Tujuan umum Mahasiswa mampu menerapkan Asuhan kebidanan bayi baru lahir pada By Ny. M Di PMB Yayuk S, STr.Keb Dlanggu Mojokerto



b. Tujuan khusus 1. Melakukan pengkajian Neonatus dengan bayi baru lahir normal pada 2. Menganalisa dan menginterpretasikan untuk menentukan diagnosa aktual pada By Ny. M Di PMB Yayuk S,STr.Keb Dlanggu Mojokerto 3. Mengantisipasi Di. PMB Yayuk S,STr.Keb Dlanggu Mojokerto. 4



Melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi pada By Ny. M Di PMB Yayuk S,STr.Keb Dlanggu Mojokerto



5



.Mengintervensi tindakan asuhan kebidanan yang telah disusun pada By Ny. M Di PMB Yayuk S,STr.Keb Dlanggu Mojokerto



6 .Mengimplementasikan secara langsung dari rencana tindakan yang telah



disusun



pada By Ny. M Di PMB Yayuk S,STr.Keb Dlanggu Mojokerto 7. Mengevaluasi efektifitas tindakan yang telah dilaksanakan pada By Ny. M Di PMB Yayuk S,STr.Keb Dlanggu Mojokerto



1.4.



Manfaat Penulisan



1.4.1 Bagi Responden Penulis berharap bahwa studi kasus ini dapat bermanfaat bagi responden untuk menambah ilmu pengetahuan sebagai sumber informasi serta meningkatkan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal. 1.4.2 Bagi Pelayanan Kesehatan Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya Asuhan kebidanan Bayi Baru Lahir Normal Di PMB Yayuk S,STr.Keb Dlanggu Mojokerto 1.4.3 Bagi Institusi pendidikan Penulis berharap bahwa studi kasus ini dapat bermanfaat sebagai bahan dokumentasi dan bahan perbandingan untuk studi kasus selanjutnya di perpustakaan STIKes Surya Mitra Husada Medan khususnya Asuhan kebidananBayi Baru Lahir Normal Di PMB Yayuk S,STr.Keb Dlanggu Mojokerto 1.4.4. Bagi Penulis Penulisan studi kasus ini berguna untuk menambah dan meningkatkan mutu pelayanan di PMB Yayuk S,STr.Keb Dlanggu Mojokerto



BAB II TINJAUAN TEORI



2.1. Bayi Baru Lahir Normal 2.1.1. Defenisi Bayi Baru Lahir Normal Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia kehamilan genap 37-41 minggu.Dengan presentasi belakang kepala atau letak sungsang yang melewati vagina tanpa memakai alat.Neonatus adalah bayi baru lahir yang menyesuaikan diri dari kehidupan di luar uterus (Naomy,2017) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai 4000gram (Wahyuni,2016). Bayi baru lahir normal adalah (BBLN) adalah bayi yang baru lahir dengan usia cukup usia kehamilan atau massa gestasinya dinyatakan cukup bulan (aterm)yaitu 36-40 minggu(Mitayani,2016). Bayi Baru Lahir Normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat. Pada usia kehamilan genap 37-38 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai Apgar>7 dan tanpa cacat bawaan (Rukiyahdan Yulianti,2016). 2.1.2. Adaptasi Bayi Baru Lahir Terhadap Kehidupan di Luar Uterus Saat lahir,BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung menjadi mandiri. Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula berada dalam lingkungan interna ke lingkungan eksterna. Saat ini bayi tersebut harus dapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernapasannya sendiri, mendapatkan nutrisi oral untuk



mempertahankan kadar gula yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit. Periode adaptasi terhadap kehidupan diluar lahir disebut periode transisi.Periode ini berlangsung hingga satu bulan atau lebih setelah kelahiran untuk sistem tubuh. Transsisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem peenapasan dari sirkulasi, sistem termoregulasi,



dan



dalam



kemampuan



mengambil



serta



menggunakan



glukosa(Rukiyah,2012). a. Perubahan Sistem Pernapasan Dua faktor yang berperan pada rangsangan napas pertama bayi: 1) Hipoksia pada akhir persalian dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang merangsang pusat pernapasan di otak. 2) Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi karena kompresi paru-paru selama persalinan yang merangsang masuk nya udar kedalam paru pru secara mekanis. Upaya pernapasan pertama seorang bayi berfungsi untuk mengeluarkan cairan dalam paru-paeru dan mengembangkan jaringan alveolus dalam paru paru untuk pertama kali(Rukiyah,2012). b. Perubahan Dalam Sitem Peredaran Darah Setelah lahir darah bayi harus melewati paru untuk mengambil O2 dan mengantarkannya kejaringan.Untuk membuat sirkulasi yang baik guan mendukung kehidupan luar rahim harus terjadi 2 perubahan besar.Penutupan voramen ovale pada atrium jantung.Penutupan duktus artereousus antar artei pru-paru dan aorta perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh sitem pembuluh tubuh.



Oksigen menyebabkan sistem pembuluh darah mengubah tekanan dengan cara mengurangi dan meningkatkan kesistensinya hingga mengubah aliran darah. Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh darah 1) Pada saat tali pusat di potong tekanan atrium kanan menurun karena berkurangnya aliran drah keatrium kanan.Hal ini menyebabkan penurunan volume teknanan atrium kanan.kedua hal ini membantu darah dengan kandungan O2 sedikit mengalir ke paru-paru untuk oksigensi ulang. 2) Pernapasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan tekanan atrium kanan O2 pada pernapasan pertama menimbulkan relaksasi dan terbuka sistem pembuluh darah pada paru-paru.Peningkatan sirkulasi keparu-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan dan penurunan tekanan atrium kiri,foramen ovale secara fungsional akan menutup(Rukiyah,2012). c. Sistem Pengaturan Tubuh 1. Pengaturan suhu Suhu dingin lingkungan luar menyebabkan air ketuban menguap melalui kulit sehingga mendinginkan darah bayi.Pembentukan suhu tanpa menggigil merupakan usaha utama seorang bayi yang kedingina untuk mendapatkan kembali panas tuuhny melalui penggunaan untuk produksi panas. Lemak coklat tidak diproduksi ulang oleh bayi dan akan habis dalam waktu singkat dengan adanya sters dingin. 2. Mekanisme kehilangan panas Bayi dapat kehilangan panas tubuhnya melalui cara berikut ini: a. Evaporasi yaitu penguapan cairan ketuban pada permukaan cairan tubuh bayi sendiri karena setelah lahir tidak segera dikeringkan dan tidak diselimuti.



b. Konduksi yaitu melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan udara. c. Konveksi yaitu pada saat bayi terpapar udara yang lebih dingin misalnya melalui kipas angin, hembusan udara atau pendingin ruangan. d. Radiasi yaitu ketka bayi di tempatkan didepn benda bednda yang mempunayi suhu lebih rendah dari suhutubuh bayi(walaupun tidak bersentuhan secara langsung). 3. Metabolisme glukosa Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dlam jumlah ertentu. Pada BBL, glukosa darah akan turun dalam waktu cepat(1-2 jam). BBL



yang tidak mencerna



makanan dalam jumlah yang cukup akan membuat glukosa dari glikogen dalam hal ini terjadi bila bayi mempunyai persedian glikogen cukup yang disimpan dalam hati. Koreksi penurunana kadar gula darah dapat dilkukan dengan 3 cara: 1. melalui penggunaan ASI. 2. melalui penggunan cadangan glikogen. 3. melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak. 4. Perubahan Sitem Gastrointestinal Refleks gumoh dan refleks batu yang matang sudah terbentuk pada saat lahir.Sedangkan sebelum lahir bayi sudah mulai mengisap dan menelan. Kemampuan menelan dan mencerna makanan(selain susu) terbatas pada bayi. Hubungan antar esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yanng berakibat gumoh kapasitas lambung juga terbatas kurang dari 30 cc dan bertambah secara lambat sesuai pertumbuhan janin. 5. Perubahan sister kekebalan tubuh Sistem imunitas BBL belum matang sehingga rentan terjadi infeksi. Kekebalan alami yang dimiliki bayi diantaranya 1. perlindungan oleh kulit membran mukosa



2. fungsi jaringan saluran nafas 3. pembentukan koloni miktroba oleh kulit dan usus 4. perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung, kekebalan alami juga disediakan pada



tingkat



sel



oleh



sel



darah



yang



membantu



membunuh



organisme



asing(Rukiyah,2012). 2.1.3. Pemeriksaan Fisik a.Pemeriksaan fisik Umum Pemeriksaan Umum yang dilakukan pada bayi baru lahir adalah pengukuran antropometri yaitu pengukuran lingkar kepala yang dalaam keadaan normal berkisar 3335,berat badn bayi 2500 gram-4500 gram. Prosedur pengukuran Antropometri diuraikan sebagai berikut: a. Penimbangan berat badan Letakkan kain atau kertas pelindung dan atur skala penimbangan ke titik nol sebelum penimbangan.Hasil timbangan di kurang berat alas dan pembungkus bayi. b. Pengukuran panjang badan Letakkan bayi ditempat yang datar.Ukur panjang badan kepala sampai tumit dengan kaki/badan bayi di luruskan.Ukur harus terbuat dari bahan yang tidak lentur. c. Ukur lingkar kepala Pengukuran dilakukan dari dahi kemudian melingkari kepala kembali lagikedahi. d. Ukur lingkar dada Ukur lingkar dada dari daerah dada ke punggung kembali ke dada (Pengukuran di lakukan melalui kedua puting susu). b.Pemeriksaan Tanda-tanda Vital Suhu tubuh,nadi,pernapasan bayi baru lahir bervariasi dalam beresponden terhadap lingkungan.







Suhu Tubuh Pada saat lahir suhu tubuh bayi hampir sama dengan suhu tubuh ibunya.Namun demikian bayi memiliki sedikit lemak,luas permukaan tubuh yang besar dasar sirkurlasi pernapasan yang belum sempurna,sehingga bayi jatuh dalam kondisi hipotermi.Subuh bayi dalam keadaan normal berkisar antara 36,5ºc-37,5ºc pada pengukuran di aksila. Nadi Denyut ndi bayi tergantung dari aktivitas bayi.Nadi dapat menjadi tidak teratur karena adanya rangsangan seperti menangis,perubahan suhu yang tiba-tiba.Denyut nadi bayi yang normal berkisar 120-140x/menit.







Pernapasan Pernapasan



pada



bayi



baru



kedalaman,kecepatan,iramanya.Pernapasannya



lahir bervariasi



tidak dari



teratur 30-



60x/menit.Pernapasan jug di pengaruhi oleh aktivitas bayi seperti menangis,serta perubahan suhu yang tiba-tiba. 



Tekanan Darah Tekanan darah bayi baru lahir rendah dan sullit untuk di ukur secara akurat.Meskipun tdak secara rutin di ukur pda waktu lahir,tekannan darah yang dilakukan dengan ultrasonografi doppler merupakan metodde yang paling akurat pda bayi.Metode ini mengukur sistolik dan diastolik serta tekanan arteri rata-rata,tekanan darah pada waktu lahir adalah 80/46 mmHg.



c.Pemeriksaan pisik (head toe) Pemeriksan fisik secara sistematis pada bayi lahir dimulai dari : 1. Kepala



Raba sepanjang garis sutura dan fontanel, apakah kururan dan tampilan normal.Sutura yang berjarak lebar mengindikasikan bayi preterem, moulding yang buruk atau hidrosefalus.Pada kelahiran spontan letak kepala, sering terlihat ulang kepal tumpang tindi yang disebut moulding atau molase.Keadaan ini kembali setelah beberapa hari sehingga ubun-ubun mudah diraba.Perhatikan ukuran dan ketegangannya.Fontanel anterior harus diraba, fontanel yang besar dapat terjadi akibat prematuritas atau hidrosefalus, sedangkan terlalu kecil terjadi pada mikrosefalik.Jika fontanel menonjol, hal ini diakibatkan peningkatan intra kranil, sedang yang cekung dapat terjadi akibat dehidrasi. Terkadang teraba fontanel ketiga antara fontanel anterior dan posterior, hal ini terrjadi karena adanya trisomi21.Periksa adanya trauma kelahiran misalnya: caput suksedaneum, sefalhematoma, perdarahan subbaponeurotik/ fraktur tulang tengkorak. Perhatikan adanya kelainan kongenital seperti: anensefali,mikrosefali, kraniotabes dan sebagainya (Mitayani, 2016). 2. Telinga Untuk memeriksa telinga bayi, taatap wajah bayi.Bayangkan sebuah garis melintas kedua matanya, normalnya bebrapa bagian telinga harus berada di atas garis mata. 3. Mata Lihat kedua mata bayi, perhatikan kedua matanya tanpak normal dan apakah bergerah bersama, lakukan pemeriksaan dengan melakukan penyinaran pada pupil bayi normalnya jika disinari pupil akan mengecil. 4. Hidung Dan Mulut Pertama kita lihat aapaah bayi dapat bernapas mudah dengan hidung atau ada hambatan kemudian lakukan pemeriksaan pada bibir dan langit- langit, refleks hisap dinilai dengan mengamati oada saatbayi menyusu atau dengan cara menekan sedikit bayi untuk



membuka mulut bayi kemudian masukkan jari tangan anda untuk merasakan hispan dari bayi. Perhatikan adanya kelinan kongenital seperti labiopalatoskiziz. 5. Leher Periksa lehir adakah pembengkakakn dan benjolan. Pastikan untuk melihat apakah tiroit (gumpalan pada bagian depan tenggorok bengkak). 6. Dada Pada daerah yang diperiksa adalah bentuk dari dada , puting, bunyi napas dan bunyi jantung(dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop). 7. Perut Pada perut yang perlu dilakukan pemeriksaan yaitu bentuk perut bayi, lingkar perut, penonjolan sekitar tali pusat pada saat bayi menangis, perdarahan pada tali pusat dinding perut lembek (pada saat tidak menangis) dan benjolan yng terdapat pada perut bayi. 8. Alat kelamin Hal yang perlu di perhatikan : a.Bayi laki-laki, normalnya ada 2 testis dalam skrotum kemudian pada ujung penis tedapat lubang. b. Bayi perempuan, normalnya labi mayor menutupi labia minor pada vagina terdapat lubang, pada uretra terdapat lubang dan klitoris. 9. Pinggul, tungkai dan kaki Untuk memeriksa pinggul, pegang tungkai kaki bayi.Tekan pangkal paha dengan lembut kesisi luar, dengarkan dan rasakan adakah bunyi “klik” ketika anda menggerakkan kakinya.Jika mendengar bunyi “klik” segera laporkan ke dokter anak untuk dilakuakn pemeriksaan lanjutnya lakukan gerakan dengan lembut setiap kaki naik dan turun, kembali dengarkn dan rasakan suara “klik” ketika anda menggerakkannya.



Pada pemeriksaan tungkai dan kaki, yang perlu di periksa adalah gerakan, bentuk simetris, dan panjang kedua kaki harus sama, serta jumlah jari. 10. Punggung dan Anus. Pada bagian ini yang diperiksa adalah pembengkakan atau ada cekungan pada punggung bayi dengan cara membalikkan badan bayi dan melihat punggungnya, kemudian jari anda menuruni punggung bayi untuk mersakan benjolan pada tulang punggungnya. Pada anus diperiksa lubangnya apakah telah mengeluarkan mekonium/ cairan. 11. kulit Pada kulit yang perlu diperhatikan verniks(cairan keputih-putihan, keabu-abuan, kekuning-kuningan, berminyak, dan berlendir yang berfungsi melindungi kulit bagi agar tidak tenggelam oleh air ketuban selama ia berada di dalam rahim), warna, pembengkakan atau bercak hitam, dan tanda lahir (Sari Wahyuni,2016). 2.1.4. Kebutuhan Dasar a. Kebutuhan Nutrisi Rencana asuhan untuk memenuhi keutuhan minum/makan bayi adalah membntu bayi mulai menyusui dengan pemberian ASI eklusif.ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi.ASI diketahui mengandung zat gizi yang paling banyak sesuai kualitas dan kuantitasnya untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Untuk itu perlu diketahui prinsip umumdalam menyusu secara dini dan ekslusif sebagai berikut: 1). Bayi harus disusui segera mungkin setelah lahir (terutama dalam 1 jam pertama) dan dilanjutkan selama 6 bulan pertama kehidupan. 2). Kolostrum harus diberikan tidak boleh di buang. 3). Bayi harus di beri ASI secara ekslusif selama 6 bulan pertama.Hal ini berarti tidak boleh memberikan makanan apapun pada bayi selain ASI selama masa tersebut.



4). Bayi harus disusui kapan saja ia mau(on demand), siang atau malam yaang akan merangsang payudara memproduksi ASI secara adekuat. Untuk mendapatkan ASI dalam jumlah cukup,seorang ibu perlu menjaga kesehatannya sebaik mungkin.Ia perlu minum dalam jumlah cukup,makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup. Jumlah rata-rata seorang bayi cukup bulan selama dua minggu pertama sebanyak 30-60 ml setiap 2-3 jam.Selama 2 minngu pertama kehidupan hidup bayi baru lahir hendaknya di bangunkan untuk menyusu paling tidak setiap 4 jam.Sesudah itu bayi bertambah berat badannya ,bayi boleh tidur dalam periode yang lebih lama(terutama malam hari)(Wahyuni,2016). b. Kebutuhan Eliminasi Air semi dibuang dengan cara mengosongkan kandung kemi secara refleks. Bayi miksi sebanyak minimal 6 kali sehari.Semakin banyak cairan yang masuk maka semakin sering miksi.Defekasi pertama berwana hijau kehitaman.Pada hari ke tiga samapi hari kelima kotoran berubh warna kuning kecokltan.Bayi defekasi 4-6 kali sehari. Kotoran bayi yang hanya minum susu bisanya cair. Bayi yang botol, kotorannya coklat mendapatkan asi kotorannya kuning dan agak cair dan berbiji. Bayi yng minum muda lebih padat dan berbau Asuhan yang diperlukan pda bayi: 1) Monitor berkemih/defekasi bayi dalam 24 jam, seberap sering bayi berkemih/defekasi, bagaimana warna kororan bayi. 2) Amati adanya kelinan/ganguan yang muncul. Pengamatan tahap-tahap perubahan kotoran membantu mengenali kelaiann usus lambung. 3) Jelaskan pada ibu bahwa kotoran bayi yang kuning dan agak berbiji-biji merupakan hal yang normal.



4) Defekasi dapat menyebabkan infeksi, segera bersihkan dan buang kotoran kedalam toilet dan di kubur. Daerah genetalia dan bokong bayi harus dicuci dn dikeringkan dengan hati-hati setipa setelah berkemih/ defekasi(Sari wahyuni,2016). c. Kebutuhan Tidur Dalam 2 minggu pertama setelah lahir bayi normalnya sering tidur.Bayi yang baru lahir mempergunakan sebagian besar dari waktunya untuk tidur.Dengan bertambahnya usia waktu untuk bterjaga atau tidak tidur menjadi semakin lama, khususnya pada waktu pagi dan siang hari. Pada umumnya, waktu tidur dan istrahat bayi berlangsung paralet dengan pola menyusu/ makanya. Tidur bagi seorang bayi berarti cara pling nyaman untuk beristirahat dan memperbaharui energinya gula kegiatan –kegiatan di waktu terjaga. Neonatus sampai 3bulan rata-rata tidur sekitar 16 jam sehari pada umumnya, mengenal malam hari pada usia tiga bulan. Sediakan selimut dan ruangan yang hangat pastikan bayi tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Jumlah total tidur bayi akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia bayi (Wahyuni, 2016). 1.1. TabelWaktuTidurBayi Pola Tidur dan Anak 1Minggu 1Tahun 2Tahun 5Tahun 9Tahun e. Merawat Dan Mengikat Tali Pusat



Waktu 16,5 jam 14 jam 13 jam 11 jam 10 jam



Setelah plasenta lahir dan kondisi ibu stabil maka lakukan pengikatan puntung tali pusat.Yang pertama dilakukan adalah mencelupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan kedalam klorin 0,5% untuk membersihkan dari darah sekret lainnya. Kemudian bilas dengan air DTT,lalu keringkandengan jarak 1 cm dari dinding perut ibu (pusat).Gunakan benang atau klem plastik DTT/steril.Kunci ikatan tali pusat dengan simpul mati atau gunakan penjepit plastik tali pusat.Jika pengikatan dilakukan dengan benang tali pusat,lingkarkan



benang di sekeliling puntung tali pusat dan ikat untuk kedua kalinya dengan simpul mati di bagian berlawanan.Lepaskan klem penjepit tali pusat dan letakkan dalam klorin 0,5%.Kemudian selimuti bayi kembali dengan menggumakan kain yang bersih dan kering(Rukiyah,2013).



2.1.5. Imunisasi Imunisasi merupakan cara atau transfer antibody secara pasif.Imunisasi berfungsi untuk meningkatkn kekebalan seorang secara aktif terhadap suatu antigen,sehingga bila kelak ia tepajan pada antigen yang serupa tidak terjadi sakit.Tujuan imunisasi adalah mencegaah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang,dan menghilangkan penyakit tertentukan meng pada sekelompok masyarakat(Populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia . Beberapa jenis imunisasi dasar: 1). BCG(Bacille Calmette Guerin) vaksin BCG adalah vaksin untuk mencegah penyakit tuberculosis atau TBC dari bakteri Mycobacterium tuberculosis yang sering disebut juga Bakteri Tahan Asam (BTA). Bakteri ini dapat menyerang berbagi alat atau organ tubuh yang penting seperti paru,tulang,selaput otak,usus,kelejar getah bening,dan lain sebagainya. 2). Hepatitis Hepatitis merupakan penyakit peradangan atau infeksi hati pada manusia yang disebabkn oleh virus hepatitis B menyebabkan penyakit hati kronik hingga akut umumnya kronik subkronik dan sembuh tunggal. 3). DPT



Difteri adalah suatu penyakit akut yang bersifat Toxin-mediated disease dan disebabkan oleh kuman corinnepacterium diphteriae.Bila terinfeksi Bacill Difteria dinasofaring kuman akan memproduksi toxin yang akan menghambat sinstensi protein seluler yang dapat menyumbat jalan nafas.Pertusis atau batuk rejan/Batuk seratus hari,adalah suatu penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri bortela



pertusis.Pertusis penyakit akut yang bersifat toxsin/mediated,dapat menyebabkan gangguan aliran sekret salurn napas,dan berpotensi menyebabkan pneminia. 4). Polio Vaksin virus polio berisi suku sabin yang sudah dilemahkan penyakit yang akan ditimbulkan adalah mengitis aseptis nonparalitik dan pralisis flaksid



atau limpuh



layu.Virus polio menyebar,pada beberapa kasus melalui oral.Pasien polio sangat infeksius dari hari ketujuh sampai sepuluh sebelum dan setelah timbulnya gejala.Dalam 3-6 minngu virus masih dapat ditemukan dalam tinja. 5). Campak Penyebab penyakit campak adalah virus yang masuk dalam genus virus morbili.Penyakit ini merupakan penyakit menular yang bersifat akut dan menular melalui udara melalui sistem pernapasan,terutama percikan ludah seorang penderita.Masa inkubasi 10-12 hari.Kadang-kadang 2-4 hari.Gejala berupa demam lemah,gejala,kemerahan pada mata daan radang pada tenggorok saluran napas.WHO menganjurkan pemberian imunisasi campak pada bayi berusia 9 bulan.Kekebalan akan tertahan selama 8-10 tahun (Sari Wahyuni,2016).



2.2Dasar Hukum dan Kewenangan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Sebagai seorang bidan memberikan asuhan harus berdasarkan aturan atau hukum yang berlaku, sehingga penyimpangan terhadap kewewenangan (malpraktik) dapat dihindarkan dengan landasan hukum yang digunakan. Menurut Permenkes No.28 Tahun 2017 Pasal 18 yang mengatur tentang wewenang bidan, bahwa bidan memiliki wewenang untuk melaksanakan asuhan pelayanan kesehatan kepada bayi Pada pasal 20 ayat 1 memuat tentang pelayanan 1) Pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf b diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak prasekolah. 2) Dalam memberikan pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Bidan berwenang melakukan: a. pelayanan neonatal esensial; b. penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan; c. pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak prasekolah; dan d. konseling dan penyuluhan. 3) Pelayanan noenatal esensial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a meliputi inisiasi menyusui dini, pemotongan dan perawatan tali pusat, pemberian suntikan Vit K1, pemberian imunisasi B0, pemeriksaan fisik bayi baru lahir, pemantauan tanda bahaya,



pemberian tanda identitas diri, dan merujuk kasus yang tidak dapat ditangani dalam kondisi stabil dan tepat waktu ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang lebih mampu. 4) Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi: a. Penanganan awal asfiksia bayi baru lahir melalui pembersihan jalan nafas, ventilasi tekanan positif, dan/atau kompresi jantung.



b. Penanganan awal hipotermia pada bayi baru lahir dengan BBLR melalui penggunaan selimut atau fasilitasi dengan cara menghangatkan tubuh bayi dengan metode kangguru; c. Penanganan awal infeksi tali pusat dengan mengoleskan alkohol atau povidoniodine serta menjaga luka tali pusat tetap bersih dan kering; dan d. Membersihkan dan pemberian salep mata pada bayi baru lahir dengan infeksi gonore (GO). 5) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak prasekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c meliputi kegiatan penimbangan berat badan, pengukuran lingkar kepala, pengukuran tinggi badan, stimulasi deteksi dini, dan intervensi dini peyimpangan tumbuh kembang balita dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) 6) Konseling dan penyuluhan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d meliputi pemberian komunikasi, informasi, edukasi (KIE) kepada ibu dan keluarga tentang perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, tanda bahaya pada bayi baru lahir, pelayanan kesehatan, imunisasi, gizi seimbang, PHBS, dan tumbuh kembang.



2.3.Teori Manajemen Asuhan Kebidanan 2.3.1. Pengertian Manajemen kebidanan adalah langkah-langkah pemecahan masalah sehingga merupakan alur kerja dan pengorganisasian, pemikiran serta langkah-langkah dalam suatu urutan yang logis yang menguntungkan baik bagi klien maupun bidan (varney, 2007). Langkah-langkah penerapan manajeman kebidanan dilakukan secara berkesinambungan yaitu: 1. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk mengidentifikasi pasien secara lengkap. 2. Mengantisipasi masalah atau diagnosa berdasarkan interpretasi yang benar dari data tersebut. 3. Mengantisipasi masalah potensial atau diagnose lainnya yang mungkin terjadi karena masalah atau diagnose yang telah diidentifikasi. 4. Mengevaluasi perlunya intervensi segera oleh bidan atau dokter. 5. Mengembangkan rencana asuhan yang menyeluruh. 6. Mengembangkan rencana asuhan tersebut secara efisien dan aman. 7. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan. Langkah-langkah dalam penatalaksanan pada dasarnya jelas, akan tetapi dalam pembahasan singkat mengenai langkah-langkah tersebut mungkin akan lebih memperjelas



proses pemikiran dalam proses klinis berorientasi pada langkah ini. Penulis membatasi hanya pada kasus kehamilan dengan Hiperemesis Gravidarum. 2.3.2. Langkah-langkah dalam penatalaksanan 



Langkah I : pengkajian



Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data mengelompokan data dan menganalisis data sehingga dapat diketahui masalah dan keadaan klien. Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien data-data yang dikumpulkan meliputi: a.



Data subjektif  Biodata atau identitas klien dan orang tua Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan bayi,terdiri dari :



b.



Identitas  Nama : perlu kita ketahui untuk mengetahui dengan bayi lain  Umur : Diambil dari tanggal lahir, usia yang tepat jugs dipelukan untuk interpretasi data yanga akan di peroleh dari hasil pemeriksaan.  Tanggal lahir : untuk menentukan umur bayi  Berat badan : Untuk bsyi normal 2500 – 4000 gram  Panjang badan : untuk bayi baru lahir normal 48 – 50 cm  Nama Ibu dan Ayah : Untuk menentukan atau memedakan nama orang tua dengan lain -



Umur : Untuk mengidentifikasi diagnosa kesehatan dan tindakan yang akan dilaksanakan



 Agama : Untuk memudahkan dalam memberi dukungan, spritual sesuai agama masing-masing.  Pendidikan : Untuk memudahkan berkomunikasi tentang perawatan bayi baru lahir dengan ibu bayi.  Alamat : Agar memudahkan dalam berhubungan bila ada yang penting dan dapat di ketahui dari klien ya ng dapat mendukung atau menghambat perawatan bayi  c.



Anamesa Disertakan tanggal dan waktu pengkajian



1) Riwayat penyakit kehamilan Pengetahuan yang komperhensif tentang kehamilan,persalinan dan kelahiran adalah penting untuk memahami hasil temuan fisik BBL(Bayi Baru Lahir). Adapun hal yang di kaji adalahperdarahanpreeklampsieklampsipenyakit kelamin atau penyakit kelamin lainnya dapat mempengaruhi BBL.Sehingga asuhan akan dapat ditegakkan. 2) Kebiasaan waktu hamil a. Makanan



: Asupan gizi yang baik dan seimbang akan mempengaruhi



pertumbuhan dan perkembangan janin, adapun makanan yang biasa dimakan oleh ibu pada saat kehamilan ini adalah nasi, lauk pauk, buah-buahan seperti jeruk, apel, anggur, dan sebagainya. b. Obat-obatan



: Obat-obatan yang biasa diminum pada saat kehamilan ini yaitu tablet



tambah darah, vitamin B complex, vitamin C, vitamin B1. c.  Merokok



: Ibu tidak pernah merokok, karena kebiasaan ini akan mempengaruhi



perkembangan janin.



d.    Riwayat persalinan sekarang Bila ada lebih baik cantumkan catatan yang diberikan dari puskesmas atau rumah bersalin tempat ibu melahirkan, sehingga data yang diperoleh lebih lengkap dan akurat. 1. Jenis persalinan: Mempengaruhi temuan fisik BBL, dan asuhan yang tepat. Untuk riwayat persalinan sekarang spontan ditolong oleh bidan bayi segera menangis. 2. Lama persalinan: Kala I 8 jam dan untuk kala II 2 jam. 3. Ketuban pecah: Spontan setelah pembukaan lengkap, warna jernih, bau khas, jumlah 100 cc. 4. Komplikasi persalinanPada ibu dan bayi agar dapat ditegakkan asuhan yang tepat. Untuk sekarang tidak ada komplikasi yang menyertai persalinan. 5. Keadaan BBL    :Dilihat dari nilai APGAR penyesuaian dari intra uterine dan ekstrauterine pada 1 – 15 menit pertama, dan 5 – 10 untuk menit kedua. 6. Sidik telapak kaki kanan dan kiri : Untuk melengkapi identifikasi bayi. e.      Pemeriksaan Fisik a.Keadaan umum    :  Baik / stabil Dapat diperoleh dengan melihat keadaan pasien apakah dalam keadaan stress dan sebagainya, yang memerlukan pertolongan segera, atau pasien dalam keadaan relative stabil, sebagai pertolongan dapat diberikan setelah melakukan pemeriksaan fisik. a.Suhu



: Ukurlah suhu setiap 30 menit sampai bayi stabil setelah itu setiap 4 jam sekali.



b. Respirasi



: Frekwensi untuk bayi baru lahir normal adalah 30 – 60 x/menit.



c.  HR (Heart Rate)



: Untuk BBLN 120 – 160 x/menit.



d.  Berat Badan



: Untuk BBLN 2500 – 4000 gram..



f.      Pemeriksaan Fisik secara sistematis



a. Kepala



:Terlihat sutura, ubun-ubun besar dan kecil mudah diraba.



b. Ubun-ubun 



: Dalam keadaan normal, ubun-ubun besar, lebar/ sedikit cekung.



c.  Muka d.  Mata



: Untuk BBL normal akan tampak simetris . : Dilihat apakah ada reaksi langsung terhadap cahaya, apakah alis dan bulu mata tumbuh, apakah ada kelainan conjungtivitis oftalmia neonatorum, keadaan ini normal sampai bulan ketiga atau keempat.



e.Telinga



: Untuk BBL normal, bentuk dan letak simetris daun telinga besar.



f. Mulut  



:Untuk BBL normal tidak ada kelainan pda bibir seperti labiopalatoskisis, bercak putih pada lidah dan sebagainya.



g. Hidung      



:Untuk BBL normal bentuk dan letak simetris dan tidak ada polip atau sumbatan.



h. Leher         



:Untuk BBL normal, bentuk pendek dan terdapat lipatan-



lipatan. i.   Dada    



:Normalnya dilihat bulat dan simetris, pembesaran payudara dimulai dari hari ke 2 – 3 setelah lahir, pernafasan normalnya dangkal, simetris dan sesuai gerakan abdomen



j. Tali pusat  



:Dilihat apakah ada infeksi / tidak. BiasanyauntukBBL normal akan lepas 10 – 14 hari setelah lahir.



k. Punggung  



: Dilakukan pemeriksaan dengan cara telungkup, tangan pemeriksa meraba sepanjang tulang belakang untuk mencari kemungkinan adanya berupa tumor lunak di bagian garis tengah.



l.  Ekstremitas : - Atas



: Untuk BBL normal flexi dengan gerakan simetris.



- Bawah



: Untuk BBL normal pendek, bengkok dan flexi dengan baik.



m. Genitalia : - Perempuan



:



Labia



mayora



menutupi



labia



minora,



klitorismenonjol, terdapat umbay hymen. - Laki-laki



: Testis sudah turun ke skortum.



n. Anus           :  Terdapat satu anus dengan tonus spingler yang baik. g.  Reflek a.  Reflek morro



: Untuk BBL normal aduksi dan ekstensi simetris



lengan jari-jari mengembang, seperti kipas dan membentuk huruf C pada ibu jari dan telunjuk. Dan mungkin akan terlihat adanya sedikit tremor, lengan teraduksi dalam gerakan memeluk dan kembali dalam posisi fleksi dan gerakan yang rileks. b.  Reflekrooting : Pada BBL normal biasanya akan menolehkan kepala ke arah stimulus, membuka mulut disentuh oleh jari atau putting susu. c.Reflek walking : Pada BBL normal biasanya gerak aktif otot masih hipotermik, sendi lutut dan kaki dalam flexi dan kepala sudah kesatu arah / jurusan. d. Reflek graphs : Pada BBL normal biasanya jari-jari kaki bayi akan memeluk kebawah bila jari diletakkan didasar jari-jari kakinya. e.  Reflek tonik neek



: Pada BBL normal biasanya ekstremitas pada satu sisi dimana kepala ditolehkan akan ekstensi dan ekstremitas yang berlawanan flexi.



g.       Antropometri a.       Lingkar kepala          :  Untuk BBL normal 32 – 36 cm b.      Lingkar kepala         :  Untuk BBL normal 30 – 33 cm



c.       Lingkar lengan atas  :  Untuk BBL normal 10 – 11 cm h.     Eliminasi a.Miksi           : Untuk BBL normal sebagian besar berkemih dalam 24 jam permata setelah lahir dan 2 – 6 kali sehari sampai 1- 2 hari pertama. Setelah itu berkemih 5 – 2 kali dalam 24 jam. b.Meconium    : Untuk BBL normal, berwarna hitam kehijauan, lengket dan mengandung darah segar dieksresikan dalam 24 jam.



 Langkah II Interpretasi Data Adalah untuk BBL normal, agar diidentifikasi diagnosa masalah dan kebutuhan. Diagnosa      : Bayi lahir,NCB (Neonatus Cukup Bulan), SMK (Sesuai Masa Kehamilan) dengan BB gram, PB cm, jenis kelamin dengan keadaan umum bayi baik. Masalah        :  Tidak ada Kebutuhan    :  Konseling berlanjut.



 Langkah III dentifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial Adalah untuk BBL normal biasanya tidak ditemukan diagnosa potensial, kecuali ada komplikasi dan masalah.  Langkah IV Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera Untuk BBL normal tidak diperlukan kecuali ada komplikasi lain. Tapi bagi bayi yang dilahirkan di RS tetap kolaborasi dengan dokter walaupun bayinya normal. Langkah V Menyusun rencana asuhan kebidanan Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkahlangkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah



atau diagnose data yang tidak lengkap dapat dilengkapi.Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah terindentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada  masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi-kultural atau masalah psikologis. Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional dan benar-benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan klien.







Langkah VI Pelaksanan asuhan pada bayi



Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.Perencanaan ini bias dilakukan seluruh oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukannya sendiri ia tetap memikul tanggungjawab untuk mengarahkan pelaksanaannya,misalnya memastikanlangkah-langkah tersebut benar-benar terlaksana.Dalam situasi di mana bidan berkolaborasi dengan dokter untuk menangani klien yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah tetap bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh tersebut. 



Langkah VII Mengevaluasi Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi kefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi dalam diagnose dan



masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya. Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut efektif sedangkan sebagian belum efektif. Mengingat bahwa proses manajemen asuhan ini merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan maka perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui manajemen tidak efektif serta melakukan penyusaian terhadap rencana asuhan tersebut.



BAB III FORMAT ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR 1. PENGKAJIAN 1.1. DATA SUBYEKTIF Anamnese dilskuksn oleh Yayuk Siswatiningsih Di PMB Yayuk S,STr.Keb Dlanggu Mojokerto Pada tanggal 30-11-2021 pk 12.00 WIB 1.1.1



1.1.2



Identitas Nama bayi



: By. Ny “M”



Umur



: 1 hari



Tanggal/jam lahir



: 29-11-2021 jam 21.50 WIB



Jenis kelamin



: Laki-laki



No reg



: 12



Nama Ibu



: Ny “M”



Nama Suami



: Tn”A”



Umur



: 23 tahun



Umur



: 27 tahun



Suku/Bangsa



: Jawa/Indonesia



Suku/Bangsa



: Jawa/Indonesia



Agama



: Islam



Agama



: Islam



Pendidikan



: SMA



Pendidikan



: SMA



Pekerjaan



:-



Pekerjaan



: Swasta



Penghasilan



:-



Penghasilan



: Rp 3.000.000,-



Alamat



: dsn Genengan ds Randugenengan



Riwayat kehamilan a. Gravida



:I



b. Abortus



:0



c. Aterm



:0



d. Anak hidup



:0



e. Selama hamil memeriksakan kehamilan di bidan, Puskesmas, Dokter kandungan f.



Keluhan yang dirasakan selama hamil



g. Riwayat penyakit kehamilan -



Perdarahan



: tidak



-



Pre eklamsia/eklamsia



: tidak



-



Penyakit kelamin



: tidak



-



Lain-lain



: tidak



h. Kebiasaan selama hamil



1.1.3



-



Makanan



: ikan nus,udang, lele



-



Obat-obatan/jamu



: tidak ada



-



Merokok



: tidak



-



Lain-lain



: tidak



Riwayat persalinan a. Jenis persalinan



: normal



b. Penolong



: bidan



c. Lama persalinan



: 1 jam 15 menit



-



kala I



: 1 jam, 0 menit



-



kala II



: 0 jam, 15 menit



d. ketuban pecah : tidak, lamanya : 0 warna : -, bau : -, jumlahnya : 0 e. komplikasi persalinan



f.



-



ibu



-



bayi: tidak ada



Nilai APGAR



: tidak ada



: 1 menit : 8, 5 menit : 9, 10 menit : 10



g. BB



: 3200 gr



h. PB



: 49 cm



1.2



i.



Keadaan bayi waktu lahir :



j.



Resusitasi



:



-



Penghisapan lendir : tidak



Rangsangan



: ya



-



Massage jantung



Lamanya



:-



-



Intubasi endotraceal : tidak



Nomor



:-



-



Oksigen



: tidak



Lamanya



:-



-



Therapi



:-



: tidak



1.1.4



Riwayat masuk rumah sakit



1.1.5



Alasan kunjungan



:-



1.1.6



Keluhan utama



:-



DATA OBYEKTIF 1.2.1



Keadaan umum



1.2.2



Pemeriksaan umum



1.2.3



: baik



-



Suhu



: 36, 7°C, pukul



: 09.00 WIB



-



Nadi



: 122x/menit, teratur : pukul: 09.00WIB



-



Pernafasan : 44 x/menit, teratur:



-



Berat badan sekarang



pukul: 09.00WIB



: 3200 GR



Pemeriksaan fisik -



Kepala



: rambut halus, ada sisa verniks



-



Mata



: konjunctiva tidak anemis, sclera tidak ikterik



-



Hidung



: simetris,bersih



-



Telinga



: simetris



-



Mulut



: bibir tidak sianosis, tidak ada labiopalatoschizis



-



Leher



: tidak ada pembesaran limfe, tiroid, vena jugolaris



-



Dada



: simetris,tidak ada retraksi dada



-



Perut



: simetris, turgor baik



-



Tali pusat



: bersih, terbungkus kasa



-



Punggung : tidak ada spina bifida



-



Ekstremitas : tidak oedem, tidak ada varises, tungkai simetris, akral dingin



1.2.4



1.2.5



-



Genetalia



: testis belum turun, lubang penis di tengah



-



Anus



: ada



Refleks -



Refleks Moro



: ada,normal



-



Refleks Rooting



: ada,normal



-



Refleks Walking



: ada,normal



-



Refleks Graphs/plantar : ada,normal



-



Refleks Sucking



-



Refleks Tonic Neck : ada,normal



Antropometri -



1.2.6



: ada,normal



Ukuran kepala



: Suboccipito Bregmatica



: 9,5 cm



Fronto occipitalis



: 12 cm



Mento occipitalis



: 13,5 cm



-



Lingkar Kepala



: 32 cm



-



Lingkar lengan atas : 10 cm



Eliminasi -



Miksi



: ya warna : kuning jernih tgl/jam : 30-11-2021 pk 06.00



WIB -



Mekoneum : ya warna : hitam tgl/jam : 29-11-2021 pk 22.00 WIB



2. ANALISA/DIAGNOSA By.Ny. M umur 1 hari neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan BB 3200 gr PB 49 cm jenis kelamin laki-laki keadaan umum baik



3. RENCANA 1. Beritahu ibu tentang keadaan bayi 2. Mengobservasi keadaan umum dan TTV setiap 2 jam 3. Menjaga kehangatan bayi 4. Memberikan ASI semau bayi 5. Mengganti popok bayi setiap basah/kotor



4. PELAKSANAAN Tanggal/jam



Kegiatan/Monitoring



30-11-2021



1.Memberitahu ibu tentang keadaan bayi.



jam 09.30



2.Mengobservasi keadaan umum dan TTV bayi



WIB



3.Menjaga kehangatan bayi 4.Memberikan ASI 5.Mengganti popok bayi



5. EVALUASI ( Tgl 39-11-2021 jam 10.40 WIB) Subyektif



Obyektif



Assesment



Planning



1.Ibu sudah tahu



KU baik



By. Ny. M umur 1



Jaga kehangatan



hasil pemeriksaan



Nadi 122x/menit



hari neonatus cukup



bayi



bayi baik



Resp 40x/menit



bulan normal



Ganti popok segera



Suhu 36,5°C



bila basah Susui segera setiap bayi mau minum



-



BAB IV PEMBAHASAN



Pengkajian dan asuhan yang diberikan kepada klien Bayi Baru Lahir bertujuan untuk mempersiapkan ibu secara fisiologis, psikologis maupun spiritual Selama pelaksanaan asuhan Bayi Baru Lahir diperoleh sebagai berikut : A. Asuhan Bayi Baru Lahir Pelaksanaan kunjungan bayi baru lahir pada bayi Ny. M dilakukan sebanyak 3 kali kunjungan, yaitu kunjungan pada 6-48 jam, 6 hari, 2 minggu. Menurut Williamson (2014) kunjungan ulang minimal pada bayi baru lahir adalah pada usia 6-48 jam, pada usia 3-7 hari dan pada 8-28 hari. Ditinjau berdasarkan pelaksanaan dilapangan, kunjungan bayi baru lahir yang didapatkan bayi Ny. M sudah mencapai kunjungan minimal. Hal itu juga menunjukkan tidak ada kesenjangan teori dan praktik. Pukul 21.50 Wib bayi Ny. M lahir spontan, menangis kuat, warna kulit kemerahan, berat badan 3200 gr dan panjang badan 49 cm, bayi lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan. Menurut Saputra (2014) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2.500 gram sampai 4.000 gram. Hal tersebut menunjukkan tidak adanya kesenjangan teori dan praktik di lapangan. Pada 2 jam pemantauan setelah kelahiran telah dilakukan IMD pada bayi Ny. M selama 1 jam, pencegahan hipotermi dan perawatan tali pusat. Bayi mendapatkan Vit K dan salep mata. Menurut Kemenkes (2015) Segara setelah bayi lahir dan tali pusat diikat, gunakan topi pada bayi di letakkan secara tengkurap di dada ibu kontak langsung antara dada bayi dan kulit dada ibu. Bayi akan merangkak mencari puting susu dan menyusu pada 1 jam pertama untuk mendapatkan colostrum. Colostrum adalah cairan kekuning-kuningan yang dihasilkan oleh kelenjar payudara pada hari pertama sampai ketiga atau ke empat yang banyak mengandung laktosa, lemak dan vitamin. Suhu ruangan tidak boleh kurang dari 26°C. Keluarga memberi dukungan dan membantu ibu selama proses IMD. Menurut Kemenkes (2015) Pemberian Vitamin K pada BBL untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defesiensi. BBL yang lahir normal dan cukup bulan berikan Vit.K 1 mg secara IM di paha kanan lateral. Hal tersebut menunjukkan tidak ada kesenjangan teori dan praktik. Pada kunjungan 6 hari neonatus diperoleh hasil tali pusat bayi sudah putus, tali pusat sudah putus pada hari ke-4 tanggal 3 Des 2021 dan tidak ada



tandatanda infeksi, tidak ada ikterus, bayi menyusu kuat, gerak bayi aktif dan tidak ada tanda bahaya yang terlihat pada bayi. Asuhan yang diberikan pada kunjungan ini sesuai dengan teori kemenkes (2015) yaitu pencegahan infeksi, menilai bayi baru lahir, menjaga bayi tetap hangat, perawatan tali pusat, IMD, pencegahan infeksi mata, pemberian imunisasi. Pada kunjungan ketiga 2 minggu, tidak ada penyulit, bayi tetap diberikan ASI dan ibu sudah diingatkan untuk membawa bayi imunisasi.



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN



1.



Kesimpulan



Setelah melaksanakan asuhan kebidanan bayi baru lahir normal pada Bayi .Ny. M mulai dari pengkajian sampai evaluasi, dengan demikian penulis mengambil kesimpulan bahwa : 1. Pengkajian pada kasus Ny. M mengatakan melahirkan pada tanggal 29 Nop 2021pukul 21.50 WIB lahir bayi normal dengan usia kehamilan cukup bulan sesuai masa kehamilan tiak ada riwayat kehamilan persalinan normal tidak ada komplikasi dalam persalinan jenis kelamin laki-laki bayi menangis kuat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik. 2. Interpretasi data pada kasus ini didapatkan diagnosis kebidanan Bayi Lahir Normal Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan Usia 1 hari. 3. Diagnosis potensial Tidak ada 4. Tindakan segera pada kasus bayibarulahir normal tidak ada 5. Perencanaan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Normal yaitu :menjaga kehangatan, perawatan tali pusat, memenuhi kebutuhan nutrisi bayi , memberikan imunisasi. 6. Pelaksanaan pada Asuhan Kebidanan Bayi BaruLahir Normal pada Bayi Ny. M dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 hari didapatkan hasil keadaan umum bayi baik, kesadaran composmentis.Pada kasus By. Ny. M penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan kasus.



2.



Saran a. Bagi Lahan Praktek Untuk selalu memberikan pelayanan yang berkualitas dan sesuai standar serta dalam memberikan pelayanan kebidanan agar tercapainya pembangunan dan peningkatan derajat kesehatan di masyarakat. b. Bagi Klien Diharapkan kepada pasien untuk memanfaatkan Buku KIA untuk memantau perkembangan dan jadwal kunjungan imunisasi, serta sebagai sumber informasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. C. Bagi Kampus Diharapkan untuk menyediakan sumber literatur